P U T U S A N
Nomor 21/Pdt.G/2016/PA.Kras.
ﻢ ﺴ ﺑ
ﷲ
ﻦ ﻤ ﺣ ﺮ ﻟ ا
ﻢﯿﺣﺮﻟا
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Agama Karangasem yang memeriksa dan mengadili perkara
tertentu dalam tingkat pertama telah menjatuhkan putusan dalam perkara cerai
gugat antara :
PENGGUGAT, umur 25 tahun, agama Islam, Pekerjaan ibu rumah tangga,
pendidikan SMA, bertempat tinggal Dinas Kampung Sindu, Desa
Sinduwati, Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem, selanjutnya
disebut sebagai Penggugat;
m e l a w a n
TERGUGAT, umur 28 tahun, agama Islam, pekerjaan Swasta, pendidikan SD,
bertempat tinggal di Br. Dinas Kampung Sindu, Desa Sinduwati,
Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem, selanjutnya disebut
sebagai Tergugat;
Pengadilan Agama tersebut ;
Setelah mempelajari surat-surat yang berkaitan dengan perkara ini;
Setelah mendengar Penggugat dan Tergugat;
Setelah memeriksa bukti-bukti di persidangan;
DUDUK PERKARA
Bahwa Penggugat dalam surat gugatan tertanggal 28 November 2016
telah mengajukan permohonan Cerai Gugat, yang telah didaftar di
21/Pdt.G/2016/PA.Kras. tanggal 28 November 2016, dengan dalil-dalil sebagai
berikut:
1. Bahwa pada hari minggu, tanggal 04 Maret 2012, Penggugat dengan
Tergugat melangsungkan pernikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat
Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Sidemen dalam kutipan akta nikah
Nomor : 05/01/III/2012 tanggal 04 Maret 2012;
2. Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal di rumah orang tua
Penggugat tinggal selama 1 tahun 10 bulan kemudian Penggugat dan
Tergugat pindah ke rumah orang tua Tergugat dan tinggal selama 1 tahun 7
bulan dan selanjutnya Penggugat dan Tergugat kembali lagi ke rumah orang
tua Penggugat sampai tanggal 1 Oktober 2016;
3. Bahwa selama pernikahan tersebut Penggugat dengan Tergugat telah hidup
rukun sebagaimana layaknya suami istri selama 9 bulan dan dikaruniai 1
(satu) orang anak bernama : ANAK KANDUNG PENGGUGAT DAN
TERGUGAT, umur 3 tahun 6 bulan sekarang anak tersebut di bawah
asuhan dan pengawasan Penggugat:
4. Bahwa sejak Awal bulan Desember 2012 ketentraman rumah tangga
Penggugat dengan Tergugat mulai tidak harmonis dengan adanya
perselisihan antara Penggugat dengan Tergugat yang terus menerus
yang sulit untuk dirukunkan lagi yang disebabkan antara lain:
- Bahwa Penggugat cemburu terhadap Tergugat karena Tergugat sering
main facebookan dan smsan dengan perempuan lain;
- Bahwa apabila Penggugat mencoba menasehati Tergugat agar tidak
lagi main hal tersebut, namun Tergugat tidak menerima tetapi langsung
marah dan memukul Penggugat;
- Bahwa sejak bulan Agustus 2016 Tergugat tidak pernah memberikan
nafkah lahir maupun bathin kepada Penggugat;
5. Bahwa Puncak keretakan hubungan rumah tangga Penggugat dengan
Tergugat tersebut terjadi kurang lebih pada 01 Oktober 2016, disebabkan
Penggugat melihat BBM di HP Tergugat ternyata ada nama perempuan lain
bernama Mery yang akibatnya antara Penggugat dengan Tergugat telah
Dinas Kampung Sindu, Desa Sinduwati, Kecamatan Sidemen Kabupaten
Karangasem sedangkan Tergugat pulang ke rumah orang tua Tergugat di
Br Dinas Kampung Sindu, Desa Sinduwati, Kecamatan Sidemen Kabupaten
Karangasem;
6. Bahwa dengan kejadian tersebut rumah tangga antara Penggugat dengan
Tergugat sudah tidak dapat dibina dengan baik sehingga tujuan perkawinan
untuk membentuk rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah
sudah sulit dipertahankan lagi dan karenanya agar masing-masing pihak
tidak melanggar norma hukum dan norma agama maka perceraian
merupakan alternative terakhir bagi Penggugat untuk menyelesaikan
permasalahan Penggugat dengan Tergugat;
7. Bahwa Penggugat dan Tergugat pernah dinasehati oleh pihak keluarga
Penggugat dan Tergugat namun tidak berhasil;
8. Bahwa Penggugat bersedia membayar biaya perkara sesuai dengan
ketentuan yang berlaku;
Berdasarkan alasan/dalil-dalil diatas, Penggugat mohon agar Ketua Pengadilan
Agama Karangasem segera memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya
menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi :
Primer :
1. Mengabulkan gugatan Penggugat;
2. Menjatuhkan talak satu Ba’in Sughra dari Tergugat kepada Penggugat;
3. Membebankan biaya dalam perkara ini sesuai hukum;
Subsider :
Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon memberikan putusan yang
seadil-adilnya.
