SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Dalam Ilmu Tarbiyah
O leh:
SITI M UTTIOOH NIM : 111 01 O il
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
P E N G E S A H A N
Skripsi Saudari : SITI MUTTIQOH dengan Nomor Induk Mahasiswa : 111 01 Oil yang berjudul : "KORELASI ANTARA KEPEDULIAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP AKHLAKUL KARIMAH ANAK (Studi Kasus pada Masyarakat Desa Tanggulrejo, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang Tahun 2006)", Telah dimunaqasahkan dalam sidang panitia ujian Jurusan Tarbiyah Sckolah Tinggi
Agama Islam Negeri Salatiga pada hari : Rabu 06 September 2006 M yang bertepatan dengan tanggal 13 Say'ban 1427 H dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Saijana dalam Ilmu Tarbiyah.
06 September 2006 M Salatiga,
---13 Say'ban 1427 H
DEKLARASI
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa
skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oieh orang lain atau peraah
diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang
lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan
rujukan.
Apabila di kemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran
orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup
mempertanggung jawabkan kembali keaslian skripsi ini di hadapan sidang
munaqosah skripsi.
Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.
Salatiga, 18 Agustus 2006
Drs. Masykur Minan, MA
DOSEN STAIN SALATIGA
NOTA PEM BIM BING
Lamp : 3 eksemplar
Hal : Naskah skripsi
Saudara Siti M uttiqoh
Kepada
Yth. Ketua STAIN Salatiga
di Salatiga
Assalam u'alaikum . Wr. Wb.
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka
l^ersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudari :
Nama : SITI MUTTIQOH
NIM : 11101011
Jurusan / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan Agama Islam
Judul : PENGARUH KEPEDULIAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP AKHLAKUL KARIMAH ANAK (Studi Kasus pada Masyarakat Desa Tanggulrejo, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang Tahun 2006).
Dengan ini kami mohon skripsi Saudari tersebut di atas supaya segera
dimunaqosyahkan.
Demikian agar inenjadi perhatian.
W assalamu'alaikum, Wr, Wh.
Salatiga, 18 Agustus 2006
Pembimbing
'1 lT
Drs. Masykur Minan, MA NIP. 150 182 685
£ £
a l 0 j j gf l l l ^ Lp -L)
. p
Setiap unak dilahirkan dalam keadaan suci, maka kedua arcing luanyaluh yang
pada akhirnyu menjadikan dia Yahudi, Nasrani, atau Majusi.
(HR. Muslim)
Skripsi ini penulis persembahkan kepada :
1. Bapak dan Ibu tercinta yang dengan seluruh
pengorbanannya telah mengukir segala asa cita
dan harapan.
2. Kakakku semata wayang yang senantiasa
memberikan dorongan dan motivasi, Vava
kecilku yang selalu membuatku ceria.
3. Bapak Drs. Masykur Minan, MA., yang selalu
memberikan bimbingandan pengarahan dengan
penuh perhatian penuh perhatian dan kesabaran.
4. Untuk Mas “Cha” ku yang selalu
mendampingiku setiap saat, memberi dorongan,
motivasi, dan nasehat sehingga terselesaikannya
ini.
5. Sahabat-sahabatku (Anis, makasih atas semua
nasehat-nasehatmu, I in, terima kasih atas semua
bantuanmu, Istiq, mbak Uus, Alfi, Andi, Guse
(Cah-cah Bodo 4) Ahmadi, Salam, Kenthang,
Non-Tin, Mbak Isum, M ba’ Ida, Kino, Citi yang
imut dan teman-temanku jurusan PAI Angkatan
2001
.6. Teman-temanku Wisma Kasuari 177 (Panjang,
Atun, M ba’ Dewi, M ba’ Fiza, Lilis, Lina, Ida).
Tanpa kalian, kos kita sepi,
7. Sahabat-sahabat PMII Cabang Kota Salatiga,
dari kalian saya belajar untuk hidup yang
Segala puji bagi Tuhan seru sekalian alam. Dialah yang menganugerahkan
kepada penulis kemampuan sehingga mampu menyelesaikan skripsi ini. Semoga
taufiq dan hidayah-Mu selalu tercurah kepada penulis. Amin.
Shalawat serta semoga selalu tercurah keapda pangkuan Nabi Muhammad
SAW, karena berkat bimbinganmu manusia berjalan dalam kehidupan yang terang
benderang.
Terima kasih yang tak terhingga buat Bapak Chumaidi, Ibuku Suardiyah,
semoga keluarga kita tetap harmonis.
Rasa terima kasih yang tulus kuhaturkan kepada seluruh jajaran staf
pengajar dan pegawai STAIN Salatiga, khususnya buat bapak Ketua STAIN yaitu
Bapak Drs. Imam Sutomo, M.Ag, bapak / ibu dosen yang dengan tulus mendidik
dan memberikan jasanya dalam menuntut ilmu di STAIN Salatiga, Bapak
pembimbingku Drs. Masykur Minan, MA., yang dengan tulus dan meluangkan
waktu setiap saat untuk membimbingku, Bapak H. Sutopo selaku Kepala Desa
Tanggulrejo Kecamatan Tempuran Kabupaten Magelang yang telah memberikan
ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di wilayah Desa Tanggurejo.
Rasa terima kasih yang terdalam buat sahabat-sahabatku (Anis, Istiq, dan
Iin). Terima kasih untuk semua nasehat-nasehat kalian. Semoga kita tetap menjadi
sahabat dan saudara sampai kakek-nenek walau jarak memisahkan kita. Aku
sayang kalian.
Cah-cah
BodoPapat
(Andi, Guse, M ba’Us),
semogasilaturrahmi
selalu terjalin dan abadi, serta teman-teman angkatan 2001 (Kino, Ipan, Citi Big,
Non-Tin) yang bersedia membantuku dan memotivasi. Buat Ahmadi, Salam
Kenthang, teman-teman Wisma Kasuari 177 (Mba’ Dewi, M ba’ Fiza, Ida, D e’
Atun, Panjang, Lilis, Lina) tanpa kalian, kos kita sepi. Chamimku yang selalu
Remasda Comp, Sahabat Comp. Terima kasih atas semuanya.
Sebagai kata teraakhir, terima kasih yang tulus kuhaturkan kepada semua
pihak yang telah ikut mensukseskan terwujudnya skripsi ini yang tidak mampu
kusebut namanya satu persatu. Penulis hanya mampu berucap Jaza Kumullah
Khoiran Jazza.
Akhirnya penulis hanya berdo’a kepada Allah SWT, semoga amal baik
dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis senantiasa mendapatkan balasan
yang berlipat ganda dan selalu mendapatkan hidayah serta ridho dari-Nya. Amin.
Dengan berbagai keterbatasan ilmu pengetahuan dan lainnya yang dimiliki
penulis, tentu dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangannya. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun senantiasa penulis harapkan.
Semoga skripsi ini dapat membawa manfaat, barokah bagi penulis khususnya dan
segenap pembaca pada umumnya, serta bermanfaat bagi nusa, bangsa dan negara.
Amin ya robbal ‘alamin.
Salatiga, 18 Agustus 2006
Penulis
Kepedulian orang tua terhadap pendidikan anak tentang Agama Islam
adalah topik yang menarik dan sangat penting karena menyangkut pembinaan
anak manusia agar menjadi tunas yang baik dan berguna bagi masyarakat
dan sejahtera serta suasana yang diwarnai oleh ajaran-ajaran Islam dalam
kesehariaannya sangat besar pengaruhnya terhadap pembentukan akhlak anak.
Untuk itu jelas orang tua adalah peletak pcrtama dari bangunan kepribadian
anak.
