Top PDF BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian - PENGARUH ANTARA KONSEP DIRI DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SMK MANDALAHAYU - Repository Fakultas Ekonomi UNJ
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah survei dengan pendekatan kausalitas adalah pengamatan atau penyelidikan yang kritis untuk mendapatkan keterangan terhadap suatu persoalan dan di dalam suatu daerah tertentu. Pendekatan kausalitas digunakan untuk melihat pengaruh antara tiga variabel yaitu variabel bebas yaitu konsep diri dan kebiasaanbelajar sebagai variabel yang mempengaruhi dan diberi simbol X 1 dan X 2 , dengan variabel terikat yaitu hasil
Dari pendapat di atas bahwa konsep diri berpengaruh dalam memberikan arah untuk menentukan hasilbelajar yang diharapkan. Seseorang yang memiliki konsep diri yang rendah meyakini dan memandang dirinya lemah, tidak dapat berbuat. Orang itu akan cenderung bersikap pesimistis terhadap kehidupan dan kesempatan yang dihadapinya. Sebaliknya seseorang dengan konsep diri tinggi akan mampu menghargai dirinya dan melihat hal-hal positif yang dapat dilakukannya demi keberhasilannya. Dengan konsep diri yang tinggi akan memberikan arah yang positif juga bagi seseorang untuk meraih hasil yang diinginkan. Begitupun sebaliknya, konsep diri yang rendah juga akan mengarahkan seseorang ke arah pencapaian yang negatif atau mungkin cenderung gagal.
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Pelita Tiga, Jalan Achmad Yani by pass Kavling 98, Jakarta Timur. Tempat ini dipilih karena SMK Pelita Tiga Jakarta merupakan sekolah kejuruan swasta yang sedang berkembang, terlihat dari Setiap jurusan yang memiliki dua kelas di setiap tingkatannya. Namun banyak ditemukan siswanya yang memiliki motivasi belajar rendah.
Survai juga dapat digunakan untuk mengumpulkan data berkenaan dengan sikap, nilai, kepercayaan, pendapat, pendirian keinginan, cita-cita, perilaku, kebiasaan dan lain-lain. Karena model penelitian ini dipandang cukup sederhana, tetapi dapat menghimpun informasi yang penting tentang populasi yang cukup besar, maka penggunaannya sangat luas. Survai juga digunakan dalam bidang ekonomi, bisnis, politik, pemerintahan, kesehatan, masyarakat, sosiologi, psikologi, dan pendidikan. 77
pernyataan dianggap tidak valid dan didrop atau tidak digunakan. Hasil uji validitas menunjukkan bahwa untuk angket variabel pemanfaatan sarana pendidikan dengan jumlah 32 butir soal diperoleh 25 butir valid dan 7 butir soal yang gugur yaitu 7, 16,18, 27, 30, 31 dan 32. Butir yang valid inilah yang kemudian digunakan sebagai pengumpul data dalam penelitian ini. Selanjutnya dihitung terlebih dahulu varians untuk mengetahui reliabilitas.
Kegiatan ini dilaksanakan di SMK Negeri 44 Jakarta Pusat yang beralamatkan di Jalan Harapan Jaya 9/5A, Cempaka Baru, Jakarta Pusat. Tempat ini dipilih karena terdapat siswa yang hasil belajarnya masih rendah pada pelajaran Kearsipan, hal ini berdasarkan hasil tes peneliti dan observasi awal yang dilakukan oleh peneliti kepada siswa-siswi Jurusan Administrasi Perkantoran Kelas X AP 1 dan X AP 2.
penelitian. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa SMK Negeri 44 Jakarta dengan populasi seluruhnya berjumlah 625 siswa. Sedangkan populasi terjangkau pada penelitian ini, peneliti menentukan adalah berjumlah 70 siswa. Terdiri dari siswa kelas Xjurusan Akuntansi di SMK Negeri 44 Jakarta. Peneliti memilih kelas X sebagai populasi terjangkau dikarenakan peneliti ingin mengetahui tentang konsep diri yang dimiliki oleh setiap siswa dan seberapa tinggi tingkat kecemasan yang dimiliki siswa yang disebabkan adanya tekanan pada proses belajar di kelas, juga dampak yang ada pada hasilbelajar siswa.
Instrumen keterampilan belajar yang diuji coba dianalisis dengan tujuan untuk memilih butir-butir yang valid. Analisis instrument tersebut memberikan informasi butir-butir yang dijawab melalui penilaian yang tidak jauh berbeda dengan kebanyakan siswa SMK di Jakarta Timur. Serta menginformasikan butir-butir mana saja dari butir-butir yang disediakan dapat mewakili atau terkelompok dalam indikator dari variabel yang diukur.
Prestasi belajar merupakan perwujudan dari hasilbelajar siswa yang meliputi berbagai aspek dalam kegiatan belajar yang menghasilkan perubahan tingkah laku atau perubahan sikap.Aspek tersebut meliputi keberhasilan seseorang dalam bentuk kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Prestasi belajar diperoleh rata-rata dari tiga kali nilai ulangan harian matapelajaran akuntansi kelas 1 program studi akuntansi tahun ajaran 2011/2012.
