• Tidak ada hasil yang ditemukan

KORELASI ANTARA KEPEDULIAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN AGAM A ISLAM TERH ADAP AK H LAK UL KARIM AH ANAK (Studi Kasus pada Masyarakat Desa Tanggulrejo, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang Tahun 2006)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "KORELASI ANTARA KEPEDULIAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN AGAM A ISLAM TERH ADAP AK H LAK UL KARIM AH ANAK (Studi Kasus pada Masyarakat Desa Tanggulrejo, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang Tahun 2006)"

Copied!
102
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Dalam Ilmu Tarbiyah

O leh:

SITI M UTTIOOH NIM : 111 01 O il

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

(2)

P E N G E S A H A N

Skripsi Saudari : SITI MUTTIQOH dengan Nomor Induk Mahasiswa : 111 01 Oil yang berjudul : "KORELASI ANTARA KEPEDULIAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP AKHLAKUL KARIMAH ANAK (Studi Kasus pada Masyarakat Desa Tanggulrejo, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang Tahun 2006)", Telah dimunaqasahkan dalam sidang panitia ujian Jurusan Tarbiyah Sckolah Tinggi

Agama Islam Negeri Salatiga pada hari : Rabu 06 September 2006 M yang bertepatan dengan tanggal 13 Say'ban 1427 H dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Saijana dalam Ilmu Tarbiyah.

06 September 2006 M Salatiga,

---13 Say'ban 1427 H

(3)

DEKLARASI

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa

skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oieh orang lain atau peraah

diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang

lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan

rujukan.

Apabila di kemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran

orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup

mempertanggung jawabkan kembali keaslian skripsi ini di hadapan sidang

munaqosah skripsi.

Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.

Salatiga, 18 Agustus 2006

(4)

Drs. Masykur Minan, MA

DOSEN STAIN SALATIGA

NOTA PEM BIM BING

Lamp : 3 eksemplar

Hal : Naskah skripsi

Saudara Siti M uttiqoh

Kepada

Yth. Ketua STAIN Salatiga

di Salatiga

Assalam u'alaikum . Wr. Wb.

Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka

l^ersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudari :

Nama : SITI MUTTIQOH

NIM : 11101011

Jurusan / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan Agama Islam

Judul : PENGARUH KEPEDULIAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP AKHLAKUL KARIMAH ANAK (Studi Kasus pada Masyarakat Desa Tanggulrejo, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang Tahun 2006).

Dengan ini kami mohon skripsi Saudari tersebut di atas supaya segera

dimunaqosyahkan.

Demikian agar inenjadi perhatian.

W assalamu'alaikum, Wr, Wh.

Salatiga, 18 Agustus 2006

Pembimbing

'1 lT

Drs. Masykur Minan, MA NIP. 150 182 685

(5)

£ £

a l 0 j j gf l l l ^ Lp -L)

. p

Setiap unak dilahirkan dalam keadaan suci, maka kedua arcing luanyaluh yang

pada akhirnyu menjadikan dia Yahudi, Nasrani, atau Majusi.

(HR. Muslim)

(6)

Skripsi ini penulis persembahkan kepada :

1. Bapak dan Ibu tercinta yang dengan seluruh

pengorbanannya telah mengukir segala asa cita

dan harapan.

2. Kakakku semata wayang yang senantiasa

memberikan dorongan dan motivasi, Vava

kecilku yang selalu membuatku ceria.

3. Bapak Drs. Masykur Minan, MA., yang selalu

memberikan bimbingandan pengarahan dengan

penuh perhatian penuh perhatian dan kesabaran.

4. Untuk Mas “Cha” ku yang selalu

mendampingiku setiap saat, memberi dorongan,

motivasi, dan nasehat sehingga terselesaikannya

ini.

5. Sahabat-sahabatku (Anis, makasih atas semua

nasehat-nasehatmu, I in, terima kasih atas semua

bantuanmu, Istiq, mbak Uus, Alfi, Andi, Guse

(Cah-cah Bodo 4) Ahmadi, Salam, Kenthang,

Non-Tin, Mbak Isum, M ba’ Ida, Kino, Citi yang

imut dan teman-temanku jurusan PAI Angkatan

2001

.

6. Teman-temanku Wisma Kasuari 177 (Panjang,

Atun, M ba’ Dewi, M ba’ Fiza, Lilis, Lina, Ida).

Tanpa kalian, kos kita sepi,

7. Sahabat-sahabat PMII Cabang Kota Salatiga,

dari kalian saya belajar untuk hidup yang

(7)

Segala puji bagi Tuhan seru sekalian alam. Dialah yang menganugerahkan

kepada penulis kemampuan sehingga mampu menyelesaikan skripsi ini. Semoga

taufiq dan hidayah-Mu selalu tercurah kepada penulis. Amin.

