BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.3 Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka adalah hasil penelitian terdahulu yang memaparkan analisis yang berhubungan dengan penelitian yang akan diteliti. Dalam menyusun sebuah penelitian dibutuhkan sebuah kepustakaan yang relevan, karena hasil dari suatu karya ilmiah harus bisa dipertanggungjawabkan serta harus memiliki data pendukung yang kuat. Penelitian kajian pragmatik telah banyak dilakukan oleh para peneliti bahasa karena kajian ini memiliki ketertarikan tersendiri, khusunya dalam penelitian tindak tutur yang membahas tentang pengguna bahasa pada konteks dan situasi tertentu. Berikut ini, penulis menemukan penelitian terdahulu yang membahas dan mengkaji tentang tindak tutur.
Rochmah (2017) dalam skripsinya yang berjudul “Bentuk Dan Fungsi Tindak Tutur Ekspresif Dalam Film Intouchables Karya Olivier Nakache Dan Eric Toledano” mendeskripsikan (1) bentuk-bentuk tindak tutur ekspresif yang terdapat dalam film Intouchables, (2) fungsi-fungsi tindak tutur ekspresif yang terdapat dalam film Intouchables. Subjek penelitian ini adalah semua tuturan yang terdapat dalam film Intouchables. Objek penelitian ini adalah semua tuturan ekspresif yang terdapat dalam film Intouchables yang diklasifikasikan berdasarkan bentuk dan fungsinya, beserta konteks tuturan. Data diperoleh
menggunakan metode simak dengan teknik simak bebas libat cakap (SBLC) dan teknik catat. Data dianalisis dengan metode agih dan padan pragmatis. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik baca markah dan teknik hubung banding.
Berdasarkan data yang diperoleh, bentuk dan fungsi tindak tutur ekspresif yang dominandigunakan oleh para penutur dalam film Intouchables adalah tindak tutur langsung literal dengan fungsi mengungkapkan kemarahan.
Penelitian ini memberikan kontribusi kepada peneliti dalam memahami tindak tutur ekspresif. Yang menjadi perbedaan penelitian ini adalah metode analisis data dan teknik analisis data.
Tampubolon (2017) dalam skripsinya yang berjudul “Analisis Tindak Tutur dalam Acara Variety Show Running Man 《 奔 跑 吧 兄 弟 》 : Kajian Pragmatik” mendeskripsikan jenis-jenis tindak tutur ilokusi yang terdapat dalam acara variety show Running Man 《奔跑吧兄弟》serta mendeskripsikan fungsi tindak tutur ilokusi yang terdapat dalam acara variety show Running Man《奔跑 吧兄弟》Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori tindak tutur oleh Searle dan teori fungsi tindak tutur oleh Leech. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Data penelitian ini adalah tuturan para anggota, bintang tamu dan PD yang mengandung jenis-jenis dan fungsi tindak tutur ilokusi. Sumber data penelitian ini adalah acara variety show yang berjudul Running Man 《 奔 跑 吧 兄 弟 》 episode delapan dan sembilan yang tayang pada season ke empat di tahun 2016. Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan metode simak oleh Sudaryanto, yaitu teknik SBLC dan
teknik catat. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) tindak tutur ilokusi yang terdapat dalam acara variety show Running Man 《奔跑吧兄弟》pada episode delapan dan sembilan seasonke empat, yaitu tindak tutur ilokusi asertif, direktif, komisif, ekspresif dan deklarasi; (2) fungsi tindak tutur ilokusi yang terdapat dalam acara variety show Running Man 《奔跑吧兄弟》pada episode delapan dan sembilan season ke empat, yaitu fungsi tindak tutur ilokusi kompetitif, menyenangkan, bekerjasama, dan bertentangan. Penelitian tersebut memberikan kontribusi kepada penulis dalam memahami bentuk-bentuk tindak tutur ilokusi.
Selain itu, konsep dan pembahasan penelitian tersebut memberikan gambaran prosedur penelitian dan menambah wawasan peneliti dalam menyusun kerangka penelitian.Adapun perbedaan penelitian yang telah dilakukan dengan penelitian ini adalah objek kajiannya, yaitu penelitian ini meneliti film 欢乐颂(; Ode To Joy).
