TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM DIALOG SERIAL DRAMA 欢乐颂 (huānlè sòng ; Ode To Joy) 欢乐颂 电视剧表达行为分析 Huānlè sòng diànshìjù biǎodá xíngwéi fēnxī
Teks penuh
(2) 2 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.
(3) 3 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.
(4) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.
(5) TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM DIALOG SERIAL DRAMA 欢乐颂 (huānlè sòng ; Ode To Joy) 《欢乐颂》电视剧表达行为分析 “Huānlè sòng” diànshìjù biǎodá xíngwéi fēnxī IIN HARDINI 140710014. ABSTRAK Penelitian ini berjudul Tindak Tutur Ekspresif Dalam Dialog Serial Drama 欢 乐 颂 (huānlè sòng ; Ode To Joy). Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mendeskripsikan bentuk tindak tutur ekspresif dalam serial drama 欢乐颂 (huānlè sòng ; Ode To Joy), (2) Mendeskripsikan fungsi tindak tutur ekspresif yang terdapat dalam dialog tokoh pada serial drama 欢乐颂 (huānlè sòng ; Ode To Joy). Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori tindak tutur oleh Searle beserta teori fungsi tindak tutur oleh Leech. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode deskriptif kualitatif. Data penelitian ini adalah tuturan para tokoh yang mengandung tindak tutur ekspresif beserta fungsinya. Sumber data pada penelitian ini adalah serial drama Cina yang berjudul 欢乐颂 (huānlè sòng ; Ode To Joy) episode satu sampai dua puluh. Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan metode simak oleh Sudaryanto, yaitu teknik SBLC dan teknik catat. Hasil penelitian ini menunjukkan bentuk tindak tutur ekspresif, yaitu tindak tutur ekspresif mengucapkan salam, memuji, mengucapkan terima kasih,marah, meminta maaf, mengucapkan selamat, mengecam, mengungkapkan rasa senang, mengeluh, dan menyanjung. Fungsi tindak tutur pada serial drama 欢乐颂 (huānlè sòng ; Ode To Joy) yaitu fungsi tindak tutur kompetitif, menyenangkan, bekerjasama, dan bertentangan.. Kata Kunci : Pragmatik, tindak tutur ekspresif, serial drama. i. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.
(6) TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM DIALOG SERIAL DRAMA 欢乐颂 (huānlè sòng ; Ode To Joy) 《欢乐颂》电视剧表达行为分析 “Huānlè sòng” diànshìjù biǎodá xíngwéi fēnxī IIN HARDINI 140710014. ABSTRACT The title of the study is “Tindak Tutur Ekspresif Dalam Dialog Serial Drama 欢 乐颂 (huānlè sòng ; Ode To Joy ) : Kajian Pragmatik”. The purpose of the research are (1) to discribe the form of expressive speech acts in drama serial 欢乐颂 (huānlè sòng ; Ode To Joy), (2) to discribe the function of the expressive speech acts in drama serial 欢乐颂 (huānlè sòng ; Ode To Joy). Theory of this research are Searle and Leech. This reaserch is a descriptive qualitative method. The data of this research is a speech from characters containing expressive speech acts and their functions. The source data of this research is China drama series 欢乐颂 (huānlè sòng ; Ode To Joy) episodes one to twenty. The data of this research were collected using Sudaryanto method, namely SBLC technique and note-taking technique. The results of this study show form of expressive speech acts, i.e. greeting, praising, thanking, angry, apologizing, congratulating, criticizing, expressing pleasure, complaining, and flattering. And the functions of expressive speech acts contained in drama series 欢乐颂 (huānlè sòng ; Ode To Joy) are competitive, convivial, collaborative, and conflictive. Keywords : Pragmatic, expressive speech acts, drama series. ii. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.
(7) KATA PENGANTAR. Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana strata satu di Program Studi Sastra Cina, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara, adapun judul skripsi ini adalah “Tindak Tutur Ekspresif dalam Dialog Serial Drama 欢乐颂(huānlè sòng ; Ode To Joy)《欢乐颂》电视剧表达行为分析 “ 《 Huānlè sòng 》 diànyǐng biǎodá xíngwéi fēnxī : Yǔ yòng xué yánjiū)”. Penyusunan dalam skripsi ini tidak terlepas dari berbagai pihak yang telah memberikan dukungan doa, semangat, motivasi, serta segala bantuan dan bimbingan yang diberikan kepada penulis. Pada kesempatan ini penulis dengan segenap hati ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Ucapan terima kasih ini penulis tujukan kepada :. 1. Bapak Dr. Budi Agustono, M.S., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara. 2. Bapak Mhd. Pujiono, M.Hum., Ph.D., selaku Ketua Program Studi Sastra Cina, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara, yang telah memberikan banyak nasehat, masukan serta motivasi. 3. Ibu Niza Ayuningtias, S.S., MTCSOL., selaku Sekretaris Program Studi Sastra Cina, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara, sekaligus. iii. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.
(8) sebagai dosen Pembimbing yang dengan tulus iklas telah membimbing, memberi masukan serta motivasi kepada penulis agar selalu giat belajar, baik selama proses penyusunan skripsi dan juga selama melaksanakan perkuliahan di Program Studi Sastra Cina. 4. Ibu Vivi Adriani Nst., S.S., MTCSOL., selaku Dosen Penguji yang telah memberikan saran dan kritikan serta masukan kepada penulis agar hasil penelitian ini bisa lebih baik. 5. Ibu Dr. Dwi Widayati, M.Hum., selaku dosen Penasihat Akademik yang telah memberikan saran, nasehat, dan motivasi serta membimbing penulis selama melaksanakan pendidikan di Universitas Sumatera Utara. 6. Seluruh dosen dan staf pengajar di Fakultas Ilmu Budaya, khususnya pada Program Studi Sastra Cina, Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik dan menyalurkan ilmu kepada penulis selama masa perkuliahan. 7. Dosen tiongkok Ibu Wang Tian Tian, Ibu Ye Fang Ting, M. A., Bapak Cheng Hao Bing, M. A., Bapak Yu Hao Ming, M. A., yang telah membantu saya dalam memperkenalkan budaya Tiongkok dan mengajarkan Bahasa Mandarin dengan baik. 8. Orang tua terkasih yang saya sayangi Bapak Jusfri Gurusinga dan Ibu Hesni br Ginting yang telah bersusah payah membiayai, serta mendidik penulis dengan penuh kasih sayang dan tanpa henti selalu memberikan doa, nasihat, motivasi, serta semangat kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan.. iv. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.
(9) 9. Saudara saya Adik Giofany Gurusinga, Adik Ara Bella Gracya Gurusinga, serta kepada keluarga besar saya terkhusus kepada bibik Natalya Br. Ginting, S.E. yang telah menjadi pendengar keluh-kesah penulis selama pengerjaan skripsi, dan selalu mendukung saya agar selalu semangat. 10. Partner terbaik dan juga teman seperjuangan Rio Syahputra Ginting, yang telah mendoakan dan membantu penulis selama mengerjakan skripsi, terimakasih telah memberikan banyak waktu, serta menghibur penulis dan selalu menjadi penyemangat untuk penulis. 11. Teman-teman kuliah di Program Studi Sastra Cina angkatan 2014 khususnya, Rebecca Panjaitan, Mega Nauli Banjarnahor, Jepriyanti Panjaitan, Maria Oktovia, Nabila Zatadini Naibaho, Yasinta Novitasari Bali, yang telah menjadi teman seperjuangan yang sangat luar biasa selalu menyempatkan waktu untuk saling membantu, saling berbagi cerita di saat suka dan duka, selalu memberikan semangat, motivasi, saran dan kritikan selama proses pengerjaan skripsi ini. Terima kasih penulis ucapkan untuk semua kebersamaan kita, canda tawa, dan semua kenangan yang tidak akan pernah terlupakan. 12. Kepada pihak-pihak lain yang telah banyak membantu penulis, namun tidak dapat disebutkan satu persatu. Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan skripsi ini.. v. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.
(10) Akhir kata penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan peneliti berikutnya. Medan, 15 Oktober 2018 Penulis,. Iin Hardini NIM. 140710014. vi. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.
(11) DAFTAR ISI. ABSTRAK ..............................................................................................................i ABSTRACT ........................................................................................................... ii KATA PENGANTAR ........................................................................................ iii DAFTAR ISI ....................................................................................................... vii DAFTAR SINGKATAN ......................................................................................ix BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ...................................................................................................7 1.2 Batasan Masalah ................................................................................................8 1.3 Rumusan Masalah ..............................................................................................8 1.4 Tujuan Penelitian ..............................................................................................8 1.5 Manfaat Penelitian .............................................................................................8 1.5.1 Manfaat Teoritis .......................................................................................8 1.5.2 Manfaat Praktis ........................................................................................9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA .........................................................................10 2.1 Konsep .............................................................................................................10 2.1.1 Tindak Tutur Ekspresif ..........................................................................10 2.1.2 Film 欢乐颂 (huānlè song; Ode To Joy)................................................12 2.2 Landasan Teori .................................................................................................13 2.2.1 Teori .......................................................................................................13 2.2.2 Pragmatik ...............................................................................................13 2.2.3 Tindak Tutur ..........................................................................................16 2.2.4 Aspek Situasi Tuturan ............................................................................25 2.2.5 Fungsi Tindak Tutur .............................................................................26 2.3 Tinjauan Pustaka ..............................................................................................27 BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................34 3.1 Metode Penelitian.............................................................................................34 3.2 Data dan Sumber Data .....................................................................................35 3.3 Metode Pengumpulan Data ..............................................................................36. vii. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.
