• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH DAERAH

2.3. ASPEK PELAYANAN UMUM

2.3.1. Fokus Layanan Urusan Wajib

2.3.1.13. Agama dan Kepercayaan

Beribadah menurut agama dan kepercayaan yang dianut, merupakan wujud kepercayaan dan ketaqwaan terhadap Tuhan YME. Beribadah sangat berguna dalam membentuk manusia seutuhnya terutama kaum generasi muda. Generasi muda mempunyai energi yang kuat yang dapat dimanfaatkan sebagai manusia yang produktif. Untuk itu diperlukan sarana/tempat ibadah dalam mewujudkan hal tersebut bagi masing-masing pemeluk agama. Pembangunan sektor agama merupakan bagian yang tak terpisahkan dari upaya peningkatan kualitas manusia yang beriman dan bertaqwa karena agama mempunyai peranan yang sangat penting dan strategis dalam pembangunan. Penduduk di Kabupaten Tambrauw memeluk berbagai agama resmi yang diakui oleh pemerintah. Pada tahun 2009, persentase penduduk Kabupaten Tambrauw yang terbanyak, yaitu 89,57 persen memeluk agama Kristen Protestan, 0,29 persen memeluk agama Islam, dan 10,15 persen memeluk agama Katolik dan sisanya memeluk agama Hindu dan Budha. Fasilitas tempat peribadatan yang ada di Kabupaten Tambrauw baik yang dibantu oleh pemerintah maupun swadaya masyarakat adalah masjid, gereja protestan, gereja katolik, dan kapel. Jumlah masjid di Kabupaten Tambrauw adalah sebanyak 2 unit, gereja Protestan sebanyak 38 unit, dan gereja Katolik sebanyak 6 unit.

2.3.1.14. Ketenagakerjaan

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) menggambarkan persentase penduduk berusia 15 tahun ke atas yang termasuk angkatan kerja. Angkatan kerja terdiri dari penduduk yang bekerja dan pengangguran. Berdasarkan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) 2014 yang dikumpulkan BPS setiap triwulan, tingkat partisipasi angkatan kerja di Kabupaten Tambrauw adalah sebesar 62,31 persen. Sedangkan 37,69 persen dari penduduk usia 15 tahun ke atas merupakan

117

penduduk bukan angkatan kerja, yaitu penduduk usia kerja yang kegiatan utamanya selama referensi pencacahan adalah bersekolah, mengurus rumah tangga dan lainnya. Persentase yang cukup tinggi tersebut dari sisi produktivitas tenaga kerja cukup bagus karena dengan banyaknya tenaga kerja tentunya produktivitas juga tinggi. Namun, produktivitas juga harus dikaitkan dengan tingkat pendidikan tenaga kerja di Kabupaten Tambrauw. Karena meskipun jumlah tenaga kerja besar kalau tidak diimbangi dengan skill atau keterampilan yang memadai tidak akan menghasilkan produktivitas yang diinginkan.

Gambar 2.54 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Kabupaten Tambrauw, 2014

Sumber: BPS Kabupaten Tambrauw, 2015 (diolah)

Dilihat dari sisi gender, terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara TPAK laki-laki dan perempuan dimana TPAK laki-laki pada tahun 2014 sebesar 83,65 persen, sedangkan TPAK perempuan hanya sebesar 39,40 persen. Selisih yang cukup jauh tersebut mencerminkan bahwa secara umum kesempatan penduduk laki-laki dalam kegiatan ekonomi lebih besar dengan penduduk perempuan. Secara tidak langsung menunjukkan bahwa pencari nafkah dalam keluarga di Kabupaten Tambrauw adalah kaum laki-laki. Rendahnya tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan dibandingkan laki-laki di Kabupaten Tambrauw dikarenakan perempuan lebih banyak mengurus rumah tangga. Selain itu banyak perempuan yang umumnya

- 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00 Laki-laki Perempuan TPAK 83.65 39.40 62.31

118

sebagai pekerja keluarga dan pekerja paruh waktu sehingga dalam situasi tertentu mereka bisa keluar dari kelompok angkatan kerja menjadi bukan angkatan kerja.