Yunianto (2017) dalam skripsinya yang berjudul “ Bentuk Tindak Tutur Ilokusi Dalam Program Sentilan Sentilun” mendeskripsikan bentuk tindak tutur ilokusi di sebuah acara televisi pada program sentilan sentilun. Penelitian bentuk tindak tutur ilokusi pada program sentilan sentilun ini termasuk ke dalam penelitian deskriptif kualitatif, karena penelitian ini berisi tuturan pada program sentilan sentilun. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang berbekal tentang pemahaman kajian teori pragmatik, yaitu tindak tutur. Metode pengumpulan data yakni, pertama simak, dan yang kedua yaitu catat.
Dalam analisis data, penelitian ini menggunakan metode kontekstual, yakni
dengan menerapkan dimensi-dimensi konteks dalam menafsirkan data yang telah berhasil dikumpulkan, diidentifikasi dan diklasifikasikan. Dalam penelitian ini, peneliti mencoba memahami tindak tutur yang dilakukan oleh penutur maupun mitra tutur untuk menyampaikan tuturannya. Penelitian tersebut memberikan kontribusi kepada penulis dalam memahami bentuk-bentuk tindak tutur ilokusi.
Selain itu, konsep dan pembahasan penelitian tersebut memberikan gambaran prosedur penelitian dan menambah wawasan peneliti dalam menyusun kerangka penelitian.Yang menjadi perbedaan pada penelitian tersebut yaitu terletak pada objek penelitian dan metode yang digunakan dalam penelitian tersebut.
Heratanti (2016) dalam Tesisnya yang berjudul “Tindak Tutur Ekspresif Tokoh Utama Alan Turing Dalam Film The Imitation Game (Sebuah Kajian Sosiopragmatik)”, mendeskripsikan tentang Tindak Tutur Ekspresif (TTE) tokoh utama bernama Alan Turing dalam film The Imitation Game (TIG). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan memanfaatkan metode simak bebas libat cakap, dan menerapkan teknik simak, juga teknik catat. Setelah teknik tersebut dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah memilih dan memilah data sekaligus dilakukan pengklasifikasian data guna mendapatkan data yang representatif. Berdasarkan hasil dari analisis data, diperoleh 24 (dua puluh empat) jenis tindak tutur ekspresif yang digunakan oleh Alan Turing dalam film TIG yang diklasifikasikan berdasarkan perasaan positif dan perasaan negatif. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam meneliti tindak tutur ekspresif. Persamaan penelitian ini adalah terletak pada metode penelitian yang digunakan. Serta perbedaan penelitian ini adalah objek penelitian serta
kajian yang digunakan yaitu pada penelitian ini menggunakan kajian sosiopragmatik. Sedangkan yang kajian yang diteliti oleh peneliti adalah kajian pragmatik.
Komariyah (2017) dalam skripsinya yang berjudul “ Tindak Tuturr Ekspresif Dalam Film SAMBA Karya Oliver Nacache Dan Eric Toledano”
penelitian ini bertujuan untuk 1) mendeskripsikan bentuk tindak tutur ekspresif dalam film Samba, 2) mendeskripsikan fungsi tindak tutur ekspresif dalam film Samba. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) bentuk tindak tutur ekspresif dalam film Samba memiliki 4 bentuk tuturan, yaitu tindak tutur langsung literal (55 data), tindak tutur tidak langsung literal (11 data), tindak tutur langsung tidak literal (8 data). 2) fungsi tindak tutur ekspresif dalam film Samba dapat diklasifikasikan menjadi 6 fungsi, yaitu fungsi thanks, congratulations, apologize, condole, deplore, welcome. Adapun kontribusi yang didapat penulis yaitu memahami bentuk dan fungsi tindak tutur yang digunakan untuk menganalisis tuturan ekspresif serta metode dan teknik yang digunakan dalam menganalisis tidak tutur ekspresif.
Sari (2016) dalam skripsinya yang berjudul “Tindak Tutur Ilokusi Dalam Dialog Film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk Karya Buya Hamka Kajian Pragmatik” . penelitian ini mendeskripsikan bentuk-bentuk tindak tutur ilokusi dari sebuah dialog film yang berjudul Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk Karya Buya Hamka. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik simak bebas libat cakap dan teknik catat. Dalam mengkaji data penelitian ini digunakan metode deskriptif kualitatif. Teori yang digunakan yaitu teori Searle mengenai tindak tutur ilokusi.