(12) 3.4 Metode Analisis Data .......................................................................................38 3.5 Metode Penyajian Hasil Analisis Data .............................................................40 BAB IV PEMBAHASAN.................................................................................... 41 4.1 Bentuk Tindak Tutur Ekspresif .................................................................... 42 4.1.1 Tindak Tutur Ekspresif Mengucapkan Salam ..................................... 42 4.1.2 Tindak Tutur Ekspresif Memuji .......................................................... 44 4.1.3 Tindak Tutur Ekspresif Mengucapkan Terima Kasih ......................... 49 4.1.4 Tindak Tutur Ekspresif Marah ............................................................ 57 4.1.5 Tindak Tutur Ekspresif Meminta Maaf ............................................... 67 4.1.6 Tindak Tutur Ekspresif Mengucapkan Selamat .................................. 77 4.1.7 Tindak Tutur Ekspresif Mengecam ..................................................... 78 4.1.8 Tindak Tutur Ekspresif Mengungkapkan Rasa Senang ...................... 82 4.1.9 Tindak Tutur Ekspresif Mengeluh ...................................................... 85 4.1.10 Tindak Tutur Ekspresif Menyanjung ................................................. 88 4.2 Fungsi Tindak Tutur ....................................................................................... 89 4.2.1. Fungsi Kompetitif ( Competitive) ..................................................... 90. 4.2.2. Fungsi Menyenangkan (convival) ..................................................... 94. 4.2.3. Fungsi Bekerjasama (collaborative) ...............................................106. 4.2.4. Fungsi Bertentangan (conflictive) ...................................................111. BAB V PENUTUP ...........................................................................................119 5.1 Kesimpulan ................................................................................................119 5.2 Saran ............................................................................................................120 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................121 LAMPIRAN. viii. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.
(13) DAFTAR SINGKATAN OTJ : Ode To Joy. ix. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.
(14) BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah alat komunikasi yang lazim digunakan oleh manusia untuk bersosialisasi dengan individu lain dalam sebuah kelompok ataupun lingkungan. Pada dasarnya tanpa bahasa manusia akan sulit untuk berkomunikasi. Karena melalui bahasa setiap manusia dapat menyampaikan setiap gagasan atau ide yang ada pada diri manusia tersebut. Chaer (2007 :32) mengungkapkan bahwa bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang arbiter yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, mengidentifikasi diri. Berbagai hal dapat dilakukan dengan bahasa, seperti menyampaikan informasi, mengundang, memberi perintah, membuat permohonan, menganjurkan, mengancam, meminta maaf, mengucapkan terima kasih, mengungkapkan rasa senang, serta banyak yang dapat diungkapkan melalui bahasa untuk menunjang aktivitas manusia. Sejalan dengan Tarigan (1990:5) menyatakan bahwa bahasa mempunyai fungsi yang amat penting bagi manusia, terutama sekali fungsi komunikatif. Melalui bahasa sesuatu yang ingin disampaikan dapat dimengerti oleh seseorang sehingga dapat terjalin komunikasi yang baik antara pembicara dengan lawan bicara. Salah satu cabang ilmu bahasa yang mengkaji tentang komunikasi adalah pragmatik. Menurut Verhaar (2008:14) pragmatik merupakan cabang ilmu. 1. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.
(15) linguistik yang membahas tentang apa yang termasuk struktur bahasa sebagai alat komunikasi antara penutur dan pendengar, dan sebagai pengacu tanda-tanda bahasa pada hal-hal “ekstralingual” yang dibicarakan. Pragmatik juga merupakan ilmu yang mempelajari tentang maksud tuturan sesuai dengan konteks. Menurut Leech (1993:8), Pragmatik adalah studi tentang makna dalam hubungannya dengan situasi-situasi ujar (speech situations) serta meliputi unsur-unsur penutur, mitra tutur, konteks,situasi, maksud serta tujuan. Wujud dari fungsi bahasa adalah tuturan. Dalam berkomunikasi setiap individu tidak hanya menyampaikan kata-kata dalam tuturannya namun disertai dengan tindakan. Tindakan manusia dalam berkomunikasi disebut dengan tindak tutur. Tindakan dalam sebuah komunikasi dihasilkan dari tujuan atau maksud tuturan yang ingin disampaikan oleh penutur. Dalam menyampaikan tujuan penutur harus melihat situasi dan konteks yang melatarbelakangi suatu tuturan sehingga tujuan penutur dapat tercapai. Tarigan (1990:33) menyatakan bahwa tindak tutur (speech act) merupakan cara bagaimana kita sebagai manusia melakukan sesuatu dengan memanfaatkan kalimat-kalimat melalui ucapan-ucapan khusus yang mengandung makna dalam menyampaikan maksud dan tujuan yang ingin dicapai. Makna tuturan sebenarnya harus diidentifikasi dengan melihat situasi tutur yang melatarbelakanginya. Dalam menelaah makna tuturan, situasi penelaahan yang tidak memperhatikan situasi tutur akan menyebabkan hasil yang keliru.. 2. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.
(16) Penggunaan bahasa dilakukan dengan tujuan agar penutur dapat mencapai tujuan dan maksud yang diinginkan terhadap mitra tutur, sejalan dengan ungkapkan Yule (1996:47) “Actions performed via utterances are generally called speech acts.” Yule menjelaskan bahwa tindak tutur merupakan tindakan yang dilakukan melalui tuturan. Dengan maksud, setiap tuturan yang diucapkan memiliki makna sesuai dengan konteks dan situasi yang dituturkan. Dilihat dari sudut penutur, bahasa berfungsi personal atau pribadi (fungsi emotif). Dengan maksud si penutur menyatakan sikap terhadap apa yang dituturkannya. Si penutur bukan hanya mengungkapkan emosi lewat bahasa, tetapi juga memperlihatkan emosi itu sewaktu menyampaikan tuturannya. Dilihat dari mitra tutur maka bahasa berfungsi direktif, yaitu mengatur tingkah laku pendengar. Dalam hal ini, bahasa itu tidak hanya membuat pendengar melakukan sesuatu, tetapi melakukan kegiatan sesuai dengan yang diinginkan oleh si pembicara. Hal ini dapat dilakukan penutur dengan menggunakan kalimat-kalimat yang menyatakan perintah, himbauan, permintaan maupun rayuan Chaer (2004:15). Austin ( dalam Tarigan, 1990:109) membedakan tiga jenis tindak ujar, yaitu tindakan lokusi, tindakan ilokusi, tindakan perlokusi. Adapun tindak lokusi adalah tindak tutur untuk menyatakan sesuatu. Tindak ilokusi adalah sebuah tuturan selain berfungsi untuk mengatakan atau menginformasikan sesuatu, dapat juga dipergunakan untuk melakukan sesuatu. Tidak perlokusi adalah sebuah. tuturan yang diutarakan oleh seorang seringkali mempunyai daya. pengaruh atau efek bagi yang mendengarkannya. Tindak tutur sering dijumpai. 3. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.
(17) dalam berkomunikasi tentunya melalui kalimat-kalimat dalam bahasa yang dituturkan oleh penutur. Pada penelitian ini peneliti akan membahas bagian dari tindak tutur ilokusi. Searle (dalam Tarigan, 1990:46) membagi tindak tutur ilokusi ke dalam lima kategori, yaitu asertif, direktif, komisif, ekspresif, deklaratif. Dari kelima kategori ini penliti memfokuskan pada tindak tutur ekspresif. Dalam komunikasi seharihari manusia menggunakan berbagai bentuk tindak tutur yang tanpa sengaja diujarkan dalam berkomunikasi, diantaranya tindak tutur ekspresif. Tindak tutur ekspresif merupakan tindak tutur yang dilakukan dengan maksud ujarannya diartikan sebagai evaluasi tentang hal yang disebutkan dalam ujaran tersebut. Tindak tutur yang dilakukan dalam berkomunikasi tentu saja dilatarbelakangi oleh konteks yang menjadi unsur terpenting dalam sebuah percakapan. Tindak tutur tidak hanya bisa ditemukan dalam komunikasi lisan antara penutur dan mitra tutur, melainkan juga dalam media lain seperti sebuah karya yang berbentuk film. Serial drama merupakan sebuah media yang ditampilkan dengan adeganadegan tertentu beserta topik yang menggambarkan kehidupan sosial manusia. Di mana media berbentuk serial drama berfungsi untuk menyampaikan pesan melalui tayangan yang ditampilkan. Pada serial drama tersebut terdapat komunikasi yang ditulis melalui naskah yang dibuat oleh penulis. Tindak tutur yang terdapat dalam sebuah serial drama didapatkan melalui dialog percakapan yang diujarkan oleh setiap pemeran dalam serial drama tersebut.. 4. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.
(18) Berdasarkan pemaparan diatas peneliti melakukan penelitian mengenai tindak tutur dalam bahasa mandarin, peneliti menggunakan serial drama 欢乐颂 (huānlè sòng ; Ode To Joy) sebagai sumber data dalam penelitian ini. Naskah serial drama 欢乐颂 (huānlè sòng ; Ode To Joy) tersebut ditulis oleh Yuan Zidan serta disutradarai oleh Kong Sheng dan Jian Chuan He dan Hou Hong Liang sebagai produser. Serial drama tersebut merupakan serial televisi Tiongkok pada tahun 2016 yang merupakan hasil kerjasama Shandong Television Media Group dan Daylight Entertainment Television Ltd. Serial drama ini diangkat dari novel yang berjudul 欢乐颂 (huānlè sòng ; Ode To Joy) karya A Nai. Serial drama 欢乐 颂 (huānlè sòng ; Ode To Joy) ini bertemakan persahabatan, romansa, dan masa muda, yang menceritakan tentang kisah lima wanita yang tinggal bersama di sebuah apartemen di kota Shanghai. Mereka berasal dari latar belakang yang berbeda, termasuk usia, status sosial, kepribadian dan gaya hidup yang unik. Serial drama ini terdiri dari dua musim, musim pertama tayang pada tanggal 18 April 2016 hingga 10 Mei 2016. Musim keduanya tayang dari 11 Mei 2017 hingga 10 Juni 2017. Dalam penelitian ini, peneliti hanya mengambil serial drama yang tayang pada musim pertama sebagai objek penelitian. Pada penelitian ini peneliti hanya memfokuskan penelitian pada tindak tutur ekspresif dalam dialog tokoh serial drama 欢乐颂 (huānlè sòng ; Ode To Joy). Sehingga peneliti mengangkat judul “Tindak Tutur Ekspresif Dalam Film 欢乐颂 (huānlè sòng ; Ode To Joy).. 5. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.