Orang tua sebagai pendidik pcrtama dan utama dalam kcluarga
mempunyai tanggung jawab dan kewajiban untuk memalihara. mengasuh. dan
mcndidik anak dari segi moral, aqidah, dan intelektual. Allah bcrlirman:
i (y. \ ^ ^3 \
Aritnya:
"Hai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka...". (Q.S At-Tahrim: 6)2 3
Menurut John Lock dalam teori tabula rasa mengatakan bahwa anak itu
lahir seperti kertas putih yang belum ada coretannya dan pendidikan bisa
membcrikan warna pada kertas tersebut menurut seleranya. ’
Dalam hal ini orang tua berperan sebagai pendidik awal dan teori ini
sesuai dengan konsep yang diberikan oleh Rasulullah SAW dalam Sabda
beliau berikut:
J— !y * JS" (Jli !(Jj j sjliIS”" djl a^j
I f * c . - • f f
a l j j ) 4jL^o r_C j l d j l ^ oj / a all -Uy _
2 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur'an dan Terjemuhannya, Proyek Pengadaan Kitab suci Al-Qur'an, Jakarta, 1984/1985
pada akhimya menjadikan dia Yahudi, Nasrani, atau Majuzi". (HR. muslimy1
Menurut hadis tersebut peran orang tua terhadap pembentukan
kepribadian anak adalah dominan. Bila anak kurang mendapatkan perhatian
langsung dengan contoh-contoh ataupun nasihat dari orang tuanya, maka anak
akan mencari figur atau contoh dari luar keluarga. Sebagai implikasi bahwa
pada masa kanak-kanak pertumbuhan anak diadopsi dari proses peniruan atau
imitasi. Dalam kontek penanaman moral spiritual anak dimulai dari rumah.
Keberhasilan anak bermula dari perhatian yang besar dan penuh simpati
terhadap anak sebagaimana disabdakan oleh Nabi SAW.
ojLa-f- ^ j l JjJl j l
>-(4^rU o\j j ) pj>>\ \ y ^ - \j ^ ^ j \ \ y
Artinya:
"Abas bin Walid memberitahukan kepada kita kemudian Ali bin Abas
kemudian said bin Umaroh telah memberitahukan kepadaku Kharis bin
Nugman saya mendengar Anas bin Malik berkata dari Rasulullah SAW beliau 4
bersabda : Hargailah anak-anakmu dan baguskanlah adab sopan santun
mereka". (HR Majah)5
Hadis Nabi diatas mengisyaratkan bahwa kita ingin memperbaiki akhlak
dan prilaku anak, maka hams dimulai menghargai mereka sebaik-baiknya.
Terwujudnya manusia yang bertaqwa, cerdas, terampil, berbudi pekerti luhur,
dan kepribadian Muslim.
Desa Tanggulrejo penduduknya mayoritas buruh pabrik dan petani.
Seringkali tanggung jawab terhadap moral dan akhlak anak kandung
diperhatikan. Faktor ekonomi yang seringkali melatarbelakangi terhadap
kurangnya perhatian orang tua terhadap pendidikan akhlak anak. Kesibukan
mencari nafkah yang begitu menyita waktu merupakan salah satu faktor
penyebabnya.
Dalam penelitian ini penulis mencoba untuk mencari penyebabnya. Dan
membuktikan lebih jauh korelasi antara tingkat kehidupan orang tua terhadap
pendidikan anaknya, khususnya dalam penanaman akhlak atau moral.
Untuk itu penulis mengambil judul "Korelasi Antara Kepedulian Orang
Tua dalam Pendidikan Agama Islam Terhadap Akhlakul Karimah Anak"
(Studi Kasus pada Masyarakat Desa Tanggulrejo Kecamatan Tempuran
Kabupaten Magelang tahun 2006)
B. Penegasan Istilah
Untuk menghindari adanya salah pengertian terhadap judul ini, maka
penulis akan menjelaskan pengertian yang terkandung dalam beberapa istilah
pokok yang terdapat dalam judul skripsi ini.
1. Korelasi
Korelasi adalah hubungan antara dua variable atau lebih.6 Adapun
yang dimaksud dalam skripsi ini adalah hubungan antara dua variable
kepedulian orang tua dalam pendidikan agama Islam dengan akhlakul
karimah anak.
2. Kepedulian
Kepedulian berasal dari kata peduli yang berarti tindakan
memperhatikan, memperdulikan, menaruh perhatian.7
Adapun objek penelitian ini adalah perhatian orang tua dalam
4. Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam adalah sistem yang dapat memberikan
kemampuan seseorang untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan eita-
cita Islam karena nilai-nilai Islam telah menjiwai dan mewarnai corak
kepribadian.9
6Drs. Anas Sudiyono, Pengantar Statistik Pendidikan, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1999. him. 167.
7W.J.S Purwodarminto, Kamus Besar Bah as a Indonesia, Departemeif Pendidikan dan kebudayaan, Balai Pustaka, Jakarta, 1989, him. 723
'‘ibid, him. 688
5. Akhlakul Karimah
Kata Akhlak berasal dari Bahasa Arab, yaitu khuluk jamaknya
Akhlak yang artinya tingkah laku, perangai, tabiat, watak, moral, atau budi
pekerti.10 Dalam Bahasa Inggris akhlak adalah character, moral.11
Sedangkan karimah berasal dari bentuk fi'il karima, yakramu, karoman
(kehormatan) yang artinya mulia, murah liati, dermawan.12 Scdang nicnurut
kamus Bahasa Indonesia, karimah berarti baik, terpuji.13
Indikator pengaruh kepedulian orang tua dalam Pendidikan Agama
Islam anak terhadap akhlakul karimah anak sebagai berikut:
1. Kepedulian orang tua dalam Pendidikan Agama Islam
a. Orang tua mengajari dalam ibadah
b. Orang tua memberi contoh dalam penyelesaian ibadah
c. Orang tua mengawasi anak dalam ibadah
d. Orang tua membiasakan anak dalam ibadah
e. Memahami suatu pelajaran Pendidikan Agama Islam
f. Orang tua menyediakan alat-alat belajar
g. Orang tua membimbing dalam belajar
h. Memberi perintah atau mengingatkan untuk berbuat sopan santun
i. Memberi nasihat untuk selalu berbuat baik
l0Masan Alfat, dkk, Aqidah Akhlak, PT. Karya Toha Putra, Semarang, 1994, him. 60 "John M. Echol dan Hasan Sadhili, Kanins Indonesia-Inggris, PT. Gramedia, Jakarta, 1998, him. 9
12 Mahmud Yunus, Kantus Arab-indonesia, Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Penafsiran Al-qur'an, Jakarta, him. 73
2. Akhlakul Karimah Anak
Untuk mengetahui akhlakul karimah anak ditentukan indikator
sebagai berikut:
a. Memiliki sifat jujur
b. Menghargai dan menghormati orang lain
c. Berbakti kepada orang tua
d. Suka menolong sesama
e. Memiliki sifat sabar
f. Memiliki sifat pemaaf
g. Mempunyai sifat rendah hati
h. Rajin mengerjakan shalat
i. Rajin mengerjakan puasa
j. Mempunyai rasa malu, yaitu perasaan yang menimbulkan enggan
untuk melakukan sesuatu yang rendah atau yang tidak sopan
C. Rumusan Masalah
Setelah mengetahui latar belakang masalah yang telah dikemukakan di
atas, maka penulis akan merumuskan permasalahan guna memudahkan dalam
penelitian. Adapun rumusan tersebut adalah sebagi berikut:
1. Bagaimana kepedulian orang tua dalam Pendidikan Agama Islam di Desa
Tanggulrejo Kecamatan Tempuran Kabupaten Magelang ?
2. Bagaimana akhlakul karimah anak di Desa Tanggulrejo Kecamatan
3. Adakah korelasi antara kepedulian orang tua dalam Pendidikan Agama
Islam terhadap akhlakul karimah anak di Desa Tangulrejo Kecamatan
Tempuran Kabupaten Magelang Tahun 2006 ?
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui kepedulian orang tua dalam Pendidikan Agama Islam
di Desa Tanggulrejo Kecamatan Tempuran Kabupaten Megelang.
2. Untuk mengetahui akhlakul karimah anak di Desa Tanggulrejo Kecamatan
Tempuran Kabupaten Magelang
3. Untuk mengetahui ada korelasi antara kepedulian orang tua dalam
Pendidikan Agama Islam terhadap akhlakul karimah anak di Desa
Tanggulrejo Kecamatan Tempuran Kabupaten Magelang Tahun 2006.
E. Manfaaat Penelitian
1. Memberikan sumbangan atau masukan kepada aorang tua terutama dalam
hal kepedulian pada pendidikan Agama Islam anak
2. Memberikan sebuah masukan yang bertujuan untuk meningkatkan
kepedulian orang tua dalam Pendidikan Agama Islam terhadap akhlakul
Berdasarkan pokok permasalahan di atas, penulis menyampaikan
hipotesis yang akan diuji kebenarannya melalui data yang diperoleh. Adapun
hipotesis yang penulis ajukan dalam penelitian ini adalah sebagia berikut:
"Ada korelasi positif antara kepedulian orang tua dalam Pendidikan
Agama Islam terhadap akhlakul karimah anak. Dengan kata lain semakin
tinggi kepedulian orang tua dalam pendidikan Agama Islam, maka semakin
tinggi pula akhlakul karimah anak".
