• Tidak ada hasil yang ditemukan

Agustus 1776 pada umur 65 tahun) adalah filsuf Skotlandia, ekonom, dan sejarawan Dia

Dalam dokumen BahanAjar Ilmu Negara (Halaman 161-175)

David Hume (1711 – 1766)

25 Agustus 1776 pada umur 65 tahun) adalah filsuf Skotlandia, ekonom, dan sejarawan Dia

dimasukkan sebagai salah satu figur paling penting dalam filosofi barat dan Pencerahan Skotlandia. Walaupun kebanyakan ketertarikan karya Hume berpusat pada tulisan filosofi, sebagai sejarawanlah dia mendapat pengakuan dan penghormatan. Karyanya The History of England merupakan karya dasar dari sejarah Inggris untuk 60 atau 70 tahun sampai Karya Macaulay

Hume merupakan filusuf besar pertama dari era modern yang membuat filosofi naturalistis. Hume menolak kontrak sosial sebagai asal

mula pemerintah. Menurutnya,

kesetiaan pada pemerintah tidak didasarkan pada kontrak sosial, melainkan pada pemahaman kita secara umum bahwa masyarakat tidak dapat dipertahankan tanpa sistem pemerintahan.

Hume sangat dipengaruhi oleh

empirisis John Locke dan

George Berkeley, dan juiga

bermacam penulis berbahasa

Perancis seperti Pierre Bayle, dan bermacam figur dalam landasan intelektual berbahasa Inggris seperti

Isaac Newton, Samuel Clarke,

Francis Hutcheson, Adam Smith, dan

J.J. Rousseau (1712 –

1778)

Jean Jacques Rousseau berasal dari Swiss.

Ajarannya tentang negara dan hukum ditulis dalam buku-bukunya: Discours sur 1 inegalite parmi le hommes (tinjauan-tinjauan tentang ketidaksamaan antara orang-orang). Lettres ecrites de la montagne (surat-surat yang ditulis di gunung-gunung). Dan bukunya yang terkenal ke seluruh dunia Contrac Sosial (Perjanjian masyarakat).

Rousseau di dalam ajaran filsafatnya telah

memasukkan unsur perasaan, sedang pada zaman sebelumnya, ajaran tentang filsafat itu hanya disusun secara abstrak rasional.

Akibat diselenggarakannya perjanjian masyarakat

adalah:

1. Terciptanya kemauan umum atau volunte generale, yaitu kesatuan daripada kemauan orang- orang yang telah menyelenggarakan perjanjian masyarakat tadi, inilah yang merupakan kekuasaan tertinggi, atau kedaulatan.

2. Terbentuknya masyarakat, atau Gemeinschaft, yaitu kesatuan daripada orang-orang yang menyelenggarakan perjanjian masyarakat. Masyarakat inilah yang memiliki kemauan umum, yaitu suatu kekuasaan tertinggi atau kedaulatan yang tidak dapat dilepaskan. Oleh karena itulah kekuasaan yang tertinggi tadi, atau kedaulatan disebut kedaulatan rakyat.

Kekuasaan ini tidak boleh dipindahkan ke lain

tangan, atau tidak dapat diserahkan baik secara mutlak (seluruhnya), maupun sebagian. Jadi kemauan umum atau kedaulatan itu tetap ada pada masyarakat atau keseluruhan daripada rakyat. Tetapi bukan rakyat secara perseorangan, melainkan rakyat yang sudah berganti menjadi suatu kesatuan yang disebut masyarakat. Kekuasaan yang ada pada penguasa atau raja sebagai suatu kekuasaan yang diwakilkan saja, bukan kekuasaan asli. Jadi Raja bukanlah pemilik kekuasaan.

Immanuel Kant (1724 – 1804)

Immanuel Kant adalah seorang guru besar Prusia dan juga seorang nasionalis. Ajaran filsafatnya bersifat kritis yang menguraikan tentang negara dan hukum. Pemikirannya tentang negara dan hukum ditulis

dalam bukunya Metaphysische

Anfangsriinde der Rechtslehre (Azas- azas metaphisis dari imu hukum).

Menurut Kant, negara adalah suatu keharusan

adanya, karena negara harus menjamin terlaksananya kepentingan umum di dalam keadaan hukum. Artinya negara harus menjamin setiap warga negara bebas di dalam lingkungan hukum. Bebas bukan berarti dapat berbuat semaunya atau sewenang-wenang, tetapi semua perbuatannya itu meskipun bebas harus sesuai dengan atau menurut apa yang telah diatur dalam undang-undang, jadi harus menurut kemauan rakyat, karena undang- undang itu adalah merupakan penjelmaan daripada kemauan umum. Kant menerima pendapat bahwa negara terjadi karena perjanjian masyarakat, sama dengan Rousseau. Kedaulatan ada pada rakyat dan kemauan umum menjelma dalam perundang- undangan negara.

