• Tidak ada hasil yang ditemukan

Determinan Asupan Energi dan Protein pada Balita di Wilayah Indonesia Timur dan Barat Tahun 2010 (Analisis Data Sekunder Riskesdas 2010)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Determinan Asupan Energi dan Protein pada Balita di Wilayah Indonesia Timur dan Barat Tahun 2010 (Analisis Data Sekunder Riskesdas 2010)"

Copied!
147
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel 2.1 Angka Kecukupan Gizi Rata-Rata Yang Dianjurkan(Per Orang Per Hari)
Gambar 2.1 Faktor Penyebab Timbulnya Masalah Gizi
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Makanan Gambar 2.2
Model Konsumsi Makanan Gambar 2.3
+7

Referensi

Dokumen terkait

Meski dari hasil penelitian menunjukkan bahwa asupan energi pada kelompok balita yang menerima BLT lebih rendah dari yang tidak menerima BLT dan asupan protein kelompok yang

Subjek penelitian ini adalah pasien balita kurang energi protein yang berobat ke Puskesmas Saigon Kecamatan Pontianak Timur tahun 2010-2011 dengan memperhatikan

Dan hasil analisis bivariat antara pola konsumsi pangan sumber lauk hewani dengan tingkat asupan energi dan asupan protein rumah tangga mempunyai hubungan yang signifikan dengan

Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran perkembangan kognitif pada balita umur 48-60 bulan dan hubungan antara asupan gizi (energi, protein, vitamin C,

Dalam penelitian ada 9 variabel yang diduga berhubungan dengan stunting pada balita (12 – 59 Bulan) yaitu variabel berat lahir, asupan energi, asupan

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah karakteristik responden (umur, pendidikan, masa kerja, jenis makanan, dan frekuensi makan), asupan energi, asupan

Asupan Energi yaitu asupan energi dalam sehari kkal pada balita stunting dilakukan dengan metode food recall 24 jam dengan melakukan wawancara selama 1 hari, yang diolah menggunakan

Pada masa anak balita termasuk kelompok umur paling rawan terhadap kekurangan energi dan protein, asupan zat gizi yang baik sangat di perlukan untuk proses pertumbuhan dan