Tingkat Pengangguran Terbuka

Pengangguran terbuka (open unemployment) didefinisikan sebagai penduduk usia kerja yang tidak bekerja dan sementara tidak bekerja, terdiri dari: (a) mereka yang mencari pekerjaan, (b) mereka yang mempersiapkan usaha, (c) mereka yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan, dan (d) mereka yang sudah punya pekerjaan, tetapi belum mulai bekerja. Pengertian pengangguran tidak dapat disamakan dengan pencari kerja, karena sering kali terjadi di antara pencari kerja terdapat mereka yang tergolong bekerja namun karena berbagai alasan mencari pekerjaan lain, untuk kasus tersebut, kelompok tersebut akan tergolong sebagai bekerja.

Tingkat pengangguran terbuka adalah persentase jumlah pengangguran terhadap jumlah angkatan kerja. Nilai TPT berkaitan dengan tolok ukur keberhasilan pemerintah dalam mengatasi masalah pengangguran. Semakin rendah angka TPT mengindikasikan bahwa daya serap lapangan pekerjaan terhadap pencari kerja semakin baik. TPT Kabupaten Tambrauw pada tahun 2014 adalah seebsar 1,17 persen, di mana perbandingan antara TPT laki-laki dan perempuan adalah sebesar 0,46 dan 2,81 persen. Besaran tingkat pengangguran terbuka tentunya berbanding terbalik dengan tingkat kesempatan kerja di suatu wilayah. Penduduk Kabupaten Tambrauw sendiri jika dilihat berdasarkan lapangan pekerjaannya banyak terserap pada sektor pertanian, perkebunan, perburuan dan kehutanan.

119

Gambar 2.55 Tingkat Pengangguran Terbuka Kabupaten Tambrauw, 2014

Sumber: BPS Kabupaten Tambrauw, 2015 (diolah)

Tingkat Kesempatan Kerja

Istilah kesempatan kerja mengandung pengertian lapangan pekerjaan atau kesempatan kerja yang tersedia untuk bekerja akibat dari suatu kegiatan ekonomi atau produksi. Dengan demikian pengertian kesempatan kerja adalah mencakup lapangan pekerjaan yang sudah diisi dan semua lapangan pekerjaan yang masih lowong. Dari lapangan pekerjaan yang masih lowong tersebut timbul kebutuhan tenaga kerja. Mengingat data kesempatan kerja sulit diperoleh, maka untuk keperluan praktis digunakan pendekatan bahwa kesempatan kerja didefinisikan dengan banyaknya lapangan kerja yang terisi, yang tercermin dari persentase penduduk yang bekerja dari total seluruh angkatan kerja yang tersedia.

0.46 2.81 1.17 - 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 Laki-laki Perempuan TPT

120

Gambar 2.56 Tingkat Kesempatan Kerja Kabupaten Tambrauw, 2014

Sumber: BPS Kabupaten Tambrauw, 2015 (diolah)

Dalam hal ini seseorang dikategorikan bekerja apabila dia melakukan pekerjaan dengan maksud untuk memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan paling sedikit 1 (satu) jam berturut-turut dalam kurun waktu seminggu sebelum pencacahan. Berkaitan dengan hal tersebut, maka yang dimaksud dengan Tingkat Kesempatan Kerja (TKK) yaitu porsi penduduk yang termasuk angkatan kerja yang terserap dalam pasar kerja. TKK Kabupaten Tambrauw pada tahun 2014 mencapai 98,83 persen. Tingginya kesempatan kerja di Kabupaten Tambrauw disebabkan karena sektor pertanian yang menjadi lapangan usaha utama penduduk di Kabupaten Tambrauw memungkinkan penyerapan tenaga kerja yang tinggi tanpa adanya persyaratan ketrampilan atau pendidikan khusus. Jika dilihat dari sisi gender, dapat dilihat bahwa TKK laki-laki dengan TKK perempuan nilainya tidak berbeda terlalu jauh, yaitu masing-masing sebesar 99,55 dan 97,19 persen. Hal ini menegaskan bahwa dalam hal ketenagakerjaan partisipasi perempuan dan laki-laki di Kabupaten Tambrauw dapat dikatakan seimbang.

