• Tidak ada hasil yang ditemukan

pasar aangat berperanan di dalam berhaailnya proses pen bangunan teraebut Hakekat daripada pembangunan ekonom

Pentnffiatan pendapatan per kapita ini nerupakan suatu proses dari seluruh kegiatan perekonomian di Kotamadya

Surabaya* termasuk sektor perdagangan*

Sebagaiiaana diuraikan pada Bab XX paragraf 1* kontribu- si sektor perdagangan (ternasuk kegiatan perdagangan di

pasar-pasar) terhadap pembentukan GRDP Kotaoadya suraba

ya tahun 1974 sebesar 43»59£* Bengan demikian sektor perdagangan balk yang ada di paaar-pasar maupun di luar pasar nempunyai peranan yang besar dalam proses pembeiw tqkan pendapatan atau pembangunan ekonomi Kotaniadya Su­

rabaya.

Dari jumlah jenia uaaha perdagangan yang ada* ma ka dapat dibedakan proporsi ounbangan masing-^nasing pe— dagang dari seluruh jumlhh pedagang balk yang mengada «•> kan kegiatan di pasar-paaar oauptan di luar paaar terha- dap besarnya pembentukan pendapatan*

Jumlah penguoaha/pedagang berdaoarkan surat ijin usaha

perdagangan yang dikeluarkan oleh Kantor Wllayah Perda­

gangan dan Koperasi di Kotemadya Surabaya akhir tahun

1973* diperoleh data jumlah pedagang oobagai berikut t Pedagang be­ sar kartu ku nin* * Pedagang me- * nengah kartu » biro * Pedagang ke- * f oil kartu pa ♦ • tih * JUtplah 2.438 • 9*238 ■ >' i'b'■ M f naHmnim • 5.779 • 17.505

Sumber t Kantor Wllayah Perdagangan Propinsi <Tawa timur,

Jumlah pedagang t e rae but d i at aa tennasuk jum lah peda* gang y ang mengadokan k e g iat an perdagangan d i pasar «* pa sar* Dalam kegiatanny a dibedakan se bagai pedagang bulan an, pedagang h arian t e t ap , pedagang h arian t id ak te tap dan h arian a r e a l aebagaim ana data bo rik ut i n i *

* * * * ’ Pedagang areal Jjunlah

1*oan * Setap ■ sldak * «

t t tetap # 9

4.683 • 11.390 « 3.522 » 4.053 *24.148

Stxmber i Buku laporan kahunas Pernsahaan Pasar Kotsma - dya Dati II Surabaya, Tahun anggaran 1978/1979,

Surabaya, 1979*

Dari jumlah pedagang yang mengadakan kegiatan di pasar-pasar, untuk pedagang yang berstatua cebagai peda gang bulanan eejumlah 4*683 pedagang, rata-rata raempu -*

nyal kartu ijin usaha berwaraa putih aesuai dengan mtor*

tuo ekonomi perdagangannya* Sedang yang beratatus seba~ gal pedagang harian tetap, dan mempunyai kartu 1 jin uaa ha perdagangan berwarna putih haziya ae ju&lah ♦ 20% dari jumlah 11*890 pedagang m 2*378 pedagang.

Sedang yang berstatua harian tidak tetap dan pedagang areal tidak mempunyai kartu ijin uaaha perdagangan, se- fcubungan dengan kondisi dan status ekonomi perdagangazv- nya yang tidak menun^cinkan*

raai gebagaimana tersebut di at as, untuk jumlah peda­ gang yang mempunyai surat i jin uaaha bint dan putih ber jumlah 9*238 + 5*779 * 15*017 pedagang} di aana dari jumlah tersebut terraasuk jumlah pedagang yang mengada^ kan kegiatan di paaaa>~pasar dengan surat ijin yang oama sejumlah 4*683 + 2*378 4 7*061 pedagang* Dengan jumlah

tersebut berarti bahwa proporsi dari kegiatan pedagang

di paoar-paaar berdaaar surat ijin usaha yang aesuai

berjumlah a: 100# « 47f02^

15*017 ,

Sedang dari keseluruhan jumlah pedagang berdaaarkan su» rat ijin usaha perdagangan yang dikeluarkan, raaka pro* porsi kegiatan pedagangan (pedagang) di paaar *• paaar

