YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 2 Edisi Mei 2022 (67-81) ANALISA HUBUNGAN EMPIRIS CORPORATE SOCIAL PERFORMANCE DAN EARNING QUALITY PADA PERUSAHAAN COAL MINING LQ45 DI INDONESIA
--- Andi Martias
Universitas Bina Sarana Informatika - Jakarta
(Naskah diterima: 1 Maret 2022, disetujui: 28 April 2022) Abstract
This study analyzes the relationship between Corporate Social Performance (CSP) and Earning Quality (EQ) in Coal Mining companies that are included in LQ45 on the Indonesia Stock Exchange in the period 2015 to 2020, more precisely to prove whether CSP has a significant effect on EQ or vice versa. To analyze this process, there are several measures, including the reflection of the financial performance of Coal Mining companies in Indonesia with a quantitative approach using the multiple regression method CSP is measured using the weighted approach, while EQ is measured using the adjusted rate of return on equity. The sample of Coal Mining companies listed on IDX LQ45 on the Indonesia Stock Exchange with a period of 2015 to 2020. The results of this study show that CSP is not proven to have a significant effect on EQ, and vice versa, EQ has no significant effect on CSP. From the results of the correlation coefficient test, it shows that the CSP of the past period turned out to have a negative relationship with the EQ of this period, although not significantly. Control variables, firm size and firm risk have no significant effect on CSP and EQ. In general, the comprehensive measurement of CSP of Indonesian Coal Mining companies is positively related to the company's EQ, indicating that Corporate Social Responsibility (CSR) activities can improve the EQ quality of Indonesian Coal Mining companies. Overall, these results indicate that managers of companies that show high CSR values tend to influence the financial performance of companies and companies that are CSR aware are more likely to gain investor confidence.
Keywords: Earning Quality, Corporate Social Performance (CSP), Corporate Social Responsibility (CSR), Audited Financial Statements.
Abstrak
Penelitian ini menganalisa hubungan antara Corporate Social Performance (CSP) dan Earning Quality (EQ) pada perusahaan Coal Mining yang termasuk dalam LQ45 di Bursa Efek Indonesia pada periode tahun 2015 sampai dengan 2020, lebih tepatnya membuktikan apakah CSP berpengaruh signifikan terhadap EQ ataukah sebaliknya. Untuk menganalisa proses ini, terdapat beberapa ukuran termasuk refleksi kinerja keuangan perusahaan Coal Mining di Indonesia dengan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode regresi berganda CSP diukur dengan menggunakan weighted approach, sedangkan EQ diukur dengan menggunakan adjusted rate of return on equity. Sampel pada perusahaan Coal Mining yang terdaftar di IDX LQ45 di Bursa Efek Indonesia dengan periode tahun 2015 sampai 2020. Hasil dari penelitian ini
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 2 Edisi Mei 2022 (67-81) menunjukkan CSP tidak terbukti berpengaruh signifikan terhadap EQ, begitu pula sebaliknya, EQ tidak berpengaruh signifikan terhadap CSP. Dari hasil uji koefisien korelasi, menunjukkan bahwa CSP periode lalu ternyata memiliki hubungan negatif dengan EQ periode ini meskipun tidak secara signifikan. Variabel kontrol, ukuran perusahaan dan risiko perusahaan tidak berpengaruh signifikan pada CSP dan EQ. Secara umum, pengukuran komprehensif CSP perusahaan Coal Mining Indonesia secara positif terkait dengan EQ perusahaan, menunjukkan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) dapat meningkatkan kualitas EQ perusahaan Coal Mining Indonesia. Secara keseluruhan, hasil ini menunjukkan bahwa manajer perusahaan yang menunjukkan nilai CSR tinggi cenderung untuk mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan dan perusahaan-perusahaan yang sadar CSR lebih mungkin untuk mendapatkan kepercayaan investor.
Kata Kunci: Earning Quality, Corporate Social Performance (CSP), Corporate Social Responsibility (CSR), Audited Financial Statements.
I. PENDAHULUAN
ada dasarnya perusahaan yang bertu- juan untuk meningkatkan keuntu- ngannya pasti memiliki harapan yang sama adalah dengan mengutamakan keuntu- ngan semaksimal mungkin. Kenyataan yang ada para perusahaan terbebani dengan melaku- kan aktivitas sosial dan lingkungan dimana akan menambah beban lebih bagi perusahaan, bukannya memaksimalkan keuntungan yang diharapkan.
P
Sementara kualitas laba adalah ukuran keuangan yang digunakan untuk melaporkan kinerja keuangan perusahaan kepada investor dan pemangku kepentingan lainnya, tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) adalah pende- katan bisnis yang bertujuan untuk memberikan berbagai manfaat ekonomi, sosial, dan lingku- ngan kepada semua pemangku kepentingan.
