Penggunaan bahan limbah untuk didesain menjadi sebuah produk kerajinan tidak semudah perkiraan orang. Kita perlu mengetahui dan memahami prinsip dasar yang membangun kesadaran bahwa mendesain bahan limbah adalah merupakan proses menata ulang kebermanfaatan dari sebuah produk yang telah hilang nilai gunanya. Seharusnya sebuah desain bersifat berkelanjutan (sustainable design), tidak hanya cukup secara ekonomi saja, tetapi harus mengintegrasikan isu-isu lingkungan, sosial, dan budaya ke dalam produk. Hal ini disebabkan agar desain lebih dapat bertanggung jawab dalam menjawab tantangan global. Begitu juga seorang desainer produk harus memahami pentingnya pemahaman ini.
Batang padi yang biasa disebut jerami mer upakan limbah pertanian yang sangat banyak didapat di daerah persawahan. Selama ini jerami biasa dipergunakan sebagai media tanam jamur merang, dan campuran makanan ternak. Meskipun demikian jerami yang ada masih berlimpah dan harus dibakar. Terkadang petani memanfaatkannya sebagai bahan bakar saat pembakaran batu bata atau genteng yang dilakukan di daerah sawah. Bagi para pedagang telur dan buah, jerami juga dapat dimanfaatkan sebagai alas, agar barang dagangan mereka tidak mudah rusak akibat goncangan. Tidak ada manfaat lain yang dapat dihasilkan dari seputar kebutuhan tersebut. Tentunya jika masa tanam padi tiba jerami ini masih saja menjadi limbah yang mengganggu bagi para petani. Biasanya petani hanya menumpuknya dipinggir sawah dan membiarkannya busuk, sehingga dapat digunakan sebagai pupuk tanaman lainnya.
Perubahan perilaku terhadap pengolahan limbah seharusnya sudah mulai dapat dikondisikan melalui proses pemilahan limbahorganik dan anorganik. Hal ini merupakan perilaku cerdas sebagai peningkatan kualitas hidup manusia. Partisipasi untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan serta kreativitas kita sangat dibutuhkan. Adakah di antaramu yang mau proaktif dalam memerangi limbah? Hendak dibuat apakah limbah di bumi kita tercinta ini jika tidak kita olah. Berpikirlah sejenak tentang membuat karya kerajinan yang mungkin menjadi alternatif solusi dari permasalahan tersebut. Selain dapat mengurangi limbah di lingkungan sekitar, kerajinan dapat menjadi aset budaya bangsa yang dapat menambah devisa negara. Jadilah pahlawan limbah!
Melakukan pengamatan dengan cara membaca dan menyimak dari kajian literatur/media tentang pengetahuan kerajinan dari bahan limbahorganik lunak atau keras, jenis bahan dasar, alat, teknik, dan prosedur pembuatan karya kerajinan dari bahan limbahorganik lunak atau keras agar terbangun rasa ingin tahu
Teknik pembuatan kerajinan dari hasil data yang diperoleh bahwa harapan peserta didik tentang teknik pembuatan kerajinan dari limbahorganik dan anorganik selain teknik menjahit peseta didik menginginkan teknik menganyam, teknik membentuk adonan (tanah liat, clay), dan teknik melipat untuk digunakan dalam pembuatan kerajinan.
