• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

1. Sebagai suatu program berita yang rutin tayang setiap lima hari sekali redaksi

Wide Shot agar meningkatkan isi siaran pada setiap penayangan programnya

karena waktu tayang yang menyita sehingga masyarakat tidak merasa bosan dalam menyaksikan tayangan ini.

2. Hendaknya sebagi program yang mengusung konsep citizen journalism

informasi berita yang diberikan oleh citizen journalism harus lebih banyak lagi sehingga program ini dapat menjadi media pembelajaran mengenai citizen

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Antoni. Riuhnya Persimpangan Itu, Profil dan Pemikiran Para Penggagas Kajian

Ilmu Komunikasi. Solo: Katalog Dalam Terbitan (KDT), 2004

Ardianto, Elvinaro. Komunikasi Massa Suatu Pengantar Edisi Revisi,

Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2007

Afjani, Hasiono, Efek Psikologis Pemberitaan Media Massa Terhadap Khalayak Ditinjau Dari teori Peluru, Agenda Setting dan Uses And Gratification.

A First Look At Communication Theory Fifth Edition Em Griffin Wheaton College Special Consultant: Glen McClish Sar Diego State University McGill

Birowo, Antonious. Metode Penelitian Komunikasi: Teori dan Aplikasi.

Yogyakarta: Gintanyali, 2004

Bungin, Burhan. Pornomedia: Sosiologi Media, Konstruksi Sosial Teknologi

Telematika dan Perayaan Seks di Media Massa. Jakarta: Kencana, 2005

Bowman, Shayne dan Chris Willis. We Media: How Audiences Are Shaping The Future Of News and Information, Reston, Va: the media center at the American press institute, 2003

David L. Protess. Agenda Setting Reading on Media, Public Opinion and Policymaking Northwestern University Maxwell McCombs University of Texas at Austin. New Jersey Hove and Londons: Lawrence Erlbaum Associates, Publishers Hillsdale, 1991

Effendi, Onong Uchjana. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2003

Gillmor, Dan. We The Media: Grassroots Journalism By the People for the

PeopleO’Reilly Media, 2004

HM, Zaenuddin. The Journalist: Buku Basic Wartawan Bacaan Wajib Para Wartawan, Editor, Dan Mahasiswa Jurnalistik. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2007

Kusumaningrat, Hikmat. Jurnalistik Teori dan Praktik, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006

Kusumaningati, Imam FR. Jadi Jurnalis Itu Gampang. Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2012

Kuswarno, Engkus. Komunikasi Kontekstual Teori dan Praktik Komunikasi

Kontemporer, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011

Kriantono, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana, 2007 Kurniawan, Wawan. Komunikasi Massa Sebuah Analisis Media Televisi, Jakarta:

PT. Rineka Cipta, 1996

M. Romli. dkk. Kamus Jurnalistik Daftar Istilah Penting Jurnalistik Cetak,

Radio, dan Televisi, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2008

McQuail, Denis. Teori Komunikasi Massa suatu Pengantar. Jakarta: Penerbit Erlangga, 1987

Nurudin. Jurnalisme Masa kini, Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2009

Nugraha, Pepih. Citizen Journalism Pandangan, Pemahaman, dan Pengalaman, Jakarta: PT Kompas Media Nusantara, 2012

Rakhmat, Jalaluddin. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005

Ruslan, Rosady. Metodologi Penelitian Publik Relation dan Komunikasi, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003

Suryawati, Indah. Jurnalistik Suatu Pengantar Teori & Praktik, Bogor: Ghalia Indonesia, 2011

Severin, Werner J. Teori Komunikasi Sejarah, Metode, dan Terapan di Dalam

Media Massa, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007

Tamburaka, Apriadi. Agenda Setting Media Massa, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2012

Tebba, Sudirman. Jurnalistik Baru, Ciputat: Kalam Indonesia, 2005

West, Richard dan Lynn H Turner. Pengantar Teori Komunikasi Edisi 3:

