REGULASI EMOSI ISTRI YANG MEMILIKI SUAMI STROKE ipi123332
Teks penuh
Dokumen terkait
Keefe dan Fencey (dalam Gopalon.. Yuli Novita Sari Putri : Coping Stres Suami Yang Memiliki Istri Skizofrenia, 2010. & Brannon, 2006) menambahkan alasan lain mengapa
Kemampuan meregulasi emosi merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan pada pernikahan yang dijalani, sehingga dituntut kepada setiap pasangan suami istri
Menurut Joshua (2015) regulasi emosi adalah kemampuan dalam meredam atau menjaga agar emosi tetap stabil dan tergantung bagaimana individu tersebut mengalami dan
Kemampuan meregulasi emosi merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan pada pernikahan yang dijalani, sehingga dituntut kepada setiap pasangan suami istri
Pada subjek pertama ibu SJ untuk mempertahankan pernikahan selama menjalani pernikahan jarak jauh dengan suami adalah dengan selalu menjaga komunikasi dengan
Subjek IR tidak rela keluar dari pekerjaan dan memiliki keinginan untuk merawat ibu subjek IR yang sakit, sedangkan subjek NN merasa bahwa pekerjaan yang dimiliki sudah
Dampak hubungan jarak jauh sangat dirasakan oleh subjek sehingga subjek mengalami stres, karena harus menjalani perubahan kehidupan yang biasanya ada suami, tetapi
Latar belakang dua orang subjek yang mengalami regulasi emosi rendah adalah pertama berusia 28 tahun, berpendidikan sarjana, bekerja sebagai wiraswasta dan melahirkan anak dengan