99.55 97.19 98.83 96.00 96.50 97.00 97.50 98.00 98.50 99.00 99.50 100.00 Laki-laki Perempuan TKK

121 2.3.1.15. Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan urusan koperasi dan usaha kecil menengah salah satunya dapat dilihat dari indikator kinerja sebagai berikut:

Jumlah Koperasi

Koperasi merupakan salah satu usaha dalam rangka pemberdayaan ekonomi rakyat, menurunkan kemiskinan dan memperluas lapangan pekerjaan. Semakin banyaknya koperasi yang aktif, maka diharapkan semakin berdayanya ekonomi berbasis kerakyatan, menurunnya kemiskinan dan menurunnya jumlah pengangguran.

Tabel 2.15 Jumlah dan Anggota Koperasi Menurut Distrik, 2014

No. Distrik Koperasi Nilai

Aktif Non Aktif Simpanan

(Rp 000) Usaha (Rp Volume 000)

SHU (Rp 000) Jumlah Anggota Jumlah Anggota

1. Fef 2 47 2 50 18.500.000 13.470.796 470.796 2. Sausapor 2 40 3 426 36.230.000 - - 3. Yembun - - - - - - - 4. Syujak - - - - - - - 5. Kwoor 2 52 - - 3.340.000 - - 6. Miyah 1 21 - - 2.730.000 - - 7. Abun 1 22 1 36 1.660.000 - - 8. Moraid - - - - - - - 9. Kebar - - - - - - - 10. Ambarbaken - - - - - - - 11. Senopi - - - - - - - 12. Mubrani 1 22 - - 15.400.000 7.820.000 2.150.000 13. Bikar* - - - - - - - 14. Bamus Bama* - - - - - - - 15. Ases* - - - - - - - 16. Miyah Selatan* - - - - - - - 17. Ireres* - - - - - - - 18. Tobouw* - - - - - - - 19. Wilhem Roumbouts* - - - - - - - 20. Kwesefo* - - - - - - - 21. Tinggouw* - - - - - - - 22. Mawabuan* - - - - - - -

122

No. Distrik Koperasi Nilai

Aktif Non Aktif Simpanan

(Rp 000) Usaha (Rp Volume 000)

SHU (Rp 000) Jumlah Anggota Jumlah Anggota

23. Kebar Timur* - - - - - - - 24. Kebar Selatan* - - - - - - - 25. Manekar* - - - - - - - 26. Mpur* - - - - - - - 27. Ambarbaken Barat* - - - - - - - 28. Kasi* - - - - - - - 29. Selemkai* - - - - - - - Jumlah 9 204 6 512 77.860.000 21.290.796 2.620.796

Keterangan: * = Data belum tersedia Sumber: BPS Kabupaten Tambrauw, 2015

Pada tahun 2014, jumlah koperasi di Kabupaten Tambrauw adalah sebanyak 15 unit koperasi yang terdiri atas 9 koperasi aktif dan 6 koperasi non aktif. Jenis koperasi yang ada di Kabupaten Tambrauw adalah Koperasi Unit Desa (KUD), koperasi serba usaha, dan koperasi peran serta masyarakat. Secara keseluruhan, jumlah anggota koperasi di Kabupaten Tambrauw adalah sebanyak 716 anggota dengan simpanan sebesar Rp 77,86 miliar, volume usaha sebesar Rp 21,29 miliar, dan SHU sebesar Rp 2,62 miliar. Jika dirinci menurut distrik, koperasi di Kabupaten Tambrauw hanya terdapat 6 distrik yaitu Distrik Fef (4 unit), Abun (2 unit), Miyah (1 unit), Kwoor (2 unit), Sausapor (5 unit), dan Mubrani (1 unit).