iDsrjxaalah. * 100* « 40,3*

Dari ang#ca-angfca proporsi tersebut di atas dapat dibaca bahwa pembentukan pendapatan yang berasal dari kegiatan sektor perdagangan, untuk kegiatan perdagangan yang ada di paaar-pasar bisa dianggap memberikan sum- bangan sebesar 40,3# dari seluruh kontribuai yang dibe-*

rikan oleh kegiatan sektor perdagangan terhadap GRBF Ko

tsmadya Surabaya (yang pada tahun 1974 sebesar 43,59#

ataa Ep*45.030*534*977#— " yang merupakan nilai tambah sektor perdagangan, sodang data dan angfca nilai tsabah sektor perdagangan pada tahun 1978 dan ceteruanya belum

didapat secara pasti)* Uhtuk proporsi eumbangan dari ke

pasar yaitu sebesar 59,7^* Berarti kagiatan perdagangan di luar pasar mcmpunyai sumbangsn yang lebih besar ter- hadap porabentukan pendapatan dari sektor perdagangan* Hal Ini diaebabkan karena kegiatan perdagangan di luar pasar adalah lebih luas sampai kepada uaaha kegiatan

+

ekspor impor, sedang kegiatan di pasar-pasar hanya ter** bat as kepada usaho. perdagangan distributor/grooir dan pengecer saja*

Dilihat dari'keadaan sokarong kontribusi sektor perda »

gangsn dapat dikatakan nilai tanbah secara absolutnya makin besar* totapi dal an proporsi tcrhadap Deleter- sek

tor yang lainnya ssraakin laeram bila dibandin^tan de­ ngan tahun 1974 (kurang dari 43*59^)* Ontuk angka abeo- lutnya nilai tanbah sektor perdagangan tahun 1973 dan soterusnya termasuk tahun 1980 tidak di dapat secara pas ti. Kamun bila dxband^ngjean don ditinjau dari sektor in dustrif mioalnya dapat diperkirakan bahwa angka absolut maupun proporsinya sektor industri terhadap pembentukan

O W P Eotanadya Surabaya semakin menin^catf sehubungan

dengan banyaknya induatri dengan hasil produksinya yang mempunyai nilai produkai yang tinggi*

Di Damping teraebut peranan yang bioa dioumbang* kan oleh sektor perdagangan adalah peninglcatan pcnyerap an tenaga karja oebagaitnana uraian pada Bab II par*- graf 1* Dalasi uraian y m s aenggunakan angka proyeksi teraebut, ang£ataa kerja yang dieerap oleh sektor perda

gangan hiaa nenduduki urutan kedua dari sektor •* sektor yang ada* Entok tahun 19 73 dlaarap angkatan korja oejun

lah 94*997 orang atan 21r6 6 & untuk tahun 1976 disorap

angjcatan kerja aejumlah 127*242 orang atan 23»43# * tuk tahun 1983 diharapkan biaa menyarap 170.357 orang atau 26»36# (lihat pada label 4 di halaman 27) *

sedang untuk tahui>*tahim aelanjutnya eektor perdagangan ini akan biaa merupakan faktor yang doainan dalam penye rapan angteatan ker^a. Dari situasi perdagangan di pasar pasar dapat diperkirakan besaraya penyerapan tenaga ker ja berdaaarkan kepada jumlah pedagang yang mengadakan

kegiatan* Sampai tahun 1979/1980 jumlah pedagang yang

mengadakan kegiatan di paaar berjumlah 28*030 orang* Bila diasunsikan aotiap pedagang mempunyai pembantu le~ bih dari satu orang, yaitu dua sampai tiga orang berar- ti akan biaa menyerap tenaga kerja scbanyak 3 x 2 8 .0 3 0

»

m 84*090 orang# jumlah tersebut belum tercatat penyerap

an tenaga kerja melalui sektor Pemerintah dalam penye- lenggaraan perpasaran, yang aanpai tahun 1979/1980 bea>- jtsalah 1.450 orang untuk penyelenggaraan 77 faailitaa perpasaran di Kotsmadya Surabaya*

Selain kedua uraian tersebut, sektor perdagangan itu aendiri mempunyai peranan di dalam mengenalkan je- nia produk baru yang dapat mempengaruhi proses produksi yang lebih efisienj aklbat pengaruh dari perkeobangan

