• Tidak ada hasil yang ditemukan

Volume 9 Nomor 2 Desember 2015

N/A
N/A
Nguyแป…n Gia Hร o

Academic year: 2023

Membagikan "Volume 9 Nomor 2 Desember 2015"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Volume 9 Nomor 2 Desember 2015

(2)

97

NILAI TOTAL TAK TERATUR TOTAL DARI GABUNGAN TERPISAH GRAF RODA DAN GRAF BUKU SEGITIGA

R. D. S. Rahangmetan1, M. I. Tilukay2, F. Y. Rumlawang3, M. W. Talakua4

1, 2, 3, 4 Jurusan Matematika FMIPA Universitas Pattimura

Jl. Ir. M. Putuhena, Kampus Unpatti, Poka-Ambon, Indonesia e-mail: 2meilin.tilukay@fmipa.unpatti.ac.id

Abstrak

Pelabelan total tak teratur total yang diperkenalkan oleh Marzuki, dkk merupakan kombinasi dari dua jenis pelabelan tak teratur, yaitu pelabelan total tak teratur titik dan pelabelan total tak teratur titik. Bilangan bulat positif ๐‘˜ terkecil sedemikian sehingga suatu graf ๐บ memiliki pelabelan ๐‘˜-total tak teratur total disebut nilai total tak teratur total dari ๐บ, dinotasikan dengan ๐‘ก๐‘ (๐บ). Pada makalah ini, nilai total tak teratur total dari gabungan terpisah graf roda dan graf buku segitiga ditentukan.

Kata Kunci:Pelabelan total tak teratur sisi, pelabelan total tak teratur titik, pelabelan total tak teratur total.

THE TOTAL IRREGULARITY STRENGTH OF DISJOINT UNION OF WHEEL AND TRIANGULAR BOOK

Abstract

A totally irregular total labeling which had been introduced by Marzuki, et.al is a combination of two types of irregular labeling, edge irregular total labeling and vertex irregular total labeling. The minimum integer ๐‘˜ for which a graph ๐บ has a totally irregular total ๐‘˜-labeling is called the total irregularity strength of ๐บ, denoted by ๐‘ก๐‘ (๐บ). In this paper, we determine the total irregularity strength of disjoint union of wheels and of triangular books.

Keywords:edge irregular total labeling, totally irregular total labeling, vertex irregular total labeling.

1. Pendahuluan

Diberikan G suatu graf berhingga, sederhana, dan tak berarah, dengan himpunan titik V dan himpunan sisi E. Pelabelan graf adalah suatu fungsi yang memetakan elemen-elemen pada graf ke himpunan bilangan (umumnya bilangan bulat positif atau tak negatif).

Pelabelanโˆ’๐‘˜ tak teratur (irregular ๐‘˜ โˆ’labeling) dari suatu graf ๐บ, dengan orde lebih dari 2, adalah suatu fungsi yang memetakan himpunan sisi ๐ธ(๐บ) ke himpunan {1, 2, 3, โ‹ฏ , ๐‘˜} sedemikian sehingga setiap dua titik yang berbeda di ๐‘‰(๐บ) memiliki bobot yang berbeda. Bilangan bulat positif terkecil ๐‘˜ sedemikian sehingga ๐บ memiliki suatu pelabelanโˆ’๐‘˜ tak teratur disebut nilai ketakteraturan (irregularity strength) dari ๐บ, dinotasikan dengan ๐‘ (๐บ).

Selanjutnya, Baca, dkk. [1] memperkenalkan pelabelan tak teratur yang divariasikan berdasarkan domain pelabelan yaitu pelabelan total tak teratur sisi dan pelabelan total tak teratur titik. Misalkan ๐บ = (๐‘‰, ๐ธ) adalah suatu graf. Pelabelanโˆ’๐‘˜ total tak teratur sisi (edge irregular total ๐‘˜ โˆ’ labeling) dari ๐บ adalah suatu fungsi ๐‘“ yang memetakan himpunan titik ๐‘‰(๐บ) dan himpunan sisi ๐ธ(๐บ) ke himpunan {1, 2, 3, โ‹ฏ , ๐‘˜}

sedemikian sehingga setiap dua sisi yang berbeda di ๐ธ(๐บ) memiliki bobot yang berbeda. Bobot sisi ๐‘ฅ๐‘ฆ di ๐ธ(๐บ) terhadap fungsi ๐‘“ adalah ๐‘ค(๐‘ฅ๐‘ฆ) = ๐‘“(๐‘ฅ) + ๐‘“(๐‘ฅ๐‘ฆ) + ๐‘“(๐‘ฆ). Bilangan bulat positif terkecil ๐‘˜ sedemikian sehingga ๐บ memiliki suatu pelabelanโˆ’๐‘˜ total tak teratur sisi disebut nilai total ketakteraturan sisi (total edge irregularity strength) dari ๐บ, dinotasikan dengan ๐‘ก๐‘’๐‘ (๐บ). Sedangkan pelabelanโˆ’๐‘˜ total tak teratur titik (vertex irregular total ๐‘˜ โˆ’ labeling) dari ๐บ adalah suatu fungsi ๐‘“ yang memetakan himpunan titik ๐‘‰ (๐บ) dan himpunan sisi ๐ธ(๐บ) ke himpunan {1, 2, 3, โ‹ฏ , ๐‘˜} sedemikian sehingga setiap dua titik yang berbeda di ๐‘‰(๐บ) memiliki

(3)

98 Rahangmetan, dkk. | Nilai Total Tak Teratur Total dari Gabungan Terpisah Graf Roda dan Graf Buku Segitiga

bobot yang berbeda. Bobot titik ๐‘ฅ di ๐‘‰(๐บ) terhadap fungsi ๐‘“ adalah ๐‘ค(๐‘ฅ) = ๐‘“(๐‘ฅ) + โˆ‘๐‘ฅ๐‘ฆโˆˆ๐ธ(๐บ)๐‘“(๐‘ฅ๐‘ฆ). Bilangan bulat positif terkecil ๐‘˜ sedemikian sehingga ๐บ memiliki suatu pelabelan-k total tak teratur titik disebut nilai total ketakteraturan titik (total vertex irregularity strength) dari ๐บ, dinotasikan dengan ๐‘ก๐‘ฃ๐‘ (๐บ).