Bahwa pada hari sidang yang telah ditentukan Penggugat dan Tergugat
telah hadir dalam persidangan;
Bahwa Majelis Hakim telah selalu berupaya mendamaikan Penggugat
dan Tergugat pada tiap-tiap persidangan namun tidak berhasil;
Bahwa Penggugat dan Tergugat juga telah melaksanakan mediasi
sebagaimana diatur oleh Peraturan Mahkamah Agung Nomor : 1 tahun
Maftuh Basuni, namun juga tidak berhasil, sebagaimana laporan mediasi
tertanggal 29 Desember 2016;
Menimbang, bahwa kemudian dibacakan surat gugatan Penggugat yang
isinya ada perubahan dengan tambahan sebagai berikut;
1. Bahwa Penggugat pernah dipukul sebanyak tiga kali dan pernah di bawah
ke rumah sakit oleh ibu Penggugat;
2. Bahwa Penggugat pernah dinasehati dua kali, pertama kali dinasehati pada
tanggal 03 Oktober 2016 dan kedua pada tanggal 22 Oktober 2016;
Bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut, Tergugat mengajukan
jawaban secara lisan yang pada pokoknya sebagai berikut:
1. Bahwa Tergugat membenarkan sebagian dalil-dalil Penggugat dan
membantah sebagian;
2. Bahwa Tergugat memukul Penggugat karena Penggugat kasar dan tidak
bisa dibilangin;
3. Bahwa saya tidak menafkahi Penggugat karena Penggugat tinggal di
Bedugul dan Penggugat bilang tidak usah kasih ke anak saja;
4. Bahwa bila Penggugat tetap minta cerai, saya ikhlaskan walaupun Tergugat
tidak ingin cerai karena kasihan anak;
Bahwa Penggugat dan Tergugat masing-masing telah mengajukan replik
dan duplik yang isi pokoknya, masing-masing tetap pada gugatan dan jawaban
semula;
Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatan Penggugat telah
mengajukan alat-alat bukti berupa:
A. Fotokopi buku Kutipan Akta Nikah dari Kantor Urusan agama Kecamatan
Sidemen Nomor: 05/01/III/2012 Tanggal 04 Maret 2012, yang telah diberi
meterai cukup, dinazegelen, dilegalisir dan telah dicocokkan dengan aslinya
yang ternyata sesuai, selanjutnya diberi tanda P;
B. Saksi:
1. SAKSI I, umur 48 tahun, agama Islam, pekerjaan buruh, bertempat tinggal
di Banjar Dinas Kampung Sindu, Desa Sinduwati, Kecamatan Sidemen,
Kabupaten Karangasem, di bawah sumpahnya memberikan keterangan
- Bahwa Penggugat adalah anak kedua saksi dan Tergugat adalah
menantu saksi;
- Bahwa Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai satu orang anak;
- Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal di rumah
saksi kemudian pindah ke rumah orang tua Tergugat;
- Bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugata awalnya nyaman
namun sekitar setahun yang lalu tidak lagi karena sering bertengkar;
- Bahwa saksi tidak melihat langsung pertengkaran hanya diceritakan;
- Bahwa saksi pernah melihat bekas tendangan di kaki Penggugat
katanya ditendang oleh Tergugat;
- Bahwa Penggugat dan Tergugat tidak satu rumah lagi sejak bulan
Oktober 2016, Tergugat yang pergi karena diusir saksi;
- Bahwa Penggugat dan Tergugat telah dinasehati kepala lingkungan