Usaha Kecil Menengah

Selain bekerja di sektor pertanian, penduduk di Kabupaten Tambrauw yang berusaha sendiri memiliki berbagai jenis usaha di bidang perdagangan diantaranya adalah toko/kios, warung makan, bengkel, salon, dan pangkalan BBM. Berdasarkan data BPS Kabupaten Tambrauw (2015), jumlah toko/kios di Kabupaten Tambrauw adalah sebanyak 19 unit yang berada di Distrik Fef (1 unit), Sausapor (12 unit), Kwoor (2 unit), dan Abun (4 unit). Kemudian jenis usaha warung makan di Kabupaten Tambrauw sebanyak 4 unit, bengkel sebanyak 3 unit, salon sebanyak 2 unit, dan pangkalan BBM sebanyak 2 unit yang semuanya berada di Distrik Sausapor. Data

123

tersebut dapat diartikan bahwa pusat perdagangan di Kabupaten Tambrauw berada di Distrik Sausapor yang selama ini menjadi pusat pemerintahan sementara Kabupaten Tambrauw. Dengan ditetapkannya Distrik Fef sebagai ibukota definitif, maka akan tercipta pusat ekonomi baru dan pemerataan pembangunan di Kabupaten Tambrauw.

Tabel 2.16 Jumlah Unit Usaha Menurut Jenis Usaha dan Distrik, 2014

No. Distrik Toko/kios Warung Makan Bengkel Salon Pangkalan BBM

1. Fef 1 - - - - 2. Sausapor 12 4 3 2 2 3. Yembun - - - - - 4. Syujak - - - - - 5. Kwoor 2 - - - - 6. Miyah - - - - - 7. Abun 4 - - - - 8. Moraid - - - - - 9. Kebar - - - - - 10. Ambarbaken - - - - - 11. Senopi - - - - - 12. Mubrani - - - - - 13. Bikar* - - - - - 14. Bamus Bama* - - - - - 15. Ases* - - - - - 16. Miyah Selatan* - - - - - 17. Ireres* - - - - - 18. Tobouw* - - - - - 19. Wilhem Roumbouts* - - - - - 20. Kwesefo* - - - - - 21. Tinggouw* - - - - - 22. Mawabuan* - - - - - 23. Kebar Timur* - - - - - 24. Kebar Selatan* - - - - - 25. Manekar* - - - - - 26. Mpur* - - - - - 27. Ambarbaken Barat* - - - - - 28. Kasi* - - - - - 29. Selemkai* - - - - - Jumlah 19 4 3 2 2

Keterangan: * = Data belum tersedia Sumber: BPS Kabupaten Tambrauw, 2015

124

Jenis usaha yang bergerak di bidang industri di Kabupaten Tambrauw termasuk dalam golongan industri kecil dimana usaha industri tersebut bergerak di bidang pengolahan pangan, kerajinan dan umum, dan kimia, bahan bangunan, dan logam. Jumlah industri kecil yang bergerak di bidang pengolahan pangan adalah sebanyak 8 unit dengan jumlah tenaga kerja yang terserap sebanyak 11 orang. Secara keseluruhan, nilai investasi pada industri di bidang pengolahan pangan adalah sebesar Rp 190 juta. Jenis industri kecil olahan pangan tersebut adalah es krim, roti/kue, es mambo, keripik pisang, dan air minum isi ulang. Di bidang industri kecil kerajinan dan umum, jumlah unit usahanya pada tahun 2014 adalah sebanyak 40 unit dengan tenaga kerja yang terserap sebanyak 57 orang. Jenis usaha pada bidang tersebut adalah cuci kendaraan, foto studio, foto copy, anyaman dan manik-manik, reparasi alat elektronik, bengkel mobil dan sepeda motor, reparasi las, dan tambal ban. Sementara itu, unit usaha yang bergerak di industri kecil kimia, bahan bangunan, dan logam pada tahun 2014 adalah sebanyak 14 unit dengan jumlah pekerja sebanyak 58 unit. Nilai investasi pada bidang tersebut pada tahun 2014 adalah sebanyak Rp 200 juta. Jenis usaha yang termasuk pada bidang tersebut adalah penggergajian kayu, meubel kayu, batu semen, dan bata merah.

