KATA PENGANTAR
Bismillahirahmaanirrahiim
Assalamu’alikum Warahmatullahi Wabarakatuhu
Puji serta syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “Analisis RasioKeuangan Sebagai AlatUkurKinerjaKeuangan Perusahaan Pada PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. Periode 2007-2009”.
Dalam melakukan analisis terhadap laporan keuangan diperlukan teknik analisisnya. Agar analisis laporan keuangan efektif salah satunya adalah dengan menggunakan teknik analisis umum. Dimana teknik analisis umum diantaranya terdiri dari analisis rasiokeuangan dan analisis laba kotor. Penggunaan hasil analisis laporan keuangan tersebut dapat dijadikan sebagai alatukurkinerjakeuangan dari koperasi apakah semua kegiatan usaha yang telah dilakukan sesuai dengan rencana atau tidak. Selain itu juga dapat digunakan sebagai acuan dalam mengambil keputusan untuk segala kegiatan koperasi.
Pengelolaan sumber daya yang dilakukan PT. Ultrajaya Milk Industry, Tbk dalam menghasilkan keuntungan kepada stakeholder dapat dianalisa melalui laporan keuangan yang diterbitkan secara berkala di BEI. Laporan neraca dan laba rugi yang terdapat di laporan keuangan, dapat digunakan oleh pihak yang berkepentingan seperti pihak manajemen, konsumen, investor, dan kreditur dalam mengetahui kekayaan aktiva dan pasiva sekaligus dan mempengaruhi keputusan untuk melakukan kerjasama dengan perusahaan.Sedangkan, penilaian kinerja perusahaan bisa dianalisa menggunakan berbagai rasio, diantaranya Rasio Likuiditas dan Solvabilitas.Rasio Likuiditas sangatlah penting bagi suatu perusahaan karena menggambarkan data untuk mengukur kemampuan manajemen dalam menyelesaikan kewajiban yang perlu dipenuhi dalam jangka pendek dan jangka panjang ketika jatuh tempo. Rasio Solvabilitas berperan dalam analisa laporan keuangan untuk mengukur perbandingan dana yang dimiliki perusahaan yang berasal dari kreditur.
return on asses terhadap kinerjakeuangan pada PT. Pelabuhan Indonesia 1
Medan.
B. Definisi Operasional Variabel
Definisi opersional menurut Sugiono (2012, hal 31) adalah sebagai berikut: “Definisi operasional adalah penentuan konstrak atau sifat yang akan dipelajari sehingga menjadi variable yang dapat diukur. Definisi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan untuk meneliti dan mengoperasikan konstrak, sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran konstrak yang lebih baik.” Mengukur KinerjaKeuangan dengan menggunakan rasiokeuangan. Untuk mengetahui gambaran kondisi kinerjakeuangan perusahaan yang dimana dengan menganalisis rasio ini dapat diketahui kondisi keuangan perusahaan dari satu periode ke periode lainnya, apakah perusahaan ini sudah cukup baik dalam mengelola aktivanya dan mencari keuntungan dari laba yang dihasilkan ataupun tingkat pengembalian hutang yang telah dilakukan oleh perusahaan . Adapun jenis rasiokeuangan antara lain:
Berdasarkan tabel rekapitulasi perhitungan rasiokeuangan BPD Jatim dapat dilihat bahwa pada rasio likuiditas, kondisi kinerjakeuangan BPD Jatim pada tahun 2009-2012 dilihat dari quick ratiodapat dikatakan baik. Perkembangan quick ratio BPD Jatim yang berfluktuasi mengalami peningkatan yang signifikan di tahun 2012. Peningkatan tersebut disebabkan karena manajemen BPD Jatim mampu meningkatkan cash assets pada tahun 2012 menjadi sebesar Rp 9.108.745.000.000 dibanding cash assets pada tahun sebelumnya. Nilai rata-rata quick ratio diperoleh sebesar 37,558%; artinya setiap hutang lancar sebesar Rp 1 dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 0,37. Pada hasil analisis loan to deposit ratio, kinerjakeuangan BPD Jatim dapat dikatakan baik. Tingkat perkembangan loan to deposit ratio tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 menunjukkan perkembangan yang baik karena kecenderungan nilai loan to deposit ratio yang meningkat. Rata-rata loan to deposit ratio sebesar 78,485%. Kondisi ini mencerminkan kemampuan BPD Jatim untuk menyalurkan dana pihak ketiga yang diterima kedalam bentuk kredit, masih berada dalam standar yang ditetapkan Bank Indonesia sebesar 78%-100%. Hasil analisis loan to assets ratio, kinerjakeuangan BPD Jatim dapat dikatakan baik. Tingkat perkembangan loan to assets ratio dari tahun 2009 sampai dengan 2012 cenderung mengalami peningkatan. Peningkatan yang signifikan terjadi dari tahun 2012. Kondisi ini mencerminkan permintaan kredit yang diterima BPD Jatim melebihi total aktiva yang dimiliki oleh bank, sehingga bank perlu mengurangi permintaan kredit yang diajukan agar likuiditas bank terjaga.