G. Metode penelitian
Agar dalam pengadaan penelitian penulis mendapat hasil yang sesuai
dengan tujuan yang diharapkan, maka sangat diperlukan metode yang cocok
dan jelas, sebagai berikut:
1. Populasai dan Sampel
a. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek yang akan diteliti atau dengan
kata lain populasi adalah semua individu untuk siapa kenyataan-
kenyataan yang diperoleh dari sampel untuk digeneralisasikan.b
Adapun populasi yang penulis gunakan ialah masyarakat di Desa
Tanggulrejo dan lebih khususnya Dusun Jrenggen II. Karena di desa
14 Suharsimi Arikunto, Prsedur Penelitian; suatu Pendekatan Prtaktis, Bina Aksara, Jakarta, 1991, him. 62
tersebut penduduknya mayoritas buruh pabrik dan petani yang
waktunya tersita untuk mencari nafkah. Hal itu menjadi latar bclakang
kurangnya kepedulian orang tua dalani Pendidikan Agama Islam
khususnya dalam penanaman akhlakul karimah anak.
b. Sampel
Sampel adalah sebagian individu yang karakteristiknya hendak
diteliti. Untuk mengambil sampel Suharsimi Arikunto memberikan
patokan jika subjeknya kurang dari 100 orang lebili baik diambil
semua sehingga penelitiannya merupakan penelitain populasi,
selanjutnya jika subjeknya besar malca dapat diambil 10-15 % atau
lebih.
Adapun jumlah penduduk d-: Desa Tanggulrejo jumlahnya sangat
besar yang terdiri dari 10 dusun, yaitu sekitar 4.275 jiwa. Maka per.ulis
ambil populasi 1 dusun 30 orang yaitu 25 %nya dari 150 jiwa dan
penduduk Dusun Jranggeng II itu.
2. Metode Pengumpulan Data
Tekhnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah:
a. Angket
Angket mendapatkan data yang dibutuhkan tertulis yang
1 digunakan untuk memperoleh informasi responden tentang pribadi
Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang
kepedulian orang tua dalam pendidikan Agama Islam dan akhlakul
karimah anak di Desa Tanggulrejo Kecamatan Tempuran Kabupaten
Magelang.
b. Interview
Interview adalah alat pcngumpul data informasi dengan cara
mengajukan pertanyaali secara lisan untuk dijawab lisan pula.16
Metode ini digunakan untuk memperoleh data yang bersumber dari
orang tua mengenai kepedulian orang tua dalam Pendidikan Agama
Islam dan akhlakul karimah.
c. Dokumentasi
M etode. dokumentasi adalah mencari data berupa dokumentasi
catatan dan arsip. Tekhnik ini penulis gunakan untuk mencari data
tentang gambaran umum objek penelitian yaitu arsip, surat-surat,
catatan-catatan yang berkaitan dengan penelitian dan diperlukan oleh
penulis. I 3. Tekhnik Analisis Data
|
Untuk menganalisis data yang terkumpul dalam penelitian ini,
penulis mengolah dan menganalisis secara deskriptif dengan tekhnik
presentase pengaruh kepedulian orang tua dalam pendidikan Agama Islam
terhadap akhlakul karimah anak. Dengan menggunakan tekhnik statistik
Product M oment dengan rumus sebgai berikut:n
N
Keterangan:
r : Koefisien antara variable x dan variable y
xy : Perlakuan antara x dan y
x : Variabel pertama, yaitu kepedulian orang tua dalam Pendidikan
Agama Islam
y : Variabel kedua, yaitu akhlakul karimah anak
N : Jumlah sampel
S : Sigma
H. Sistematika Penulisau Skripsi
Skripsi ini disusun dalam lima bab, yang secara sistematis dapat
dijalankan sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab pendahuluan ini berisi Latar Belakang Masalah,
Penegasan Istilah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat 17
Penelitian, Hipotesis, Metode Penelitian, serta Sistematika
Penulisan Skripsi.
BAB II : LANDASAN TEORI
Pada bab landasan teori ini, diuraikan berbagai pembahasan teori
yang mcnjadi landasan teoritik penelitian khususnya yang
berkaitan dengan variabel penelitian, yaitu:
A. Kepedulian orang tua meliputi pengertian kepedulian orang
tua, cirri-ciri kepedulian orang tua dalam pendidikan agama
anak, peranan orang tua dalam pendidikan Agama Islam.
B. Akhlakul Karimah, yang memuat tentang; pengertian
akhlakul karimah, dasar akhlakul karimah, manfaat akhlakul
karimah/akhlak yang mulia, pengertian dan tanggung jawab
orang tua terhadap akhlak.
BAB III : HASIL PENELITIAN
Dalam bab ini akan dilaporkan hasil pengumpulan data yang
berkaitan dengan variabel penelitian, yaitu keadaan daerah
penelitian, sarana dan prasarana serta laporan penelitian.
BAB IV : ANALISA DATA
Pada bab analisis data akan dilakukan analisis data yang
terkumpul dengan pentahapan, klasifikasi data, tabulasi data,
perhitungan frekuensi dan prosentase untuk menjawab pokok
masalah pertama dan kedua, sementara untuk menjawab masalah
tua dalam pendidikan agama Islam terhadap akhlakuk karimah,
digunakan analisis statistik dengan menggunakan Product
Moment.
BAB V : PENUTUP
Mengakhiri penulisan skripsi pada bab kelima ini akan diuraikan
mengenai kesimpulan akhir dari hasil penelitian, saran-saran
A. Kepedulian Orang Tua
1. Pengertian Kepedulian Orang Tua
Orang tua adalah pendidik yang pertama dan utama. Degan demikian
orang tua bisa juga disebut sebagi guru (pendidik). Sama dengan teori
barat, pendidik (guru) dalam Islam ialah siapa saja yang bertangung jawab
terhadap perkembangan anak didik.1
Menurut Restiyah dalam bukunya Syalrudin Nurdin menyatakan
bahwa: "Teacher is a person who causes to know or be able to do
something or give a person knowledge o f skill".2
Menurut departemen pendidikan dan kebudayaan, guru adalah
seseorang yang mempunyai gagasan yang harus diwujudkan untuk
kepentingan anak didik, sehingga menjunjung tinggi, mengembangkan dan
menerapkan keutamaan yang menyangkut agama, kebudayaan, dan
keilmuan.3
Dari uraian diatas berarti secara naluriah, manusia memiliki rasa
tanggung jawab utnuk meneruskan dan memelihara serta menyelamatkan
keturunannya, agar dapat hidup secara manusiawi.4
'Ahmar Tafsir, llmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, Remaja Rosdakarya, Bandung. 1991, him. 74
"Syafrudin Nurdin, Basyirudin Usman, Guru Profesional, Implementasi Kurkulum,C\puiM Press, Jakarta, Selatan, 2002, him 7
3Ibid, him. 8
41 ladari Nawawi, Pendidikan dalam Islam, Ai-lkhlas, Surabaya, 1993, him. 181
Usaha tersebut dapat dilakukan dengan cara memperhatikan dan
memperdulikan perkembangan anak dalam menghadapi berbagai
kebutuhan hidupnya. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa
kepedulian orang tua adalah perhatian dan kasih sayang orang tua yang
diberikan kepada anak-anak mereka sebagai motivasi kepada anak secara
positif yang mencakup faktor kognitif, affektif, dan psikomotorik.
2. Sifat atau Bentuk Kepedulian Orang Tua dalam Pendidikan Agama Anak
t
Perhatian dan kepedulian orang tua dalam pendidikan anak sangatlah
penting. Setiap orang tua muslim mengamban tanggung jawab agamawi
untuk merawat anak, mengasuh dan mendidiknya agar benar-benar menjadi
Insan Kamil yang berkepribadian muslim sehingga dapat memikul
martabatnya. Diantara sifat atau bentuk kepedualian orang tua dalam
pendidikan agama anak adalah sebagai berikut.
a. Kepedulain orang tua terhadap pendidikan agama anak melalui
nasehat.
