• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi tayangan citizen journalism & agenda media pada program wide shot di metro tv

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Implementasi tayangan citizen journalism & agenda media pada program wide shot di metro tv"

Copied!
94
0
0

Teks penuh

(1)

DI METRO TV

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam

(S.Kom.I)

Oleh

Muhamad Agil Aliansyah

NIM : 108051100034

KONSENTRASI JURNALISTIK

JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

(2)
(3)
(4)

Wide Shot Metro TV

Perkembangan teknologi dan komunikasi membawa perubahan yang sangat cepat pada setiap kehidupan di masyarakat tanpa terkecuali dunia komunikasi dalam bentuk praktik jurnalistik sehingga membentuk trend baru yang disebut dengan

citizen journalism. Kegiatan praktik yang diakukan oleh citizen journalism sama halnya dengan aktifitas kegiatan jurnalistik yang dilakukan oleh jurnalis professional umumnya, dimana hal yang membedakannya hanyalah subjek yang melakukannya yaitu masyarakat umum tanpa berlatar pendidikan ilmu jurnalistik.

Metro TV melalui program Wide Shot yang mengusung konsep tayangan

citizen journalism dalam format siarannya menghadirkan sebuah informasi berita dari

para citizen journalism tentu saja memiliki standar tertentu dalam setiap tayangan informasinya, maka untuk mengetahui hal itu diajukan beberapa pertanyaan yaitu: Bagaimana implementasi tayangan citizen journalism pada program Wide Shot Metro TV? Apa agenda media yang diterapkan pada program Wide Shot Metro TV? Apa keunggulan dan kelemahan tayangan citizen journalism dengan program-program

Wide Shot Metro TV?

Untuk menjawab pertanyaan itu semua, maka dalam penelitian ini penulis menggunakan teori Agenda Setting McCombs dengan metode penelitian kualitatif dan pendekatan deskriptif. Adapun subjek penelitian ini adalah tim redaksi Wide Shot

Metro TV sedangkan objek penelitiannya adalah tayangan citizen journalism pada program Wide Shot Metro TV. Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi yang kemudian di analisis dengan cara kualitatif-deskriptif.

Citizen journalism merupakan kegiatan praktik jurnalistik yang dilakukan masyarakat umum tanpa berlatar belakang ilmu pendidikan jurnalistik, perkembangan

citizen journalism yang saat ini semakin menggiat sehingga membawa ciri dan

perbedaan sendiri dalam setiap informasi beritanya selain juga untuk perbandingan informasi berita yang selama ini disajikan media massa pada umumnya.

Informasi berita dari sebuah media massa merupakan bagian dari agenda media dalam proses untuk dapat menentukan kebijakan pada publik. Menurut McCombs, agenda setting merupakan proses yang terjadi ketika sebuah topik berita mendapat perhatian utama dari media massa, publik, dan elit pengambil kebijakan.

Pada penelitian ini ditemukan oleh penulis bahwa Metro TV telah melakukan kerja dan mengimplementasikan citizen journalism dengan menerima informasi berita

citizen journalism dari publik untuk program Wide Shot dengan cara melakukan penyeleksian berita tersebut dengan standarisasi apakah berita tersebut memiliki nilai berita yang layak tayang untuk dikonsumsi oleh penonton Metro TV, selanjutnya dalam penyeleksian tersebut Metro TV memiliki agenda media sendiri melalui kebijakan redaksi bahwa tayangan citizen journalism itu dapat berkontribusi kepada masyarakat awam mengenai pendidikan ilmu jurnalistik.

(5)

Alhamdulillaahirabbil’alamiin puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada setiap hamba-Nya serta dengan kekuatannya bisa membuat semuanya ada tak lupa shalawat dan salam tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Skripsi yang berjudul IMPLEMENTASI TAYANGAN CITIZEN JOURNALISM & AGENDA MEDIA PADA PROGRAM WIDE SHOT DI METRO TV ini semoga dapat memberikan manfaat kepada semua pihak serta menambah wawasan bagi yang membacanya, khususnya pada ilmu komunikasi dan jurnalistik.

Setelah bersyukur atas rahmat Allah yang telah memberi kekuatan dalam penyelesaian Skripsi ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Dr. H. Arief Subhan, M.A, Pembantu Dekan I Bidang Akademik, Drs. Wahidin Saputra, M.A, Pembantu Dekan II Bidang Administrasi Umum, Drs. Mahmud Jalal, M.A, serta Pembantu Dekan III Bidang Kemahasiswaan, Drs. Study Rizal, L.K, MA.\

2. Ketua Konsentrasi Jurnalistik, Ibu Rubiyanah, M.A beserta Sekretaris Konsentrasi Jurnalistik, Ibu Ade Rina Farida, M.Si yang selalu berkenan membantu saya dalam keperluan akademisi.

3. Dosen Pembimbing, Rachmat Baihaqi, MA. Banyak pelajaran yang saya dapatkan dari Bapak.

(6)

atau surat-menyurat, dan Staff Perpustakaan Dakwah dan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu Penulis mempermudah dalam mendapatkan bahan untuk skripsi ini.

6. Seluruh Redaksi Wide Shot Metro Tv, khususnya Bapak Syaifudin sebagai Produser. Atas bantuan Bapak penulis mendapatkan kemudahan dalam melakukan penelitian. 7. Kedua orangtuaku (Bapak Ahmad Ali dan Ibu Komsyatun) terimakasih atas segala

dukungan kalian yang kalian berikan baik moril maupun materi.

8. Kedua kakakku (Eli Metaliana dan Bayu Diah Ayunda) dan adikku (Virdha Famorria), semoga kita selalu menjadi keluarga yang baik dan dapat membahagiakan kedua orangtua kita. Amiiin ya Rabbal A’lamiiin.

9. Teman-teman Kelas Jurnalistik A angkatan tahun 2008. Sukses selalu untuk kalian semua.

10.Kepada Desi Aditia Ningrum atas waktu dan motivasinya selama ini untuk penulis dalam pengerjaan skripsi ini. Jazakillah yaa ukhtiee...

Ucapan terima kasih banyak penulis sampaikan juga kepada semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu dengan berkenan dan membantu penulis dalam mengerjakan karya ini.

Wassalam

Jakarta, Januari 2013

(7)
(8)

BAB IV TEMUAN PENELITIAN

A. Implementasi Tayangan Citizen Journalism pada Program

Wide Shot Metro TV ... 51

B. Agenda Media Metro Tv dalam Program Wide Shot Metro TV Terhadap Tayangan Citizen Journalism ... 55

a. Standarisasi Citizen Journalism pada Program Wide Shot Metro TV ... 62

b. Kriteria Liputan Citizen Journalism pada Program Wide Shot Metro TV ……… ... 64

C. Keunggulan dan Kelemahan Tayangan Citizen Journalism dengan Program-program Wide Shot Metro TV ……… 64

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 70

B. Saran ... 72

DAFTAR PUSTAKA ... 73

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sejak awal kelahirannya sampai saat ini perkembangan media massa sudah sangat jauh mengalami kemajuan, hal itu dapat dilihat dari beragamnya media massa dalam setiap memberikan informasinya. Dahulu informasi yang diberikan media massa hanya melalui media cetak dan elektronik seperti koran dan televisi, seiring perkembangan teknologi dan informasi yang semakin maju informasi yang diberikan media massa saat ini lebih menggunakan media mainstream yaitu media

online (internet).

Dalam realitanya berkembangnya teknologi komunikasi dan informasi membawa perubahan baru di dunia industri komunikasi. Perkembangan tersebut membawa ciri utama media massa lama yang menyebarluaskan informasi secara dominan menjadi hilang karena arus informasi yang berlangsung menjadi semakin beragam, dimana setiap orang mempunyai kebebasan untuk memilih informasi yang mereka butuhkan.

(10)

juga dapat memberikan informasinya kembali, sehingga komunikasi satu arah yang selama ini dilakukan media massa lama tidak efektif lagi.

Pengaruh yang disebabkan oleh perkembangan teknologi dan informasi tersebut membuat media massa semakin beragam ikut berperan dalam memberikan ruang kepada publik yang semula hanya bisa menerima informasi sekarang bisa ikut berperan dalam memberikan informasi. Dalam hal ini media massa yang semula hanya tertuju pada media cetak berkembang pada media elektronik dan saat ini ramai juga dengan media online (internet) yang dianggap lebih mempunyai nilai dan akses yang dapat diperoleh dimanapun.