Hasil dari penelitian ini ditemukan bentuk tindak tutur yang paling banyak digunakan adalah tindak tutur direktif berjumlah 67 tindak tutur dan yang paling sedikit digunakan ialah bentuk tindak tutur deklaratif berjumlah 4 tindak tutur.
Penelitian ini memberikan kontribusi besar bagi penulis dalam memahami bentuk-bentuk tindak tutur ilokusi, selain itu konsep yang dibuat juga dapat memeberikan gambaran serta menambah wawasan bagi penulis dalam melakukan penelitian.
Adapun perbedaan penelitian yang dilakukan dengan penelitian ini adalah objek penelitian serta teori yang digunakan, selain menggunakan tindak tutur oleh Searle, penelitian ini juga menggunakan fungsi tindak tutur oleh Leech.
Adapun yang menjadi kelebihan pada penelitian ini yaitu karena pada serial drama yang dipilih menjadi objek penelitian tersebut memiliki jumlah tokoh yang lebih dari satu. Pada serial drama ini ada lima tokoh yang menjadi tokoh utama sehingga tuturan yang terdapat pada dialog serial drama tersebut terlihat lebih realistis dan sesuai dengan kehidupan nyata.
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab ini memaparkan tentang metode penelitian atau tahap-tahap bagaiama suatu penelitian dilaksanakan, hal tersebut terdiri dari jenis penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.
3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan alat, prosedur dan teknik yang dipilih dalam melaksanakan penelitian (dalam mengumpulkan data). Metode penelitian bahasa berhubungan erat dengan tujuan penelitian bahasa. Penelitian bahasa bertujuan mengumpulkan dan mengkaji data, serta mempelajari fenomena-fenomena kebahasaan (Djajasudarma, 2006 : 4).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Moleong (2005:6) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lainnya secara holistik, dan dengan cara deskripsi ( dalam bentuk kata-kata dan bahasa), pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.
Metode kualitatif menjadi titik-tolak penelitian kualitatif, yang menekankan kualitas (ciri-ciri data yang alami) sesuai dengan pemahaman deskriptif dan alamiah itu sendiri. Deskripsi merupakan gambaran ciri-ciri data secara akurat sesuai dengan sifat alamiah itu sendiri. Secara deskriptif peneliti
dapat memberikan ciri-ciri, sifat-sifat, serta gambaran data melalui pemilihan data yang dilakukan pada tahap pemilihan data setelah data terkumpul. Dengan demikian, peneliti akan selalu mempertimbangkan data dari segi watak data itu sendiri, dan hubungannya dengan data lainnya secara keseluruhan (Djajasudarma, 2006 : 14).
Sejalan dengan pemaparan mengenai penelitian kualitatif deskriptif tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tindak tutur ekspresif, melalui kata-kata atau tuturan setiap tokoh pada serial drama 欢乐颂 (huānlè sòng ; Ode To Joy) serta mendeskripsikan atau menggambarkan sebuah fenomena bahasa yang berupa bentuk tindak tutur ekspresif pada dialog serial drama 欢乐颂 (huānlè sòng ; Ode To Joy).
3.2 Data dan Sumber Data
Data yang diambil pada penelitian ini berupa dialog yang dituturkan oleh para tokoh dalam percakapan dan berkenaan dengan unsur bentuk dan fungsi tindak tutur ekspresif yang terdapat pada serial drama 欢乐颂 (huānlè sòng ; Ode To Joy). Serial drama 欢乐颂 (huānlè sòng ; Ode To Joy) adalah drama serial televisi Tiongkok, yang mengisahkan tentang kehidupan lima wanita modern yang memiliki latar belakang tinggal bersama di sebuah apartemen di Shenzhen.
Mereka berasal dari latarbelakang yang berbeda, termasuk usia, status sosial, kepribadian dan gaya hidup yang unik. Serial drama ini menggunakan bahasa Mandarin yang dibintangi oleh Liu Tao, Jiang Xin, Wang Zi Wen, Yang Zi Ying, Qiao Xin,Wang Kai, beserta tokoh-tokoh pendukung lainnya.