(19) Peneliti mengangkat serial drama ini sebagai objek penelitian karena di dalam serial drama 欢 乐 颂 (huānlè sòng ; Ode To Joy) berlatar belakang kehidupan sosial di kota Shenzhen, Tiongkok. Serial drama ini menceritakan kisah yang realistis tentang problematika kehidupan di zaman modern, di dalam serial drama ini terdapat banyak pemeran yang menggambarkan latar belakang dari masing-masing karakter. Serial drama ini juga dapat memberikan inspirasi serta motivasi melalui nilai-nilai sosial yang terkandung di dalamnya. Pada serial drama ini terdapat tuturan-tuturan atau kata-kata yang tidak hanya ditanggapi dengan kata-kata melainkan juga dengan tindakan yang secara khusus dituturkan oleh penutur kepada mitra tutur, peneliti juga ingin menggambarkan bentuk dan fungsi pragmatik melalui setiap ujaran yang dituturkan setiap tokoh dalam dialog serial drama tersebut. Hal tersebut dapat dilihat dari salah satu percakapan antar tokoh dalam dialog serial drama 欢乐颂 (huānlè sòng ; Ode To Joy) sebagai berikut : 安迪 Ān dí An Di. : 你只能靠这些书来自己其欠骗自己, 说我会成功吗 ? : nǐ zhǐ néng kào zhèxiē shū lái zìjǐ qí qiàn piàn zìjǐ, shuō wǒ huì chénggōng ma? : kamu hanya bisa mengandalkan buku-buku ini untuk membohongi diri sendiri, katakan padaku bagaimana bisa sukses ?. 莹莹. : 安迪 你是不是特别看不起我呀!我知道你比我聪明, 你留过学, 但我知道我自己在做什么。 Yíng yíng : Ān dí nǐ shì bù shì tèbié kàn bù qǐ wǒ ya! Wǒ zhīdào nǐ bǐ wǒ cōngmíng, nǐ liúguò xué, dàn wǒ zhīdào wǒ zìjǐ zài zuò shénme. Ying ying :An Di kamu sangat meremehkanku ! aku tau kamu lebih pintar dari aku, kamu sekolah ke luar negeri, tapi aku tau apa yang aku lakukan.. 6. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.
(20) Tuturan diatas merupakan tuturan ilokusi ekspresif marah. Tuturan tersebut berawal ketika An Di memberikan nasihat kepada Ying Ying karena Ying Ying menunjukkan buku-buku baru nya, Ying Ying beranggapan bahwa dengan membaca buku tersebut akan membuat dirinya sukses. Lalu An Di menyatakan bahwa hanya dengan mengandalkan buku tidak cukup membuat seseorang menjadi sukses. Ying Ying marah karena merasa diremehkan oleh An Di, hal tersebut ditandai dengan tuturan berikut 安迪 你是不是特别看不起我呀! (Ān dí nǐ shì bù shì tèbié kàn bù qǐ wǒ ya! ; An Di kamu sangat meremehkanku ! ) . Tuturan ekspresif di atas memiliki fungsi bertentangan, hal tersebut dikarenakan penutur membuat mitra tutur marah sehingga menimbulkan pertentangan antara penutur dan mitra tutur. Setiap tokoh dalam serial drama tersebut memunculkan banyak ekspresi yang dituturkan penutur kepada mitra tutur sesuai dengan konteks dan situasi yang terjadi. Demikian juga di dalam serial drama 欢乐颂 (huānlè sòng ; Ode To Joy) terdapat tindak tutur ekspresif yang akan dikaji melalui kajian pragmatik. 1.1 Batasan Masalah Supaya penelitian ini tidak menyimpang dari pembahasan. Peneliti hanya memfokuskan pada pembahasan tentang bentuk-bentuk dan fungsi tindak tutur ekspresif yang dituturkan oleh setiap pemeran yang terdapat pada episode satu sampai episode dua puluh di dalam dialog serial drama 欢乐颂 (huānlè sòng ; Ode To Joy).. 7. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.
(21) 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah penelitian adalah sebagai berikut : 1. Apa saja bentuk tindak tutur ekspresif yang terdapat dalam dialog serial drama 欢乐颂 (huānlè sòng ; Ode To Joy) ? 2. Bagaimana fungsi tindak tutur yang terdapat di dalam dialog serial drama 欢乐颂(huānlè sòng ; Ode To Joy) ? 1.4 Tujuan Penelitian Agar penelitian ini mendapatkan hasil yang lebih terarah serta tujuan yang jelas, serta sesuai dengan rumusan masalah yang telah dipaparkan diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mendeskripsikan apa saja bentuk tindak tutur ekspresif pada dialog serial drama 欢乐颂(huānlè sòng ; Ode To Joy) . 2. Untuk mendeskripsikan fungsi tindak tutur ekspresif pada dialog serial drama 欢乐颂(huānlè sòng; Ode To Joy). 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis. 1.5.1 Manfaat Teoritis Adapun manfaat secara teoritis, diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam mengembangkan pengetahuan dan pemahaman dalam ilmu bahasa kajian pragmatik, khususnya mengenai tindak tutur ekspresif.. 8. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.
(22) 1.5.2. Manfaat Praktis Adapun manfaat secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat. memberikan kontribusi dalam penelitian lanjutan pada kajian pragmatik, dan dapat menambah wawasan tentang tindak tutur bagi pembaca. Selain itu, penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan kepustakaan bahasa.. 9. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.
(23) BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pembahasan pada bab ini berisi tentang penelitian yang relevan yang membahas tentang konsep yang digunakan, landasan teori yang diajdikan sebagai unsur dasar pada penelitian ini, serta tinjauan pustaka yang merupakan penelitian terdahulu sebagai pendukung penelitian ini, penjelasannya sebagai berikut . 2.1 Konsep Konsep bertujuan untuk merumuskan istilah yang digunakan secara mendasar pada penelitian tersebut. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, ataupun yang ada diluar bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain. Adapun yang menjadi konsep dalam penelitian tersebut adalah sebagai berikut. 2.1.1 Tindak Tutur Ekspresif Tindak tutur ekspresif merupakan tindak tutur yang dilakukan dengan maksud untuk mengungkapkan ujaran yang diartikan sebagai evaluasi terhadap hal yang disebutkan oleh penutur dalam tuturannya. Yule (1996:53) “Expressives are those kinds of speech acts that state what the speakers feels. They can be caused by something the speakers does or the hearer does, but they are about the speaker’s experience.” Tindak tutur ekspresif adalah salah satu jenis tindak tutur yang menyatakan perasaan penuturnya. Tindak tutur ekspresif dapat disebabkan oleh sesuatu yang dilakukan oleh mitra tutur, namun secara menyeluruh adalah mengenai pengalaman penutur.. 10. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.
(24) Sejalan dengan Searle (dalam Tarigan 1990:47) Tuturan ekspresif yaitu tuturan yang mengekspresikan kondisi psikologis tertentu ke dalam kebenaran mengenai keadaan suatu hal yang disebutkan dalam ide yang dikemukakan. Tuturan. ekspresif. lebih. menekankan. kepada. perasaan. penutur. dalam. menyampaikan sebuah tuturan. Adapun yang disebut dengan tuturan ekspresif antara lain, mengucapkan terima kasih, mengucapkan selamat, memaafkan, mengampuni, menyalahkan, memuji, menyatakan belasungkawa, mengkritik, mengeluh, kesal, menyatakan rasa takut, menyanjung, terkejut dan sebagainya, akan tetapi sebaliknya juga dapat dibenarkan, misalnya ekspresi-ekspresi seperti „menyalahkan‟ dan „menuduh‟. Berikut contoh tindak tutur ekspresif : 樊姐. :来,我不看你输吧. fán jiě : lái, wǒ bù kàn nǐ shū ba Fan Jie : silahkan, aku tidak melihat sandi mu 安迪. :你这么聪明. an dí. : nǐ zhèmecōngmíng. An Di : betapa pintarnya kamu. 樊姐. :当然。. Fánjiě : dāngrán Fan Jie : tentu. Tuturan diatas merupakan tuturan ilokusi ekspresif memuji. Tuturan tersebut berawal dari situasi pada saat An Di tidak bisa membuka pintu kamar nya lalu An Di meminta bantuan kepada Fan Jie. Fan jie berusaha menemukan cara untuk bisa membuka pintu tersebut. Setelah menemukan cara Fan Jie menyuruh An Di untuk memasukkan kata sandi baru untuk pintu tersebut. Setelah itu pintu. 11. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.
(25) kamar An Di bisa dibuka, lalu An Di memuji Fan Jie. Hal tersebut bisa dilihat dari tuturan berikut 你 这 么 聪 明 (nǐ zhème cōngmíng ; betapa pintarnya kamu). Tuturan ekspresif diatas memiliki fungsi menyenangkan, hal tersebut dikarenakan penutur berhasil menyenangkan mitra tutur dengan berhasil membantu membukakan pintu tersebut.. 2.1.2 欢乐颂 (huānlè sòng ; Ode To Joy) Serial drama adalah sebuah karya yang merupakan gambar yang bergerak, serial drama dijadikan sebagai media komunikasi yang bersifat audiovisual. Serial drama. juga. merupakan. sebuah. gambaran. kehidupan,. dimana. penulis. menyampaikan pesan dan amanat yang ditampilkan melalui setiap pemeran untuk disampaikan kepada penonton. 欢乐颂 (huānlè sòng ; Ode To Joy) merupkan salah satu serial drama Mandarin yang tayang di stasiun televisi Dragon Televisi dan Zhejiang Televisi serta dibuat oleh Shanghai Media Group. Serial drama ini diangkat dari novel yang berjudul sama dengan serial drama ini yaitu 欢乐颂 (huānlè sòng ; Ode To Joy) karya A Nai. Film tersebut ditulis oleh Yuan Zidan serta disutradarai oleh Kong Sheng dan Jian Chuan He. Serial drama 欢乐颂 (huānlè sòng ; Ode To Joy) memiliki jumlah episode sebanyak 42 di musim pertama yang tayang dari tanggal 18 April 2016 hingga 10 Mei 2017. Musim kedua serial drama ini memiliki 55 episode dan tayang dari 11 Mei 2017 hingga 10 Juni 2017. 欢乐颂 (huānlè sòng ; Ode To Joy) ini memiliki jumlah durasi empat puluh lima menit dalam satu. 12. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.
