• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS PROGRAM PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP (PTSL) DALAM UPAYA MEMBERIKAN KEPASTIAN HUKUM HAK ATAS TANAH MASYARAKAT DI KABUPATEN ROKAN HILIR

N/A
N/A
Farhan Sidik

Academic year: 2023

Membagikan "EFEKTIVITAS PROGRAM PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP (PTSL) DALAM UPAYA MEMBERIKAN KEPASTIAN HUKUM HAK ATAS TANAH MASYARAKAT DI KABUPATEN ROKAN HILIR"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS PROGRAM PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP (PTSL) DALAM UPAYA MEMBERIKAN KEPASTIAN HUKUM

HAK ATAS TANAH MASYARAKAT DI KABUPATEN ROKAN HILIR THE EFFECTIVENESS OF THE COMPLETE SYSTEMATIC LAND REGISTRATION (PTSL) PROGRAM IN AN EFFORT TO PROVIDE LEGAL SECURITY OF COMMUNITY LAND RIGHTS IN ROKAN HILIR DISTRICT

Yuyun Nur Anisafitri

Prodi Ilmu Administrasi Publik, FISIP, Universitas Riau, Simpang Baru, Pekanbaru Email: [email protected]

ABSTRAK

PTSL adalah salah satu program pemerintah yang memudahkan masyarakat untuk mendapatkan sertifikat tanah secara gratis. Sertifikat cukup penting bagi para pemilik tanah untuk menghindari sengketa serta perselisihan di kemudian hari.Penelitian ini bertujuan untuk Menganalisis dan mendeskripsikan efektifitas program PTSL di Kantor Pertanahan Kabupaten Rokan Hilir dan Mengidentifikasi faktor penghambat dalam program PTSL di Kantor Pertanahan Kabupaten Rokan Hilir. Dalam Artikel ini penulis menggunakan Metode literatur review terkait dengan permasalahan Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) antara lain adalah studi literatur penelitian kepustakaan dan studi evaluasi program melalui Buku,Artikel maupun Jurnal. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengkaji efektivitas, hasil, dan evaluasi pelaksanaan program PTSL di berbagai daerah.Dari Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan program PTSL telah aktif.efektivitas dari Program PTSL ini yaitu dimana BPN berhasil membuat masyarakat Rohil menerima sertifikat PTSL tahun 2021 sebanyak 300 sertifikat tanah.Pelaksanaan PTSL pada tahun 2021 ini telah memasuki tahun keempat sejalan dengan tema rencana strategis Kementerian ATR maka PTSL tahun ini merupakan tahun peningkatan kualitas dalam pelayanan pertanahan Kabupaten Rohil dengan luas wilayah 8.881,59 km terdiri dari 18 Kecamatan dan 172 Kepenghuluan serta 26 kelurahan.Saat ini, total sertifikat yang siap diserahkan di kabupaten Rohil dari program PTSL tahun 2021 sebanyak 2.344 sertifikat dari total sertifikat sebanyak 9.546.Faktor Penghambat dari program PTSL di Kantor Pertanahan Kabupaten Rokan Hilir ini yaitu pada sertifikasi dimana Banyak kendala untuk melakukan sertifikasi ini, sebagian ada yang masuk kawasan hutan, sebagian tidak memiliki saksi sempadan dan lainnya. Padahal sudah berpuluh-puluh tahun masyarakat tinggal di situ, tapi masih tetap dinyatakan masuk kawasan hutan.

Kata Kunci: Efektivitas, Pelaksanaan, Program, PTSL ABSRACT

PTSL is a government program that makes it easier for people to get land certificates for free. Certificates are quite important for land owners to avoid disputes and disputes in the future. This research aims to analyze and describe the effectiveness of the PTSL program at the Rokan Hilir Regency Land Office and identify inhibiting factors in the PTSL program at the Rokan Hilir Regency Land Office. In this article the author uses a literature review method related to the problems of the Complete Systematic Land Registration Program (PTSL), including literature studies, library research and program evaluation studies through books, articles and journals. Several studies have been carried out to examine the effectiveness, results and evaluation of the implementation of the PTSL program in various regions. The research results show that the implementation of the PTSL program has been active. The effectiveness of this PTSL Program is that BPN succeeded in getting the Rohil community to receive PTSL certificates in 2021 totaling 300 certificates land. The implementation of PTSL in 2021 has entered its fourth year in line with the theme of the Ministry of ATR's strategic plan, so this year's PTSL is a year of improving the quality of land services in Rohil Regency with an area of 8,881.59 km consisting of 18 sub-districts and 172 sub-districts and 26 sub-districts. Currently, the total number of certificates ready to be handed over in Rohil district from the 2021 PTSL program is 2,344 certificates out of a total of 9,546 certificates. The inhibiting factor for the PTSL program at the Rokan Hilir District Land Office is certification, where there are many obstacles to carrying out this certification, some of which are which enter forest areas, some of which do not have witness boundaries and others. Even though people have lived there for decades, it is still declared a forest area.

(2)

Keywords: Effectiveness, Implementation, Program, PTSL 1. Pendahuluan

Indonesia merupakan negara bercorak kehidupan agraris, sehingga sebagian besar masyarakat Indonesia bergantung pada sumber daya alam, terutama tanah. Hal ini didukung keadaan alam Indonesia yang sangat subur dan kaya sumber daya alam. Tanah merupakan potensi negara penunjang pembangunan. Hak penguasaan tanah pada hakikatnya merupakan refleksi pandangan manusia terhadap diri sendiri. Hubungan manusia dengan tanah menimbulkan kewenangan dan tanggung jawab kemakmuran diri dan orang lain.

Sehingga, sudah seharusnya pemanfaatan fungsi bumi dan air, serta kekayaan alam yang terkandung.

Pemilikan tanah merupakan hak asasi setiap warga negara Indonesia yang diatur Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, khususnya pasal 28H yang menyebutkan setiap orang mempunyai hak milik pribadi dan tidak boleh diambil alih secara sewenang-wenang. Negara menjamin hak warga negaranya untuk memiliki suatu hak milik pribadi termasuk tanah. Hak tanah menggambarkan hak seseorang terhadap kepemilikan dan harus terdaftar. Dalam sistem pendaftaran hak tanah, pencatatannya mengurai ringkasan detail perbuatan terjadinya kepemilikan dan perubahannya, atau transaksi lain yang memengaruhi hak milik.

Undang- Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria Jo Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah yang merupakan Pelaksanaan Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997 Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia melaksanakan rangkaian kegiatan pendaftaran tanah yang dilakukan terus menerus, berkesinambungan dan teratur yang meliputi pengumpulan dan pengolahan data, pembukuan dan penyajian, serta pemeliharaan data fisik dan yuridis. Pendaftaran tanah merupakan prasyarat upaya menata dan mengatur peruntukan, penguasaan, pemilikan, dan penggunaan tanah termasuk mengatasi berbagai masalah pertanahan.

Pendaftaran tanah ditujukan memberikan kepastian hak dan perlindungan

hukum bagi pemegang hak tanah dengan pembuktian sertifikat tanah, sebagai instrumen penataan penguasaan dan kepemilikan tanah serta sebagai instrumen pengendali penggunaan dan pemanfaatan tanah. Salah satu tujuan diundangkannya UUPA adalah memberikan jaminan kepastian hukum. Tujuan tersebut dapat terwujud melalui 2 upaya yaitu:

1. Tersedianya perangkat hukum tertulis, lengkap, dan jelas yang dilaksanakan konsisten sesuai dengan jiwa dan ketentuan-ketentuan, dan

2. Penyelenggaraan pendaftaran tanah yang memungkinkan pemegang hak tanah untuk membuktikan hak tanah yang dikuasainya dan bagi pihak yang berkepentingan seperti calon pembeli dan kreditur, untuk memperoleh keterangan mengenai tanah yang menjadi objek perbuatan hukum, serta bagi pemerintah untuk melaksanakan kebijakan pertanahan.

Kurangnya data pemilikan tanah menjadi salah satu penyebab minimnya proses pendaftaran hak tanah. Adapun hal lain yang menjadi penyebab yakni minimnya pengetahuan masyarakat akan pentingnya bukti kepemilikan hak tanah. Untuk proses pembuatan sertifikat mereka harus memiliki surat-surat lengkap untuk tanah yang mereka miliki, tetapi pada kenyataannya tanah-tanah yang dimiliki masyarakat khususnya perdesaan atau masyarakat adat banyak yang dimiliki secara turun temurun dari nenek moyang, sehingga surat kepemilikan tanah sangat minim bahkan ada yang tidak memiliki sama sekali, tetapi secara fisik telah menguasai.

