• Tidak ada hasil yang ditemukan

Administrasi Pembangunan

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN PENGAJUAN HEPOTESIS

B. Landasan Teor

1. Administrasi Pembangunan

Administrasi Pembangunan merupakan salah satu disiplin ilmiah dalam rumpun “Administrasi Negara”. Fokus analisis Administrasi Pembangunan adalah proses pembangunan yang diselenggarakan oleh satu masin dalam rangkapencapaian tujusn dan cita-cita negara tertentu, termasuk cara-cara ilmiah yang dipergunakan dalam pemecahan masalah, menghadapi tantangan, memanfaatkan peluang, dan menyingkirkan ancaman.

Administrasi Pembangunan mencakup dua pengertian, administrasi merupakan keseluruhan proses pelaksanaan keputusan-keputusan yang telah diambil dan diselenggarakan oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Sedangkan pembangunan didefinisikan sebagai rangkaian usaha mewujudkan pertumbuhan dan perubahan secara terencana dan sadar yang ditempuh oleh satu negara menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa (Nations-building).

Dari beberapa pernyataan diatas maka dapat didefinisikan dari pengertian Administrasi Pembangunan sebagai “seluruh usaha yang dilakukan oleh satu negara bangsa untuk bertumbuh, berkembang, dan berubah secara sadar dan terencana dalam semua segi kehidupan dan penghidupan negara bangsa yang bersangkutan

dalam rangka pencapaian tujuan akhirnya”.

Adanya sepuluh tantangan pembangunan di masa depan yang bisa diidentifikasikan diantaranya:

1) Globalisasi Ekonomi, fenomena ini merupakan tantangan dikarenakan sesuai data bank dunia menyatakan bahwa hampir sepertiga penduduk dunia berada dibawah garis kemiskinan didasarkan dari data pendapatan per kapita penduduk dunia berada dibawanh tiga ratus tujuh puluh dolar Amerika. Dengan kata lain bahwa masalah kemiskinan merupakan masalah yang sudah

mendunia, dan tidak ada satupun negara yang bisa mengatasinya secara sendirian.

2) Masalah Pengangguran, hal ini merupakan masalah yang sangat rumit, karena jenisnya yang beraneka ragam dan implikasinya yang bersifat multifaset dan pemecahannyapun menuntut pendekatan yang multifungsional dan lintas sektoral.

3) Tanggung Jawab Sosial Sebagai tantangan, dapat dinyatakan secara aksiomatika bahwa tidak ada satupun organisasi/pemerintahan manapun yang mampu tumbuh dan berkembang tanpa adanya dukungan dan kepercayaan dari masyarakat sekitar dan lingkungannya. Oleh karena itu, harus terdapat kesediaan untuk memikul tanggung jawab sosial tertentu yang dituntut daripadanya. 4) Pelestarian Lingkungan Hidup, tidak ada yang salah bila generasi yang hidup sekarang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup demi peningkatan kesejahteraan masyarakat, karena pembangunan memang menuntut pemanfaatan tersebut. Untuk itu para pakar menyebutnya sebagai pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan.

5) Peningkatan Mutu Hidup, hal ini merupakan tantangan sentral yang berkisar pada pengakuan atas harkat dan martabat manusia sebagai insan politik, insan ekonomi, makhluk sosial, dan sebagai individu yang mempunyai jati diri yang khas.

6) Penerapan Norma-norma Moral dan Etika, salah satu hal yang membedakan antara manusia dari makhluk lainnya adalah daya pikir, akal, dan nalarnya. Hal tersebut menjadikan manusia mampu membedakan antara yang benar dan salah, antara yang baik dan buruk, antara yang halal dan haram, antara yang pantas dan tidak pantas dilakukan, antara yang wajar dan yang tidak wajar. Dengan perkataan lain, manusia dalam aksi dan interaksinya dengan manusia lain, terikat kepada norma-norma moral dan etika.

7) Keanekaragaman Tenaga Kerja, hal ini merupakan islah satu tantangan sentral dimasa depan dikarenakan adanya faktor emansipasi wanita, terbukanya akses pendidikan, kuatnya tuntutan agar tidak diskriminatif terhadap tenaga kerja berdasarkan SARA dan pergeseran dalam nilai-nilai budaya yang dianut oleh warga masyarakat.

8) Konfigurasi Demografi, banyak hal yang terjadi diantaranya adanya pekerja dibawah umur dan adanya masyarakat yang sudah lanjut usia atau purna kerja masih dipekerjakan. Semestinya pekerjaan-pekerjaan itu dipikul oleh masyarakat yang masih produktif.

9) Penguasaan dan Pemanfaatan IPTEK, telah umum terjadi bahwa perkembangan IPTEK yang sangat pesat telah melahirkan apa yang disebut dengan Revolusi, diantaranya revolusi transportasi, revolusi

komunikasi, revolusi teknologi informasi serta perkawinan antara komunikasi dan teknologi informasi. Hal inilah yang telah dan akan terus merubah pola interaksi antara manusia secara fundamental. 10) Bidang Politik Sebagai Tantangan, perkembangan politik bermula dari keyakinan berbagai masyarakat bangsa bahwa pendekatan ideologis belum berhasil meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, pada dekade tahu delapan puluhan dan awal dekade sembilan puluhan terjadi perkembangan geopolitik diberbagai bagian dunia dengan dampak yang sangat mendasar.