Analisis dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Humanika, 2008

Yudhapramesti, Pandan. Citizen Journalism sebagai Media Pemberdayaan

Warga, Observasi, 2007 Internet: http://ruangdosen.wordpress.com/2012/12/13/citizen-journalism/ http://media.kompasiana.com http://en.wikipedia.org/ http://www.metrotvnews.com/ Sumber lain:

Wawancara Pribadi dengan Syaifudin, Produser Wide Shot, Jakarta, 17 Desember 2012, Pukul 13.00

Hasil Wawancara

Narasumber : Syaifudin

Jabatan : Produser Program Wide Shot Metro TV

Waktu Wawancara : Senin, 17 Desenber 2012, Pukul 13.00 WIB

Tempat Wawancara : Gedung Metro TV lantai 2

1. Apa pendapat Redaksi Program Wide Shot Metro TV mengenai citizen journalism?

Jawaban: Citizen Journalism adalah ketika sebuah media massa itu tidak mampu lagi mengupdate semua hal yang kecil-kecil sifatnya dengan informasinya di masyarakat maka setiap orang dengan segala kelebihannya dan dengan alat yang dia punya sekarang setiap orang bisa jadi seorang jurnalis.

2. Sejak kapan Program Wide Shot Metro TV mulai tayang?

Jawaban: Melihat perkembangan dunia komunikasi dan informasi salah satunya dunia

informasi seperti berita sehingga program ini (wide shot) lahir dengan mengambil konsep citizen journalism tersebut, mengapa mengambil konsep tersebut seperti yang sudah dijelaskan diatas, dimana dunia informasian kini semakin berkembang sehingga siapa saja dapat mampu memberikan informasi tersebut tanpa harus berlatar belakang pendidikan formal sekalipun dalam hal ini pendidikan ilmu jurnalistik.

Jawaban: Sebenarnya tujuan dari program ini sendiri adalah memberikan edukasi mengenai citizen journalism itu sendiri kepada masyarakat, terlebih mengenai informasi yang bisa diberikan oleh siapapun tanpa harus berlatar belakang jurnalistik, jadi program ini tidak hanya memberikan informasi semata lebih lanjut kami berharap program ini menjadi pelopor perkembangan citizen journalism karena memang baru program ini yang menayangkan konsep citizen journalism secara langsung.

Ke depannya kami (redaksi) mungkin dapat membentuk wadah atau komunitas citizen journalism sendiri tujuannya ialah mendapatkan dan memberikan informasi yang tadinya tidak didapatkan dari media pada umumnya namun didapatkan melalui komunitas ini.

4. Mengapa dalam Program Wide Shot Metro TV mengambil konsep citizen journalism?

Jawaban: Zaman yang makin berkembang teknologi yang makin maju maka

setiapmoment itu semua bisa diabadikan oleh siapa aja kan…? Nah teknologi yang maju

tersebut salah satunya memunculkan media baru yang disebut sosial media, dengan sosial media tersebut orang bisa berbagi informasi satu sama lain baik menerima maupun menyampaikan pesan yang tidak terjadi pada media massa sebelumnya. Maka setiap orang dengan segala kelebihannya itu bisa membuat dan melaporkan berita atau disebut citizen journalism, hal itulah yang membuat kami (redaksi) mengambil konsep

citizen journalism dalam program ini.

5. Apakah tayangan citizen journalism dalam Program Wide Shot Metro TV hanya sebuah jargon untuk menaikkan rating?

Jawaban: Dalam setiap program tidak munafik menginginkan rating yang terus menaik

dari setiap tayangannya ya… untuk progam wide shot sendiri yang notabenenya

program pertama di Indonesia yang berdurasi lebih dari satu jam dan tayangnya di waktu yang cukup menyita ide, dimana pada saat jam tersebut saat-saat orang sedang bekerja anak-anak sedang sekolah paling ada hanya ibu rumah tangga jadi kami (redaksi) dituntut bagaimana harus benar-benar menampilkan tayangan yang menarik yang membuat alur dalam setiap paruhnya diubah seperti tayangan citizen journalism tersebut.