Mereka menempati dan menggarap tanah tersebut sudah berpuluh-puluh tahun sehingga masyarakat pun mengetahui bahwa tanah tersebut adalah milik orang tuanya dan diwariskan nenek atau kakek, dan seterusnya sehingga mereka tidak perlu mengetahui surat- surat kepemilikan tanah tersebut.

Kekurangpahaman atas pentingnya pendaftaran tanah, seringkali menimbulkan berbagai perkara akibat tidak ada kepastian hukum.

Dalam pasal 19 Undang-Undang Pokok Agraria atau selanjutnya disebut UUPA diinstruksikan kepada pemerintah agar di

(3)

seluruh wilayah Indonesia diadakan pendaftaran tanah bersifat recht kadaster atau menjamin kepastian hukum. Maka sangat penting melakukan pendaftaran tanah untuk menjamin kepastian hukum sehingga meminimalisasi konflik. Belum adanya jaminan kepastian hukum atas tanah seringkali memicu terjadi sengketa dan perseteruan lahan di berbagai wilayah Indonesia. Selain di kalangan masyarakat, baik antarkeluarga, tak jarang sengketa lahan juga terjadi antar 6 pemangku kepentingan (pengusaha, Badan Usaha Milik Negara, dan pemerintah). Hal itu membuktikan pentingnya sertifikat tanah sebagai tanda bukti hukum atas tanah.

Lambannya proses pembuatan sertifikat tanah selama ini menjadi pokok perhatian pemerintah.

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 merupakan salah satu operasional yang melakukan pendaftaran secara sistematik, yaitu mendaftar semua bidang tanah di suatu wilayah desa atau sebagainya. Pendaftaran tanah dengan cara ini dianggap dapat memberikan hasil maksimal dalam waktu yang relatif singkat, karena pengumpulan data pendaftaran tanah dilajukan secara serentak dalam semua bidang yang ada di suatu desa/kelurahan. Untuk menanggulangi permasalahan tersebut, pemerintah melalui Kementerian Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional meluncurkan Program Prioritas Nasional berupa Percepatan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).

Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap (PTSL) adalah kegiatan pendaftaran tanah untuk pertama kali yang dilakukan serentak meliputi semua objek pendaftaran tanah di suatu wilayah desa/kelurahan dan juga termasuk pemerataan seluruh objek pendaftaran tanah yang sudah terdaftar dalam rangka menghimpun dan menyediakan informasi lengkap mengenai bidang-bidang tanah. Melalui program ini, pemerintah memberikan jaminan kepastian hukum atau hak tanah yang dimiliki masyarakat. Metode PTSL ini merupakan inovasi pemerintah melalui Kementerian ATR/BPN untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat:

sandang, pangan, dan papan. Program tersebut dituangkan dalam Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan

Nasional No. 6 Tahun 2018 tentang Percepatan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap dan Instruksi Presiden No. 2 Tahun 2018 7 tentang Percepatan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap di seluruh wilayah Republik Indonesia.

PTSL yang populer dengan istilah sertifikasi tanah ini merupakan wujud pelaksanaan kewajiban pemerintah menjamin kepastian dan perlindungan hukum atas kepemilikan tanah masyarakat. Selain itu nantinya masyarakat yang telah mendapatkan sertifikat tanah dapat menjadikannya sebagai finansial inclusion atau modal pendampingan usaha berdaya dan berhasil, guna meningkatkan kesejahteraan hidup.

Menurut Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan A. Djalil berharap program PTSL dapat mewujudnyatakan pembangunan rata bagi Indonesia. PTSL akan mempermudahkan pemerintah daerah melakukan penataan kota.

BPN juga memastikan penerima sertifikat tanah tepat sasaran, yakni para nelayan dan petani serta masyarakat lain berdasarkan peraturan yang ditetapkan agar mereka dapat meningkatkan kualitas hidup.Menilik kembali tahun 2017, Kementerian ATR/BPN berhasil melakukan pengukuran tanah masyarakat sebanyak 5,2 juta bidang tanah atau melebihi target 5 juta yang diberikan. Pencapaian tersebut diraih berkat kerja sama yang baik antar kementerian/lembaga, inovasi pelayanan dan teknologi, serta pelibatan dan partisipasi masif masyarakat. Saat ini dari 126 juta bidang tanah di Indonesia, sebanyak 51 juta bidang tanah telah terdaftar. 75 juta bidang tanah sisanya menjadi target kegiatan pendaftaran tanah, sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

Sebagai gambaran, jika menggunakan metode pendaftaran tanah sporadis, maksimum pencapaian target per tahun adalah 1 juta bidang tanah, yang artinya untuk menyelesaikan 75 juta bidang diperlukan 75 tahun. Sementara melalui program PTSL, target pendaftaran 75 juta bidang tanah itu dapat diselesaikan dalam kurun waktu 9 tahun dan diharapkan selesai pada tahun 2025.