2* ATti Pentin^nya FaalXitaa Paaar Terhadap Perkemban^ an Dunia 0saha Di gotama&ya surabava

Art! pentingnya fasilitaa pasar bag! kehidupan dan perkembangan dunia usaha dengan oendirinya akan her

pengaruh terhadap kehidupan ooeial ekonomi Kotamadya Su

rabaya* Kegiatan faoilitas pasar adalah merupakan cer —

oin dari segala kegiatan dunia uoaha, dan sebaliknya kegiatan dunia usaha juga meaberikan pengaruh langsung terhadap kegiatan dan kehidupan fasilitas pasar*

Dari analisa di ataa dapat dieimpulkan bahwa peranan da ri kegiatan fasilitas pasar adalah nempunyai arti yang penting bagi kehidupan dan perkembangan dunia uaaha ae- bagai satu aapek, dan aspek lainnya bahwa kegiatan du­ nia usaha itu akan memberikan pengaruh dan peranan lang sung terhadap kegiatan dan kehidupan faailitas pasar da bagai pusat kegiatan perdagangan uzmam*

Dengan fungiinya sebagai pusat perdagangan m u m terse- but, dalam kegiatan sehari-harinya akan menciptakan su- atu bentuk pertukaran yang akhiraya akan menimbulkan arus peredaran uang dan barang.

Untuk mengetahui sampax berapa beaar arus peredaran uang dan barang yang ditinbulkan oleh kegiatan perpasar

an di Kotamadya Surabaya dapat diikuti dari ganbaran da

*

J URL AH PEKEDARAtf UANG BAN BARANG KEBUTUHAN POKOX

DAI*AM KEGIATAN PERPASARAN SEHARI-HARI DI KOXAMADTA 3URABATA

Kit*Baaaia«aaaw«a*aB*iittaaa>ii>*aaai»]aaaias)i*ii«*acafeaaa>*ii»Mfe Ko.i Macam Barang I Per kapitat Juralah ! Uang yang dibe

I I sehari Ikebutuhan! lanjakan dalam

I I f ! sehari I 1 I { Ton ) I ( Dalam Hp. ) 1*1 Boras I 200 gr I 404 t 131*300*000,— 2*1 Minyak tanah ! 0,3 It t 606 i 30*300.000,— 3.1 Gula paair t 40 gr t 30,3 I 33.734.000,— 4** Ikan segar 1 55 g r t 111,1 1 133*375.000,— 5.1 Ikan asin 1 10 gr 1 20,2 1 26*260.000,—

6.1 Minyak gorengl 70 It 1 141,4 J tO6 .O5 0.OOO,—

7.1 Sabun cuci 2 13 gr I 26,3 I 19.725.000,—

3.1 Qaram 1 5 gr I 10,1 r 505.000,—

9.1 Tepung terigul 10 gr 1 SO, 2 i 6.060.000,—

10*1 Caging sapl I 17 gr 1 34»3 i 35-750.000,— 11*1 Caging ayam 1 10 gr I 20,2 t 32.320*000,— 12.1 Xelur 1 6/30 bt 1 533,7 bt 4 0.4 0 0.2 5 0,— 13.1 Sayur mayur 1 150 gr t 303 1 53.025.000,— 14.1 Buah-buahan 1 75 gr I 151,5 1 45*450.000,— J u m I a h ** 754.304.250,—

Sumber : Brosur Masalah Perpasaran dalam Pelita III

Kotamadya Surabaya,Tarbitan ^erusahaan Pa* aar Kotamadya Dati II Surabaya, 1930

Keterangan i 1* Harga bahan kebutuhan pokok dalam tabel di atas didasarkan atas harga eceran tertinggi yang berlaku saat ini di Kota

Balsn Tabel 6 teroebut diasoumoikan bahwa pada aaat ae- karang jumlak penduduk Kotamadya Surabaya fcerjumlah

2*020*000 jivra*

Dari kegiatan perpaoaran yang terjadi dalam seha

ri dapat diciptakan omzat perdagangan dengan peredaraa

uang sabesar HP *754* 804* 250,—

peredaran arue uang ini akibat adanya kecenderungan war ga kota untuk nengk onmamaikan uangnya dal an. bcntuk bar- rang-barang kobutuhan pokok sehari-hari di pasar-pasar*

Apa

yang dikonauaasikan oleh. warga kota kepada para peng uoaha/pedagang adalah morupakan pendapatan bagi pihak pedagang.