Perbankan memiliki peran penting sebagai salah satu motor penggerak roda perekonomian bangsa. Oleh karenanya penting bagi suatu bank melakukan penilaian kinerjakeuangan sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat di masa yang akan datang. Analisis rasiokeuangan perbankan merupakan salah satu alat untuk mengukur kinerjakeuangan bank. Pada penelitian ini peneliti menganalisis rasiokeuangan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 dan data pendukung lainnya. Metode analisis data yang digunakan adalah metode time series approach dan cross sectional approach. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa kondisi keuangan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. adalah relatif baik. Hal ini ditunjukkan oleh besarnya Cash Ratio (CR), Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Loan to Asset Ratio (LAR) yang berada pada posisi yang lebih baik dari rata-rata bank-bank umum milik pemerintah pada tahun 2011. Return On Asset (ROA) dan BOPO meskipun sempat memburuk namun manajemen bank mampu memperbaikinya pada tahun berikutnya. Capital Adequacy Ratio (CAR) juga dalam kondisi yang cukup baik, yang cenderung meningkat dari tahun 2007 hingga 2011. Debt to Equity Ratio (DER) hingga tahun 2009 terus meningkat yang menunjukkan menurunnya kinerja bank, dan mengalami penurunan pada 2010 dan 2011 sehingga tingkat solvabilitas bank juga membaik .
menghasilkan laba menurun, yang ditunjukkan dengan ROE yang dikategorikan kurang sehat. Pihak manajemen harus selalu menjaga kestabilan dan lebih meningkatkan kinerjanya lagi dari masing-masing rasio yang dimiliki agar dapat membuat perusahaan terus berkembang setiap tahunnya. Manajemen juga harus menjaga kepercayaan dari para nasabah yang tinggi pada PT. Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk yang yang ditunjukkan dengan memiliki kinerja yang semakin baik dari tahun ke tahun, sehingga pada tahun-tahun berikutnya semakin banyak dan bertambah dana pihak ketiga yang diperoleh PT.
Dunia perbankan di Indonesia memasuki masa persaingan yang sangat kompetitif, hal ini disebabkan banyaknya bank yang beroperasi di Indonesia baik yang beroperasi secara lokal maupun yang beroperasi berskala internasional. Perkembangan dunia perbankan yang sangat pesat serta tingkat kompleksitas usaha perbankan yang tinggi dapat berpengaruh terhadap kinerjakeuangan suatu bank. Lemahnya kondisi internal bank seperti manajemen yang kurang memadai, pemberian kredit kepada kelompok atau group usaha sendiri serta
Oleh sebab itu makna yang dimaksud da- lam laporan keuangan harus disimpulkan me- lalui analisis terhadap laporan keuangan, se- hingga dapat dipakai sebagai alat bantu bagi pihak-pihak yang memerlukan Harnanto. Ana- lisis terhadap laporan keuangan dimaksudkan sebagai salah satu usaha (aktivitas) untuk mem- buat informasi dalam suatu laporan keuangan yang komplek kedalam elemen-elemen yang lebih sederhana dan mudah dipahami Harnanto (2001: 3). Dengan mengadakan analisis terha- dap pos-pos neraca akan dapat diketahui atau akan diperoleh gambaran tentang posisi ke- uangan sedangkan analisis terhadap laporan rugi laba akan memberikan gambaran tentang hasil atau perkembangan usaha perusahaan tersebut Munawir (2000: 1). Oleh karena itu untuk mendapatkan suatu gambaran tentang posisi keuangan dan perkembangan perusa- haan perlu sekali setiap perusahaan melakukan analisis rasio sehingga akan tergambarkan kon- disi perusahaan secara komprehensif. Pada prinsipnya analisis rasio adalah untuk meng- adakan penilaian terhadap kinerjakeuangan dan potensi atau kemajuan suatu perusahaan, dengan menganalisis berbagai pos dalam suatu laporan keuangan merupakan dasar untuk mengetahui kondisi keuangan dan hasil operasi suatu perusahaan.
