Aisah Nasir Said Bamagain
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universita Brawijaya [email protected]
Dosen Pembimbing:
Dr. Fatchur Rohman, SE., Msi., CSM, CMA [email protected]
ABSTRAK
Penggunaan selebriti merupakan bagian dari pengembangan strategi pemasaran untuk mendukung iklan. Hubungan antara merek dan endorser diharapkan dapat meningkatkan penjualan dan membangun citra merek yang positif. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh celebrity endorser dan persepsi harga terhadap keputusan pembelian Queen Apple Malang “Farah Quinn” . Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan kausal pada variabel melalui pengujian hipotesis. Data dikumpulkan melalui survei menggunakan kuisioner terhadap customer Queen Apple di kota Malang. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan hasil sebanyak 120 responden. Hipotesis di uji dengan menggunakan analisis regresi berganda, hasil penelitian menunjukan, bahwa celebrity endorser dan persepsi harga secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y) Hasil analisis determinasi juga menunjukan bahwa 57,4% keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh celebrity endorser dan persepsi harga sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti pada penelitian ini.
Kata kunci: Celebrity Endorser, Persepsi Harga, Keputusan Pembelian, Queen Apple ABSTRACT
The use of celebrities is part of developing a marketing strategy to support advertising.
The relationship between brands and endorsers is expected to increase sales and build a positive brand image. The purpose of this study was conducted to determine the effect of celebrity endorsers and price perceptions on the purchase decision of Queen Apple Malang "Farah Quinn". This type of research used in this research is explanatory which aims to explain the causal relationship on variables through hypothesis testing. Data was collected through a survey using a questionnaire of Queen Apple customers in the city of Malang. The sampling technique used was purposive sampling with the results of 120 respondents. The hypothesis is tested using multiple regression analysis, the results show that celebrity endorser and price perception partially have a significant effect on purchasing decisions (Y). The results of the determination analysis also show that 57.4%
of purchasing decisions can be explained by celebrity endorsers and price perceptions while the rest is influenced by other factors not examined in this study.
Keywords: Celebrity Endorser, Price Perception, Decision to Purchase, Queen
Apple
Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman yang begitu cepat di era globalisasi, perekonomian menjadi tolak ukur kemajuan suatu negara. Faktor perekonomian menjadi pemegang suatu peranan-peranan yang sangat penting dalam menunjang aspek-aspek lainnya, seperti halnya dalam aspek sosial, politik, dan yang lebih terutama terhadap kesejahteraan masyarakat.
Kemampuan bersaingnya suatu negara dengan negara yang lainnya dapat dilihat dari sistem perekonomian yang kuat pada suatu negara tersebut. Indonesia menjadi salah satu negara yang sangat potensial dari segi sumber daya manusia dan juga alamnya. Tingkat perekonomian Indonesia serta didukung dengan pertumbuhan global yang lebih kuat. Berdasarkan data dari Worldbank 2017 memaparkan bahwa perkiraan perekonomian positif karena adanya perekonomian global yang
mendukung dan kondisi fundamental dalam negeri yang kuat. Pertumbuhan PDB rill Indonesia meningkat dari 5,0 persen pada tahun 2016 menjadi 5,2 persen pada tahun 2017, yang selanjutnya menguat menjadi 5,3 persen pada tahun 2018. Hal ini membuktikan bahwa hal tersebut ditunjang oleh perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia baik dikelola oleh pihak pemerintahan maupun swasta. Fenomena penggunaan celebrity endorser dapat membantu iklan untuk menarik konsumen dan mendapatkan nilai lebih dari pesaing – pesaing produk lainnya, sehingga meningkatkan kemampuan komunikatif dengan memotong melalui kelebihan suara dalam proses komunikasi (Muda et al, 2012). Sivesan (2013) mengemukakan bahwa selebriti dipandang sebagai individu yang digemari oleh masyarakat dan memiliki keunggulan atraktif yang membedakan dengan individu lain. Selebriti mampu mempengaruhi seseorang untuk berhenti dan mengarahkan perhatian
2
kepadanya. “Selebriti adalah tokoh (aktor, penghibur, atau atlet) yang dikenal masyarakat karena prestasinya, dibidang berbeda dari produk yang didukung”
(Sutisna, 2006:460). Keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh keterlibatan konsumen dan kepercayaan konsumen akan informasi yang diraih terhadap suatu produk.
