• Tidak ada hasil yang ditemukan

Acuan dasar sistem pemeliharaan bangunan . 105

BAB III TINJAUAN UMUM KABUPATEN MALUKU TENGGARA

B. Acuan Perencanaan Makro

11. Acuan dasar sistem pemeliharaan bangunan . 105

a. Kemudahan pelaksanaan.

b. Kebersihan dan keawetan bangunan.

c. Dampak terhadap lingkungan sekitarnya.

d. Keindahan bangunan dan sekitarnya.

12. Acuan dasar sistem parkir

Dengan mengacu pada sifat dan fungsi bangunan, maka kebutuhan sarana parkir dipertimbangkan terhadap :

a. Kepentingan pengunjung.

b. Kepentingan pengelola.

c. Kepentingan terhadap aktifitas supplier.

Sampah Basah

Sampah Kering

Penampungan Sementara Truk Sampah Tempat Pembuangan Akhir

Dalam perencanaan perletakan sarana parkir ini yang perlu dipertimbangkan, yaitu :

1) Daya tampung dan kaitan dengan kondisi site.

2) Kemudahan dalam pencapaian.

3) Sirkulasi, keamanan dan kenyamanan parkir kendaraan.

4) Pemisahan area parkir antara pengunjung dan pengelola.

BAB V KESIMPULAN

A. Masalah Arsitektural

1. Hotel yang akan direncankan hotel wisata berada pada kawasan wisata yaitu pantai pasir panjang serta mudah dalam pencapaian yaitu ± 15 menit dari pusat kota Langgur.

2. Fasilitas penunjang yang akan dibangun seperti money changer, BANK + ATM, travel agency, poliklinik dll.

3. Demi kenyamanan hotel wisata yang akan dibangun maka dilengkapi dengan kolam renag dan gesebo untuk bersantai.

4. Hotel wisata yang akan direncankan mengadopsi bangunan setempat.

B. Masalah Non Arsitektur

Berdasarkan kebutuhan ruang dan besaran ruang maka diperoleh jumlah perencanan kamar untukjangka waktu sampai pada tahun 2029 yaitu 88 kamar.

DAFTAR PUSTAKA

Abd. Rachman Arief, Pengantar Ilmu Perhotelan dan Restoran, CV. Graha Ilmu, 2000

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Maluku Tenggara.

Faris Jumawan, 2009: Hotel Wisata Bulu Dua Di Kabupaten Soppeng, Universitas ”45” Makassar.

Geoffrey Broadbent, Design in Architecture,1973

Herman Shahrir, 2004: Hotel dengan Fasilitas SPA di Kawasan Pariwisata Malino Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan, UMI, Makassar.

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Balai Pustaka, 1989.

Maluku Tenggara Dalam Angka Tahun 2015, Bappeda Kabupaten Maluku Tenggra, 2015

Neifert Ernst, Data Arsitek Edisi Kedua, Erlangga, Jakarta, 1993.

Rumekso, Hosekeeping Hotel, Andi, Yogyakarta, 2002.

Samsudin Sulaiman, Pengantar Statistika Pariwisata, Alfabeta, 2000 Sumber : http://www.expedia.co.id.

Sumber : http://penataanruangmaluku.net) Sumber : www.malukutenggarakab.go.id

Lampiran 1

DIMENSI GERAK MANUSIA

Lampiran 2

STANDAR GERAK RUANG PERKANTORAN

Lampiran 3

STANDAR UKURAN TUBUH MANUSIA

Lampiran 4

KEBUTUHAN PARKIR BUS, MOBIL PRIBADI, TRUK dan MOTOR

Lampiran 5

TEMPAT PARKIR

Lampiran 6

TEMPAT MAKAN PENGUNJUNG ( KANTIN)

Lampiran 6

TEMPAT MAKAN PENGUNJUNG ( KANTIN)

Lampiran 6

TEMPAT MAKAN PENGUNJUNG ( KANTIN)

HOTEL WISATA PANTAI PASIR PANJANG DI KABUPATEN MALUKU TENGGARA

LAPORAN PERANCANGAN

Diajukan Sebagai Persyaratan Untuk Ujian Sarjana Teknik Arsitektur

Oleh

YEREMIAS MAYABUBUN 45 08 043 027

JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS BOSOWA MAKASSAR

2018

HALAMAN PENGESAHAN

ACUAN PERANCANGAN

Proyek : UJIAN SARJANA TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS BOSOWA MAKASSAR

Judul : HOTEL WISATA PANTAI PASIR PANJANG DI KAB.

