EVALUASI LAHAN TAMBAK WILAYAH PESISIR JEPARA UNTUK PEMANFAATAN BUDIDAYA IKAN KERAPU - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR) Tri Supratno KP
Teks penuh
Gambar
Dokumen terkait
Saat ini lebih dari 80% areal tebu adalah lahan kering dengan kondisi yang seragam dari tingkat kesesuaian S1 (sangat sesuai) sampai dengan S3 (cukup sesuai), bahkan di
Hasil dari perbandingan tersebut memperlihatkan tingkat kesesuaian lahan untuk tanaman- tanaman di daerah tersebut yang meliputi kelas S1 (sangat sesuai), S2 (sesuai), S3,
Kisaran indeks kesesuaian lahan untuk budidaya tambak udang di pesisir selatan Kabupaten Garut dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini. Kisaran Nilai Index Overlay Kesesuaian Lahan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian yaitu terdapat sejumlah lahan yang sesuai (S2) dan yang tidak sesuai (N), tetapi tidak terdapat lahan yang sangat sesuai (S1)
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kawasan mangrove di pesisir Kabupaten Pangkep memiliki tingkat kesesuaian lahan yang sangat sesuai (S1) dan cukup sesuai
Hasil analisis spasial terhadap kesesuaian lahan tambak di Kecamatan Watubangga Kabupaten Kolaka diperlihatkan pada Gambar 3 dan ditemukan bahwa tidak ada lahan dengan kategori S1
Salinitas air yang sangat rendah pada mu- sim hujan dapat menjadi faktor pembatas kesesuaian lahan untuk budidaya udang windu di tambak di Kabupaten Lutim.. Udang windu
Kesimpulan dari penelitian ini menunjukan bahwa lahan di Desa Lempong, Kecamatan Bola ini mempunyai tingkat kesesuaian lahan Sesuai Marjinal S3 dengan faktor pembatas tekstur dan