(26) episode. Film 欢乐颂 (huānlè sòng ; Ode To Joy) tersebut dibintangi oleh Liu Tao, Jiang Xin, Wang Zi Wen, Yang Zi Ying, Qiao Xin,Wang Kai, beserta tokohtokoh pendukung lainnya. 2.2 Landasan Teori 2.2.1 Teori Teori adalah alur logika atau penalaran yang merupakan seperangkat konsep, definisi, dan proposisi yang disusun secara sistematis (Sugiyono dalam Tampubolon, 2017:16). Adapun teori yang dipakai dalam penelitian ini sangat berkaitan erat dengan pragmatik, yaitu teori tindak tutur berdasarkan pendapat dari Searle (1969) serta teori fungsi tuturan oleh Leech (1993). 2.2.2 Pragmatik Pragmatik merupakan cabang ilmu linguistik yang mempelajari tentang tindak berbahasa atau mengunakan bahasa, pragmatik juga berkaitan dengan bagaimana mitra tutur dapat memahami maksud yang disampaikan oleh penutur. Menurut Verhaar (2008:14) pragmatik merupakan cabang ilmu linguistik yang membahas tentang apa yang termasuk struktur bahasa sebagai alat komunikasi antara penutur dan pendengar, dan sebagai pengacu tanda-tanda bahasa pada halhal “ekstralingual” yang dibicarakan. Menurut Leech ( 1993 : 1) pragmatik merupakan cabang ilmu bahasa yang semakin dikenal pada masa sekarang ini. Hal ini dilandasi oleh semakin sadarnya ahli linguis yang berupaya mengungkapkan hakikat bahasa tentang bagaimana. 13. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.
(27) bahasa itu digunakan dalam komunikasi. Leech juga mengartikan pragmatik sebagai studi tentang makna dalam hubungan-hubungannya dengan situasi-situasi ujar (speech situations). Sejalan dengan pendapat Leech, Levinson (dalam Rahardi, 2008:48) mendefinisikan pragmatik sebagai studi bahasa yang mempelajari relasi bahasa dengan konteksnya. Konteks yang dimaksud tergramatisasi dan terkodifikasi sehingga tidak dapat dilepaskan dari struktur bahasanya. Dalam sebuah tuturan pengguna bahasa harus menggunakan bahasa sesuai dengan konteksnya agar makna dalam tuturan dapat tersampaikan. Akan tetapi, jika penutur dan mitra tutur berada pada situasi konteks yang berbeda, hal ini dapat menghambat proses komunikasi, sehingga maksud yang ingin disampaikan penutur mungkin akan diinterpretasikan dengan makna yang berbeda oleh mitra tutur. Selanjutnya Yule (1996:3) “Pragmatics is concerned with the study of meaning as communicated by a speaker (or writer) and interpreted by a listener (or reader)”. Menurut Yule, pragmatik berkaitan dengan ilmu yang mempelajari makna tuturan yang dikomunikasikan oleh penutur (penulis) dan makna apa yang diinterpretasikan. oleh. mitra. tutur. (pendengar).. Dari. tuturan. tersebut. memungkinkan bahwa menggunakan bahasa sesuai dengan konteks untuk memahami lebih dalam hubungan antara konteks dan makna suatu tuturan. Dalam bukunya yang berjudul Pragmatics Yule (1996:3) menjelaskan bahwa ilmu pragmatik mempunyai empat batasan :. 14. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.
(28) 1. Pragmatics is the study of speaker meaning. Pragmatik adalah studi yang mempelajari tentang maksud penutur. 2. Pragmatics is the study of contextual meaning. Pragmatik adalah studi yang mempelajari tentang makna kontekstual. 3. Pragmatics is the study of how more gets communicated than is said. Pragmatik adalah studi yang mempelajari tentang bagaimana agar lebih banyak yang disampaikan dari pada dituturkan. 4. Pragmatics is the study of the expression of relative distance. Pragmatik adalah studi yang mempelajari tentang ungkapan jarak hubungan. Dalam kajian pragmatik tidak hanya mempelajari tentang makna pada sebuah tuturan tetapi juga mempelajari konteks sebuah tuturan untuk menghindari terhambatnya sebuah komunikasi. Sejalan dengan pendapat Heatherington (dalam Tarigan 1990 :32) menyatakan bahwa pragmatik menelaah ucapan-ucapan khusus dalam situasi-situasi khusus dan terutama sekali memusatkan perhatian pada aneka ragam cara yang merupakan wadah aneka konteks sosial performansi bahasa dapat mempengaruhi tafsiran atau interpretasi. Dari uraian diatas disimpulkan bahwa, pragmatik adalah salah satu cabang ilmu bahasa yang mengkaji tentang makna sebuah bahasa pada tuturan-tuturan yang terikat pada konteks atau situasi ujar, sehingga maksud dan tujuan antara penutur terhadap mitra tutur dapat tersampaikan. Oleh karena itu, pragmatik memiliki kaitan erat dengan kajian tindak tutur dalam meneliti makna tuturan dalam sebuah komunikasi.. 15. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.
(29) 2.2.3 Tindak Tutur Tindak tutur (speech act) merupakan suatu kegiatan berkomunikasi dengan melibatkan penutur, mitra tutur, serta konteks yang dibicarakan dalam sebuah komunikasi. Teori tindak tutur pertama kali dicetuskan oleh J.L. Austin dalam kuliahnya yang kemudian dituliskan dalam bentuk esai dengan judul “How to do Things with words” kemudian teori tindak tutur tersebut dikembangkan oleh mahasiswanya, Searle dalam bukunya yang berjudul “speech Acts”. Austin (dalam Leech, 1993 : 280) menyimpulkan. bahwa semua tuturan adalah. performatif dalam arti bahwa semua tuturan merupakan sebuah bentuk tindakan dan tidak sekedar mengatakan sesuatu. Austin membedakan tuturan yang bermodus deklaratif, yaitu tuturan performatif („performatif‟) dan konstatif (constative). Austin berpendapat bahwa tuturan performatif adalah tuturan yang digunakan untuk melakukan sesuatu. Tuturan performatif tidak dievaluasi sebagai benar atau salah, tetapi sebagai tepat atau tidak tepat. Sedangkan tuturan konstatif adalah tindak tutur yang menyatakan sesuatu yang dapat dievaluasi dari segi benar atau salah. Searle (dalam Kusumaningsih, 2016:9) berpendapat bahwa “The unit of linguistic communication is not, as has generally been supposed, the symbol, word or sentence, or even the token of the symbol, word or sentence, but rather the production or issuance of the symbol or word or sentence in the performance of the speech act”. Pendapat Searle dapat diartikan bahwa komunikasi tidak hanya sekedar lambang, kata atau kalimat, tetapi akan lebih tepat apabila. 16. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.
(30) komunikasi disebut produk atau hasil dari lambang, kata atau kalimat yang berwujud perilaku tindak tutur (the performance of the speech act). Sementara itu Yule (1996: 47) mengungkapkan bahwa umumnya tindakan dilakukan melalui sebuah ujaran disebut dengan tindak tutur. Seperti, permintaan maaf, mengeluh, memuji, undangan, berjanji, atau permintaan. Tindak tutur merupakan gejala individual yang dapat dilakukan oleh setiap orang dalam sebuah komunikasi. Setiap tindakan yang diujarkan melalui tuturan memiliki maksud tertentu. Sehingga dalam konteksnya antara penutur dan mitra tutur harus memahami situasi dan tujuan komunikasi tersebut. Seperti yang sudah dijelaskan pada latar belakang, menurut Tarigan (1990:33) menyatakan bahwa tindak tutur (speech act) merupakan cara bagaimana kita sebagai manusia melakukan sesuatu dengan memanfaatkan kalimat-kalimat melalui ucapan-ucapan khusus yang mengandung makna dalam menyampaikan maksud dan tujuan yang ingin dicapai. Dimana setiap tuturan yang diujarkan mempunyai makna yang melatarbelakanginya sesuai dengan konteks atau situasi yang akan diujarkan oleh penutur kepada mitra tutur. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa tindak tutur (speech act) adalah sebuah kegiatan komunikasi antara penutur dan mitra tutur yang di dalam setiap ujarannya mempunyai makna tertentu, sesuai dengan maksud dan tujuan yang disampaikan oleh penutur. Austin (dalam Leech, 1993:316) mengklasifikasikan tindak tutur ke dalam tiga bagian, yaitu : tindak lokusi (melakukan tindakan untuk menyatakan sesuatu),. 17. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.
(31) tindak ilokusi (melakukan suatu tindakan dalam mengatakan sesuatu), tindak perlokusi (melakukan suatu tindakan dengan menyatakan sesuatu), berikut penjelasannya. 2.2.3.1 Tindak Lokusi Tindak lokusi adalah tindak tutur yang digunakan untuk menyatakan sesuatu. Biasanya disebut dengan “the act of saying something”,maksudnya tindak lokusi adalah tuturan yang disampaikan oleh penutur sesuai dengan keadaan situasi yang sesungguhnya tanpa ada indikasi untuk mencapai tujuan lain dari tuturannya tersebut. Tindak tutur ini tidak mempermasalahkan maksud dan fungsi tuturann yang disampaikan oleh si penutur. Searle 1983 (dalam Rahardi, 2008:35) tindak lokusi adalah tindak bertutur dengan kata, frasa, dan kalimat sesuai dengan makna yang dikandung oleh kata, frasa, dan kalimat itu. Dengan kata lain tindak tutur lokusi ini tidak melihat konteks sebuah tuturan dalam berbicara. Namun maksud penutur hanya memberitahu informasi kepada mitra tutur. Selanjutnya pendapat Gunarwan (dalam Sitaresmi, 2009:26) menerangkan bahwa tindak lokusi mengucap sesuatu dengan kata dan makna kalimat sesuai dengan makna kata itu di dalam kamus dan makna kalimat itu menurut kaidah sintaksisnya. Sebagai contoh dapat dilihat pada tuturan berikut. Contoh : 我们每天学习汉语. 18. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.
