TANGGUNG JAWAB NOTARIS ATAS PEMALSUAN SURAT KUASA DIBAWAH TANGAN YANG DIPAKAI SEBAGAI DASAR PEMBUATAN AKTA PERJANJIAN PERIKATAN JUAL BELI HAK ATAS TANAH.
Teks penuh
Dokumen terkait
Kewenangan notaris dalam hal me-register ( Waarmerrking) suatu akta dibawah tangan hanya sebatas mendaftarkan akta dibawah tangan yang telah dibuat oleh para pihak
Mengenai sejauh mana tanggung jawab notaris apabila notulen yang memberikan akta hasil rapat RUPS tidak sesuai dengan aslinya karena no- taris tidak mengetahui kebenaran isi atas
Akta perjanjian pengikatan jual beli yang dibuat dihadapan notaris adalah suatu perjanjian pengikatan jual beli atas objek tanah yang dibuat antara calon penjual dan calon pembeli
Dari uraian di atas dapat disimpulkan Pembuatan akta jual beli PPAT berdasarkan kuasa mutlak tersebut bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, yakni Pasal
Pada prinsipnya akta keterangan lunas yang dibuat oleh notaris berdasarkan perjanjian pengikatan jual beli yang dibuat secara di bawah tangan oleh para pihak adalah merupakan
Akta dibawah tangan yang dilegalisasi Notaris mempunyai kekuatan pembuktian yang tidak sama dengan akta otentik, karena tanda tangan yang terdapat dalam akta
Tanggung jawab notaris terhadap pembuatan perikatan jual beli yang terindikasi wanprestasi ini mengakibatkan akta menjadi cacat hukum dan tidak sempurna dalam
Permasalahan yang diangkat dalam penulisan ini adalah tanggung jawab developer terhadap konsumen atas perjanjian jual beli rumah dengan mekanisme perjanjian perikatan jual beli PPJB dan