• Tidak ada hasil yang ditemukan

5+ Contoh Teks Editorial Singkat, Lingkungan, Kesehatan, Kritik, Dalam Koran

Vu Thai Hoc
2024-03-01
0
Daftar Isi

Contoh Teks Editorial

Apakah Anda pernah menemukan sebuah teks yang berisikan sebuah pendapat pribadi dari individu terhadap sebuah masalah ? Itulah sebuah Teks Editorial atau ada nama yang lain yaitu Teks Opini. Dalam artikel ini 123dok akan berikan Anda pengertian Teks Editorial secaca dasarnya. Khususnya, kami bersedia berbagai contoh Teks Editorial yang Anda mudah pahami dan gratis diungguh ! 

I. Pengertian teks editorial

1. Definisi teks editorial

Teks editorial adalah teks yang berisi pendapat pribadi seseorang terhadap suatu isu/masalah aktual. Isu tersebut meliputi masalah politik, sosial, atau pun masalah ekonomi yang memiliki hubungan secara signifikan dengan politik.

2. Tujuan teks editorial 

Tujuan teks editorial yaitu untuk mengajak pembaca ikut memikirkan mengenai isu yang tengah hangat di tengah masyarakat. Serta memberikan pandangan terhadap pembaca mengenai masalah yang tengah berkembang tersebut. Keberadaan teks editorial turut membentuk masyarakat yang kritis dan pemikir.

3. Stuktur teks editorial

Pernyataan pendapat: berisi sudut pandang penulis terhadap permasalahan yang diangkat. Berupa pernyataan atau teori yang akan diperkuat oleh argumen.

Argumentasi: bentuk alasan atau bukti yang digunakan untuk memperkuat pernyataan tesis. Bisa berupa pernyataan umum, data hasil penelitan, pernyataan para ahli atau fakta-fakta yang dapat dipercaya.

Penegasan Ulang Pendapat: berisi penguatan kembali atas pendapat yang telah ditunjang oleh fakta-fakta dalam bagian argumentasi.

4. Fungsi teks editorial

Adapun Fungsi dari teks editorial atau opini antara lain ialah sebagai berikut :

  1. Fungsi dari Teks Opini atau editorial ini umumnya menjelaskan sebuah berita juga akibatnya pada masyarakat.
  2. Mengisi latar belakang dari berhubungan dengan berita tersebut dengan kenyataan sosial serta juga faktor yang mempengaruhi dengan lebih menyeluruh.
  3. Terkadang terdapat sebuah analisis kondisi yang berfungsi untuk dapat mempersiapkan masyarakat akan kemungkinan yang dapat terjadi
  4. Meneruskan penilaian moral mengenai/tentang berita tersebut.

5. Ciri teks editorial

Ciri teks editorial yaitu sebagai berikut:

  1. Terdapat pendapat khusus atau pendapat pribadi dari penulis.
  2. Adanya pernyataan pendapat umum.
  3. Teks berbentuk essai yang bisa pula disebut dengan teks argumen yang menjelaskan suatu gagasan atau ide.
  4. Umumnya pendapat ditulis menggunakan kalimat yang logis.
  5. Teks editorial menyampaikan fakta umum dahulu kemudian dilengkapi dengan pendapat penulis.
  6. Memiliki sifat analisis yaitu memilah dan mengurai.
  7. Memakai kaidah kebahasaan tertentu pada suatu persoalan.

II. Contoh Teks Editorial 

bagaimana contoh teks editiorial ?

1. Contoh Teks Editorial Singkat 

Lingkungan

Contohnya menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Setiap orang perlu berusaha menjaga dan menyelamatkan lingkungan sekitarnya. Sebab, lingkungan bersih akan terasa nyaman dan menghindarkan berbagai penyakit. Siswa diharapkan aktif dalam menjaga kebersihan di lingkungan sekolahnya.

Kesehatan

Masyarakat Indonesia yang semakin tinggi tingkat kemakmuran nya, juga menimbulkan konsekuensi peningkatan penyakit tidak menular. Contohnya seperti hipertensi, jantung, stroke, diabetes, dan kanker. Sebaiknya, masyarakat tetap selalu membiasakan gaya hidup sehat, mulai dari menjaga pola makan, istirahat cukup, hingga olahraga teratur.

Sekolah

Salah satu contoh teks editorial ini bisa mengenai study tour atau wisata belajar yang diadakan oleh sekolah. Kegiatan tersebut dapat memberikan liburan sekaligus aktivitas belajar untuk para murid. Diharapkan, dengan mengikuti aktivitas tersebut maka murid-murid dapat berlibur sekaligus memanfaatkan sebaik-baiknya untuk mendapatkan ilmu baru yang berguna bagi prestasi akademis mereka.