(32) wǒmen měitiān xuéxí hànyǔ Kami belajar bahasa mandarin setiap hari. Tuturan lokusi diatas merupakan tindak tutur lokusi. Dimana tuturan tersebut merupakan sebuah tuturan yang menyampaikan informasi. Tindak tutur tersebut dapat dilihat dari kata 我 们 wǒmen “kami” yang merupakan subjek dengan kata lain yaitu seseorang yang menyatakan informasi atau sebagai penutur. Selanjutnya, 每天 měitiān ”setiap hari” dimana menunjukan keterangan waktu yang diinformasikan oleh penutur, 学习 xuéxí “belajar” belajar merupakan kata kerja, dan 汉 语 hànyǔ “bahasa mandarin”. Dengan demikian tuturan diatas menyatakan. bahwa. penutur. bermaksud. memberikan. informasi. menuturkan pernyataan “kami belajar bahasa mandarin setiap hari”. dengan tanpa. menimbulkan daya efek terhadap mitra tutur.. 2.2.3.2 Tindak Ilokusi Tindak ilokusi adalah tindak tutur yang berfungsi menyatakan sesuatu dengan maksud dan tujuan tertentu atau disebut juga melakukan suatu tindakan dalam mengatakan sesuatu. Tindak tutur ilokusi disebut dengan the act of doing something. Pada tindak tutur ilokusi ini penutur tidak hanya menginformasikan tuturan, tetapi juga untuk melakukan sesuatu tindakan (Rahardi, 2008 :35). Tindak tutur ilokusi dapat diidentifikasikan sesuai dengan konteks yang dituturkan penutur kepada mitra tutur.Selanjutnya Wijana (dalam Sitaresmi, 2009:27).. 19. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.
(33) Tindak tutur ilokusi hanya digunakan untuk menginformasikan sesuatu sejauh situasi tuturnya dipertimbangkan secara seksama. Sebuah tuturan yang berfungsi untuk mengatakan atau menginformasikan sesuatu juga dapat dipergunakan untuk melakukan sesuatu, bila hal ini terwujud, tindak tutur yang terbentuk adalah tindak ilokusi. Chaer dan Agustina (2004:53) memaparkan tindak ilokusi sebagai tindak tutur yang biasanya diidentifikasikan dengan kalimat performatif yang eksplisit. Tindak tutur ilokusi ini biasanya berkenaan dengan pemberian izin, mengucapkan terimakasih, meyuruh, menawarkan, dan menjanjikan. Adapun contoh tindak tutur ilokusi : Contoh : 蓬蓬. :你下个星期来吧,再见。. Peng peng : Nǐ xià gè xīngqí lái ba, zàijiàn. Peng peng : Kembali lagi minggu depan, sampai jumpa. 蓬蓬. :过来给妈妈亲亲. Peng peng : guòlái gěi māmā qīn qīn Peng peng : Kemari beri mama ciuman. Tuturan diatas memiliki daya ilokusi menyuruh. Tuturan ini diujarkan oleh peng-peng sebagai seorang anak kepada ibunya. Peng-peng menyuruh ibunya untuk pulang dan kembali lagi minggu depan. Awalnya ayah dan ibu peng-peng bertengkar kemudian peng-peng meminta mereka untuk berhenti bertengkar, lalu ayah peng-peng menyuruh peng-peng mengatakan kepada ibunya untuk pulang. 20. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.
(34) dan kembali lagi minggu depan. Tindak tutur ilokusi ini ditandai dengan tuturan 过 来. guòlái. “kemari”,. dalam bahasa. mandarin. kata. 过 来. guòlái. “kemari”mempunyai makna meminta , dalam konteks tuturan diatas penggunaan kata 过来 guòlái “kemari” tersebut mempunyai makna ilokusi menyuruh agar mitra tutur melakukan suatu tindakan.. 2.2.3.3 Tindak Perlokusi Tindak tutur perlokusi adalah tindak tutur yang menimbulkan pengaruh kepada mitra tutur. Tindak tutur ini disebut dengan the act of affecting someone. Efek. atau. daya. pengaruh. ini. dapat secara sengaja atau tidak sengaja. dikreasikan oleh penuturnya. Selanjutnya Yule (1996:84) mendefinisikan tindak perlokusi adalah dimana penutur menuturkan dengan asumsi bahwa pendengar akan mengenali akibat yang ditimbulkan dari yang dipertuturkan. Berikut contoh tindak tutur perlokusi. Contoh : 玛丽 : 明天我要去你的家 mǎlì : Míngtiān wǒ yào qù nǐ de jiā Maria : Besok saya ingin kerumah kamu. 玛丽 : 对不起,我很忙,我要去书店跟我朋友 Lì lì : Duìbùqǐ, wǒ hěn máng, wǒ yào qù shūdiàn gēn wǒ péngyǒu Lili. : Maaf, saya sangat sibuk, saya pergi ke toko buku dengan teman saya.. 玛丽 : 好的,我可以回来下个星期。 mǎlì : Hǎo de, wǒ kěyǐ huílái xià gè xīngqí. Maria : Baiklah, saya bisa datang minggu depan.. 21. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.
(35) Tuturan diatas merupakan tuturan ilokusi yang memiliki efek perlokusi bagi mitra tuturnya. Tuturan 对 不 起 Duìbùqǐ adalah bentuk tuturan ilokusi ekspresif yang dimaksudkan untuk menimbulkan efek perlokusi bagi mitra tuturnya. Pada. tindak. tutur. ilokusi. Searle. (dalam. Leech,. 1993:163-166). mengklasifikasikan tindak tutur ilokusi ke dalam lima bagian, yaitu asertif (assertives), direktif (dirictivies), komisif (commissives), ekspresif (expressives), dan deklarasi (declarations). Berikut penjelasan tindak tutur tersebut. (1) Asertif (Assertives) Tindak tutur asertif adalah tindak tutur yang terikat pada kebenaran proposisi yang diungkapkan, misalnya, menyatakan, mengusulkan, membual, mengeluh, mengemukakan pendapat, melaporkan. (2) Direktif (Directives) Tindak tutur direktif adalah tindak tutur ilokusi yang bertujuan untuk meghasilkan suatu efek berupa tindakan yang dilakukan oleh penutur. Misalnya, memesan, memerintah, memohon, menuntut, memberi nasihat. (3) Komisif (commissives) Tindak tutur komisif adalah tindak tutur yang melibatkan penutur terikat pada suatu tindakan di masa depan. Misalnya, menjanjikan, menawarkan, ilokusi ini cenderung berfungsi menyenangkan karena tidak mengacu kepada kepentingan penutur tetapi pada kepentingan mitra tutur.. 22. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.
(36) (4) Ekspresif (expressives) Tindak. tutur. ekspresif. adalah. tindak. tutur. yang. berfungsi. untuk. mengungkapkan atau mengutarakan sikap psikologis penutur terhadap keadaan yang tersirat dalam ilokusi, misalnya, mengucapkan terima kasih, mengucapkan selamat, memberi maaf, mengecam, memuji, mengucapkan belasungkawa, dan sebagainya. (5) Deklarasi (declarations) Tindak tutur deklarasi adalah tindak tutur yang mengarah kepada berhasilnya pelaksanaan ilokusi ini akan mengakibatkan adanya kesesuaian antara isi proposisi dengan realitas, misalnya, mengundurkan diri,membaptis, memecat, memeberi. nama,. menjatuhkan. hukuman,. mengucilkan/membuang,. mengangkat(pegawai), dan sebagainya. Austin 1962 ( dalam Andriyani, 2010) mengklasifikasikan tindak tutur ilokusi ke dalam lima kategori, yaitu : 1) Verdiktif (verdictives utterances): dilambangkan dengan memberi keputusan, misalnya keputusan hakim, juri, dan penengah atau wasit, perkiraan, dan penilaian. Verba tindak tutur verdiktif antara lain, menilai, menandai, memperhitungkan, menempatkan, menguraikan, menganalisis. 2) Eksersitif (exercitives utterances): tindak tutur yang menyatakan perjanjian,nasihat, peringatan, dan sebagainya. Verba yang menandai antara lain, mewariskan, membujuk, menyatakan, membatalkan perintah (lampau), memperingatkan, menurunkan pangkat.. 23. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.
(37) 3) Komisif (commissives utterances): dilambangkan dengan harapan atau dengan kata lain perjanjian, menjanjikan untuk melakukan sesuatu, tapi juga termasuk pengumuman atau pemberitahuan, yang bukna janji. Verba yang menandai antara lain, berjanji, mengambil-alih atau tanggung jawab, mengajukan, menjamin, bersumpah, menyetujui. 4) Behabitif (behabitives utterances): meliputi reaksi-reaksi terhadap kebiasaan dan keberuntungan orang lain dan merupakan sikap serta ekspresi seseorang terhadap kebiasaan orang lain, misalnya meminta maaf, berterima. kasih,. bersimpati,. menantang,. mengucapkan. salam,. mengucapkan selamat. 5) Ekspositif (expositives utterances): tindak tutur yang memberi penjelasan, keterangan, atau perincian kepada seseorang, misalnya menyangkal, menguraikan, menyebutkan, menginformasikan, mengabarkan, bersaksi. Penelitian ini berfokus pada teori tindak tutur yang dikemukakan oleh Searle. Peneliti memilih tindak tutur ekspresif karena tindak tutur ekspresif merupakan tindak tutur yang lebih melibatkan perasaan seseorang dalam mengutarakan sebuah tuturan. Tindak tutur ekspresif juga merupakan salah satu dari beberapa tuturan yang paling sering digunakan dalam aktivitas berbahasa. 2.2.4 Aspek Situasi Tuturan Aspek-aspek situasi tuturan ialah hal yang memudahkan dalam menentukan dengan jelas tentang kajian yang menelaah pragmatik. Fungsi aspek tuturan tersebut juga dapat membantu membedakan antara telaah semantik dan. 24. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.
