• Tidak ada hasil yang ditemukan

Secara bahasa (etimologi), akhlak berasal dari kata bahasa Arab, yaitu khuluk jamaknya akhlak yang artinya tingkah laku, perangai, tabiat, watak, moral, atau budi pekerti.15 16 Dalam Bahasa Inggris akhlak adalah

character, m orals}1 <

Adapun pengertian secara istilah (terminology), banyak ahli mengemukakan tentang pengertian akhlak antara lain :

a. Rachmat Djatmiko, nukilan dari buku " Tahdzibul Akhlak Wathat Hirul a'raq " karya Ibnu Markasih:

hj j i j

y

U»Uil J,i U t^upb (j-obU JU - j l i - l

"Perangai itu ialah keadaan gerak jiwa yang kerah mendorong kearah melakukan perbuatan dengan tidak menghajatkan pikiran-pikiran".18 a. Sedangkan menurut Al-Ghazali yaitu akhlak berasal dari kata Al-

Khuluk (jamaknya adalah al-akhlak) ialah tabiat (sifat atau keadaan) dari perilaku yang konstan (tetap) dan meresap dalam jiwa. Dari

- i

padanya tumbuh perbuatan-perbuatan dengan wajar dan mudah tanpa memerlukan pikiran dan pertimbangan.19

15Mason Al-Fat, Aqidah Akhlak, PT. Karya Toha Putra, Semarang, 1994, him. 60

l7John M. Echol dan Hasan Shadily, Kamus Indonesia-Inggris, PT. Gramedia, Jakarta, 1998, h im .9

l8Rahmat Djatnika, Sistem Etika Islam (akhlak mulia), Pustaka Panjimas, Jakarta, 1996, him. 26-27

19 Zainudin, dkk, Seluk Beluk Pendidikan dari Al-Ghazali, Bumi Aksara, Jakarta, 1991 him. 102-103

Menurut pengertian diatas jelaslah bahwa hakikat akhlak menurut Al-Ghazali harus mencakup dua syarat:

a. Perbuatan itu harus konstan, yaitu dilakukan berulang kali, kontinyu dalam bentuk yang sama, sehingga dapat menjadi kebiasaan. Misalnya orang yang memberikan sumbangan harta hanya sekali-kali, karena dorongan keinginan sekonyong-konyong^saja, maka orang tua tidak dapat dikatakan sebagai pemurah selama sifat demikian itu belum telap dan meresap dalam jiwa.

b. Perbuatan yang konstan itu harus tumbuh dengan mudah sebagai wujud refleksi dari jiwanya tanpa pertimbangan pemikiran, yakni bukan adanya tekanan-tekanan paksaan dari orang lain atau pengaruh- pengaruh dan bujukan, bujukan yang indah dan yang sebagainya. Misalnya' orang yang memberi harta benda karena tekanan moral dan pertimbangan, maka belum juga termasuk keompok orang yang bersifat pemurah. Pemurah sebagai sifat dan sikap yang melekat dalam pribadi yang didapat karena didikan atau memang dari naluri.

c. Menurut Ibrahim Anis, nukilan dari buku "Kuliah A khlak' karya Yunahar Ilyas:

a ^1 jc f- Li p

"Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa, yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan, tanpa membutuhkan pemikiran dan pertimbangan".20

Sedangkan karimah berasal dari bentuk fi'il karuma - yakrom u - karoman yang artinya mulia, murah hati, dan dermawan.21 Menurut kamus besar Bahasa Indonesia karimah berarti baik dan terpuji.22

Jadi yang dimaksud dengan akhlakul yaitu suatu sikap moral atau budi pekerti yang mulia, baik, dan terpuji. Akhlak dalam kehidupamanusia menempati tempat yang penting sekali. Oleh karena itu akhlak juga merupakan motor penggerak yang mendorong kearah kemajuan yang positif, baik secara individu maupun sebagai anggota masyarakat dan bangsa sebab bangun dan runtuhnya suatu bangsa tergantung pada akhlak yang dimiliki oleh bangsa itu.

.1 O -J O y P L» kci

"Kekalnya suatu bangsa ialah selama akhlaknya kekal, jika akhlaknya sudah lenyap, musnah pada bangsa itu".23

Dalam hal ini hendaknya orang tua bertanggung jawab terhadap akhlak anaknya, dengan jalan memberi pengawasan dan suri tauladan dari ajaran nilai-nilai agama secara langsung. Para orang tuapun harus menyadari bahwa eksistensi dirinya ditengah keluarga sebagai sentral figur

20Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlak, Pustaka Offset, Yogyakarta, 2001, him. 2

21 Muhammad yunus, Kamus Arab-Indonesia, Yayasan Penyelenggara, Penterjemah Penafsiran Al-Qur'an, Jakarta, 1973, him. 73

22Departemen Agama Republik Indonesia, Op.CiU, him. 447

bagi anak setiap hari. Bimbingan, kasih sayang, perlindungan, pengaruh, perhatian, dan keteladanannya kepada anak-anaknya merupakan kebutuhan fitrah.