Namun seiring perubahan zaman yang terus berubah diikuti pula dengan perkembangan teknologi dan informasi yang maju teori dasar jurnalistik tetaplah tidak berubah, dimana informasi berita merupakan gabungan dari unsur apa, siapa, dimana, kapan, dan bagaimana sehingga setiap pekerjaan yang dilakukan wartawan tetap sama yaitu mencari, membuat, dan melaporkan berita.1

Lebih lanjut media massa baik cetak maupun elektronik sekarang ini berlomba-lomba untuk memberikan informasi yang tersaji dengan cepat dan penyebarannya menyeluruh kepada masyarakat, dimana informasi yang diberikan tidak hanya melalui televisi maupun surat kabar saat ini media membuat kebijakan dengan melakukan perubahan dalam penyebaran informasinya yaitu dengan memberikan akses kepada publik melalui sarana yang dibuat media seperti

website, akun sosial media baik facebook ataupun twitter dari media tersebut.

1

(11)

Ikut berperannya publik tersebut merupakan salah satu bentuk kegiatan praktik jurnalistik yang disebut dengan citizen journalism atau jurnalisme warga, dimana praktik ini merupakan suatu bentuk kegiatan jurnalisme yang dilakukan oleh warga biasa yaitu warga yang bukan berstatus sebagai jurnalis professional. Dalam praktiknya kegiatan yang dilakukan oleh citizen journalism tetap sama seperti yang dilakukan oleh wartawan profesional pada umunya, yaitu mengumpulkan, mengolah, dan menyebarluaskan informasi baik tulisan, gambar, foto, atau video.2

Melihat perkembangan yang demikian kegiatan ini termasuk produk jurnalistik baru dimana dalam dunia komunikasi melakukan andil yang cukup besar. Selain sebagai warna baru dalam dunia jurnalistik yaitu memberikan banyak informasi dengan sumber yang berbeda melalui berbagai media yang ada, dan juga sebagai kontrol terhadap kekuasaan media, tanpa pengaruh dalam pihak manapun. Melihat saat ini informasi yang diberikan oleh institusi media sudah tidak dapat dianggap sepenuhnya benar, karena disebabkan oleh beberapa faktor seperti pemilik media yang dapat mengatur media tersebut untuk kepentingannya sendiri.

Meskipun praktik ini membawa perubahan yang sangat signifikan dalam dunia komunikasi tetapi kegiatan jurnalistik yang dilakukan oleh warga tidak memiliki dasar ilmu jurnalistik terkadang mendapat keraguan tentang keabsahan informasinya karena ditengah berkembangnya kegiatan citizen journalism ada sejumlah pertanyaan terhadap jalannya kegiatan ini seperti kebenarannya

2

(12)

informasi, keakuratannya data mengenai informasi yang diberikan, pertanggung jawaban dari informasi berita tersebut atau etika media dalam citizen journalism

itu sendiri.

Pada media massa elektronik salah satunya televisi sebuah karya dari citizen journalism atau konsep dari citizen journalism pada media massa jarang yang menyiarkan atau mengangkat secara langsung. Salah satu tayangan televisi yang menayangkan laporan dari citizen journalism adalah ”Kanal Citizen Journalism

dalam Program Liputan 6 SCTV, namun dalam tayangan tersebut terkadang tidak menampilkan secara langsung karya citizen journalismnya. Metro TV sebagai salah satu media stasiun televisi tanah air mempunyai program yang menayangkan dan mengambil konsep laporan dari citizen journalism yang menampilkan atau menayangkan aneka video kiriman karya dari warga masyarakat secara langsung.

Program yang bernama Wide Shot tersebut mengangkat konsep dan menayangkan secara langsung hasil liputan dari citizen journalism itu sendiri. Tetapi penayangan hasil liputan yang disiarkan secara langsung tersebut, mempunyai beberapa kendala yang perlu diperhatikan sehingga masuk kedalam redaksi program Wide Shot Metro TV. Dengan masalah tersebut, maka penulis tertarik melakukan penelitian yang diberi judul “Implementasi Tayangan Citizen Journalism & Agenda Media Pada Program Wide Shot di Metro TV.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

(13)

Agar penelitian ini lebih terarah dan tidak melebar, maka penulis menitikberatkan masalah penelitian ini pada format tayangan citizen journalism

dan agenda media Metro TV dalam program Wide Shot, dimana untuk mengetahui bagaimana implementasi tayangan citizen journalism pada program Wide Shot di Metro TV dan agenda media Metro TV dalam program Wide Shot di Metro tv terhadap tayangan citizen journalism.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang telah disebutkan di atas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana implementasi tayangan citizen journalism pada program Wide Shot Metro TV?

2. Apa agenda media Metro TV dalam program Wide Shot Metro TV terhadap tayangan citizen journalism?

3. Apa keunggulan dan kelemahan tayangan citizen journalism

dengan program-program Wide Shot Metro TV?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Secara Umum

(14)

b. Secara Khusus

Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan beberapa permasalahan sebagai berikut:

1) Untuk mengetahui implementasi tayangan citizen ournalism pada program Wide Shot di Metro TV

2) Untuk mengetahui agenda media Metro TV dalam program Wide Shot Metro TV terhadap tayangan citizen journalism

3) Untuk mengetahui keunggulan dan kekurangan tayangan citizen

journalism dengan program-program Wide Shot Metro TV

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

Secara akademis penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan mengenai citizen journalism, dimana dapat berkontribusi pada pengembangan keilmuan komunikasi, khususnya bagi perkembangan ilmu jurnalistik. Serta kepada orang yang ingin dan sedang terjun dalam dunia jurnalisme.

b. Manfaat Praktis

(15)

D. Metodologi Penelitian

1. Metode penelitian

Dalam penyusunan penelitian ini, peneliti menggunakan metodologi deskriptif-kualitatif. Deskriptif diartikan melukiskan variable demi variable, satu demi satu. Dimana penelitian ini hanya memaparkan situasi atau peristiwa, tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. Penelitian deskriptif ditujukan untuk mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada, mengidentifikasikan masalah, membuat perbandingan.3

Sedangkan dalam penerapannya, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk mendapatkan pemahaman bersifat umum, yang diperoleh setelah melakukan analisis terhadap kenyataan sosial yang menjadi fokus penelitian, kemudian ditarik kesimpulan berupa pemahaman umum tentang kenyataan-kenyataan tersebut.4

2. Waktu dan tempat Penelitian

Penelitian ini berlangsung di Metro TV, yang beralamat: Kompleks Delta, Jl. Pilar Raya Kav. A-D, Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta barat.

3. Subjek dan Objek Penelitian

3

Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005), h. 24-25

4

(16)

Subjek dari penelitian ini adalah tim redaksi Wide Shot Metro TV, sedangkan yang menjadi Objek penelitian ini adalah tayangan citizen journalism

pada program Wide Shot Metro TV.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik dan pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu:

a. Observasi, yaitu pengamatan secara langsung kondisi yang terjadi dilapangan yang memiliki relevansi terhadap permasalahan yang dikaji. Observasi atau pengamatan merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang sering digunakan untuk jenis penelitian kualitatif.5

Dalam hal ini penelitian dilakukan dengan cara menonton tayangan citizen journalism pada program Wide Shot

Metro tv untuk memperoleh data dalam penelitian ini.

b. Wawancara, dalam riset kualitatif yang disebut sebagai wawancara mendalam atau wawancara intensif dan kebanyakan tak berstruktur.6

Dengan tujuan mendapatkan data yang mendalam. Wawancara ini juga akan dilakukan bersama narasumber yang merupakan redaksi Wide Shot Metro TV.

c. Dokumentasi, yaitu pengumpulan data-data yang berkaitan dengan penelitian ini atau sumber-sumber tertulis dari bahan-bahan kepustakaan yang berkaitan dengan objek penelitian yang

5

Antonious Birowo, Metode Penelitian Komunikasi: Teori dan Aplikasi (Yogyakarta: Gintanyali, 2004), h.186

6

(17)

dimaksud. Dalam penelitian ini juga diperoleh data tertulis dari redaksi Wide Shot Metro TV.

5. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan teknik pengolahan data deskriptif kualitatif yaitu memaparkan data lebih dulu lalu mendeskripsikan berdasarkan teori agenda setting McCombs. Untuk mengolah data yang ada dilakukan melalui empat tahap: pengumpulan data dengan format yang telah disiapkan, analisis kualitatif untuk mempelajari data-data yang telah terekam dalam format kemudian ditafsirkan, deskripsi temuan dengan memaparkan temuan yang telah diperoleh berdasarkan kategori masing-masing, dan rekapitulasi temuan untuk menyederhanakan hasil temuan.

6. Pedoman Penulisan

Penulisan dalam penelitian ini mengacu kepada buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) karya Hamid Nasuhi dkk yang diterbitkan oleh CeQDA (Center for Quality Development and Assurance) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

E. Tinjauan Pustaka

Setelah melakukan penelusuran koleksi skripsi pada Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Beberapa judul skripsi yang membuat peneliti terinspirasi untuk mengangkat judul “Implementasi Tayangan Citizen Journalism & Agenda

(18)

Skripsi yang ditulis oleh Ratnawati Mahasiswi Konsentrasi Jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tahun 2008, dengan judul “Implementasi Jurnalisme Investigasi Dalam Program “Reportase Investigasi” di Trans TV”. Penulis memilih skripsi tersebut untuk dijadikan sebagai acuan karena objek yang diteliti sama dengan yang penulis lakukan, namun terdapat perbedaan antara skripsi tersebut dengan yang penulis lakukan, yakni mengenai permasalahan yang diangkat.

