• Tidak ada hasil yang ditemukan

MULTIPLIKASI TUNAS PISANG ‘KEPOK KUNING’ (GENOM ABB)DAN ‘RAJA BULU’ (GENOM AAB) IN VITRO PADA BERBAGAI KONSENTRASI BENZILADENIN DENGAN DAN TANPA THIDIAZURON

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MULTIPLIKASI TUNAS PISANG ‘KEPOK KUNING’ (GENOM ABB)DAN ‘RAJA BULU’ (GENOM AAB) IN VITRO PADA BERBAGAI KONSENTRASI BENZILADENIN DENGAN DAN TANPA THIDIAZURON"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel 6-21    .........................................................................................
Gambar 1. Alur kerangka berpikir
Gambar 2.  Buah pisang (a) ‘Kepok Kuning’ dan (b) ‘Raja Bulu’
Gambar 3. Stuktur molekul (a) benziladenin dan (b) thidiazuron
+5

Referensi

Dokumen terkait

Media WP dan MS modifikasi dengan penambahan BAP 5 mg/L yang dikombinasikan dengan Indol Acetic Acid (IAA) 0.2 mg/L terbukti dapat menghasilkan nodul pada eksplan namun, media

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) penggunaan 2 mg/l BA pada kultur pisang Ambon Kuning menghasilkan jumlah mata tunas dan jumlah tunas yang lebih banyak, tetapi tunas

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari proses pematangan pisang dengan perbedaan umur petik, mempelajari kriteria kematangan pascapanen buah pisang Raja Bulu dan pisang Kepok

Hasil Uji Beda Jarak Nyata Duncan Pengaruh Konsentrasi NAA dan Kinetin terhadap Saat Kemunculan Akar pada Multiplikasi Tunas Pisang ( Musa paradisiaca L. Raja Bulu) secara

Perlakuan yang terbaik untuk induksi organogenesis bunga aksis pisang Kepok dan Kosta adalah BA 3 mg/l sedangkan untuk Raja Bulu, Siem, dan Ayam masih perlu dioptimasi

Pada percobaan multiplikasi digunakan eksplan berupa tunas in vitro pisang Rajabulu Juara dari laboratorium LIPI hasil inisiasi anakan (subkultur ke- 5 dari media MS0) dan tunas

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi zat pengatur tumbuh BAP terhadap jumlah daun, jumlah tunas, dan jumlah akar pisang raja bulu yang di

Pemberian IAA menunjukkan pengaruh nyata terhadap saat muncul daun pertama pisang Raja bulu, Kultur jaringan, kemunculan daun terjadi setelah terbentuknya tunas pada