2. Dasar Akhlakul Karimah

Dasar atau sumber pokok yang mendasari akhlak Islam adalah

Al-

Quran dan al hadis yang merupakan sumber utama Islam itu sendiri. Dalam sebuah hadis Nabi yang diriwayatkan oleh Hakim dari IbnuAbbas, disebutkan:

a

;__ 1*4

01 L* 1 jJLdaJ

1

^) ,

j

i

j

( j j r ^ O *' u * ®'j j )

"Aku tingalkan ditengah-tengah kamu dua sumber hukum, yang apabila kamu berpegang teguh pada keduanya, maka kamu tidak akan tersesat, yaitu kitab Allah (Al-Quran) dan As-Sunah".24

d. Al-Qur'an

Didalam Al-Qur'an Surat Al-Qolam ayat 4 Allah SWT berfirman:

(1 Ip-liJl)

Olilj

" Sesungguhnya engkau mempunyai budi pekerti yang tinggi". Ayat diatas menjelaskan tentang akhlak nabi yang paling mulia dan yang tertinggi yang diberikan kepadanya. * 23

24Affan Madjre, SerialKhulbah Jum'at, Ikatan Masjid Indonesia, Jakarta, SKJ 157 Juli, 1994, him. 45

e. Al-Hadis

Rasulullah SAW tiada diutus Allah melainkan untuk membina dan 1 menyempurnakan akhlaq manusia. Seperti dalam sabdanya:

Artinnya:

*

"Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlaq yang mulia".26

Selain Al-Qur'an sumbcr yang mcndasari akhlak dalam islam adalah Al-Hadits. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad , Nabi Muhammad SAW bersabda:

d l j j ) .Lai?1- ULcJ

"Orang mukinin yang paling sempuma imannya ialah orang yang paling baik akhlaknya".27 (HR. Ahmad)

Dari hadis tersebut dapat penulis simpulkan bahwa untuk dapat mempunyai iman yang sempuma, maka harus terlebih dahulu kita menyempurnakan akhlaknya.

3. Manfaat Akhlakul Karimah

Didalam Al-Qur'an dan Al-hadis banyak sekali memberi informasi tentang manfaat akhlak yang mulia.

26 Imam Malik bin Anas, Al-Muwatho': Riwayat Yahya bin Katsir, Darul Fikri, Andalus, him. 605

jl J-Lglt* ^|l (Jj£ *>^i

*Z~J>

{j*

"Barang siapa mengerjakan pekerjaan jahat, jnaka dia tidak akan dibalas melainkan sebanding dengan kejahatan itu. Dan barang siapa mengerjakan amal shaleh baik laki-laki maupun perempuan sedang ia dalam keadaan beriman, maka ia akan masuk surga, mereka diberi rizki di dalamnya lanpa hisab". (QS. Al-Mu'minun: 40)28

Ayat-ayat diatas dengan jelas menggambarkan keuntungan/manfaat dari akhlak yang mulia, yang beriman, dan yang saleh., Mereka itu akan memperoleh kehidupan yang baik rizki yang melimpah ruah,mendapatkan pahala yang berlipdt ganda di akhirat dengan masuk ke dalam surga. Hal ini menggambarkan bahwa manfaat dari akhlak mulia ini adalah keberuntungan hidup di dunia dan akhirat.Firman Allah SWT:

. J— ***1!

■ * 1

ij

c-Lxxi C

j

* J

Lpt-lv? (_)^^ Cy*

Artinya:

"Barang siapa yarig mengerjakan amal yang shalih maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barang siapa yang berbuat jahat maka (do sanya) atas

2*Ibid, him 170

dirinya sendirinya, dan sekali-kali tidaklah Tuhanmu menganiaya hamba- hamba-Nya. (QS. Al-Fushilat: 46)29

Barang siapa mengerjakan amal yang shalih yaitu menjalankan perintah dan menjauhi larangan, maka dia telah mengusahakan kebajikan untuk dirinya. Barang siapa mengerjakan kejahatan, maka hasil dari perbuatan kejahatan itu juga kembali pada * dirinya. Allah memberikan pembalasan kepada orang yang berbuat kebajikan dan orang yang berbuat kejahatan dengan tidak menambah atau menguranginya.

4. Pengertian dan Tanggung Jawab Orang Tua Terhadap Anak

i Setiap orang ingin memberikan pelajaran dan pendidikan menu rut moral yang dianutnya, supaya keturunannya memperoleh kehidupan yang lebih baik, karena dengan moral itulah yang akan membentuk kepada akhlak (tingkah laku) dalam kehidupanya.