MALUKU TENGGARA Penyusun : YEREMIAS MAYAUBUN No.Stambuk: 45 08 043 027

Periode : SEMESTER GANJIL 2017-2018 Menyetujui : Dosen Pembimbing

Pembimbing I

Ir. Hadrawi Machmud, M.Si.

NIDN. 09 - 2804 - 7002

Pembimbing II

Ir. Syam Fitriani A, M.Sc NIDN. 09 - 3108 - 7602

Pembimbing III

Syahril Idris, ST, M.SP NIP : 09 - 0402 - 7902

Mengetahui : Dekan

Fakultas Teknik

Dr. Hamsina, ST.,M.Si NIDN. 09 - 2406 - 7601

Ketua Program Studi Teknik Arsitektur

Ir. Syamsuddin Mustafa, MT NIDN. 09 - 0506 - 7602

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria, atas kasih karunia dan penyertaan-Nya hingga penyusunan Acuan Perancangan ini dapat terselesaikan.

Acuan ini disusun sebagai syarat mata kuliah Tugas Akhir pada Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Bosowa Makassar dengan judul:

HOTEL WISATA PANTAI PASIR PANJANG DI KABUPATEN MALUKU TENGGARA

Keberhasilan menuntut kerja keras, tetapi kerja keras saja tidak menjamin keberhasilan, karena adanya keterbatasan dan kemampuan.

Namun penulis disadari bahwa acuan perancangan ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu saran dan masukan yang membangun akan selalu penulis harapkan.

Dengan bersama kita dapat melakukan sesuatu yang jauh lebih baik daripada kita melakukannya sendiri. Untuk itu dengan kerendahan hati penulis tidak lupa haturkan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Ayahanda Evalinus Mayabubun dan Ibunda Leonarda Mayabubun yang telah melahirkan, merawat dan membesarkan.

2. Bapak Ir. Hadrawi Machmud, M.Si., Ibu Syam Fitriani A, ST., M.Sc., dan Bapak Syahril Indris, ST., M.SP selaku dosen pembimbing, yang telah meluangkan waktu, dan pikiran dalam proses bimbingan dan penyusunan acuan perancangan ini.

3. Bapak Syamsuddin Mustafa, ST,. MT selaku Ketua Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Bosowa Makassar.

4. Segenap Dosen dan Staf Karyawan Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Unversitas Bosowa Makassar.

5. Segenap Instansi yang telah memberikan data dan informasi yang penulis butuhkan.

6. Angkatan Arsitektur ’08 tanpa terkecuali terima kasih buat dukungannya.

7. Rekan-rekan Mahasiswa Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Bosowa Makassar yang telah banyak membantu dalam penulisan ini.

8. Dan semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu baik secara langsung maupun tidak langsung.

Akhir kata semoga penulisan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan, khususnya rekan-rekan mahasiswa Teknik Arsitektur.

dan semoga Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria selalu memberi rahmat dan berkat-Nya kepada kita semua, Amin.

Makassar, Februari 2018 Penulis,

YEREMIAS MAYABUBUN

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR ... iii DAFTAR ISI... vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ... ... 1 B. Tujuan Pengadaan Proyek ... 2 C. Batasan Proyek ... 2 BAB II RINGKASAN PROYEK

A. Data Fisik... 3 B. Pengertian Proyek ... 3 C. Tujuan Proyek... 3 D. Sasaran Proyek ... 4 E. Identifikasi Pelaku Kegiatan ... 4 BAB III RANCANGAN FISIK PROYEK

A. Perancangan Fisik Makro ... 5 1. Penentuan lokasi ... 5 2. Penentuan site ... 5 3. Pengolahan site ... 6

vii B. Perancangan Fisik Mikro ... 7

1. Jenis dan besaran ruang ... 7 2. Bentuk dan penampilan bangunan ... 13 3. Sistem struktur ... 14 4. Tata ruang dalam ... 14 5. Perlengkapan bangunan ... 15 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

1. Menyadari bahwa gagasan yang mendorong pekembangan obyek wisata amat penting didalam kehidupan manusia sebagai peyegaran kembali setelah melakukan aktifitas sehari-hari dan sekaligus merupakan pendidikan dalam mengenal dan mencintai alam

2. Adanya rencana pemerintah daerah tentang pengembangan kawasan Pantai Pasir Panjang di Kab. Maluku Tengara, terutama wisata bahari kawasan pantai dan perairannya.