Tabel 2.17 Jumlah Unit Usaha dan Tenaga Kerja Industri Kecil Pengolahan Pangan, Kerajinan dan Umum, dan Kimia, Bahan Bangunan, dan Logam

Menurut Kelompok Industri, 2014

No. Jenis Industri Jumlah Tenaga Kerja Nilai Investasi (Rp)

A. Pengolahan Pangan

1. Es Krim 1 2 -

2. Roti/kue 2 3 10.000.000

3. Es Mambo/lilin 1 2 -

4. Keripik pisang 1 1 5.000.000

5. Air minum isi ulang 3 3 175.000.000

Jumlah 8 11 190.000.000

B. Kerajinan dan Umum

1. Cuci kendaraan 6 12 -

2. Foto studio 1 1 -

3. Foto copy 3 3 -

4. Anyaman dan Manik-manik 15 15 -

5. Reparasi alat elektronik 1 1 -

6. Bengkel mobil 4 10 -

125

No. Jenis Industri Jumlah Tenaga Kerja Nilai Investasi (Rp)

8. Reparasi las 1 1 -

9. Tambal ban 3 3 -

Jumlah 40 57 -

C. Kimia, Bahan Bangunan, dan Logam

1. Penggergajian kayu 6 30 -

2. Meubel kayu 4 8 140.000.000

3. Batu semen/batu bata 3 15 60.000.000

4. Bata merah 1 5 -

Jumlah 14 58 200.000.000

Sumber: BPS Kabupaten Tambrauw, 2015

2.3.1.16. Statistik

Dalam pencatatan statistik, Pemerintah Kabupaten Tambrauw bekerjasama dengan BPS Kabupaten Tambrauw telah merangkum statistik Kabupaten Tambrauw dalam Kabupaten Tambrauw Dalam Angka. Selama periode 2011-2015, rangkuman statistik tersebut selalu tersedia. Kabupaten Tambrauw Dalam Angka secara umum merangkum statistik mengenai geografi dan iklim, pemerintahan, penduduk dan tenaga kerja, sosial, pertanian, perindustrian, pertambangan, dan energi, perdagangan, transportasi, komunikasi, dan pariwisata, keuangan daerah, dan pendapatan regional. Buku tersebut merupakan sumber data dan informasi terkait Kabupaten Tambrauw dan dapat digunakan baik oleh pemerintah maupun swasta dan masyarakat sebagai bahan informasi yang akurat dan acuan dalam perencanaan pembangunan. Dalam versi yang lebih ringkas, Pemerintah Kabupaten Tambrauw juga menyediakan Statistik Daerah Kabupaten Tambrauw sebagai bahan acuan perencanaan pembangunan. Terkait dengan aktivitas ekonomi, Pemerintah Kabupaten Tambrauw juga menyediakan buku PDRB Kabupaten Tambrauw baik menurut lapangan usaha maupun pengeluaran. Selama periode 2011-2015, buku-buku tersebut selalu tersedia dan dapat diakses melalui situs BPS Kabupaten Tambrauw.

126

Tabel 2.18 Hasil Kinerja Urusan Statistik Pemerintah Kabupaten Tambrauw, 2011-2015

No. Capaian Pembangunan 2011 2012 2013 2014 2015

1. Buku Kabupaten Dalam

Angka Ada Ada Ada Ada Ada

2. Buku Statistik Daerah Ada Ada Ada Ada Ada

3. Buku PDRB Kabupaten Ada Ada Ada Ada Ada

Sumber: BPS Kabupaten Tambrauw, 2015