• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengujian Keacakan Skema Pembangkitan Kunci pada Kriptografi Block Cipher: Suatu Tinjauan pada Kriptografi DES dan AES T1 Full text

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengujian Keacakan Skema Pembangkitan Kunci pada Kriptografi Block Cipher: Suatu Tinjauan pada Kriptografi DES dan AES T1 Full text"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

tabel permutation compression 1 (PC-1) adalah tabel yang digunakan untuk key
Gambar 2. Skema Pemabangkitan Kunci AES-128
Gambar 4. Karena DES memiliki 16 putaran dalam proses enkripsi maka terdapat 16
Gambar 6..Kunci Ronde AES-128 dan AES-256
+3

Referensi

Dokumen terkait

substitusi, dan pembangkitan kunci dalam kriptografi block cipher. dikemas menjadi sebuah kriptosistem yang secara

Studi kriptografi simetris terkait desain algoritma blok cipher dengan Skema Transposisi pada Kubus Rubik memenuhi prinsip Shannon, lolos uji kunci lemah, S-Box,

akan dibahas pada Perancangan Kriptografi Block Cipher 64 Bit Berbasis Pola Vertikal dan Horizontal, yaitu: 1) Plaintext dan kunci dibatasi maksimal 32 karakter;

Box AES dan pola pengambilan Plaintext untuk setiap proses menggunakan pola huruf B, M, E, W. Algoritma Kriptografi Block Cipher 256 Bit Berbasis Pola Huruf B, M, E, W

dengan kriptografi dan akan digunakan sebagai perumusan masalah serta tujuan dari penelitian ini. Tahap kedua : Kajian pustaka dilakukan dengan mengumpulkan

proses perancangan Kriptografi berbasis pola gender pria; Tahap Pengumpulan Data : Dalam tahapan ini dilakukan pengumpulan terhadap data dari jurnal-jurnal terkait, buku,

Pada Kriptografi Block Cipher Berbasis Pola Lapangan Balap Sepeda (Velodrome) dilakukan pengujian dengan menggunakan Avalanche Effect dan nilai Korelasi, dimana

kriptografi: 1) Putaran pertama Plaintext 1 (P1) melakukan perumusan dengan pola launchpad 1 dan di-XOR dengan Kunci 1 (K1) menghasilkan Plaintext 2 (P2); 2)