• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PEMBAHASAN

B. Nilai Pendidikan Akhlak Yang Diajarkan Dalam al Qur‟an

1. Akhlak Beribadah Kepada Allah

Ibadah secara bahasa (etimologi), berarti tunduk dan merendahkan diri. Adapun menurut syara‟ (terminologi), ibadah adalah sebutan yang mencakup seluruh yang dicintai dan diridai Allah, baik berupa ucapan maupun perbuatan, lahir maupun batin.

55

Ibadah terbagi menjadi tiga, yaitu ibadah hati, lisan, dan anggota badan. Rasa khauf (takut), raja‟ (mengharap), mahabbah (cinta), tawakkal (ketergantungan), ragbah (senang), dan rahbah (takut) adalah ibadah qalbiyah (ibadah yang berkaitan dengan hati), sedangkan tasbih, tahlil, takbir, tahmid, dan syukur termasuk ibadah

lisāniyyah (lisan). Adapun salat, zakat, haji, dan jihad adalah ibadah

badaniyah (fisik). Ibadah inilah yang menjadi tujuan penciptaan manusia, sebagaimana firman Allah:

ِّنوُدُبْعَ يِلّ َّلِإَّسنِْلْاَوَّّنِْلْاُّتْقَلَخّاَمَو

Artinya:

Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku (QS.adz-Dzariyyat: 56).

Allah memberitahukan bahwa hikmah penciptaan jin dan manusia adalah agar mereka beribadah hanya kepada-Nya. Perintah untuk beribadah ini bukan berarti Allah membutuhkan ibadah mereka, akan tetapi merekalah yang membutuhkan-Nya, karena ketergantungan mereka kepada Allah (Salamulloh, 2008:5).

2. Akhlak Menjalankan Ajaran Rasulullah Saw

Ada banyak ajaran dan pesan Rasulullah Saw yang terhimpun dalam khazanah hadis. Wujud kecintaan kita kepada beliau harus dijelmakan dengan menjalankan pesan-pesan itu. Sebagaimana Allah SWT berfirman:

56

ٌّميِحَّرٌّروُفَغُّوّللاَوّْمُكَبوُنُذّْمُكَلّْرِفْغَ يَوُّوّللاُّمُكْبِبُْيُّ ِنِوُعِبَّتاَفَّوّللاَّنوُّبُِتُّْمُتنُكّنِإّْلُق

Artinya:

Katakanlah (Muhammad), "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa- dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (Q.S ali- Imran: 31).

Di ayat tersebut jelas didapatkan satu keterangan bahwa ketaatan seseorang kepada Rasulullah Saw adalah jalan atau sebab yang menyebabkan seseoang mendapatkan cinta dan ampunan Allah SWT. Setiap mukmin hendaknya mendapat pelajaran berharga dari pengalaman hidup orang-orang yahudi bahwa mencintai Allah dan rasul-Nya ternyata tidak cukup dengan perkataan saja, akan tetapi lebih dari itu yaitu dengan bukti nyata berupa tindakan mentaati beliau. Begitu juga dengan melaksanakan salat tahajud merupakan bentuk kita menjalankan ajaran Rasulullah Saw.

C. Nilai Pedidikan Akhlak Yang Diajarkan Dalam al-Qur’an Surat al- Muzzammil ayat 1-4

(ُلِّمَّزُمْلاّاَهُّ يَأّاَي

ٔ

(ًلَيِلَقّ َّلِإَّلْيَّللاِّمُقّ)

ٕ

(ًلَيِلَقُّوْنِمّ ْصُقناِّوَأُّوَفْصِنّ)

ٖ

ّ ِلِّتَرَوِّوْيَلَعّْدِزّ ْوَأّ)

ًّلَيِتْرَ تَّنآْرُقْلا

)

ٗ

(

57 Artinya:

Wahai orang yang berselimut (Muhammad)!. Bangunlah (untuk salat) pada malam hari, kecuali sebagian kecil. (yaitu) separuhnya atau kurang sedikit dari itu. atau lebih dari (seperdua) itu, dan bacalah Al-Qur‟an itu dengan perlahan-lahan (QS.al-Muzzammil: 1-4).

