PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK HASIL PERKAWINAN CAMPURAN MENURUT UNDANG – UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN SKRIPSI
Teks penuh
Dokumen terkait
a. Menyiapkan makanan/hidangan keluarga sesuai dengan cara dan kebiasaan waktu makan di mana mereka hidup. Pemeliharaan dan pengasuhan anak-anak. Pemeliharaan dan pengaturan
Akibat hukum yang ditimbulkan dari perkawinan ayah tiri dengan anak tiri (musyaharah) menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan dan Hukum Islam yaitu
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa status kedudukan anak hasil perkawinan campuran dapat memiliki kewarganegaraan ganda terbatas karena berlakunya Undang-undang
Kewarganegaraan Republik Indonesia Menurut Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 Bagi Anak Hasil Dari Perkawinan Campuran Yang Lahir Sebelum Tanggal 1 Agustus 2006. Pelaksanaan
Kewarganegaraan Ganda Pada Anak Hasil Perkawinan Campuran Berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 tahun 2006 tentang kewarganegaraan ini anak yang lahir dari perkawinan
Permasalahan dalam tesis ini adalah aturan hukum antara Hukum Kanonik Katolik dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 mengenai pembatalan perkawinan dan akibat
Puji Syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah SWT karena hanya atas berkat dan Rahmat serta Hidayah – NYAlah penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini
3 Tahun 1976 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 62 Tahun 1958 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia Lembar Negara 2016/NO.63, Tambahan Lembar Negara No.4634, 20 Halaman