2. Contoh Teks Editorial Tentang Lingkungan 

Pernyataan Pendapat

Menjaga kebersihan, kesehatan dan kelestarian lingkungan merupakan hal yang penting namun sering terlewatkan.

Belum banyak masyarakat Indonesia yang sadar akan pentingnya menjaga lingkungan terutama dalam hal kebersihan karena hal ini belum menjadi kebiasaan dan kebutuhan utama.

Padahal, di negara-negara maju, kebersihan, kerapian dan kesehatan lingkungan menjadi perhatian penting karena manfaatnya bukan hanya untuk kehidupan di masa mendatang, namun juga untuk menjaga kesehatan fisik dan psikologis masyarakatnya saat ini.

Argumentasi

Lingkungan yang bersih dan sehat mampu meningkatkan produktivitas dan semangat hidup manusia. Sayangnya di Indonesia hal ini belum menjadi kebutuhan pokok yang penting.

Hal tersebut bisa kita lihat dari banyaknya sampah yang menumpuk di sungai, laut, pinggir jalan, pasar, dan tempat-tempat umum lainnya.

Tak jarang hal ini menimbulkan masalah seperti misalnya banjir, wabah demam berdarah serta penyakit lainnya.

Kebersihan lingkungan merupakan tanggung jawab bersama yang bisa dimulai dari tiap-tiap lingkungan kecil, yakni lingkungan rumah tangga.

Lingkungan yang rawan sampah juga belum mendapatkan perhatian utama dari pemerintah mengingat upaya yang dilakukan oleh pemerintah hanya sebatas upaya yang bisa dibilang telah usang, yakni menimbun sampah di tempat pembuangan sampah akhir dan dimusnahkan dengan cara dibakar.

Sementara itu, sampah bisa menjadi potensi energi dan ekonomi jika dikelola dengan baik seperti misalnya dengan cara daur ulang untuk sampah non organik dan sumber energi dan pupuk untuk sampah organik.

Tentu saja pengolahan semacam ini membutuhkan biaya besar untuk dibuatkan sebuah instansi khusus pengolahan dan daur ulang sampah, namun dampaknya akan lebih banyak ke hal-hal yang positif, yakni penyerapan tenaga kerja dan sumber devisa negara.

Di Jepang, misalnya, sampah justru bisa menjadi peluang baik untuk pertumbuhan ekonomi dan energi.

Sampah diolah sedemikian rupa sebagai pembangkit listrik atau menjadi gas untuk keperluan industri.

Selain itu, sampah juga bisa menjadi barang daur ulang. Proses pengolahan sampah tersebut tak hanya dikelola oleh negara, namun juga oleh masyarakatnya secara perorangan.

Wacana pemanfaatan sampah barangkali menjadi hal yang jarang dilirik sebagai peluang bisnis di Indonesia.

Tukang sampah dianggap sebagai pekerjaan kotor dan kurang terhormat. Masyarakat Indonesia cenderung enggan, malu, risih dan malas untuk berurusan dengan sampah.

Padahal, tak jarang para pengepul sampah, tukang rosok, dan industri daur ulang sampah telah meraup jutaan hingga milyaran rupiah dari sampah ini tanpa diketahui oleh orang banyak. Sementara itu, sampah masih tetap melimpah ruah dan para pengais rejeki dari sampah ini sampai kewalahan.

Persoalan sampah dan lingkungan tentu bisa dimulai dari lingkup kecil sebagaimana telah disinggung di awal, yakni dari lingkungan rumah tangga.

Tak sulit melakukannya, hanya butuh sabar dan telaten untuk memilah dan mengolah sampah agar tak mengganggu lingkungan, misalnya dengan menyediakan dua jenis tempat sampah untuk sampah organik dan anorganik, basah atau kering.

Sampah bisa saja dimusnahkan dengan cara dibakar, namun tentu mengolah sampah tetap menjadi aktivitas yang lebih bijaksana dan menguntungkan dari pada sekedar membuang atau membakar sampah.

Pernyataan Ulang Pendapat

Lingkungan yang bersih, sehat dan bebas sampah merupakan salah satu faktor yang mampu menunjang mutu hidup manusia agar tak hanya lebih sehat secara fisik dan psikologis namun juga produktif untuk bekerja dan berkreativitas.

Lingkungan semacam itu tentu menandai adanya managemen kehidupan manusia yang baik dan tertata rapi.

Mungkin hal ini masih menjadi hal langka da sulit terjadi di kalangan masyarakat Indonesia, namun bukan berarti hal ini tak mungkin diwujudkan.

Jika masyarakat terus menerus diedukasi dengan tema pentingnya menjaga lingkungan secara terus menerus, maka hidup dengan lingkungan yang bersih dan sehat akan menjadi budaya baru.

3. Contoh Teks Editorial Kesehatan

Apa itu contoh teks editorial mengenai kesehatan ?

Pernyataan Pendapat
Tubuh yang sehat merupakan anugerah yang mahal harganya.

Tentu setiap orang tidak pernah berharap akan datangnya penyakit yang menyerang tubuh, namun tak seorangpun juga bisa menolak bilamana tiba-tiba tubuh sakit baik yang disebabkan oleh penyakit tertentu ataupun karena kecelakaan.

Meski demikian, setidaknya kita semua bisa berusaha untuk mempertahankan tubuh agar tetap sehat dengan cara meminimalisir cara hidup yang beresiko menyebabkan penyakit, atau dengan cara lain, dengan menggunakan pola hidup sehat.

Argumentasi
Ada beberapa faktor yang membuat tubuh menjadi rentan terhadap penyakit, diantaranya adalah terlalu capek, stress, mengkonsumsi makanan yang kurang bergizi, mengkonsumi alkohol, obat-obatan terlarang, merokok, atau hidup di lingkungan yang tidak sehat serta banyak mengandung polusi.

Ketika dalam keadaan sehat, kita semua biasanya cenderung untuk menyepelekan hal-hal yang berpotensi mendatangkan penyakit.

Kita juga kerap melupakan untuk melindungi tubuh dengan mengkonsumsi makanan sehat yang mengandung berbagai jenis asupan gizi pokok yang dibutuhkan oleh tubuh.

Kebutuhan makanan dasar yang diperlukan oleh tubuh setiap harinya adalah karbohidrat, protein, lemak, serat, air, serta berbagai jenis vitamin dan mineral seperti vitamin A, C, D, E, K, B1, B2, B3, B5, B6, folat, B12, biotin, dan kolin.

Tak hanya itu, tubuh juga membutuhkan asupan mineral seperti kalsium, fosfor, magnesium, natrium, kalium, mangan, tembaga, kromium besi, iodium, seng, selenium dan fluor yang semuanya ini bisa diperoleh dengan cara makan makanan pokok 4 sehat (misalnya; nasi, sayur, lauk pauk, dan buah) setidaknya 3 kali dalam sehari, yakni pagi, siang, dan malam.

Tentunya tiap umur dan jenis kelamin membutuhkan jumlah nutrisi yang berbeda. Namun secara alami, perut bisa digunakan sebagai alat ukur kebutuhan jumlah nutrisi yang dikonsumsi.

Jika perut merasa masih lapar maka jumlah makanan harus ditambah, sebaliknya jika perut sudah terasa kenyang jangan menambah jumlah makanan yang kita makan meskipun kita ingin memakannya karena rasanya enak karena hal itu justru akan menimbulkan masalah dalam tubuh.

Selain dari makanan, agar tubuh tetap sehat maka tubuh harus dibiasakan untuk olah raga secara teratur atau tubuh melakukan aktivitas fisik tertentu yang bersifat menimbulkan rasa lelah dan menghasilkan keringat.

Jika tubuh tidak beraktivitas demikian setiap harinya, justru tubuh akan menjadi lemah dan rentan terhadap penyakit.

Sebaliknya, jika tubuh terlalu lelah karena aktivitas berat serta kurang istirahat maka tubuh akan mudah terserang penyakit karena daya tahannya sedang melemah.

Untuk itu, tubuh harus dalam keadaan seimbang dan hanya kita sendiri yang mampu merasakan dan mengetahui kondisi tubuh masing-masing.

Hal ini terkesan mudah dan sepele, akan tetapi dalam menjalani kehidupan sehari-hari kita sering berhadapan dengan tuntutan hidup, pekerjaan, dan lain-lain sehingga kita tak sempat memperhatikan keseimbangan tubuh kita.

Di samping itu, aktivitas hidup kita semua di zaman sekarang ini pasti bersinggungan dengan polusi. Orang-orang pada zaman dahulu mungkin bisa hidup sehat hanya dengan makanan sederhana. Namun manusia jaman sekarang lain.

Makanan pokok sederhana seolah-olah tak cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh ditengah-tengah kehidupan yang penuh dengan polusi dan radikal bebas.

Akibatnya, tubuh menjadi cepat lelah serta gampang terserang penyakit mulai dari flu ringan hingga kanker stadium 4. Inilah yang menjadi momok dan penghalang kita semua untuk selalu sehat.

