Evaluasi Kinerja Angkutan Massal “Bus Rapid Transit” Pada Koridor Rajabasa-Sukaraja
Teks penuh
Gambar
Dokumen terkait
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung dalam pelaksanaan sistem angkutan umum massal yang difokuskan pada
Perencanaan pengembangan program BRT-Trans Bandar Lampung oleh Pemerintah Kota yang dalam hal ini adalah Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung berpedoman pada amanat
Bus Rapid Transit Trans Semarang merupakan sarana transportasi massal dengan sistem transit yang mulai beroperasi sejak tahun 2009 sebagai solusi mengurangi kemacetan
Pihak Bus Trans Semarang, terutama pak Mitro selaku direktur BRT yang telah membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini.. Pihak Lab Transport, terutama pak Yen yang memberi
Waktu tunggu terendah sebesar 52 detik terdapat di Simpang Lima, dan waktu tunggu tertinggi BRT Trans Semarang sebesar 35 menit terdapat di Stasiun Tawang, yang seharusnya antara
Hasil kajian ini tidak jauh berbeda denga beberapa studi di lokasi lain, misalnya di Sidoarjo, faktor muat tertinggi hanya sebesar 19,15 % (Prakoso, 2015), di Jalur Angkutan
Karena angkutan bus yang akan melayani lintas jalur utama (trayek utama) pada koridor jalan perkotaan dan sebagai embrio angkutan massal yang bisa
WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 25 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN BERBASIS BUS RAPID TRANSIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA