• Tidak ada hasil yang ditemukan

Definisi

Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan. WHO IMPAC menetapkan batas usia kehamilan kurang dari 22 minggu, namun beberapa acuan terbaru menetapkan batas usia kehamilan kurang dari 20 mingguatau berat janin kurang dari 500 gram.

Diagnosis

 Perdarahan pervaginam dari bercak hingga berjumlah banyak

 Perut nyeri dan kaku

 Pengeluaran sebagian produk konsepsi

 Serviks dapat tertutup maupun terbuka

 Ukuran uterus lebih kecil dari yang seharusnya

Diagnosis ditegakkan dengan bantuan pemeriksaan ultrasonografi.

Faktor Predisposisi

Faktor predisposisi abortus mencakup beberapa faktor, antara lain:

 Faktor dari janin (fetal),yang terdiri dari: kelainan genetik (kromosom)

 Faktor dari ibu (maternal), yang terdiri dari: infeksi, kelainan hormonal seperti hipotiroidisme, diabetes mellitus, malnutrisi, penggunaan obat- obatan, merokok, konsumsi alkohol, faktor immunologis dan defek anatomis seperti uterus didelfis,inkompetensia serviks (penipisan dan pembukaan serviks sebelum waktu in partu, umumnya pada trimester kedua) dan sinekhiae uteri karena sindrom Asherman.

 Faktor dari ayah (paternal): kelainan sperma

Tatalaksana Umum a. Tatalaksana Umum

u Lakukan penilaian secara cepat mengenai keadaan umum ibu termasuk tanda-tanda vital (nadi, tekanan darah, pernapasan, suhu).

u Periksa tanda-tanda syok (akral dingin, pucat, takikardi, tekanan sistolik <90 mmHg). Jika terdapat syok, lakukan tatalaksana awal syok (lihat bab 3.2). Jika tidak terlihat tanda-tanda syok, tetap pikirkan kemungkinan tersebut saat penolong melakukan evaluasi mengenai kondisi ibu karena kondisinya dapat memburuk dengan cepat.

KEHAMILAN DAN PERSALINAN

DENGAN PENYULIT OBSTETRI

u Bila terdapat tanda-tanda sepsis atau dugaan abortus dengan komplikasi, berikan kombinasi antibiotika sampai ibu bebas demam untuk 48 jam: • Ampicillin 2 g IV/IM kemudian 1 g diberikan setiap 6 jam • Gentamicin 5 mg/kgBB IV setiap 24 jam

• Metronidazol 500 mg IV setiap 8 jam

u Segera rujuk ibu ke rumah sakit .

u Semua ibu yang mengalami abortus perlu mendapat dukungan emosional dan konseling kontrasepsi pasca keguguran.

u Lakukan tatalaksana selanjutnya sesuai jenis abortus.

Tabel 4.2.1 Macam-macam abortus

DIAGNOSIS PERDARAHAN NYERI PERUT UTERUS SERVIKS GEJALA KHAS

Abortus Sedikit Sedang Sesuai usia Tertutup Tidak ada ekspulsi

iminens gestasi jaringan konsepsi

Abortus Sedang-banyak Sedang-hebat Sesuai usia Terbuka Tidak ada ekspulsi

insipiens kehamilan jaringan konsepsi

Abortus Sedang-banyak Sedang-hebat Sesuai dengan Terbuka Ekspulsi sebagian

inkomplit usia kehamilan jaringan konsepsi

Abortus Sedikit Tanpa/ sedikit Lebih kecil dari Terbuka/ tertutup Ekspulsi seluruh

komplit usia gestasi jaringan konsepsi

Missed Tidak ada Tidak ada Lebih kecil dari Tertutup Janin telah mati tapi

abortion usia kehamilan tidak ada ekspulsi

jaringan konsepsi

Abortus iminens Abortus insipiens Abortus inkomplit

KEHAMILAN DAN PERSALINAN DENGAN PENYULIT OBSTETRI

b. Tatalaksana Khusus

ABORTUS IMINENS

u Pertahankan kehamilan.

u Tidak perlu pengobatan khusus.

u Jangan melakukan aktivitas fisik berlebihan atau hubungan seksual. u Jika perdarahan berhenti, pantau kondisi ibu selanjutnya pada

pemeriksaan antenatal termasuk pemantauan kadar Hb dan USG panggul serial setiap 4 minggu. Lakukan penilaian ulang bila perdarahan terjadi lagi.

