• Tidak ada hasil yang ditemukan

WILDA WIDAYANI 2120203870233037[1]

N/A
N/A
Muhammad Nashiir As'Ad

Academic year: 2025

Membagikan "WILDA WIDAYANI 2120203870233037[1]"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

Judul Proposal : Kredibilitas Pembina Pondok Pesantren Dalam Penanaman Akhlak di Pondok Pesantren Al- Risalah Batetangnga Kab. 5 LATHIFAH, “Komunikasi Interpersonal Antara Pembina Dan Santriwati Dalam Upaya Pembinaan Akhlak Di Pondok Pesantren Modern Zam”. Pendidikan di Pondok Pesantren Al-Risalah bertujuan untuk menerapkan akhlak mulia, mempelajari dan memahami kitab kuning, menguasai bahasa asing (Arab dan Inggris), serta menghafal Al-Qur'an.

Pembina di Pondok Pesantren Al-Risalah memegang peran yang sangat penting dalam menanamkan akhlak kepada santri. Dengan demikian, Pondok Pesantren Al-Risalah Batetangnga tidak hanya berfungsi sebagai lembaga pendidikan agama, tetapi juga sebagai tempat untuk membentuk karakter generasi muda yang berakhlak baik dan siap memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Di Pondok Pesantren Al-Risalah Batetangnga, Kabupaten Polewali Mandar, pembentukan akhlak merupakan salah satu fokus utama dalam kurikulum pendidikan.

Mengingat betapa pentingnya peran pembina dalam menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan akhlak, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana kredibilitas pembina dapat mempengaruhi proses penanaman akhlak di Pondok Pesantren Al-Risalah. Pondok Pesantren Al-Risalah Batetangnga, Kabupaten Polewali Mandar, memainkan peran yang sangat penting dalam pembentukan karakter dan akhlak santri. 11 LATHIFAH, “Komunikasi Interpersonal Antara Pembina Dan Santriwati Dalam Upaya Pembinaan Akhlak Di Pondok Pesantren Modern Zam ….” 2022.

Melalui proposal ini, penulis bertujuan untuk mengeksplorasi dan menganalisis kredibilitas pembina dalam penanaman akhlak di Pondok Pesantren Al-Risalah Batetangnga.

Rumusan Masalah

Berdasarkan pengamatan awal, terdapat beberapa tantangan dalam penanaman akhlak di Pondok Pesantren Al-Risalah, salah satunya adalah perbedaan persepsi antara pembina dan santri mengenai nilai-nilai akhlak yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, yang menyebabkan kesenjangan dalam proses pendidikan yang memerlukan perhatian lebih. Observasi awal pada tulisan ini Pondok Pesantren Al-Risalah Batetangnga ditemukan ada beberapa masalah yang terjadi yakni salah satu diantaranya adalah bagaimana bentuk pembinaan dalam penanaman akhlak. Beberapa santri akan mengalami kesulitan dalam menginternalisasi ajaran akhlak yang diajarkan dan Kredibilitas dan kualitas pembina sangat mempengaruhi proses penanaman akhlak.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih dalam mengenai hubungan antara kredibilitas pembina dan perkembangan akhlak santri, serta memberikan rekomendasi bagi pengelola pondok pesantren dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan karakter.

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Relevan

Pembahasan atau temuan penelitian mengenai penanaman akhlak di Pondok Pesantren Al-Risalah Batetangnga sudah dipublikasikan dalam riset, artikel, jurnal, dan hasil penelitian lainnya. Perbedaan antara penelitian ini dan penelitian sebelumnya terletak pada fokus utama; penelitian sebelumnya lebih menekankan pada pencegahan dan penguatan akhlak dalam hubungan antar individu, sedangkan penelitian ini lebih fokus pada pembinaan akhlak di Pondok Pesantren Al-Risalah. Meskipun demikian, keduanya memiliki kesamaan dalam mempelajari penanaman akhlak di lingkungan pondok pesantren melalui metode observasi dan wawancara.12.

Jurnal kedua yang ditulis oleh Nizarani, Muhammad Kristiawan, Artanti Puspita Sari, dengan judul “Manajemen Pendidikan Karakter Berbasis Pondok Pesantren”pada tahun 2020. Penelitian ini mengungkapkan bahwa pendidikan karakter di pondok pesantren diterapkan melalui semua mata pelajaran, dengan menanamkan nilai-nilai karakter melalui pembiasaan dan keteladanan dalam setiap proses pembelajaran. Pengendalian pendidikan karakter berbasis pondok pesantren dapat dilakukan melalui beberapa langkah, seperti melibatkan semua pihak terkait (stakeholder), melakukan penilaian dan evaluasi dengan menggunakan rapor pendidikan nasional, rapor pondok, dan rapor asrama, serta menindaklanjuti hasil evaluasi dengan tindakan yang tepat.