6. Apakah ada kriteria dari Pewarta Citizen Journalism itu sendiri?

Jawaban:Dalam hal ini citizen journalism yang melaporkan beritanya berlatar belakang

dari kalangan apa saja ya dan kami (redaksi) menerima karya tersebut dari masyarakat yang berlatar belakang; anak SD, SMP, SMA, Mahasiswa, kalangan pekerja, bahkan ada yang dari ibu rumah tangga. Tetapi dari sekian banyak kiriman citizen journalism itu semua kebanyakan dari kalangan mahasiswa yang memberikan laporannya.

7. Bagaimana melakukan seleksi dari karya Citizen Journalism tersebut?

Jawaban:Dalam melakukan seleksi dari beberapa karya citizen journalism tersebut kami

tidak hanya melihat dari sisi menariknya saja, tetapi harus terdapat unsur beritanya yaitu 5w+1h baru setelah itu melakukan seleksi seperti gambar, tulisan teksnya, lalu setelah lolos tahapan itu semua kami hubungi untuk mempertanyakan kebenarannya karya itu seperti apakah sudah pernah dipublikasikan sebelumnyan.

8. Apakah dalam Program Wide Shot Metro TV benar-benar pewarta Citizen Journalism murni?

Jawaban: Jelas sekali ya bahwa kiriman dari citizen journalism itu hasil dari liputan pewarta citizen journalism itu sendiri (asli), dikarenakan sesuai dengan konsep kami mengenai citizen journalism dan sebelumnya pun kami melakukan tahapan seleksi seperti yang dijelaskan sebelumnya.

9. Lantas, apakah ada campur tangan dari pihak redaksi terhadap hasil kiriman dari Citizen Journalism tersebut?

Jawaban: Mengenai kiriman karya dari cirtizen journalism tersebut tidak ada campur tangan dari pihak redaksi baik mengenai konten maupun isi dari liputan citizen journalism itu sendiri, tetapi misalkan ada gambar yang menurut kami (redaksi) tidak perlu maka akan di edit namun tanpa mengubah konten dari karya citizen journalism itu sendiri.

10.Apa yang didapatkan Citizen Journalism tersebut, dari karya kirimannya?

Jawaban: Terhitung sejak sebulan ini karya yang lolos dan ditayangkan program wide shot mendapatkan satu buah handycam, tetapi untuk sebelumnya setiap hasil kiriman citizen journalism yang lolos hanya mendapatkan souvenir saja, nah mengenai kedepannya kami (redaksi) ingin membuat komunitas sehingga laporan-laporan dari karya-karya citizen journalism yang belum tentu mendapat dari atau diketahui oleh orang dapat ditayangkan dalam program ini.

11.Dalam setiap tayangan pasti ada yang menarik, nah tayangan Wide Shot sendiri yang paling menarik menurut pemirsa?

Jawaban: Tayangan program wide shot yang paling menarik ialah ketika berita dalam tayangan tersebut mengandung nilai sosialnya seperti laporan citizen journalism mengenai pedagang makanan keliling tuna rungu sehingga mendapatkan reaksi dari pemirsa dengan menghubungi kami (redaksi) untuk menanyakan mengenai kebenaran berita tersebut dan keberadaan dari si pedagang itu sendiri bahkan pemerintah setempat pun akhirnya ikut bereaksi membantu dengan cara menyumbang pedagang tersebut.

12.Bagaimana dengan Segmentasi penonton terhadap tayangan Program ini?

Jawaban: Kami (redaksi) pada saat program ini tayang menginginkan segmentasi kira-kira berumur 20-30 tahunan ya kira-kira-kira-kira umur produktif. Tetapi pada kenyataannya saat kami melakukan survey penonton tayangan kami lebih banyak dikisaran umur 40 tahun.

Dokumen terkait