• Tidak ada hasil yang ditemukan

59

Gambar 3.2

Arus Kas Masjid Roudlotul Muttaqin

Pada gambar 3.4, kas masjid Roudlotul Muttaqin berasal dari kotak amal, infaq dan shadaqah serta pendapatan bunga juga termasuk pemasukan dana masjid. Pada pendapatan bunga terdapat panah imbal balik dikarenakan bunga tidak diambil oleh pihak masjid. Kas tersebut digunakan untuk pengajian rutin, honor khatib, honor kebersihan, biaya operasional masjid, biaya administrasi tabungan, dan pembayaran pajak.

KAS

Acara Rutin Masjid Khatib Biaya Operasional Masjid Honor Kebersihan Biaya Administrasi Tabungan BANK Pembayaran Pajak Infaq, Shadaqah Kotak Amal Pendapatan Bunga Pemerintah

60

5. Laporan Keuangan Masjid Roudlotul Muttaqin

Laporan keuangan adalah sebuah cacatan informasi keuangan suatu lembaga atau perusahaan pada suatu periode akuntansi dengan tujuan untuk menyediakan informasi keuangan.

Masjid Roudlotul Muttaqin menerapkan manajemen keuangan meskipun dalam bentuk yang sederhana, dengan melakukan pencatatan pemasukan dan pengeluaran dana masjid kemudian memberikan laporan keuangan tiap jum’at setelah shalat jum’at kepada pengurus dan jama’ah.

Dalam sebuah laporan keuangan tentu diperlukan sebuah analisis, sebelum melakukan sebuah analisis harus mengetahui dasar-dasar laporan keuangan, seperti neraca, laporan rugi laba, dan lainnya. Berkaitan dengan obyek penelitian yang bersifat non profit sehingga neraca dan laporan rugi laba tidak digunakan dalam penyusunan laporan keuangan masjid, melainkan menggunakan catatan harian keuangan yang meliputi pemasukan dan pengeluaran.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan laporan keuangan masjid Roudlotul Muttaqin per tahun 2015 sebagai informasi. Penyajian laporan keuangan masjid Roudlotul Muttaqin berupa pemasukan dan pengeluaran setiap bulan, dengan penulisan yang sederhana. Berikut laporan keuangan masjid Roudlotul Muttaqin yang meliputi pemasukan dana dan pengeluaran dana pada tahun 2015:4

4

Dhawam Huri, Bendahara Masjid Roudlotul Muttaqin Wawancara, Sidoarjo, 24 Mei 2016.

61

Gambar 3.3

Pemasukan Dana Masjid Roudlotul Muttaqin Tahun 2015

Gambar 3.4

Pengeluaran Dana Masjid Roudlotul Muttaqin Tahun 2015

Dapat diketahui dari kedua gambar diatas, pemasukan dana masjid Roudlotul Muttaqin pada bulan Juli 2015 merupakan pemasukan dana tertinggi, dikarenakan pada bulan Juli bertepatan dengan bulan Ramadhan minggu terakhir dan hari raya Idul Fitri sehingga ada tambahan pemasukan

6,069,000 5,713,000 4,230,000 6,680,000 12,700,000 9,965,000 13,190,000 4,690,000 6,785,000 6,070,000 4,470,000 3,560,000 0 2,000,000 4,000,000 6,000,000 8,000,000 10,000,000 12,000,000 14,000,000 Pemasukan (Rp) 1,368,000 1,418,000 1,818,000 1,801,500 5,018,000 7,089,300 18,210,000 1,018,000 2,258,000 4,518,000 2,487,000 2,382,000 0 5,000,000 10,000,000 15,000,000 20,000,000 Pengeluaran (Rp)

62

dana dari uang kaleng tarawih sebesar Rp 800.000, uang kaleng hari raya Idul Fitri sebesar Rp 1.520.000 dan uang jariyah sebesar Rp 5.900.000. Sedangkan pengeluaran dana masjid Roudlotul Muttaqin pada tahun 2015 juga merupakan pengeluaran dana tertinggi, dikarenakan pada bulan Juli bertepatan dengan hari raya Idul Fitri. Dana tersebut digunakan untuk pemberian THR kepada petugas kebersihan, pemberian bingkisan lebaran dan untuk memenuhi kebutuhan masjid.

63

BAB IV

ANALISIS PENGELOLAAN DANA MASJID ROUDLOTUL MUTTAQIN DESA PANDEAN WARU SIDOARJO PADA PERBANKAN

A. Analisis Pengelolaan Dana Masjid Roudlotul Muttaqin Desa Pandean Waru Sidoarjo

Manajemen dalam sebuah lembaga sangatlah diperlukan, karena dengan manajemen kita bisa merencanakan, melaksanakan, mengawasi, serta mengendalikan sebuah lembaga tersebut dalam mencapai tujuannya. Begitu juga halnya dengan sebuah masjid, selain fungsi utamanya sebagai tempat ibadah, masjid juga digunakan sebagai tempat pendidikan Al Quran, baitul maal, koperasi masjid dan unit pengumpul shadaqah, infaq, dan zakat. Oleh karena itu masjid juga memerlukan manajemen, baik itu manajemen fisik maupun manajemen fungsional. Demikian halnya di masjid Roudlotul Muttaqin di desa Pandean Waru Sidoarjo, salah satu wujud dari manajemen fisik masjid Roudlotul Muttaqin yaitu mengatur kepengurusan takmir masjid, keuangan, dan segala hal yang terkait dengan kebutuhan fisik masjid. Namun secara fungsional, masjid Roudlotul Muttaqin belum sepenuhnya menjalankan fungsinya, seperti tidak adanya Tempat Pendidikan Al Qur’an (TPQ).

Manajemen keuangan di masjid Roudlotul Muttaqin meliputi, sumber dana masjid, pengumpulan dana masjid, pemanfaatan dana masjid, kebijakan pengelolaan keuangan masjid telah dikelola dengan cukup baik, hal ini dapat

64

dilihat pada laporan keuangan masjid Roudlotul Muttaqin yang merupakan salah satu kebijakan keuangan masjid dalam bentuk yang sederhana, seperti:

Tabel 4.1

Laporan Keuangan Masjid Roudlotul Muttaqin 2015

Dalam rangka memudahkan proses pengelolaan dana masjid, pihak masjid Roudlotul Muttaqin melakukan beberapa tahapan sesuai dengan prinsip manajemen keuangan, yang meliputi:

LAPORAN KEUANGAN

MASJID “ROUDLOTUL MUTTAQIN”

PANDEAN-WARU

Bulan : Januari

NO. KETERANGAN PEMASUKAN

1 Saldo Bulan Desember

Rp 74.876.500

2 Kaleng Jum’at I Rp 1.060.000 3 Kaleng Jum’at II Rp 980.000 4 Kaleng Jum’at III Rp 909.000 5 Kaleng Jum’at IV Rp 1.230.000 6 Kaleng Jum’at V Rp 890.000

7 Jariyah Rp 1.000.000

NO. KETERANGAN PENGELUARAN

1 Kliwonan Rp 150.000 2 Kebersihan Rp 350.000 3 Pengajian Rutin I Rp 300.000 4 Listrik Prabayar Rp 250.000 5 Bayar PDAM Rp 18.000 6 Pengajian Rutin II Rp 300.000 JUMLAH Rp 1.368.000

65

a) Perencanaan sumber dan penggunaan dana Masjid Roudlotul Muttaqin

b) Proyeksi aliran dana

Proyeksi aliran dana masjid Roudlotul Muttaqin pada tahun 2015 merupakan proyeksi aliran dana jangka pendek, yang digunakan untuk pembiayaan dan penerimaan dari operasional masjid, pemasukan dana masjid Roudlotul Muttaqin yang terkumpul dari kotak amal, infaq dan shadaqah tahun 2015 sebesar Rp 84.122.000, dan pengeluaran dana sebesar Rp 49.385.000. Biaya pengeluaran dana masjid Roudlotul merupakan jenis biaya semivariabel karena jumlah total biaya berubah-ubah sesuai dengan perberubah-ubahan volume kegiatan masjid.

c) Penyusunan laporan keuangan

Laporan keuangan sangat penting bagi masjid Roudlotul Muttaqin. Dengan adanya laporan keuangan, pengurus dapat mengetahui informasi keuangan dari setiap aktivitas masjid Roudlotul Muttaqin. Dalam penyusunan laporan keuangan membutuhkan sebuah analisis untuk melakukan penilaian keadaan keuangan lembaga atau korporasi profit

MASJID ROUDLOTUL MUTTAQIN Infaq, Shadaqah Kotak Amal Pengajian Biaya Kebersihan Biaya Operasional Masjid

66

baik lampau, sekarang dan ekspektasi keuangan untuk masa depan. Lain halnya dengan masjid yang bersifat non profit karena pendapatan dananya tidak menentu, sehingga penyusunan laporan keuangannya hanya berupa informasi pemasukan dan pengeluaran dana, seperti dokumen transaksi dan buku harian.

Sejauh yang didapatkan oleh peneliti melalui wawancara di lapangan, pemanfaatan dana umat yang terkumpul di masjid Roudlotul Muttaqin masih tergolong kurang produktif. Pemanfaatan dana umat di masjid masih seputar pada pengeluaran operasional masjid seperti listrik, air, kebersihan, honor atau bisyaroh khotib, dan lain-lain.

B. Analisis Pengelolaan Bunga Bank Dari Dana Masjid Roudlotul Muttaqin Desa Pandean Waru Sidoarjo Pada Perbankan

Masjid Roudlotul Muttaqin adalah salah satu masjid yang menggunakan jasa perbankan dalam segi penyimpanan dana. Produk yang digunakan masjid Roudlotul Muttaqin dalam bank konvensional yaitu tabungan. Dana yang disimpan dalam bank tersebut sewaktu-waktu dapat ditarik melalui ATM atau melalui teller. Dana yang ditarik oleh pengurus masjid Roudlotul Muttaqin digunakan untuk memenuhi kebutuhan masjid, baik kebutuhan internal, eksternal maupun biaya pendukung.1

1

Dhawam Huri, Bendahara Masjid Roudlotul Muttaqin Wawancara, Sidoarjo, 08 Desember 2015.

67

Dana yang terkumpul merupakan dana dari masyarakat desa Pandean, maka sudah seharusnya dana tersebut dikelola dengan lebih baik agar memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar. Seperti air yang tidak mengalir, lama kelamaan akan menjadi keruh, begitu juga dengan uang yang hanya mengendap di bank maka akan menjadi dana idle dan tidak produktif bagi masjid.

Dalam hal penyimpanan dana, masjid Roudlotul Muttaqin memilih produk simpanan di Bank Central Asia (BCA). Padahal segala transaksi dalam bank konvensional tentu tidak terlepas dari bunga simpanan dan bunga pinjaman. Bunga dalam prespektif Islam hukumnya haram yang dipersamakan dengan riba, riba adalah tambahan. Bunga (tambahan) pada pinjaman (qardh) yang dibebankan kepada pihak ketiga dinamakan riba, karena adanya tambahan pada saat pengembalian pinjaman (qardh). Sedangkan bunga (tambahan) pada simpanan yang diberikan oleh bank kepada nasabah, dikatakan riba karena dikhawatirkan dana tersebut tercampur dengan hasil keuntungan bank konvesional dari usaha yang tidak halal.

Dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Ali Imran (3) ayat 130 mengenai hukum riba sebagai berikut:

                       

68

Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.2 Ayat diatas menjelaskan bahwa riba dilarang dalam Islam. Walaupun riba tidak berlipat ganda hukumnya tetap haram. Riba memiliki dua macam, yaitu riba nasiah dan riba fadhl. Riba nasiah ialah pembayaran lebih yang disyaratkan oleh orang yang meminjamkan. Riba fadhl ialah penukaran suatu barang dengan barang yang sejenis, tetapi lebih banyak jumlahnya karena orang yang menukarkan mensyaratkan demikian, seperti penukaran emas dengan emas, padi dengan padi, dan sebagainya. Riba yang dimaksud dalam ayat ini riba nasiah yang berlipat ganda yang umum terjadi dalam masyarakat Arab zaman jahiliyah.3

Dalam hadits juga disebutkan bahwa riba hukumya haram, sebagai berikut:

ُﷲﺒ َﻦَﻌَ

َﺒ

ْﻮُﻣَو ﺎَﱢﺮﺒ َ ِﻛ

َُِﺗﺎَﻛَو ِْﻳَﺪِﺎَﺷَو َُِﻛ

Allah melaknat pemakan riba, yang memberi makan, para saksi, dan penulisnya. HR. Ahmad.4

Hadits di atas menjelaskan bahwa hukum riba tidak hanya dibebankan kepada pemberinya saja akan tetapi semua yang bersangkutan dengan transaksi riba dilaknat oleh Allah SWT.

Namun meski bunga bank merupakan salah satu pemasukan dana bagi masjid Roudlotul Muttaqin, pihak pengurus masjid Roudlotul Muttaqin menyatakan bahwa tidak mengambil bunga tersebut, meskipun bunga yang

2

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya juz 3 surat Ali-Imran ayat 130, 84.

3

Ibid,.

4

Lidwa Pusaka i-Software – Kitab 9 Imam Hadits, Kitab Ahmad Hadits No-3618.

69

diberikan oleh pihak bank kepada masjid Roudlotul Muttaqin sebagai bentuk balas jasa. Dalam hal tersebut, kebijakan bank tetap memberikan bunga kepada nasabah setiap bulannya, apabila bunga setiap bulan tidak diambil, maka bunga tersebut tetap diberikan pada saat penutupan rekening dan nasabah diberi opsi atau pilihan dalam pendistribusian bunga apakah diinfaqkan atau disumbangkan.5 Namun, hingga saat ini masjid Roudlotul Muttaqin belum pernah melakukan penutupan rekening sehingga bunga tetap mengendap dalam rekening.

5

Customer Sevice Bank Central Asia Wawancara, Sidoarjo, 16 Agustus 2016.

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang ditemukan peneliti mengenai pengelolaan dana masjid Roudlotul Muttaqin desa Pandean pada perbankan dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Manajemen keuangan di masjid Roudlotul Muttaqin meliputi, sumber dana, pengumpulan dana, pemanfaatan dana, dan kebijakan pengelolaan keuangan masjid yang dikelola dengan baik. Beberapa tahapan manajemen keuangan yang dilakukan oleh masjid Roudlotul Muttaqin dilaporkan dalam bentuk buku harian pemasukan dan pengeluaran dana. Laporan keuangan tersebut diinformasikan kepada para pengurus dan para jama’ah masjid Roudlotul Muttaqin. Dalam pengelolaan dana tersebut, masjid Roudlotul Muttaqin menggunakan jasa bank konvensional yaitu BCA (Bank Central Asia) dalam penyimpanan dana. 2. Masjid Roudlotul Muttaqin menggunakan produk tabungan bank

konvensional, tentu terdapat bunga pada dana simpanan masjid Roudlotul Muttaqin. Bunga simpanan dipersamakan dengan riba karena dikhawatirkan dana tersebut tercampur dengan hasil keuntungan bank konvesional dari usaha yang tidak halal. Dalam hal ini, meskipun bunga tersebut masuk pada rekening masjid, selama ini pihak masjid tidak

71

mengambil bunga tersebut. sehingga pada saat penutupan rekening nanti, pihak masjid Roudlotul Muttaqin diberi opsi atau pilihan apakah bunga tersebut diinfaqkan atau disumbangkan.