Seluruh stakeholder pondok pesantren berperan aktif dalam pembinaan karakter sebagai bentuk pengawasan yang memberikan masukan dan saran untuk memastikan bahwa program dan kurikulum yang diterapkan berjalan sesuai dengan tujuan. Sumber daya manusia (SDM) dan warga pondok pesantren juga berperan dalam pengawasan sesuai dengan tanggung jawab mereka. Kelulusan peserta didik tidak hanya didasarkan pada pencapaian akademis, tetapi juga mencakup evaluasi terhadap mata pelajaran di pondok pesantren dan rapor asrama.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan empat fungsi manajemen dalam pembinaan karakter santri di Pondok Pesantren Raudhatul Ulum (PPRU). Kesamaannya adalah kedua penelitian ini sama-sama menyoroti perkembangan karakter dan penanaman akhlak di pondok pesantren.13. Perbedaan utama antara penelitian ini dan penelitian sebelumnya terletak pada fokus dan pendekatan yang digunakan dalam mengkaji peran pesantren di era globalisasi.

Penelitian sebelumnya lebih menyoroti pendidikan karakter di era globalisasi, sementara penelitian ini lebih menekankan pada perkembangan karakter dan akhlak sebagai solusi untuk kemajuan pendidikan yang berlandaskan pada nilai-nilai agama, khususnya di Pondok Pesantren Al-Risalah. Adapun persamaannya ialah sama-sama melihat penanaman akhlak yang ada di Pondok pesantren serta mendekripsikan. Sedangkan penelitian sekarang berfokus pada bentuk bentuk pembinaan dalam penanaman akhlak yang ada di pondok Pesantren.

Sedangkan penelitian sekarang berfokus pada perkembangan karakter dan akhlak yang relevan dan sesuai dengan ajaran islam yang di ajarkan di pondok Pesantren. Perbedaan antara penelitian terdahulu dan penelitian sekarang adalah penelitian dahulu berfokus pada pendidikan karakter di era globalisasi.

Tinjauan Teori

Teori Kepribadian Trait

Traits merujuk pada aspek atau dimensi kepribadian yang mencakup ciri-ciri atau pola respons individu yang cenderung konsisten dalam menanggapi situasi dengan cara tertentu. Traits juga bisa dipahami sebagai kecenderungan yang terbentuk melalui pembelajaran untuk merespons rangsangan dari lingkungan sekitar. Anak-anak juga diajarkan untuk memahami bahwa sifat-sifat dasar tertentu, seperti kejujuran, penghormatan terhadap hak orang lain, dan sikap apresiatif, dihargai secara universal oleh semua kelompok budaya.

Dalam analisis kepribadian yang sering dianggap klasik, Allport dan Odbert (1936) membedakan sifat kepribadian dari elemen penting lainnya dalam studi kepribadian. Mereka mendefinisikan sifat sebagai "kecenderungan yang menentukan, terpersonalisasi, dan tergeneralisasi, yang mencerminkan cara individu menyesuaikan diri secara konsisten dan stabil dengan lingkungannya." Penting untuk dicatat bahwa Allport tidak berpendapat bahwa sifat selalu muncul dalam setiap situasi tanpa mempertimbangkan karakteristik lainnya. Sebaliknya, ia mengakui peran situasi dalam menjelaskan mengapa seseorang tidak selalu berperilaku dengan cara yang sama di setiap waktu.

Sifat membantu menjelaskan konsistensi perilaku, sementara pengakuan terhadap pentingnya situasi diperlukan untuk memahami variasi dalam perilaku tersebut.17.

Teori Kepemimpinan Transformasional (Transformational Leadership)

Kepemimpinan dianggap sebagai faktor kunci yang mempengaruhi kemajuan atau kemunduran suatu organisasi, yang terlihat dari berkembangnya berbagai teori kepemimpinan. Dalam konteks lembaga pendidikan Islam sebagai sebuah organisasi, diperlukan kepemimpinan yang efektif untuk mendorong perubahan signifikan demi tercapainya tujuan dan peningkatan kualitas layanan. Di antara teori-teori tersebut, teori Bass mengenai kepemimpinan transformasional dan transaksional menjadi yang paling dikenal dan banyak diterapkan.

Teori Bass berbeda secara mendasar dengan teori Burns, karena Bass memandang kepemimpinan transaksional dan transformasional Sebagai dua dimensi yang terpisah, seorang pemimpin memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan kedua jenis kepemimpinan tersebut secara bersamaan, meskipun dengan tingkat intensitas yang berbeda. Berbeda dengan Burns, yang lebih menekankan pentingnya fokus pada kepemimpinan transformasional, Bass berpendapat bahwa seorang pemimpin yang efektif adalah mereka yang mampu mengkombinasikan kedua pendekatan ini.19.