Orang Islam ingin memberikan pelajaran dan pendidikan pada anak- anaknya sesuai dengan moral Islam. Dengan iujuan untuk mendapatkan kebahagian dalam kehidupan baik di dunia maupun akhirat.

Selain itu, orang tua juga berkewajiban memberikan pendidikan akhlak yang akan mengatur dan membimbing pelaksanaan serta pencapaian kecerdasan dan ketrampilannya. Kecerdasaanya, kepandaian dan ketrampilannya tanpa akhlak dapat merusak, baik pada dirinya sendiri maupun kepada orang lain dan lingkungan disekitamya,

Orang yang pertama dan utama yang bertanggung jawab tentang akhlak dan moral Islam ini terhadap anak-anaknya adalah orang tua. Sebagaimana telah dijelaskan oleh Nabi Muhammad SAW:

"Tiap orang dilahirkan membawa fitrah; ayah dan ibunyalah yang

Hal inipun diakui oleh setiap dunia pendidikan di dunia ini. Kedua orang tualah yang meletakkan dasar-dasar moral (akhlak) pada si bayi yang belum mempunyai serta belum mengetahui tentag moral ini.

Setiap orang tua ingin membina anaknya agar menjadi orang yang baik, mempunyai kepribadian yang kuat dan sikap mental yang sehat dan akhlak yang terpuji. Semuanya itu dapat diusahakan melalui pendidikan, baik yang formal (di sekolah) maupun informal (di rumah oleh orang tua). Setiap pengalaman yang dilalui anak, baik melalui penglihatan, pendengaran maupun perlakuan yang diterimanya akan ikut menentukan pembinaan pribadinya.

Orang tua adalah pembina pribadi yang pertama dalam hidup anak. Kepribadian orang tua, sikap dan cara hidup mereka merupakan unsur-

30Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 1992, him 34-35

unsur pendidikan yang tidak langsung yang dengan sendirinya akan masuk kedalam pribadi anak yang sedang tumbuh itu.31

Hal ini tampak jelas bahwa orang- tua mempunyai peranan yang sangat penting dan menentukan terhadap pembinaan moral anak-anaknya. Orang tua diwajibkan oleh Nabi Muhammad SAW untuk mengajarkan dan mendidik anaknya mendirikan shalat mulai umur 7 tahun sampai umur 10 tahun. Dengan mengerjakan shalat ini, berarti orang tua telah mengajak

jt

mereka berhubungan dengan Allah SWT, dan bergaul dengan sesama manusia untuk pergi ke masjid.

Shalat adalah cara yang terbaik untuk mendidik akhlak Islam, baik secara kognitif, afektif, dan psikomotorik. Shalat dapat menumbuhkan kesadaran tentang am ar (perintah) dan nahi (larangan). Moral Islam menjelaskan bahwa amal shaleh diberi imbalan yang tinggi (syurga) dan amalan yang jahat diberi imbalan yang tinggi pula (neraka). Hanya dengan akhlakul karimah yang berdasar Al-Qur'an dan sunah Nabi SAW, manusia dapat menjadi muslim yang sejati dan mendapatkan kebahagiaan dunia dan

I akhirat.

A. Dcskripsi Objek Penelitian 1. Letak Geografis

Desa Tanggulrejo secara administratif letaknya diwilayah Kecamatan Tempuran Kabupaten Magelang Propinsi Jawa Tengali. Adapun batas desa Tanggulrejo yang berada di Kecamatan Tempuran adalah sebagai berikut:

a. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Girirejo dan Sidoagung.

b. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa sidomulyo dan Kebonrejo Kecamatan Salaman.

c. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Kalisari d. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Sidoagung.

Mengenai arbitasi atau jarak dari pusat pemerintahan adalah sebagai berikut:

a. Jarak dari pusat pemerintahan kecamatan 1 KM b. Jarak dari pemerintahan kabupaten 15 KM c. Jarak dari pemerintahan propinsi 85 KM — ^

V

Mengenai pertahanan di Desa Tanggulrejo adalah sebagai berikut: a . 1 Persawahan

b. Perumahan

c. Lain-lain (sungai, perkebunan, dan hutan)

2. Keadaan Penduduk

Dilihat dari segi jumlahnya wilayah Desa Tanggulrejo memiliki/mempunyai jumlah penduduk besar yaitu 4275 jiwa. Untuk lebih jelas dan lebih rinci dapat di klasifikasikan jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin dengan table sebagai berikut.

TA B ELI *

JUMLAH PENDUDUK MENU RUT JENIS KELAMIN TAIIUN 2b06

No Jenis Kelamin Jumlah

1 Laki-laki 2 082 Jiwa

2 Perempuan 2 193 Jiwa

i

Jumlah 4 275 Jiwa

TABEL II

Dokumen terkait