u Jika perdarahan tidak berhenti, nilai kondisi janin dengan USG. Nilai

kemungkinan adanya penyebab lain. ABORTUS INSIPIENS

u Lakukan konseling untuk menjelaskan kemungkinan risiko dan rasa tidak nyaman selama tindakan evakuasi, serta memberikan informasi mengenai kontrasepsi pascakeguguran.

u Jika usia kehamilan kurang dari 16 minggu: lakukan evakuasi isi uterus

(lihat lampiran A.3). Jika evakuasi tidak dapat dilakukan segera:

• Berikan ergometrin 0,2 mg IM (dapat diulang 15 menit kemudian bila perlu)

• Rencanakan evakuasi segera.

u Jika usia kehamilan lebih dari 16 minggu:

• Tunggu pengeluaran hasil konsepsi secara spontan dan evakuasi sisa hasil konsepsi dari dalam uterus (lihat lampiran A.3).

• Bila perlu, berikan infus 40 IU oksitosin dalam 1 liter NaCl 0,9% atau Ringer Laktat dengan kecepatan 40 tetes per menit untuk membantu pengeluaran hasil konsepsi

u Lakukan pemantauan pascatindakan setiap 30 menit selama 2 jam. Bila kondisi ibu baik, pindahkan ibu ke ruang rawat.

u Lakukan pemeriksaan jaringan secara makroskopik dan kirimkan untuk pemeriksaan patologi ke laboratorium.

u Lakukan evaluasi tanda vital, perdarahan pervaginam, tanda akut abdomen, dan produksi urin setiap 6 jam selama 24 jam. Periksa kadar hemoglobin setelah 24 jam. Bila hasil pemantauan baik dan kadar Hb >8 g/dl, ibu dapat diperbolehkan pulang.

KEHAMILAN DAN PERSALINAN

DENGAN PENYULIT OBSTETRI

ABORTUS INKOMPLIT

u Lakukan konseling.

u Jika perdarahan ringan atau sedang dan kehamilan usia kehamilan kurang

dari 16 minggu, gunakan jari atau forsep cincin untuk mengeluarkan

hasil konsepsi yang mencuat dari serviks.

u Jika perdarahan berat dan usia kehamilan kurang dari 16 minggu, lakukan

evakuasi isi uterus. Aspirasi vakum manual (AVM) adalah metode yang dianjurkan (lihat lampiran A.3). Kuret tajam sebaiknya hanya dilakukan bila AVM tidak tersedia (lihat lampiran A.4).Jika evakuasi tidak dapat segera dilakukan, berikan ergometrin 0,2 mg IM (dapat diulang 15 menit kemudian bila perlu).

u Jika usia kehamilan lebih dari 16 minggu, berikan infus 40 IU oksitosin

dalam 1 liter NaCl 0,9% atau Ringer Laktat dengan kecepatan 40 tetes per menit untuk membantu pengeluaran hasil konsepsi.

u Lakukan evaluasi tanda vital pascatindakan setiap 30 menit selama 2 jam. Bila kondisi ibu baik, pindahkan ibu ke ruang rawat.

u Lakukan pemeriksaan jaringan secara makroskopik dan kirimkan untuk pemeriksaan patologi ke laboratorium.

u Lakukan evaluasi tanda vital, perdarahan pervaginam, tanda akut abdomen, dan produksi urin setiap 6 jam selama 24 jam. Periksa kadar hemoglobin setelah 24 jam. BIla hasil pemantauan baik dan kadar Hb >8 g/dl, ibu dapat diperbolehkan pulang.

Waspadalah bila tidak ditemukan adanya jaringan hasil konsepsi pada sampel kuretase! Lakukan evaluasi ulang atau rujuk untuk

memeriksa kemungkinan adanya kehamilan ektopik.

ABORTUS KOMPLIT

u Tidak diperlukan evakuasi lagi.

u Lakukan konseling untuk memberikan dukungan emosional dan menawarkan kontrasepsi pasca keguguran.

u Observasi keadaan ibu.

u Apabila terdapat anemia sedang, berikan tablet sulfas ferosus 600 mg/ hari selama 2 minggu, jika anemia berat berikan transfusi darah.