Baca dkk. [1] telah memberikan batas bawah dan batas atas nilai total ketakteraturan titik ๐‘ก๐‘ฃ๐‘ (๐บ) dan nilai total ketakteraturan sisi ๐‘ก๐‘’๐‘ (๐บ) sebagai berikut.

Teorema A. Untuk setiap graf ๐บ dengan ๐‘ titik dan ๐‘ž sisi, dan derajat minimum ๐›ฟ(๐บ) serta derajat maksimum

โˆ†(๐บ), i) โŒˆ๐‘+๐›ฟ(๐บ)

โˆ†(๐บ)+1โŒ‰ โ‰ค ๐‘ก๐‘ฃ๐‘ (๐บ) โ‰ค ๐‘ + โˆ†(๐บ) โˆ’ 2๐›ฟ(๐บ) + 1;

ii) โŒˆ|๐ธ(๐บ)|+23 โŒ‰ โ‰ค ๐‘ก๐‘’๐‘ (๐บ) โ‰ค |๐ธ(๐บ)|.

Selanjutnya, Wijaya dan Slamin [2] telah menentukan nilai ๐‘ก๐‘’๐‘  dan ๐‘ก๐‘ฃ๐‘  untuk graf roda dengan ๐‘› + 1 titik, ๐‘› โ‰ฅ 3, yaitu ๐‘ก๐‘’๐‘ (๐‘Š๐‘›) = โŒˆ2๐‘›+2

3 โŒ‰ dan ๐‘ก๐‘ฃ๐‘ (๐‘Š๐‘›) = โŒˆ๐‘›+3

4 โŒ‰. Nurdin, dkk. [3] telah menentukan nilai ๐‘ก๐‘’๐‘  untuk graf hasil korona graf lintasan dengan beberapa graf tertentu. Nilai ๐‘ก๐‘’๐‘  dan ๐‘ก๐‘ฃ๐‘  dari graf-graf lainnya dapat dilihat dalam hasil survey pelabelan graf oleh Galian [4].

Marzuki, Salman, dan Miller [5] menggabungkan ide kedua pelabelan total tersebut dengan memperkenalkan pelabelan total tak teratur titik dan sisi. Misalkan ๐บ = (๐‘‰, ๐ธ) adalah suatu graf. Pelabelanโˆ’๐‘˜ total tak teratur titik dan sisi (totally irregular total k-labeling) pada ๐บ didefinisikan sebagai suatu fungsi ๐‘“ yang memetakan himpunan titik ๐‘‰(๐บ) dan himpunan sisi ๐ธ(๐บ) ke himpunan {1, 2, 3, โ‹ฏ , ๐‘˜} sedemikian sehingga setiap dua titik yang berbeda di ๐‘‰(๐บ) memiliki bobot yang berbeda dan setiap dua sisi yang berbeda di ๐ธ(๐บ) memiliki bobot yang berbeda juga. Bilangan bulat positif terkecil ๐‘˜ sedemikian sehingga suatu graf ๐บ memiliki pelabelanโˆ’๐‘˜ total tak teratur titik dan sisi disebut nilai ketakteraturan total (total irregularity strength) dari ๐บ, dinotasikan dengan ๐‘ก๐‘ (๐บ). Marzuki, Salman, dan Miller [5] telah memberikan batas atas dari ๐‘ก๐‘ (๐บ).

Teorema B. Untuk sebarang graf ๐บ,

๐‘ก๐‘ (๐บ) โ‰ฅ max{๐‘ก๐‘’๐‘ (๐บ), ๐‘ก๐‘ฃ๐‘ (๐บ)}.

Untuk beberapa jenis graf, seperti graf lintasan (path), graf lingkaran (cycle) [5] graf hasil kali kartesius dari beberapa graf [6], graf kipas, graf roda, graf buku segitiga, dan graf persahabatan [7] juga telah ditentukan nilai total tak teratur totalnya. Dalam [7], Tilukay, dkk telah menentukan nilat total ketakteraturan total dari graf kipas, graf roda, graf buku segitiga, dan graf persahabatan, sebagai berikut.

Teorema C. Untuk setiap bilangan bulat ๐‘› โ‰ฅ 3 dan ๐‘Š๐‘› merupakan graf roda dengan ๐‘› + 1 titik dan 2๐‘› sisi.

Maka

๐‘ก๐‘ (๐‘Š๐‘›) = โŒˆ2๐‘› + 2 3 โŒ‰.

Teorema D. Diberikan ๐‘› โ‰ฅ 3 dan ๐‘ƒ1 โจ€ ๐‘†๐‘› merupakan graf buku segitiga dengan ๐‘› segitiga dengan ๐‘› + 1 titik dan 2๐‘› โˆ’ 1 sisi. Maka

๐‘ก๐‘ (๐‘ƒ1โจ€๐‘†๐‘›) = โŒˆ2๐‘› + 3 3 โŒ‰.

Dalam penelitian ini, akan dikaji pelabelan total tak teratur total dari gabungan terpisah graf roda dan graf buku segitiga. Permasalahan dibatasi pada gabungan terpisah graf roda (๐‘š๐‘Š๐‘›), untuk ๐‘› โ‰ก 0 ๐‘š๐‘œ๐‘‘ 3 dan graf buku segitiga (๐‘š(๐‘ƒ1โจ€ ๐‘†๐‘›)), untuk ๐‘› โ‰ก 1 ๐‘š๐‘œ๐‘‘ 3.