Untuk itu Kementerian ATR/BPN memastikan penggunaan tenaga juru ukur, petugas PTSL yang berkualitas dan berkompeten untuk melaksanakan Program PTSL, mulai dari penyuluhan, pendataan, pengukuran, sidang

(4)

panitia A, pengumuman dan pengesahan, serta penerbitan sertifikat. Kementerian ATR/BPN juga memastikan seluruh proses tersebut dilakukan mudah, transparan, dan efisien.

Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) kembali membagikan sebanyak 1.400 sertifikat tanah gratis dan sebanyak delapan sertifikat tanah aset milik pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rohil.Penyerahan sertifikat tersebut diserahkan langsung oleh Kepala BPN Rohil Rocky Soenoko kepada Bupati Rohil Afrizal Sintong pada acara Sosialisasi pendaftaran tanah sistematis lengkap (PTSL) tahun 2022 di gedung Misran Rais Bagansiapiapi, Kamis (27/1/2022).

Sebanyak 1400 bidang sertifikat tanah dibagikan untuk masyarakat di Kepenghuluan Manggala Sakti 800 sertifikat, Manggala Sempurna 200 sertifikat dan Sintong Bakti 400 sertifikat.Sementara 8 sertifikat untuk aset Pemda diantaranya, Kantor Koramil Kecamatan Tanjung Medan, SMPN 1 Pujud, Bangunan Bulog (Rice Miling) Kubu Babussalam, SMPN 4 Pasir Limau Kapas, Puskesmas Kubu Babussalam, Koramil Simpang Kanan, Pasar Pekan Simpang Kanan dan Kantor Lurah Simpang Kanan.

Untuk aset Pemda, sampai saat ini masih ada 500 bidang lagi yang perlu disertifikatkan hingga 2024 mendatang.

Banyak kendala untuk melakukan sertifikasi ini, sebagian ada yang masuk kawasan hutan, sebagian tidak memiliki saksi sempadan dan lainnya. Namun diupayakan agar tahun 2023 ini sudah selesai semua.Selain itu BPN Rohil juga mempunyai target agar 2024 seluruh tanah masyarakat di Rohil harus sudah memiliki sertifikat tanah. Kendalanya juga sama, banyak pemukiman masyarakat dan kebun masyarakat yang masih masuk dalam kawasan hutan. Padahal sudah berpuluh-puluh tahun masyarakat tinggal di situ, tapi masih tetap dinyatakan masuk kawasan hutan.

Pemda tengah membahas perubahan rencana tata ruang wilayah (RTRW) agar pemukiman dan lahan warga yang ajukan agar tidak lagi masuk dalam kawasan hutan.

Adapun rumusan masalah penelitian ini yaitu 1) Bagaimana efektivitas program

Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap

(PTSL) di Kantor Pertanahan Kabupaten Rokan Hilir?

2) Apa saja hambatan dalam program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) di Kantor Pertanahan Kabupaten Rokan Hilir?

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu

a. Menganalisis dan mendeskripsikan efektifitas program PTSL di Kantor Pertanahan Kabupaten Rokan Hilir.

b. Mengidentifikasi faktor penghambat dalam program PTSL di Kantor Pertanahan Kabupaten Rokan Hilir.

2. Metode

Dalam Artikel ini penulis menggunakan Metode literatur review terkait dengan permasalahan Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) antara lain adalah studi literatur penelitian kepustakaan dan studi evaluasi program. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengkaji efektivitas, hasil, dan evaluasi pelaksanaan program PTSL di berbagai daerah. Salah satu contoh penelitian adalah mengkaji efektivitas program pendaftaran tanah sistematis lengkap (ptsl) dalam upaya memberikan kepastian hukum hak atas tanah masyarakat di kabupaten rokan hilir.Selain itu, ada juga penelitian yang mengevaluasi hasil pelaksanaan program PTSL di Kabupaten Rokan Hilir. Dengan demikian, metode literatur review yang relevan dapat mencakup studi literatur penelitian kepustakaan dan studi evaluasi program terkait pelaksanaan dan efektivitas program PTSL di berbagai daerah terkhsusunya di Kabupaten Rokan Hilir.