sebanyak 2 kali namun tidak berhasil dan sudah tidak bisa didamaikan
lagi;
- Bahwa selama pisah rumah Tergugat tidak lagi berkomunikasi dengan
Penggugat dan Tergugat tidak lagi memberikan nafkah kepada
Penggugat;
Bahwa atas keterangan saksi tersebut, Penggugat dan Tergugat tidak
mengajukan pertanyaan apapun dan tidak membantahnya;
2. SAKSI II, umur 48 tahun, agama Islam, pekerjaan pedagang, bertempat
tinggal di Br.Dinas, Kampung Sindu, Desa Sinduwati, Kecamatan
Sidemen, Kabupaten Karangasem, di bawah sumpahnya memberikan
keterangan sebagai berikut:
- Bahwa Penggugat adalah anak kedua saksi dan Tergugat adalah
menantu saksi;
- Bahwa saat Penggugat dan Tergugat saksi hadir di pernikahan;
- Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal di rumah
saksi selama setahun kemudian pindah ke rumah kakeknya Tergugat
selama 7 (tujuh) bulan;
- Bahwa awalnya rumah tangga Penggugat dan Tergugat rukun namun
sejak sekitar dua bulan yang lalu keduanya sering bertengkar;
- Bahwa saksi mengetahui pertengkaran dari cerita Penggugat;
- Bahwa saksi pernah melihat matanya Penggugat bengkak yang
menurut cerita Penggugat dipukul oleh Tergugat;
- Bahwa saksi juga pernah melihat kaki Penggugat bengkak yang
menurut cerita Penggugat dipukul oleh Tergugat kemudian saksi bawa
ke rumah sakit untuk diobati;
- Bahwa Penggugat dan Tergugat telah dinasehati sebanyak 2 kali oleh
kepala lingkungan namun tidak berhasil dan sudah tidak bisa
didamaikan lagi;
- Bahwa Penggugat dan Tergugat tidak mau lagi merukunkan
Penggugat dan Tergugat;
Bahwa atas keterangan saksi tersebut, Penggugat dan Tergugat tidak
mengajukan pertanyaan apapun dan tidak membantahnya;
Bahwa majelis hakim telah memberikan kesempatan kepada Tergugat
untuk mengajukan alat-alat bukti namun Tergugat tidak ingin mengajukannya;
Bahwa Penggugat dan Tergugat menyampaikan kesimpulan secara lisan
yang pada pokoknya tetap dengan dalil-dalil gugatan dan tetap ingin bercerai
serta memohon kepada Majelis Hakim tidak lain kecuali putusan;
Bahwa untuk singkatnya uraian putusan ini, maka semua hal yang
termuat dalam berita acara sidang ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari putusan ini;
PERTIMBANGAN HUKUM
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah
sebagaimana terurai di atas;
Menimbang, bahwa dalil-dalil gugatan Penggugat pada pokoknya adalah
sebagai berikut:
2. Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal di rumah orang
tua Penggugat kemudian pindah ke rumah orang tua Tergugat dan kembali
lagi ke rumah orang tua Penggugat;
3. Bahwa sejak bulan Desember 2012 Penggugat dan Tergugat sering
bertengkar dan berselisih karena Tergugat sering main facebook dan
sms-an dengsms-an perempusms-an lain dsms-an bila dinasehati Penggugat marah dsms-an
memukul Penggugat;
4. Bahwa sejak bulan agustus 2016 Tergugat tidak pernah memberikan
nafkah lahir maupun batin hingga akhirnya pisah rumah pada tanggal 1