(4)

2. Hasil dan Pembahasan

Diberikan ๐‘Š๐‘› suatu graf roda dengan ๐‘› + 1 titik dan 2๐‘› sisi. Graf ๐‘š๐‘Š๐‘› adalah suatu graf yang diperoleh dengan menggabungkan ๐‘š graf roda dengan karakteristik yang sama tanpa menghubungkan sebarang pasang titik atau sisi dari dua graf roda berbeda. Graf ๐‘š๐‘Š๐‘› disebut juga gabungan terpisah (disjoint union) ๐‘š graf roda dan memiliki ๐‘š(๐‘› + 1) titik dan 2๐‘š๐‘› sisi.

Tilukay dkk. telah menentukan nilai total tak teratur total dari graf roda ๐‘Š๐‘›. Dengan memeriksa sifat pelabelan total tak teratur total pada ๐‘Š๐‘›, dapat diketahui bahwa untuk ๐‘› โ‰ก 0 ๐‘š๐‘œ๐‘‘ 3, bobot sisi ๐‘ค(๐‘ฃ๐‘›โˆ’๐‘›๐‘ฃ๐‘›) = ๐‘› + 3 + ๐‘› โˆ’ 1 = 2๐‘› + 2 merupakan bobot sisi terbesar. Akibatnya dapat dilakukan pelabelan dengan pola serupa pada ๐‘š โˆ’kopi graf ๐‘Š๐‘›, ๐‘› โ‰ก 0 ๐‘š๐‘œ๐‘‘ 3, dengan nilai label yang ditingkatkan berdasarkan kardinalitas himpunan sisi ๐ธ(๐‘š๐‘Š๐‘›).

Hal ini disajikan dalam lema berikut:

Lema 1. Misalkan ๐‘› โ‰ฅ 3 dan ๐‘š โ‰ฅ 2. Jika ๐‘š๐‘Š๐‘› adalah ๐‘š โˆ’kopi graf roda dengan ๐‘› titik, dimana ๐‘› โ‰ก 0 ๐‘š๐‘œ๐‘‘ 3, maka

๐‘ก๐‘ (๐‘š๐‘Š๐‘›) =2๐‘š๐‘› 3 + 1.

Bukti. Diketahui |๐‘‰(๐‘š๐‘Š๐‘›)| = ๐‘š(๐‘› + 1) dan |๐ธ(๐‘š๐‘Š๐‘›)| = 2๐‘š๐‘›. Berdasarkan Teorema A dan B, ๐‘ก๐‘’๐‘ (๐‘š๐‘Š๐‘›) โ‰ฅ โŒˆ|๐ธ(๐‘š๐‘Š๐‘›)+2|

3 โŒ‰ = โŒˆ2๐‘š๐‘›+23 โŒ‰ sedangkan ๐‘ก๐‘ฃ๐‘ (๐‘š๐‘Š๐‘›) โ‰ฅ โŒˆ|๐‘‰(๐‘š๐‘Š๐‘›)+3|

4 โŒ‰ = โŒˆ๐‘š๐‘›+๐‘š+34 โŒ‰ maka telah diperoleh batas bawah nilai ๐‘ก๐‘ (๐‘š(๐‘Š๐‘›)).

Untuk membuktikan bahwa โŒˆ2๐‘š๐‘›+2

3 โŒ‰ merupakan batas atas (๐‘š(๐‘Š๐‘›)), konstruksikan pelabelan total tak teratur total ๐‘“: ๐‘‰ โˆช ๐ธ โ†’ {1,2, โ‹ฏ , ๐‘ก๐‘š} sebagai berikut:

Misalkan ๐‘‰(๐‘š๐‘Š๐‘›) = {๐‘ข๐‘–|1 โ‰ค ๐‘– โ‰ค ๐‘š} โˆช {๐‘ฃ๐‘–๐‘—|1 โ‰ค ๐‘– โ‰ค ๐‘š, 1 โ‰ค ๐‘— โ‰ค ๐‘›} dan ๐ธ(๐‘š๐‘Š๐‘›) = {๐‘ข๐‘–๐‘ฃ๐‘–๐‘—, ๐‘ฃ๐‘–๐‘—๐‘ฃ๐‘–๐‘—+1, ๐‘ฃ๐‘–๐‘›๐‘ฃ๐‘–1|1 โ‰ค ๐‘– โ‰ค ๐‘š, 1 โ‰ค ๐‘— โ‰ค ๐‘›}.

Misalkan ๐‘ก๐‘– = โŒˆ2๐‘›๐‘–+2

3 โŒ‰ =2๐‘›๐‘–

3 + 1 dan ๐‘ก0= 1, diperoleh pelabelan titik sebagai berikut:

๐‘“(๐‘ข๐‘–) = ๐‘ก๐‘–โˆ’ 1, 1 โ‰ค ๐‘– โ‰ค ๐‘š;

๐‘“(๐‘ฃ๐‘–๐‘—) = { ๐‘ก๐‘–โˆ’1+ โŒˆ๐‘—2โŒ‰ โˆ’ 1, 1 โ‰ค ๐‘– โ‰ค ๐‘š, 1 โ‰ค ๐‘— โ‰ค ๐‘ก1โˆ’ 1;

๐‘ก๐‘–, 1 โ‰ค ๐‘– โ‰ค ๐‘š, ๐‘ก1โ‰ค ๐‘— โ‰ค ๐‘›;

dan pelabelan sisi sebagai berikut:

๐‘“(๐‘ข๐‘–๐‘ฃ๐‘–๐‘—) = {๐‘ก๐‘–โˆ’1+ โŒˆ๐‘—+1

2 โŒ‰ โˆ’ 1, 1 โ‰ค ๐‘– โ‰ค ๐‘š, 1 โ‰ค ๐‘— โ‰ค ๐‘ก1โˆ’ 1;

๐‘ก๐‘–โˆ’1+ ๐‘— โˆ’ ๐‘ก1+ 2, 1 โ‰ค ๐‘– โ‰ค ๐‘š, ๐‘ก1โ‰ค ๐‘— โ‰ค ๐‘›.