1. Akhlak Terhadap Diri Sendiri

Setiap muslim meyakini bahwa nasip hidupnya di akhirat ditentukan oleh perilakunya selama di dunia. Dengan mengerjakan kebaikan, berarti ia telah menanam benih yang baik. Suatu saat kelak, ia akan menuai hasilnya. Akan tetapi, jika ia lebih senang menceburkan dirinya ke dalam kubangan maksiat, maka ia harus siap menelan penderitaan yang akan menimpanya. Setiap orang akan menuai apa yang ditanamnya. Karena itu, seorang muslim mesti menata langkah dan perilakunya. Inilah yang dimaksud dengan berakhlak kepada diri sendiri. Dalam surat al-Muzzammil ayat 1-4 dijelaskan untuk melakukan amalan yang saleh agar kelak di akhirat orang muslim menuai hasilnya dengan apa yang sudah dilakukannya. Seharusnya seorang muslim mengisi hari-harinya dengan amal saleh untuk mendapatkan ridha Allah, baik di dunia maupun di akhirat. Ia sadar bahwa dunia adalah ladang amal, sedangkan akhirat adalah memanen.

Seorang muslim hendaknya melihat ibadah wajib layaknya pedagang melihat modal bisnisnya, dan melihat ibadah sunah layaknya pedagang melihat keuntungan yang akan didapat. Dalam pandangannya, kemaksiatan dan dosa tak ubahnya seperti kerugian

58

besar dalam bisnisnya. Setelah melakukan aktivitas (beramal), sepatutnya seorang muslim menyediakan waktu untuk bertafakur. Ia perlu mengadakan muhasabah (evaluasi) terhadap dirinya atas amal yang telah diperbuat.

Jika seorang merasa dirinya kurang sempurna dalam mengerjakan ibadah wajib, maka segeralah ia mencela diri dan memaksanya untuk lebih giat melaksanakan ibadah wajib tersebut. Jika seorang muslim merasa dirinya lemah dalam mengerjakan ibadah sunah, maka segeralah ia mengganti kekurangannya dan memaksa dirinya untuk lebih rajin menunaikan ibadah sunah tersebut. Jika ia mersa rugi karena telah mengerjakan dosa, maka segeralah beristigfar, bertobat, dan mengerjakan amal saleh untuk memperbaiki kesalahan- kesalahannya (Salamulloh, 2008:267).

2. Akhlak Terhadap Sesama Muslim

Tujuan digariskannya interaksi antarmuslim ini tiada lain supaya hubungan mereka semakin terjalin dengan baik. Dengan begitu, kasih sayang, kedekatan, dan keakraban di antara mereka akan mempunyai kepedulian terhadap sesama muslim. Dengan ini meningkatkan upaya dalam diri seseorang untuk melakukan perbuatan berlomba-lomba dalam kebaikan.

Rasulullah Saw adalah potret manusia yang selalu bersikap tawaduk dan tidak pernah bersikap kasar kepada orang lain yaitu contoh akhlak yang harus kita teladani sebagai umat muslim. Dengan

59

begitu, bentuk sikap meneladani akhlak Rasulullah Saw juga bisa dilakukan amalan-amalan salat tahajud dan membaca al-Qur‟an secara perlahan-lahan untuk saling berkompetisi dan berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan juga bermakna selalu mentaati dan patuh untuk mengaplikasikan dan merealisasikan segala perintah Allah SWT dan mengekang diri, mengedalikan hawa nafsu untuk menjauhi larangan- Nya (Salamulloh, 2008:135).