Oktober 2016;
Menimbang, bahwa Tergugat telah menyampaikan jawaban secara lisan
yang pada pokoknya adalah sebagai berikut;
1. Bahwa Tergugat memukul Penggugat karena Penggugat kasar dan tidak
bisa dibilangin;
2. Bahwa saya tidak menafkahi Penggugat karena Penggugat bilang tidak
usah kasih ke anak saja;
Menimbang, bahwa dalam replik dan dupliknya Penggugat dan
Tergugat, keduanya tetap dengan permohonan dan jawaban masing-masing;
Menimbang, bahwa dalam jawabannya, Tergugat pada hakikatnya
mengakui adanya pertengkaran dan penyebab pertengkaran namun karena
perkara ini adalah perkara perceraian maka demi menghindari penyelundupan
hukum yang mengarah kepada kesepakatan dalam perceraian maka Majelis
Hakim tetap membebankan pembuktian pada Penggugat;
Menimbang, bahwa alasan tersebut juga didasarkan Pasal 22 ayat (2)
Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 134 Kompilasi Hukum
Islam bahwa Majelis Hakim juga harus mendengar keterangan saksi-saksi yang
berasal dari keluarga atau orang dekat kedua pihak tersebut;
Menimbang, bahwa terhadap alat bukti P, Majelis Hakim menilai
sebagai akta autentik karena dibuat oleh pejabat umum yang berwenang
sebagaimana ditentukan pasal 1868 KUH Perdata sehingga secara formil dapat
Menimbang, bahwa secara materil alat bukti P menerangkan tentang
adanya perkawinan Penggugat dan Tergugat dan dinyatakan sebagai suami
isteri sehingga alat bukti tersebut telah membenarkan dalil nomor 1 Penggugat,
dengan demikian Penggugat memiliki kewenangan untuk menjadi pihak dalam
perkara ini(legal standing in judicio);
Menimbang, bahwa selain itu, Penggugat telah mengajukan dua orang
saksi dalam persidangan yang secara formil telah memenuhi syarat pasal 172
ayat (1) dan ayat (4) R.Bg yakni saksi yang telah dewasa dan sudah di sumpah
di persidangan;
Menimbang, bahwa kedua saksi Penggugat menyatakan bahwa
Penggugat dan Tergugat telah pisah rumah sejak sekitar bulan Oktober 2016
dan selama pisah rumah Penggugat tidak pernah diberikan nafkah oleh
Tergugat. Para saksi pernah diceritakan oleh Penggugat bahwa sebab pisah
karena Penggugat dan Tergugat sering bertengkar. Para saksi juga
menerangkan bahwa keduanya pernah didamaikan oleh kepala lingkungan
sebanyak 2 kali ;
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan para saksi tersebut, majelis
hakim menilai bahwa keterangan tentang pisah rumah dan selama pisah rumah
Penggugat tidak diberikan nafkah serta adanya dua kali perdamaian yang
dilakukan oleh kepala lingkungan kepada Penggugat dan Tergugat adalah
keterangan yang diketahui langsung oleh para saksi dan keterangan kedua
saksi tersebut saling bersesuaian sehingga telah memenuhi syarat pasal 308
R.Bg jo. Pasal 1907 KUH Perdata;
Menimbang, bahwa keterangan saksi tentang adanya pertengkaran dinilai
Majelis Hakim sebagai keterangan de auditu (saksi dari keterangan orang lain