Karena itulah kebutuhan dan persoalan tubuh di zaman sekarang seolah menjadi semakin kompleks. Memang pada dasarnya tubuh cukup diberi asupan gizi dari makanan pokok sederhana sebagaimana makanan yang dikonsumsi oleh manusia zaman dahulu.

Namun pertanyaannya, bagaimana kita bisa memperoleh makanan tersebut di zaman sekarang yang penuh dengan variasi makanan serta jebakan makanan tak sehat dengan kemasan istimewa?

Kita berhadapan dengan berbagai jenis olahan makanan yang terasa nikmat meski belum tentu sehat karena dibalik bentuk visualnya yang menggiurkan, kita tak pernah benar-benar tahu bagaimana makanan tersebut diolah.

Jangankan makanan olahan, buah-buahan dan sayuran segarpun tak jarang masih menyimpan pestisida berbahaya.

Dari sinilah barangkali kita bisa membayangkan dari mana asalnya berbagai jenis penyakit baru serta penyakit berat yang menjadi problem dalam masyarakat.

Berbagai jenis penyakit terus menerus berevolusi seiring dengan revolusi medis yang terus menerus diupayakan untuk menanggulangi penyakit-penyakit tersebut.

Kok di zaman dahulu penyakit tidak seperti sekarang ya? Lantas apa dan bagaimana yang semestinya kita lakukan untuk hidup sehat di zaman sekarang ini?

Ada beberapa hal sederhana yang bisa kita terapkan untuk hidup sehat di zaman sekarang ini, yakni pertama-tama dengan cara mulai belajar menghitung jenis aktivitas kita semua dan jumlah makanan yang sekiranya dibutuhkan. 

Kedua adalah hidup tenang, rileks dan jangan menjadi paranoid dalam masalah kesehatan.

Orang yang terlalu khawatir akan peyakit justru akan mudah terserang penyakit.

Ketiga, menghindari terlalu sering berwisata kuliner. Makanlah makanan yang kamu butuhkan, bukan yang kamu inginkan. Minum air yang cukup, istirahat cukup, dan olah raga cukup.

Selain tentang makanan, tentu ada hal lain yang tak kalah penting untuk menjaga kesehatan tubuh, yakni lebih mengedepankan cinta, kasih sayang dan hal-hal yang positif ketimbang marah, dengki, cemas dan hal-hal yang bersifat negatif lainnya.

Satu hal lagi, sempatkan untuk berekreasi di tempat-tempat yang menenangkan seperti misalnya di wisata alam karena dengan cara inilah energi positif dalam tubuh terus menerus diperbaharui.

Pernyataan Ulang Pendapat

Tidak ada seorangpun yang berharap akan mendapatkan sakit. Namun sekali lagi, sangat jarang pula orang yang sadar dan mau untuk berusaha hidup dengan menggunakan pola hidup sehat dan seimbang.

Hidup sehat bukanlah hal yang mudah sekaligus hal sulit untuk diperoleh. Hidup sehat bisa didapat dengan resep hidup cukup, sebagaimana kata pepatah, lakukan segala sesuatu secukupnya, jangan kurang dan jangan berlebihan.

4. Contoh Teks Editorial Kritik

Pembukaan

Sekarang ini banyak hal memalukan terjadi di negara ini. Contohnya saja KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisne). Lucunya, pelaku kejahatan tersebut merupakan orang-orang cerdas yang namanya dibingkai gelar akademik dari universitas-universitas ternama di Indonesia bahkan di dunia.

Melihat fenomena yang terjadi ini, rasanya ada yang salah dengan pola pendidikan formal yang ada di sini. Seharusnya ada pengkajian ulang. Jika pola pendidikan terlalu fokus pada ilmu duniawi semata, hanya akan menghasilkan orang pintar saja, tetapi tidak terdidik atau memiliki budi pekerti baik.

Argumen 1

Karenanya orang pintar justru berubah menjadi jahat, sikapnya bak maling, hobinya menindas kaum lemah. Justru seharusnya mereka yang menjadi pengayom dan pemimpin yang dapat memberikan manfaat bagi umat.

Argumen 2

Ada banyak orang yang terhormat di negara ini yang terciduk melakukan tindak korupsi atau penyuapan. Bahkan ada dari mereka yang bergelar pendidikan tinggi dan alim ulama, namun bertindak memalukan dan merugikan banyak pihak.