3. Hasil dan Pembahasan

Hasil: Dari Hasil analisis data bahwa ke efektivitasan dari Program PTSL ini yaitu dimana Penyerahan sertifikat untuk rakyat ini dilaksanakan serentak di seluruh kabupaten kota di seluruh Provinsi Riau, pada kesempatan ini sebagian masyarakat Rohil akan menerima sertifikat PTSL tahun 2021 sebanyak 300 sertifikat tanah.Pelaksanaan PTSL pada tahun 2021 ini telah memasuki tahun keempat sejalan dengan tema rencana strategis Kementerian ATR maka PTSL tahun ini merupakan tahun peningkatan kualitas dalam pelayanan pertanahan Kabupaten Rohil dengan luas wilayah 8.881,59 km terdiri dari

(5)

18 Kecamatan dan 172 Kepenghuluan serta 26 kelurahan.

Saat ini, total sertifikat yang siap diserahkan di kabupaten Rohil dari program PTSL tahun 2021 sebanyak 2.344 sertifikat dari total sertifikat sebanyak 9.546.

Faktor Penghambat atau kendala dari program PTSL di Kantor Pertanahan Kabupaten Rokan Hilir ini yaitu pada sertifikasi dimana Banyak kendala untuk melakukan sertifikasi ini, sebagian ada yang masuk kawasan hutan, sebagian tidak memiliki saksi sempadan dan lainnya. Kendalanya juga sama, banyak pemukiman masyarakat dan kebun masyarakat yang masih masuk dalam kawasan hutan. Padahal sudah berpuluh-puluh tahun masyarakat tinggal di situ, tapi masih tetap dinyatakan masuk kawasan hutan.

Pembahasan: Menurut Prayitno (2017,14) dalam melakukan percepatan PTSL perlu adanya beberapa terobosan diantaranya: (a) melibatkan pihak swasta dalam pengukuran dan pemetaan bidang tanah; (b) mengatasi kekurangan petugas ukur; (c) mengundang partisipasi perusahaan swasta/CSR; (d) menyingkat masa pengumuman dari 1 bulan menjadi 14 hari; (e) menawarkan prosedur pembayaran BPHTB terhutang bagi masyarakat berpenghasilan rendah; (f) Surat keputusan bersama (SKB) Menteri ATR/Ka.

BPN, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmingarsi tentang pembiayaan persiapan PTSL

Kepala Kantor Badan Pertanahan Nasioanal (BPN) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) melalui program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) oleh Kementrian Agraria dan Tata Ruang (ATR) telah menyerahkan sertifikat tanah kepada masyarakat.Penyerahan sertifikat dilakukan secara simbolis kepada 20 penerima, yang mana sertifikat tanah secara langsung diserahkan Bupati Rohil Afrizal Sintong yang diwakili Sekda Rohil HM Job Kurniawan didampingi Kepala BPN Rohil Rocky Soenoko diselenggarakan di Gedung H.

Misran Rais Bagansiapiapi pada Kamis (02/09/2021) lalu.

Kepala BPN Rohil Rocky Soenoko mengatakan, dalam penyerahan sertifikat tanah yang di gelar secara virtual dan se rentak se

Provinsi Riau oleh Menteri ini, untuk Rohil sendiri ada sebanyak 300 sertifikat yang diserahkan kepada masyarakat.

"Penyerahan sertifikat untuk rakyat ini dilaksanakan serentak di seluruh kabupaten kota di seluruh Provinsi Riau, pada kesempatan ini sebagian masyarakat Rohil akan menerima sertifikat PTSL tahun 2021 sebanyak 300 sertifikat tanah," kata Rocky.

Rocky menerangkan, program PTSL merupakan program strategis nasional. melalui PTSL Kementerian Agraria dan tata ruang/

BPN, diharapkan mampu menyelesaikan tantangan untuk dapat memetakan seluruh bidang tanah di Republik Indonesia pada akhir tahun 2024.

