MASALAH PERKAWINAN PENGANUT ALIRAN KEPERCAYAAN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 Repository - UNAIR REPOSITORY
Teks penuh
Dokumen terkait
Tujuan umum penulisan ini adalah : untuk memenuhi syarat-syarat dan tugas guna mencapai gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Jember, menambah
Akan tetapi dalam kenyataan sahnya perkawinan menurut pasal ini tidak dapat dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia, Terutama bagi mereka penganut aliran
Dari Pasal 28 ayat (2) huruf b Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, dapat ditafsirkan bahwa terhadap suami istri yang bertindak dengan itikad
Dari Pasal 28 ayat (2) huruf b Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, dapat ditafsirkan bahwa terhadap suami istri yang bertindak dengan itikad
menjadi sendi dasar dari susuanan masyarakat (Pasal 30 UUP). Dalam Pasal 32 UUP juga disebutkan kewajiban suami isteri yaitu,.. harus mempunyai tempat kediaman
Dalam konteks hak anakpun sangat jelas tercantum dalam Pasal 26 ayat (1) butir c Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak menyebutkan bahwa orang tua
a) Apakah syarat-syarat perkawinan telah dipenuhi. b) Apakah tidak terdapat halangan perkawinan menurut undnag- undang. c) Kutipan akta kelahiran atau surat kenal lahir calon
Bahwa kedudukan perkawinan atas dasar aliran kepercayaan sunda wiwitan pada masyarakat adat baduy luar adalah tidak sah menurut hukum negara, karena tidak sesuai dengan ketentuan pasal