3. Perkembangan kawasan ini diarahkan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan sifat pengembangan regional, nasional, dan interniasional.

4. Fasilitas tempat rekreasi yang ada sekarang ini dan yang akan dikembangkan sangat menunjang kelangsungan kunjungan wisatawan sihingga sangat relevan untuk untuk menumbuhkan suatu iklim kepariwisataan yang kondusif, khususnya Kab. Maluku Tenggara.

B. Tujuan Pengadaan Proyek

Mewujudkan suatu bangunan Hotel Wisata, sebagai kebutuhan wisatawan dalam jangka waktu prediksi 15 tahun mendatang, sehingga diharapkan tuntutan akan tempat wisata yang representatif bagi wisatawan dapat tercapai.

C. Batasan Proyek

Dalam perencanaan proyek ini dibatasi pada aspek:

1. Konseptual yang didalamnya mencakup pengolahan site, bentuk, ruang, sirkulasi, struktur dan utilitas.

2. Perencanaan dibatasi pada perencanaan Arsitektur yang meliputi perencanaan site, denah, tampak, potongan, dan perspektif.

3. Perencanaan Hotel Wisata pada perencanaan struktur, utilitas dan perlengkapan bangunan dibatasi pada konsep sistem penerapan yang sesuai dan tidak dilakukan secara terperinci berdasarkan pada hasil perhitungan aktual.

BAB II

RINGKASAN PROYEK

A. Data Fisik

1. Nama Proyek : Hotel Wisata Pantai Panjang Di Kab. Maluku Tengara.

2. Lokasi Proyek : Desa Pasir Panjang- Kecamatan Kei Kecil 3. Pemilik Proyek : Pihak Pemerintah Daerah

4. Luas Tapak : 3,02 Ha

B. Pengertian Proyek

Hotel wisata berfungsi sebagai penyediaan akomodasi secara harian berupa kamar-kamar di dalam satu bagunan, yang dapat dilengkapi dengan jasa pelayanan makan dan minum, kegiatan hiburan serta fasilitas lainnya.

C. Tujuan Proyek

Tujuan perancangan proyek Hotel Wisata Pantai Pasir Panjang adalah merencanakan suatu bangunan hotel wisata merupakan wadah untuk kegiatan rekreasi yang berbasis pantai pasir panjang dengan wisata bahari sebagai daya tarik, dan dan obyek wisata utama, karena itu lingkungan pelayanan meliputi wisatawan yang melakukan kegiatan rekreasi, baik lokal nusanatara maupun mancanegara.

D. Sasaran Proyek

Adalah untuk mendapatkan suatu rancangan Hotel Wisata Pasir Panjang, yang dapat mewadahi segala aktifitas wisatawan.

E. Identifikasi Pelaku Kegiatan 1. Pengunjung/ masyarakat 2. Pengelola

BAB III

RANCANGAN FISIK PROYEK

A. Perancangan Fisik Makro 1. Penentuan lokasi

Lokasi terpilih terletak pada daerah pariwisata Pasir Panjang, dengan pertimbanagan sebagai berikut:

a. Sesuai dengan peta RTRW Kabupaten Maluku Tenggara.

b. Lokasi yang strategis.

c. Lokasi terletak pada daerah pariwisata Pasir Panjang.

d. Aksebilitas ke lokasi yang cukup baik e. Ketersediaan jaringan utilitas kota.

2. Penentuan site

Site yang terpilih terletak pada lahan dengan sistem blok yang diperuntukan untuk kawasan wisata, tepatnya di Jl. Trans Kabupaten.

a. Sebelah Utara : Berbatasan dengan area hutan

b. Sebelah Timur : Berbatasan dengan jalan masuk ke dalam site hotel wisata

c. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan hutan area pemukiman.

d. Sebelah Barat : Berbatasan dengan area Pantai

3. Pengolahan site

a. Tata massa dan penzoningan

Bangunan Hotel Wisata Pantai Pasir Panjang memanfaatkan site yang terletak dipersimpangan jalan masuk area wisata dengan spesifikasi:

1) Lahan untuk bangunan 2) Lahan untuk parkir

3) Lahan untuk penghijauan

Dengan orientasi massa bangunan mengarah atau berhadapan dengan Jl. masuk area hotel guna mendapatkan view yang baik serta efisiensi ruang sehingga sisi depan site merupakan area terbuka yang dimanfaatkan sebagai jalur sirkulasi.