yakni dari Penggugat) sehingga secara materil keterangan saksi tersebut tidak
diterima sebagaimana ditentukan pasal 308 R.Bg jo.309 R.Bg jo. pasal 1907
KUH Perdata;
Menimbang, bahwa berdasarkan dalil-dalil Penggugat dan Tergugat,
alat-alat bukti tulis dan para saksi, Majelis Hakim menemukan fakta-fakta sebagai
berikut:
2. Penggugat dan Tergugat telah pisah rumah sekitar bulan Oktober 2016;
3. Selama pisah rumah Penggugat tidak pernah diberikan nafkah oleh
Tergugat;
4. Penggugat dan Tergugat pernah didamaikan dua kali oleh kepala
lingkungan namun tidak berhasil;
Menimbang, bahwa dengan adanya fakta-fakta tersebut, Majelis Hakim
tidak mendapati adanya fakta perselisihan dan pertengkaran yang bersifat fisik,
cekcok mulut dengan suara keras dan emosi tinggi namun Majelis Hakim hanya
menemukan adanya fakta bahwa Penggugat dan Tergugat tidak tinggal lagi di
rumah bersama sejak sekitar bulan Oktober 2016 yang lalu dan selama pisah
rumah Penggugat tidak pernah diberikan nafkah oleh Tergugat;
Menimbang, bahwa terhadap fakta perdamaian oleh kepala lingkungan
sebanyak dua kali menunjukkan indikasi bahwa adanya perselisihan antara
Penggugat dan Tergugat. Bila keduanya memiliki keharmonisan dalam rumah
tangga tentu tidak akan ada sebuah perdamaian, terlebih melibatkan orang di
lingkup keluarga besar, in casu melibatkan kepala lingkungan. Perdamaian
tersebut juga tidak menemukan keberhasilan dan dinilai pertengkaran tidak
selesai;
Menimbang, bahwa indikasi dan isyarat pertengkaran juga ditunjukkan
dengan sikap Penggugat yang tetap dengan gugatannya untuk bercerai
meskipun telah dinasehati oleh Majelis Hakim pada setiap persidangan dan
adanya mediasi yang telah dilaksankan namun tidak berhasil;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut. Isyarat dan
indikasi yang ditimbulkan dari fakta-fakta di atas dapat diambil menjadi
persangkaan hakim dan menjadi fakta hukum dan telah bersesuaian dengan
pasal 1922 KUH jo. pasal 310 R.Bg;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas,
majelis Hakim menemukan fakta-fakta hukum sebagai berikut:
1. Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri yang sah;
2. Bahwa Penggugat dan Tergugat sering bertengkar dan berselisih;
Menimbang, bahwa berpisahnya tempat tinggal dalam sekian waktu tanpa
sebuah alasan yang dibenarkan oleh agama atau kebiasaan dalam masyarakat
menjadikan Penggugat dan Tergugat tidak lagi layak dikatakan sebagai
sepasang suami isteri. Penggugat dan Tergugat tidak lagi saling
memperdulikan. Penggugat dan Tergugat, masing-masing tidak lagi
menjalankan kewajiban atau memperoleh hak sebagai suami isteri
sebagaimana diatur pada Bab VI Undang-undang No.1 tahun 1974;
Menimbang, bahwa Majelis Hakim berpendapat telah terbukti rumah
tangga Penggugat dan Tergugat pecah tidak bisa disatukan. Tidak ada lagi
rasa saling mencintai. Hak dan kewajiban masing-masing telah terabaikan.