D. Implementasi Nilai-nilai Pendidikan Akhlak Dalam al-Qur’an Surat

al-Israa’ ayat 79 dan al-Muzzammil ayat 1-4 Dikaitkan dengan

Konteks Kekinian

1. Implementasi nilai-nilai pendidikan akhlak kepada Allah SWT

a. Orang yang salat tahajud Allah SWT akan mengangkat derajat ke tempat yang terpuji. Sebagaimana Allah SWT Berfirman:

ًّادوُمَّْمًَّّاماَقَمَّكُّبَرَّكَثَعْ بَ يّنَأّىَسَعَّكَّلًّةَلِفاَنِّوِبّْدَّجَهَ تَ فِّلْيَّللاَّنِمَو

Artinya:

Dan pada sebagian malam bertahajudlah dengannya sebagai tambahan bagimu mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji (QS.al-Israa‟: 79).

b. Memperoleh cinta Allah SWT

Orang yang bertahajud, memilih bangun di tengah malam dan meninggalkan tidur yang nyaman demi untuk bersujud dihadapan sang pencipta. Segala pengampunan doa diberikan Allah SWT kepada orang-orang bertahajud tersebut. Hal ini disebabkan Allah

60

SWT mencintai orang-orang shalih. Sebagaimana Rasulullah Saw bersabda:

ُّرِخَلاّ ِلْيّللاّ ُثلَثّىقْبَ يّيحّاَيْ نُّدلاِّءاَمَّسلاّلَِإِّةلْيلّّلُكّلَاَعتَوّ َكَراَبتّانُّبَرّ ُلِزْنَ ي

ُّولَرِفْغأفّ ِنُِرِفْغتْسَيّْنمَوُّوَيطْعأفّ ِنَِلأْسَيّْنمَوُّولّﺐْيِجتسأفّ ِنِوُعْدَيّْنَمُّلوُقَ يف

Artinya:

Rabb kami-Tabaroka wa Ta‟ala akan turun setiap malamnya ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lalu Allah berfirman, “Siapa yang memanjatkan doa pada-Ku, maka Aku akan mengabulkannya. Siapa yang memohon kepada-Ku, maka Aku akan memberinya. Siapa yang meminta ampun pada-Ku, Aku akan memberikan ampunan untuknya”(HR. Abu Dawud No. 472).

2. Implementasi nilai-nilai pendidikan akhlak kepada Rasulullah Saw a. Kepada orang yang salat tahajud, Rasulullah Saw mengatakan

bahwa mereka pasti masuk surga. Sebagaimana Rasulullah Saw bersabda:

ّوَّنَلْاّاوُلُخْدَتٌّماَيِنّ ُساَّنلاَوّ ِلْيَّللاِبّاوّلَصوّماَعَّطلاّاوُمِعطَأَوّم َلََّسلاّاوُئْ فَأّ ُساَّنلااَهُّ يَأاَي

ملََسِب

Artinya:

Wahai manusia, sebarkanlah salam, beri makanlah, sambung tali kasih, salat malamlah saat orang pada terlelap, maka masuklah surga dengan selamat (HR. Ibnu Majah No.1324).

61

b. Salat tahajud itu adalah kebiasaan orang-orang shalih dari golongan para Nabi dan Rasul, Qiyamul Lail merupakan tradisi yang lazim dan harus dikerjakan. Hal ini sesuai sabda Nabi Muhammad Saw:

مايقبّمكيلع

ّ

مُكَلْ بَ قّيِلحاصلاُّبْأَدّوّنافّليللا

Artinya:

Hendaknya kalian melazimkan qiyamul lail. Sebab ia merupakan tradisi yang biasa dilakukan orang-orang shalih (HR. Tirmidzi No. 1377).