Berdasarkan penzoningan maka zona servis atau ruang yang berhubungan dengan masyarakat diletakkan pada lantai dasar bangunan utama, sedangkan zona privat seperti ruang kerja ketua, Wakil ketua, staf dan asisten diletakan pada lantai dua bangunan utama.

b. Sirkulasi dan pencapaian

Sirkulasi dibagi atas dua bagian yaitu : 1) Sirkulasi kendaraan

Kendaraan masuk melalui pintu utama/ maen entrance dan keluar melalui pintu keluar.

2) Sirkulasi pejalan kaki

Pencapain sirkulasi dapat dilakukan dari Jl. poros area perkantoran, melalui trotoar dan selanjutnya masuk ke main entrance.

B. Perancangan Fisik Mikro 1. Jenis dan besaran ruang

a. Ruang Penginapan dan Akomodasi

1) Standar room (cottage) = 1254,00 m2

2) Deluxe room (cottage) = 1174,50 m2

3) Superior room (cottage) = 787,50 m2

Sirkulasi 30%x 3216 = 964,80 m2

Total = 4180,80 m2

b. Ruang Penerimaan dan Registrasi Tamu

1) Entrance hall = 44,00 m2

2) Lobby hall = 157,30 m2

3) Teras = 10,00 m2

4) Lounge = 16,50 m2

5) Reception,Informasi, dan Casier = 12,60 m2

6) Luggage room = 35,00 m2

7) Save deposit room = 2,70 m2

8) Bellboy station = 60,00 m2

9) Security room = 18,00 m2

10) Lavatory pria = 30,00 m2

11) Lavatory wanita = 30,00 m2 Sirkulasi 30%x 416,10 = 124,83 m2

Total = 540,93 m2

c. Ruang Penunjang

1) Teras = 12,00 m2

2) Money changer = 16,00 m2

3) BANK + ATM = 40,00 m2

4) Mini market = 160,00 m2

5) Travel agency = 24,00 m2

6) Poliklinik = 12,00 m2

7) Lavatory pria = 16,00 m2

8) Lavatoty wanita = 16,00 m2

Sirkulasi 30% x 296 = 88,80 m2

Total = 384,80 m2

d. Ruang Food dan Beverage

1) Teras = 18,00 m2

2) Restoran utama = 180,00 m2

3) Dapur = 32,00 m2

4) Coffe shop = 60,00 m2

5) Lavatory pria = 16,00 m2

6) Lavatory wanita = 16,00 m2

Sirkulasi 30%x 322 = 96,60 m2

Total = 418,60 m2

e. Ruang Administrasi

1) Teras = 40,00 m2

2) Rg. Gen. manager = 31,00 m2

3) Rg. Asst. Manager = 20,00 m2

4) Rg. Sekretaris = 5,00 m2

5) Rg. Man.keuangan dan staff = 28,00 m2

6) Rg. F&B. Manager = 10,00 m2

7) Rg. Tamu/ Rg Tunggu = 32,00 m2

8) Rg. Rapat = 18,00 m2

9) Rg. House keeping manager dan Staff = 22,00 m2 10) Rg. Personal manager dan Asst = 22,00 m2 11) Rg. General affair dan Staff = 36,00 m2