Semakin tinggi konsumen terlibat dalam upaya pencarian informasi produk, maka dorongan konsumen untuk melakukan pembelian juga akan semakin besar. Di sisi lain, konsumen semakin selektif di dalam melakukan pemilihan produk untuk dikonsumsi. Hal ini disebabkan oleh perkembangan arus informasi sehingga konsumen dapat menyerap informasi serta pengetahuan tentang keberadaan suatu produk dengan cepat.
Selain celebrity endorser, persepsi dari harga adalah salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen, untuk dapat bersaing di pasar maka perusahaan kerap mengontrol harga di pasaran. Murah atau mahalnya harga suatu produk sangat relatif sifatnya serta kualitas
dari produk tersebut. Selain itu harga merupakan variabel yang dapat dikendalikan dan menentukan diterima atau tidaknya suatu produk oleh konsumen.
Queen Apple membuat berbagai cara bentuk promosi salah satunya melalui penayangan iklan di berbagai media khususnya untuk menarik perhatian dengan celebrity endoser, menempatkan billboard tentang Queen Apple pada titik – titik penting di jalan raya, lalu juga menggunakan iklan menarik pada media cetak seperti majalah dan tabloid. Queen Apple ini berlokasi di Gerai Utama Queen Apple bisa temui di Jl. Perusahaan No. 06 Tanjungtirto, Karanglo, Singosari, Malang.
Buka dari jam 07.00 sampai 22.00. Queen Apple juga memanfaatkan celebrity sebagai endorser dari produk mereka. Berdasarkan gambaran dan uraian di atas peneliti ingin mengetahui apakah penggunaan endorser dari kalangan selebriti serta harga memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian, yang dituangkan dalam bentuk penelitian yang berjudul “Pengaruh Celebrity Endorser dan Persepsi Harga Terhadap
Keputusan Pembelian pada Queen Apple
“Farah Quinn”
1. Celebrity Endoser (X1)
Celebrity endorser merupakan objek atau seseorang yang dipakai dalam salah satu strategi komunikasi yang dilakukan oleh pemasar dalam membangun citra yang kongruen antara merek dengan konsumen.
Untuk mengukur celebrity endorser yanng merupakan dari objek atau seseorang untuk memasarkan produk sebagaimana yang dikemukakan oleh Hakimi, Abedniya dan Zaeim pada penelitannya yang berjudul
“Investigate the Impact of Celebrity Endorsement on Brand Image (2011)”
dimensi celebrity endorser sebagai berikut:
- Keahlian
- Kepercayaan - Daya tarik Fisik - Kesamaan - Respect 2. Persepsi Harga (X2)
Menurut Kotler dan Amstrong (2008) dalam Retnowulan (2017) indikator yang dapat digunakan untuk mencirikan
harga yaitu : (1) keterjangkauan harga; (2) kesesuaian harga dengan produk ; (3) daya saing harga ; (4) kesesuaian harga dengan manfaat. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan persepsi harga karena ingin mengetahui persepsi konsumen terkait dengan harga yang ditawarkan oleh Qwinn Apple melalui empat indicator tersebut.
3. Keputusan Pembelian (Y)
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah keputusan pembelian.