KEHAMILAN DAN PERSALINAN DENGAN PENYULIT OBSTETRI

MISSED ABORTION

u Lakukan konseling.

u Jika usia kehamilan <12 minggu: evakuasi dengan AVM atau sendok

kuret.

u Jika usia kehamilan >12 minggu namun <16 minggu: pastikan serviks

terbuka, bila perlu lakukan pematangan serviks sebelum dilakukan dilatasi dan kuretase. Lakukan evakuasi dengan tang abortus dan sendok kuret.

u Jika usia kehamilan 16-22 minggu: lakukan pematangan serviks. Lakukan

evakuasi dengan infus oksitosin 20 unitdalam 500 ml NaCl 0,9%/Ringer laktat dengan kecepatan 40 tetes/menit hingga terjadi ekspulsi hasil konsepsi. Bila dalam 24 jam evakuasi tidak terjadi, evaluasi kembali sebelum merencanakan evakuasi lebih lanjut.

u Lakukan evaluasi tanda vital pasca tindakan setiap 30 menit selama 2 jam. Bila kondisi ibu baik, pindahkan ibu ke ruang rawat.

u Lakukan pemeriksaan jaringan secara makroskopik dan kirimkan untuk pemeriksaan patologi ke laboratorium.

u Lakukan evaluasi tanda vital, perdarahan pervaginam, tanda akut abdomen, dan produksi urin setiap 6 jam selama 24 jam. Periksa kadar hemoglobin setelah 24 jam. Bila hasil pemantauan baik dan kadar Hb >8 g/dl, ibu dapat diperbolehkan pulang.

Alat Kontrasepsi dalam Rahim (AKDR) Pasca Keguguran

Kesuburan dapat kembali kira-kira 14 hari setelah keguguran. Untuk mencegah kehamilan, AKDR umumnya dapat dipasang secara aman setelah aborsi spontan atau diinduksi. Kontraindikasi pemasangan AKDR pasca keguguran antara lain infeksi pelvik, abortus septik, atau komplikasi serius lain dari abortus. Teknik pemasangan AKDR masa interval digunakan untuk abortus trimester pertama. Jika abortus terjadi di atas usia kehamilan 16 minggu, pemasangan AKDR harus dilakukan oleh tenaga yang mendapat pelatihan khusus.

Keterangan lainnya Aspirasi Vakum Manual (AVM)

Aspirasi VakumManual (AVM) merupakansalah satu cara efektif evakuasi sisa konsepsi pada abortus inkomplit. Evakuasi dilakukan dengan mengisap sisa

KEHAMILAN DAN PERSALINAN

DENGAN PENYULIT OBSTETRI

konsepsi dari kavum uteri dengan tekanan negatif (vakum) sebesar 1 atm atau 660 mmHg.

Persiapan untuk prosedur AVM Perlengkapan

Instrumen yang disiapkan antara lain:

u Tabung dengan volume 60 mL

u Pengatur katup (1 atau 2 buah)

u Toraks dan tangkai penarik/pendorong

u Penahan toraks (collar stop) di pangkal tabung

u Silikon pelumas cincin karet

u Kanula steril dengan 2 lobang di ujungnya. Kanula terdapat dalam ukuran kecil (4,5, dan 6 mm) dan besar (6, 7, 8, 9, 10 dan 12 mm) Persiapan

u Upaya pencegahan infeksi : cuci tangan dengan sabun atau air mengalir (sebelum dan setelah prosedur), gunakan peralatan steril atau DTT, usap vagina dan serviks dengan antiseptik serta gunakan teknik tanpa sentuh.

u Periksa fungsi isap (tekanan negatif) tabung AVM u Pastikan kesiapan tindakan gawatdarurat

u Buat tekanan negatif (vakum) di dalam tabung AVM

Langkah-langkah

u Masukkan spekulum secara halus, perhatikan serviks, apakah ditemui robekan atau jaringan yang terjepit di ostium. Apabila terdapat jaringan atau bekuan darah di vagina atau serviks, keluarkan dengan klem ovum. Bila tampak benang AKDR, bersihkan dulu serviks dengan kapas yang telah dibasahi larutan antiseptik, baru tarik benangnya untuk mengeluarkan AKDR.

