• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH APLIKASI CAMPURAN NAA (Naphthaleneacetic Acid) DAN IBA (Indolebutyric Acid) TERHADAP PENGAKARAN SETEK LADA (Piper nigrum Linn.) VARIETAS NATAR 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH APLIKASI CAMPURAN NAA (Naphthaleneacetic Acid) DAN IBA (Indolebutyric Acid) TERHADAP PENGAKARAN SETEK LADA (Piper nigrum Linn.) VARIETAS NATAR 1"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel 1.  Produksi lada dari tahun 2008 sampai dengan 2011 pada lima provinsi penghasil lada
Gambar 2. Rumus Bangun IBA
Tabel 2.  Pengaruh zat pengatur tumbuh terhadap pembentukan akar adventif  dan pembentukan tunas
Tabel 7.  Rata-rata persentase setek hidup setek lada setelah dua bulan (%).
+4

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis statistik pengaruh waktu peng- ambilan setek setelah pemangkasan pohon induk terhadap jumlah akar bibit lada setelah ditrans- formasikan dengan  x+1

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian NAA 1000 ppm menghasilkan pertumbuhan setek sirih merah yang lebih baik daripada tanpa NAA pada jumlah akar pada buku, jumlah akar

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa pemberian IBA pada penyetekan mentimun papasan menghasilkan jumlah akar yang lebih banyak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan setek tanaman buah naga dengan pemberian berbagai kombinasi IBA dan NAA, penelitian dilaksanakan di lahan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan setek tanaman buah naga dengan pemberian berbagai kombinasi IBA dan NAA, penelitian dilaksanakan di lahan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pemberian NAA berpengaruh terhadap jumlah akar pada buku, bobot segar akar pada buku, bobot kering akar pada buku, jumlah akar total, dan

Hasil penelitian menunjukkan perlakuan berbagai kosentrasi IBA ( Indolebutyric acid ) memberikan pengaruh yang nyata pada peubah jumlah daun dan jumlah ruas dengan

Konsentrasi IBA 500 ppm menghasilkan pengaruh perlakuan terbaik pada persentase setek berakar, panjang akar primer, jumlah tunas, jumlah daun, dan bobot segar