Dalam penelitian ini, kami mengguna- kan lima dimensi CSP yang kemudian ber- kembang menjadi prinsip dasar untuk mengu- kur tingakt sosial: (1) hubungan karyawan, (2) pelestarian lingkungan, (3) kontribusi sosial, (4) keamanan perusahaan dan keamanan pro- duk, dan (5) tata kelola internal dan manaje- men risiko. Susunan indeks CSP ini berda- sarkan pendekatan manajemen pemangku ke- pentingan, dengan setiap dimensi CSP terkait dengan kelompok pemangku kepentingan yang penting. Namun, dengan menerapkan kriteria serupa dengan yang diajukan oleh Harjoto dan Jo (2019), kami mengklasifi- kasikan kembali kelima dimensi CSP ini men- jadi dua kelompok, yaitu CSR normatif dan CSR yang sesuai.
CSR merupakan sebuah konsep yang memandang bahwa tanggung jawab perusaha-
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 2 Edisi Mei 2022 (67-81) an harus berpijak pada triple bottom lines yai-
tu memperhatikan masalah sosial dan lingku- ngan yang terkait dengan para stakeholders yang terkena dampak dari keberadaan perusa- haan, tidak hanya terhadap pemiliknya atau pemegang saham saja atau dengan kata lain hanya berpijak pada single bottom line, yaitu nilai perusahaan (corporate value) yang dire- fleksikan dalam kondisi keuangannya saja.
Secara empiris pengaruh kinerja sosial terhadap kinerja keuangan perusahaan meru- pakan hal yang masih kontroversial diantara para akademisi. Banyak peneliti yang mulai mengeksplorasi korelasi antara kinerja sosial dan kinerja keuangan perusahaan. Penelitian yang dilakukan Etale et al. (2018) menunjuk- kan bahwa dibandingkan jangka pendek, aktivitas CSR lebih banyak memberikan dam- pak positif terhadap kinerja keuangan jangka panjang. Artinya bahwa, CSR dapat memberi- kan keuntungan bagi kinerja keuangan perusa- haan di masa depan. Sama halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Harjoto dan Jo (2019) yang menemukan bahwa CSR berhu- bungan signifikan dengan kinerja keuangan.
Berdasarkan latar belakang yang diurai- kan di atas, maka peneliti tertarik ingin mene- liti bagaimana hubungan antara kinerja sosial perusahaan atau Corporate Social Perfor-
mance (CSP) dan Earning Quality (EQ) untuk perusahaan Coal Mining. Penelitian ini beru- saha untuk mengetahui pengaruh Corporate Social Performance (CSP) terhadap kinerja kulitas Earning Quality (EQ) perusahaan Coal Mining di Indonesia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang termasuk perusahaan LQ45 untuk periode tahun 2015 sampai dengan 2020.
II. KAJIAN TEORI
Teori keagenan menjadi dasar dimana teori ini menjelaskan hubungan kerjasama antara pemegang saham atau pemilik perusa- haan dengan manajemen. Teori keagenan me- lakukan pembagian kerja antara prinsipal dan agen/manajemen, (Martias, 2017). Dalam prakteknya, dalam suatu perusahaan, rencana dan tujuan pemegang saham dapat bertenta- ngan dengan keinginan pemilik perusahaan.
Kondisi ini akan menimbulkan konflik kepen- tingan hingga akhirnya terjadi masalah keage- nan. Masalah keagenan ini sering disebut dengan masalah keagenan.
Pendekatan yang berfokus pada pe- mangku kepentingan terhadap tata kelola pe- rusahaan menekankan bahwa kegiatan CSP dapat dikaitkan dengan pemangku kepenti- ngan yang berbeda (misalnya, karyawan, ling- kungan, masyarakat, pelanggan, pemasok) dan
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 2 Edisi Mei 2022 (67-81) bahwa perusahaan diharuskan memilih arsi-
tektur tata kelola internal yang sesuai dan me- ngadopsi strategi di bawah kerangka regulasi yang ada. Mengingat hubungan pemangku kepentingan ini, Suto dan Takehara (2016) mendefinisikan lima dimensi CSP berikut: 1) hubungan karyawan, 2) pelestarian lingku- ngan, 3) kontribusi sosial, 4) keamanan peru- sahaan dan keselamatan produk, dan 5) tata kelola internal dan manajemen risiko.
Dimensi pertama, hubungan karyawan, yang mencakup kondisi tempat kerja, dapat meningkatkan kualitas dan motivasi karya- wan. Jam kerja dan upah yang tepat, pekerjaan minoritas, stabilitas pekerjaan, kondisi kerja yang aman, dan pengembangan keterampilan semuanya terkait dengan variabel hubungan karyawan. Dimensi kedua, pelestarian lingku- ngan, merupakan pilar CSP dalam masyarakat yang semakin peduli dengan perubahan iklim.
Dimensi ketiga, kontribusi sosial, terkait de- ngan kebijakan perusahaan untuk dan tangga- pan terhadap tuntutan sosial.