u Bersihkan serviks, usapkan larutan antiseptik

u Lakukan blok paraservikal (bila diperlukan)

u Pegang bibir atas serviks (dengan tenakulum atau klem ovum), tegangkan lalu ukur bukaan ostium serviks dengan kanula.

u Setelah diperoleh ukuran yang sesuai, dengan hati-hati, masukkan (rotasikan dan dorong) kanula ke dalam kavum uteri

KEHAMILAN DAN PERSALINAN DENGAN PENYULIT OBSTETRI

titik-titik pada alat yang sama dengan lobang kannula. Titik dekat ujung kannula menunjukkan ukuran 6 cm dan setiap titik berikutnya menunjukkan tambahan 1 cm. Dengan memperhatikan skala pada titik- titik tersebut dapat dilakukan pendugaan yang akurat tentang kedalaman dan besar kavum uteri. Setelah pengukuran selesai, tarik sedikit ujung kannula dari fundus uteri.

u Hubungkan pangkal kannula (dipegang sambil memegang tenakulum) dengan tabung AVM (melalui adaptor)

u Buka pengatur katup untuk menjalankan tekanan negatif (vakum) ke dalam kavum uteri. Bila tekanan tersebut bekerja, tampak cairan darah dan busa memasuki tabung AVM.

u Evakuasi sisa konsepsi dengan menggerakkan kannula maju-mundur sambil dirotasikan ke kanan-kiri secara sistematik. Gerakan rotasi tersebut jangan melebihi 1800pada satu sisi (depan atau belakang)

Penting untuk menjaga agar kannula tidak tertarik keluar dari ostium (kavum) uteri karena akan menghilangkan tekanan negatif (vakum) dalam tabung. Hal yang sama juga terjadi apabila tabung AVM penuh. Apabila tekanan tersebut hilang, maka lepaskan sambungan kannula dan tabung, kemudian keluarkan isi tabung. Siapkan kembali tekanan negatif dengan jalan menutup kembali pengatur katup, tarik tangkai pendorong hingga ganjal terkait pada pangkal tabung.

Perhatikan

Jangan memegang tabung pada tangkai pendorong karena dapat melepaskan kait atau ganjal sehingga tekanan negatifnya hilang. Hal demikian tidak boleh terjadi pada keadaan kannula sudah dihubungkan dengan tabung karena akan mendorong udara (atau isi tabung) ke dalam kavum uteri

u Periksa kebersihan kavum uteri atau kelengkapan hasil evakuasi. Kavum uteri diduga cukup bersih jika dilihat dari temuan berikut:

u Busa-busa merah (merah jambu) atau tidak terlihat lagi massa kehamilan terhisap ke dalam tabung AVM

KEHAMILAN DAN PERSALINAN

DENGAN PENYULIT OBSTETRI

u Mulut kannula melewati bagian-bagian bersabut/kasar (gritty sensation) pada saat digerakkan melalui dinding kavum uteri

u Uterus berkontraksi atau seperti memegang bambu

u Keluarkan kannula, lepaskan sambungannya dengan tabung AVM dan

masukkan ke dalam wadah yang berisi larutan dekontaminasi. Buka pengatur katup, keluarkan isis tabung AVM (dengan menekan pendorong toraks) ke dalam wadah khusus.

u Periksa jaringan hasil evakuasi, antara lain:

 Jumlah dan adanya massa kehamilan  Memastikan kebersihan evakuasi

 Adanya kelainan-kelainan di luar massa kehamilan (misalnya gelembung mola)

u Setelah dipastikan kavum uteri bersih dari sisa konsepsi, lepaskan tenakulum dan spekulum. Lakukan dekontaminasi pada peralatan bekas pakai

u Sementara masih menggunakan sarung tangan, kumpulkan bahan habis pakai (kapas, kasa dsb) ke dalam tempat sampah yang telah disediakan. Amankan benda tajam pada tempat yang sesuai. Buang massa/jaringan atau hasil evakuasi ke dalam saluran pembuangan khusus.

u Masukkan kedua sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5%, bersihkan cemaran kemudian lepaskan sarung tangan secara terbalik ke dalam wadah dekontaminasi.

KEHAMILAN DAN PERSALINAN DENGAN PENYULIT OBSTETRI

Dokumen terkait