Adapun skripsi lain yang berhubungan dan menjadi acuan penulis yaitu skripsi berjudul “Implementasi Regulasi Penyiaran Dalam Program Drama

Reality Show “Realigi” di Trans TV” karya Silvia Maulina Mahasiswi

Konsentrasi Jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tahun 2011, yang menjelaskan mengenai implementasi Undang-undang Penyiaran No. 32 Tahun 2002 khususnya mengenai Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS) pada program Realigi episode Boneka Cantik dan episode Ibu Juga Manusia.

F. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini memaparkan mengenai latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.

(19)

Menjelaskan mengenai kerangka teori yang membahas agenda setting Mc. Combs, menjelaskan kerangka konsep yang membahas mengenai media massa, jurnalistik, citizen journalism dan perkembangannya.

BAB III GAMBARAN UMUM

Bagian ini peneliti memfokuskan pada gambaran umum yang terdiri dari profil Metro TV, penghargaan yang diraih oleh Metro TV, program-program berita Metro TV, profil Wide Shot Metro TV, dan struktur redaksi Wide Shot

Metro TV.

BAB IV TEMUAN DAN ANALISA DATA

Mendeskripsikan bagian mengenai analisis tentang bagaimana implementasi tayangan citizen journalism pada program Wide Shot Metro TV, apa agenda media dalam program Wide Shot Metro TV terhadap tayangan citizen journalism, keunggulan dan kelemahan tayangan citizen journalism dengan program-program

Wide Shot Metro TV.

BAB V PENUTUP

(20)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kerangka Teori

1. Agenda Setting McCombs

Secara umum fungsi media massa memberikan informasi kepada publik berdasarkan kenyataan yang terjadi di lapangan, membuat informasi berita dari media massa saat ini mempunyai pengaruh dan peranan yang sangat besar dalam setiap kehidupan masyarakat. Agar media massa mampu menjaga eksistensi dan independensi di tengah-tengah masyarakat, maka fakta informasi yang diberikan media massa tersebut sangatlah diperlukan.

Penentuan agenda dalam sebuah media pada dasarnya melihat kepada konsep penentuan agenda dalam media itu sendiri. Kemampuan media mengangkat sebuah isu dari publik sehingga persepsi publik terbentuk mengacu kepada media tersebut baik dalam proses dalam meliput berita, mengolah, lalu menyebarluaskannya kepada publik.

(21)

Sedangkan agenda setting ialah suatu proses yang dilalui massa, dalam menentukan pemberitaan bertujuan untuk dapat mempengaruhi publik.

McCombs mengatakan bahwa jika media masssa memberikan perhatian lebih kepada isu tertentu dan mengabaikan isu lainnya maka akan memiliki pengaruh terhadap pendapat umum, dimana orang akan cenderung mengetahui tentang hal-hal yang diberitakan media massa dan menerima susunan prioritas yang diberikan media massa terhadap isu-isu yang berbeda.1 Konsep Agenda Setting McCombs dijelaskan dengan bagan dibawah ini:

“The Second theory of Agenda Setting”.2

1

Hasiono Afjani, Efek Psikologis Pemberitaan Media Massa Terhadap Khalayak Ditinjau Dari teori Peluru, Agenda Setting dan Uses And Gratification.

2

(22)

Maksud dari bagan diatas ialah sesuai dengan Agenda Setting McCombs dimana agenda publik merupakan persepsi publik terhadap suatu isu penting.

Adapun isi dari konsep agenda setting:3

1. Prominance: jumlah kumpulan topik isu dari tiap tokoh

2. Visibility: ketertarikan atau daya tarik isu-isu tersebut

3. Audiens Silence: dari sifat isu-isu relevan atau tidak dengan kepentingan publik

Dalam hal ini khalayak tidak hanya mempelajari berita dan hal-hal lainnya melalui media massa, tetapi juga mempelajari seberapa besar arti penting diberikan pada suatu isu atau topik dari cara media massa memberikan penekanan pada topik tersebut misalnya dalam merefleksikan apa yang dikatakan oleh kandidat dalam suatu kampanye pemilu, dimana media massa menetapkan agenda kampanye tersebut.4

Kemampuan media massa dalam menentukan agenda tersebut untuk memengaruhi perubahan dalam setiap individu merupakan aspek terpenting dalam komunikasi massa. Asumsi agenda setting ini memiliki kelebihan karena mudah dipahami dan relatif mudah diuji, dimana dasar pemikirannya adalah diantara berbagai topik yang dimuat di media massa ada topik yang mendapat lebih banyak

3

A FIRST LOOK AT COMMUNICATION THEORY FIFTH EDITION EM GRFFIN Wheaton College Special Consultant: Glen McClish Sar Diego State University McGill

4

Elvinaro Ardianto dan Lukiati Komala, KOMUNIKASI MASSA Suatu Pengantar Edisi Revisi

(23)

perhatian dari media akan menjadi lebih akrab bagi khalayak dan akan dianggap penting dalam suatu periode waktu tertentu.

Menurut Lippman, agenda setting merupakan proses yang terjadi ketika sebuah topik berita mendapat perhatian utama dari media massa, publik, dan elit pengambil kebijakan.5

Ketika sebuah isu yang ada di dalam tataran suatu masyarakat dilihat oleh media cukup menarik untuk diangkat sebagai bahan pemberitaan maka harapan media massa setelah itu isu tersebut mendapat respon dari masyarakat sehingga terbentuk opini alhasil harapan selanjutnya ialah terjadinya aksi kongkret dari pembertitaan isu tersebut.

Penelitian yang dilakukan G. Ray Funkhouser (1973), tentang hubungan antara liputan sebuah berita dengan persepsi publik terhadap isu-isu. Menyimpulkan bahwasannya, informasi berita diyakini oleh banyak orang sebagai sumber informasi yang dapat dipercaya, meskipun dalam penelitiannya Funkhouser mengatakan tidak selamanya informasi tersebut dapat diterima secara utuh.6

Dalam melakukan penelitiannya tersebut, Funkhouser mendapati, sebagian besar masyarakat saat itu mengakui kalau informasi berita yang diperoleh dari sebuah media, diterima secara utuh tanpa menyaringnya kembali. Tetapi sebagian kecil masyarakat juga tidak melulu menerima informasi tersebut secara menyeluruh,

5

Antoni , Riuhnya Persimpangan Itu, Profil dan Pemikiran Para Penggagas Kajian Ilmu Komunikasi

(Solo: Katalog Dalam Terbitan (KDT), 2004), h. 76 6

Werner J. Severin, Teori Komunikasi Sejarah, Metode, dan Terapan di Dalam Media Massa (Jakarta:

(24)

melainkan menyeleksi kembali dengan media berbeda, namun tetap dalam berita yang sama.

Asumsi-asumsi yang terjadi di masyarakat menjadi bahan Apriadi Tamburaka dalam penelitiannya mengenai agenda sebuah media.7 Dalam penelitian itu dijelaskan. Bahwasannya ada dua asumsi yang mendasar dalam penentuan agenda.

1) Masyarakat pers dan media massa tidak mencerminkan kenyataan; mereka menyaring dan membentuk isu;

2) Konsentrasi media massa hanya pada beberapa masalah masyarakat untuk ditanyakan sebagai isu-isu yang lebih penting daripada isu-isu lain.

3) Terkadang media massa mengangkat suatu isu dalam pemberitaanya melihat dari peristiwa-peristiwa yang terjadi pada suatu lingkungan masyarakat itu sendiri. Ketika berita yang disugukan tidak begitu menarik maka reaksi masyarakat juga tidak begitu antusias posisi masyarakat dalam hal ini tidak hanya menerima informasi secara utuh melainkan memfilter keakuratan informasi tersebut.

Efek dari agenda setting sendiri melalui beberapa bentuk tahapan. Tahapan itu mulai dari efek langsung dan efek lanjutan. Efek langsung berkaitan dengan isu, mulai dari ada atau tidaknya isu tersebut dalam agenda publik sampai kepada agenda

7

(25)

mana yang paling menarik bagi khalayak. Sedangkan efek lanjutan merupakan bentuk dari persepsi di masyarakat sehingga terjadi bentuk kongkret dari hal itu.

Pengaruh media massa akan semakin kuat ketika berada pada masyarakat seperti sekarang ini, dikarenakan banyak informasi yang diperoleh dari media massa tetapi di saat yang sama informasi yang diberikan itu sulit untuk ditentukan kebenarannya.