12) Rg. Arsip = 16,00 m2

13) Loker = 12,00 m2

14) Gudang = 12,00 m2

15) Lavatory pria = 32,00m2

16) Lavatory wanita = 32,00 m2

Sirkulasi 30% x 368 = 110,40 m2

Total = 478,40 m2

f. Ruang Fasilitas Service

1) Teras = 20,00 m2

2) Rg. Kep. Dapur = 14,00 m2

3) Rg. Dapur utama = 40,00 m2

4) Gud. Makanan = 32,00 m2

5) Gud. Minuman = 16,00 m2

6) Gud. Pecah belah = 18,00 m2

7) Gud. Bahan bakar = 8,00 m2

8) Rg. Service/cuci = 14,00 m2

9) Rg. Kabag = 40,00 m2

10) Rg. Laundry & dry cleaning = 18,00 m2

11) Rg. Linen = 28,00 m2

12) Rg. Security = 8,00 m2

13) Rg. P3K = 6,00 m2

14) Rg. Kantin = 18,00 m2

15) Loker karyawan = 32,00 m2

16) Rg. Isrirahat = 40,00 m2

17) Loading dock = 12,00 m2

18) Gud. Umum = 22,00 m2

19) Purchasing area = 12,00 m2

20) Workshop = 30,00 m2

21) Rg. Penerimaan brg = 14,00 m2

22) Lavatory pria = 32,00 m2

23) Lavatory wanita = 32,00 m2

Sirkulasi 30% x 506 = 151,80 m2

Total = 657,80 m2

g. Ruang Meknikal Elektrikal

1) Teras = 12,00 m2

2) Rg. Chiep engineering = 20,00 m2

3) Rg. Staf teknik = 36,00 m2

4) Rg. Pompa = 34,00 m2

5) Gudang alat = 20,00 m2

6) Rg. Generator = 18,00 m2

7) Rg. Travo = 8,00 m2

8) Rg. Switch = 8,00 m2

9) Rg. Panel = 8,00 m2

10) Rg. Boiler = 32,00 m2

11) Lavatory pria = 16,00 m2

12) Lavatory wanita = 16,00 m2

Sirkulasi 30% x 228 = 68,40 m2

Total = 296,40 m2

h. Ruang Tempat Rekresasi dan Hiburan

1) Kolam renang = 264,00 m2

2) Rg. Ganti/loker = 66,00 m2

3) Rg. Bilas = 78,00 m2

4) Gazebo = 76,00 m2

5) Ruang sewa alat = 20,00 m2

6) Lavatory pria = 16,00 m2

7) Lavatory wanita = 16,00 m2

Sirkulasi 30% x 536 = 160,80 m2

Total = 696,80 m2

Rekapitulasi Besaran Ruang Total keseluruhan adalah :

a. Ruang Penginapan dan Akomodasi =4180,80 m2 b. Ruang Penerimaan dan Registrasi Tamu = 540,93 m2

c. Ruang Penunjang = 384,80 m2

d. Ruang Food dan Beverage = 418,60 m2

e. Ruang Administrasi = 478,40 m2

f. Ruang Fasilitas Service = 657,80 m2

g. Ruang Meknikal Elektrikal = 296,40 m2 h. Ruang Tempat Rekresasi dan Hiburan = 696,80 m2

Total luas =7654,53 m2

Total rekapitulasi besaran ruang adalah = 7654,53 m2 x 30%

sirkulasi = 2296,36 m2

Tatal besaran ruang ditambah sirkulasi adalah 7654,53 + 2296,36 = 9950,89 m2

Jadi tita building coverage (BC) adalah = 9950,89 m2 Sehingga luas site yang dibutuhkan adalah:

a) Building Coverage (BC) : OS = 40% : 60%

b) Jadi luas Open Space (OS) halaman luar:

BC = 9950,89 m2

OS = (60/40 x 9950,89 m2) = 14,926,34 m2

c) Luas parkir = 654,00 m2 Total site yang dibutuhkan adalah:

= 9950,89 m2+ 14,926,34 m2+ 654,00 m2

= 25531.23 m2

Kemungkuninan pembangunan diasumsikan 30%

= 25531.23 m2x 30% = 7659,37 m2

= 25531.23 m2+ 7659,37 m2

= 33190,60 m = 3,32 Ha

Luas lantai pada acuan perancangan adalah 30.142,36 m², sedangkan luas lantai pada laporan perancangan 33190,60 m² sehingga :

Deviasi = Luas lantai terbangun - Luas lantai perencanaan x 100%

Luas lantai perencanaan

= 33190,60 – 30.142,36 x 100%

30.142,36

= 0.10%

Terdapat deviasi sebesar 0.10 % dari perencanaan semula. Hal ini terjadi karena adanya pertambahan luas lantai serta dimensi modul.

2. Bentuk dan Penampilan Bangunan

a. Penerapan bentuk dasar denah bangunan adalah bentuk persegi dengan pertimbangan filosofi bentuk rumah tradisional serta pemanfaatan tapak untuk mendapatkan luas ruang yang optimal dan menghindari ruang mati.

b. Penerapan bentuk persegi terutama pada main entrance di maksud untuk menarik kesan akrap dengan masyarakat, agar merasa tidak asing. Karena bentuk inilah yang di pakai pada bentuk bangunan rumah tradisional setempat.