Ter^adinya peredaran arua uang di pasar-pasar teraebut akan beraklbat kepada kolancaran prooeo produkai, diatri busi dan konsumsi. Peradaran arua uang yang tanpak da­ lam label 6 teraebut hanyalah. merupakan eebagia

n

dari konourcai warga kota terhadap barang^barang kebutuhan po kok fioja* Sedang jumlah peredaran arua uang yang dibe-

Xanjakan untuk bararsg-barang kebutuhan sokunder dan ke— ^cngkapan Xainnya, an^ranya belum bica diporoleh secara paoti# Apabila dapat diperoXeh an^kanya, noka oudah da­ pat dipastikan bahwa peredaran arus uang yang terdapat di paaar-paaar sesiakin besar junlahnya*

Hal teraebut di atac belum terhitung junlah pare daran arus uang yang berasal dari Xombaga perbankan, yang diborikan kepada pedagang di paaar-pacar sebagai

bantuan

'kred.lt

(data untuk ini belum di dapat secara pas ti) * Peredaran arua uang yang ada di pasar-*paoar seba- gaimana diuraikan di atao pada akhimya mendorong kepa- da perke&bangan kegiatan dunia uaaha torutama yang tor-*

jadi di pasar-paaar* Si aamping juga tordapat kaitan

langoung ataupun tidak langsung terhadap perkembangan kegiatan dunia usaha di luar pasar; balk yang ada di da lam Kotamadya Surabaya raauptm di luar Kotamadya Suraba­

ya* Dengan kegiatan perpasaran yang terja&i oaat ini cu

kup member ikan identifikaai/petunjuk bahwa dunia uaaha

itu semakin berkembang sejalan dengan perkembangan fasi

litas paaar yang disediskan oleh Pemerintah Kotamadya

Surabaya.

Oleh karena itu nengingat kepada manfaat dan ke- untungan yang diperoleh dari pengadaan faailitas pasar dengan kegiatan yang ditimbulkannya, jnaka perlu bagi Pe nerintah untuk lebih meningkatkan dan menyempurnakan pe ngembangan faeilitaa pasar yang ada. Sefcingga dalam hal ini akan lebih memun^cinkan bag! perkenbangan dunia uaa ha pada maaar-maBa mendatsng dl Kotamadya Surabaya*

3* Stratagi Pengttnbangan Fagilitaa Paaar Di Kotamadya

Surabava Dalam Pelita X* II San III

Pengejribangan kota Surabaya sarapai tahun 2000* da lata pelaksanaanya dilakukan dengan rencana peznbangunan

ftun yang arah dan tujuannya untuk mewujudkan s

1* Tersedianya cukup karya, marge, suka dan wiyata

Berta ponyenpurnaarmya dalam arti nateriil dan

spiritual.

2* Tersedianya prasarana dan aarana yang cukup mecia dai dalam rangEca peningkatan fung&i historis dan

karakteriotik kota Surabaya*

Untuk ituf telah ditempuh atratcgl pengembangan nclalui pengotrapan unit-*mit pangembangan, yaltu aetiap unit pengombangan dibantuk atae daear kriterium tertentu,ni-* salnya luas wilayah, jumlah penduduk dan kepadat annya* Sejalan dengan atrategi pengembangan teraebut, terhadap Btrategl pengembangan fasilitas perpasaran juga disin - kronkan perencanaaanya berdasar pengetrapan unit — unit pengembangan, khueus yang berkaitan langsung dengan

atratogi pengembangan di bidang kegiatan ekonominya. Gambaran tata tingkat unit-unit pengembangan, so bagai dasar strategi pengembangan fasilitas perpaaaran dalam Pelita I, II, XXX dan seterusnya adalah sebagai berikut t

1* un it masyarakat (community unit) merupakan auatu unit pengembangan terkecil* fterupakan dasar bag! kapentxngan perencanaan daerah pemukiman,yang se cara adrainistratif dijumpai bentuknya dalam satu kawasan Bakun Warga (RW) • Berponduduk antara 3*000 sampai dengan 3*500 jiwa, dengan luaa areal

enam hektar aaopal tig&puluh hektar*

pengadaan fasilttao pasar pada unit maoyarakat

ini disediakan B Q $ m& & pasar krcmpyeng/pasar HW* 2* Unit lingkungan (NQigbourdhood Unit^ merupakan

unit pengembangan tin^c&t kedua yang skalanya m pat kali unit masyarakat* Serpenduduk sekitar