Sumber data pada penelitian ini adalah serial drama yang berjudul 欢乐颂 (huānlè sòng ; Ode To Joy) yang diperoleh dari situ internet di youtube.com dengan cara mengunduhnya. Serial drama 欢乐颂 (huānlè sòng ; Ode To Joy) ini memiliki 42 episode dan satu episode berdurasi 45 menit. Peneliti hanya meneliti episode satu sampai dua puluh episode pada musim pertama serial drama 欢乐颂 (huānlè sòng ; Ode To Joy).
3.3 Metode Pengumpulan Data
Di dalam penelitian ini proses pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode simak. Sudaryanto (2015:203) disebut metode “simak” atau
“penyimakan” karena memang berupa penyimakan : dilakukan dengan menyimak, yaitu menyimak (menonton) penggunaan bahasa pada dialog tokoh yang terdapat pada serial drama 欢乐颂 (huānlè sòng ; Ode To Joy). Dalam penerapannya metode simak memiliki teknik dasar yang berupa teknik sadap. Teknik sadap menjadi teknik dasar karena penyimakan diwujudkan dengan melakukan penyadapan. Untuk mendapatkan data, pertama peneliti menyadap pembicaraan yang ada pada dialog serial drama 欢乐颂 (huānlè sòng ; Ode To Joy).
Teknik selanjutnya, teknik simak bebas libat cakap (SBLC) dimana pada teknik ini peneliti tidak ikut terlibat dalam dialog, melainkan hanya sebagai pemerhati yang dengan tekun mendengarkan apa yang dikatakan dan bukan apa yang dibicarakan oleh tokoh dalam dialog. Pada teknik ini peneliti menyimak setiap tuturan-tuturan yang ada pada dialog serial drama 欢乐颂 (huānlè sòng ;
Ode To Joy), dengan menyimak secara lisan dan bantuan sumber tertulis yaitu teks bawah yang terdapat pada film atau subtitle yang terdapat pada serial drama 欢乐颂 (huānlè sòng ; Ode To Joy). Disamping teknik sadap dan teknik simak bebas libat cakap (SBLC), dapat pula dilakukan pencatatan dengan menggunakan alat tulis tertentu yang disebut dengan teknik catat (Sudaryanto, 2015:206).
Teknik catat digunakan untuk mencatat tuturan setiap tokoh yang mengandung unsur tindak tutur ekspresif. Selanjutnya diklasifikasikan atau disebut dengan pengelompokan data sesuai dengan sasarannya yaitu bentuk beserta fungsi tindak tutur ekspresif dalam dialog serial drama 欢乐颂 (huānlè sòng ; Ode To Joy).
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut :
1. Langkah pertama yang digunakan peneliti adalah menonton dengan menggunakan metode simak untu menyimak tuturan-tuturan setiap tokoh pada serial drama 欢乐颂 (huānlè sòng ; Ode To Joy).
2. Selanjutnya , peneliti menggunakan teknik simak bebas libat cakap (SLBC) yaitu menyimak, mengamati setiap tuturan-tuturan yang ada pada dialog film. Teknik ini dilakukan dengan menonton secara berulang-ulang untuk menemukan tuturan-tuturan yang mengandung tindak tutur ekspresif.
3. Teknik terakhir yaitu teknik catat. Teknik catat digunakan untuk memperoleh data akhir berupa tuturan-tuturan yang mengandung bentuk dan fungsi tindak tutur ekspresif.
大卫 :喂
dà wèi : wèi David : Hallo
筱绡 :姚宾你帮我查件事情。
Xiǎo xiāo : Yáo bīn nǐ bāng wǒ chá jiàn shì qíng Xiao xiao : bantu saya memeriksa data
(OTJ/03/0:30).
3.4 Metode Analisis Data
Pada penelitian ini data akan dianalisis dengan menggunakan metode Milesdan Huberman. Miles dan Huberman (1992:16) menerapkan adanya tiga alur kegiatan yang dapat dilakukan untuk menganalisis data dalam penelitian kualitatif, yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan/verifikasi.
1. Reduksi Data
Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada data-data yang diperlukan sebagai bahan penelitian.
Pada tahap ini dilakukan pemilihan data berupa tuturan yang terdapat di dalam dialog serial drama 欢乐颂 (huānlè sòng ; Ode To Joy) yang mengandung bentuk dan fungsi tindak tutur ilokusi
Tuturan diatas menunjukkan tindak tutur ekspresif memuji.