Penelitian ini menganalisis kinerjakeuangan Koperasi Karyawan Universitas Langlangbuana (Kopkar Unla) “Aneka Karya Usaha” yang didasarkan pada laporan keuangan periode 2004-2008. Adapun tujuan penelitian untuk mengetahui efisiensi keuangan Kopkar Unla, cenderung naik ataukah turun dan menganalisis kinerjakeuangan Kopkar Unla selama lima tahun, ditinjau dari analisis laporan keuangan meliputi rasio likuiditas, leverage dan profitabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan dana Kopkar Unla telah memenuhi kriteria efisien dilihat dari analisis rasiokeuangan selama periode tahun 2004, 2005, 2006, 2007 dan 2008. Kinerjakeuangan Kopkar Unla ditinjau dari analisis keuangan perusahaan yang cukup baik. Berdasarkan analisis likuiditas, leverage dan profitabilitas menunjukkan bahwa kinerjakeuangan Kopkar Unla cukup efisien, akan tetapi tidak memiliki uang tunai yang cukup likuid, hutang masih bisa ditutupi oleh hartanya, dan kemampuan mencetak laba yang cukup tinggi.
angka dari rasio secara garis besar menggambarkan likuiditas,solvabilitas dan profitabilitas suatu perusahaan.
PT.ABBY adalah sebuah badan manufaktur dan mengonsentrasikan pada pembuatan dan penjualan perlengkapan bayi. Menurut ibu Yani Andriani selaku direktur PT.ABBY, PT.ABBY mendapatkan modal usaha dari perputaran kas namun makin banyaknya permintaan pasar, PT.ABBY ingin menambah modal kerjanya untuk memenuhi permintaan pasar. Akan tetapi PT.ABBY kesulitan mendapatkan pinjaman dari pihak bank maupun investor dikarenakan angka yang berada di laporan keuangan belum dapat menjamin pinjaman dari pihak bank maupun investor.
pinjamannya dengan sejumlah aset, hal inilah yang membuat PT Indolok Bakti Utama sulit mendapatkan investor, terutama investor asing dikarenakan angka yang berada di laporan keuangan (rasio solvabilitas) belum dapat menjamin pinjaman dari para investor.
Solvabilitas adalah rasio yang memperlihatkan tingkat kesetabilan perusahaan dalam memenuhi komitmen atau kewajibannya, menurutnya juga bahwa tingkat kestabilan perusahaan jika perbandingan antara hutang dan aset 1:2 perusahaan tersebut dikatakan kurang baik dalam tingkat kestabilannya karena perbandingan tersebut belum dapat menjamin pengembalian investasi yang ditanamkan investor bilamana terjadi bankcrupt, perbandingan yang baik untuk perusahaan keuangan ataupun dagang adalah 1:3 (Jhon J Wild : 2010), yang diterjemahkan oleh Dewi Yanti.
