• Tidak ada hasil yang ditemukan

Agenda Media Metro Tv dalam Program Wide Shot Metro TV

BAB III GAMBARAN UMUM

B. Agenda Media Metro Tv dalam Program Wide Shot Metro TV

Penentuan agenda dalam sebuah media pada dasarnya melihat kepada konsep penentuan agenda dalam media itu sendiri. Kemampuan media mengangkat sebuah isu dari publik sehingga persepsi publik terbentuk mengacu kepada media tersebut baik dalam proses dalam meliput berita, mengolah, lalu menyebarluaskannya kepada publik.

Agenda publik sendiri adalah isu atau peristiwa yang menjadi bahan pemikiran dan pembicaraan masyarakat. Agenda tersebut dapat ditentukan dari apa

yang di konsumsi di kalangan masyarakat itu sendiri. Hal itu dilihat dari apa yang dipikirkan individu itu sendiri (intrapersonal), apa yang dibicarakan antar individu satu dengan individu lain (interpersonal), dan apa yang dianggap mereka, juga menjadi anggapan semua orang, sehingga menjadi pembicaraan khalayak umum. Sedangkan agenda setting ialah suatu proses yang dilalui massa, dalam menentukan pemberitaan. Sehingga dapat mempengaruhi publik.

Dalam hal ini Agenda Media Metro TV dalam Program Wide Shot Metro Tv terhadap tayangan citizen journalism sendiri sebenarnya tidak jauh berbeda dengan media pada umumnya yang mengadopsi informasi dari citizen journalism, perbedaan yang mendasar lebih kepada praktiknya saja, dimana dalam hal ini redaksi melakukan seleksi dari karya citizen journalism tersebut yang mana harus memiliki persyaratan terlebih dahulu.2 Metro TV memiliki sebuah agenda yang dikonsep dan dirancang berdasarkan kepentingan dan tujuan Metro TV itu tersendiri terhadap produk citizen

journalism, Metro TV melakukan penyeleksian jenis, isi berita untuk ditayangkan di

program Wide Shot diangkat berdasarkan isu atau peristiwa dari publik yang disesuaikan dengan agenda Metro TV itu sendiri, hal itulah dimaknai oleh McCombs dalam teori agenda settingnya bahwa agenda media sama dengan agenda publik atau persepsi publik, oleh karena itu persepsi publik mengenai suatu isu, peristiwa yang terjadi di masyarakat tanpa disadari dibentuk oleh kepentingan atau agenda Metro TV itu sendiri.

2

Wawancara Pribadi dengan Syaifudin, (Produser “Wide Shot” Metro TV), Jakarta, 17 Desember 2012, Pukul 13.00.

Karya citizen journalism yang dikirim ke redaksi Wide Shot Metro TV baik secara streaming maupun dikirim ke redaksi secara langsung melalui beberapa persyaratan yaitu:

1. Laporan yang diberikan citizen journalism harus berdasarkan fakta yang terjadi dilapangan, komprehensif, faktual, objektif, patut dipertanggung jawabkan, serta tidak memihak dan berpihak pada kepentingan umum yang tujuan utamanya memberikan informasi kebenaran kepada publik yang sebelumnya tidak mengetahui informasi tersebut.

2. Dalam tayangan citizen journalism pada program Wide Shot Metro TV redaksinya mempunyai satu syarat kepada citizen journalism tersebut, dimana kiriman informasi dari citizen journalism harus merupakan karya asli yang artinya informasi dari citizen journalism tanpa ada rekayasa dalam setiap isi beritanya. Tujuannya untuk mengetahui ada tidaknya campur tangan dari pihak manapun dalam karya tersebut.

3. Setiap karya dari citizen journalism yang dikirm ke redaksi Wide Shot tidak hanya memberikan sebuah informasi semata melainkan harus juga terdapat unsur yaitu 5w+1h. Artinya isi dari berita tersebut tidak hanya informasi dalam setiap liputannya tetapi juga lebih menekankan pada adanya unsur nilai beritanya sehingga kegiatan yang dilakukan citizen journalism pada tayangan

Wide Shot Metro TV seperti kegiatan praktik jurnalistik yang dilakukan jurnalisme professional pada umumnya.

4. Dalam pandangan redaksi Wide Shot Metro TV pesan yang disampaikan

citizen journalism dapat menjadi kontrol sosial. Hal ini dikarenakan informasi yang diberikan oleh citizen journalism tanpa disadari mampu menjadi pembeda informasi dari media mainstream pada umumnya, dimana informasi itu dapat merubah pandangan dalam di suatu masyarakat sehingga nantinya akan terjadi suatu aksi dan reaksi baik dari masyarakat maupun dari pemerintah.

5. Kiriman dari para citizen journalism haruslah menarik sehingga menjadi daya tarik bagi masyarakat lainnya untuk ikut berperan dalam memberikan informasi sebagai bentuk perkembangan kegiatan citizen journalism.