Argumen 3

Parahnya, banyak yang melakukan tindakan ini secara berjamaah atau bersama-sama dengan teman sejawat yang mengaku terhormat juga. Ironis, kala diadili oleh pihak berwajib, tetap memasang wajah santai, tak merasa berdosa dan sempat menebar senyum. Seakan tak ada rasa bersalah dan justru merasa happy dengan apa yang telah dilakukan.

Argumen 4

Apakah mereka tak tahu atau mungkin mereka tak pernah diajari, bahwa memakan uang yang bukan haknya merupakan perbuatan dosa?

Simpulan

Mungkin, mereka telah kehilangan akal dan tak memiliki urat malu lagi. Oleh sebab itu, sangat perlu untuk dilakulan perbaikan dari sistem pendidikan formal. Jangan hanya mementingkan hasil namun juga proses agar mampu mencetak generasi yang cerdas dan berakhlak mulia.

5. Contoh Teks Editorial dalam koran

Sedia Mitigasi Sebelum Bencana
Tim Redaksi Lampung Post 09 Aug 2018 – 1:30 199

SEDIA payung sebelum hujan, menjadi ungkapan yang diajarkan nenek moyang dan menjadi patokan untuk mengantisipasi setiap problem yang akan datang. Untuk itulah pemerintah menggaungkan program mitigasi untuk setiap daerah yang rawan bencana.

Sudah sepatutnya pemerintah menggelar berbagai upaya pencegahan, kesiapsiagaan, peringatan dini, antisipasi, dan mitigasi hingga penanggulangan becana. UU No 24/2007 tentang Penanggulangan Bencana, Pasal 5 menyebutkan pemerintah dan pemerintah daerah menjadi penanggung jawab dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana.

Tolok ukur kesiapsiagaan dan mitigasi yang dilakukan pemerintah itu tecermin dari gempa dua kali di Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB). Gempa pertama terjadi pada 28 Juli 2018 dengan kekuatan 6,4 skala Richter (SR) dan tidak ada korban jiwa. Selain itu, juga tidak terjadi tsunami di sepanjang pantai Lombok Utara itu.

Dan sepekan kemudian, pada 5 Agustus 2018 gempa kembali mengguncang Lombok Utara, saat warga sedang menunaikan salat magrib. Kali ini gempa berkekuatan makin dahsyat, yakni 7 SR. Walau tidak terjadi tsunami, korban jiwa jatuh sangat banyak. Ratusan warga meninggal dunia terkena reruntuhan bangunan saat gempa itu.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebagian besar korban meninggal akibat tertimpa bangunan roboh. Sementara Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) berteori bahwa gempa pertama merupakan pendahuluan, sementara gempa utamanya atau main earthquake pada 5 Agustus dengan kekuatan 7 SR. Selanjutnya gempa susulan dengan kekuatan yang relatif lebih kecil.

Jika disimak dari penjelasan dua badan pemerintah yang dipercaya untuk menanggulangi bencana itu, berarti sudah ada prediksi bahwa Lombok Utara adalah daerah rawan gempa. Sebab, daerah itu berada di atas patahan lempeng bumi, sehingga jauh hari mestinya sudah bisa dilakukan mitigasi bencana.

Pengertian mitigasi sendiri sesuai dengan UU 24/2007 itu adalah upaya mengurangi risiko bencana bagi masyarakat yang berada pada kawasan rawan bencana. Hal itu berarti di daerah Lombok Utara semestinya sudah dilakukan upaya itu, setidaknya sosialisasi kepada masyarakat menghadapi gempa. Sosialisasi konstruksi bangunan antigempa dan jalur-jalur evakuasi sudah disiapkan.

Kini Lampung juga merupakan daerah rawan bencana gempa bumi, terkait posisi Bumi Ruwa Jurai di atas patahan lempeng Eurasia dan Indo-Australia. Sehingga akan ada ancaman korban jiwa, jika pemerintah lalai untuk menyediakan mitigasi sebelum bencana itu datang, penderitaan bagi masyarakat banyak akan menjadi pemandangan tragis yang tidak dapat terelakkan lagi.

Jangan sampai akibat kurangnya mitigasi, bencana yang datang akan memakan banyak korban. Apalagi jika mitigasi dan penanggulangan bencana hanya dijadikan proyek. Maka, korban yang sudah sangat terluka justru makin menjerit pada dalamnya sakit. Sedia mitigasi sebelum bencana datang menerjang adalah keharusan.

Demikian ulasan mengenai Pengertian Teks Editorial, Tujuan, Struktur, Fungsi, Manfaat, dan Contoh Teks Editorial Lengkap semoga bermanfaat dan menambah wawasan.

Referensi

https://sahabatnesia.com/contoh-teks-editorial/

https://gudangpelajaran.com/contoh-teks-editorial/

Download