Tuturan ini diujarkan oleh penutur Guan Guan kepada mitra tutur Fan jie. Tuturan tersebut diawali dengan perbincangan antara Guan Guan dan Fan Jie, kemudian ketika Fan Jie ingin pergi, Guan Guan memberikan pujian kepada Fan Jie. Tuturan 你 真 好 ”nǐ zhēn hǎo “ kamu baik, merupakan tuturan yang menandakan tindak tutur ekspresif.
Berdasarkan fungsinya, tindak tutur ekspresif diatas memiliki fungsi menyenangkan. Hal tersebut ditandai dengan adanya ekspresi memuji yang dituturkan oleh penutur kepada mitra tutur. Tuturan 你真好 ”nǐ zhēn hǎo “ kamu baik, memiliki maksud untuk menyenangkan mitra tutur dengan memberi penilaian atau evaluasi kepada mitra tutur.
2. Penyajian Data
Penyajian data dalam penelitian ini merupakan penyajian keseluruhan data dari hasil reduksi. Semua data yang sudah terkumpul melalui tahapan reduksi disajikan dalam bentuk tabel yang terlampir pada halaman lampiran skripsi. Data yang disajikan akan diberi pengkodean sesuai dengan bentuk dan fungsi tindak tutur ekspresif.
3. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan merupakan tahap akhir yang dilakukan.
Penarikan kesimpulan ini merupakan sebagian dari satu kegiatan
dari konfigurasi yang utuh. Hasil kesimpulan pada analisis data ini berupa gambaran tentang bentuk dan fungsi tindak tutur ekspresif yang terdapat di dalam dialog serial drama 欢乐颂 (huānlè sòng ; Ode To Joy).
3.5 Metode Penyajian Hasil Analisis Data
Penyajian hasil analisis data merupakan tahap selanjutnya setelah selesai menganalisis data. Menurut Sudaryanto ( dalam Sitaresmi, 2009: 67) pemaparan hasil penelitian dapat dilakukan dengan dua cara yakni dengan menggunakan metode formal dan informal. Metode formal adalah perumusan dengan tanda dan lambang-lambang. Metode informal adalah perumusan dengan kata-kata biasa.
Jadi dalam penlitian ini metode penyajian data yang digunakan adalah metode penyajian informal karena dalam menyajikan data hanya menggunakan kata-kata atau kalimat biasa.
Metode ini digunakan untuk memaparkan apa saja bentuk tindak tutur ekspresif serta fungsi tindak tutur ekspresif yang terdapat pada dialog tokoh di dalam serial drama 欢乐颂 (huānlè sòng ; Ode To Joy). Hasil penelitian ini merupakan identifikasi bentuk tindak tutur ekspresif serta fungsi tindak tutur ekspresif di dalam dialog tokoh serial drama 欢乐颂 (huānlè sòng ; Ode To Joy).
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas tentang pembahasan hasil penelitian bentuk tindak tutur ekspresif dan fungsi tindak tutur ekspresif yang terdapat dalam dialog tokoh serial drama 欢乐颂 (huānlè sòng ; Ode To Joy) pada episode satu sampai episode dua puluh pada musim pertama yang tayang pada tahun 2016, dengan jumlah durasi empat puluh lima menit dalam satu episode. Adapun data pada penelitian ini yaitu tuturan tokoh yang mengandung unsur bentuk tindak tutur ekspresif serta fungsi tindak tutur ekspresif.
Tuturan ekspresif yaitu tuturan yang mengekspresikan kondisi psikologis tertentu ke dalam kebenaran mengenai keadaan suatu hal yang disebutkan dalam ide yang dikemukakan. Tuturan ekspresif lebih menekankan kepada perasaan penutur dalam menyampaikan sebuah tuturan, Searle (dalam Tarigan 1990:47).