3. Implementasi nilai-nilai pendidikan akhlak kepada diri sendiri a. Menyehatkan raga

Selain pahala besar yang bisa dinikmati kelak di akhirat, Allah juga memberi karunia luar biasa bagi para pengamal salat tahajud salah satunya adalah kesehatan raga. Rasulullah Saw bersabda:

َّفّ ِلْيَّللاّ ِماَيِقِبّ ْمُكْيَلَع

ّ،ِللاّ َلَِإٌّةَبْرُ قّ ِلْيَّللاّ َماَيِقّ َّنِإَوّ،ْمُكَلْ بَ قّ َيِِلحاَّصلاّ ُبَأَدُّوَّنِإ

ِّدَسَلْاِّنَعِّءاَّدلِلٌّةَدَرْطَمَوّ، ِتَأىِّيَّسلِلٌّرْ يِفْكَتَوّ،ِْثُِلْاّْنَعٌّةاَهْ نَمَو

Artinya:

Lakukanlah salat malam karena itu adalah tradisi orang-orang shaleh sebelum kalian, sarana mendekatkan diri kepada Allah, pencegah dari perbuatan dosa, penghapus kesalahan, dan pencegah segala penyakit dari tubuh (HR. Tirmidzi No.3472).

Menurut pendapat Dr. Ray Meddis seorang profesor di Department of human sciences, England University of Technology

62

dalam buku Tombo Ati karya Ahmad Rifa‟i Rif‟an mengatakan bahwa manusia sebenarnya hanya perlu tidur malam 3 jam saja. Malam adalah saat dimana energi seseorang berada dalam kondisi rendah, kondisi ini disebut sebagai tahap pembentukan kesadaran. Dampaknya akan meningkatkan intuisi seseorang dan kesadaran diri untuk mampu mengendalikan emosi negatif. Pada saat seseorang memulai untuk melaksanakan salat tahajud, ia berada dalam kondisi layaknya orang melakukan meditasi dan relaksasi atas kelenjar pineal.

Pada saat matahari terbenam, kelenjar pineal mulai bekerja dan memproduksi hormon melatonin dalam jumlah besar dan mencapai puncaknya pada pukul 02.00 sampai 03.00 dini hari. Hormon inilah yang kemudian menghasilkan asam amino trytopan dalam jumlah besar pula. Tahajud menjadi sarana untuk memepertahankan melatonin dalam jumlah yang stabil. Hormon melatonin akan membentuk sistem kekebalan dalam tubuh dan membetasi gerak pemicu tumor seperti estrogen (Rif‟an, 2011:84).

Hal ini sesuai dengan Firman Allah dalam surat al-Muzzammil ayat 2-4 yang mengisyaratkan bahwa kita dianjurkan untuk tidur tidak terlalu lama kemudian agar melaksanakan salat tahajud.

(ُلِّمَّزُمْلاّاَهُّ يَأّاَي

ٔ

(ًلَيِلَقّ َّلِإَّلْيَّللاِّمُقّ)

ٕ

(ًلَيِلَقُّوْنِمّْصُقناِّوَأُّوَفْصِنّ)

ٖ

ِّوْيَلَعّْدِزّْوَأّ)

ًّلَيِتْرَ تَّنآْرُقْلاِّلِّتَرَو

)

ٗ

(

Artinya:

63

Bangunlah (untuk salat) pada malam hari, kecuali sebagian kecil. (yaitu) separuhnya atau kurang sedikit dari itu. atau lebih dari (seperdua) itu, dan bacalah Al-Qur‟an itu dengan perlahan-lahan (QS.al-Muzzammil: 1-4).

b. Menenangkan jiwa

Orang yang menegakkan qiyamul lail akan terpelihara dari gangguan setan sehingga bangun di pagi hari dalam keadaan segar dan bersih jiwanya. Jiwa yang baik adalah jiwa yang memiliki hati yang memiliki kecenderungan ke arah kesucian ruh.

Dalam pandangan Islam, setiap hati manusia itu memiliki dua kecenderungan, yakni kecenderungan kearah kesucian (ruh) dan kecenderugnan kearah kekotoran (tubuh). Jiwa yang baik merupakan jiwa yang selalu berpusat pada Allah SWT (Muhyidin, 2009:149).