B. Kerangka Konsep

1. Media Massa

Munculnya beragam media massa saat ini dengan berbagai bentuk informasi yang diberikan menunjukkan pada dasarnya manusia dalam kehidupannya tak lepas dari yang namanya komunikasi. Hal tersebut diperlukan manusia karena sebagai interaksi antar sesama manusia dan juga membawa dirinya ke dalam suatu bentuk sistem sosial. Di era sekarang ini peran media sangatlah menentukan dalam komunikasi.

Sejarah Media Menurut McLuhan yang dijelaskan seperti dibawah ini:

ZAMAN SEJARAH TEKNOLOGI YANG

UTAMA/INDRA YANG

DOMINAN

KOMENTAR

MCLUHAN

Era Tribal Kontak Tatap

Muka/Pendengaran

“Masyarakat lisan atau

(26)

stabilitas melampaui segala yang mungkin bagi dunia yang visual atau

beradab dan

terfragmentasi”.

Era Melek Huruf Abjad Fonetis/Penglihatan “Pria (wanita) Barat telah melakukan sedikit hal untuk mempelajari dampak-dampak dari abjadfonetis dalam menciptakan banyak dari

pola dasar budayanya”.

Era Cetak Percetakan/Penglihatan “Mungkin berkah paling berharga dari tipografi bagi manusia adalah sikap yang tidak terpengaruh dan ketidakterlibatan daya untuk bertindak tanpa

bereaksi”.

Era Elektronik Komputer/Penglihatan, Pendengaran/sentuhan

“Komputer merupakan

(27)

semua busana teknologi yang pernah diciptakan karena komputer merupakan kepanjangan dari sistem saraf pusat

kita”.

Tahapan yang dilalui media massa dalam perkembangannya melalui perjalanan yang cukup panjang. Indra merupakan faktor penentu utama dalam perjalanan tersebut. Pada era tribal budaya bicara dan mendengar merupakan elemen yang sangat penting sedangkan di era melek huruf budaya komunikasi tertulis berkembang pesat merupakan faktor penentu komunikasi saat itu dan organ mata menjadi elemen yang utama beralih ke era cetak informasi yang diterima melalui kata-kata tercetak merupakan hal yang biasa dalam era ini penglihatan merupakan elemen terdepan. Perkembangan masa perjalanan terakhir dari peralihan media massa ketika media elektronik dapat melingkupi semua indra manusia yang langsung memungkinkan orang secara massal dapat saling terhubung.

(28)

bentuk yang mempengaruhi akan orang tersebut karena masih tetap berada dalam suatu tempat saat menerima pesan media yang diproduksi secara massal.8

Perkembangan media massa di dalam masyarakat sekarang ini membawa dampak yang cukup signifikan, terlebih bagi Negara berkembang. Di mana salah satunya ialah hubungan jarak yang secara Psikologis serta Geografis bisa menjadi sempit. Misalnya kabar mengenai indikasinya pelanggaran etika yang dilakukan oleh pejabat di daerah Garut (Jawa Barat) dapat diketahui dan saksikan secara cepat melalui layar televisi, mendengar radio, maupun melihat di media online.

Denis McQuail dalam karyanya mengatakan, yang diterjemahkan oleh Agus Dharma dan Aminuddin Ram. Bahwasannya, media massa didalam tataran suatu masyarakat memiliki peranan penting, hal itu dikarenakan.9

1) Media sebagai industri yang berubah dan berkembang untuk membuka lapangan kerja, barang, dan jasa, dan atau menghidupkan industri lain yang terkait.

2) Media massa ialah sumber kekuatan dalam masyarakat yang dapat dipergunakan sebagai pengganti kekuatan atau sumber daya lainnya.

3) Media merupakan wadah yang semakin berfungsi untuk menampilkan kejadian-kejadian hidup manusia, baik bertaraf nasional maupun internasional.

8

Richard West dan Lynn H. Turner, PENGANTAR TEORI KOMUNIKASI Edisi 3: Analisis dan

Aplikasi (Jakarta: Salemba Humanika, 2008), h. 144 9

(29)

4) Media juga merupakan arena pengembangan kebudayaan.

5) Media adalah sumber utama bukan hanya untuk individu agar memperoleh gambaran citra realitas sosial namun juga bagi masyarakat atau kelompok secara banyak.

6) Media menghadirkan nilai-nilai dan penilaian normatif yang disebarkan dengan berita ringan.

Disini dijelaskan bila bersinggungan dengan lingkungan masyarakat fungsi utama media massa tidak hanya sebagai pemberi informasi namun demikian juga sebagai industri tetapi tetap ada aturan dan norma yang terkait erat dengan masyarakat atau bisa jadi industri sosial lainnya. Perkembangan media massa yang semakin maju saat ini membuat perannya dapat beralih fungsi menjadi alternatif bagi masyarakat untuk menggantikan kekuatan dan sumber daya lainnya.

Kata media massa sendiri berasal dari dua kata, yaitu media dan massa. media sendiri merupakan bentuk jamak dari kata medium dan massa, yang berarti sarana, saluran, atau alat. Sedangkan kata "massa" hubungannya dengan media adalah suatu sarana informasi yang diberikan terarah pada semua orang yang heterogen dan setiap orang tersebut mempunyai persepsi beraneka ragam dari informasi itu.10

10

(30)

Menurut McLuhan media merupakan penjabaran dari manusia dan media yang heterogen dan mewakili pesan yang tidak sama.11 Media melahirkan dan membuat cakupan dari bentuk hubungan serta kegiatan sesama manusia. Semula berkembangnya pengaruh media dari individu ke masyarakat begitu sempit, namun seiring perkembangan media yang semakin maju pengaruh tersebut menjadi luas. Sehingga media massa merupakan wadah komunikasi dan interaksi dalam kehidupan manusia sehari-hari.

Wawan Kurniawan mengartikan, media massa adalah sarana komunikasi didalam kehidupan bermasyarakat untuk mengemukakan pendapat antar manusia dengan beragam bentuk isi pesan.12 Media massa adalah tempat atau wadah untuk menyampaikan keinginan, isi informasi pesan tersebut baik yang bersifat umum terhadap sejumlah orang yang banyak, namun perhatiaanya tetap tertuju pada isi pesan itu, yaitu pesan dari media massa yang sama serta bertujuan untuk memberikan pengaruh kepada orang tersebut.

Karakteristik media massa yang menyebarluaskan informasi kepada publik, pesannya yang bersifat umum mengenai segala aspek kehidupan dan semua peristiwa pada masyarakat, berita yang diberikan secara tetap dan berkala, informasinya berkelanjutan terus-menerus sesuai jadwal terbitnya, serta yang utama adalah actual dalam pemberitaannya tanpa menghilangkan nilai keakuratannya.

11

Burhan Bungin, Pornomedia: Sosiologi Media, Konstruksi Sosial Teknologi Telematika dan

Perayaan Seks di Media Massa (Jakarta: Kencana, 2005), h. 4 12

Wawan Kurniawan, Komunikasi Massa Sebuah Analisis Media Televisi (Jakarta: PT. Rineka Cipta,

(31)

Media massa berperan sebagai sebuah sarana untuk menyampaikan berita, dimana informasi berita yang disampaikan media massa memiliki berbagai pertimbangan agar bernilai. Namun terlebih dahulu kita harus mengetahui pengertian berita. Dean M. Lyle Spencer menyatakan bahwa berita dapat didefinisikan sebagai setiap fakta yang akurat atau suatu ide yang dapat menarik perhatian bagi sejumlah besar pembaca. Mitchel V. Charnley mendefinisikan berita adalah laporan yang tepat waktu mengenai fakta atau opini yang memiliki daya tarik atau hal penting atau kedua-duanya bagi masyarakat luas.13

Tujuan utama menyajikan berita adalah menginformasikan peristiwa penting sebagai upaya untuk memberikan daya tarik agar orang mau membaca, mendengar, atau menonton sajian berita tersebut. pertimbangan nilai atas suatu berita dapat dilihat dari:14

1. Timelines yaitu waktu yang tepat, artinya memilih berita yang akan disajikan

harus sesuai dengan waktu yang dibutuhkan oleh masyarakat.

2. Proximity artinya kedekatan dari segi lokasi, pertalian ras, profesi,

kepercayaan dan kebudayaan serta kepentingan suatu berita terhadap masyarakat penikmat berita.

3. Prominence yaitu orang yang terkemuka maksudnya semakin seseorang

terkenal maka akan semakin menjadi bahan berita yang menarik.

13

Deddy Iskandar Muda, Jurnalistik Televisi Menjadi Reporter Profesional (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), h. 21-22

14

(32)

4. Consequere yaitu berarti akibat, maksudnya segala tindakan atau kebijakan, peraturan, perundangan dan lain-lain yang dapat berakibat merugikan atau menyenangkan orang banyak merupakan bahan berita yang menarik.

5. Konflik memiliki nilai berita yang sangat tinggi karena konflik merupakan bagian dari kehidupan yang mana sisi lain berita sangat berhubungan dengan peristiwa kehidupan.

