• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Ekstraksi Pelarut Berbantuan Ultrasonik untuk Recovery Minyak dari Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit | Supardan | Agritech 9645 17731 1 PB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Metode Ekstraksi Pelarut Berbantuan Ultrasonik untuk Recovery Minyak dari Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit | Supardan | Agritech 9645 17731 1 PB"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar 2.  Pengaruh waktu ekstraksi terhadap rendemen minyak yang diperoleh dengan menggunakan pelarut n-heksan pada berbagai variasi rasio volum limbah terhadap pelarut
Gambar 4.  Perbandingan rendemen minyak menggunakan pelarut n-heksan dan petroleum eter pada metode ekstraksi berbantuan ultrasonik dengan rasio volum limbah terhadap pelarut 4:1.
Tabel 1.  Perbandingan rendemen minyak metode ekstraksi berbantuan ultrasonik dan tanpa bantuan ultrasonik

Referensi

Dokumen terkait

karoten dengan cara solvolytic micellization dari minyak hasil ekstraksi limbah serat pengepresan buah kelapa sawit.

Pada proses ekstraksi minyak bekatul padi menggunakan pelarut n-heksan dan etanol yang dilakukan secara bertingkat, diketahui bahwa rasio bekatul dengan n- heksan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa rasio bahan terhadap pelarut waktu ekstraksi dan memberikan pengaruh yang berbeda pada proses ekstraksi minyak

Pengaruh Konsentrasi Pelarut (n-Heksana) terhadap Rendemen Hasil Ekstraksi Minyak Biji Alpukat untuk Pembuatan Krim Pelembab Kulit (Suratmin Utomo).. PENGARUH KONSENTRASI

Pengaruh Konsentrasi Pelarut (n-Heksana) terhadap Rendemen Hasil Ekstraksi Minyak Biji Alpukat untuk Pembuatan Krim Pelembab Kulit (Suratmin Utomo).. PENGARUH KONSENTRASI

Proses ekstraksi – destilasi dengan pelarut campuran n-heksana dan benzene, menghasilkan mutu dan rendemen minyak nilam yang lebih baik dari pada proses penyulingan.. Kata kunci

Pada proses ekstraksi minyak bekatul padi menggunakan pelarut n-heksan dan etanol yang dilakukan secara bertingkat, diketahui bahwa rasio bekatul dengan n- heksan terbaik

Gambar 4.3 menunjukkan bahwa ekstraksi fenol dengan menggunakan pelarut aseton konsentrasi 70%, didapatkan nilai rendemen ekstraksi fenol dari limbah cair