SKRIPSI TINJAUAN YURIDIS TENTANG PENGAKUAN ANAK LUAR KAWIN Tinjauan Yuridis Tentang Pengakuan Anak Luar Kawin Menjadi Anak Sah.
Teks penuh
Dokumen terkait
Dapat dikatakan sebagai anak sah Pasal 42 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan “Anak yang sah adalah anak yang dilahirkan dalam atau sebagai
Pasal 42 dan 43 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan menyebutkan bahwa keturunan yang sah adalah keturunan yang berasal dari perkawinan yang sah, dan
Pasal 42 UUP menyebutkan bahwa “Anak yang sah adalah anak yang dilahirkan dalam atau sebagai akibat perkawinan yang sah”, dan Pasal 43 ayat (1)UUP menyebutkan “Anak
Anak yang dibuahi dan dilahirkan diluar perkawinan yang sah, Status anak diluar nikah dalam kategori yang kedua, disamakan statusnya dengan anak zina dan anak li‘an, oleh karena
“Anak yang dilahirkan di luar perkawinan mempunyai hubungan perdata dengan ibunya dan keluarga ibunya serta dengan laki-laki sebagai ayahnya yang dapat dibuktikan berdasarkan
pasal 42 Undang-undang Perkawinan menyebutkan bahwa anak yang sah adalah anak yang dilahirkan dalam atau sebagai akibat perkawinan yang sah. Terlepas dari masalah
1) Anak yang dilahirkan dalam atau akibat perkawinan yang sah. 2) Hasil pembuahan suami istri yang sah di luar rahim dan dilahirkan oleh istri tersebut. Pasal 100 menyatakan
Seorang anak dikategorikan sebagai anak sah menurut Pasal 42 Undang-Undang perkawinan jika dilahirkan dalam atau sebagai akibat dari perkawinan yang sah, ada dua