Kotler dan Keller (2016) menjelaskan bahwa proses pengambilan keputusan merupakan proses psikologis dasar yang memainkan peranan penting dalam memahami bagaimana konsumen secara aktual mengambil keputusan pembelian, indikator sebagai berikut:
a. Pilihan produk
Pengambilan keputusan dari seorang konsumen untuk membeli
sebuah produk atau
menggunakan uangnya untuk suatu keperluan atau tujuan yang lain. Dalam hal ini perusahaan harus memusatkan
4
perhatiannya kepada orang – orang yang berminat membeli sebuah produk serta alternatif yang perusahaan tersebut pertimbangkan. Saat ini Queen Apple menjadi salah sau pilihan oleh-oleh yang baik.
b. Pilihan merek
Dalam pemilihan sebuah merek, konsumen harus mengambil keputusan mengenai merek mana yang akan dibeli. Setiap merek memiliki perbedaan masing- masing. Dalam hal ini perusahaan harus mampu untuk
mengetahui bagaimana
konsumen memilih sebuah merek yang terpercaya dan akurat. Saat ini, Queen Apple mempunyai merek yang ternama dan tidak diragukan kualitasnya. Hal itu membuat banyak masyarakat ingin membeli dengan merek yang ternama.
c. Tempat pembelian
Konsumen harus menentukan tempat pembelian yang ingin dijangkau. Setiap konsumen berbeda-beda dalam hal menentukan penyalur bisa dikarenakan faktor lokasi yang dekat, harga yang murah, persediaan barang yang
lengkap, kenyamanan
berbelanja, keluasan tempat dan lain sebagainya. Tempat-tempat Queen Apple tergolong nyaman, dan mempunyai tata ruang yang khas sehingga konsumen dapat mengetahui di mana lokasi untuk membeli oleh-oleh ini.
d. Waktu Pembelian
Keputusan konsumen untuk membeli bisa berbeda-beda. Dalam hal ini waktu pembelian konsumen bermacam-macam diantaranya ada yang waktu pembeliannya seminggu, sekali, sebulan sekali, bahkan setahun sekali.
Biasanya, orang membeli oleh- oleh seperti halnya pada Queen
Apple dalam kurun waktu tertentu dan dilihat dari tingkat pembelian dan kebutuhan tiap individu atau kelompok.
Untuk mengukur keputusan pembelian digunakan indikator :
- pilihan produk
- pilihan merek
- tempat
- pembelian
Hipotesis
- Hipotesis
merupakan jawaban
sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2010). Sedangkan menurut Zikmun dan Babin (2011) hipotesis merupakan suatu pernyataan yang dapat diuji secara empiris.
Model Hipotesis
Berdasarkan konsep penelitian yang ada, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini :
H1 : Terdapat pengaruh celebrity endoser terhadap keputusan pembelian di Queen Apple “Farah Quinn”
H2 : Terdapat pengaruh persepsi harga terhadap keputusan pembelian di Queen Apple “Farah Quinn”
METODE
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif. Dimana jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research. Sampel yang digunakan dalam penelitian sebanyak 120.
1. HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Instrumen Penelitian
Uji validitas
6
Keputusan Pembelian Celebrity
Endorser
Tabel 4.9
Uji validitas
Dari Tabel 4.9 di atas dapat dilihat bahwa nilai sig. r item pertanyaan lebih kecil dari 0.05 (α = 0.05) atau nilai r hitung lebih besar dari r tabel (0,3) yang berarti tiap-tiap item variabel adalah valid, sehingga dapat disimpulkan bahwa item-item tersebut dapat digunakan untuk mengukur variabel penelitian
Uji Reliabilitas N
o
. Variabel
Koefisien Reliabilitas
Keter angan 1
Celebrity
Endorser (X1) 0,928
Relia bel 2
Persepsi
Harga (X2) 0,778
Relia bel 3
Keputusan
Pembelian (Y) 0,862
Relia bel Dari Tabel 4.10 diketahui bahwa nilai dari alpha cronbach untuk semua variabel lebih besar dari 0,6. Dari ketentuan yang telah disebutkan sebelumnya maka semua variabel yang digunakan untuk penelitian sudah reliabel.
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
120 .0000000 1.76923983 .046 .043 -.046 .507 .959 N
Mean Std. Deviation Normal Parametersa,b
Absolute Positive Negative Most Extreme
Differences
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
Unstandardiz ed Residual
Test distribution is Normal.
a.
Calculated from data.
b.