12 *0 0 0 Jiwa atau lobih dengan luao areal sekitar

40 eaiapai 60 Ha*

Bentuk fasilitas pasar yang dioediakan p&da unit ini adalah Pasar idngkungan* yang mempunyai ke- ■fcentuan sebagai berikut j

a* Lokasi, t&rletak dekat daerah peleyanan; disc diakan di daera&«&aerah perumahan yang padat ponduduknya*

b* Skala pelayanan, radius palayanan 200 meter;

untuk melaymi penduduk 10*000 aampai 20*000 jiwa*

c. Barmans yang diperjual belikan meliputi kafra* tuh&n soliari-hari untuk ktmoditi pangsn*

3* Unit diotrik (ITnit district) merupakan unit pe-

• ngambangan tlngkat kotiga yang skalanya empat ka 11 unit lingkungan* membsntuk aatu unit diatrlk* Dengan junilaii pen&uduk aekitar 50 * 000 hingga

60*000 jiwa yang berada dalam areal seluas maksi nun 300 Ha*

Sentuk penga&aan fasilitas pasar pada unit ini adalah bentuk paaar disstrik atau pasar lokal, yang mempunyai ketentuozi-kotentuan aebagai beri-f kut t

a* Bokasi* tarlotak di tongah-tongah/etekat tee *■ rail pelsysnan*

b# Skala pelayanan* radi.ua pelayonan 6*000 meter untuk Delayani penduduk 50*000 sampai 60*000

jiwa*

o* Barang yang diporjual balikan seba&ian besar kebutuhm Behari-hari, pangan dan oobogian ke

oil kebutuhan berkala*

4* unit urban {Urban unit) nerupaksn untuk pengen-

banyan keempat.yang okalanya empat kali unit die trik* Berpenduduk sekitar 200*000 hingga 250*000 jiwa, yang berada pada areal selua© makBimum ce- ribu empat rairoa hektar*

Bentuk pengadsan fasilitas paoar pada unit ini digolongkan sebagal pasar diotrik* yang nc-mpu - * nyai kelebihan fungsi ekonomi dan nondokati scba

gal paaar sub kota*

5* unit Sub Puaat ICota, norupakon guatu bentuk unit

pengo&bengan yan# menba^i kota dal an boberapa da draft* Unit ini molayani segala kegiatan terhadap 4umlah penduduk dari 500,000 hingga 1*000*000 ji

£©ngadaan fasilitaa pasar pada unit ini^digolong lean sebagai paoar sub kota* yan& mempunyai keten

tuan sebagai berikut j

a* Lokaai , terlatak di tengafo-tezigah daerah pola** yanan dekat dengan jalan utana*

b* Skala pclayanan* radius palayaaaii 1*800 motor

aampai 2 .0 0 0 meter* Untuk melayanl penduduk

sekitar 750 *0 0 0 hingga 1*000*000 5iwa*

c* Barang yang diperjual bellman tidak selen^cap pasar kota* nemun cukup meiifunpung untuk laene* nuhi hobutuhan pondudukjsya*

dm Bontuk bangunan pisiknya adalah permansn, do* ngan konstrukbi bangunan biaa berti&gcat atau tidak bertin^&t*

Gait Pusat Kota, merupakan suatu bentuk imit-pc- ngcnibangan kota, yan^ bsrtujuan mGAsembangkaa ko

ta sobagai pus at kegiatan yang biaa momberikan pcn^arub secara langsuns atau tidak langmmg ter h&dap pDrkeiaban^an unit^unit pengearfoangan lain-*

nya* Pengadaan rtaoilitas pasar pada unit ini di-

golon^csn sebagai pasar kota atau pasar regional*

yaag mempunyai kstentuan sebagai berikut s

a* Irokasi, terletak di ten$ali~tsngali kota dekat

demg&n dan di jelan-jalan regional#

c* Barang-barang yang diperjual belikan lengcap sebagai pasar serba ada (sebagai shooing c ter dan supermarket)»

d. Bentuk bangunan pisiknya adalah permanen de­ ngan konstruksi bangunan bertin^cat yang leng kap dongan fasilitas penunjangnya*

Di samping teraebut strategl pengembangan fas ill tas perpasaran itu sendiri jtaga diaralikan kepada t

1* Pola penyebaran penduduk* dan pola penyebaran pembangunan (penyebaran lokasi fasilitas paaar). 2* Pola pengaturan arus barang.