(38) pragmatik. Leech (edisi terjemahan oleh M. D. D. Oka, 1993:19-20) membedakan beberapa aspek tuturan, yakni : a) Penutur dan mitra tutur Pada setiap situasi ujaran haruslah ada pihak pembicara dan pihak penyimak.Penutur merupakan orang yang menyampaikan sebuah tuturan, sedangkan mitra tutur adalah orang yang menerima pesan yang disampaikan oleh penutur. Dalam hal ini bahwa pragmatik tidak hanya terbatas pada bahasa lisan tetapi juga mencakup bahasa tulisan. b) Konteks Ujaran Konteks dapat diartikan dengan berbagai cara, memasukkan aspekaspek yang sesuai atau relevan mengenai latar fisik dan sosial sesuatu ucapan. Konteks juga diartikan sebagai setiap latar belakang pengetahuan yang diperkirakan dimiliki dan disetujui bersama oleh pembicara dan penyimak serta yang menunjang interpretasi penyimak terhadap apa yang dimaksud pembicara dengan suatu ucapan tertentu. c) Tujuan Ujaran Setiap situasi ujaran atau ucapan mengandung maksud dan tujuan tertentu. Secara umum setiap tuturan juga dapat dieksprsika dengan tujuan atau setiap tujuan dapat disampaikan melalui tuturan-tuturan. Dengan kata lain anatar pembicara dan penyimak terlibat dalam suatu kegiatan yang berorientasi pada tujuan tertentu. d) Tuturan sebagai bentuk tindakan atau kegiatan (tindak ujar). 25. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.
(39) Tuturan merupakan sebuah tindakan atau aktivitas. Tuturan disebut sebagai aktivitas karena tuturan sama halnya dengan melakukan sesuatu yang melibatkan bagian tubuh. Seperti menendang bola menggunakan kaki, namun dalam melakukan tuturan bagian tubuh yang berperan yaitu mulut sebagai alat ucap. Sehingga dikatakan bahwa pragmatik berurusan dengan tindaktindak verbal yang teradi dalam situasi dan waktu tertentu. e) Tuturan sebagai produk tindak verbal Tindak verbal sama dengan kegiatan dalam tindak ujar dengan kata lain sebuah tuturan merupakan sebuah produk dalam tindak verbal. 2.2.5 Fungsi Tindak Tutur Situasi-situasi yang berbeda tentu saja memiliki maksud yang berbeda. Dalam hal ini, Leech (1993:162) menyatakan bahwa tindak tutur memiliki hubungan fungsi-fungsi dengan tujuan-tujuan sosial berupa pemeliharaan perilaku yang sopan dan terhormat. Berikut ini fungsi-fungsi ilokusi diklasifikasikan ke dalam empat jenis, yaitu : a) Kompetitif ( competitive) Tujuan ilokusi bersaing dengan tujuan sosial. Misalnya, memerintah, meminta, menuntut, mengemis. b) Menyenangkan (convival) Tujuan ilokusi bersamaan atau bertepatan dengan tujuan sosial. Misalnya, menawarkan, mengajak/mengundang, menyapa, mengucapkan terima kasih, mengucapkan selamat. c) Bekerja Sama ( collaborative). 26. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.
(40) Tujuan ilokusi tidak mengacuhan atau biasa-biasa terhadap tujuan sosial. Misalnya, menyatakan, melapor, mengumumkan, mengajarkan. d) Bertentangan (conflictive) Tujuan ilokusi bertentangan dengan tujuan sosial. Misalnya, mengancam, menuduh, menyumpahi, memarahi. 2.3 Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka adalah hasil penelitian terdahulu yang memaparkan analisis yang berhubungan dengan penelitian yang akan diteliti. Dalam menyusun sebuah penelitian dibutuhkan sebuah kepustakaan yang relevan, karena hasil dari suatu karya ilmiah harus bisa dipertanggungjawabkan serta harus memiliki data pendukung yang kuat. Penelitian kajian pragmatik telah banyak dilakukan oleh para peneliti bahasa karena kajian ini memiliki ketertarikan tersendiri, khusunya dalam penelitian tindak tutur yang membahas tentang pengguna bahasa pada konteks dan situasi tertentu. Berikut ini, penulis menemukan penelitian terdahulu yang membahas dan mengkaji tentang tindak tutur. Rochmah (2017) dalam skripsinya yang berjudul “Bentuk Dan Fungsi Tindak Tutur Ekspresif Dalam Film Intouchables Karya Olivier Nakache Dan Eric Toledano” mendeskripsikan (1) bentuk-bentuk tindak tutur ekspresif yang terdapat dalam film Intouchables, (2) fungsi-fungsi tindak tutur ekspresif yang terdapat dalam film Intouchables. Subjek penelitian ini adalah semua tuturan yang terdapat dalam film Intouchables. Objek penelitian ini adalah semua tuturan ekspresif yang terdapat dalam film Intouchables yang diklasifikasikan berdasarkan bentuk dan fungsinya, beserta konteks tuturan. Data diperoleh. 27. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.
(41) menggunakan metode simak dengan teknik simak bebas libat cakap (SBLC) dan teknik catat. Data dianalisis dengan metode agih dan padan pragmatis. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik baca markah dan teknik hubung banding. Berdasarkan data yang diperoleh, bentuk dan fungsi tindak tutur ekspresif yang dominandigunakan oleh para penutur dalam film Intouchables adalah tindak. tutur. langsung literal dengan fungsi mengungkapkan kemarahan.. Penelitian ini memberikan kontribusi kepada peneliti dalam memahami tindak tutur ekspresif. Yang menjadi perbedaan penelitian ini adalah metode analisis data dan teknik analisis data. Tampubolon (2017) dalam skripsinya yang berjudul “Analisis Tindak Tutur dalam Acara Variety Show Running Man. 《 奔 跑 吧 兄 弟 》 : Kajian. Pragmatik” mendeskripsikan jenis-jenis tindak tutur ilokusi yang terdapat dalam acara variety show Running Man 《奔跑吧兄弟》serta mendeskripsikan fungsi tindak tutur ilokusi yang terdapat dalam acara variety show Running Man《奔跑 吧兄弟》Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori tindak tutur oleh Searle dan teori fungsi tindak tutur oleh Leech. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Data penelitian ini adalah tuturan para anggota, bintang tamu dan PD yang mengandung jenis-jenis dan fungsi tindak tutur ilokusi. Sumber data penelitian ini adalah acara variety show yang berjudul Running Man 《 奔 跑 吧 兄 弟 》 episode delapan dan sembilan yang tayang pada season ke empat di tahun 2016. Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan metode simak oleh Sudaryanto, yaitu teknik SBLC dan. 28. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.
(42) teknik catat. Hasil penelitian ini. menunjukkan (1) tindak tutur ilokusi yang. terdapat dalam acara variety show Running Man 《奔跑吧兄弟》pada episode delapan dan sembilan seasonke empat, yaitu tindak tutur ilokusi asertif, direktif, komisif, ekspresif dan deklarasi; (2) fungsi tindak tutur ilokusi yang terdapat dalam acara variety show Running Man 《奔跑吧兄弟》pada episode delapan dan sembilan season ke empat, yaitu fungsi tindak tutur ilokusi kompetitif, menyenangkan, bekerjasama, dan bertentangan. Penelitian tersebut memberikan kontribusi kepada penulis dalam memahami bentuk-bentuk tindak tutur ilokusi. Selain itu, konsep dan pembahasan penelitian tersebut memberikan gambaran prosedur penelitian dan menambah wawasan peneliti dalam menyusun kerangka penelitian.Adapun perbedaan penelitian yang telah dilakukan dengan penelitian ini adalah objek kajiannya, yaitu penelitian ini meneliti film 欢乐颂(; Ode To Joy). Yunianto (2017) dalam skripsinya yang berjudul “ Bentuk Tindak Tutur Ilokusi Dalam Program Sentilan Sentilun” mendeskripsikan bentuk tindak tutur ilokusi di sebuah acara televisi pada program sentilan sentilun. Penelitian bentuk tindak tutur ilokusi pada program sentilan sentilun. ini termasuk ke dalam. penelitian deskriptif kualitatif, karena penelitian ini berisi tuturan pada program sentilan sentilun. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang berbekal tentang pemahaman kajian teori pragmatik, yaitu tindak tutur. Metode pengumpulan data yakni, pertama simak, dan yang kedua yaitu catat. Dalam analisis data, penelitian ini menggunakan metode kontekstual, yakni. 29. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.
(43) dengan menerapkan dimensi-dimensi konteks dalam menafsirkan data yang telah berhasil dikumpulkan, diidentifikasi dan diklasifikasikan. Dalam penelitian ini, peneliti mencoba memahami tindak tutur yang dilakukan oleh penutur maupun mitra tutur untuk menyampaikan tuturannya. Penelitian tersebut memberikan kontribusi kepada penulis dalam memahami bentuk-bentuk tindak tutur ilokusi. Selain itu, konsep dan pembahasan penelitian tersebut memberikan gambaran prosedur penelitian dan menambah wawasan peneliti dalam menyusun kerangka penelitian.Yang menjadi perbedaan pada penelitian tersebut yaitu terletak pada objek penelitian dan metode yang digunakan dalam penelitian tersebut. Heratanti (2016) dalam Tesisnya yang berjudul “Tindak Tutur Ekspresif Tokoh Utama Alan Turing Dalam Film The Imitation Game (Sebuah Kajian Sosiopragmatik)”, mendeskripsikan tentang Tindak Tutur Ekspresif (TTE) tokoh utama bernama Alan Turing dalam film The Imitation Game (TIG). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan memanfaatkan metode simak bebas libat cakap, dan menerapkan teknik simak, juga teknik catat. Setelah teknik tersebut dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah memilih dan memilah data sekaligus dilakukan pengklasifikasian data guna mendapatkan data yang representatif. Berdasarkan hasil dari analisis data, diperoleh 24 (dua puluh empat) jenis tindak tutur ekspresif yang digunakan oleh Alan Turing dalam film TIG yang diklasifikasikan berdasarkan perasaan positif dan perasaan negatif. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam meneliti tindak tutur ekspresif. Persamaan penelitian ini adalah terletak pada metode penelitian yang digunakan. Serta perbedaan penelitian ini adalah objek penelitian serta. 30. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.