Setelah karya citizen journalism tersebut memenuhi persyaratan seperti diatas, redaksi melakukan penyeleksian terhadap tayangan yang dikirim oleh citizen journalism. Penyeleksian tersebut diantaranya:

1. Melihat gambar, gambar tersebut harus jelas cara pengambilannya, objeknya, tempatnya serta sesuai dengan tema yang diberikan citizen journalism.

2. Naskah, redaksi melihat apakah naskah tersebut sesuai dengan gambar atau tayangan, karena jika naskah dengan gambar tidak ada sinkronisasi maka redaksi tidak akan menayangkan karya tersebut.

3. Konfirmasi, tahapan ini untuk memastikan benar atau tidaknya karya tersebut murni dari citizen journalism yang mengirimkan dan apakah tayangannya pernah dikirim ke media lain atau hanya ke Wide Shot .

Setelah dari sekian banyaknya menerima karya dari para citizen journalism

redaksi dalam melakukan penyeleksiannya tetap tidak merubah konten berita dari

citizen journalism yang kirimkan dikarenakan redaksi hanya mengedit gambar itupun

ketika gambar tersebut terlihat kurang jelas.

Selain hanya melakukan penyeleksian dalam praktiknya sebagai insan pers dalam program Wide Shot seperti yang dijelaskan diatas, peran redaksi Wide Shot

Metro TV dalam tayangan citizen journalism lebih utama bertujuan untuk memberikan pendidikan mengenai perkembangan citizen journalism ditanah air, dalam hal ini pendidikan yang dimaksud ialah praktik jurnalistik seperti bagaimana cara mengambil gambar yang bagus sehingga layak untuk ditayangkan, membuat naskah berita yang menarik, dan peka terhadap objek yang dilihat untuk dijadikan sebuah berita. Sedangkan dalam pendidikan yang diberikan kepada para citizen journalism yang telah memberikan karyanya nantinya akan mendapatkan pelatihan dasar jurnalsitik dari wartawan senior di Metro TV yaitu Desi Anwar.

Namun selain bertujuan memberikan nilai edukasi mengenai perkembangan

citizen journalism kepada masyarakat tidak dapat dipungkiri bahwasannya setiap tayangan citizen journalism pada program Wide Shot Metro TV sama halnya dengan media pada umumnya, dimana lebih merupakan sebuah agenda media Metro TV dalam upayanya untuk mendapatkan hati di publik terhadap setiap tayangan programnya alhasil tidak hanya ratting dari program tersebut yang naik, lebih utama merupakan konsep agenda setting media itu yang terdiri dari:

2. Visibility: Ketertarikan atau daya tarik isu-isu tersebut

3. Audiens Silence: Dari sifat isu-isu relevan atau tidak dengan kepentingan publik.

Kemampuan Metro TV dalam menentukan agenda tersebut untuk memengaruhi perubahan dalam setiap individu merupakan aspek terpenting dalam komunikasi massa. Asumsi agenda setting ini memiliki kelebihan karena mudah dipahami dan relatif mudah diuji, dimana dasar pemikirannya adalah diantara berbagai topik yang dimuat di media massa ada topik yang mendapat lebih banyak perhatian dari media akan menjadi lebih akrab bagi khalayak dan akan dianggap penting dalam suatu periode waktu tertentu. Tayangan citizen journalism yang terdapat unsur Prominance terlihat dari informasi berita mengenai pemberitaan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, dimana dalam tayangan tersebut menggambarkan kesederhaan dan kerakyatannya pemimpin DKI ini tanpa memandang dirinya bahwa dia adalah seorang pejabat kepala daerah.

Sedangkan dari sisi Visibility tayangan citizen journalism yang mengandung unsur ini terlihat dari informasi berita mengenai perkampungan rumah apung didaerah Jakarta Utara, dalam tayangan tersebut dibawakan oleh citizen

journalismnya secara langsung yang menerangkan bahwa didaerah ibukota masih ada

tempat yang memang kurang layak untuk dihuni untuk warga yang notabenenya penduduk dari pusat pemerintahan dari suatu negara sehingga kurangnya perhatian dari pemerintah terkait mengenai hal ini dan kurangnya informasi mengenai daerah

ini juga membuat daerah ini tetap saja demikian selama bertahun-tahun, dalam hal ini informasi yang diberikan citizen journalism tersebut selain membawa dampak baik berupa pengetahuan mengenai daerah itu dan jelas membawa perbedaan informasi berita tersendiri dari yang disampaikan jurnalis profesional pada umumnya.

Jika dilihat dari sisi Audiens Silence tayangan citizen journalism dalam memberikan informasi beritanya tersebut sangat erat hubungannya antara media dan persepsi yang ada di publik, jika dilihat informasi yang diberikan mengenai pemimpin kepala daerah dan lingkungan tempat didaerahnya ada tempat yang demikian menjadikan suatu isu yang menarik di publik, dimana saat itu pemberitaan mengenai informasi berita tersebut hanya mengenai kepala daerah tersebut sedangkan isu yang mengangkat daerah tempat itu belum ada apalagi diinformasikan oleh citizen

journalism yang notabenenya masyarakat umum yang tidak mengetahui seluk beluk

dunia kewartawanan.