6. Development atau pembanagunan merupakan bahan berita yang menarik apabila sebuah media dapat mengulasnya dengan cermat.

7. Peristiwa bencana dan criminal merupakan materi berita yang akan mendapatkan tempat bagi para penonton.

8. Pelaporan mengenai keadaan cuaca menjadi kebutuhan bagi seseorang yang aktif melakukan pekerjaan di luar rumah agar dapat menjalankan aktivitasnya dengan baik.

9. Berita mengenai olahraga menajdi bagian yang menarik dalam pemberitaan, hal ini terbukti setiap stasiun televisi selalu menempatkan sebagian waktunya untuk menyiarkan berita olahraga.

10.Human interest yaitu berita yang dapat menyentuh perasaan, pendapat, dan pemikiran manusia. Objeknya bisa manusia, hewan, atau benda- benda lain.

(33)

berbagai informasi dan peristiwa; sebagai refleksi fakta informasi, merupakan gambaran mengenai peristiwa yang terjadi di masyarakat; sebagai penyaring berbagai informasi serta isu agar layak dan tidaknya perhatian dari publik; sebagai alternatif petunjuk arah yang kurang pasti dan beragam; sebagai sarana untuk mensosialisasikan idea tau informasi kepada publik agar memperoleh tanggapan; media massa tidak sekedar informasi semata, melainkan memungkinkan terjadinya komunikasi yang interaktif.15

2. Jurnalistik

Sebelum membahas jauh mengenai citizen journalism atau jurnalisme warga terlebih dahulu menjelaskan dasar bagaimana jurnalisme warga itu mulai berkembang, dimana berakar dari jurnalistik. Istilah jurnalistik atau jurnalisme awalnya digunakan untuk laporan yang dimuat pada media cetak, tetapi setelah ditemukannya media elektronik seperti radio dan televisi istilah jurnalisme tidak hanya mencakup sebagai media pemberi informasi dimana seiring perkembangan zaman yang modern informasi yang diberikan oleh insan pers menjadi kebutuhan didalam kehidupan masyarakat sekarang ini.16

15

Indah Suryawati, JURNALISTIK SUATU PENGANTAR Teori &Praktik (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), h. 37

16

(34)

Menurut kamus Jurnalistik, jurnalisme ialah suatu paham, aliran, teknik, desain, atau gaya pelaporan atau pemberitaan peristiwa, ide, pemikiran, atau opini melalui media massa.17

Disini dalam teorinya jurnalisme merupakan suatu bidang ilmu dalam menuangkan pemikiran ke dalam tulisan baik ide maupun pendapat seseorang sedangkan dalam praktiknya journalisme merupakan kegiatan seseorang dalam hal membuat serta melaporkan sebuah peristiwa dalam bentuk berita ke media massa.

Jurnalistik atau jurnalisme berasal dari perkataan journal yang artinya catatan harian, atau catatan mengenai kejadian sehari-hari, dan atau juga bisa berarti surat kabar. Journal dari perkataan lati diurnalis yang artinya harian atau tiap hari, dimana dari perkataan itulah lahir kata jurnalis yaitu orang yang melakukan pekerjaan jurnalistik.18

Jurnalisme merupakan kegiatan mengumpulkan, mengolah, serta menyebarluaskan informasi tersebut mengenai suatu kejadian kepada khalayak. Di Indonesia, istilah ini awalnya lebih dikenal dengan nama publisistik. Aktivitas utama dalam jurnalisme adalah pelaporan kejadian dengan menyatakan siapa, apa, kapan, di mana, mengapa dan bagaimana atau lebih dikenal dengan 5W+1H. Karya jurnalisme

17

Asep Syamsul M.Romli, KAMUS JURNALISTIK Daftar Istilah Penting Jurnalistik Cetak, Radio,

dan Televisi (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2008), h. 61 18

Hikmat Kusumaningrat dan Purnama Kusuma Ningrat, Jurnalistik Teori dan Praktik (Bandung: PT

(35)

meliputi beberapa media, seperti; koran, televisi, radio, majalah, dan internet sebagai pendatang baru.

Menurut Onong Uchjana Effendi, istilah jurnalistik berasal dari bahasa Belanda yaitu “journalistiek” atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan kata

“journalism”, kedua kata itu dasarnya bersumber pada kata “journal” yang tak lain

berasal dari bahasa latin “diurnal” yang berarti harian atau setiap hari.19

Dilihat dari segi kata, jurnalistik bermula pada terbitan Forum yaitu surat kabar yang disebut Acta Diurna yang terbit pada zaman romawi kuno. Pada saat itu informasi berita serta pengumuman disebarkan dengan cara ditempel atau dipasang ditengah kota.20

Unsur-unsur jurnalisme itu sendiri berkaitan dengan proses penyebaran informasi yang dahulunya dilakukan para jurnalis mainstream media( media utama) seperti jurnalis televisi, radio, dimana dalam memberikan informasinya dilakukan oleh siapa saja, kapan saja, apa saja, dan dengan cara apa saja.

Dalam dunia jurnalistik dikenal dengan berbagai produk jurnalistik yaitu berita, artikel, tajuk rencana, reportase, kolom, esai dan feature, dimana jika dikaitkan dengan kegiatan yang dilakukan oleh citizen journalism atau jurnalisme warga maka dasar trend jurnalistik ini muncul ketika beberapa kalangan masyarakat menuangkan pemikirannya kedalam bentuk tulisan seperti Feature di media online seperti Blog,

19

Onong Uchjana Effendy. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi (Bandung: PT Citra Aditya Bakti,

2003), h. 95

20

(36)

dimana dalam tulisan tersebut baik berkisah tentang pengalaman pribadi sang penulis maupun sekedar informasi mengenai peristiwa yang sedang ramai diperbincangkan publik, namun semua itu tidak lepas dari unsur subjektifitas karena tulisan tersebut berdasarkan fakta dan data, dan atau mengandung unsur 5W+1H.

Parisipasi jurnalistik merupakan kegiatan yang dilakukan warga atau grup waraga yang memainkan sebuah peran aktif dalam proses pengumpulan, pelaporan analisi, dan penyebaran berita informasi, dimana maksudnya kegiatan ini adalah untuk menyediakan kebebasan, kenyataan, keakurasian, dan informasi yang berjarak luas serta relevan seperti yang dibutuhkan seperti sekarang ini.

Sederhananya jurnalistik merupakan teknik mengolah berita yang diawali dari tahap pencarian berita, sampai akhirnya sebuah berita disampaikan kepada khalayak publik. Semua kejadian atau peristiwa yang terjadi baik fakta maupun pendapat seseorang, ketika hal itu menarik khalayak luas, maka akan dijadikan bahan dasar dalam kegiatan praktik jurnalistik.

3. Citizen Journalism dan Perkembangannya

(37)

Stephen dan Mory mengatakan bahwa seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi hal itu akan memberi perbedaan dalam setiap kegiatan praktik jurnalistik sehingga memunculkan trend baru dalam kegiatan tersebut, tren baru ini disebut dengan istilah citizen journalism atau dalam bahasa Indonesia lebih dikenal dengan jurnalisme warga.21

Istilah citizen journalism itu sendiri terdiri dari dua kata yaitu kata citizen dan

journalism. Kata citizen sendiri memiliki arti warga negara dan kata journalism

memiliki arti Jurnalisme. Secara harfiah citizen journalism mempunyai arti jurnalisme warga, yaitu kegiatan jurnalisme yang dilakukan oleh warga pada umumnya yang bukan berlatar belakang ilmu jurnalistik dan bukan dilakukan oleh jurnalis profesional.

Menurut Shayne Bowman dan Chris Willis, “partisipatory journalism atau

citizen journalism merupakan peran aktif seorang warga atau kelompok warga negara

dalam melakukan pengumpulan, pelaporan, menganalisis, dan menyebarluaskan berita dan informasi, yang bertujuan untuk menghasilkan berita secara independent, sesuai dengan yang dibutuhkan dalam demokrasi.22

Kegiatan jurnalisme yang dilakukan oleh citizen journalism pada dasarnya ialah sama halnya dengan kegiatan yang dilakukan jurnalis professional pada

21

Pandan Yudhapramesti, Citizen Journalism sebagai Media Pemberdayaan Warga (Observasi Vol 5,

2007), h. 35 22

Shayne Bowman, Chris Willis, We Media: How Audiences Are Shaping The Future Of News and

(38)

umumnya, di mana mencari, mengumpulkan, mengolah, serta menyebarluaskan informasi tersebut baik berupa tulisan, gambar, foto, video, ataupun informasi lisan.

Dan Gillmor berpendapat bahwa konsep dasar citizen journalism yaitu menjadikan audiens sebagai produsen berita, yang tidak hanya menjadi konsumen pasif seperti selama ini terjadi dalam logika kerja jurnalisme tradisional berbasis massa, dimana dalam hal ini letak antara jurnalis sebagai pencari dan penulis berita serta narasumber sebagai asal berita dan audiens sebagai konsumen berita sudah menjadi satu hal yang melebur menjadi satu kesatuan.