๐‘“(๐‘ฃ๐‘–๐‘›๐‘ฃ๐‘–1) = ๐‘ก๐‘–โˆ’ 1, 1 โ‰ค ๐‘– โ‰ค ๐‘š.

๐‘“(๐‘ฃ๐‘–๐‘—๐‘ฃ๐‘–๐‘—+1) = {

๐‘ก๐‘–โˆ’1, 1 โ‰ค ๐‘– โ‰ค ๐‘š, 1 โ‰ค ๐‘— โ‰ค ๐‘ก1โˆ’ 2 ; ๐‘ก๐‘–โˆ’1+ โŒˆ๐‘ก1

2โŒ‰ , 1 โ‰ค ๐‘– โ‰ค ๐‘š, ๐‘— = ๐‘ก1โˆ’ 1;

๐‘ก๐‘–โˆ’1+ ๐‘› โˆ’ 2๐‘ก1+ ๐‘— + 2, 1 โ‰ค ๐‘– โ‰ค ๐‘š, ๐‘ก1โ‰ค ๐‘— โ‰ค ๐‘› โˆ’ 1.

Dapat dilihat bahwa label terbesar adalah ๐‘“(๐‘‰๐‘š๐‘›) = ๐‘ก๐‘š.

Selanjutnya dengan memberikan label titik-titik dan sisi-sisi graf ๐‘š๐‘Š๐‘› dengan bilangan terbesar ๐‘ก๐‘š, akan ditunjukkan bahwa bobot setiap titik dan setiap sisi pada ๐‘š๐‘Š๐‘› berbeda.

a. Bobot Sisi

๐‘ค(๐‘ข๐‘–๐‘ฃ๐‘–๐‘—) = ๐‘“(๐‘ข๐‘–) + ๐‘“(๐‘ข๐‘–๐‘ฃ๐‘–๐‘—) + ๐‘“(๐‘ฃ๐‘–๐‘—);

= {๐‘ก๐‘–+ 2๐‘ก๐‘–โˆ’1+ โŒˆ๐‘—+1

2 โŒ‰ + โŒˆ๐‘—

2โŒ‰ โˆ’ 3 , 1 โ‰ค ๐‘– โ‰ค ๐‘š, 1 โ‰ค ๐‘— โ‰ค ๐‘ก1โˆ’ 1;

2๐‘ก๐‘–+ ๐‘ก๐‘–โˆ’1โˆ’ ๐‘ก1+ ๐‘— + 1, 1 โ‰ค ๐‘– โ‰ค ๐‘š, ๐‘ก1โ‰ค ๐‘— โ‰ค ๐‘› .

(5)

100 Rahangmetan, dkk. | Nilai Total Tak Teratur Total dari Gabungan Terpisah Graf Roda dan Graf Buku Segitiga

๐‘ค(๐‘ฃ๐‘–๐‘—๐‘ฃ๐‘–๐‘—+1) = ๐‘“(๐‘ฃ๐‘–๐‘—) + ๐‘“(๐‘ฃ๐‘–๐‘—๐‘ฃ๐‘–๐‘—+1) + ๐‘“(๐‘ฃ๐‘–๐‘—+1);

= {

(๐‘ก๐‘–โˆ’1+ โŒˆ๐‘—

2โŒ‰ โˆ’ 1) + ๐‘ก๐‘–โˆ’1+ (๐‘ก๐‘–โˆ’1+ โŒˆ๐‘—+1

2 โŒ‰ โˆ’ 1) , 1 โ‰ค ๐‘– โ‰ค ๐‘š, 1 โ‰ค ๐‘— โ‰ค ๐‘ก1โˆ’ 2;

(๐‘ก๐‘–โˆ’1+ โŒˆ๐‘—

2โŒ‰ โˆ’ 1) + (๐‘ก๐‘–โˆ’1+ โŒˆ๐‘ก1

2โŒ‰) + ๐‘ก๐‘–, 1 โ‰ค ๐‘– โ‰ค ๐‘š, ๐‘— = ๐‘ก1โˆ’ 1;

๐‘ก๐‘–+ ๐‘ก๐‘–โˆ’1+ ๐‘› โˆ’ 2๐‘ก1+ ๐‘— + 2 + ๐‘ก๐‘–, 1 โ‰ค ๐‘– โ‰ค ๐‘š, ๐‘ก1 โ‰ค ๐‘— โ‰ค ๐‘› โˆ’ 1.

๐‘ค(๐‘ฃ๐‘–๐‘›๐‘ฃ๐‘–1) = ๐‘“(๐‘ฃ๐‘–๐‘›) + ๐‘“(๐‘ฃ๐‘–๐‘›๐‘ฃ๐‘–1) + ๐‘“(๐‘ฃ๐‘–1);

= 2๐‘ก๐‘–+ ๐‘ก๐‘–โˆ’1+ โŒˆ๐‘—

2โŒ‰ โˆ’ 2, 1 โ‰ค ๐‘– โ‰ค ๐‘š, ๐‘— = 1.

b. Bobot Titik

๐‘ค(๐‘ข๐‘–) = ๐‘“(๐‘ข๐‘–) + โˆ‘๐‘›๐‘—=1๐‘“(๐‘ข๐‘–๐‘ฃ๐‘–๐‘—);

= ๐‘ก๐‘–โˆ’ 1 + (๐‘ก1โˆ’ 1) (๐‘ก๐‘–โˆ’1+ โŒˆ๐‘—+12 โŒ‰ โˆ’ 1) + (๐‘› โˆ’ ๐‘ก1+ 1)(๐‘ก๐‘–โˆ’1+ ๐‘— โˆ’ ๐‘ก1+ 2);

๐‘ค(๐‘ฃ๐‘–1) = ๐‘“(๐‘ฃ๐‘–1) + ๐‘“(๐‘ฃ๐‘–1๐‘ฃ๐‘–2) + ๐‘“(๐‘ฃ๐‘–๐‘›๐‘ฃ๐‘–1) + ๐‘“(๐‘ฃ๐‘–๐‘ฃ๐‘–1);

= 3๐‘ก๐‘–โˆ’1+ ๐‘ก๐‘–+ โŒˆ๐‘—2โŒ‰ + โŒˆ๐‘—+12 โŒ‰ โˆ’ 3.