1.1 Perkembangan Ekonomi Sebagai Prioritas Pembangunan

Nasional

Terlepas dari cara dan pendekatan yang digunakan, bergnagai tindakan yang diambil dalam pembangunan dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat. Oleh karena itu, munculah pandangan bahwa satu negara modern merupakan suatu negara kesejahteraan (welfare State). Akan tetapi karena berbagai faktor keterbatasan yang dihadapi oleh suatu negara bangsa seperti halnya keterbatasan dana, keterbatasan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan keterampilan yang sesuai dengan tuntutan pembangunan dan keterbatasan waktu, pada umumnya suatu negara dihadapkan pada keharusan untuk menentukan skala prioritas dalam pembangunan.

Selain itu dalam merumuskan kebijakan pembangunan ekonomi melalui proses industrialisasi perlu dipecahkan hal-hal sebagai berikut :

1. Sebagian besar masyarakat terdiri dari orang-orang yang tidak memiliki keterampilan teknis yang dituntut oleh pembangunan industrialisasi, karena kebanyakan mereka hanya memiliki kemampuan bertani dan ketrampilan lainnya secara tradisional. 2. Latar belakan pendidikan dan keterampilan menejerial

masyarakat yang kurang.

3. Terbatasnya modal yang mutlak diperlukan untuk mendirikan dan menjalankan usaha guna meningkatkan kesejahteraan mereka.

4. Tingkat kewirausahaan masyarakat yang sangat rendah serta kurangnya penguasaan teknis dalam bidang industri.

Hal-hal tersebut diataslah yang perlu diselesaikan agar pembangunan perekonomian masyarakat bisa berjalan dengan baik.

Keberhasilan pembangunan perekonomian akan dapat mengentaskan kemiskinan. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa tidak cukup untuk melihat pengentasan kemiskinan semata-mata sebagai upaya peningkatan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan fisik yang bersifat materiil. Dengan kata lain, pengentasa kemiskinan harus pula perarti peningkatan mutu hidup masyarakat. Singkatnya pembangunan ekonomi menjadikan masyarakat menjadi insan yang mandiri.

1.2 Pembangunan Soaial dan Budaya

Dapat dikatakan bahwa keseluruhan adat istiadat dan tradisi suatu masyarakat merupakan bagian terpenting dari budaya masyarakat yang bersangkutan. Pada dasarnya budaya masyarakat merupakan persepsi bersama tentang tata cara berperilaku dalam masyarakat tersebut. Seorang masyarakat akan diterima sebagai warga yang terhormat apabila yang bersangkutan mampu melakukan penyesuaian tersebut. Sebaliknya, apabila masyarakat melanggar norma-norma adat istiadat dan tradisi dapat berakibat dikucilkannya seseorang dari lingkungan masyarakat. Pembangunan sosial budaya merupakan hal yang tidak mudah karena menyangkut antara lain filsafat hidup, pandangan hidup, persepsi, cara berfikir, sistem nilai, dan orientasi pada warga masyarakat.

Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa wahana yang paling efektif untuk menyelenggarakan pembangunan sosial budaya adalah melalui pendidikan dalam arti yang seluas-luasnya dalam upaya mewujutkan masyarakat modern yang didambakan. Pendidikan dapat bersifat formal dan nun formal yang berlasung dilembaga-lembaga pendidikan dasar sampai perguruan tinggi, akan tetapi juga dapat dilakukan melalui pelatihan-pelatihan yang bersifat non-formal yang diselenggarakan diluar bangku sekolah, diantaranya keterampilan dalam kepemimpinan, keterampilan dalam pengambilan keputusan dan keterampilan insani (human skills).

1.3 Peranan Pemerintah dalam Pembangunan Nasional

Dalam proses pembangunan nasional banyak hal yang harus dilakukan oleh negara yang berperan sebagai stabilisator, diantaranya peranan dalam bidang politik. Dalam hal ini pemerintah menjamin bahwa kehidupan politik bangsa tidak terjadi rong-rongan baik yang terjadi dari kekuatan politik dalam negeri maupun dari luar negeri. Berikutnya adalah menjaga stabilitas ekonomi yang menguntungkan bagi kepentingan nasional. Selanjutnya adalah stabilitas sosial budaya dimana negara dapat menjadikan masyarakat maju dan modern tanpa kehilangan jati dirinya.

Peran selaku inovator merupakan tugas negara yang menjadikan masyarakatnya dapat berinovasi dan berkreativitas dalam berbgai hal. Dengan demikian, dalam memainkan perannya selaku inovator pemerintah harus menjadi sumber dari berbagai hal baru yang ada. Hal yang sangat perlu mendapatkan perhatian serius adalah menerapkan inovasi birokrasi, inovasi yang bersifat konseptual, dan inovasi sistem, prosedur, serta inovasi metode kerja dalam pemerintahan.

Peran selaku modernisator merupakan hal yang harus dilakukan oleh pemerintah dalam pembangunan. Untuk mewujutkan hal tersebut, diperlukan : a)penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, b)kemampuan dan kemahiran menejerial, c)kemampuan pengelolaan kekayaan alam yang dimiliki, d)sistem pendidikan nasional yang handal dan menghasilkan sumber daya manusia yang produktif, e)landasan kehidupan politik yang kukuh dan demokratis, f)memilki via yang jelas ke depan, g)pemberdayaan masyarakat dalam pengambilan keputusan, h)kesediaan mengambil resik, i)orientasi masa depan, serta j)bersedia menerima perubahan.

Berbagai peranan diatas itulah yang senantiasa harus dilakukan oleh pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan secara berkelanjutan.

Dokumen terkait