Bagi umat Islam salat merupakan salah satu cara untuk menghilangkan stres, karena salat merupakan salah satu bentuk dzikir dan dzikir itu salah satu fungsinya adalah menghilangkan stres. Salah satu efek dzikir (ingat kepada Allah) adalah memberikan efek ketenangan, ketentraman, tidak cemas, stress atau depresi (Haryanto, 2003:177).

Salat tahajud yang dilakukan oleh seseorang yang dirinya merasa terpanggil oleh Tuhan, akan menghasilkan kedamaian di hati, rasa tenteram yang meliputi jiwa, dan rasa peraya diri yang sehat (Mustika, 2008:27).

64

Melalui terapi salat tahajud, seseorang akan mampu meraih apa yang didambakannya berupa kecantikan dan ketampanan. Jaminan ketampanan atau kecantikan yang dihasilkan dari salat tahajud tidak terbatas pada tampilan lahir, tetapi juga menghasilkan ketampanan atau kecantikan batin. Rasulullah bersabda:

ِّراَهَّ نلاِبُّوُهْجَوّنُسَحِّلْيَّللاِبُّوُت َلََصّْتَرُ ثَكّْنَمَّمَّلَسَوِّوْيَلَعُّللاّىَّلَصِّللاُّلوُسَرَّلاَق

Artinya:

Barang siapa yang banyak menunaikan salat malam maka wajahnya akan terlihat tampan atau cantik di siang hari (HR. Ibnu Majah No.1323).

4. Implementasi nilai-nilai pendidikan akhlak kepada sesama muslim a. Berkompetisi dan berlomba-lomba dalam kebaikan

Salat tahajud diyakini dapat meningkatkan produktifitas kerja yang berbasis spiritualitas. Salah satu progam untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang andal secara intelektual, emosional, dan spiritual adalah membiasakan salat tahajud pada setiap malamnya untuk berkompetisi dan berlomba-lomba dalam kebaikan agar selalu memperoleh berbagai kemuliaan (Fadhil, 2011:137).

65 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan-pembahasan dan analisis pada bab-bab sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai pendidikan akhlak dalam salat tahajud (kajian atas surat al-Israa‟ ayat 79 dan al-Muzzammil ayat 1-4) adalah sebagai berikut:

1. Nilai-nilai pendidikan akhlak yang diajarkan dalam al-Qur‟an surat al- Israa‟ ayat 79 dan al-Muzzammil 1-4

a. Beribadah kepada Allah merupakan bentuk akhlak kita kepada Allah SWT dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

b. Melaksanakan salat tahajud merupakan ajaran Rasulullah Saw yang dapat kita laksanakan sebagai umat beliau.

c. Berakhlak baik kepada dirinya sendiri, apabila seorang muslim baik dari sisi ruhani maupun jasmani dengan begitu seseorang telah berlaku adil kepada dirinya sendiri. Apabila sebaliknya, memperlakukan keduanya dengan buruk, berarti ia telah berbuat zalim kepada dirinya sendiri.

d. Melakukan amalan-amalan yang baik yaitu berupa salat tahajud dan membaca al-Qur‟an secara perlahan-lahan untuk saling berkompetisi dan berlomba-lomba mendapatkan berbagai

66

kemuliaan dan pahala yang besar dari Allah SWT yang bisa dinikmati di akhirat kelak.

2. Implementasi nilai-nilai pendidikan akhlak dalam salat tahajud kajian al-Qur‟an surat al-Israa‟ ayat 79 dan al-Muzzammil ayat 1-4 dikaitkan dengan konteks kekinian

Allah SWT adalah Dzat Yang Maha Agung dengan ke-Agungan- Nya, Allah telah menciptakan berbagai kemukjizatan yang dapat bermanfaat bagi manusia. Kewajiban setiap orang Islam di seluruh dunia adalah mengerjakan salat lima waktu. Allah SWT menyukai umat-Nya yang selalu mengingat-Nya baik dalam keadaan senang maupun dalam keadaan sedih. Tak ada tempat berbagi maupun mengadu yang lebih baik selain kepada Allah SWT. Salat tahajud menjadi salah satu ibadah yang paling afdol setelah salat lima waktu. Salat tengah malam memberi kesempatan kepada seorang untuk beribadah khusu‟. Waktu tersebut juga sangat tepat untuk berkeluh kesah dan memohon ampunan dari Sang Pencipta.