Sehingga tujuan perkawinan untuk membentuk keluarga yang bahagia dan
kekal sebagaimana dimaksud pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974
dan untuk menciptakan keluarga yang sakinah, mawaddah dan rohmah
sebagaimana dimaksud dalam surat ar-Rum ayat 21 sangat sulit diwujudkan;
Menimbang, bahwa kondisi tersebut telah sejalan dengan maksud
yurisprudensi Nomor:379 K/ AG/1995 tanggal 26 Maret 1997, yang intinya
menyatakan “Suami isteri yang tidak berdiam serumah lagi dan tidak ada
harapan untuk dapat hidup rukun kembali, maka rumah tangga tersebut terbukti telah retak dan pecah”;
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut di atas, Majelis Hakim
berpendapat bahwa alasan perceraian yang didalilkan oleh Penggugat telah
terbukti dan beralasan hukum sesuai dengan ketentuan pasal 19 huruf (f)
Peraturan Pemerintah Nomor : 9 Tahun 1975 jo. pasal 116 huruf (f) Kompilasi
Hukum Islam;
Menimbang, bahwa seorang isteri dapat memohon kepada Majelis
Hakim untuk diputuskan cerai dari suaminya karena adanya ketidakbaikan
dalam rumah tangga seorang isteri tersebut dan Majelis Hakim menilai bahwa
gugatan Penggugat telah terbukti dan dapat dikabulkan gugatan cerainya
sebagaimana pendapat ulama dalam Kitab Al-Fiqhul Islami wa Adilatuhu Juz
VII halaman 529 yang dalam putusan ini diambil alih menjadi pendapat Majelis
Artinya : “ Apabila telah tetap adanya kemadharatan (dalam rumah tangga) dan Hakim sudah tidak mampu untuk merukunkannya, maka Hakim dapat menceraikan mereka dengan talak satu ba’in “ ;
Menimbang, bahwa talak yang akan dijatuhkan dalam perkara ini adalah
talak yang dijatuhkan Pengadilan Agama yang merupakan salah satu macam
dari talak ba’in shughra sebagaimana ketentuan pasal 119 ayat (2) huruf c
Kompilasi Hukum Islam, maka perkara ini akan diputus dengan talak satu ba’in
shughra;
Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 84 Undang – Undang Nomor 7
tahun 1989, yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 tahun 2006
dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009, Panitera
Pengadilan Agama Karangasem berkewajiban selambat-lambatnya 30 (tiga
puluh) hari mengirimkan satu helai salinan putusan Pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah yang
wilayahnya meliputi tempat kediaman Penggugat dan Tergugat. Oleh karena
itu Majelis Hakim memandang perlu memerintahkan Panitera Pengadilan
Agama Karangasem untuk mengirimkan satu helai salinan Putusan dalam
perkara ini kepada Pegawai Pencatat Nikah yang bersangkutan;
Menimbang, bahwa gugatan Penggugat termasuk bidang perkawinan,
maka sesuai dengan pasal 89 ayat (1) Undang-undang Nomor : 7 Tahun 1989
yang sudah diubah dua kali dan terakhir dengan UU. No. 50 tahun 2009 semua
biaya yang timbul dalam perkara ini dibebankan kepada Penggugat;
Mengingat, pasal 49 UU No. 7 tahun 1989 dan Perubahannya serta
segala ketentuan perundang-undangan yang berlaku, dan dalil syar’i yang
berkaitan dengan perkara ini;
MENGADILI
1. Mengabulkan gugatan Penggugat;
2. Menjatuhkan talak satu ba’in sughra Tergugat (TERGUGAT) terhadap
Penggugat (PENGGUGAT);
3. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Karangasem untuk megirimkan
Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Sidemen, Kabupaten
Karangasem untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu;
4. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara sejumlah
Rp. 271.000,- (dua ratus tujuh puluh satu ribu rupiah);
Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis yang
dilangsungkan pada hari Kamis tanggal 16 Januari 2017 Masehi, bertepatan
dengan tanggal 17 Rabiul Akhir 1438 Hijriyah, oleh kami H.Moh.Muhibuddin,
S.Ag, S.H, M.SI, sebagai Ketua Majelis, Abdurrahman, S.Ag. dan Nurul Laily,
S.Ag., masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan tersebut diucapkan
dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis
tersebut dengan didampingi Hakim-Hakim Anggota tersebut dan dibantu oleh
Irwan Rosyadi, S.H.I sebagai Panitera Pengganti serta dihadiri oleh Penggugat
dan Tergugat;
Hakim Anggota, Ketua Majelis,
TTD TTD
ABDURRAHMAN, S.Ag. H.MOH.MUHIBUDDIN, S.Ag, S.H, M.SI.
Hakim Anggota,
TTD
NURUL LAILY, S.Ag.
Panitera Pengganti,
TTD
IRWAN ROSYADI, S.H.I
Perincian Biaya Perkara :
1. Biaya Pendaftaran : Rp.
30.000,-2. Biaya Proses : Rp.
50.000,-3. Biaya Panggilan : Rp.
180.000,-4. Redaksi : Rp.
5.000,-5. Meterai : Rp.