๐‘ค(๐‘ฃ๐‘–๐‘—) = ๐‘“(๐‘ฃ๐‘–๐‘—) + ๐‘“(๐‘ฃ๐‘–๐‘—โˆ’1๐‘ฃ๐‘–๐‘—) + ๐‘“(๐‘ฃ๐‘–๐‘—๐‘ฃ๐‘–๐‘—+1) + ๐‘“(๐‘ฃ๐‘–๐‘ฃ๐‘–๐‘—);

= ๐‘ก๐‘–+ 3๐‘ก๐‘–โˆ’1+ โŒˆ๐‘—+1

2 โŒ‰ + โŒˆ2๐‘—โŒ‰ โˆ’ 3, 1 โ‰ค ๐‘– โ‰ค ๐‘š, 2 โ‰ค ๐‘— โ‰ค ๐‘ก1โˆ’ 2.

๐‘ค(๐‘ฃ๐‘–๐‘ก1โˆ’1) = ๐‘“(๐‘ฃ๐‘–๐‘ก1โˆ’1) + ๐‘“(๐‘ฃ๐‘–๐‘ก1โˆ’2๐‘ฃ๐‘–๐‘ก1โˆ’1) + ๐‘“(๐‘ฃ๐‘–๐‘ก1โˆ’1๐‘ฃ๐‘–๐‘ก1) + ๐‘“(๐‘ข๐‘–๐‘ฃ๐‘–๐‘ก1โˆ’1);

= ๐‘ก๐‘–+ 3๐‘ก๐‘–โˆ’1+ โŒˆ๐‘—+1

2 โŒ‰ + โŒˆ๐‘—

2โŒ‰ + โŒˆ๐‘ก1

2โŒ‰ โˆ’ 3, 1 โ‰ค ๐‘– โ‰ค ๐‘š, ๐‘— = ๐‘ก1โˆ’ 1.

๐‘ค(๐‘ฃ๐‘–๐‘ก1) = ๐‘“(๐‘ฃ๐‘–๐‘ก1) + ๐‘“(๐‘ฃ๐‘–๐‘ก1โˆ’1๐‘ฃ๐‘–๐‘ก1) + ๐‘“(๐‘ฃ๐‘–๐‘ก1๐‘ฃ๐‘–๐‘ก1+1) + ๐‘“(๐‘ข๐‘–๐‘ฃ๐‘–๐‘ก1);

= 3๐‘ก๐‘–โˆ’1โˆ’ 2๐‘ก๐‘–+ 2๐‘— + โŒˆ๐‘ก1

2โŒ‰ + ๐‘› + 4, 1 โ‰ค ๐‘– โ‰ค ๐‘š , ๐‘— = ๐‘ก1.

๐‘ค(๐‘ฃ๐‘–๐‘—) = ๐‘“(๐‘ฃ๐‘–๐‘—) + ๐‘“(๐‘ฃ๐‘–๐‘—โˆ’1๐‘ฃ๐‘–๐‘—) + ๐‘“(๐‘ฃ๐‘–๐‘—๐‘ฃ๐‘–๐‘—+1) + ๐‘“(๐‘ข๐‘–๐‘ฃ๐‘–๐‘—) , ๐‘ก + 1 โ‰ค ๐‘— โ‰ค ๐‘› โˆ’ 1;

= 3๐‘ก๐‘–โˆ’1โˆ’ 3๐‘ก๐‘–โˆ’ ๐‘ก1+ 2๐‘› + 3๐‘— + 6.

๐‘ค(๐‘ฃ๐‘–๐‘›) = ๐‘“(๐‘ฃ๐‘–๐‘›) + ๐‘“(๐‘ฃ๐‘–๐‘›โˆ’1๐‘ฃ๐‘–๐‘›) + ๐‘“(๐‘ฃ๐‘–๐‘›๐‘ฃ๐‘–1) + ๐‘“(๐‘ข๐‘–๐‘ฃ๐‘–๐‘›);

= 2๐‘ก๐‘–โˆ’1+ 2๐‘— + ๐‘› โˆ’ 3 โˆ’ ๐‘ก1.

Dapat diperiksa bahwa berdasarkan (i), bobot sisi-sisi membentuk barisan 3, 4, โ‹ฏ , 2๐‘š๐‘› + 2, dan bobot

setiap titik berbeda, yaitu ๐‘ค(๐‘ข๐‘–) > ๐‘ค(๐‘ฃ๐‘–๐‘›); ๐‘ค(๐‘ฃ๐‘–๐‘—) > ๐‘ค(๐‘ฃ๐‘–๐‘—โˆ’1), 2 โ‰ค ๐‘— โ‰ค ๐‘›; dan ๐‘ค(๐‘ข๐‘–) > ๐‘ค(๐‘ข๐‘–โˆ’1), 2 โ‰ค ๐‘– โ‰ค ๐‘š. Dengan demikian, diperoleh bahwa ๐‘ก๐‘ (๐‘š๐‘Š๐‘›) = โŒˆ2๐‘š๐‘›+2

3 โŒ‰. โˆŽ

Selanjutnya dengan mengacu pada sifat pelabelan total tak teratur total pada graf buku segitiga, ๐‘ƒ1โจ€๐‘†๐‘› dapat di lihat bahwa untuk ๐‘› โ‰ก 1 mod 3, nilai ๐‘ก๐‘ (๐‘ƒ1โจ€๐‘†๐‘›) = โŒˆ2๐‘›+3

3 โŒ‰. Diperoleh bobot sisi ๐‘Š(๐‘ฃ๐‘ฃ๐‘› ) = 2๐‘› + 3 โ‰ก 2 mod 3.