Dalam menumbuhkan kebiasaan berakhlak baik kepada anak
dapat dilakukan dengan cara pemberian nasehat, yakni memberikan
pelajaran kepada anaknya sehingga anak menjadi terbiasa melakukan
ajaran agama Islam itu dengan kesadaran dirinya. Tidak malah orang
tua mengabaikannya. Dalam pesan Luqman As, seorang Ayah dan
Nabi yang mulia memberikan pelajaran kepada anaknya. Pertama-tama
para ayah bahwa pondasi pendidikan dan pengajaran
tauhid.,sebagaimana yang telah difirmankan Allah SWT:
1 1^>1 01 aJJUj i i j - i J )l
o r : ^ ) . p f a p
"Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya sewaktu ia
memberikan pelajaran kepadanya. Hai anakku janganlah kamu
menyekutukan (Allah), sesungguhnya menyekutukan Allah benar-
benar kedzaliman yang besar." (QS. Luqman: 13)5
Lp ( j a 1 »j J ^ l p Ua j AlLs*- A j j J l 0 L - J ^ 1 L j v S j j
( 1 ) J ( J 01
Artinya:
"Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua
orang bapak dan ibunya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan
lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun.
Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada orang ibu-bapakmu. Hanya
kepada-Kulah kembali mu".6
I----4 (_5^p ^ l j ‘-O jyO .lb y >\ j
( W : ^ ) . j y n i
Arttinya:
"Hai anakku dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan
yang baik dan cegahlah (merej<;a) dari perbuatan yang munkar dan
bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu, sesungguhnya yang
demikan itu termasuk hal-hal yang diwajibkan oleh Allah". (QS. Al-
Luqman: 17)7
Dalam ayat tersebut diatas menerangkan bahwa kewajiban
orang tua didalam mendidik anaknya untuk bertaqwa yaitu
menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya serta
kewajiban untuk berlatih sabar demi tegaknya agama yang baik agar
menjadi anak yang shaleh dan shalehah yang berguna bagi masyarakat,
( nusa, dan bangsa.
b. Kepedulian Orang Tua terhadap Pendidikan Agama Anak Melalui
Keteladanan
Dalam menumbuhkan kebiasaan berakhlak yang baik, anak
hendaknya diberi contoh akhlak yang luhur dari orang tua. "Orang tua
hendaknya memiliki akhlak luhur yang diserapnya dari Al-Qur'an dan
jejak langkah Rasulullah SAW, serta orang tua hendaknya ia bersikap
sabar dalam menerapkan dan mengamalkannya."8
"Dimaksud keteladanan adalah perbuatan, sikap, atau perbuatan
baik yang dapat dicontoh orang lain, sebab masyarakat awam lebih
mudah diberi contoh dari pada pelajaran: kehidupan dan pribadi Nabi
'’ibid, him. 655
Muhammad SAW. Hal ini sesuai dengan sunatullah (hukum-hukum
yang sudah ditentukan oleh Allah SW T).11
Agar orang tua dapat memberikan pendidikan yang baik kcpada
1 anak-anaknya, baik mental maupun fisiknya, hendaknya ia menjadi
teladan yang dinamis disegala aspek kehidupan rumah tangganya,
dimana nilai-nilai moral, kebaikan, kebersihan, kesehatan, dan
keilmuan ditcrapkan secara kongkril dalam kehidupan sehari-hari dan
dengan demikian anak akan mencontoh langsung apa yang dilakukan
kedua orang tuannya itu.
c. Kepedulian Orang Tua terhadap Pendidikan Agama Anak Melalui
Pengawasan
Dalam hal mengawasi dan membimbing anak, sangat perlu
mendapat perhatian yang serius dari orang tua. Sebab tidak jarang
ditemukan anak-anak dirumah dididik dengan kejujuran, berbicara
dengan sopan, hormat pada kedua orang tua, tetapi setelah bergaul
dengan teman-temannya temyata mereka pulang dengan membawa
kata-kata kotor dan berbau porno. Sehingga orang tua sering terkejut
mendengar kata-kata yang diucapkan anak dari luar itu.
Dalam memilih teman, hendaknya orang tua memilihkannya
berdasarkan taqwa dan Iman. Anak hendaknya dibekali wawasan agar
tidak bergaul dengan teman yang jahat. Firman Allah:
4 Oj 2bj j OjAxJlL) 4j j Oj £"*Aj ^ JJl jyv?J
(j __ * £___iaJ tL jjJl o 5 j j j O j*b_/ i *^j
L J ^ j y •' 01__6j ______ & £- j l j 1---- 5 U iL L ^ l
' Artinya:
"Dan sabarlah kamu bersama sama dengan orang-orang yang menyeru
Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengaharap keridhaan-Nya,
dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena)
mengaharapkan perhatian kehidupan ini, dan janganlah kamu
mengikuti orang yang hatinya telah kami lalaikan dari mengingkari
Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu
melewati batas."(QS. Al-Kahfi:28)
Dari ayat diatas itu mengingatkan beberapa prinsip dalam
berteman yakni:
a. Carilah teman yang sholeh, agar dapat menjadi orang yang sholeh.
b. Jauhilah teman yang durhaka kepada Allah, karena mendekati
mereka dapat membuat diri kita lengah (hanyut) dalam
|
kedurhakaan.
>
Oleh karena itu orang lua wajib menaruh perhatian dengan siupa
anak bergaul. Karena teman bergaul dapat memberikan pcngaruh
kepada kepribadian anak-anak13
Orang tua tidak hanya membekali dengan ilmu pengetahuan
agama secara teoritis, tetapi juga diwajibkan mengawasi dan
membimbing anak dalam bcrteman dan bermasyarakat. Sebab itu
jangan diremehkan hal mengawasi dan membimbing anak dalam
berteman
d. Kepedulian Orang Tua dalam Pemenuhan Kebutuhan.
Dalam pelaksanaan dan pengembangan pendidikan diperlukan I
adanya sararta yang memadai. Diantaranya pemenuhan kebutuhan
dalam hal ibadah maupun belajar. Hal ini dapat dilakukan dengan cara
penyediaan alat-alat ibadah maupun belajar, sehingga anak tidak
terlambat dalam pengembangan potensi yang ada dalam diri anak
didik.
3. Peranan Orang tua Dalam Pendikan Agama Islam.
Peranan orang tua dalam pendidikan sangatlah penting, karena
orang tua merupakan pendidik yang pertama dan utama. Pada awalnya
anak didik (manusia) dilahirkan dalam keadaan lemah, fisik maupun
psikologis. Walupun dalam keadaan yang demikian ia telah memiliki
kemampuan bawaan yang bersifat lateen ( bakat alam).
13M. Thalib, Tanggung Jawab Orang Tua Terhadap Anak, Jakarta, 1993, him. 179
Potensi bawaan ini memerlukan pengembangan melalui bimbingan
dan pemeliharaan yang mantap. Lebih-lebih hal ini ditanamkan sejak dini.
Hal ini sesuai dengan prinsip pertumbuhan anak menjadi dewasa
memerlukan bimbingan sesuai dengan prinsip yang dimiliki, yaitu :
a. Pinsip Biologis
Secara fisik anak dilahirkan dalam keadaan lemah dan
membutuhkan orang lain.
b. Prinsip tanpa daya
Sejarah dengan belutn sempumanya pertumbuhan bahan fisik dan
psikis, maka sejak lahir sampai mefiginjak dewasa ia membutuhkan orang
lain terutama orang tua.
c. Prinsip Eksplorasi
Kemantapan dan kesempurnaan yang dibawa sejak lahir baik
jasmani maupun rohani memerlukan pengembangan melalui pemeliharaan
dan latihan, sehingga dapat diarahkan kepada pengeksplorasian
perkembanganya.14
Kesadaran keluarga akan memberikan pengaruh terhadap
pertumbhuhan dan perkembangan pribadi anak, maka seluruh anggota
keluarga tarutama orang tua mengatur prilaku anak dengan hal-hal baik atau
sekurang-kurangnya orang tua mampu melaksanakan fungsi-fungsi didikan
anak, yaitu :
1. Kualifikasi, pembentukan sikap dan perilaku dasar.
2. Selektif, orang tua dituntut menyaring sikap dan perilaku yang tidak
mungkin dilakukan oleh anak.