Sumber informasi yang dibutuhkan oleh khalayak umum tidak selamanya terpenuhi oleh media massa mainstream, bukan hanya informasi yang dibutuhkan khalayak tetapi juga butuh memberikan informasi fakta dan opininya, terkadang karya khalayak jauh lebih bagus ketimbang hasil karya media massa pada umunya. Inilah yang membuat perkembangan citizen journalism terus berakar.

Pepih Nugraha menekankan, bahwasannya bekal menjadi seorang pewarta warga harus memiliki naluri berita yang tajam dalam mencium berita, yaitu kemampuan melihat segala kemungkinan suatu peristiwa untuk menjadi bentuk berita.23

Salah satu yang menjadi nilai lebih dari pemberitaan yang dilakukan citizen journalism itu sendiri terutama mengenai keaktualannya serta kepraktisannya dari

23

Pepih Nugraha, CITIZEN JOURNALISM Pandangan, Pemahaman, dan Pengalaman, (Jakarta: PT

(39)

media mainstream pada umumnya. Dalam praktiknya, para citizen journalism yang tersebar itu menjadi perbedaan dari jurnalis professional, karena seringkali informasi yang diberitakan mengenai suatu kejadian melalui media sosial seperti facebook

ataupun twitter, lebih cepat daripada di media lainnya.

Yenti dkk di Blogdetik (2008) menulis peran dan fungsi citizen journalism

sama seperti peran dan fungsi jurnalistik pada umumnya, yaitu sebagai sumber informasi, hiburan, kontrol sosial, hingga agen perubahan. Dengan adanya citizen

journalism jaringan informasi dan sumber informasi akan lebih luas. Bahkan citizen

journalism sering menjadi sumber informasi penting untuk media mainstream.24

Saat jurnalis professional tidak selamanya mengetahui semua informasi, maka dengan adanya citizen journalism, informasi tersebut dapat sampai kepada masyarakat melalui media massa. Citizen journalism juga sering dimanfaatkan perusahaan media massa sebagai salah satu sumber berita disamping wartawan yang bekerja pada perusahaan tersebut.

J.D. Lasica, dalam Online Journalism Review (2003), mengategorikan media

citizen journalism ke dalam 5 bentuk:25

1. Partisipasi khalayak untuk media arus utama( mainstream) dimana komentar khalayak publik terhadap tulisan atau berita tertentu.

24

http://ruangdosen.wordpress.com/2012/12/13/citizen-journalism/

25

(40)

2. Situs berita dan informasi independent seperti situs consumer reports dan

drudge report.

3. Situs atau blog sosial sepenuhnya seperti now publik, ohmy news, dan kompasiana.

4. Situs media kolaborasi dan kontribusi seperti slashdot dan newsvine.

5. Situs penyiaran pribadi seperti kenradio.

Selain citizen journalism, nama lainnya yang sering muncul untuk menunjukkan kegiatan warga menulis sangat beragam. Steve Outing (2005) mengkategorikannya ke dalam beberapa bentuk.26

1. Opening Up to public Comment yaitu membuka ruang untuk komentar dari

publik. Dalam hal ini para pembaca dapat berinteraksi baik memuji, mengkritik, atau menambahkan bahan tulisan jurnalisme profesional pada media cetak jenis ini biasa dikenal dengan surat pembaca.

2. Bloghouse warga yaitu bentuk blog gratisan misalnya seperti wordpress, blogger, atau multiply, dengan melalui blog setiap orang bisa berbagi cerita mengenai dunia berdasarkan pengalaman dan sudut pandangnya.

3. Newsroom citizen transparency blogs yaitu blog yang di sediakan media

mainstream sebagai bentuk transparansi dari media tersebut, dalam hal ini

26

(41)

pembaca bisa melakukan keluhan, kritik, atau pujian atas apa yan ditampilkan media tersebut.

4. Stand-alone citizen journalism website yaitu bentuk tulisan warga yang sudah

melalui proses editing, disini laporan informasi yang dalami warga diedit terlebih dahulu tetapi tanpa merubah isi pesan laporan tersebut, peran editor hanya untuk menjaga kualitas laporan itu yang tujuannya untuk mendidik agar memberikan laporan yang menarik dan layak untuk dilaporkan.

5. Hybrid: pro + citizen journalism yaitu suatu penggabungan dari tulisan jurnalis professional pada media dengan jurnalis. Sedangkan model Wiki yaitu seorang pembaca juga seorang editor, disini setiap orang bisa menulis artikel dan orang itu juga bisa memberi komentar terhadap artikelnya tersebut.

Dalam dunia komunikasi informasi dari istilah citizen journalism kunci utamanya menitikberatkan pada warga itu sendiri, karena pada dasarnya citizen

journalism ialah keingianan warga tersebut dalam memberikan informasi. Keinginan

masyarakat ini dapat dilihat dari dua sisi, yaitu masyarakat sebagai warga negara yang berhak memperoleh informasi dan masyarakat yang mempunyai hak memberikan informasi.

(42)

yang diberikan berdasarkan fakta dan peka terhadap peristiwa tersebut, memiliki dan dapat memanfaatkan teknologi yang ada misalnya telepon seluler.

Menurut Budi Susanto SJ dalam membahas mengenai etika komunikasi seperti pada media massa tidak berarti memberikan petunjuk mengenai aturan yang benar terhadap media massa tersebut, terlebih melihat peran media saat ini khususnya media iklan yang tidak bisa secara benar diterima informasinya.27

Dalam hal ini media komunikasi seperti media iklan sangatlah berdampingan dengan masalah etika serta moral yang terdapat di masyarakat, anggapan selama ini mengenai media komunikasi sebagai sarana pendidikan dan pembentuk kebudayaan di masyarakat tidak bisa dibenarkan secara utuh yang terkadang menjadi penghambat media dalam fungsinya sebagai pemberi informasi.

Salah satu praktisi komunikasi Wimar Witoelar mengatakan, bahwasannya dalam dunia maya (internet) merupakan kebebasan dalam mengaktualisasikan diri seseorang transparansi dan akuntabilitas merupakan kunci utama. Saat ini sesorang yang beraktifitas dalam dunia online (internet) tidak bisa dikatakan orang yang paling tahu, pendapat-pendapatnya bisa dikritisi oleh siapa pun lantaran sifat blog yang transparan hal ini merupakan paradigma baru dari blog karena melalui blog akan tercipta citizen journalism, di mana setiap orang bebas berpendapat mengeluarkan pendapatnya. Oleh sebab itu, menjadi citizen journalist juga memiliki etika, dimana

27

(43)

etika citizen journalism kurang lebih sama dengan etika menulis di media online. Di antaranya sebagai berikut: .28

1. Tidak menyebarkan berita bohong

2. Tidak mencemarkan nama baik

3. Tidak memicu konflik SARA

4. Tidak memuat konten pornografi

Disini laporan kebenaran dalam kegiatan jurnalisme merupakan etika yang mendasar agar tulisan itu bisa disebut sebagai produk jurnalistik, apabila laporan jurnalis tidak berdasarkan etika tersebut maka seorang jurnalis dapat dikategorikan gagal dalam melaporkan beritanya. Setiap laporan yang diberikan jurnalis juga harus bisa menjadi pengawas pada kekuasaan agar tidak terjadi penyalah gunaan kekuasaan, jurnalis juga harus menciptakan keseimbangan dengan cara dekat pada sumber informasi sehingga mendapatkan informasi yang akurat.

Fakta dalam penyampaian informasi merupakan hal yang utama dan sangat penting dalam kegiatan praktik jurnalistik, hal itu diperlukan juga pada kegiatan

citizen journalism agar tetap konsisten dalam memberikan informasi kepada publik. Lebih lanjut mengenai akurasi sebuah tulisan citizen journalism Dan Gillmor

28

(44)

mengungkapkan, “fakta merupakan salah satu cara agar jurnalisme warga tetap

bertahan di dunia jurnalistik.”29

Kebebasan dalam kegiatan citizen journalism dalam memberikan informasinya terkadang menjadi pertanyaan dimana kurangnya pengawasan atas

citizen journalism seringkali membuat kualitas penulisannya diragukan karena isi pesan yang disampaikan citizen journalism sendiri berupa peristiwa, pengalaman, dan laporan reportase yang termasuk kedalam berita harus terdapat unsur unsur apa, siapa, dimana, kapan, dan bagaimana sehingga setiap kegiatan yang dilakukan citizen

journalism sama halnya dengan pekerjaan yang dilakukan wartawan professional

umumnya.