Hal ini mengakibatkan dapat dilakukan pelabelan dengan pola yang serupa pada ๐‘š-kopi graf buku segitiga. Pada Lema 2, akan ditentukan nilai total tak teratur total dari ๐‘š-kopi graf buku segitiga.

Lema 2. Misalkan ๐‘› โ‰ฅ 3 dan ๐บ โ‰… (๐‘ƒ1โจ€๐‘†๐‘›) adalah graf buku segitiga dengan ๐‘› halaman segitiga. Untuk ๐‘› โ‰ก 1 mod 3 dan m โ‰ฅ 1,

๐‘ก๐‘  (๐‘š ๐บ) = โŒˆ๐‘š(2๐‘› + 1) + 2

3 โŒ‰.

Bukti. Karena ๐‘‰(๐‘š ๐บ) = ๐‘š(๐‘› + 2) dan ๐ธ(๐‘š ๐บ) = ๐‘š(2๐‘› + 1), maka berdasarkan Teorema B dan C, diperoleh ๐‘ก๐‘  (๐‘š ๐บ) โ‰ฅ โŒˆ๐‘š (2๐‘› + 1) + 2

3 โŒ‰. Misalkan ๐‘ก๐‘– = โŒˆ๐‘– (2๐‘› + 1) + 2

3 โŒ‰, akan ditunjukan bahwa

(6)

๐‘ก๐‘  (๐‘š ๐บ) โ‰ค โŒˆ๐‘š(2๐‘›+1)+2

3 โŒ‰. Untuk membuktikannya, konstruksikan suatu pelabelan total tak teratur ๐‘“: ๐‘‰ โˆช ๐ธ โ†’ {1,2, โ€ฆ , โŒˆ๐‘š(2๐‘›+1)+2

3 โŒ‰}.

Misalkan ๐‘‰(๐‘š ๐บ) = {๐‘ฅ๐‘–| 1 โ‰ค ๐‘– โ‰ค ๐‘š} โˆช {๐‘ฆ๐‘– |1 โ‰ค ๐‘– โ‰ค ๐‘š} โˆช {๐‘ฃ๐‘–๐‘—|1 โ‰ค ๐‘– โ‰ค ๐‘š, 1 โ‰ค ๐‘— โ‰ค ๐‘›} dan ๐ธ(๐‘š ๐บ) = {๐‘ฅ๐‘–๐‘ฆ๐‘–,๐‘ฅ๐‘–๐‘ฃ๐‘– ,๐‘—๐‘ฆ๐‘–๐‘ฃ๐‘–๐‘—|1 โ‰ค ๐‘– โ‰ค ๐‘š, 1 โ‰ค ๐‘— โ‰ค ๐‘›}.

Untuk himpunan titik-titik ๐‘‰(๐‘š ๐บ), definisikan:

๐‘“(๐‘ฅ๐‘– ) = ๐‘ก๐‘–โˆ’1 , 1 โ‰ค ๐‘– โ‰ค ๐‘š;

๐‘“(๐‘ฆ๐‘– ) = ๐‘ก๐‘–โˆ’1 , 1 โ‰ค ๐‘– โ‰ค ๐‘š;

๐‘“(๐‘ฃ๐‘– ๐‘—) = {๐‘ก๐‘–โˆ’1+ ๐‘— โˆ’ 1, 1 โ‰ค ๐‘– โ‰ค ๐‘š, 1 โ‰ค ๐‘— โ‰ค ๐‘ก1; ๐‘ก๐‘– , 1 โ‰ค ๐‘– โ‰ค ๐‘š, ๐‘ก1+ 1 โ‰ค ๐‘— โ‰ค ๐‘›.

Untuk himpunan sisi-sisi ๐ธ(๐‘š ๐บ), definisikan:

๐‘“(๐‘ฅ๐‘–๐‘ฆ๐‘–) = ๐‘ก๐‘– , 1 โ‰ค ๐‘– โ‰ค ๐‘š;

๐‘“(๐‘ฅ๐‘–๐‘ฃ๐‘– ๐‘—) = {๐‘ก๐‘–โˆ’1, 1 โ‰ค ๐‘– โ‰ค ๐‘š, 1 โ‰ค ๐‘— โ‰ค ๐‘ก1 ; ๐‘— โˆ’ ๐‘ก1+ ๐‘ก๐‘–โˆ’1, 1 โ‰ค ๐‘– โ‰ค ๐‘š, ๐‘ก1+ 1 โ‰ค ๐‘— โ‰ค ๐‘›;

๐‘“(๐‘ฆ๐‘–๐‘ฃ๐‘–๐‘—) = {

๐‘› โˆ’ ๐‘ก1+ ๐‘ก๐‘–โˆ’1+ 1, 1 โ‰ค ๐‘– โ‰ค ๐‘š, 1 โ‰ค ๐‘— โ‰ค๐‘ก1

2 ; ๐‘› โˆ’ ๐‘ก1+ ๐‘ก๐‘–โˆ’1+ 2, 1 โ‰ค ๐‘– โ‰ค ๐‘š,๐‘ก1

2 + 1 โ‰ค ๐‘— โ‰ค ๐‘ก1; ๐‘› โˆ’ 2๐‘ก1+ ๐‘ก๐‘–โˆ’1+ ๐‘— + 2, 1 โ‰ค ๐‘– โ‰ค ๐‘š, ๐‘ก๐‘–+ 1 โ‰ค ๐‘— โ‰ค ๐‘›.

Dapat dilihat bahwa label terbesar yang digunakan adalah ๐‘ก๐‘š, yaitu pada ๐‘“(๐‘ฆ๐‘š) = ๐‘ก๐‘š;

๐‘“(๐‘ฅ๐‘š๐‘ฆ๐‘š) = ๐‘ก๐‘š;

๐‘“(๐‘ฃ๐‘š๐‘—) = ๐‘ก๐‘š, ๐‘ก1+ 1 โ‰ค ๐‘— โ‰ค ๐‘›.