3. Sistem Struktur a. Sub Struktur

Menggunakan pondasi garis sebagai struktur utama untuk memikul dinding geser yang dapat menambah kekuatan bangunan, serta pondasi titik pada cottage.

b. Super Struktur

Untuk super struktur menggunakan sistem struktur rangka beton pada setiap kolom, balok dan ringbalk. Pada dinding menggunakan dinding susunan bata dan papan.

Untuk struktur atap menggunakan rangka kayu dengan perpaduan bentuk perisai dan pelana. Pada bagian penutup atapnya menggunakan atap Multiroof dan atap rumabia pada cottage dengan alasan pertimbangan fleksibel, tahan terhadap cuaca, dan dalam pelaksanaanya dapat mendukung penampilan bangunan.

4. Tata Ruang Dalam

Perencanaan ruang dalam Hotel Wisata pada bagian lantai menggunakan material panil kayu yaitu digunakan pada tiap jenis hunian dan ruang food and beverage, material keramik digunakan pada area fasilitas penunjang , lavatory dan kamar mandi/ WC tiap hunian, dan material peredam suara pada ruang rapat.

Pada bagian dinding menggunakan material papan pada tiap jenis hunian dan ruang food and beverage, dan gypsum digunakan sebagai pembatas pada ruang – ruang kerja yang saling berhubungan, material kubikal dan keramik digunakan pada lavatory dan material peredam digunakan pada ruang rapat.

Pada bagian plafon menggunakan material peredam misalnya pada ruang rapat, material dari rakitan bambu digunakan pada area hunian dan, dan material gypsum digunakan pada pada ruang – ruang kerja dan fasilitas penunjang.

5. Perlengkapan Bangunan

a. Sistem pengadaan dan distribusi air bersih

Untuk pengadaan dan distribusi air bersih pada bangunan Hotel Wisata ini bersumber dari PDAM dan juga dari sumur resapan.

Berikut ini adalah gambaran pendistribusian air bersih melalui skema berikt ini :

P

Skema sistem jaringan air bersih

PDAM Reservoir bawah

Unit ruang

Spinkler hydrant

Box coling tower

M P

Reservoir Atas

Hidrant pilar ruang luar

b. Sistem Pembuangan Air Kotor

1) Untuk sistem pembuangan air hujan, air kotor dari kamar mandi cucian westafel, disalurkan ke saluran air tertutup dalam bangunan lalu dialirkan melalui saluran riol kota, sementara air kotor yang berminyak di alirkan ke saluran riol kota.

2) Pembuangan Lavatori terdiri dari :

a) Air kamar mandi, di alirkan melalui saluran terbuka dan dibuang bersamaan dan dengan air hujan.

b) Air bekas buangan WC, di alirkan melalui saluran tertutup ke septictank dan kemudian ke bak resapan.

Berikut ini adalah gambaran skema pembuangan lavatory :

Septictank Peresapan WC

Skema sistem pembuangan Air KotorDisposal padat Skema sistem pembuangan Air KotorDisposal cair

Salura n

Riol kota Air Hujan

Toilet Dapur

3) Sampah

Sampah seperti kertas karbon, kertas makan, kaleng minuman, dan lain-lain di tampung pada tempat penampungan sementara (TPS) yang selanjutnya di angkut oleh mobil dinas kebersihan untuk dibawah ke tempat pembuangan akhir (TPA) selanjutnya dibakar atau di musnahkan.

Berikut ini adalah gambaran skemanya :

c. Pencahayaan

Dapat diperoleh dari ;

1) Perusahaan Listrik Negara (PLN)

Dipergunakan untuk melayani seluruh kegiatan dalam maupun luar bangunan. Disalurkan melalui sebuah gardu listrik dengan jaringan bawah tanah untuk menghindari gangguan visual dan kegiatan yang ada dalam kawasan perencanaan.

Skema Pembuangan Sampah Sampah

Kering

Tempat Sampah

Penampungan Sementara

Mobil

Sampah TPA

Sampah Basah

Tempat Sampa

h

2) Generator set (Genset)

Dipergunakan sebagai cadangan apabila terjadi gangguan aliran listrik dari PLN. Pertimbangan utama adalah penempatannya karena menimbulkan kebisingan.

Skema Sumber Daya Listrik d. Sistem tata suara.

Pendekatan terhadap Sistem komunikasi mempunyai dasar pertimbangan :

1) Keleluasaan dan kemudahan bagi pengunjung yang akan menggunakan alat komunikasi.