Dari hasil perhitungan didapat nilai sig.
sebesar 0.959 (dapat dilihat pada Tabel 4.11) atau lebih besar dari 0.05; maka ketentuan H0 diterima yaitu bahwa asumsi normalitas terpenuhi.
Uji Multikolinieritas
Variabel bebas Collinearity Statistics Tolerance VIF
X1
0.690 1.448X2
0.690 1.448Sumber: Data primer diolah
Berdasarkan Tabel 4.12, berikut hasil pengujian dari masing-masing variabel bebas:
Tolerance untuk Celebrity Endorser adalah 0.690
Tolerance untuk Persepsi Harga adalah 0.690
Pada hasil pengujian didapat bahwa keseluruhan nilai tolerance > 0,1 sehingga Keputusan
Pembelian Persepsi Harga
dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas antar variabel bebas.
Uji multikolinearitas dapat pula dilakukan dengan cara membandingkan nilai VIF (Variance Inflation Faktor) dengan angka 10. Jika nilai VIF > 10 maka terjadi multikolinearitas. Berikut hasil pengujian masing-masing variabel bebas :
VIF untuk Celebrity
Endorser adalah 1,448
VIF untuk Persepsi Harga adalah 1,448
Dari hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas antar variabel bebas.
Dengan demikian uji asumsi tidak ada nya multikolinearitas dapat terpenuhi.
Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah terjadi ketidaksamaan nilai simpangan residual akibat besar kecilnya nilai salah satu variabel bebas.
Atau adanya perbedaaan nilai ragam dengan semakin meningkatnya nilai variasi bebas.
Prosedur uji dilakukan dengan Uji scatter
plot. Pengujian kehomogenan ragam sisaan dilandasi pada hipotesis:
H0 : ragam sisaan homogen H1 : ragam sisaan tidak homogen Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi ini digunakan untuk menghitung besarnya pengaruh antara variabel bebas, yaitu Celebrity Endorser (X1) dan Persepsi Harga (X2) terhadap variabel terikat yaitu Keputusan Pembelian (Y). Dengan menggunakan bantuan SPSS for Windows ver 21.0 didapat model regresi seperti pada Tabel 4.13 :
Tabel 4.13 : Rekapitulasi Hasil Regresi
Persamaan Regresi
Persamaan regresi digunakan mengetahui bentuk hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Adapun persamaan regresi yang didapatkan
8
berdasarkan tabel 4.11 adalah sebagai berikut :
Y = 0,539 X1 + 0,317 X2
Dari persamaan di atas dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
Koefisien regresi b1
memiliki arah hubungan yang positif, artinya apabila Celebrity Endorser semakin populer dan baik di mayarakat, maka Keputusan Pembelian akan meningkat dengan asumsi variabel yang lainnya dianggap konstan.
Koefisien regresi b2
memiliki arah hubungan yang positif, artinya apabila Persepsi Harga semakin terjangkau dan bersaing, maka Keputusan Pembelian akan mengalami peningkatan dengan asumsi variabel yang lainnya dianggap konstan.
Berdasarkan interpretasi di atas, dapat diketahui bahwa Celebrity Endorser dan Persepsi Harga meningkat maka akan diikuti peningkatan Keputusan Pembelian.
Berdasarkan hasil penelitian analisis regresi,
dapat diketahui bahwa pengaruh Celebrity Endorser memiliki pengaruh lebih besar dibandingkan price perception.
Koefisien Determinasi (R2)
Untuk mengetahui besar kontribusi variabel bebas (Celebrity Endorser (X1) dan Persepsi Harga (X2)) terhadap variabel terikat (Keputusan Pembelian) digunakan nilai R2, Koefisien determinasi digunakan untuk menghitung besarnya pengaruh atau kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Dari analisis pada Tabel 4.11 diperoleh hasil adjusted R2(koefisien determinasi) sebesar 0,574. Artinya bahwa 57,4% variabel Keputusan Pembelian akan dipengaruhi oleh variabel bebasnya, yaitu Celebrity Endorser(X1) dan Persepsi Harga (X2). Sedangkan sisanya 42,6% variabel Keputusan Pembelian akan dipengaruhi oleh variabel-variabel yang lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.