Dimensi keempat, keamanan perusahaan dan keamanan produk (SS), terkait dengan kualitas produk perusahaan dan keberlanjutan bisnisnya. Oleh karena itu, memberikan keu- nggulan kompetitif competitive dalam jangka panjang dengan mempengaruhi hubungan
perusahaan dengan pelanggannya. Dimensi kelima, tata kelola internal dan manajemen risiko (IG), terkait dengan kualitas pengung- kapan, kepatuhan, audit internal, dan disiplin diri yang ditunjukkan oleh perusahaan. Dua dimensi terakhir ini diklasifikasikan sebagai CSR yang patuh. Terakhir, Uadiale (2019) juga mendefinisikan ukuran komposit CSP (CSP) sebagai indeks komprehensif dari lima dimensi di atas (EMP, ENV, SC, SS, IG).
Kami menggunakan ukuran CSP yang kom- prehensif ini untuk menguji Ukuran gabungan CSP berhubungan positif dengan kualitas laba.
Corporate Social Performance (CSP)
Pada hubungan antara CSP dan kualitas laba ditemukan bahwa perusahaan yang ber- tanggung jawab secara sosial lebih kecil ke- mungkinannya untuk mengelola pendapatan melalui akrual diskresioner, untuk memanipu- lasi aktivitas operasi nyata, atau menjadi subjek investigasi SEC. Hasilnya menunjuk- kan bahwa manajemen laba dan pelaporan CSR saling terkait, menemukan bahwa hubu- ngan ini saling melengkapi di industri minyak dan gas, sedangkan dalam industri makanan bersifat substitusi. Hubungan antara skor KLD (berdasarkan data CSR Kinder-Lydenberg- Domini) dan kualitas pelaporan keuangan serta perilaku investasi, menekankan peran
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 2 Edisi Mei 2022 (67-81) manfaat pribadi bagi manajer perusahaan. Di
luar Amerika Serikat, dilaporkan bahwa peru- sahaan Asia dengan CSR yang relatif tinggi terlibat dalam manajemen laba yang lebih sedikit
Earnings Quality
Laba merupakan informasi yang dibu- tuhkan oleh pihak terkait yang menggunakan laporan keuangan, baik pihak internal perusa- haan maupun pihak eksternal. Laba dapat menjadi indikator untuk menentukan berjalan- nya suatu entitas perusahaan dan juga dapat menilai berhasil tidaknya usaha dalam menca- pai tujuan perusahaan.
Pendapatan yang ditunjukkan melalui discretionary loan loss provision/DLLP berhu- bungan positif dengan kinerja operasional saat ini dan masa depan (Return On Asset dan Return On Equity).
Hypothesis Development
Para manajer memiliki insentif untuk dapat dipercaya dan etis dalam bisnis mereka.
Dengan demikian, perusahaan/manajer yang lebih sadar tentang tanggung jawab sosial cen- derung lebih jujur kepada semua jenis pe- mangku kepentingan dan menghindari perila- ku yang tidak etis. Akibatnya, mereka mem- pertahankan kredibilitas pemangku kepenti- ngan dengan melanjutkan tindakan CSR.
Dalam hal ini, skor CSP komprehensif, yang merupakan sinyal tidak sempurna dari tingkat kesadaran sosial manajer, berkorelasi positif dengan ukuran kualitas laba.
III. METODE PENELITIAN
Data Penelitian Periode pengamatan utama kami adalah selama 6 tahun fiskal dari 2015 hingga 2020 di mana indeks dimensi CSP. Laporan keuangan dan data keungan lainnya diambil dari Bursa Efek Indonesia Database yang diterbitkan oleh Indonesia Stock Exchange. Desainnya adalah studi lo- ngitudinal dari indikator kualitas laba dengan representatif data keuangan perusahaan Coal Mining yang terdaftar IDX LQ45 di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan sampel pada Adaro Energy (ADRO), Indika Energi (INDY), Indo Tambangraya Megah (ITMG) dan Bukit Asam (PTBA) sebagai fokus.
Karena penelitian hanya mengandalkan data sekunder, semua persyaratan data diperoleh dari sumber sekunder yang relevan yaitu data laporan keuangan publikasi di IDX dengan akses https://www.idx.co.id/perusahaan- tercatat/laporan-keuangan-dan-tahunan/.
Berikut contoh laporan yang disajikan adalah:
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 2 Edisi Mei 2022 (67-81)
Gambar 1 Contoh Laporan Keuangan Note: Gambar Sumber IDX
Secara spesifik, data sekunder yang digunakan adalah laporan tahunan perusahaan Coal Mining pada periode 2015 - 2020. De- ngan demikian, digunakan data panel cross section selama 6 tahun. Informasi kunci ter- masuk pendapatan setelah pajak, total aset, ekuitas, aset lancar, kewajiban lancar, penjua- lan bersih serta publikasi laporan keuangan audited, yang semuanya merupakan kompo- nen integral dari laporan keuangan. Dari sini, rasio likuiditas, kecukupan modal dan profi- tabilitas dihitung (Tabel 1).
