• Tidak ada hasil yang ditemukan

a Subyek memperoleh banyak dukungan dari

Dalam dokumen LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA DAN OBSERVASI (Halaman 92-96)

TRANSKRIP WAWANCARA 1 SUBYEK 3

B.5. a Subyek memperoleh banyak dukungan dari

keluarga dan teman-temannya.

Semarang... 34. Terus dukungan yang

diberikan orang-orang tersebut ke tante seperti apa?

Ya, keberadaan mereka, kehadiran mereka waktu kami ee tante sama anak-anak berduka itu sebenarnya merupakan dukungan juga ya... Bayangkan aja kalo kami sedang berduka terus nggak ada yang datang gitu kan rasanya semakin menyedihkan...

Dengan adanya mereka, kan tante sama anak-anak nggak berduka sendirian. Yang berduka nggak cuma tante tapi orang-orang yang selama ini dekat sama om juga berduka... Kan duka itu seperti beban... Jadi kalo beban diangkat bersama-sama kan bebannya semakin ringan, jadi duka juga seperti itu. Tante tau mereka juga berduka walaupun nggak sepanjang selama layat mereka nangis. Waktu di rumah duka ya kami berusaha nggak nangis-nangis terus tapi ya ngobrol seperti biasa, gitu...

Bahkan omnya tante yang tinggal di Singapore itu juga datang melayat ke sini karena dia dulunya

sangat dekat dengan om. Dia bilang, ‟aduh, habis

ini nggak ada yang ngguyoni aku lagi ini, aduh, habis ini nggak ada yang ngajak makan lagi kalo

lagi di Semarang,‟ dia bilang begitu. Itu kan artinya nggak cuma tante dan anak-anak aja yang merasa kehilangan... Jadi seakan-akan beban duka itu berkurang, gitu...

B.5.a A.6 B.5.a B.5.a Keberadaan orang-orang merupakan sebuah dukungan bagi subyek.

Pandangan subyek mengenai duka kehadiran orang lain. Kehadiran kerabat merupakan sebuah dukungan bagi subyek.

Kehadiran keluarga subyek mengurangi beban yang dirasakan subyek.

35. Oo... Om dekat ya sama keluarga, tan?

Wah sama semua orang dia itu deket... Om itu paling suka makan ya. Makannya itu sukanya yang enak-enak. Jadi kalo misalnya ada keluarga yang lagi berkunjung ke Semarang, misalnya omnya

tante itu tadi pasti ditraktir keluar makan gitu... Terus kalo ada keponakan yang main ke Semarang pasti dia ajak makan juga, ditraktir... Terus om itu kan orangnya sukanya ndagel eh apa guyonan gitu, jadinya ya kalo lagi kumpul sama orang itu isinya ketawa terus... Jadinya orang-orang suka kalo dengan dia gitu... Wong keponakan saya aja kalo ada masalah sama pacarnya ceritanya ke dia, pacarnya keponakan juga gitu, curhatnya ke om... (subyek tertawa) Jadi anak dua itu pas di rumah duka matanya merah semua, tangis-tangisan anak dua itu...

36. Oh gitu ya tan... Terus om sendiri di mata tante orang yang seperti apa selain tadi baik dan dekat sama keluarga?

Om itu sayang banget sama tante... Kayak orang takut kehilangan gitu lho... Wejian... (Subyek tertawa)

Wong kalo lagi di mana gitu ya oh ya, pas itu sekeluarga pergi ke Bandung kan pergi ke factory outlet tau-tau dia itu ngerangkul dari belakang gitu ya... Dia itu ngira tante hilang ke mana gitu dicari ke mana-mana kok nggak ada padahal tante lagi asik muter-muter liat-liat baju... (subyek tertawa) Lha terus keponakanku yang saat itu lihat

kemudian habis itu cerita, ‟tadi dicarii lho sama

om, dikira om tante ilang ke mana katane di

mana-mana ndak ada,‟ gitu bikin geli ya, tante ketawa -ketawa sendiri habis itu tak pikir, ‟wong pengantin baru ya bukan,‟ ya to... (subyek tertawa)

Ya gitu itu, kalo menurut tante ya dia sayang dan cinta sekali sama tante... Pede ya... (subyek tertawa) A.4 A.8 Gambaran hubungan subyek dengan suaminya. Subyek menunjukkan tawa pada saat bercerita mengenai suaminya.

nggak ada ini kehidupan tante sekarang seperti apa?

ada? 38. Dua-duanya sih tan, ya kalo

dulu seperti apa?

Ya banyak yang berubah... Hilangnya satu orang membuat beberapa perubahan... Yang paling kerasa sih dulu tiap malem tidur berdua, habis om meninggal jadi sendirian... Tapi sudah dua atau tiga bulan terakhir ini tidur ditemeni sama yang

paling kecil itu, ‟mah, tak temeni tidur ya daripada

mamah tidur dewean,‟ biasa ya kalo anak bungsu itu memang aleman, manja...

Terus kalo bangun tidur biasanya ada om, sekarang nggak ada, adanya anak tadi itu si kecil... Gitu.

Om itu kan suka ya sama makanan soto, gudeg, nasi ayam gitu-gitu jadi seringnya itu kalo tante nggak masak ya pasti dibeliinnya di antara makanan itu... Nah sekarang nggak beliin makanan itu lagi ya paling kalo anak-anak minta aja tapi ya jarang minta dibeliin makanan gitu... Terus dulu kalo ada apa-apa langsung laporan ke om, langsung cerita ke om nah sekarang ini ya tergantung kalo kira-kira bisa mengatasi sendiri ya dipikir ee diatasi sendiri gitu tapi kalo butuh bantuan orang lain ya minta tolong ke keluarga kayak adik tante yang kira-kira tahu atau bisa cari solusinya, gitu...

Ya intinya apa yang dulu itu om karena sekarang om nggak ada ya kita harus cari cara untuk

istilahnya mengisi, gitu ya… Tapi bukan berarti

mau cari suami lagi lho ya, nggak, nggak ada pikiran ke situ. (subyek tertawa)

B.5.a

B.1

A.3

A.3

Anak bungsu subyek senantiasa ada untuk subyek.

Subyek memiliki anak yang ada untuknya saat suaminya sudah tidak ada lagi.

Problem-focused coping dengan mencari atau meminta bantuan dari orang lain.

Problem-focused coping dengan direct action.

39. Berarti perubahannya itu tadi ya tante? Ada yang lain?

Yang mencolok sih itu tadi... Perubahan yang lain ya ee ekonomi mungkin termasuk ya... Perubahan ekonomi tu maksudnya dulu apa-apa om sekarang dengan om nggak ada berarti tante harus berusaha sendiri supaya memperoleh keadaan ekonomi yang baik...

A.1 Subyek mengatur dan

Dalam dokumen LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA DAN OBSERVASI (Halaman 92-96)