Dalam hal ini dapat digambarkan bagaimana agenda media Metro TV dalam tayangan citizen journalism dimana mengangkat konsep bahwa apa yang dianggap penting oleh publik dapat dianggap penting pula oleh media yang mana dalam hal ini Metro TV mengangkat suatu isu tersebut dari publik itu sendiri hal itu sesuai dengan yang dikatakan oleh McCombs, dimana jika media masssa memberikan perhatian lebih kepada isu tertentu dan mengabaikan isu lainnya maka akan memiliki pengaruh terhadap pendapat umum, dimana orang akan cenderung mengetahui tentang hal-hal yang diberitakan media massa dan menerima susunan prioritas yang diberikan media massa terhadap isu-isu yang berbeda.

Dalam hal lain peran redaksi Wide Shot Metro TV terhadap tayangan citizen

journalism lebih merupakan sebagai bentuk apresiasinya terhadap perkembangan

citizen journalism yang saat ini terus berkembang yang dalam langkah selanjutnya untuk membentuk sebuah komunitas citizen journalism, dimana dalam wadah tersebut menjadi tempat berkumpulnya para citizen journalism yang memberikan karyanya kepada redaksi Wide Shot yang nantinya menjadi ajang bertukar informasi dari para citizen journalism tersebut mengenai informasi yang belum tentu didapatkan oleh para jurnalis profesional umumnya dan juga merupakan sebagai ajang pendidikan ilmu jurnalistik kepada masyarakat umum.

1. Standarisasi citizen journalism dalam program Wide Shot Metro TV

Laporan informasi berita yang dilakukan oleh citizen journalism dapat berlatar belakang dari kalangan manapun sehingga tidak ada batasan dari segi apapun baik sosial maupun usia dikarenakan hal yang terpenting dalam informasinya ialah merupakan informasi berita mengenai yang menarik untuk diberitakan kepada publik tanpa melewatkan unsur-unsur citizen journalism seperti warga biasa yang melakukan peliputan dan bukan wartawan professional, peka terhadap peristiwa yang terjadi serta informasi yang diberikan berdasarkan fakta, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, memiliki kemampuan menulis dan melaporkan mengenai peristiwa yang terjadi, memiliki semangat berbagi informasi, dan dapat memanfaatkan teknologi yang dimiliki.

Meski sebagian orang mempertanyakaan kegiatan praktik journalistik yang dilakukan oleh citizen journalism namun tidak mengurangi antusiasme warga dalam mengirimkan karyanya ke media yang salah satunya ke redaksi Wide Shot Metro TV, dalam hal ini redaksi Wide Shot tidak membatasi kiriman dari para citizen journalism

tersebut hal inilah yang menjadikan redaksi Wide Shot mendapatkan kiriman dari para

citizen journalism yang berlatar belakang dari kalangan apapun, hal yang sama seperti diungkapkan oleh Produser Wide Shot Syaifudin yaitu:

Dalam hal ini, citizen journalism yang melaporkan beritanya berlatar belakang dari kalangan apa saja ya, kami (redaksi) menerima karya dari citizen journalism tersebut dari masyarakat yang memberikan informasinya dari beberapa latar berlakang, ada anak SD, SMP, SMA, kalangan pekerja, mahasiswa, atau bahkan ada yang dari ibu rumah tangga. Tetapi memang dari itu semua kebanyakan dari

kalangan mahasiswa yang memberikan laporannya.3

Setiap karya kiriman dari citizen journalism yang tayang program Wide Shot

lebih menekankan pada nilai berita yang terdapat dalam karya tersebut tetapi unsur siapa, apa, kapan, dimana, mengapa dan bagaimana atau yang lebih dikenal dengan istilah 5w+1h menjadi penilaian hal yang utama dalam penilaiannya sehingga letak standarisasinya lebih kepada isi dari informasi berita yang diberikan citizen journalism itu sendiri.

3

2. Kriteria liputan citizen journalism dalam redaksi program Wide Shot Metro TV

Setiap kiriman informasi berita yang dilakukan oleh para citizen pada redaksi

Wide Shot Metro TV dan ditayangkan seperti yang dibahas sebelumnya kriteria utama

informasi yang terdapat pada karya tersebut dapat menjadi konsumsi publik sehingga terbentuknya opini di masyarakat dan mendapatkan reaksi dari masyarakat serta mendapat respon dari lembaga sosial atau pemerintah sebagai bentuk respon dari berita tersebut, hal itulah yang harus menonjol pada kiriman karya citizen journalism.

Sebab setiap kiriman karya citizen journalism yang sangat beragam membuat nilai sosial yang terkandung dalam karya tersebut menjadi bahan pertimbangan bagi redaksi Wide Shot untuk menayangkan karya citizen journalism tersebut, dikarenakan setiap kiriman karya dari citizen journalism walaupun telah melalui tahapan seleksi seperti yang dijelaskan diatas namun dalam tayangan dari citizen journalism tersebut konten dari karya citizen journalism tidak diubah lebih kepada pengarahan kepada

citizen journalism ketika karyanya ingin dapat ditayangkan secara langsung.

C. Keunggulan dan Kelemahan tayangan citizen journalism dengan

Dokumen terkait