Tabel 1. Ringkasan Data Penelitian
(In %)
KETERANGAN Company 2015 2016 2017 2018 2019 2021
Government Responsibility Performance (GORP)
|ADRO| 0,207 0,7446667 0,174 0,2756667 0,1713333 0,1413333
|INDY| 0,2566667 0,8926667 0,1906667 1,4013333 0,348 0,116
|ITMG| 0,14 0,6483333 0,145 0,24 0,7586667 0,5706667
|PTBA| 0,0803333 0,573 0,0963333 0,8996667 0,1316667 0,4066667
Employee Responsibility Performance (EMRP)
|ADRO| 0,029 0,577 0,0576667 0,906 0,675 0,075
|INDY| 0,0273333 0,507 0,063 0,1876667 0,1166667 0,446
|ITMG| 0,021 0,476 0,0576667 0,7473333 0,1856667 0,338
|PTBA| 0,0186667 0,4703333 0,0653333 0,174 0,5503333 0,5503333
Supplier Responsibility Performance (SURP)
|ADRO| 0,466 0,4903333 0,502 0,7696667 0,1126667 0,1126667
|INDY| 0,7136667 0,6556667 0,055 0,2426667 0,2556667 0,2556667
|ITMG| 0,7123333 0,6706667 0,065 1,053 0,7846667 0,7846667
|PTBA| 1,0043333 0,877 0,0773333 0,3243333 0,2016667 0,2016667
Consumer Responsibility Performance (CORP)
|ADRO| 0,0856667 0,0956667 0,057 0,0353333 0,112 0,112
|INDY| 0,4533333 0,5436667 0,3743333 0,8536667 0,125 0,125
|ITMG| 0,7693333 0,703 0,673 0,26 0,2743333 0,2743333
|PTBA| 0,92 0,617 0,4576667 0,9686667 0,722 0,722
|ADRO| 0,92 0,617 0,4576667 0,9686667 0,722 0,722
Financial Institution Responsibility Performance (FIRP) |INDY|
0,92 0,617 0,4576667 0,9686667 0,722 0,722
|ITMG| 0,92 0,617 0,4576667 0,9686667 0,722 0,722
|PTBA| 0,92 0,617 0,4576667 0,9686667 0,722 0,722
Social Welfare Responsibility Performance (SPRP)
|ADRO| 0,466 0,4903333 0,502 0,7696667 0,1126667 0,1126667
|INDY| 0,7136667 0,6556667 0,055 0,2426667 0,2556667 0,2556667
|ITMG| 0,7123333 0,6706667 0,065 1,053 0,7846667 0,7846667
|PTBA| 1,0043333 0,877 0,0773333 0,3243333 0,2016667 0,2016667
Discreationary Accruals (DA)
|ADRO| 0,029 0,577 0,0576667 0,906 0,675 0,075
|INDY| 0,0273333 0,507 0,063 0,1876667 0,1166667 0,446
|ITMG| 0,021 0,476 0,0576667 0,7473333 0,1856667 0,338
|PTBA| 0,0186667 0,4703333 0,0653333 0,174 0,5503333 0,5503333
Note: Sumber Data Olahan 2015-2020 Pengukuran Variabel
Untuk memperoleh Pola regresi yang baik maka peneliti melakukan uji asumsi klasik yaitu Uji Normalitas (Kolmogorov- Smirnov), Uji Autokorelasi (Durbin Watson), Uji Multikolineritas (nilai VIF), dan Uji Heteroskedastisitas (Spearman Rho). Analisis statistik regresi linier berganda, dalam pene- litian ini menggunakan beberapa metode yaitu uji simultan, uji parsial, koefisien determinasi dan koefisien korelasi. Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah:
H1: Ada pengaruh signifikan antara CSP dengan EQ.
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 2 Edisi Mei 2022 (67-81) H2: Ada pengaruh signifikan antara EQ
dengan CSP.
Terdapat dua Pola statistik untuk peneli- tian ini yang mengacu pada Fu, Wang dan Jia (2017), yaitu sebagai berikut:
1. Interactive Pola I
EQ = α₀ + α₁CSPit + α₂SIZEit + α₃RISKit + є ...(1)
Pola II
CSPit = ß₀ + ß₁EQit + ß₂SIZEit + ß₃RISKit + є ...(2)
2. Lead-lag Pola III
EQit = ƙ₀ + ƙ₁CSPit + ƙ₂EQit-1 + ƙ₂SIZEit + ƙ₄RISKit + є ...(3)
Pola IV
CSPit = μ₀ + μ₁EQit + μ₂CSPit-1 + μ₂SIZEit + μ₄RISKit + є ...(3) Di mana:
Eqit = kinerja keuangan untuk perusahaan i tahun t
EQit-1 = kinerja keuangan untuk perusahaan i tahun t-1
CSPit = kinerja CSR untuk perusahaan i tahun t
CSPit-1 = kinerja CSR untuk perusahaan i tahun t-1
SIZEit = ukuran perusahaan i tahun t RISKit = risiko perusahaan i tahun Є = residual