Seseorang yang melaksanakan salat tahajud akan diangkat derajatnya ke tempat yang terpuji, memperoleh cinta kepada Allah SWT hingga akhir perhitungan. Ajaran Rasulullah Saw orang yang melaksanakan salat tahajud mereka pasti masuk surga, kebiasaan orang-orang shalih sebelum kita dan sarana pendekatan kepada Allah SWT penghapus dosa dan penangkal penyakit badan yaitu dengan menyehatkan raga, menenangkan jiwa seseorang bagi yang

67

melaksanakannya yaitu akan terpelihara dari gangguan setan sehingga bangun di pagi hari dalam keadaan segar dan bersih jiwanya, merawat ketampanan maupun kecantikan seseorang baik secara lahir maupun batinnya dan untuk meningkatkan sumber daya manusia agar saling berkompetisi dan berlomba-lomba dalam kebaikan supaya memperoleh pahala dari Allah SWT dan berbagai kemuliaan.

B. Saran-saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka penulis memberikan saran sebagai berikut:

1. Untuk dunia pendidikan Islam

Pengajaran dan penanaman akhlak yang bersumber dari al-Qur‟an dan al-Sunnah harus terus dilakukan, khususnya pendidikan akhlak terhadap umat Islam, oleh karena itu seorang pendidik sebagai sosok yang diharapkan masyarakat dapat mengentaskan krisis moral, hendaknya selalu memberikan hal terbaik dalam membimbing dan mengarahkan generasi penerus bangsa serta mampu menjadi suri tauladan yang baik bagi mereka.

2. Untuk para generasi penerus

Krisis yang mengancam sistem kehidupan di planet bumi ini harus segera kita hadapi dan pecahkan bersama. Pendidikan akhlak generasi muda adalah generasi penerus yang mewarisi baik buruknya perilaku. Generasi muda sebagai calon-calon pemimpin yang akan datang wajib disiapkan dan dididik tentang bagaimana cara

68

menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, khususnya mengamalkan ibadah salat tahajud agar memperkokoh iman seorang terhadap Sang Pencipta agar tidak terjerumus dalam perbuatan- perbuatan yang buruk.

69

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Halim, M. Nipan. 2000. Menghias Diri Dengan Akhlak Terpuji. Yogyakarta: Mitra Pustaka.

Abdurrahman. 1992. Kompilasi Hukum Islam. Jakarta: CV Akademika Presindo.

Ar-Rifa‟i, Muhammad Nasib. 2000. Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir. Jakarta: Gema Insani.

Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Departemen Agama RI. 2009. Al-Qur‟an dan Tafsirnya (Edisi yang Disempurnakan).Cet. III. Jakarta: CV Darus Sunnah.

Fadhil, Muhammad ZA. 2011. Khasiat dan Manfaat Shalat Malam. Jakarta: Qultum Media.

Hasan Al-Aridl, Ali. 1992. Sejarah dan Metodologi Tafsir. Jakarta: Rajawali Pers.

Haryanto, Sentot. 2003. Psikologi Shalat. Yogyakarta: MitraPustaka. Ilyas, H.Yunahar. 2006. Kuliah Akhlak. Yogyakarta: pustaka pelajar.

Imran, Muhammad Maulana. 2005. Menggapai Cinta Allah Dengan Shalat Tahajud. Jakarta: Mitra Pustaka.

Jalaludin. 2001. Teologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Mahmud Ash-shawwaf, Muhammad. 2007. Sempurnakan Shalatmu.

Yogyakarta: Mitra Pustaka.

Maslikhah. 2009. Ensiklopedia Pendidikan. Salatiga: IAIN Salatiga Press. Mahmud, Ali Abdul Halim. 2004. Akhlak Mulia. Jakarta: Daarut

Taw‟ziwan-Nasyr al-Islamiyyah.