Validitas merupakan derajat sejauh mana tes mengukur apa yang ingin diukur. Suatu instrument dapat dikatakan valid, apabila skor instrument yang bersangkutan terbukti mempunyai kolerasi positif yang signifikan dengan skor totalnya. Validitas soal merupakan alat yang digunakan untuk mengukur kevalidan suatu tes dalam penelitian. Rumus yang digunakan untuk menguji tingkat kevalidan adalah rumus kolerasi Biserial 40 . Rumus ini digunakan karena teknik korelasi ini merupakan
Berdasarkan masalah-masalah yang telah peneliti rumuskan, maka tujuanpenelitian ini adalah untuk mendapatkan pengetahuan yang tepat (sahih, benar, valid) dan dapat dipercaya (dapat diandalkan, reliable) tentang hubungan antara kebiasaanbelajar dengan hasilbelajar melaksanakan konfirmasi keputusan pelanggan pada SMK 44 Jakarta, Kelurahan Cempaka Baru, Jakarta Pusat.
Dalam melaksanakan sebuah kegiatan penelitian, sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu apa tujuan dari kegiatan penelitian itu sendiri. Tujuanpenelitian penting untuk dikemukakan agar penelitian tersebut memiliki arah yang jelas dan tidak menyimpang dari apa yang seharusnya ingin diteliti. Tujuan dari penelitian ini adalah peneliti ingin mengetahui apakah manajemen waktu belajar ada hubungannya dengan hasilbelajar siswa serta untuk menambah pengetahuan yang tepat berdasarkan fakta dan data yang ada.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan pengetahuan yang tepat, valid, dan dapat dipercaya (reliable), tentang apakah terdapat hubungan antara minat belajar dengan hasilbelajarmatapelajaran pengantar administrasi perkantoran di SMK Negeri 44 Jakarta.
Validasi suatu instrumen merupakan tingkat keabsahan dari instrumen tersebut. Suatu instrumen yang valid menunjukkan bahwa suatu instrumen dapat dipercaya sebagai alat ukur. Proses validasi dilakukan dengan menganalisis data hasil uji coba instrumen yaitu validasi butir dengan menggunakan koefisien korelasi antara skor butir dengan skor instrumen. Rumus yang digunakan untuk uji validitas adalah sebagai berikut:
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMKN 13 Jakarta Barat, dan populasi terjangkaunya adalah siswa SMKN 13 kelas III jurusan Administrasi Perkantoran, Pariwisata dan seni yang berjumlah 160 orang. Dengan tingkat kesalahan 5 %, 55 maka sampel yang diambil sebesar 110 orang. Alasan peneliti mengambil sampel pada ketiga jurusan tersebut yakni, dilihat dari kesamaan materi pelajaranmatematika berdasarkan kurikulum yang ada.
Sedangkan jenis hasilbelajar yang dapat diukur dari ranah rasa atau afektif diantaranya penerimaan, sambutan, apresiasi, internalisasi, karakterisasi. Jenis hasil dalam ranah karsa atau psikomotor diantaranya keterampilan bergerak dan bertindak serta kecakapan ekspresi verbal dan nonverbal. Nilai ulangan dan tugas menggunakan skala 0-100 dengan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) 75.
hitung > r tabel, maka butir pernyataan dianggap valid. Sebaliknya jika r hitung < r tabel, maka butir pernyataan dianggap tidak valid, drop atau tidak digunakan. Berdasarkan hasil perhitungan instrument uji coba (data dapat dilihat di lampiran), maka dari 33 pernyataan yang di ujicobakan, terdapat 9 butir pernyataan yang drop atau sekitar 27 %, sehingga pernyataan yang valid dan dapat digunakan hanya 24 butir pernyataan atau sekitar 73%.
menunjukkan bahwa koefisien reliabilitas tes termasuk dalam kategori (0,600- 0,800), maka instrumen dinyatakan memiliki reliabilitas yang sedang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa instrumen yang berjumlah 9 butir pernyataan inilah yang akan digunakan sebagai instrument final untuk mengukur variabel motivasi belajar.
Motivasi belajar diukur dengan menggunakan bentuk-bentuk dari motivasi belajar yaitu motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Indikator motivasi instrinsik dapat diklasifikasikan sebagai berikut: (1) Senang menjalankan tugas belajar; (2) bersemangat dan bergairah untuk berprestasi; (3) mempunyai keinginan untuk meraih cita-cita, sedangkan indicator motivasi ekstrinsik dapat diklasifikasikan sebagai berikut : (1) Hadiah (Reward) ; (2) Hukuman (Punishment) ; (3) pujian. Pengukuran instrument alam penelitian ini disusun dalam bentuk skala ordinal. Alat yang digunakan dibuat dalam bentuk skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, mengenai motivasi belajar dengan lima alternative jawaban.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 12 Jakarta yang berjumlah 698 orang siswa. Sedangkan populasi terjangkaunya adalah siswa kelas X yang berjumlah 239 orang siswa. Kelas X dipilih karena siswa baru lulus Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan harus beradaptasi dengan keyakinan diri yang baik di lingkungan barunya. Selain itu juga karena siswa kelas X akan melaksanakan tes inteligensi untuk mengetahui bakat mereka sehingga memudahkan dalam memilih jurusan IPA atau IPS di kelas XI.