Perhitungan Corporate Social Performance CSP
1. Government Responsibility Performance (GORP).
(pembayaran pajak – penerimaan restitusi pajak + hutang pajak)
GORP=
Total Penjualan 2. Employee Responsibility Performance
(EMRP)
(pembayaran kas kepada karyawan + hutang gaji dan tunjangan karyawan) EMRP=
Total Penjualan 3. Supplier Responsibility Performance
(SURP)
(pembayaran kas kepada pemasok + hutang usaha)
SURP=
Total Penjualan
4. Consumer Responsibility Performance (CORP)
(penerimaan kas dari pelanggan + piutang usaha)
CORP=
Total Penjualan
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 2 Edisi Mei 2022 (67-81)
5. Financial Institution Responsibility Performance (FIRP)
pembayaran hutang kepada kreditor FIRP=
Total Penjualan
6. Social Welfare Responsibility Perfomance (SPRP)
Pengeluaran untuk sumbangan
SPRP= Total Penjualan
Langkah selanjutnya adalah menghitung total CSP yaitu dengan melakukan perhitu- ngan Mean statistik dengan GORP, EMRP, SURP, CORP, FIRP, dan SPRP.
Pengukuran Earnings Quality (EQ)
Variable earnings quality diukur melalui beberapa indikator diantaranya discretionary accruals, earnings persistence, accruals quality dan earnings predictability
3.2.2.1. Discretionary Accruals
Discretionary accruals dilakukan dengan Pola (Beaver & Engel, 1996) dengan urutan sebagai berikut.
a. Menentukan angka koefisien estimasi dengan melakukan regresi persamaan beri- kut.
b. Menghitung nilai non discretionary ac- cruals dengan mensubstitusikan nilai koefi- sien estimasi sesuai persamaan berikut.
NDAit = TA – (β0 + β1 COit + β2 Loanit + β3 NPAit + β4 ΔNPAit +1)
c. Menghitung nilai discretionary accruals dengan rumus berikut.ko
DAit = TAit - NDAit
Earnings Predictability
Earnings Predictability mengacu pada kemampuan laba untuk diprediksi dalam interval waktu tertentu, dengan mengukur prediktabilitas pendapatan menggunakan root of the estimated error variance dari earnings persistence equation. Langkah-langkah perhi- tungannya adalah sebagai berikut.
Predit =
σ² (Vit)
IV. HASIL PENELITIAN
Dalam penelitian ini dilakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu. Pada uji normalitas, untuk Pola 1 dan Pola 4 peneliti tidak membuang data sedangkan pada Pola 2 dan Pola 3 peneliti membuang data masing- masing Pola sebanyak 2 data agar residual data berdistribusi normal. Representatif hasil uji statistik digambarkan pada tabel 2 untuk semua pola sesuai dengan analisa penelitian ini.
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 2 Edisi Mei 2022 (67-81) Tabel 2 Test Result All POLA Statistik
Tabel 2 diatas menunjukan semua hasil perhitungan regresi secara statistik hasil olahan data, dimana semua digunakan dengan pendekatan perhitungan rata-rata setiap POLA yang ada.
Berdasarkan tabel 2 diatas diketahui bahwa berepa proses sebagai berikut:
1. Residual data berdistribusi normal apabila Sig. > 0,05. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada Normalitas Asymp.Sig (2- tailed). Hasil menunjukan nilai Regresi Residual data berdistribusi normal hanya pada CSPit (POLA II) yang tidak normal 0,031 dimana Sig.>0,05.
2. Uji multikolinieritas bertujuan untuk me- nguji apakah dalam POLA regresi ditemu- kan adanya korelasi di antara variabel independen. Pola regresi dikatakan terbe- bas dari multikolinieritas apabila nilai tolerance > 0,1 atau nilai VIF < 10. Hasil
uji multikolinieritas dapat dilihat pada Multikolinieritas Tolerance Value dan VIF Value. Hasil menunjukan bahwa data pola regresi dikatakan terbebas dari multiko- linieritas.
3. Analisis autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji Durbin Watson, yang bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu pola regresi terdapat korelasi antara confounding error periode t dan error pada periode t-1. Hasil uji autokorelasi dapat dilihat pada kolom autokorelasi yang me- nunjukkan data pola regresi bahwa terdapat korelasi antara kesalahan gangguan pada periode t dan kesalahan pada periode t-1 secara rata-rata..
4. Setelah semua Pola regresi lolos dalan uji asumsi klasik, maka dilakukan uji regresi berganda. Pertama ada uji simultan (uji F) yaitu untuk melihat apakah variabel inde- penden secara bersama-sama memiliki pe- ngaruh pada variabel dependen. Hasil uji F dapat dilihat pada kolom statistik (Sig.).
Hasil regresi pada kolom statistik (Sig.) dapat dilihat bahwa Pola 1 dan Pola 3 variabel independennya secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen.
Terbukti dari tingkat signifikansi pada kedua Pola nilainya kurang dari 0,05.
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 2 Edisi Mei 2022 (67-81) Sedangkan pada Pola 2 dan Pola 4 tingkat
signifikansinya lebih dari 0,05, yang arti- nya variabel independen secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel depen- den.