B. Saran

Setelah melakukan penelitian pada pengelolaan dana masjid Roudlotul Muttaqin, peneliti dapat memberikan masukan agar bisa bermanfaat bagi masjid Roudlotul Muttaqin mengenai penempatan dana masjid pada bank konvensional. Pada kasus ini peneliti memberikan rekomendasi penempatan dana masjid pada bank syariah yang berpegang teguh pada prinsip Ekonomi Islam, karena pada bank konvensional menerapkan bunga yang hukumnya haram. Dengan demikian masjid Roudlotul Muttaqin dapat terhindar dari bahaya riba.

72

DAFTAR PUSTAKA

Ayub, dkk. Manajemen Masjid. Jakarta: Gema Insani, 1996.

Azwar, Saifuddin. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2007. Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Sosial: Format-format Kuantitatif dan

Kuanlitatif. Surabaya: Airlangga University Press, 2011.

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya juz 3 surat Ali-Imran ayat 130

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya juz 10 surat At-Taubah ayat 18

Dian M., Agustin. Sistem Manajemen Mutu Berdasarkan ISO 9001: 2008 di Masjid Al-Akbar Surabaya Skripsi IAIN Sunan Ampel Surabaya, 2013. Al-Faruq, Asadulloh. Panduan Lengkap Mengelola dan Memakmurkan Masjid.

Solo: Pustaka Arafah, 2010.

Ghozali Arif, Ahmad. Masyarakat Desa Pandean Wawancara, Sidoarjo, 21 Mei 2016.

Huri, Dhawan. Bendahara Masjid Roud}otul Muttaqi>n wawancara, Sidoarjo, 08 Desember 2015.

Huri, Dhawam. Bendahara Masjid Roudlotul Muttaqin Wawancara, Sidoarjo, 24 Mei 2016.

ICMI ORSAT Cempaka Putih, FOKKUS BABINROHIS Pusat dan Yayasan Kado Anak Muslim, Pedoman Manajemen Masjid. Jakarta: Departemen Agama, 2004.

Irwan, Muhammad. Sekretaris Masjid Roudlotul Muttaqin Wawancara, Sidoarjo, 23 Mei 2016.

Kholidiyah, Nur Kholidah. Kritik Pengelolaan Masjid: Pemberdayaan Masjid Menurut Prespektif Kritis Pemikir Islam Untuk Surabaya Dan Sekitarnya. Skripsi UIN Sunan Ampel Surabaya, 2014.

Latif, Abdul. Akuntabilitas dan Pengelolaan Keuangan di Masjid. Skripsi Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014.

Lidwa Pusaka i-Software – Kitab 9 Imam Hadits, Kitab Ahmad Hadits No-3618. Martin, John D. Dasar-dasar Manajemen Keuangan Jilid 1. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada. 1995.

Mukhtar, Mukhtar. Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif. Jakarta: GP Press Group, 2013.

73

Rahayu, Anik Fitri. Pembangunan Masjid Nurul Huda di Desa Lowayu Dukun Gresik. Skripsi IAIN Sunan Ampel Surabaya, 2011.

Sartono, Agus R. Ringkasan Teori Manajemen Keuangan Edisi 3. Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA, 2000.

Sastrawati, Sastrawati. Sistem Penggalian dan Pengalokasian Dana Masjid Mu’ayyad Wonocolo Surabaya. Skripsi UIN Sunan Ampel Surabaya, 2014.

Sugiyono, Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif dan R&D . Bandung: Alfa Beta, 2008.

Sukmadinata, Nana Syaodih. Jenis-jenis Penelitian. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007.

Sulastiningsih, Sulastiningsih. Akuntansi Biaya Dilengkapi Dengan Isu-Isu Kontemporer. Yogyakarta: UPP, 1999.

Tampubolon, Manahan P. Manajemen Keuangan (Finance Management). Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa, 2008.

Van Horne, James C. Fundamentals of Financial Management. Jakarta: Salemba Empat, 2005.

Dokumen terkait