3. Paedagogis Integratif, orang tua lebih benyak ditentukan bagaimana peran
orang tua dalam mengintegrasi pergaulan keluarga dengan upaya
pendidikan di seklolah dimana situasi keluarga harus mendukung yang
dilakukan anak. *
4. Memberikan pengalaman pertama pada dan itu sangat berpengaruh sckali,
oleh karena itu orang tua harus bersikap dan bertingkah laku yang baik.15
Kaitanya dengan hal ini menunjukkan bahwa orang tua tardekat dengan
anak adalah orang tua, dimana orang tua mempunyai waktu lebih banyak
bersama anak, sehingga dapat memahami dan memperhatikan perkembangan
anak, baik dalam hal perkembangan jasmani maupun rohani anak. jadi
sangatlah jelas bahwa peran orang tua sangatlah berarti dalam pendidikan
anak, bahkan oamg tua juga mempengaruhi keberhasilan anak dalam
pendidikan.
B. Akhlakul Kariinah
Adapun pengertian secara istilah (terminology), banyak ahli
mengemukakan tentang pengertian akhlak antara lain :
a. Rachmat Djatmiko, nukilan dari buku " Tahdzibul Akhlak Wathat Hirul
a'raq " karya Ibnu Markasih:
h
j j i j
y
U»Uil J,i U t^upb (j-obU JU - j l i - l
"Perangai itu ialah keadaan gerak jiwa yang kerah mendorong kearah
melakukan perbuatan dengan tidak menghajatkan pikiran-pikiran".18
a. Sedangkan menurut Al-Ghazali yaitu akhlak berasal dari kata
Al-Khuluk (jamaknya adalah al-akhlak) ialah tabiat (sifat atau keadaan)
dari perilaku yang konstan (tetap) dan meresap dalam jiwa. Dari
- i
padanya tumbuh perbuatan-perbuatan dengan wajar dan mudah tanpa
memerlukan pikiran dan pertimbangan.19
15Mason Al-Fat, Aqidah Akhlak, PT. Karya Toha Putra, Semarang, 1994, him. 60
l7John M. Echol dan Hasan Shadily, Kamus Indonesia-Inggris, PT. Gramedia, Jakarta, 1998, h im .9
l8Rahmat Djatnika, Sistem Etika Islam (akhlak mulia), Pustaka Panjimas, Jakarta, 1996, him. 26-27
Menurut pengertian diatas jelaslah bahwa hakikat akhlak menurut
Al-Ghazali harus mencakup dua syarat:
a. Perbuatan itu harus konstan, yaitu dilakukan berulang kali, kontinyu
dalam bentuk yang sama, sehingga dapat menjadi kebiasaan. Misalnya
orang yang memberikan sumbangan harta hanya sekali-kali, karena
dorongan keinginan sekonyong-konyong^saja, maka orang tua tidak
dapat dikatakan sebagai pemurah selama sifat demikian itu belum telap
dan meresap dalam jiwa.
b. Perbuatan yang konstan itu harus tumbuh dengan mudah sebagai
wujud refleksi dari jiwanya tanpa pertimbangan pemikiran, yakni
bukan adanya tekanan-tekanan paksaan dari orang lain atau pengaruh-
pengaruh dan bujukan, bujukan yang indah dan yang sebagainya.
Misalnya' orang yang memberi harta benda karena tekanan moral dan
pertimbangan, maka belum juga termasuk keompok orang yang
bersifat pemurah. Pemurah sebagai sifat dan sikap yang melekat dalam
pribadi yang didapat karena didikan atau memang dari naluri.
c. Menurut Ibrahim Anis, nukilan dari buku "Kuliah A khlak' karya
Yunahar Ilyas:
a ^1 jc f- Li p
"Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa, yang dengannya
lahirlah macam-macam perbuatan, tanpa membutuhkan pemikiran dan
pertimbangan".20
Sedangkan karimah berasal dari bentuk fi'il karuma - yakrom u -
karoman yang artinya mulia, murah hati, dan dermawan.21 Menurut kamus
besar Bahasa Indonesia karimah berarti baik dan terpuji.22
Jadi yang dimaksud dengan akhlakul yaitu suatu sikap moral atau
budi pekerti yang mulia, baik, dan terpuji. Akhlak dalam kehidupamanusia
menempati tempat yang penting sekali. Oleh karena itu akhlak juga
merupakan motor penggerak yang mendorong kearah kemajuan yang
positif, baik secara individu maupun sebagai anggota masyarakat dan
bangsa sebab bangun dan runtuhnya suatu bangsa tergantung pada akhlak
yang dimiliki oleh bangsa itu.
.1 O -J O y P L» kci
"Kekalnya suatu bangsa ialah selama akhlaknya kekal, jika akhlaknya
sudah lenyap, musnah pada bangsa itu".23
Dalam hal ini hendaknya orang tua bertanggung jawab terhadap
akhlak anaknya, dengan jalan memberi pengawasan dan suri tauladan dari
ajaran nilai-nilai agama secara langsung. Para orang tuapun harus
menyadari bahwa eksistensi dirinya ditengah keluarga sebagai sentral figur
20Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlak, Pustaka Offset, Yogyakarta, 2001, him. 2
21 Muhammad yunus, Kamus Arab-Indonesia, Yayasan Penyelenggara, Penterjemah Penafsiran Al-Qur'an, Jakarta, 1973, him. 73
22Departemen Agama Republik Indonesia, Op.CiU, him. 447
bagi anak setiap hari. Bimbingan, kasih sayang, perlindungan, pengaruh,
perhatian, dan keteladanannya kepada anak-anaknya merupakan kebutuhan
fitrah.
2. Dasar Akhlakul Karimah
Dasar atau sumber pokok yang mendasari akhlak Islam adalah
Al-
Quran dan al hadis yang merupakan sumber utama Islam itu sendiri. Dalam
sebuah hadis Nabi yang diriwayatkan oleh Hakim dari IbnuAbbas,
disebutkan:
a
;__ 1*4
01
L* 1 jJLdaJ
1^) ,
j
i
j
( j j r ^ O *' u * ®'j j )
"Aku tingalkan ditengah-tengah kamu dua sumber hukum, yang apabila
kamu berpegang teguh pada keduanya, maka kamu tidak akan tersesat,
yaitu kitab Allah (Al-Quran) dan As-Sunah".24
d. Al-Qur'an
Didalam Al-Qur'an Surat Al-Qolam ayat 4 Allah SWT berfirman:
(1 Ip-liJl)
Olilj
" Sesungguhnya engkau mempunyai budi pekerti yang tinggi".
Ayat diatas menjelaskan tentang akhlak nabi yang paling mulia dan
yang tertinggi yang diberikan kepadanya. * 23
24Affan Madjre, SerialKhulbah Jum'at, Ikatan Masjid Indonesia, Jakarta, SKJ 157 Juli, 1994, him. 45
e. Al-Hadis
Rasulullah SAW tiada diutus Allah melainkan untuk membina dan
1 menyempurnakan akhlaq manusia. Seperti dalam sabdanya:
Artinnya:
*
"Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlaq yang
mulia".26
Selain Al-Qur'an sumbcr yang mcndasari akhlak dalam islam
adalah Al-Hadits. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad ,
Nabi Muhammad SAW bersabda:
d l j j ) .Lai?1- ULcJ
"Orang mukinin yang paling sempuma imannya ialah orang yang paling
baik akhlaknya".27 (HR. Ahmad)
Dari hadis tersebut dapat penulis simpulkan bahwa untuk dapat
mempunyai iman yang sempuma, maka harus terlebih dahulu kita
menyempurnakan akhlaknya.
3. Manfaat Akhlakul Karimah
Didalam Al-Qur'an dan Al-hadis banyak sekali memberi informasi
tentang manfaat akhlak yang mulia.
26 Imam Malik bin Anas, Al-Muwatho': Riwayat Yahya bin Katsir, Darul Fikri, Andalus, him. 605
jl
J
-Lglt* ^|l
(Jj£
*>^i
*Z~J>
{j*
"Barang siapa mengerjakan pekerjaan jahat, jnaka dia tidak akan dibalas
melainkan sebanding dengan kejahatan itu. Dan barang siapa mengerjakan
amal shaleh baik laki-laki maupun perempuan sedang ia dalam keadaan
beriman, maka ia akan masuk surga, mereka diberi rizki di dalamnya lanpa
hisab". (QS. Al-Mu'minun: 40)28
Ayat-ayat diatas dengan jelas menggambarkan keuntungan/manfaat
dari akhlak yang mulia, yang beriman, dan yang saleh., Mereka itu akan
memperoleh kehidupan yang baik rizki yang melimpah ruah,mendapatkan
pahala yang berlipdt ganda di akhirat dengan masuk ke dalam surga. Hal ini
menggambarkan bahwa manfaat dari akhlak mulia ini adalah
keberuntungan hidup di dunia dan akhirat.Firman Allah SWT:
.