5. Selanjutnya untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen da- lam menjelaskan variabel dependen dapat dilihat dari koefisien determinasi (R2).
Hasil pengujian R2 dapat dilihat pada ko- lom R² . Dari kolom ini, dapat disimpulkan bahwa variabel independen pada Pola 1 dapat menjelaskan variabel dependennya sebesar 0,821 atau 82,1%. Variabel inde- penden pada Pola 2 dapat menjelaskan variabel dependennya hanya sebesar 0,731 atau 73,1%. Variabel independen pada Pola 3 dapat menjelaskan variabel dependennya sebesar 0,877 atau 87,7%. Terakhir, varia- bel independen pada Pola 4 dapat men- jelaskan variabel dependennya sebesar 0,745 atau 74,5%. Angka tersebut mengan- dung arti bahwa variabel motivasi dan variabel minat secara simultan (bersama- sama) berpengaruh terhadap variabel pres- tasi sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diluar persamaan regresi ini atau variabel yang tidak diteliti dimana rata-rata hanya 20,65%
6. Langkah selanjutnya, dilakukan pengujian koefisien korelasi (r) dengan menggunakan uji Korelasi Pearson yaitu untuk me- nunjukkan seberapa besar hubungan varia- bel independen dan variabel dependen pada Pola regresi linier. Hasil uji Korelasi Pear- son dapat dilihat pada keempat kolom pear- son pola. Bisa dilihat bahwa nilai Sig. <
0,05 menunjukkan bahwa ada hubungan atau korelasi antar variabel independen dan variabel dependen. Jadi bisa dikatakan bah- wa variabel independen pada Pola 3 berupa CSPt-1 berkolerasi dengan variabel depen- dennya berupa EQit. Nilai Korelasi Pearson menunjukkan tanda negatif, berarti EQit-1 berhubungan negatif dengan EQit.
7. Analisa Uji parsial (uji t). Uji t bertujuan untuk menguji tingkat signifikansi penga- ruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Hasilnya dapat digunakan untuk menentukan apakah hipo- tesis diterima atau ditolak. Hasil uji t dapat dilihat pada kolom constant.
8. Analisa yang dilakukan dengan pendekatan beberapa pola regresi diatas dapat diketahui bahwa nilai Sig. < 0,05 menunjukkan bah- wa variabel independen berpengaruh terha- dap variabel dependen secara parsial. Dari kolom cosntant terlihat bahwa EQit-1
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 2 Edisi Mei 2022 (67-81) berpengaruh terhadap EQ, begitu juga
dengan CSPt-1 berpengaruh terhadap CSPt.
Sedangkan variabel yang lain tidak signifikan.
Jika dilihat dari hasil uji F, variabel independen pada Pola 1 dan Pola 3 berpe- ngaruh secara simultan terhadap variabel de- penden. Namun jika dilihat dari hasil uji t, Pola 1 dan Pola 3 menunjukkan bahwa baik CSP periode ini maupun CSP periode lalu, ternyata keduanya tidak berpengaruh signifi- kan terhadap EQ periode ini. Jadi, H1 yang menyatakan bahwa ada pengaruh signifikan antara CSP dengan EQ ditolak. Jika dilihat lagi dari hasil uji t ternyata justru EQ periode lalu yang lebih mempengaruhi EQ periode ini.
Artinya, ada kecenderungan perusahaan akan melihat kinerja keuangannya dan berusaha memperbaikinya di masa depan.
Untuk Pola 2 dan Pola 4, dari hasil uji t menunjukkan bahwa nilai EQ, ternyata tidak berpengaruh signifikan terhadap CSP. Jadi, H2 yang menyatakan bahwa ada pengaruh signifikan antara EQ dengan CSP ditolak.
Penelitian ini tidak berhasil membukti- kan bahwa kinerja keuangan yang semakin baik akan semakin meningkatkan kinerja so- sial perusahaan. Alasannya karena ketika pe- rusahaan memiliki laba yang tinggi, perusaha-
an merasa tidak perlu melaksanakan hal-hal lain yang dapat mengurangi laba dan tidak perlu melaporkan hal-hal lain selain informasi tentang suksesnya keuangan perusahaan. Hal ini menandakan bahwa perusahaan telah me- ngabaikan konsep triple bottom lines, karena lebih mengutamakan profit daripada people dan planet. Sebaliknya pada saat laba rendah, perusahaan mungkin akan berusaha mengin- formasikan hal- hal baik tentang perusahaan dan melibatkan diri dalam kegiatan sosial de- ngan harapan para pengguna laporan keua- ngan dapat memberikan respon positif terha- dap perusahaan. Misalnya ketika investor membaca laporan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan diharapkan mereka tetap berinvestasi di perusahaan tersebut.