Zaman Berkembanganya Teori Kekuatan/Kekuasaan

Teori ini lahir dengan idak membenarkan premis hukum

alam. Sebab manusia meskipun masih dalam keadaan alam bebas, keadaannya tidak seperti yang digambarkan oleh Thomas Hobbes atau oleh John Lokce yang seolah- olah menurut alam manusia itu hidupnya berdiri sendiri, karena di mana-mana selamanya manusia hidup dalam suatu kesatuan meskipun sangat kecil.

Teori kekuatan juga berpokok pangkal pada manusia dalam

keadaan alam bebas, manusia in abstrakto, seperti halny teori hukum alam. Tetapi gambarannya tentang keadaan berbeda. Menurut teori kekuatan manusia dalam keadaan alamiah sudah selalu hidup berkelompok. Jadi satu sama lain sudah saling mengadakan hubungan, walaupun pada waktu itu masih dalam keadaan promissoiteit. Keadaan di mana belum ada lembaga perkawinan.

Menurut ajaran teori kekuatan kelompok

manusia yang terkecil dalam keadaan alamiah adalah keluarga. Keluarga terdiri dari seorang ibu ditambah dengan anak-anaknya. Sebagaimana manusia adalah makhluk hidup. Siapa yang kuat dialah yang berkuasa. Yang dimaksud dengan kekuatan adalah kekuatan jasmani, kekuatan pisik.

Kalau keluarga telah berkembang menjadi

masyarakat, dan akhirnya negara. Maka bekas- bekas daripada kekuasaan yang asli ini masih terbawa. Sehingga pada akhirnya dia itulah yang tetap berkuasa di dalam masyarakat atau negara tadi

F. Oppenheimer (1864 – 1943)

Bukunya Die Sache, mengatakan bahwa negara merupakan suatu alat dari golongan yang kuat untuk melaksanakan suatu tertib masyarakat, yang oleh golongan yang kuat tadi dilaksanakan kepada golongan yang lemah, dengan maksud untuk menyusun dan membela kekuasaan ari golongan yang kuat tadi, terhadap orang-orang baik dari dalam maupun dari luar, terutama dalam sistem ekonomi. Sedangkan tujuan terakhir dari semuanya ini adalah penghisapan ekonomis terhadap golongan yang lemah oleh golongan yang kuat.

Karl Marx (1818 – 1883)

Negara merupakan penjelmaan daripada pertentangan kekuatan ekonomi. Negara digunakan sebagai alat dari mereka yang kuat untuk menindas golongan-golon gan yang lemah ekonominya. Yang dimaksud dengan orang yang kuat atau golongan yang kuat adalah mereka yang memiliki alat-alat produksi. Negara menurut Marx akan lenyap dengan sendirinya kalau di dalam masyarakat itu sudah tidak terdapat lagi perbedaan-perbedaan kelas dan pertentangan-pertentangan ekonomi.

H.J. Laski

Bukunya The State in Theory and Practice dan pengantar ilmu politika. Dia mengatakan bahwa negara itu adalah merupakan suatu alat pemaksa, atau Dwang Organizatie, untuk melaksanakan dan melangsungkan suatu jenis sistem produksi yang stabil, dan pelaksanaan sistem produksi ini semata-mata akan menguntungkan golongan yang kuat, yang berkuasa.

Leon Duguit

Bukunya berjudul Traite d Droit Constitusionel, memberikan

keterangan tentang pelajaran hukum dan negara yang semata-mata bersifat realistis. Dia tidak mengakui adanya hak subyektif atas kekuasaan, juga menolak ajaran yang mengatakan bahwa negara dan kekuasaan itu adanya atas kehendak Tuhan, ditolaknya juga ajaran perjanjian masyarakat tentang terjadinya negara dan kekuasaan.

kebenaran itu bersifat mutlak, adalah bahwa le plu forts,

orang-orang yang paling kuat, memaksakan kemauannya kepada orang-orang lain yang dianggapnya lemah. Orang- orang yang paling kuat itu dapat mendapatkan kekuasaan dan memerintah disebabkan karena beberapa faktor. Faktor-faktor itu ialah tidak lain karena mereka memiliki keunggulan dalam lapangan pisik, ekonomi, kecerdasan, agama, dan sebagainya. Bahkan nanti dalam negara modern politik sangat menentukan.

Zaman Berkembangnya Teori

Dalam dokumen BahanAjar Ilmu Negara (Halaman 161-175)

Dokumen terkait