(44) kajian yang digunakan yaitu pada penelitian ini menggunakan kajian sosiopragmatik. Sedangkan yang kajian yang diteliti oleh peneliti adalah kajian pragmatik. Komariyah (2017) dalam skripsinya yang berjudul “ Tindak Tuturr Ekspresif Dalam Film SAMBA Karya Oliver Nacache Dan Eric Toledano” penelitian ini bertujuan untuk 1) mendeskripsikan bentuk tindak tutur ekspresif dalam film Samba, 2) mendeskripsikan fungsi tindak tutur ekspresif dalam film Samba. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) bentuk tindak tutur ekspresif dalam film Samba memiliki 4 bentuk tuturan, yaitu tindak tutur langsung literal (55 data), tindak tutur tidak langsung literal (11 data), tindak tutur langsung tidak literal (8 data). 2) fungsi tindak tutur ekspresif dalam film Samba dapat diklasifikasikan menjadi 6 fungsi, yaitu fungsi thanks, congratulations, apologize, condole, deplore, welcome. Adapun kontribusi yang didapat penulis yaitu memahami bentuk dan fungsi tindak tutur yang digunakan untuk menganalisis tuturan ekspresif serta metode dan teknik yang digunakan dalam menganalisis tidak tutur ekspresif. Sari (2016) dalam skripsinya yang berjudul “Tindak Tutur Ilokusi Dalam Dialog Film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk Karya Buya Hamka Kajian Pragmatik” . penelitian ini mendeskripsikan bentuk-bentuk tindak tutur ilokusi dari sebuah dialog film yang berjudul Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk Karya Buya Hamka. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik simak bebas libat cakap dan teknik catat. Dalam mengkaji data penelitian ini digunakan metode deskriptif kualitatif. Teori yang digunakan yaitu teori Searle mengenai tindak tutur ilokusi.. 31. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.
(45) Hasil dari penelitian ini ditemukan bentuk tindak tutur yang paling banyak digunakan adalah tindak tutur direktif berjumlah 67 tindak tutur dan yang paling sedikit digunakan ialah bentuk tindak tutur deklaratif berjumlah 4 tindak tutur. Penelitian ini memberikan kontribusi besar bagi penulis dalam memahami bentukbentuk tindak tutur ilokusi, selain itu konsep yang dibuat juga dapat memeberikan gambaran serta menambah wawasan bagi penulis dalam melakukan penelitian. Adapun perbedaan penelitian yang dilakukan dengan penelitian ini adalah objek penelitian serta teori yang digunakan, selain menggunakan tindak tutur oleh Searle, penelitian ini juga menggunakan fungsi tindak tutur oleh Leech. Adapun yang menjadi kelebihan pada penelitian ini yaitu karena pada serial drama yang dipilih menjadi objek penelitian tersebut memiliki jumlah tokoh yang lebih dari satu. Pada serial drama ini ada lima tokoh yang menjadi tokoh utama sehingga tuturan yang terdapat pada dialog serial drama tersebut terlihat lebih realistis dan sesuai dengan kehidupan nyata.. 32. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.
(46) BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini memaparkan tentang metode penelitian atau tahap-tahap bagaiama suatu penelitian dilaksanakan, hal tersebut terdiri dari jenis penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.. 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan alat, prosedur dan teknik yang dipilih dalam melaksanakan penelitian (dalam mengumpulkan data). Metode penelitian bahasa berhubungan erat dengan tujuan penelitian bahasa. Penelitian bahasa bertujuan mengumpulkan dan mengkaji data, serta mempelajari fenomena-fenomena kebahasaan (Djajasudarma, 2006 : 4). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Moleong (2005:6) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lainnya secara holistik, dan dengan cara deskripsi ( dalam bentuk kata-kata dan bahasa), pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Metode. kualitatif. menjadi. titik-tolak. penelitian. kualitatif,. yang. menekankan kualitas (ciri-ciri data yang alami) sesuai dengan pemahaman deskriptif dan alamiah itu sendiri. Deskripsi merupakan gambaran ciri-ciri data secara akurat sesuai dengan sifat alamiah itu sendiri. Secara deskriptif peneliti. 33. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.
(47) dapat memberikan ciri-ciri, sifat-sifat, serta gambaran data melalui pemilihan data yang dilakukan pada tahap pemilihan data setelah data terkumpul. Dengan demikian, peneliti akan selalu mempertimbangkan data dari segi watak data itu sendiri, dan hubungannya dengan data lainnya secara keseluruhan (Djajasudarma, 2006 : 14). Sejalan dengan pemaparan mengenai penelitian kualitatif deskriptif tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tindak tutur ekspresif, melalui kata-kata atau tuturan setiap tokoh pada serial drama 欢乐颂 (huānlè sòng ; Ode To Joy) serta mendeskripsikan atau menggambarkan sebuah fenomena bahasa yang berupa bentuk tindak tutur ekspresif pada dialog serial drama 欢乐颂 (huānlè sòng ; Ode To Joy). 3.2 Data dan Sumber Data Data yang diambil pada penelitian ini berupa dialog yang dituturkan oleh para tokoh dalam percakapan dan berkenaan dengan unsur bentuk dan fungsi tindak tutur ekspresif yang terdapat pada serial drama 欢乐颂 (huānlè sòng ; Ode To Joy). Serial drama 欢乐颂 (huānlè sòng ; Ode To Joy) adalah drama serial televisi Tiongkok, yang mengisahkan tentang kehidupan lima wanita modern yang memiliki latar belakang tinggal bersama di sebuah apartemen di Shenzhen. Mereka berasal dari latarbelakang yang berbeda, termasuk usia, status sosial, kepribadian dan gaya hidup yang unik. Serial drama ini menggunakan bahasa Mandarin yang dibintangi oleh Liu Tao, Jiang Xin, Wang Zi Wen, Yang Zi Ying, Qiao Xin,Wang Kai, beserta tokoh-tokoh pendukung lainnya.. 34. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.
(48) Sumber data pada penelitian ini adalah serial drama yang berjudul 欢乐颂 (huānlè sòng ; Ode To Joy) yang diperoleh dari situ internet di youtube.com dengan cara mengunduhnya. Serial drama 欢乐颂 (huānlè sòng ; Ode To Joy) ini memiliki 42 episode dan satu episode berdurasi 45 menit. Peneliti hanya meneliti episode satu sampai dua puluh episode pada musim pertama serial drama 欢乐颂 (huānlè sòng ; Ode To Joy). 3.3 Metode Pengumpulan Data Di dalam penelitian ini proses pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode simak. Sudaryanto (2015:203) disebut metode “simak” atau “penyimakan” karena memang berupa penyimakan : dilakukan dengan menyimak, yaitu menyimak (menonton) penggunaan bahasa pada dialog tokoh yang terdapat pada serial drama 欢乐颂 (huānlè sòng ; Ode To Joy). Dalam penerapannya metode simak memiliki teknik dasar yang berupa teknik sadap. Teknik sadap menjadi teknik dasar karena penyimakan diwujudkan dengan melakukan penyadapan. Untuk mendapatkan data, pertama peneliti menyadap pembicaraan yang ada pada dialog serial drama 欢乐颂 (huānlè sòng ; Ode To Joy). Teknik selanjutnya, teknik simak bebas libat cakap (SBLC) dimana pada teknik ini peneliti tidak ikut terlibat dalam dialog, melainkan hanya sebagai pemerhati yang dengan tekun mendengarkan apa yang dikatakan dan bukan apa yang dibicarakan oleh tokoh dalam dialog. Pada teknik ini peneliti menyimak setiap tuturan-tuturan yang ada pada dialog serial drama 欢乐颂 (huānlè sòng ;. 35. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.
(49) Ode To Joy), dengan menyimak secara lisan dan bantuan sumber tertulis yaitu teks bawah yang terdapat pada film atau subtitle yang terdapat pada serial drama 欢乐颂 (huānlè sòng ; Ode To Joy). Disamping teknik sadap dan teknik simak bebas libat cakap (SBLC), dapat pula dilakukan pencatatan dengan menggunakan alat tulis tertentu yang disebut dengan teknik catat (Sudaryanto, 2015:206). Teknik catat digunakan untuk mencatat tuturan setiap tokoh yang mengandung unsur tindak tutur ekspresif. Selanjutnya diklasifikasikan atau disebut dengan pengelompokan data sesuai dengan sasarannya yaitu bentuk beserta fungsi tindak tutur ekspresif dalam dialog serial drama 欢乐颂 (huānlè sòng ; Ode To Joy). Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut : 1. Langkah pertama yang digunakan peneliti adalah menonton dengan menggunakan metode simak untu menyimak tuturan-tuturan setiap tokoh pada serial drama 欢乐颂 (huānlè sòng ; Ode To Joy). 2. Selanjutnya , peneliti menggunakan teknik simak bebas libat cakap (SLBC) yaitu menyimak, mengamati setiap tuturan-tuturan yang ada pada dialog film. Teknik ini dilakukan dengan menonton secara berulang-ulang untuk menemukan tuturan-tuturan yang mengandung tindak tutur ekspresif. 3. Teknik terakhir yaitu teknik catat. Teknik catat digunakan untuk memperoleh data akhir berupa tuturan-tuturan yang mengandung bentuk dan fungsi tindak tutur ekspresif. 大卫. :喂. 36. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.
(50) dà wèi : wèi David : Hallo 筱绡 :姚宾你帮我查件事情。 Xiǎo xiāo : Yáo bīn nǐ bāng wǒ chá jiàn shì qíng Xiao xiao : bantu saya memeriksa data (OTJ/03/0:30). 3.4 Metode Analisis Data Pada penelitian ini data akan dianalisis dengan menggunakan metode Milesdan Huberman. Miles dan Huberman (1992:16) menerapkan adanya tiga alur kegiatan yang dapat dilakukan untuk menganalisis data dalam penelitian kualitatif, yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan/verifikasi. 1. Reduksi Data Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada data-data yang diperlukan sebagai bahan penelitian. Pada tahap ini dilakukan pemilihan data berupa tuturan yang terdapat di dalam dialog serial drama 欢乐颂 (huānlè sòng ; Ode To Joy) yang mengandung bentuk dan fungsi tindak tutur ilokusi ekspresif dan kemudian akan dianalisis. Contoh : 关关 Guān guān Guan guan 樊姐 Fán jiě. :樊姐,你真好 : Fán jiě, nǐ zhēn hǎo : fan jie, kamu sungguh baik. :我好,我好吗?千万不要发吗人牌给我。 : Wǒ hǎo, wǒ hǎo ma? Qiān wàn bùyào fā ma rén pái gěi wǒ Fan jie : saya baik, apakah saya baik? ( OTJ/02/13:30). 37. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.