Selain koefisien determinasi juga didapat koefisien korelasi yang menunjukkan besarnya hubungan antara variabel bebas yaitu Celebrity Endorser dan
Persepsi Harga dengan variabel Keputusan Pembelian, nilai R (koefisien korelasi) sebesar 0.765, nilai korelasi ini menunjukkan bahwa hubungan antara variabel bebas yaitu Celebrity Endorser (X1) dan Persepsi Harga (X2) dengan Keputusan Pembelian termasuk dalam kategori kuat karena berada pada selang 0,6 – 0,8.
Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis merupakan bagian penting dalam penelitian, setelah data terkumpul dan diolah. Kegunaan utamanya adalah untuk menjawab hipotesis yang dibuat oleh peneliti.
Hipotesis (t test / Parsial)
t test digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebas secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.
Pengambilan keputusan hipotesis adalah sebagai berikut :
a. Jika sig > 0,05 maka H0 diterima atau H1 ditolak.
b. Jika sig < 0,05 maka H0 ditolak atau H1 diterima.
Berdasarkan Tabel 4.11 diperoleh hasil pengujian hipotesis penelitian sebagai berikut :
Pengujian Hipotesis
pertama
H1 : β ≠ 0 : Celebrity Endorser memiliki pengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian.
Hasil t test antara X1
(Celebrity Endorser) dengan Y
(Keputusan Pembelian)
menunjukkan t hitung = 7,488.
Sedangkan t tabel (α = 0.05 ; db residual = 117) adalah sebesar 1,980. Karena t hitung > t tabel yaitu 7,488 > 1,980 atau nilai sig t (0,000)
< α = 0.05 maka pengaruh X1
(Celebrity Endorser) terhadap Keputusan Pembelian adalah signifikan. Hal ini berarti H0 ditolak dan H1 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa Keputusan Pembelian dapat dipengaruhi secara signifikan oleh Celebrity Endorser atau dengan meningkatkan Celebrity Endorser maka Keputusan
10
Pembelian akan mengalami peningkatan secara nyata.
Pengujian Hipotesis
Kedua
H2 : β ≠ 0 : Persepsi Harga memiliki pengaruh signifikan terhadap KeputusanPembelian.
Hasil t test antara X2
(Persepsi Harga) dengan Y
(Keputusan Pembelian)
menunjukkan t hitung = 4,402.
Sedangkan t tabel (α = 0.05 ; db residual = 117) adalah sebesar 1,980. Karena t hitung > t tabel yaitu 4,402 > 1,980 atau nilai sig t (0,000)
< α = 0.05 maka pengaruh X2
(Persepsi Harga) terhadap Keputusan Pembelian adalah signifikan pada alpha 5%. Hal ini berarti H0 ditolak dan H1 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa Keputusan Pembelian dapat dipengaruhi secara signifikan oleh Persepsi Harga atau dengan meningkatkan Persepsi Harga maka
Keputusan Pembelian akan mengalami peningkatan secara nyata.
Dari hasil keseluruhan dapat disimpulkan bahwa variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Keputusan Pembelian secara parsial. Dan dari sini dapat diketahui bahwa variabel bebas tersebut yang paling dominan pengaruhnya terhadap Keputusan Pembelian adalah Celebrity Endorser karena memiliki nilai koefisien beta dan t hitung paling besar.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui variabel mana sajakah yang mempunyai pengaruh pada Keputusan Pembelian. Dalam penelitian ini variabel bebas yang digunakan adalah variabel Celebrity Endorser dan Persepsi Harga sedangkan variabel terikat yang digunakan adalah Keputusan Pembelian.
Berdasarkan pada penghitungan analisis regresi linier berganda, dapat diketahui :
1. P enelitian ini menunjukan bahwa Celebrity Endorser memberikan pengaruh yang positif terhadap terhadap Keputusan Pembelian.
2. P
enelitian ini menunjukan bahwa Persepsi Harga memberikan pengaruh yang positif terhadap Keputusan Pembelian.