2) Pemisahan yang jelas antara jaringan antara pengelola dan jaringan komunikasi untuk pengunjung.

3) Macam komunikasi ke luar dan ke dalam serta antar pengunjung.

4) Kebutuhan fasilitas komunikasi menyangkut jenis peralatan yang digunakan.

Meteran

Panil PLN

Panel/

Distribusi Unit – unit Bangunan

Automatik transfer

switch

Skema Sistem Tata Suara e. Sistem keamanan

1) Pengamanan terhadap bahaya kebakaran

Penanganan terhadap kemungkinan terjadinya bahaya kebakaran, sebagai tindakan pengamanan, bangunan dilengkapi dengan :

a) Fire cabinet yang ditempatkan pada sudut-sudut bangunan yang mudah terlihat.

b) Fire hydrant system, yaitu alat pemadam kebakaran berupa gulungan selang (house rill) yang ditempatkan di luar bangunan.

c) Tabung CO2 yang ditempatkan pada unit ruang.

d) Kebakaran eksternal diatasi dengan mobil pemadam kebakaran.

2) Pengamanan pada bahaya petir

Sistem pengamannya dengan menggunakan paralatan sistem tongkat Faraday dengan pertimbangan cukup efesien dan merupakan pengembangan sistem tongkat Frankl.

Skema Sistem Keamanan

f. Pencahayaan

1) Pencahayaan Alami

Pencahayaan alami digunakan semaksimal mungkin pada setiap unit bangunan. Material yang digunakan berupa kaca transparan dan bukaan jendela yang cukup untuk memaksimalkan masuknya cahaya matahari. Hal ini dimaksudkan selain pencahayaan alami juga untuk memberi kesan keterbukaan dan dapat memperhatikan aktifitas yang terjadi dalam bangunan.

2) Pencayahaan Buatan

Pencayahaan buatan bersumber dari PLN sedangkan untuk cadangan menggunakan genset. Pencahayaan ini di gunakan pada saat ruangan jadi gelap terutama pada malam hari waktu – waktu tertentu yang membutuhkan penerangan lebih.

g. Penghawaan

1) Penghawaan alami

Faktor penentu dalam penghawaan alam adalah

Penghawaan alami

Skema Sistem Penghawaan

Dasar perencanaan penghawaan alami adalah memanfaatkan potensi alamiah dengan menggunakan pohon-pohon untuk menanggulangi panas serta kecepatan angin yang dapat ditahan sebaik mungkin.

Penghawaan alami

2) Penghawaan buatan

Penghawaan buatan bersumber dari AC unit dan kipas angin di mana AC unit di gunakan pada saat hembusan angin tidak masuk dalam ruangan dan udara sangat panas pada saat siang hari.

h. System akustik

1) Pada luar ruangan system akustik menggunakan elemen tumbuhan pepohonan yang bias menyerap suara kebisingan dan juga sebagai estetika pada lansekap.

2) Pada ruang dalam menggunakan material yang dapat menyerap suara misalnya pada bagian dinding menggunakan material multiplek, serat fiber dan kain ateja sedangkan bagian dinding dan lantai menggunakan material rockwool dan karpet.

DAFTAR PUSTAKA

Abd. Rachman Arief, Pengantar Ilmu Perhotelan dan Restoran, CV. Graha Ilmu, 2000 Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Maluku Tenggara.

Faris Jumawan, 2009: Hotel Wisata Bulu Dua Di Kabupaten Soppeng, Universitas ”45”

Makassar.

Geoffrey Broadbent, Design in Architecture,1973

Herman Shahrir, 2004: Hotel dengan Fasilitas SPA di Kawasan Pariwisata Malino Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan, UMI, Makassar.

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Balai Pustaka, 1989.

Maluku Tenggara Dalam Angka Tahun 2015, Bappeda Kabupaten Maluku Tenggra, 2015

Neifert Ernst, Data Arsitek Edisi Kedua, Erlangga, Jakarta, 1993.

Rumekso, Hosekeeping Hotel, Andi, Yogyakarta, 2002.

Samsudin Sulaiman, Pengantar Statistika Pariwisata, Alfabeta, 2000 Sumber : http://www.expedia.co.id.

Sumber : http://penataanruangmaluku.net) Sumber : www.malukutenggarakab.go.id

Dokumen terkait