Dalam pola pengaturan arus barang ini dibedakan adanya kegiatan perpasaran sebagai berikut t a* Pasar dengan spesifikast barang dagangan fchte-

BUS*

b. Pasar dengan spesifikasi barang dagangan umun (jenis barang dagangannya len^cap dan borvari asi)*

3* Pola pengaturan transportaal*

Dengan peningkatan pengembangan peranan dan fling si pasar aebagai perimbangan terhadap kegiatan perdagangan yang adaf tetap baruo dijamin dan di

jaga agar pada setiap lokasi paaar yang dikes* - bangkan transport asi akan tetap lancar terutaraa kelancaran transportasi di sekitar jalan - Jalan pasar*

$«p33$r£E& £<&G$»tesnsi wtoXtto e e r t e de ne aa c c a p o st o t l& at t t o p ad a a i t t i g a i dm i J to adio i pcrpcttoron y e n s eda# rnlc o urttutc palc & c rao an n y a t e l£ h dio irito c nfc c a d o - n ^ ro p ro g g t si p ^ C A ^ u n m bortm hap X ic a t e t a ru

Bocara e c m atmtflol $ m & £ s $ x m c m faaiSitea pssa? pada

P o i i t e I jrtttvj d i o o l a i p ad a to bim 13*59/1370 sm p a i do ^ n g m 1073/1574 i o b lh d i t i t i k b o ro t t e a Itopada pcngenban# tat t e rh ad ap f a o i l i t f t a :p ssar y o n# pfinssomh fu n c o i

cdtaytt bo n ar* d m d i i r la n lf t o t s lt e n o o bsc ai p c o a* fco lo a utc rta y e n s b o r f t i n ^ i aabo c a i paosi* k o t a at c u r e g i o n a l*

co&taftc&eft a t r a t o s i peacm bcnsexi f a & i li t & a pao ar p& t e tdtmxi t!)74/<975 ** 197B/1979 o o o lh n o n lt lh bar&t&az* tops&* pgfl£!<£&tuacj5Si feailitea pzs&x? yen# disoeaifiteal** t e n ao bao ai p sn c r fc alc o a t c a a f t o t a p i paa'ssruh tm cpt** o ^c t iaain y a n c sih d i brrrcsh urut c n p ae e r fcsX&s u t e sa yox^j di&c abans&c a vz&x I>Ql£ta t ycn^r n o llp u t i p o so r K o t a daa c ub tcoto iraaa © o c c it i p lc n o lo c ia t o * p d x t o n bst ^m k o t a t psttosrSm csm ortt d lr c c a t a a tszng&b pontine*

Ontuk & t rat $ c £ p a a c c ^ c sc c a f o o i l i t e s p ao ar pada

P f t lit o n r , yciSff d l m i a i pa da ta ha n 1979/ 1930«*1 9 8 3 / 1 3 8 4

fcaa oofloaj bor^alon Ini lobih banyan dititik bcratfean fcopeda peG^ccb^mcan fcsilitco peoar Holeo oatu dan &>* lco daa* ycng neliputi pcaar diotrile don oab kota yen# ccnsuayol funcai tot pcrcncn Jsociaton g&o»«3t pordasan#

Tang a e car a planologis dan pengembangan kota dipandang mendesak sekali untuk dikembangkan*

Sasaran kebijakaanaan yang diatur dalam atrategi tersebut tak lain adalah bertujuan untuk meningkatkan fungei dan peranan faoilxtas pasar yang lebih efektif dan nenadai dengan citra perkembangan kota Surabaya sa- at ini dan mendataiig* Dengan kota lain pengembangan fa- silitas paaar haras biaa membawa arti panting terhadap perabangtman dan pengerabangan kota Surabaya sendiri , yang apabila ditinjau dari segi t

t« Teknik, pengembangan fasilitaa pasar socara pi ~ sik harus dapat raembantu nempercepat pertumbuhan tat a kehidupan kota.