Pelaksanaan PTSL pada tahun 2021 ini, lanjutnya, telah memasuki tahun keempat sejalan dengan tema rencana strategis Kementerian ATR maka PTSL tahun ini merupakan tahun peningkatan kualitas dalam pelayanan pertanahan Kabupaten Rohil dengan luas wilayah 8.881,59 km terdiri dari 18 Kecamatan dan 172 Kepenghuluan serta 26 kelurahan.

"Saat ini, total sertifikat yang siap diserahkan di kabupaten Rohil dari program PTSL tahun 2021 sebanyak 2.344 sertifikat dari total sertifikat sebanyak 9.546," Kata Rocky.

Program PTSL, sebutnya lagi, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi rakyat. Untuk itu, kantor BPN Rohil melalui program PTSL berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan tentunya hal ini menjadi kebahagiaan bagi masyarakat Rohil mengingat dengan adanya sertifikat ini berarti status kepemilikan tanah sudah jelas dan mendapat kepastian hukum dari Negara.

Rocky juga menambahkan, pelaksanaan PTSL tahun 2021 di kabupaten Rohil mendapat target sebanyak 6.500 bidang tanah untuk target peta bidang dan 6.000 bidang tanah untuk target SHAT, yang dilaksanakan di Kecamatan simpang kanan, Kecamatan Rimba Melintang dan Kecamatan tanah putih.

Dan untuk kegiatan PTSL PM mendapatkan 10.000 SHAT di kecamatan pasir limau kapas dan Kecamatan Kubu Babussalam.

"300 sertifikat tanah yang diserahkan hari ini ini terdiri dari Kecamatan simpang kanan kepenghuluan kota parit sebanyak 225 sertifikat dan kepenghuluan Bukit Damar sebanyak 75 sertifikat," Jelas dia.

(6)

Sementara itu, Sekda Rohil HM Job Kurniawan mengatakan bahwa Pemerintah Daerah memberikan dukungan penuh kepada BPN dalam program PTSL.

"Kita Pemda akan terus mensupport dan kita berharap seluruh tanah masyarakat memiliki sertifikat sehingga nilai ekonomi bertambah,"

kata Job.

Apalagi tambahnya, program PTSL tersebut merupakan program gratis dan tanpa dipungut biaya oleh BPN dalam mengeluarkan sertifikat.

"Kita berharap program yang merupakan gagasan Presiden ini terus berlanjut. Sehingga, seluruh tanah yang ada di kabupaten Rohil terdata dengan baik dan masyarakat memiliki sertifikat," Sambungnya.Penyerahan sertifikat serentak se-Provinsi Riau secara virtual itu juga dihadiri Kasi Pidsus Kejari Rohil Hardianto SH, beberapa kepala OPD, Camat dan unsur lainnya.

Faktor Penghambat dari program PTSL di Kantor Pertanahan Kabupaten Rokan Hilir ini yaitu pada sertifikasi dimana Banyak kendala untuk melakukan sertifikasi ini, sebagian ada yang masuk kawasan hutan, sebagian tidak memiliki saksi sempadan dan lainnya. Namun diupayakan agar tahun 2023 ini sudah selesai semua.Selain itu BPN Rohil juga mempunyai target agar 2024 seluruh tanah masyarakat di Rohil harus sudah memiliki sertifikat tanah.

Kendalanya juga sama, banyak pemukiman masyarakat dan kebun masyarakat yang masih masuk dalam kawasan hutan.

Padahal sudah berpuluh-puluh tahun masyarakat tinggal di situ, tapi masih tetap dinyatakan masuk kawasan hutan.Pemda tengah membahas perubahan rencana tata ruang wilayah (RTRW) agar pemukiman dan lahan warga yang ajukan agar tidak lagi masuk dalam kawasan hutan.Sehingga ke depannya semakin mempermudah Pemda dan BPN untuk melakukan percepatan pemberian sertifikat Prona kepada seluruh masyarakat Rokan Hilir.

4. Kesimpulan dan saran

Kesimpulan: Dari Hasil dan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa efektivitas dari Program PTSL ini yaitu dimana Penyerahan sertifikat untuk rakyat ini dilaksanakan serentak di seluruh kabupaten kota di seluruh Provinsi Riau, pada kesempatan ini sebagian masyarakat Rohil

akan menerima sertifikat PTSL tahun 2021 sebanyak 300 sertifikat tanah.Pelaksanaan PTSL pada tahun 2021 ini telah memasuki tahun keempat sejalan dengan tema rencana strategis Kementerian ATR maka PTSL tahun ini merupakan tahun peningkatan kualitas dalam pelayanan pertanahan Kabupaten Rohil dengan luas wilayah 8.881,59 km terdiri dari 18 Kecamatan dan 172 Kepenghuluan serta 26 kelurahan.Saat ini, total sertifikat yang siap diserahkan di kabupaten Rohil dari program PTSL tahun 2021 sebanyak 2.344 sertifikat dari total sertifikat sebanyak 9.546.