Tinjauan Konseptual

Definisi Kredibilitas

Ethos berhubungan dengan kemampuan komunikator dalam membangun kepercayaan melalui karakter pribadinya, pathos berkaitan dengan kemampuan untuk mengelola emosi pendengar, sedangkan logos berfokus pada kemampuan komunikator dalam menyampaikan argumen yang logis. Jika komunikator dianggap dapat dipercaya, pesan yang disampaikan akan diterima sebagai informasi yang akurat dan sesuai dengan kenyataan. Di sisi lain, daya tarik komunikator bergantung pada kemampuannya untuk meyakinkan komunikan dengan argumen yang sesuai dengan pola pikir dan rasionalitas mereka.

Penanaman Akhlak dan Pendidikan Karakter

  • Pondok Pesantren Al-Risalah Batetangnga
  • Kerangka Pikir
    • METODOLOGI PENELITIAN
  • Pendekatan dan Jenis Penelitian
  • Lokasi dan Waktu Penelitian
  • Fokus Penelitian
  • Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Data
  • Teknik Pengumpulan dan Pengelolaan Data
  • Uji Keabsahan Data
  • Teknik Analisis Data

Metode penelitian ini mencakup berbagai elemen, seperti pendekatan dan jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, fokus penelitian, jenis serta sumber data yang digunakan, teknik pengumpulan dan pengelolaan data, pengujian keabsahan data, serta teknik analisis data. Tujuan utama dari pendekatan ini adalah untuk mendapatkan data yang tidak hanya berupa angka, tetapi juga mengandung makna yang lebih dalam. Data yang terkumpul kemudian dianalisis secara mendalam untuk menemukan pola, tema, dan makna yang terkandung di dalamnya.

Makna tersebut adalah inti dari data yang sesungguhnya, yang mencerminkan nilai-nilai yang mendasari informasi tersebut dan memberikan pemahaman yang lebih holistik tentang permasalahan yang diteliti. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi wawancara, observasi, dan dokumentasi untuk mengeksplorasi pengalaman serta interaksi antara pembina dan peserta didik. Analisis dilakukan dengan mengidentifikasi tema-tema yang muncul dari data yang diperoleh, serta menggunakan triangulasi untuk memastikan keabsahan data.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif, yang berupa kata-kata atau deskripsi. Berdasarkan Ardian, sumber data dalam penelitian ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu data primer dan data sekunder. Dalam penelitian kualitatif, data yang digunakan berupa kata-kata, tindakan, serta dokumen-dokumen yang relevan.

Wawancara adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan serangkaian pertanyaan langsung kepada pembina Pondok Pesantren Al-Risalah Kabupaten Polman, yang kemudian dijawab oleh responden. Dokumentasi dalam penelitian ini berfungsi sebagai pendukung data serta sebagai bukti bahwa peneliti telah melaksanakan penelitian. Dalam penelitian kualitatif, alat pengumpulan data melibatkan metode seperti wawancara, FGD, observasi, dan studi dokumen.

Analisis data merupakan langkah berikutnya yang dilakukan oleh peneliti untuk mengorganisir, mengatur, dan menarik kesimpulan dari data yang telah dikumpulkan. Tujuan dari proses ini adalah mengorganisir dan mengelompokkan data yang telah dikumpulkan sehingga dapat menghasilkan kesimpulan akhir atau diverifikasi lebih lanjut. Data yang diperoleh dari lapangan dicatat secara rinci segera setelah setiap sesi pengumpulan data selesai.

Penyajian data merupakan langkah untuk mengorganisir data yang telah dikumpulkan sehingga memungkinkan penarikan kesimpulan atau pengambilan tindakan. Pada tahap ini, peneliti merumuskan proposisi yang kemudian dianalisis secara berkelanjutan berdasarkan data yang telah terkumpul.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola parenting yang diterapkan di pesantren Langitan widang Tuban dalam membentuk perilaku positif remaja

Judul penelitian: Hubungan Antara Kecemasan Perpisahan Dengan Orang Tua Terhadap Risiko Perilaku Bullying Santri di Pesantren Assanusi Cirebon. Saya yang bertanda tangan

Pengaruh pembelajaran kitab Ta’limul Muta’allim terhadap perilaku santri di Pondok Pesantren Nurul Iman Desa Ciawigebang Kecamatan Ciawigebang Kabupaten Kuningan tergolong kurang

program pembinaan bahasa Inggris di pesantren; (6) para santri antusias untuk.. belajar

Peran Orang Tua dalam Membina Perilaku Ibadah Ritual Shalat dan Do’a Anak .... Pengamalan Fadhailu A’mal dalam Membina Sikap Istiqamah Santri Sondok

Selain kondisi lingkungan pondok pesantren dan perilaku santri yang kurang baik, didapatkan data pengamatan dari 210 santri pria secara keseluruhan terdapat

6 Mis Alul Baroroh, Pengaruh Literasi Keuangan, Gaya Hidup Dan Pendapatan Orang Tua Terhadap Perilaku Manajemen Keuangan Santri Di Pondok Pesantren Madrosatul

Budaya Pesantren dalam Membentuk Perilaku Islami pada Santri di TMI Al-Amien Prenduan Tiga langkah yang dilakukan oleh pondok pesantren Al-Amien khususnya lembaga TMI Al-Amien dalam