3. P
enelitian ini menunjukan bahwa Celebrity Endorser mempunyai pengaruh yang lebih besar dibandingkan persepsi harga.
Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat dikemukakan beberapa saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan maupun bagi pihak-pihak lain.
Adapun saran yang diberikan, antara lain:
1. Diharapkan pihak perusahaan dapat
mempertahankan serta
meningkatkan pelayanan terhadap Celebrity Endorser, karena variabel Celebrity Endorser mempunyai
pengaruh yang dominan dalam
mempengaruhi Keputusan
Pembelian, diantaranya yaitu dengan dengan menjaga reputasi sebagai selebriti dan berusaha untuk tidak membuat image yang negatif sehingga Keputusan Pembelian akan meningkat.
2. Mengingat variabel bebas dalam penelitian ini merupakan hal yang sangat penting dalam mempengaruhi Keputusan Pembelian diharapkan hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai acuan bagi peneliti selanjutnya untuk mengembangkan
penelitian ini dengan
mempertimbangkan variabel- variabel lain yang merupakan variabel lain diluar variabel yang sudah masuk dalam penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Annis Kiswalini, I Ketut Nurcahya.
2014. Pengaruh Celebrity Endorser, Brand Image, dan Kepercayaan Konsumen terhadap Keputusan Pembelian. Jurnal Ekonomika, Volume 1 nomer 3, Universitas Udayana, Bali, Indonesia.
Buchory, Herry Achmad & Djaslim Saladin. 2010. Manajemen Pemasaran.
Bandung: Linda Karya
12
Roger Bougie & Uma Sekaran. 2013.
Research Methods for Business: A skill Building Approach, Edisi 5. New York:
John wiley@Sons.
Endrita.id. 2019. (online) Farah Quinn – Buka-bukaan soal dapur Queen Apple (https://endrita.id/farah-quinn-buka-
bukaan/). Diakses pada 7 Desember 2019.
Fandy, Tjiptono. 2014. Pemasaran Jasa.
Andi : Yogyakarta
Faridah, Anni. 2008. Patiseri Jilid Untuk SMK: Jakarta: Directorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
Gupta, Tarun. 2014. Impact Of Celebrity Endorsement On Purchase Decisions: A Study Among Youth Of Bareilly. International Journal of Management Research & Review. IJMRR/
November 2014/ Volume 4/Issue 11/Article No-3/1041-1046.
Kusnandar, V.D. 2019. (online). Jumlah Perjalanan Wisatawan Nusantara
Rommy, M.A. 2018. “Effect Of Brand Image And Price Perception On Purchase Decision”. IOSR Journal of Business and Management (IOSR-JBM). Volume 20, Issue 8. Ver. II (August. 2018), PP 76-81
Sivesan, S. (2013), Impact of Celebrity Endorsement on Brand Equity in Cosmetic Product. Jurnal Internasional.
Sutisna. 2006. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Penerbit: PT.
Remaja Rosdakarya. Bandung.
Shimp, TA. Terence. 2003. Periklanan Promosi. Gramedia : Jakarta.
Syahida. 2014. Implementasi Perda Nomor 14 Tahun 2009 Tentang Pengelolaan Sampah Di Kota Tanjungpinang (Study Kasus Di Kelurahan Tanjung Unggat).
Tahir, Arifin. 2014. Kebijakan Publik dan Transparansi penyelenggaraan pemerintah daerah. Bandung: Alfabeta.
Tjiptono, Fandy & Diana, Anastasia.
2011. Total Quality Management. Andi Yogyakarta, Yogyakarta.
Waty, Indah. 2010. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan di Hotel Dana Solo. Tugas Akhir. Solo:
Universitas Sebelas Maret.
Widodo, Iwan. 2012. Pengaruh Celebrity Endorser Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Honda Vario. Jurnal UMPWR.
World Bank Group. (online) http://www.worldbank.org/in/country/indon esia/publication/indonesia-economic- quarterly-june-2017. Diakses pada 12 Oktober 2019