Penelitian ini menggunakan teori tindak tutur oleh Searle, beserta teori fungsi oleh Leech. Hasil dari penelitian ini berupa bentuk tindak tutur ekspresif beserta fungsi tindak tutur yang terdapat dalam serial drama 欢乐颂 (huānlè sòng ; Ode To Joy) ditemukan tindak tutur ekspresif berjumlah 42 data berupa dialog yang dituturkan para tokoh dalam episode satu sampai dua puluh. Adapun jenis tindak tutur yang ditemukan pada serial drama 欢乐颂 (huānlè sòng ; Ode To Joy) yaitu, tindak tutur ekspresif mengucapkan salam, memuji, mengucapkan terima kasih, marah, meminta maaf, mengucapkan selamat, mengecam, mengungkapkan rasa senang,
mengeluh, menyanjung. Berikut adalah pembahasan tentang bentuk tindak tutur ekspresif drama 欢乐颂 (huānlè sòng ; Ode To Joy).
4.1 Bentuk Tindak Tutur Ekspresif
4.1.1 Tindak Tutur Ekspresif Mengucapkan Salam Dialog (1) Episode 06 Scene 05:11
Gambar 4-1 : Guan Ju Er bertemu dengan Ji Dian
奇点 :我姓魏
Jī diǎn :Wǒ xìng wèi Ji Dian :Saya Xiong wei
关雎尔 :魏先生你好
Guān jū ěr :Wèi xiānshēng nǐ hǎo Guan Ju Er :Hai tuan Wei
奇点 :你好
Jī diǎn :hǎo Ji dian :Hai
安迪 :那我们先走了 你慢慢吃
Ān dí :Nà wǒmen xiān zǒule nǐ màn man chī An di :Kami pergi duluan, kamu makan perlahan
关雎尔 :拜拜安迪姐
Guān jū ěr :Bàibài ān dí jiě
Guan Ju Er :Selamat tinggal kak An Di Hai tuan wei
Dialog di atas terjadi pada saat An Di sedang makan siang deng Ji Dian di sebuah restoran kemudian tanpa disengaja Guan Ju Er juga makan siang di restoran yang sama. Pada tuturan tersebut Ji Dian memperkenalkan diri nya kepada Guan Ju Er, kemudian Guan Ju Er menyapa Ji Dian yang merupakan teman dari An Di. Tuturan ini disebut deengan tindak tutur ekspresif mengucapkan salam. Hal ini ditandai dengan kalimat pada tuturan ” 魏先生你好 (Wèi xiānshēng nǐ hǎo; hai tuan Wei)” yang merupakan sebuah ucapan salam yang dituturkan oleh Guan Ju Er kepada Ji Dian atas perkenalan mereka.
Dialog (2) Episode 9 Scene 18:31
Gambar 4-2 : Qu Xiao Xiao menyambut rekan bisnisnya
曲筱绡 :欢迎来到上海,我希望你们度过了一段愉快的时光
Qū Xiǎo Xiāo :Huānyíng lái dào shànghǎi, wǒ xīwàng nǐmen dùguòle yīduàn yúkuài de shíguāng
Qu Xiao Xiao : Selamat datang di Shanghai , saya berharap kalian dapat menikmati waktu dengan baik
老板 :非常感谢,谢谢
Lǎobǎn :Fēicháng gǎnxiè, xièxiè
Bos :Terimakasih banyak, terimakasih
曲筱绡 :干杯
Selamat datang di shanghai
Qū Xiǎo Xiāo :Gānbēi Qu Xiao Xiao :tepuk tangan
Dialog di atas terjadi pada saat makan siang. Qu Xiao Xiao menyambut rekan bisnisnya dengan acara makan siang di sebuah restoran di Shanghai sekaligus memperkenalkan berbagai jenis makanan khas di Shanghai. Tuturan ini ditandai dengan situasi psikologis penutur Qu Xiao Xiao yang dengan senang hati menyambut kedatangan para tamu yang merupakan rekan bisnisnya.Tuturan ini merupakan tindak tutur ekspresif mengucapkan salam. Hal tersebut dapat dilihat pada tuturan “欢迎来到上海 (Huānyíng lái dào shànghǎi; Selamat datang di Shanghai)” yang diujarkan Qu Xiao Xiao dengan harapan para rekan bisnisnya tersebut bisa menikmati waktu dengan baik selama di Shanghai.
4.1.2 Tindak Tutur Ekspresif Memuji Dialog (3) Episode 1 Scene 39:12
Gambar 4-3 : Qiu Ying Ying memuji Fan Sheng Mei