Selanjutnya, dapat diperoleh bobot setiap titik dan sisi sebagai berikut:

a. Bobot titik-titik:

๐‘ค(๐‘ฅ๐‘–) = ๐‘“(๐‘ฅ๐‘–) + ๐‘“(๐‘ฅ๐‘–๐‘ฆ๐‘–) + โˆ‘๐‘›๐‘—=1๐‘“(๐‘ฅ๐‘–๐‘ฃ1๐‘—)

= ๐‘ก๐‘–โˆ’1(๐‘ก1+ 1) + ๐‘ก๐‘–+ (๐‘›โˆ’๐‘ก1+1+2๐‘ก๐‘–โˆ’1

2 ) (๐‘› โˆ’ ๐‘ก1) ๐‘ค(๐‘ฆ๐‘–) = ๐‘“(๐‘ฆ๐‘–) + ๐‘“(๐‘ฅ๐‘–๐‘ฆ๐‘–) + โˆ‘๐‘›๐‘—=1๐‘“(๐‘ฆ๐‘–๐‘ฃ๐‘–๐‘—)

= 2๐‘ก๐‘–โˆ’ ๐‘ก1(3๐‘› + 1) + ๐‘›๐‘ก๐‘–โˆ’1+5๐‘›+3๐‘›2

2 +9๐‘ก12

4 ๐‘ค(๐‘ฃ๐‘–๐‘—) = ๐‘“(๐‘ฅ๐‘–๐‘ฃ๐‘–๐‘—) + ๐‘“(๐‘ฆ๐‘–๐‘ฃ๐‘–๐‘—) + ๐‘“(๐‘ฃ๐‘–๐‘—)

= {

3๐‘ก๐‘–โˆ’1โˆ’ ๐‘ก1+ ๐‘› + ๐‘—, 1 โ‰ค ๐‘– โ‰ค ๐‘š, 1 โ‰ค ๐‘— โ‰ค๐‘ก21; 3๐‘ก๐‘–โˆ’1โˆ’ ๐‘ก1+ ๐‘› + ๐‘— + 1, 1 โ‰ค ๐‘– โ‰ค ๐‘š, ๐‘ก1

2 + 1 โ‰ค ๐‘— โ‰ค ๐‘ก1; ๐‘ก๐‘–+ 2๐‘ก๐‘–โˆ’1โˆ’ 3๐‘ก1+ ๐‘› + 2๐‘— + 2, 1 โ‰ค ๐‘– โ‰ค ๐‘š, ๐‘ก1+ 1 โ‰ค ๐‘— โ‰ค ๐‘›.

Dapat diperiksa bahwa bobot setiap titik berbeda.

b. Bobot sisi-sisi:

๐‘ค(๐‘ฅ๐‘–๐‘ฆ๐‘–) = ๐‘“(๐‘ฅ๐‘–) + ๐‘“(๐‘ฆ๐‘–) + ๐‘“(๐‘ฅ๐‘–๐‘ฆ๐‘–) = ๐‘ก๐‘–โˆ’1+ 2๐‘ก๐‘–. ๐‘ค(๐‘ฅ๐‘–๐‘ฃ๐‘–๐‘—) = ๐‘“(๐‘ฅ๐‘–) + ๐‘“(๐‘ฆ๐‘–) + ๐‘“(๐‘ฅ๐‘–๐‘ฃ๐‘–๐‘—);

= { 3๐‘ก๐‘–โˆ’1+ ๐‘— โˆ’ 1 , 1 โ‰ค ๐‘– โ‰ค ๐‘š, 1 โ‰ค ๐‘— โ‰ค ๐‘ก1; ๐‘ก๐‘–+ 2๐‘ก๐‘–โˆ’1โˆ’ ๐‘ก1+ ๐‘— , 1 โ‰ค ๐‘– โ‰ค ๐‘š, ๐‘ก1+ 1 โ‰ค ๐‘— โ‰ค ๐‘› .

(7)

102 Rahangmetan, dkk. | Nilai Total Tak Teratur Total dari Gabungan Terpisah Graf Roda dan Graf Buku Segitiga

๐‘ค(๐‘ฆ๐‘–๐‘ฃ๐‘–๐‘—) = ๐‘“(๐‘ฆ๐‘–) + ๐‘“(๐‘ฃ๐‘–๐‘—) + ๐‘“(๐‘ฆ๐‘–๐‘ฃ๐‘–๐‘—);

= {

๐‘ก๐‘–+ 2๐‘ก๐‘–โˆ’1โˆ’ ๐‘ก1+ ๐‘› + ๐‘—, 1 โ‰ค ๐‘– โ‰ค ๐‘š, 1 โ‰ค ๐‘— โ‰ค๐‘ก1

2; ๐‘ก๐‘–+ 2๐‘ก๐‘–โˆ’1โˆ’ ๐‘ก1+ ๐‘› + ๐‘— + 1, 1 โ‰ค ๐‘– โ‰ค ๐‘š, ๐‘ก1

2 + 1 โ‰ค ๐‘— โ‰ค ๐‘ก1; 2๐‘ก๐‘–+ ๐‘ก๐‘–โˆ’1โˆ’ 2๐‘ก1+ ๐‘› + ๐‘— + 2, 1 โ‰ค ๐‘– โ‰ค ๐‘š, ๐‘ก1+ 1 โ‰ค ๐‘— โ‰ค ๐‘›.