J— ***1!
■
* 1
ij
c-Lxxi
C
j*
J
Lpt-lv? (_)^^
Cy*
Artinya:
"Barang siapa yarig mengerjakan amal yang shalih maka (pahalanya) untuk
dirinya sendiri dan barang siapa yang berbuat jahat maka (do sanya) atas
2*Ibid, him 170
dirinya sendirinya, dan sekali-kali tidaklah Tuhanmu menganiaya hamba-
hamba-Nya. (QS. Al-Fushilat: 46)29
Barang siapa mengerjakan amal yang shalih yaitu menjalankan
perintah dan menjauhi larangan, maka dia telah mengusahakan kebajikan
untuk dirinya. Barang siapa mengerjakan kejahatan, maka hasil dari
perbuatan kejahatan itu juga kembali pada * dirinya. Allah memberikan
pembalasan kepada orang yang berbuat kebajikan dan orang yang berbuat
kejahatan dengan tidak menambah atau menguranginya.
4. Pengertian dan Tanggung Jawab Orang Tua Terhadap Anak
i Setiap orang ingin memberikan pelajaran dan pendidikan menu rut
moral yang dianutnya, supaya keturunannya memperoleh kehidupan yang
lebih baik, karena dengan moral itulah yang akan membentuk kepada
akhlak (tingkah laku) dalam kehidupanya.
Orang Islam ingin memberikan pelajaran dan pendidikan pada anak-
anaknya sesuai dengan moral Islam. Dengan iujuan untuk mendapatkan
kebahagian dalam kehidupan baik di dunia maupun akhirat.
Selain itu, orang tua juga berkewajiban memberikan pendidikan
akhlak yang akan mengatur dan membimbing pelaksanaan serta pencapaian
kecerdasan dan ketrampilannya. Kecerdasaanya, kepandaian dan
ketrampilannya tanpa akhlak dapat merusak, baik pada dirinya sendiri
maupun kepada orang lain dan lingkungan disekitamya,
Orang yang pertama dan utama yang bertanggung jawab tentang
akhlak dan moral Islam ini terhadap anak-anaknya adalah orang tua.
Sebagaimana telah dijelaskan oleh Nabi Muhammad SAW:
"Tiap orang dilahirkan membawa fitrah; ayah dan ibunyalah yang
Hal inipun diakui oleh setiap dunia pendidikan di dunia ini. Kedua
orang tualah yang meletakkan dasar-dasar moral (akhlak) pada si bayi yang
belum mempunyai serta belum mengetahui tentag moral ini.
Setiap orang tua ingin membina anaknya agar menjadi orang yang
baik, mempunyai kepribadian yang kuat dan sikap mental yang sehat dan
akhlak yang terpuji. Semuanya itu dapat diusahakan melalui pendidikan,
baik yang formal (di sekolah) maupun informal (di rumah oleh orang tua).
Setiap pengalaman yang dilalui anak, baik melalui penglihatan,
pendengaran maupun perlakuan yang diterimanya akan ikut menentukan
pembinaan pribadinya.
Orang tua adalah pembina pribadi yang pertama dalam hidup anak.
Kepribadian orang tua, sikap dan cara hidup mereka merupakan
unsur-30Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 1992, him 34-35
unsur pendidikan yang tidak langsung yang dengan sendirinya akan masuk
kedalam pribadi anak yang sedang tumbuh itu.31
Hal ini tampak jelas bahwa orang- tua mempunyai peranan yang
sangat penting dan menentukan terhadap pembinaan moral anak-anaknya.
Orang tua diwajibkan oleh Nabi Muhammad SAW untuk mengajarkan dan
mendidik anaknya mendirikan shalat mulai umur 7 tahun sampai umur 10
tahun. Dengan mengerjakan shalat ini, berarti orang tua telah mengajak jt
mereka berhubungan dengan Allah SWT, dan bergaul dengan sesama
manusia untuk pergi ke masjid.
Shalat adalah cara yang terbaik untuk mendidik akhlak Islam, baik
secara kognitif, afektif, dan psikomotorik. Shalat dapat menumbuhkan
kesadaran tentang am ar (perintah) dan nahi (larangan). Moral Islam
menjelaskan bahwa amal shaleh diberi imbalan yang tinggi (syurga) dan
amalan yang jahat diberi imbalan yang tinggi pula (neraka). Hanya dengan
akhlakul karimah yang berdasar Al-Qur'an dan sunah Nabi SAW, manusia
dapat menjadi muslim yang sejati dan mendapatkan kebahagiaan dunia dan I
akhirat.
A. Dcskripsi Objek Penelitian 1. Letak Geografis
Desa Tanggulrejo secara administratif letaknya diwilayah
Kecamatan Tempuran Kabupaten Magelang Propinsi Jawa Tengali.
Adapun batas desa Tanggulrejo yang berada di Kecamatan Tempuran
adalah sebagai berikut:
a. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Girirejo dan Sidoagung.
b. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa sidomulyo dan Kebonrejo
Kecamatan Salaman.
c. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Kalisari
d. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Sidoagung.
Mengenai arbitasi atau jarak dari pusat pemerintahan adalah
sebagai berikut:
a. Jarak dari pusat pemerintahan kecamatan 1 KM
b. Jarak dari pemerintahan kabupaten 15 KM
c. Jarak dari pemerintahan propinsi 85 KM — ^ V
Mengenai pertahanan di Desa Tanggulrejo adalah sebagai berikut:
a . 1 Persawahan
b. Perumahan
c. Lain-lain (sungai, perkebunan, dan hutan)
2. Keadaan Penduduk
Dilihat dari segi jumlahnya wilayah Desa Tanggulrejo
memiliki/mempunyai jumlah penduduk besar yaitu 4275 jiwa. Untuk lebih
jelas dan lebih rinci dapat di klasifikasikan jumlah penduduk berdasarkan
jenis kelamin dengan table sebagai berikut.
TA B ELI *
JUMLAH PENDUDUK MENU RUT JENIS KELAMIN TAIIUN 2b06
No Jenis Kelamin Jumlah
1 Laki-laki 2 082 Jiwa
2 Perempuan 2 193 Jiwa
i
Jumlah 4 275 Jiwa
TABEL II
KOMPOSISI PENDUDUK MENURUT AGAMA TAHUN 2006
No Agama Johilah
1 Islam -> 4261 Jiwa
2 Kristen Katholik —
3 Kristen Prostestan 14 Jiwa
4 Budha —
5 Hindu —
6 Konghucu —
3. Keadaan Pendidikan
Data statistic kependudukan Desa Tanggulrejo adalah sebagai
berikut:
2 Tamat Akademi 57 Orang
3 SLTA 160 Orang
4 SLTP 346 Orang
5 Tamat SD 2125 Orang
6 Tidak Tamat SD 120 Orang
7 Belum Tamat SD 824 Orang
8 Buta Aksara dan Huruf 17 Orang
9 Tidak Sekolah 596 Orang
Jumlah 4 275 Orang
Adapun sarana dan fasilitas pendidikan Desa Tanggulrejo dapat
2 Tempat Ibadah
a. Masjid 9
b. Mushola 15
c. Gereja —
4. Keadaan Sosial Budaya
Manusia pada dasamya hidup dan berkembang karma adanya *
komunikasi dan interaksi antara sesame dan didukung keberadaan ala
sekitamya. Secara pribadi manusia tidak mampu memenuhi kebutuhannya
sendiri sehingga manusia memerlukan asosiasi dengan orang lain. Dalam
aspek sosial budaya dapat dilihat dari segi keagamaan dan adapt istiadat.
Untuk mengetahui sejauh mana sosial budaya Desa Tanggulrejo dapat
dilihat dari berbagai segi, yaitu:
a. Keagamaan
Berkaitan dengan sosial budaya Desa Tangulrejo tidak kalali
dengan daerah lain, hal ini dapat dilihat dari peran masyarakat dalam
Masyarakat Desa Tanggulrejo masih berpegang teguh pada
prinsip keagamaan, kegotong royongan, musyawarah keramah
tersebut tampak dalam acara kelahiran kematian, kerja bakti dan
sebagaimana
5. Keadaan Sosial Ekonomi
Berikut ini akan disampaikan keadaan penduduk berdasarkan mata
pencaharian.