(51) Tuturan diatas menunjukkan tindak tutur ekspresif memuji. Tuturan. ini diujarkan oleh penutur Guan Guan kepada mitra. tutur Fan jie. Tuturan tersebut diawali dengan perbincangan antara Guan Guan dan Fan Jie, kemudian ketika Fan Jie ingin pergi, Guan Guan memberikan pujian kepada Fan Jie. Tuturan 你 真 好 ”nǐ zhēn hǎo “ kamu baik, merupakan tuturan yang menandakan tindak tutur ekspresif. Berdasarkan fungsinya, tindak tutur ekspresif diatas memiliki fungsi menyenangkan. Hal tersebut ditandai dengan adanya ekspresi memuji yang dituturkan oleh penutur kepada mitra tutur. Tuturan 你真好 ”nǐ zhēn hǎo “ kamu baik, memiliki maksud untuk menyenangkan mitra tutur dengan memberi penilaian atau evaluasi kepada mitra tutur. 2. Penyajian Data Penyajian data dalam penelitian ini merupakan penyajian keseluruhan data dari hasil reduksi. Semua data yang sudah terkumpul melalui tahapan reduksi disajikan dalam bentuk tabel yang terlampir pada halaman lampiran skripsi. Data yang disajikan akan diberi pengkodean sesuai dengan bentuk dan fungsi tindak tutur ekspresif. 3. Penarikan Kesimpulan Penarikan kesimpulan merupakan tahap akhir yang dilakukan. Penarikan kesimpulan ini merupakan sebagian dari satu kegiatan. 38. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.
(52) dari konfigurasi yang utuh. Hasil kesimpulan pada analisis data ini berupa gambaran tentang bentuk dan fungsi tindak tutur ekspresif yang terdapat di dalam dialog serial drama 欢乐颂 (huānlè sòng ; Ode To Joy).. 3.5 Metode Penyajian Hasil Analisis Data Penyajian hasil analisis data merupakan tahap selanjutnya setelah selesai menganalisis data. Menurut Sudaryanto ( dalam Sitaresmi, 2009: 67) pemaparan hasil penelitian dapat dilakukan dengan dua cara yakni dengan menggunakan metode formal dan informal. Metode formal adalah perumusan dengan tanda dan lambang-lambang. Metode informal adalah perumusan dengan kata-kata biasa. Jadi dalam penlitian ini metode penyajian data yang digunakan adalah metode penyajian informal karena dalam menyajikan data hanya menggunakan kata-kata atau kalimat biasa. Metode ini digunakan untuk memaparkan apa saja bentuk tindak tutur ekspresif serta fungsi tindak tutur ekspresif yang terdapat pada dialog tokoh di dalam serial drama 欢乐颂 (huānlè sòng ; Ode To Joy). Hasil penelitian ini merupakan identifikasi bentuk tindak tutur ekspresif serta fungsi tindak tutur ekspresif di dalam dialog tokoh serial drama 欢乐颂 (huānlè sòng ; Ode To Joy).. 39. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.
(53) BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas tentang pembahasan hasil penelitian bentuk tindak tutur ekspresif dan fungsi tindak tutur ekspresif yang terdapat dalam dialog tokoh serial drama 欢乐颂 (huānlè sòng ; Ode To Joy) pada episode satu sampai episode dua puluh pada musim pertama yang tayang pada tahun 2016, dengan jumlah durasi empat puluh lima menit dalam satu episode. Adapun data pada penelitian ini yaitu tuturan tokoh yang mengandung unsur bentuk tindak tutur ekspresif serta fungsi tindak tutur ekspresif. Tuturan ekspresif yaitu tuturan yang mengekspresikan kondisi psikologis tertentu ke dalam kebenaran mengenai keadaan suatu hal yang disebutkan dalam ide yang dikemukakan. Tuturan ekspresif lebih menekankan kepada perasaan penutur dalam menyampaikan sebuah tuturan, Searle (dalam Tarigan 1990:47). Penelitian ini menggunakan teori tindak tutur oleh Searle, beserta teori fungsi oleh Leech. Hasil dari penelitian ini berupa bentuk tindak tutur ekspresif beserta fungsi tindak tutur yang terdapat dalam serial drama 欢乐颂 (huānlè sòng ; Ode To Joy) ditemukan tindak tutur ekspresif berjumlah 42 data berupa dialog yang dituturkan para tokoh dalam episode satu sampai dua puluh. Adapun jenis tindak tutur yang ditemukan pada serial drama 欢乐颂 (huānlè sòng ; Ode To Joy) yaitu, tindak tutur ekspresif mengucapkan salam, memuji, mengucapkan terima kasih, marah, meminta maaf, mengucapkan selamat, mengecam, mengungkapkan rasa senang,. 40. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.
(54) mengeluh, menyanjung. Berikut adalah pembahasan tentang bentuk tindak tutur ekspresif drama 欢乐颂 (huānlè sòng ; Ode To Joy). 4.1 Bentuk Tindak Tutur Ekspresif 4.1.1 Tindak Tutur Ekspresif Mengucapkan Salam Dialog (1) Episode 06 Scene 05:11. Hai tuan wei Gambar 4-1 : Guan Ju Er bertemu dengan Ji Dian 奇点 Jī diǎn Ji Dian 关雎尔 Guān jū ěr Guan Ju Er 奇点 Jī diǎn Ji dian 安迪 Ān dí An di 关雎尔 Guān jū ěr Guan Ju Er. :我姓魏 :Wǒ xìng wèi :Saya Xiong wei :魏先生你好 :Wèi xiānshēng nǐ hǎo :Hai tuan Wei :你好 :hǎo :Hai :那我们先走了 你慢慢吃 :Nà wǒmen xiān zǒule nǐ màn man chī :Kami pergi duluan, kamu makan perlahan :拜拜安迪姐 :Bàibài ān dí jiě :Selamat tinggal kak An Di. 41. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.
(55) Dialog di atas terjadi pada saat An Di sedang makan siang deng Ji Dian di sebuah restoran kemudian tanpa disengaja Guan Ju Er juga makan siang di restoran yang sama. Pada tuturan tersebut Ji Dian memperkenalkan diri nya kepada Guan Ju Er, kemudian Guan Ju Er menyapa Ji Dian yang merupakan teman dari An Di. Tuturan ini disebut deengan tindak tutur ekspresif mengucapkan salam. Hal ini ditandai dengan kalimat pada tuturan ” 魏先生你好 (Wèi xiānshēng nǐ hǎo; hai tuan Wei)” yang merupakan sebuah ucapan salam yang dituturkan oleh Guan Ju Er kepada Ji Dian atas perkenalan mereka.. Dialog (2) Episode 9 Scene 18:31. Selamat datang di shanghai Gambar 4-2 : Qu Xiao Xiao menyambut rekan bisnisnya 曲筱绡 :欢迎来到上海,我希望你们度过了一段愉快的时光 Qū Xiǎo Xiāo :Huānyíng lái dào shànghǎi, wǒ xīwàng nǐmen dùguòle yīduàn yúkuài de shíguāng Qu Xiao Xiao : Selamat datang di Shanghai , saya berharap kalian dapat menikmati waktu dengan baik 老板 :非常感谢,谢谢 Lǎobǎn :Fēicháng gǎnxiè, xièxiè Bos :Terimakasih banyak, terimakasih 曲筱绡 :干杯. 42. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.
(56) Qū Xiǎo Xiāo :Gānbēi Qu Xiao Xiao :tepuk tangan Dialog di atas terjadi pada saat makan siang. Qu Xiao Xiao menyambut rekan bisnisnya dengan acara makan siang di sebuah restoran di Shanghai sekaligus memperkenalkan berbagai jenis makanan khas di Shanghai. Tuturan ini ditandai dengan situasi psikologis penutur Qu Xiao Xiao yang dengan senang hati menyambut kedatangan para tamu yang merupakan rekan bisnisnya.Tuturan ini merupakan tindak tutur ekspresif mengucapkan salam. Hal tersebut dapat dilihat pada tuturan “欢迎来到上海 (Huānyíng lái dào shànghǎi; Selamat datang di Shanghai)” yang diujarkan Qu Xiao Xiao dengan harapan para rekan bisnisnya tersebut bisa menikmati waktu dengan baik selama di Shanghai.. 4.1.2 Tindak Tutur Ekspresif Memuji Dialog (3) Episode 1 Scene 39:12. Gambar 4-3 : Qiu Ying Ying memuji Fan Sheng Mei. 43. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.
Garis besar
Dokumen terkait
Gardenia Raya Blok BA I No.. Noer
Sehingga begitu banyak upaya yang dapat dilakukan yaitu mengiventariasi Ruang terbuka hijau privat dan publik untuk dapat diketahui seberapa besar daya serap karbon dalam
1 Pengembangan berbagai strategi pemberdayaan untuk interaksi dengan orang dari berbagai latar belakang 2 Identifikasi peran faktor budaya sosial dan perilaku dalam yankes
Penulis mencoba melakukan analisa terhadap data di dalam Sistem Informasi DAPODIK yang telah ada ( http://bogorkab.dapodik.org , akses tanggal 12 Mei 2011 – 27 Juli
Hal ini mengindikasikan sampai saat ini terjadi kekosongan hukum dalam pengaturan tentang kegiatan penghimpunan dana haji bagi nasabah yang akan melaksanakan ibadah haji
Melalui penelitian ini, dikembangkan media pembelajaran fisika berbasis komputer pokok bahasan arus dan tegangan listrik bolak-balik untuk siswa SMA/MA kelas XII dengan
Sampel terbaik ditunjukan oleh sampel 207 (dengan proses steam 6 menit ) yang memiliki umur simpan terbaik yaitu selama 24 jam.. Kemudian dari hasil organoleptik sampel yang
sebagai Bides Matang Cengai Kota Langsa, pada tahun 2006 saya lulus menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan di tempatkan pada Puskesmas Langsa Timur, kemudian pada tahun