A yaitu, observasi, penilaian diri, dan penilaian antar teman. Observasi merupakan salah satu teknik penilaian dimana guru mengamati secara visual gejala yang diamati serta meninterpretasikan hasil pengamatan tersebut dalam bentuk catatan. Kegiatan penilaian observasi dilakukan guru dalam mata pelajaran keterampilan dengan menggunakan bentuk instrumen lembar observasi, yang memuat beberapa kompetensi sikap spritual dan kompetensi sikap spritual. Guru melakukan penilaian observasi selama proses pembelajaran keterampilan berlangsung sesuai dengan butir nilai sikap spiritual dan siakap sosial yang telah dibuat, yaitu: Menghargai keberagaman produk kerajinanlimbahorganik di daerah setempat sebagai anugerah Tuhan, menunjukkan rasa ingin tahu dan sikap santun dalam menggali informasi tentang keberagaman produk kerajinan daerah setempat sebagai wujud cinta tanah air dan bangga pada produk Indonesia. Dengan indikator sebagai berikut: 1) Bersyukur kepada Tuhan atas anugerah keberagaman produk kerajinan didaerah setempat, 2) Menghargai keberagaman produk kerajinan sebagai ungkapan cinta karya kerajinan didaerah setempat, 3) Suka bertanya kepada guru dalam pembelajaran pembuatan kerajinanlimbahorganik, 4) Kurang puas pada jawaban yang diberikan guru saat bertanya dalam pembelajaran karya kerajinanlimbahorganik, 5) Menggunakan bahasa yang baik saat berkomunikasi dalam pembelajaran pembuatan kerajinanlimbahorganik, 6) Menyatakan perbedaan pendapat secara sopan saat berdiskusi tentang karya kerajinan dari limbahorganik di daerah setempat
Melakukan kegiatan observasi dengan teknik wawancara tentang pengetahuan motif ragam hias daerah, bahan, alat , teknik dan prosedur pembuatan karya kerajinan dari bahan limbahorganik lunak atau keras yang ada di lingkungan wilayah setempat agar terbangun rasa ingin tahu, bersikap santun, bangga/cinta tanah air dan bersyukur sebagai warga bangsa.
Pengemasan karya kerajinan modifikasi dari bahan limbah organik lunak atau keras 3.1 Memahami prosedur jenis produk rekayasa yang dibuat berdasarkan komponen elektronika aktif dan pasi[r]
Biaya produksi harus dihitung sejak awal. Biaya produksi akan menentukan harga pokok produksi (HPP) sebuah produk. Contohnya untuk memproduksi produk perhiasan dari limbah botol plastik, dibutuhkan bahan baku limbah botol plastik sebanyak satu karung, dan benang 50 meter, waktu pengerjaan dua hari oleh lima orang pekerja dan biaya overhead berupa biaya angkut limbah dan sabun pembersih untuk mencuci botol. Total biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi tersebut disebut dengan biaya produksi. Proses produksi tersebut misalnya menghasilkan 90 buat produk, maka HPP per produk adalah biaya produksi dibagi dengan 90. Misalnya satu kali proses produksi menghasilkan 90 buah produk hiasan dengan total biaya produksi Rp. 450.000, maka Harga Pokok Produksi (HPP)/ unit adalah Rp.450.000: 90= Rp. 5.000.
Kemasan merupakan sentuhan akhir dari sebuah proses. Pada karya modifikasi kerajinan dari bahan limbahorganik yang perlu diperhatikan adalah ukuran dari karya. Tidak semua karya kerajinan dapat dibuat kemasan, terkadang karena ukurannya sangat besar karya tidak bisa dibuat kemasan. Oleh sebab itu kemasan dapat dilakukan pada karya-karya yang berukuran kecil hingga sedang, yang mudah dibawa. Tetaplah mengikuti prinsip bahwa semua bergantung kepada cocok tidaknya sebuah produk pada kemasannya. Perlu diingat keempat fungsi kemasan yang telah dibahas pada bagian terdahulu. Prinsip desain berkelanjutan tetap terus menjadi prioritas, meskipun yang dibuat adalah kemasan, perlu dipikirkan agar kemasan tidak langsung dibuang namun dapat digunakan untuk fungsi lain oleh konsumen. Dengan demikian penting untuk memikirkan bentuk kemasan yang manarik untuk dibuat.
Kegiatan PPL Universitas Negeri Yogyakarta tahun 2016 yang berlokasi di SMP N 1 Piyungan dilaksanakan pada tanggal 15 Juli – 15 September 2016. Pada tahap persiapan, praktikan melakukan konsultasi dengan guru pembimbing, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), dan observasi peserta didik serta kondisi fisik sekolah. Dalam pelaksanaan PPL, praktikan mengajar di kelas VII A, VII B, VII C, VII D, VII E, VII F, VII H, VIII E, VIII F, VIII G dan VIII H. Banyak kendala dan hambatan dalam melakukan PPL baik yang berasal dari intern maupun ekstern. Namun, semua itu merupakan sebuah proses untuk menjadi lebih baik.