Kegiatan citizen journalism sebenarnya merupakan salah satu praktik kegiatan jurnalistik yang tergolong baru kehadirannya bahkan bisa dikatakan masih belia. Namun dalam catatan sejarahnya kegiatan citizen journalism ini sebenarnya sudah cukup lama muncul di mulainya kegiatan praktik jurnalistik ini sendiri berasal dari eropa tepatnya pada masa Kolonialis Inggris pimpinan Napoleon Bonaparte, saat itu seorang kolumnis kritikus bernama Thomas Paine selalu menuangkan gagasan atau pemikirannya sebagai bentuk perlawanan intelektualnya melalui tulisan yang ia hasilkan mulai dari menulis, mengolah, hingga menyebarkan karyanya ke pelosok negeri melalui selembaran kertas yang di sebut pamphlet.

29

Dan Gillmor, We The Media: Grassroots Journalism By the People for the People(O’Reilly Media,

(45)

Rekam jejak lahirnya kegiatan citizen journalism di Indonesia sendiri terhitung lambat jika dibandingkan dengan kegiatan citizen journalism di eropa, berkembangnya kegiatan citizen journalism di Indonesia sendiri bukan dari media

online (internet), yang mana merupakan media utama berkembangnya jurnalisme

warga, melainkan dari media elektonik yaitu radio. Stasiun radio tersebut bernama elshinta yang berada di Jakarta yang aktif sejak tahun 2000 dalam melakukan kegiatan praktik jurnalistik dengan cara menerima laporan dari pendengarnya. 30

Keberhasilan radio elshinta pada saat itu dalam penyebaran informasi beritanya disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:

1. Dimana radio saat itu menjadi media utama sumber informasi dan hiburan utama di masyarakat.

2. Kecendrungan budaya masyarakat Indonesia yang lebih mendengar dan bicara dari pada membaca dan atau menulis.

3. Perkembangan alat komunikasi dan menjamurnya radio komunitas saat itu juga berperan dalam mendorong masyarakat untuk berpatisipasi aktif dalam memberikan informasi.

Tetapi tonggak dimulainya kegiatan praktik jurnalistik baru ini yaitu pada saat salah satu warga tanah air tepatnya didaerah Aceh yang bernama Cut Putri yang merekam detik-detik peristiwa bencana tsunami yang melanda sebagian daerah

30

Imam FR Kusumaningati, Jadi Jurnalis Itu Gampang (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2012)

(46)

Aceh. Peristiwa yang diambil Cut Putri menjadi bahan informasi utama yang membahas mengenai bencana tersebut yang mana setelah terjadi moment itu beberapa stasiun swasta ditanah air secara rutin menyiarkan kejadian bencana tersebut.

Di Asia tepatnya Korea Selatan konsep citizen journalism lahir pada tahun 2000 yang bernama OhmyNews diprakarsai oleh Oh Yeon Ho, situs ini juga dikenal sebagai pelopor media jurnalisme warga yang paling populer di dunia dimana sejak awal kemunculannya sampai tahun 2007 situs ini sudah memiliki 50.000 kontributor dari penjuru Korea Selatan yang setiap harinya memuat 300 informasi berita dan saat ini memiliki edisi bahasa Inggris dengan kontributor tetap sekitar 1.000 orang dari 100 negara.31

Sedangkan di Amerika Serikat berkembangnya konsep citizen journalism

pada tahun 1988 berkembangnya terkait dengan gerakan yang dikenal dengan publik journalism (Jurnalisme Publik), gerakan ini lahir akibat kurangnya kepercayaan publik terhadap media cetak dan elektronik dan kondisi perpolitikan saat itu dimana sedang melaksanakan pemilihan presiden.32

31

Wikipedia, Statistis, Http://en.wikipedia.org/wiki/Special: Statistcs. See also Aaron Weiss, The

Unassociated Press, N.Y TIMES, Des, 20, 2012, at G5) 32

Engkus Kuswarno, Komunikasi Kontekstual TEORI DAN PRAKTIK KOMUNIKASI

(47)

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Profil Metro TV

Metro TV merupakan salah satu stasiun televisi swasta Indonesia yang resmi mengudara sejak 25 November 2000 di Jakarta yang didirikan oleh PT Media Televisi Indonesia. Televisi ini merupakan anak perusahaan dari Media Group, suatu kelompok usaha media pimpinan Surya Paloh, yang juga merupakan pemilik surat kabar Media Indonesia dan Lampung Post. PT Media Televisi Indonesia sendiri memperoleh izin penyiaran atas nama "Metro TV" pada 25 Oktober 1999. Setelah itu, tepatnya 25 November 2000, Metro TV mengudara untuk pertama kalinya dalam bentuk siaran uji coba di tujuh kota. Saat pertama kali mengudara siaran televisi ini hanya 12 jam sehari, tetapi sejak 1 April 2001, Metro TV mulai siaran selama 24 jam.

(48)

Stasiun televisi ini dapat di tangkap secara tereskterial di 280 kota yang tersebar di tanah air Indonesia yang di pancarkan dari 52 transmisi. Selain secara tereksterial, siaran Metro TV dapat tangkap melalui televisi kabel diseluruh Indonesia, melalui satelit Palapa 2 ke seluruh Negara ASEAN, termasuk di Hongkong, Cina Selatan, India, Taiwan, Makau, Papua New Guinea, dan sebagian Australia serta Jepang. Metro TV juga memiliki 19 buah mobil satelit untuk dapat menayangkan secara langsung kejadian-kejadian yang berlangsung setempat. Peralatan tersebut berupa 12 Buah mobil SNG (Satelit News Gathering) dan 7 unit mobil ENG (Electronic News Gathering).1

Visi dan Misi Metro TV

Visi

Untuk menjadi stasiun televisi Indonesia yang berbeda dengan stasiun televisi lainnya, menjadi nomor satu dalam program beritanya, menyajikan program hiburan dan gaya hidup yang berkualitas. Memberikan konsep unik dalam beriklan untuk mencapai loyalitas dari pemirsa maupun pemasangan iklan.

Misi

Untuk membangkitkan dan mempromosikan kemajuan bangsa serta negara melalui suasana yang demokratis, agar unggul dalam kompetisi global, dengan menjunjung tinggi moral dan etika. Dan memberikan nilai tambah di industri pertelevisian dengan memberikan pandangan baru, mengembangkan penyajian

1

(49)

informasi yang berbeda dan memberikan hiburan yang berkualitas. Serta dapat mencapai kemajuan yang signifikan dengan membangun dan menambah aset, untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan para karyawanya dan menghasilkan keuntungan yang signifikan bagi pemegang saham.

Logo Metro TV

Setiap perusahaan memiliki logo sebagai simbol dari identitas diri perusahaan agar dapat dikenal oleh masyarakat. Demikian pula dengan PT. Media Televisi Indonesia (Metro TV) memiliki logo dengan ciri khas tertentu. Ciri khas Metro TV adalah simbol bidang elips emas kepala burung elang, dipertegas dengan Huruf M,E,T,R,T,V berwarna biru seperti tampak dalam gambar dibawah ini.

Arti Logo

Logo Metro TV dirancang tampil dalam citraan tipografis sekaligus kecitraan gambar. Oleh karena itu komposisi visualnya gabungan antara tekstual (diwakili huruf–huruf: M-E-T-R-T-V) dengan visual (Diwakili simbol bidang elips emas kepala burung elang). Elips emas dengan kepala burung elang pada

posisi huruf “O” dengan pertimbangan kesamaan stuktur huruf “O” dengan elips

(50)

Metro TV secara institusi, tetapi berfungsi sebagai sarana pembangunan image yang tepat dan cepat dari masyarakat terhadap institusi Metro TV. Melalui tampilan logo masyarakat luas mendapatkan gerbang masuk, mengenal, memahami, serta meyakini visi, misi serta karakter Metro TV sebagai institusi. Logo Metro TV dalam rancang rupa bentuknya berlandaskan pada hal–hal berikut:

1) Simpel (Tidak Rumit)

2) Memberi kesan global dan modern 3) Menarik dilihat dan mudah diingat 4) Dinamis dan Lugas

5) Berwibawa namun Familiar

6) Memenuhi syarat–syarat teknis dan estesis untuk aplikasi print, elektronik dan filmis.

7) Memenuhi syarat teknis dan estesis untuk metamorfossis dan animatif. Arti Logo Bidang Elips Emas

Sebagai latar dasar teraan kepala burung elang, merupakan proses metamorphosis atas beberapa bentuk, yaitu:

1) Bola Dunia, sebagai simbol cakupan yang global dari sifat informasi, komunikasi dan seluruh kiprah operasional institusi Metro TV.

(51)

kekanan sebagai kesan bergerak, dinamis. Lingkar (ring) planet sendiri sendiri sebagai simbol dunia cakrawala angkasa, satelit sesuatu yang erat berkait dengan citraan dunia elektronik dan penyiaran.