Faktor Penghambat atau kendala dari program PTSL di Kantor Pertanahan Kabupaten Rokan Hilir ini yaitu pada sertifikasi dimana Banyak kendala untuk melakukan sertifikasi ini, karna sebagian ada yang masuk kawasan hutan, sebagian tidak memiliki saksi sempadan dan lainnya.Padahal sudah berpuluh-puluh tahun masyarakat tinggal di situ, tapi masih tetap dinyatakan masuk kawasan hutan.

Saran:Penulis maupun masyarakat berharap kepada pemerintah dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) di Kabupaten Rokan Hilir memperhatikan ketepatan sasaran, tujuan program, serta pengawasan program PTSL.

Meningkatkan pencapaian target, termasuk dalam hal penerbitan sertifikat tanah.

Melakukan sosialisasi dan penyuluhan hukum secara berkelanjutan tentang pentingnya sertifikat hak atas tanah kepada masyarakat.

Memaksimalkan terlaksananya PTSL melalui sosialisasi secara intensif, peningkatan pemahaman, dan membangkitkan antusiasme pihak BPN serta masyarakat.Saran-saran ini mencerminkan upaya untuk memperbaiki pelaksanaan program PTSL, termasuk dalam hal pencapaian target, sosialisasi, dan peningkatan pemahaman masyarakat tentang pentingnya sertifikat hak atas tanah

Daftar Pustaka:

Sulchan Achmad, Rahmawati Ayu.

2019. Kebijakan Pemerintah dalam Program Pendaftaran Tanah Sistematis (PTSL). Jawa Tengah: SINT Publishing

Meray Hendrik Mezak, SH, MH.

2010. pendaftaran Tanah Sebagai Tanah Administrasi Pertanahan dan Jaminan Kepastian Hukum terhadap Pemegang Hak-

hak Atas. Jakarta.

(7)

Law Review. Vol. VI No. 2. Fakultas Hukum.

UPH.

Mudjiono, 2010. Hukum Agraria, Liberty Yogyakarta, Yogyakarta

Zona Riau.com.(2021, 7 September) BPN Serahkan 300 sertifikat tanah Program Strategis PTSL oleh kementrian AT.

https://www.zonariau.com/read-22317-2021- 09-07-bpn-serahkan-300-sertifikat-tanah-ini- merupakan-program-strategis-nasional-ptsl- oleh-kementerian-atr.html

Referensi

Dokumen terkait

Pengaturan hukum mengenai program percepatan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) di Kota Medan yang dilakukan oleh Kantor Pertanahan dan Tata Ruang/Badan Pertanahan

Tujuan program PTSL adalah untuk percepatan pemberian kepastian hukum, dan perlindungan hukum hak atas tanah masyarakat secara pasti, sederhana, cepat, lancar,

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap implementasi kebijakan program percepatan pendaftaran tanah sistematis lengkap (PTSL) di Kabupaten Ogan Ilir

Hambatan- hambatan yang timbul pada pelaksanaan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) Kantor Pertanahan Kota Probolinggo adalah sebagai berikut : Kurangnya

Sumber daya manusia dalam pelaksanaan PTSL di susun dalam panitia adjudikasi PTSL Berdasarkan dokumen yang ditemukan peneliti pada BPN Kota Tanjungpinang dalam melaksanakan program PTSL

Adanya kebijakan program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap PTSL ini untuk memudahkan masyarakat dalam mengurus pengurusan sertifikat tanah agar persoalan yang berhubungan dengan

Efektivitas Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap PTSL Tahun 2018 Dalam Meningkatkan Minat Masyarakat Pada Pensertifikatan Tanah di Badan Pertanahan Nasional Kota Banjarbaru..

Berdasarkan hal tersebut, peneliti melakukan penelitian dengan judul “Optimalisasi Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap PTSL Pada Pelayanan Administrasi Kantor Pertanahan