TABEL V %
KOMPOSISI PENDUDUK MENURUT MATA PENCAG ARIAN TAHUN 2006
Dalam melihat jenis mata pencaharian penduduk seperti yang
tercantum dalam table V diatas, maka ditegaskan bahwa di Desa
Tanggulrejo sebagaian besar penduduknya bertani dan buruh
berkaitan dengan kemasyarakaatan masih berhotaong royong dealani
kehidupan ini masih sangat erat. Sebab agak jauh dari iklim kehidupan
1 perkotaan.
b. Ekonomi
Ekonomi masyarakat Desa Tanggulrejo adalah termasuk cukup.
Disamping masih menggantungkan kondisi alam (hasil alam), juga
sebagian pemudanya berdagang dan buruh industri. Sehingga nantinya
Desa Tanggulrejo lambat laun akan menjadi maju.
6. Sarana Komunikasi dan Kesehatan
a. Komunikasi
Sarana komunikasi di Desa Tanggulrejo sudah maju. Telpon
kabel sudah masuk desa dan sudah banyak yang menggunakannya
begitu juga dengan telepon genggam (HP). Hampir semua orang
mempunyainya. Televise dan radio juga menjadi sarana komunikasi di
Desa Tanggulrejo
b. Kesehatan
Sarana kesehatan yang ada di Desa Tanggulrejo yaitu
POSYANDU (Pos Pelayanan Terpadu). Tiap dusun mempuntai 1
7. Keadaan Pemerintah Desa
! I
Desa Petung dalam usaha merealisasikan Program Pembanungan
yang telah ditetapkan dipimpin oleh seorang Kepala Desa dan beberapa
staf pembantu. Berikut ini akan penulis laporkan nama dan jabatannya:
a. Kepala Desa : H. Sutopo
b. Sekretaris Desa : Marsidi, S.Ag i
c. Kaur Pemerintahan : Ismail
d. Kaur Pembangunan : Abdul Haris
e. Kaur Umum : Supriyono
f. Kaur Kesra : Amin
STRUKTUR PEMERINTAHAN
B. Penyajian Data
Data yang diperoleh dala penelitian ini adalah data tentang kepedulian
orang tua dalam Pendidikan Agama Islam dan data tentang Akhlakuk karimah
anak Desa Tangulrejo Kecamatan Tempuran Kabupaten Magelang.
TABEL VI
DAFTAR NAMA RESPONDEN
No Nama Responden No Nama Responden
1 Siti Munawaroh 16 Roliyatun
2 Sri Sulistiyati 17 Robaniyah
3 Suardiyah 18 Aswati
4 Suyati 19 Khofsatun
5 Nguspuriyah 20 Hariyati
6 Antiyah 21 Muntamah
7 Siti Khadijah 22 Sulastri
8 Sholekhah 23 Siti Aminah
9 Sa'diyah 24 Waliyem
10 Marfuah 25 Absatun
11 Siti Nihayah 26 Ekowati
12 Dasmi 27 Siti Aminah
13 Susi hartati 28 Laksonowati
14 Suyamah 29 Hanik Handayani
TABEL VII
REKAPITULASI HASIL ANGKET KEPEDULIAN ORANG TUA
* DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
No NoResep Item Jawaban
No NoResep
Item Jawaban
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
17 17 A A C B B B B A B B
18 18 A A A A B B A A A B
19 19 A A A A A A B A A A
20 20 A A B A A B A A B A
21 21 A A B B B B A A B B
22 22 A A A A
>
B A A A B B
23 23 A A B B A A A B A A
24 24 A A B B A A A A B B
25 25 A A B B A B A A B A
26 26 A A A A A B A A A A
27 ' 27 A A A B A B A A A A
28 28 A A A B A B A A B A
29 29 A A B A B A A A A B
Pada bab ini penulis bermaksud menganalisa data yang telah terkumpul
melalui angket yang merupakan hasil dari penelitian. Data tersebut akan bermakna
dalam menjawab pokok permasalahan dan tujuan penelitian yang telah
dirumuskan dalam bab pendahuluan yaitu :
1. Untuk mengetahui kepedulian orang tua dalam pendidikan agama Islam di
Desa Tanggulrejo Kecamatan Tempuran Kabupaten Magelang.
2. Untuk mengetahui akhlakul karimah anak di Desa Tanggulrejo Kecamatan
Tempuran Kabupaten Magelang.
3. Untuk mengetahui korelasi antara kepedulian orang tua dalam pendidikan
agama Islam terhadap akhlakul karimah anak di Desa Tanggulrejo Kecamatan
Tempuran Kabupaten Magelang.
Untuk mengetahui tujuan tersebut, maka setelah penulis mengumpulkan
data yang dibutuhkan dan mengklasifikasikannya, maka penulis melakukan
analisis. Dalam hal ini penulis menggunakan prosentase. Adapun rumus
prosentase adalah sebagai b erik u t:
P = — x 100%
N
Keterangan :
P : Prosentase
F : Frekuensi
N : Jumlah Data
menggunakan rumus korelasi product moment, dengan rumus sebagai b erik u t:
I x y - (Ix)(Sy) N
M
NKeterangan :
rxy : Koefisien antara variabel x dan variabel y
xy : Perkalian antara x dan y -•
x : Variabel pertama, yaitu kepedulian orang tua dalam pendidikan agama.
y : Variabel Kedua, yaitu akhlakul karimah anak.
N : Jumlah sampel
Z : Sigma
Langkah selanjutnya adalah menyediakan tabel kepedulian orang tua
dalam pendidikan agama Islam, akhlakul karimah anak dan tabel kerja untuk
mencari koefisien korelasi antara variabel tentang kepedulian orang tua dalam
pendidikan agama Islam dan variabel tentang akhlakul karimah anak. 1
A. Analisis Pertama
Analisis ini berisi data mengenai kepedulian orang tua terhadap
pendidikan agama Islam diperoleh dari penyebaran angket yang terdiri dari 10
pertanyaan, tiap pertanyaan disediakan 3 alternatif jawaban dengan bobot
2. Alternatif jawaban B memiliki nilai 2.
3. Alternatif jawaban C memiliki nilai 1.
Selanjutnya untuk mericari nominasi didasarkan pada jumlah nilai,
kemudian diklasifikasikan sekaligus dikriteriakan pada kepedulian orang tua
dalam pendidikan agama Islam di Desa Tanggulrejo Kecamatan Tempuran
Kabupaten Magelang tahun 2006.
TA BELIX
DATA FREKUENSI JAWABAN KEPEDULIAN ORANG TUA
DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI DESA TANGGULREJO
KECAMATAN TEMPURAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2006
R esp. A B C A B C
11 8 2 0 24 4 0 28 B
12 7 2 1 21 4 1 26 B
13 7 2 1 21 4 1 26 B
14 8 2 0 24 4 0 28 B
15 6 3 1 18 6 1 25 C
16 7 3 0 21 6 0 27 B
17 4 5 1 12 10 1 23 C
18 6 4 0 18 8 0 26 B
19 9 1 0 27 2 0 29 A
20 8 2 0 24 4 0 28 B
21 8 2 0 24 4 0 28 B
22 8 2 0 24 4 0 28 B
23 7 3 0 21 6 0 27 B
24 7 3 0 21 6 0 27 B
25 8 2 0 24 4 0 28 B
26 7 3 0 21 6 0 27 B
27 6 3 1 18 6 1 25 C
28 8 2 0 24 4 0 28 B
29 7 2 1 21 4 1 26 B
30 9 1 0 27 2 0 29 A
Islam di atas, diperoleh nilai tertinggi 30 dan terendah 23. Kemudian
ditentukan interval sebagai b e rik u t:
j _ ( T - R )4-1 3
_ (30 -2 3 ) +1
3
_
8+
13
= 3
Setelah diketahui lebar interval 3, maka ditetapkan klasifikasi dalam
kategori sebagai b erik u t:
1. Nomonasi A, adalah nilai 2 9 - 3 1 intensitas tinggi.
2. Nominasi B, adalah nilai 26 - 28 intensitas sedang.
3. Nominasi C, adalah nilai 23 - 25 intensitas rendah.
Kemudian dicari prosentase frekuensi kepedulian orang tua dalam
pendidikan agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai b e rik u t:
P = — x \ 0 0 % N
1. Untuk kategori tinggi tentang kepedulian orang tua dalam pendidikan
agama Islam Desa Tanggulrejo Kecamatan Tempuran Kabupaten
Magelang antara skor 2 9 - 3 1 ada 3 responden.