4) Elang, simbol kewibawaan, kemandirian, keluasaan penjelajahan dan wawasan. Simbol kejelian, awas, tajam, tangkas namun penuh keanggunan gerak hidupnya anggun.2

B. Penghargaan yang Diraih Metro TV

Metro TV adalah salah satu media yang mengedepankan news sebagai pusat komersilnya. Dari sekian banyak televisi nasional atau lokal Metro TV ada dalam urutan pertama yang paling diminati untuk setiap pencarian berita yang aktual. Dengan begitu ada beberapa penghargaan yang diraih oleh setiap program ataupun Presenter Metro TV atas keberhasilan dalam menayangkan dan menyapaikan setiap informasi kepada publik.

Pada tahun 2012 yaitu tepatnya 10 Oktober Metro TV berhasil mendapat penghargaan Kesetiakawanan Nasional Awards 2012 kategori media. Metro TV dinilai sebagai media yang berperan aktif melayani masyarakat untuk mewujudkan kesejahteraan sosial. Selain itu, Metro TV pun dipuji lantaran aktif ikut serta dalam berbagai aksi kesetiawakanan sosial bersama beberapa lembaga. Salah satu aksi itu yaitu membuat rumah sehat tanpa kasir khusus masyarakat dhuafa di lima kota, seperti Makassar dan Jakarta.

Dalam program lain penghargaan yang diraih oleh Metro TV yaitu pada program Eagle Awards, yang meraih penghargaan dari Badan Nasional

2

(52)

Penanggulangan Bencana. Penghargaan itu diberikan sebagai penghargaan khusus 'Citra Dharma Bhakti' untuk media massa yang memiliki program kebencanaan terbaik.3 Serta pada program yang sama pada tahun 2011 yang lalu Metro TV meraih penghargaan Internasional yaitu Asia Pacific Broadcasting Union (ABU) Prizes 2011 untuk kategori Television Special Jury Prize di New Delhi, India.

Dari presenter sendiri ada Nazwa Shihab yang mendapat penghargaan sebagai Jurnalis terbaik Metro TV tahun 2006 dan menjadi pemenang kedua atau

Highly Commended untuk kategori Best Current Affairs Presenter dalam program

Mata Najwa (The Eyes of Najwa) Metro TV. Pada 8 Desember 2011 mendapat penghargaan di ajang 16th Asian Television Awards 2011 yang dilakukan di Shangri-La Hotel, Singapore.

C. Program-program Berita Metro TV

Metro TV merupakan saluran berita dunia pertama di Indonesia yang menayangkan tentang dunia ke Indonesia. Televisi ini juga merupakan satu-satunya stasiun televisi yang menayangkan program berita dalam bahasa Mandarin. Hal yang menarik dalam program berita bahasa mandarin ini, pemirsa bisa belajar mengenai bahasa mandarin dengan berinteraksi secara langsung melalui media yang disediakan seperti telepon maupun media sosial (twitter) untuk menanyakan mengenai bahasa mandarin yang ingin ditanyakan. Meskipun konsep berita menjadi fokus utama dalam tayangannya, namun tetap ada program seperti talk show yang dikemas secara menarik sehingga tidak hanya memberikan

3

(53)

informasi tetapi terdapat nilai edukasi sendiri dalam siarannya. Adapun program-program berita yang ada pada Metro TV adalah sebagai berikut:

Metro Hard News

Metro Hard News merupakan salah satu sub program berita yang ada di Metro TV. Berikut adalah deskripsi dari program Metro Hard News:

1) Format dan Isi

Live di studio, berisikan berita-berita hard news terkait dengan politik, hukum, ekonomi, dan sosial. Pada Metro Hard News Ini terdapat juga berita dari mancanegara dan info mancanegara (sumber di ambil dari ATPN dan Reuters).

2) Durasi & Jam Tayang

Durasi dan Jam Tayang Acara News di PT. Media Televisi Indonesia (Metro TV), sebagai berikut:

Tabel 1

Durasi dan Jam Tayang Acara Metro Hard News di PT. Media Televisi Indonesia

(Metro TV)

NO ACARA HARI JAM DURASI

(54)

MENIT 3. METRO SIANG SENIN-MINGGU 11:30-13:05 WIB 95

MENIT 4. METRO HARI INI SENIN-MINGGU 14:30-15:00 WIB 30

MENIT

(Sumber: Comprof PT. Media Televisi Indonesia Metro TV, 2012)

3) Logo Program Metro Hard News di Metro TV

PT. Media Televisi Indonesia memiliki 4 acara news yaitu Metro Malam, Metro Pagi, Metro Siang, dan Metro Sore. Setiap acara news yang ditayangkan memiliki logo yang berbeda. Logo pada Program Metro Hard News dapat dilihat pada Gambar 2

Salah satu logo program Metro Hard News

(Sumber: Comprof PT. Media Televisi Indonesia Metro TV, 2012) Headline News

(55)

ada di Metro TV. Berikut adalah deskripsi dari program Headline news: 1) Format dan Isi

Berisikan berita yang up to date dari pelosok Indonesia baik berita Politik, Hukum, Ekonomi, Kriminal dan Sosial Budaya yang terliput oleh tim liputan berita yang ada di lapangan.

2) Durasi / Jam Tayang

Durasi dan Jam Tayang Acara Headline News di PT. Media Televisi Indonesia (Metro TV), sebagai berikut:

Tabel 2

Durasi dan Jam Tayang Acara Headline News di PT. Media Televisi Indonesia (Metro TV)

NO ACARA HARI JAM DURASI

1. HEADLINE NEWS SENIN-MINGGU

00:05-01:30 WIB

85 MENIT

(Sumber: Comprof PT. Media Televisi Indonesia Metro TV, 2012)

3) Logo Program News di PT. Media Televisi Indonesia (Metro TV) PT. Media Televisi Indonesia memiliki 4 acara news yaitu Metro malam, Metro pagi, Metro siang, dan Metro sore. Setiap acara news yang ditayangkan memiliki logo yang berbeda. Berikut adalah Logo Pada Program Headline News:

Gambar 3

(56)

(Sumber: Comprof PT. Media Televisi Indonesia Metro TV, 2010)

D. Profil Wide Shot Metro TV

Acara Wide Shot di Metro TV merupakan program baru yang mengusung konsep citizen journalism. Artinya berita yang ditayangkan itu berasal dari liputan para jurnalis amatir atau warga biasa. Tujuannya adalah selain untuk meliput kejadian-kejadian sekitar kita yang tidak tersentuh oleh para jurnalis resmi stasiun televisi juga untuk melahirkan para jurnalis muda yang tertarik dan tertantang untuk merasakan dunia jurnalisme. Diluncurkan perdana bertepatan dengan hari ulang tahunnya yang ke-11 pada 25 November 2011 dan menyapa pemirsa selama 4 jam, yang tayang setiap Senin - Jumat mulai pukul 13.00 - 17.00 WIB, bersama tiga presenter wanita, yaitu Gilang Ayunda, Sumi Yang dan Putri Ayuningtias. Ketiganya hadir secara bersamaan serta berkolaborasi dalam satu layar dan membawakan berita dalam gaya yang lebih santai dengan percakapan yang rileks sehingga menyajikan keakraban dalam membawakan setiap paket berita di Wide Shot.

Gambar

gambaran citra realitas sosial namun juga bagi masyarakat atau kelompok
gambaran mengenai peristiwa yang terjadi di masyarakat; sebagai penyaring
Tabel 1 Durasi dan Jam Tayang Acara Metro Hard News di PT. Media Televisi
Tabel 2 Durasi dan Jam Tayang Acara Headline News di PT. Media Televisi

Referensi

Dokumen terkait

Keputusan yang dipilih responden mencerminkan masih kurangnya pengenalan akan bentuk-bentuk investasi jangka panjang yang memberikan tingkat pengembalian dan risiko yang lebih

Model toleransi yang dapat dikembangkan adalah: (1) menjadikan Kawasan Sampetan menjadi kawasan religius dengan banyaknya tempat ibadah berbeda dan saling berdampingan,

Ketika seorang CEO memiliki pengalaman yang buruk dalam hal ini perusahaan yang dipimpinnya selalu mengalami kerugian, maka dapat dipastikan keberlangsungan usaha dari

Sel darah merah dapat hilang melalui perdarahan atau hemplisis (destruksi), hal ini dapat akibat defek sel darah merah yang tidak sesuai dengan ketahanan sel darah merah yang

Super Taste For Super People Marlboro Innovative double filter Djarum Super Fine Cut For Fine Taste Djarum Black Mild Fine ingredient for fine taste Dunhill Mild Mild Plus For

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dukungan sosial teman sebaya terhadap motivasi belajar pada mahasiswa program afirmasi Papua di Universitas Sumatera

Ashari Kab Pemalang dibagi menjadi dua bagian yaitu filing rawat jalan dan filing rawat inap, untuk penyimapan dokumen rekam medis rawat jalan masih banyak

Dengan mengandaikan bahwa budaya politik demokratis lahir dari atas, kiranya dapatlah ditegaskan tentang perlunya konsolidasi di tingkat elit Islam. Tentu saja karena