2* Ekonomi, pengembangan fasilitaa pasar harus da­ pat meiabantu prosea perttmbuhan dan pening&atant a# Kegiatan dunia ueaha dan perdagangan*

b# Kelancaran dari pembangunan ekonomi* c* Public service di bidang perdagangan*

■ d* Pcndapatan pemerintah Daerah Kotanadya Suratoa ya.

3* Sosial* pengembangan fasilitas paaar harus dapat

nembantu memperoepat prosea i

a* Penciptaan lapangan ker ja yang lebih luas di bidang perdagangan dan dunia usaha*

Penciptaan pertambahan pondapatan maayaratet yang lebih proporaional* ■

Penciptaan Ita^cungan hidup yang lebih aeraai d a r i tata kehi&upan pasar*

BAB

XV

KEBXt?Jti£5ANAAlt PEBGEHBAlTCJAIf FASIMtAS PERPASARAN

01 KOTAMADYA SURABAYA

1. Kebijakaanaan Pen*remban/?an paailitaa Pasar Pada Pell

Hakekat dari kebijaksanaan pengembangan faoiii * tas perpasaran di jtotsmadya Surabaya adalah searah de­

ngan str&tegL pengembangan fasilitaa perpasaran yang era dab dironcanakan.

Sehubungan untuk itu kebijaksanaan pengembangan faoili-

tas perpasaran di Kotamadya Surabaya harus dikaitkan de

ngan kebijaksanaan Pembangunan Lima Tahun (Pelita)»

Kebijakaanaan pengembangan faailitao perpasarcn dari Pelita X sanpai Pelita berikutnya diarahkan seba - gai berikut t

1* Polita X adalah untuk menciptakan stabilitaa da-* ri kehidupan perpasaran*

2* Pelita XX adalah untuk neneiptakan suatu pertum- buhan dan pengembangan dari kehidupan fasilitas perpasaran yang oeouai dengan tatanan kehidupan perekonooian kota dewaaa ini*

3* Pelita XXX adalah untuk menciptakan pengembangan kehidupan fasilitaa perpasaran oeoara merata di wllayah Kotamadya Surabaya.

Berdasar kepada tujuan daripada setiap Pelita tersebut di atasj maka sebagai realisasi dari kebijak -

aanaan pengembangan fasilitas perpaaaran pada Pelita I* telah ditentukan pengembangan terhadap fasilitas Pasar Turi dan Tambahrejo# Alasan nengapa terhadap kedua faai litas pasar tersebut raendapatkan priori tas pengaribangan nya pada Pelita I, antara lain t

1* Kondisi pisxk fasilitaa Pasar !Furi sangat tidak memenuhi syarat sebagai fasilitas pasar oerba

ada* karena kepadatan oan&at tinggt tan kebobrok an yang aemakin meningkat*

2. Fasilitas Pasar Tori dal an kondisi yang sangat

jelek (elmg.) tidak sesuai lag! dengan lin^cung** an di mana lokasinya berada*

3* Planologi masih dapat dipertahankan sebagai pu- sat perbelanjaan, karona terpenuhinya baberapa aspek antara lain i

a. Kempunyai pengaruh ekonomi yang besar*

b. Bekat dengan pusat pordagangtm iCembang Jepun dan terminal angkutan kereta api.

Sedang fasilitas Pasar fambahrejo adalah marup&- kan pengembangan baru dengan penyatuan kegiatan tiga fa Bilitas pasar s Ngaglik, Kenjeran dan ^anbakrejo menja- di satu f&oilitas paear dengan lokasi dan bangunan ba*» ru.

Pengembangan baru dari fasilitas Pasar Tanbahrejo ad£^ lah dalam rangka raewujudkan pengembangan fasilitas pa -

dan kegiatan perokonoEiian kota yang lebih mantap di wi~ layah Eecamatan Tambaksari#

Untuk mengatahui sampai gojauh mans porkembangan dari

kedua fasilitas tarsebut setelah dilakukan perabangunan dan pengembangannya* dapat diikuti dari label 7 berikut ini*

TABEL 7

DATA SIIUASI PER£CEUBAN(UH 74SXLXMS PASAR TAfffc EEUH

BIBAUGUR PADA PB£I$A PEMAMA

i

Kama Pasar + Sebo2.ua Bxbangun * Seaudah Dibangun

* XiUas* Jumiah1 Jumlah* Luaa * Juznlah * Junlah

Dokumen terkait