Diperoleh,

a. {๐‘ค(๐‘ฅ๐‘–๐‘ฃ๐‘–๐‘—)|1 โ‰ค ๐‘– โ‰ค ๐‘š, 1 โ‰ค ๐‘— โ‰ค ๐‘›} = {3,4, โ‹ฏ , ๐‘ก๐‘–+ 2๐‘ก๐‘–โˆ’1โˆ’ ๐‘ก1+ ๐‘› | 1 โ‰ค ๐‘— โ‰ค ๐‘š}

b. {๐‘ค(๐‘ฆ๐‘–๐‘ฃ๐‘–๐‘—)|1 โ‰ค ๐‘– โ‰ค ๐‘š, 1 โ‰ค ๐‘— โ‰ค๐‘ก1

2} = {๐‘ก๐‘–+ 2๐‘ก๐‘–โˆ’1โˆ’ ๐‘ก1+ ๐‘› + 1, ๐‘ก๐‘–+ 2๐‘ก๐‘–โˆ’1โˆ’ ๐‘ก1+ ๐‘› + 2, โ‹ฏ , 2๐‘ก๐‘–+ ๐‘ก๐‘–โˆ’1โˆ’ 1 |1 โ‰ค ๐‘– โ‰ค ๐‘š}

c. {๐‘ค(๐‘ฅ๐‘–๐‘ฆ๐‘–)|1 โ‰ค ๐‘– โ‰ค ๐‘š} = {๐‘ก๐‘–โˆ’1+ 2๐‘ก๐‘–|1 โ‰ค ๐‘– โ‰ค ๐‘š}

d. {๐‘ค(๐‘ฆ๐‘–๐‘ฃ๐‘–๐‘—)|1 โ‰ค ๐‘– โ‰ค ๐‘š, ๐‘ก1

2 + 1 โ‰ค ๐‘— โ‰ค ๐‘ก1} = {๐‘ก๐‘–+ 2๐‘ก๐‘–โˆ’1โˆ’๐‘ก1

2 + ๐‘› + 2, ๐‘ก๐‘–+ 2๐‘ก๐‘–โˆ’1โˆ’๐‘ก1

2 + ๐‘› + 3, โ‹ฏ , ๐‘ก๐‘–+ 2๐‘ก๐‘–โˆ’1+ ๐‘› + 1}.

e. {๐‘ค(๐‘ฆ๐‘–๐‘ฃ๐‘–๐‘—)|1 โ‰ค ๐‘– โ‰ค ๐‘ก1+ 1 โ‰ค ๐‘— โ‰ค ๐‘›} = {2๐‘ก๐‘–+ ๐‘ก๐‘–โˆ’1โˆ’ 2๐‘ก1+ ๐‘› + 3, 2๐‘ก๐‘–+ ๐‘ก๐‘–โˆ’1โˆ’ 2๐‘ก1+ ๐‘› + 4, โ‹ฏ ,2๐‘ก๐‘–+ ๐‘ก๐‘–โˆ’1โˆ’ 2๐‘ก1+ 2๐‘› + 2}.

Dapat diperiksa bahwa himpunan bobot sisi-sisi adalah {3,4, โ‹ฏ , ๐‘š(2๐‘› + 1) + 2}.

Dengan demikian, dapat diperiksa bahwa bobot setiap pasang titik maupun setiap pasang sisi berbeda.

Jadi, fungsi ๐‘“ adalah pelabelan total tak teratur titik dan sisi, sehingga ๐‘ก๐‘ (๐‘š ๐บ) = โŒˆ๐‘š(2๐‘›+1)+2

3 โŒ‰. โˆŽ

3. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa gabungan terpisah graf roda ๐‘š๐‘Š๐‘›, ๐‘› โ‰ฅ 3, ๐‘š โ‰ฅ 2 dan ๐‘› โ‰ก 0 ๐‘š๐‘œ๐‘‘ 3, memiliki pelabelan total tak teratur total, dengan nilai total ketakteraturan total ๐‘ก๐‘ (๐‘š๐‘Š๐‘›) = โŒˆ2๐‘š๐‘›+2

3 โŒ‰. Hal serupa pada gabungan terpisah graf buku segitiga, (๐‘š๐‘ƒ1โจ€๐‘†๐‘›), ๐‘› โ‰ฅ 3, ๐‘› โ‰ก 1 ๐‘š๐‘œ๐‘‘ 3, dan ๐‘š โ‰ฅ 1 dengan nilai total ketakteraturan total ๐‘ก๐‘ (๐‘š(๐‘ƒ1โจ€๐‘†๐‘›)) โŒˆ๐‘š(2๐‘›+1)+2

3 โŒ‰.

Daftar Pustaka

[1] M. Baca, S. Jendrol, M. Miller and J. Ryan, "On Irregular Total Labelings," Discrete Mathematics, vol. 307, pp.

1378-1388, 2007.

[2] K. Wijaya and Slamin, "Total Vertex Irregular Labelings of Wheels, Fan, Suns, and Friendship Graphs," 2008.

[3] Nurdin, A. N. M. Salman and E. T. Baskoro, "The Total Edge Irregular Strength of the Corona Product of Path with Some Graphs," 2008.

[4] J. A. Galian, "A Dynamic Survey of Graph Labeling," Electronic Journal of Combinatorics, vol. 17, no. #DS6, 2014.

[5] C. C. Marzuki, A. N. M. Salman and M. Miller, "On The Total Irregularity Strength of Cycles and Paths," Far East J. Math. Sci. , vol. 82, no. 1, pp. 1-21, 2013.

[6] R. Ramdani and A. N. M. Salman, "On The Total Irregularity Strength of Some Cartesian Product Graphs," AKCE Int. J. Graphs Comb., vol. 10, pp. 199-209, 2013.

[7] M. I. Tilukay, A. N. M. Salman and E. R. Persulessy, "On The Total Irregularity Strength of Fan, Wheel, Triangular Book, and Friendship Graphs," Procedia Computer Science, vol. 74, pp. 124-131, 2015.

Referensi

Dokumen terkait

31 Wibowo, Manajemen Kinerja, (Jakarta:PT RajaGrafindo Persada, 2011), 11.. kebersamaan, tenggang rasa, melaksanakan aturan-aturan yang telah disepakati, ada hak an

selama mengikuti kegiatan mahasiswa yang melakukan pertukaran di Universitas Negeri semarang hidup berdampingan dengan mahasiswa lain yang berasal dari pulau yang berbeda melalui satu