P = — x 100% 30
agama Islam Desa Tanggulrejo Kecamatan Tempuran Kabupaten
Magelang antara skor 26 - 28 ada 22 responden.
P = — x \ 0 0 % 30
= 73 %
3. Untuk kategori rendah tentang kepedulian orang tua dalam pendidikan
agama Islam Desa Tanggulrejo Kecamatan Tempuran Kabupaten I
Magelang antara skor 23 - 25 ada 5 responden.
P = — *100% 30
= 17%
Untuk lebih jelasnya penulis sampaikan dalam label b e rik u t:
TA B ELX
FREKUENSI KEPEDULIAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM DESA TANGGULREJO KECAMATAN TEMPURAN
KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2006
No Kategori Interval Frekuensi Prosentase
1 Tinggi (A) 2 9 - 3 1 3 10%
2 Sedang (B) 2 6 - 2 8 22 7 3 %
3 Rendah (C) 2 3 - 2 5 5 17%
tua dalam pendidikan agama Islam Desa Tanggulrejo Kecamatan Tempuran
Kabupaten Magelang tahun 2006 adalah 10 % kepedulian orang tua tinggi, 73
% untuk kepedulian orang tua sedang, dan 17 % untuk kepedulian orang tua
rendah.
Untuk melihat lebih jauh jawaban responden dalam kaitannya dengan
kepedulian orang tua dalam pendidikan agama Islam, maka disajikan data
sebagai berikut:
TABEL XI
DATA PROSENTASE JAWABAN ANGKET PER ITEM PADA
VARIABEL KEPEDULIAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM
b. Kadang mengajarkan
A B C A B C
memberi contoh kegiatan
No Ttem Soal
A B C A B C
5 Bagaimana bapak / ibu
membiasakan anak dalam
ibadah?
a. Memberi contoh dan
selalu mengajak anak
untuk beribadah
b. Memberi contoh
tetapi tidak mengajak
anak untuk beribadah
ibu mengikuti kegiatan
A B c A - B C
c. Buku-buku pelajaran
dan alat-alat tulis saja
8 Bagaimana sikap bapak /
ibu dalam membimbing
anak saat belajar?
ibu mengingatkan anak
No Item Soal
selalu memberi nasehat
kepada anak untuk
berbuat baik?
a. Ya, karena itu
kewajiban orang tua
b. Memberi nasehat
apabila anak berbuat
salah
c. Tidak pernah
memberi nasehat
19 11 63% 37%
Adapun analisa perhitungan prosentase per item kepedulian orang tua
dalam pendidikan agama Islam di atas adalah sebagai berikut :
1. Pada item pertanyaan apakah bapak / ibu mengajarkan anak tentang ibadah
sholat? Yang menjawab saya selalu mengajarkan anak ibadah sholat
sebanyak 30 orang atau dengan prosentase 100 %, yang menjawab kadang
mengajarkan kadang tidak dan tidak pemah mengajarkan tidak ada.
2. Pada item pertanyaan Apa saja yang bapak / ibu berikan pada anak
mengenai palajaran ibadah di rumah? Yang menjawab shalat, mengaji dan
puasa sebanyak 29 orang atau dengan prosentase 97 %, yang menjawab
sholat dan puasa sebanyak 1 orang atau dengan prosentase 3 %, dan yang
kepada anak setelah shalat? Yang menjawab setiap selesai shalat dzikir
dan membaca Al-Qur'an sebanyak 18 orang atau dengan prosentase 60 %,
yang menjawab dzkir saja sebanyak \ 2 orang atau dengan prosentase 40
%, dan yang menjawab tidak pernah dzikir dan membaca Al-Qur'an tidak
ada.
4. Pada item pertanyaan Apakah bapak / ibu mengawasi anak-anak dalam
melaksanakan ibadah? Yang menjawab saya selalu mengawasi karena itu
wajib sebanyak 19 orang atau dengan prosentase 63 %, yang menjawab
kadang mengawasi kadang tidak sebanyak 11 orang atau dengan
prosentase 37 %, dan yang menjawab tidak punya waktu untuk mengawasi
anak dalam melaksanakan ibadah tidak ada.
5. Pada item pertanyaan Bagaimana bapak / ibu membiasakan anak dalam
ibadah? Yang menjawab memberi contoh dan selalu mengajak anak untuk
beribadah ada 19 orang atau dengan prosentase 63 %, yang menjawab
memberi contoh tetapi tidak mengajak anak untuk beribadah ada 11 orang
atau dengan prosentase 37 %, dan yang menjawab tidak memberi contoh
dan tidak mengajak anak untuk beribadah tidak ada.
6. Pada item pertanyaan Bagaimana sikap bapak / ibu mengikuti kegiatan
rutin keagamaan? Yang menjawab saya memahami dan berusaha untuk
bertanya ada 17 orang atau dengan prosentase 57 %, yang menjawab saya
kurang memahami tetapi tidak ingin bertanya ada 13 orang atau dengan
belajar anak? Yang menjawab kamar belajar, meja belajar, buku-buku
pelajaran, alat-alat tulis lengkap ada 16 orang atau dengan prosentase
53 %, yang menjawab meja belajar, alat-alat tulis lengkap dan buku-buku
a
pelajaran ada 5 orang atau dengan prosentase 17 %, dan yang menjawab
buku-buku pelajaran dan alat-alat tulis saja ada 9 orang atau dengan
prosentase 30 %.
8. Pada item pertanyaan Bagaimana sikap bapak / ibu dalam membimbing
anak saat belajar? Yang menjawab membimbing dan selalu mendampingi
anak dalam belajar ada 20 orang atau dengan prosentase 67 %, yang
menjawab membimbing dan mendampingi kalau ada kesulitan ada 10
orang atau dengan prosentase 33 %, dan yang menjawab tidak pemah
membimbing dan mendampingi tidak ada. I
9. Pada item pertanyaan Bagaimana cara bapak / ibu mengingatkan anak
untuk berbuat sopan santun kepada orang tua? Yang menjawab dengan
mengingatkan dan memberi contoh secara langsung ada 29 orang atau
dengan prosentase 97 %, yang menjawab mengingatkan saja ada 1 orang
atau dengan prosentase 3 %, dan yang menjawab tidak peduli tidak ada.
10. Pada item pertanyaan Apakah bapak / ibu selalu memberi nasehat kepada
anak untuk berbuat baik? Yang menjawab ya, karena itu kewajiban orang
tua ada 19 orang atau dengan prosentase 63 %, yang menjawab memberi
nasehat apabila anak berbuat salah ada 11 orang atau dengan prosentase
Analisis ini berisi data mengenai akhlakul karimah anak diperoleh dari
penyebaran angket terdiri dari 10 pertanyaan dan tiap-tiap pertanyaan
disediakan 3 altem atif jawaban dengan bobot sebagai b e rik u t:
1. Alternatif jawaban A memiliki nilai 3.
2. Alternatif jawaban B memiliki nilai 2.
3. Alternatif jawaban C memiliki nilai A
Selanjutnya untuk mengetahui nominasi berdasarkan pada jumlah nilai
yang diperoleh kemudian diklasifikasikan sekaligus dikriteriakan pada
akhlakul karimah anak Desa Tanggulrejo Kecamatan Tempuran Kabupaten
Magelang tahun 2006.
TABEL XII
DATA FREKUENSI JAWABAN AKHLAKUL KARIMAH ANAK DI
DESA TANGGULREJO KECAMATAN TEMPURAN
Resp. A B C A B C
* i 4 6 0 12 12 0 24 C
6 S 7 3 0 21 6 0 27 B
7 ? 7 3 0 21 6 0 27 B
8(o 7 3 0 21 6 0 27 B
9 11 10 0 0 30 0 0 30 A
10 ^ 8 2 0 24 4 0 28 A
11 h 6 3 1 18 6 1 25 B
12 f() 6 4 0 18 8 0 26 B
13 3 7 3 0 21 6 0 27 B
14 VL 8 2 0 24 4 0 28 A
15 9 1 0 27 2 0 29 A
16 7 3 0 21 6 0 27 B
17 3 6 1 9 12 1 22 C
18 f 7 3 0 21 6 0 27 B
19 I 9 1 1 27 2 1 29 A
20 2 7 3 0 21 6 0 27 B
21 3 4 6 0 12 12 0 24 C
22 * 7 3 0 21 6 0 27 B
23 7 3 0 21 6 0 27 B
24 6 4 0 18 8 0 26 B
25 6 4 0 18 8 0
_