Melakukan kegiatan observasi dengan teknik wawancara tentang pengetahuan motif ragam hias daerah, bahan, alat , teknik dan prosedur pembuatan karya kerajinan modifikasi dari bahan limbahorganik lunak atau keras yang ada di lingkungan wilayah setempat agar terbangun rasa ingin tahu, bersikap santun, bangga/cinta tanah air dan bersyukur sebagai warga bangsa.
Limbahorganik pasar memiliki potensi sebagai alternatif pakan ternak, khususnya pada musim kemarau. Wafer pakan ternak merupakan salah satu cara untuk meningkatkan ketersediaan pakan ternak pada musim kemarau dimana dapat memperpanjang masa simpan dari bahan-bahan hijauan maupun limbah agroindustri tanpa mengurangi nilai nutrisi komposisi pakan. Wafer dengan ransum komplit memiliki daya cerna dan daya serap di dalam saluran pencernaan ternak yang baik dan lebih efisien dalam memacu pertumbuhan pada ternak. Pengolahan limbah sayuran untuk pakan alternatif ternak berpotensi untuk membantu menekan biaya pakan ternak yang umumnya dapat mencapai 70% dari seluruh biaya usaha tani ternak serta untuk membantu dalam penyediaan bahan pakan ternak sesuai dengan jumlah kebutuhan ternak. Penjualan wafer sebagai pakan ternak dengan kandungan ransum komplit dilakukan dengan cara promosi kepada peternak dengan memberikan perbandingan keefisienannya jika dengan dibandingkan dengan pakan komersial. Pemasaran ditujukan kepada peternak kecil maupun kelompok peternak. Selain itu menjalin dilakukan dengan menjalin kemitraan kepada perusahaan peternakan diberbagai daerah di Indonesa.
Daerah penghasil kerajinan dari bahan tanah liat Daerah penghasil kerajinan dari bahan kayu Daerah penghasil kerajinan dari bahan serat alam Daerah penghasil kerajinan dari bahan batu Daerah penghasil kerajinan dari bahan logam Daerah penghasil kerajinan dari bahan kulit Daerah penghasil kerajinan dari bahan
Dalam perkembangannya seni terbagi dalam dua jenis yaitu seni murni dan seni pakai/terapan. Seni murni merupakan hasil karya seni yang dapat di nikmati secara langsung, dalam bentuk patung, lukisan, music dan tari. Sedangkan seni pakai adalah sebuah hasil karya cipta yang sengaja di buat memiliki manfaat bagi kehidupan para pemakai. Hasil seni ini di buat untuk mendukung kepentingan/kebutuhan hidup sehari-hari mulai dari kerajinan seni ukir, seni kriya, dan seni pahat.
Limbah gas adalah limbah (zat buangan) yang berwujud gas. Limbah gas dapat dilihat dalam bentuk asap. Limbah gas selalu bergerak, sehingga penyebarannya sangat luas. Contoh dari limbah gas adalah gas buangan kendaraan bermotor. Pembuatan bahan bakar minyak juga menghasilkan gas buangan yang berbahaya bagi lingkungan.
Produk kerajinan dari bahan limbah pada umumnya digunakan sebagai benda hias. Benda hias adalah benda yang berfungsi sebagai hiasan. Berdasarkan hasil karya kerajinan, benda hias mempunyai dua tujuan, yaitu: a. Karya hiasan yang murni (pure art), yaitu karya benda hias yang dibuat sebagai dekorasi (hiasan). Contoh: lukisan, patung, relief, dan lain-lain. b. Karya hiasan yang dwi fungsi, yaitu karya hiasan yang difungsikan sebagai benda pakai. Contoh: asbak, vas bunga, kap lampu, tempat koran atau majalah, wadah tempat, dan lain-lain. Prakarya
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dalam memasarkan kerajinan sentral industri kerajinanlimbah kayu jati, 2) untuk mengetahui segmentasi pasar kerajinan sentral industri limbah kayu jati, 3) untuk mengetahui strategi pemasaran yang tepat dalam pengembangan pemasaran kerajinan sentral industri limbah kayu jati.