Muhyidin, Muhammad. 2009. Misteri Sholat Tahajjud. Yogyakarta: DIVA Press.

Mustika, Rauf. 2008. Keajaiban Shalat Tahajud. Jakarta: Qultum Media.Poerwadarminta, W.J.S. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: BalaiPustaka.

70

Qarni, „Aidh. 2007. Tafsir Muyassar. Jakarta: Qisthi Press.

Ramadhani, EghaZainur. 2007. Gaya Hidup Sehat Rasulullah. Yogyakarta: Pro-U Media.

Rahman, Fatkhur. 2007. Amalan Yang Dicintai Allah. Yogyakarta: PT. Pustaka Insan Madani.

Rif‟an, Ahmad Rifa‟i. 2011. Tombo Ati. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Rifa‟i, Moh. 2014. Risalah Tuntutan Shalat Lengkap. Semarang: PT. Karya Toha Putra.

Salim, Peter. 1985. Dictionary: The Contempory English Indonesia. Jakarta: Modern English Press.

Salamulloh, M. Alaika. 2008. Akhlak Hubungan Horizontal. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.

. 2008. Akhlak Hubungan Vertikal. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.

Suhartono, Suparlan. 2006. Filsafat Pendidikan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Shaleh al-Khuzaim, Muhammad. 2006. Tuntunan Qiyamul Lail. Jakarta:Qisthi Press.

Suharsimi, Arikunto. 1996. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Sholeh, Moh. 2006. Terapi Salat tahajud: Menyembuhkan Berbagai

Penyakit. Jakarta Selatan:Mizan Media Utama.

Syah, Muhibbin. 1997. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung:Rosdakarya.

Shihab, M. Quraish. 2000. Tafsir Al-Mishbāh Pesan, Kesan, dan Keserasian

Al Qur‟an. Jakarta: Lentera Hati.

Yunus, Mahmud. 2007. Kamus Arab Indonesia. Ciputat: PT. Mahmud Yunus Wa Dzurriyyah.

Zubaedi. 2011. Desain Pendidikan Karakter. Jakarta: Kencana Prenada Media group.

73

DAFTAR NILAI SKK Nama : Muhammad Mukhib

NIM : 11111091

Jurusan : Pendidikan Agama Islam Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

No Nama Kegiatan Pelaksanaan Keterangan Nilai

1. Orientasi Pengenalan Akademik Kampus (OPAK) STAIN

Salatiga 20-22Agustus 2011 Peserta 3

2. Achievement Motivation Training (AMT) 23 Agustus 2011 Peserta 2

3. Orientasi Dasar Keislaman ( ODK) 24 Agustus 2011 Peserta 2

4. Seminar Entreoteneurship dan Koperasi 25 Agustus 2011 Peserta 2 5. UPT Perpustakaan, User Education ( Pendidikan Pemakai ) 19 September 2011 Peserta 2

6. Sertifikat Lomba Menulis Remaja 1 Desember 2010 Peserta 3

7. Piagam menghafal Juz 30/Juz Amma 8 Mei2011 Peserta 5

8. Seminar Nasional “Ahlussunah Waljamaah dalam

Persepektif Islam Indonesia” 23 Maret 2013 Peserta 8

9. Sertifikat Ajang Eksistensi Diri Melalui Intelektual Bahasa

Arab 19 Mei 2014 Panitia 3

10. Sertifikat CEC dan ITTAQO Dalam kegiatan SIBA-SIBI

Training 01Januari 2014 Panitia 3

11. Seminar Regional “ Selamatkan Temanggung dari lingkaran

HIV/ AIDS 2013 Panitia 6

12. Seminar Nasional “Perbaikan Mutu Pendidikan Melalui

Profesionalitas Pendidikan” 13 November 2014 Peserta 8

13. Seminar Nasional “Peran Mahasiswa Dalam Mengawal

Dokumen terkait