a. Semakin besar rasio ini, semakin baik kinerja keuangan perusahaan. Penurunan ini disebabkan karena persentase kenaikan penjualan sebesar 23,66% lebih kecil dibandingkan persentase [r]
Bismillahirrahmanirrahim, Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulisan skripsi dengan judul “Analisis Rasio Ke[r]
Segala puji, hormat, kebesaran, kemulyaan dan pengagungan hanya bagi Allah, di dalam Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan kasih dan anugerahNya sehingga dapat[r]
Tujuan penelitian untuk mengetahui rasio aktivitas dan rasio rentabilitas yang dapat dijadikan sebagai alatukurkinerjakeuangan PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. Dengan menggunakan alatukur Analisa Rasio Aktivitas dan Rasio Rentabilitas. Penelitian dilakukan di PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk tahun 2007-2015 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Metode analisis data adalah metode deskriptif analisis, yaitu suatu metode penelitian yang bertujuan menggambarkan keadaan objek yang diteliti berdasarkan fakta-fakta yang ada dengan cara mengumpulkan, mengolah, menyajikan serta menganalisis berbagai data yang ditemukan dan membandingkannya dengan teori yang ada, kemudian dianalisis penerapannya dalam praktek sehingga dapat ditarik kesimpulan. Hasil penelitian: Rasio Aktivitas yang terdiri atas fixed assets turnover dan total assets turnover mengalami ketidakstabilan yang artinya adanya peningkatan dan penurunan di setiap tahunnya. Sedangkan rata-rata fixed assets turnover sebesar 0,86 Kali (< 5 Kali), dan dari total assets turnover yaitu sebesar 0,67 Kali (< 2 Kali), Rasio Rentabilitas yang terdiri atas return on investment dan return on equity cenderung mengalami ketidakstabilan yang artinya adanya peningkatan dan penurunan di setiap tahunnya. Berdasarkan total rata-rata return on investment sebesar 16.19% (< 30%) dan total rata-rata return on equity sebesar 32.50% (< 40%). Hasil analisis penilaian kinerja dari aspek keuangan untuk rasio aktivitas dan rasio rentabilitas dapat dikatakan kurang baik. Terlihat dari aktivitas perusahaan rata-rata fixed assets turnover 0,86 Kali (< 5 Kali standar industri) dan total assets turnover 0,67 Kali (< 2 Kali standar industri) dan return on investment 16.19% (<30% standar industri) dan return on equty 32.50% (<40% standar industri).
Untuk membatasi permasalahan dalam penelitian ini agar penelitiannya terfokus, maka ruang lingkupnya dibatasi dengan menitikberatkan pada laporan keuangan PT.Telekomunikasi Indonesia [r]
keuangan perusahaan kita dapat melihatnya melalui informasi-informasi yang menyangkut posisi keuangan perubahan posisi keuangan, dan hasil usaha, suatu analisis rasio profitabilitas dalam suatu perusahaan juga diperlukan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam mengatasi masalah- masalah keuangan dan dapat mengambil keputusan yang cepat dan tepat. Dengan adanya analisis laporan rasio profitabilitas manajemen dapat mengetahui posisi keuangan, kinerjakeuangan dan kekuatan keuangan yang dimiliki perusahaan, analisis laporan keuangan sangat berguna bagi perusahaan dan manajemennya selain itu analisis laporan keuangan juga diperlukan oleh pihak-pihak yang berkepentingan lainnya seperti kreditor, investor, dan pemerintah untuk menilai kondisi keuangan perusahaan dan perkembangan dari perusahaan tersebut.
PT.Kimia Farma Tbk. merupakan salahsatu perusahaan di Indonesia yang bergerak dalam bidang industri farmasi yang menyediakan produk obat-obatan dan jasa layanan kesehatan. Dengan semakin berkembangnya dunia usaha dan semakin tingginya persaingan diperlukan adanya suatu rencana dan strategi agar kegiatan usaha tetap berjalan dengan baik. Maka dari itu, analisa atas laporan keuangan diperlukan untuk mengetahui kondisi keuangan dan mengidentifikasi kelemahan perusahaan sehingga dapat membantu untuk meramalkan prospek perusahaan pada masa mendatang.
Melalui penelitian ini diharapkan dapat diidentifikasi kelebihan, kelemahan, dan alternatif pemecahan masalah yang dihadapi guna mencapai suatu perbaikan kinerja ke arah yang lebih baik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio likuditas PT. Komatsu Indonesia secara keseluruhan dalam keadaan yang aman dan menunjukkan peningkatan yang berarti bagi perusahaan. Begitu pula dengan rasio leverage yang rata-rata dibawah 100%, hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan mempunyai kemampuan untuk membayar utang. Sedangkan profitabilitas cenderung mengalami penurunan yang disebabkan oleh kecilnya laba yang dihasilkan