Kemungkinan lain yang bisa terjadi, misalnya dari pandangan manajemen. Ketika kinerja keuangan perusahaan baik, manajemen akan mengejar tujuan pribadi mereka diban- dingkan mengeluarkan dana untuk kegiatan sosial. Mereka mencoba mengambil keuntu- ngan dari peluang yang ada untuk mening- katkan pendapatan mereka. Sebaliknya, ketika kinerja keuangan perusahaan memburuk, ma- najemen justru melibatkan diri dalam kegiatan sosial. Kelemahan yang sering ada di perusa- haan-perusahaan besar di Indonesia adalah
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 2 Edisi Mei 2022 (67-81) kurangnya campur tangan pemilik dalam
mengawasi kegiatan manajemen. Hal ini seja- lan dengan pandangan managerial opportu- nism hypothesis (Waddock dan Graves, 2017).
Jadi, profitabilitas yang tinggi tidak menjamin bahwa perusahaan akan memper- luas kegiatan sosialnya dikarenakan ada beberapa pandangan perusahaan, baik dari segi manajemen maupun pengguna laporan keuangan, seperti investor. Jadi tidak peduli profitabilitasnya tinggi atau rendah, perusaha- an tetap akan melaksanakan tanggung jawab sosialnya terhadap lingkungan dan masyarakat sebagai bukti telah mematuhi peraturan peme- rintah yang diatur dalam Undang- Undang Dasar Republik Indonesia.
Apabila dilihat dari variabel kontrolnya, ukuran perusahaan dan risiko perusahaan secara parsial tidak mempengaruhi keempat Pola. Ukuran perusahaan berkaitan dengan to- tal aset sehingga perusahaan besar lebih cenderung memiliki risiko besar atau disebut juga risiko politis untuk menghadapi dampak negatif yang terjadi pada lingkungan dan masyarakat sekitar. Hal ini dikarenakan peru- sahaan besar menjadi sorotan publik sehingga harus bertanggung jawab atas segala sesuatu yang terjadi akibat operasi bisnisnya. Akibat- nya, semakin tinggi biaya politis atau risiko
politis yang dihadapi perusahaan maka perusa- haan akan semakin banyak mengeluarkan bia- ya untuk melaksanakan tanggung jawab sosial sehingga laba yang dilaporkan menjadi lebih rendah. Akan tetapi yang terjadi di Indonesia ternyata hal tersebut tidak berlaku. Besar atau kecilnya ukuran perusahaan serta tinggi atau rendahnya risiko perusahaan tersebut tetap harus melaksanakan tanggung jawab sosialnya terhadap lingkungan dan masyarakat.
V. KESIMPULAN
Hipotesa awal dari penelitian ini menga- nalisa hubungan antara kinerja kualitas laba perusahaan Coal Mining dengan Corporate Social Performance. Sedangkan untuk hipote- sa alternative penelitian ini ingin memastikan apakah tidak ada hubungan antara kinerja kualitas laba perusahaan Coal Mining dengan Corporate Social Performance.
Pada penelitian ini, untuk menganalisa hubungan empiris antara CSP dan kualitas laba perusahaan publik di Indonesia, menggu- nakan data selama enam tahun fiskal dari 2015 hingga 2020. Secara keseluruhan, kami mene- mukan bahwa CSP berhubungan negatif dengan ukuran EQ, menunjukkan bahwa kegi- atan CSR dapat meningkatkan kualitas pen- dapatan perusahaan Coal Mining. Namun, setelah mengendalikan kinerja keuangan
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 2 Edisi Mei 2022 (67-81) dalam analisis regresi gabungan, kemiringan
regresi untuk dimensi CSP yang sesuai tidak lagi signifikan secara statistik. Temuan ini menunjukkan bahwa sebagian besar hubungan positif antara CSP yang patuh dan kualitas laba dapat dijelaskan oleh kinerja keuangan.
Hasil yang disajikan menunjukkan bahwa manajer perusahaan yang memiliki nilai CSP Sig. cenderung perusahaan-perusahaan yang sadar tentang tanggung jawab sosial lebih mungkin untuk mendapatkan kepercayaan investor melalui tindakan CSP mereka.
Dengan demikian, skor CSP yang dianalisis dalam penelitian ini memberikan sinyal tam- bahan kepada investor ketika mereka menge- valuasi kualitas laba perusahaan Indonesia.
Hasil penelitian ini tidak berhasil mem- buktikan pengaruh CSP terhadap EQ serta pengaruh EQ terhadap CSP. Namun ada bebe- rapa temuan penting, pada Uji Korelasi Pear- son, menunjukkan bahwa CSP periode lalu ternyata memiliki hubungan negatif dengan EQ periode ini, jadi alokasi dana untuk CSP memang bisa mengakibatkan penurunan EQ meskipun tidak secara signifikan.
Meskipun hasil penelitian ini belum berhasil membuktikan bahwa kinerja sosial berpengaruh terhadap kinerja keuangan dan sebaliknya, namun bagi perusahaan-
perusahaan di Indonesia khususnya perusaha- an pertambangan serta investor dan kreditor tetap perlu mempertimbangkan kegiatan ini karena dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi perusahaan. Selain itu, bagi ba- dan regulasi (Otorisasi Jasa Keuangan dan IAI), diharapkan dapat mendukung transpa- ransi dari laporan tahunan perusahaan khusus- nya terkait CSP dan mengevaluasi aturan yang dibuat supaya perusahaan mendapat gambaran yang lebih jelas sehingga pelaksanaan CSP dapat dilakukan dengan lebih baik lagi.
Studi ini bukannya tanpa beberapa bata- san yang menunjukkan perlunya studi lebih lanjut. Indikator kinerja CSP dan EQ hanya pada peride yang telah ditentukan namun yang termasuk dalam penelitian dipilih tidak mesa- sukan unsur periode sebelum dan sesudahnya dari sejumlah indikator keduanya. Sejauh mana variabel-variabel ini merupakan atau tidak mewakili indikator CSP dan EQ masing- masing memiliki beberapa keterbatasan. Se- lain itu, pemilihan perusahaan Coal Mining yang digunakan dalam penelitian ini sangat dipengaruhi oleh ketersediaan dan aksesibili- tas laporan keuangan tahunan mereka untuk periode yang diteliti. Ketidakmampuan pene- liti untuk memasukkan perusahaan Coal Mining lain atau diluar LQ45 dalam penelitian
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 2 Edisi Mei 2022 (67-81) karena tidak tersedianya laporan keuangannya
selama beberapa periode yang diteliti menim- bulkan beberapa keterbatasan karena pengaca- kan yang tidak lengkap dalam pemilihan perusahaan Coal Mining. Batasan di atas menunjukkan perlunya studi lebih lanjut untuk memasukkan beberapa variabel indicator periode lainnya. Paling penting adalah kebutu- han untuk memperluas cakupan dengan me- masukkan lebih banyak perusahaan untuk mengetahui apakah akan ada penyimpangan yang signifikan dari hasil studi ini.
DAFTAR PUSTAKA
A Martias, 2021. ANALISA INTERNAL KONTROL SERTA MANAJEMEN RISIKO KINERJA PERUSAHAAN
BANK SYARIAH DAN
KONVENSIONAL DI INDONESIA.
Junal Akrab Juara
http://www.akrabjuara.com/index.php/a krabjuara/article/view/1405 Vol.9, No. 2 Hal 1-16, Indonesia
Anggraini, Fr. Reni Retno. 2018.
Pengungkapan Informasi Sosial dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan Keuangan Tahunan (Studi Empiris pada Perusahaan-Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta).
Simposium Nasional Akuntansi IX, Padang, 23-26 Agustus 2006.
Daniri, Mas Achmad. 2017. Standarisasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
(Bag I).
http://www.madaniri.com/2017/01/17/
standarisasi-tanggung-jawab-
sosialperusahaan-bag-i/. Diakses tanggal 30 Mei 2019.
Fu, Gang, Junjie Wang, Mingwen Jia. 2017.
The Relationship between Corporate Social Performance and Financial Performance : Modified Models and Their application. Journal of Contemporary Managemet. Cina.
Etale, L. M., & Ujuju, L. E. (2018). Risk management, risk concentration, and the performance of deposit money banks.
International Journal of Business and Management Review, 6(10), 56–68.
¬Hackston, David and Markus J. Milne. 2015.
Some Determinants of Social and Environmental Disclosure in New Zealand Companies. Accounting, Auditing and Accountability Journal, Vol. 9, No. 1, p. 77-108.
Harjato, Jo (2019). Impact of credit risk management on the performance of commercial banks (1994-2016).
International Journal of Banking and Finance Research, 5(1), 64–71.
Healy, Wahlen (2019). Manajemen Risiko, Internal Kontrol, Tata Kelola Perusahaan dan Kinerja Keuangan BUMN dengan Maturity Level Departemen Audit Internal sebagai Pemoderasi. Jurnal Riset Akuntansi Dan Perpajakan, 6(2), 69–80.
Martias, A. (2017). Analisa Kinerja Keuangan Perusahaan Pendekatan Rasio Penentu di Bursa Efek Indonesia. Moneter,
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 2 Edisi Mei 2022 (67-81)
IV(2). Retrieved from
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.ph p/moneter/issue/view/204
Uadiale, Marte Olayinka dan Temitope Olamide Fagbemi. 2019. Corporate Social Responsibility and Financial Performance in Developing Economies:
The Nigerian Experience. Journal of
Economics and Sustainable
Development Vol. 3 No. 4. Nigeria.
Utomo, Muslim. 2019. Praktik pengungkapan sosial pada laporan tahunan perusahaan di Indonesia. Laporan penelitian.
Simposium Nasional Akuntansi III, IAI Kompertemen Akuntan Pendidik.
Jakarta.
Waddock, S. A. and S. M. Graves. 2017. “The Corporate Social Performance- Financial Performance Link”, Strategic Management Journal 18(4), 303–319.
doi:10. Causality Between Corporate Social Performance and Financial Performance 4211002/(SICI)1097 0266(199704)18:4<303::AID-
SMJ869>3.0.CO;2-G.
Wibisono, Yusuf. 2017. Membedah Konsep dan Aplikasi CSR. Gresik. Fascho Publishing. www.idx.co.id