Shalawat serta semoga selalu tercurah keapda pangkuan Nabi Muhammad

SAW, karena berkat bimbinganmu manusia berjalan dalam kehidupan yang terang

benderang.

Terima kasih yang tak terhingga buat Bapak Chumaidi, Ibuku Suardiyah,

semoga keluarga kita tetap harmonis.

Rasa terima kasih yang tulus kuhaturkan kepada seluruh jajaran staf

pengajar dan pegawai STAIN Salatiga, khususnya buat bapak Ketua STAIN yaitu

Bapak Drs. Imam Sutomo, M.Ag, bapak / ibu dosen yang dengan tulus mendidik

dan memberikan jasanya dalam menuntut ilmu di STAIN Salatiga, Bapak

pembimbingku Drs. Masykur Minan, MA., yang dengan tulus dan meluangkan

waktu setiap saat untuk membimbingku, Bapak H. Sutopo selaku Kepala Desa

Tanggulrejo Kecamatan Tempuran Kabupaten Magelang yang telah memberikan

ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di wilayah Desa Tanggurejo.

Rasa terima kasih yang terdalam buat sahabat-sahabatku (Anis, Istiq, dan

Iin). Terima kasih untuk semua nasehat-nasehat kalian. Semoga kita tetap menjadi

sahabat dan saudara sampai kakek-nenek walau jarak memisahkan kita. Aku

sayang kalian.

Cah-cah

Bodo

Papat

(Andi, Guse, M ba’

Us),

semoga

silaturrahmi

selalu terjalin dan abadi, serta teman-teman angkatan 2001 (Kino, Ipan, Citi Big,

Non-Tin) yang bersedia membantuku dan memotivasi. Buat Ahmadi, Salam

Kenthang, teman-teman Wisma Kasuari 177 (Mba’ Dewi, M ba’ Fiza, Ida, D e’

Atun, Panjang, Lilis, Lina) tanpa kalian, kos kita sepi. Chamimku yang selalu

(8)

Remasda Comp, Sahabat Comp. Terima kasih atas semuanya.

Sebagai kata teraakhir, terima kasih yang tulus kuhaturkan kepada semua

pihak yang telah ikut mensukseskan terwujudnya skripsi ini yang tidak mampu

kusebut namanya satu persatu. Penulis hanya mampu berucap Jaza Kumullah

Khoiran Jazza.

Akhirnya penulis hanya berdo’a kepada Allah SWT, semoga amal baik

dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis senantiasa mendapatkan balasan

yang berlipat ganda dan selalu mendapatkan hidayah serta ridho dari-Nya. Amin.

Dengan berbagai keterbatasan ilmu pengetahuan dan lainnya yang dimiliki

penulis, tentu dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangannya. Oleh

karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun senantiasa penulis harapkan.

Semoga skripsi ini dapat membawa manfaat, barokah bagi penulis khususnya dan

segenap pembaca pada umumnya, serta bermanfaat bagi nusa, bangsa dan negara.

Amin ya robbal ‘alamin.

Salatiga, 18 Agustus 2006

Penulis

Kepedulian orang tua terhadap pendidikan anak tentang Agama Islam

adalah topik yang menarik dan sangat penting karena menyangkut pembinaan

anak manusia agar menjadi tunas yang baik dan berguna bagi masyarakat

(9)

dan sejahtera serta suasana yang diwarnai oleh ajaran-ajaran Islam dalam

kesehariaannya sangat besar pengaruhnya terhadap pembentukan akhlak anak.

Untuk itu jelas orang tua adalah peletak pcrtama dari bangunan kepribadian

anak.

Orang tua sebagai pendidik pcrtama dan utama dalam kcluarga

mempunyai tanggung jawab dan kewajiban untuk memalihara. mengasuh. dan

mcndidik anak dari segi moral, aqidah, dan intelektual. Allah bcrlirman:

i (y. \ ^ ^3 \

Aritnya:

"Hai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dan keluargamu dari api

neraka...". (Q.S At-Tahrim: 6)2 3

Menurut John Lock dalam teori tabula rasa mengatakan bahwa anak itu

lahir seperti kertas putih yang belum ada coretannya dan pendidikan bisa

membcrikan warna pada kertas tersebut menurut seleranya. ’

Dalam hal ini orang tua berperan sebagai pendidik awal dan teori ini

sesuai dengan konsep yang diberikan oleh Rasulullah SAW dalam Sabda

beliau berikut:

J— !y * JS" (Jli !(Jj j sjliIS”" djl a^j

I f * c . - • f f

a l j j ) 4jL^o r_C j l d j l ^ oj / a all -Uy _

2 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur'an dan Terjemuhannya, Proyek Pengadaan Kitab suci Al-Qur'an, Jakarta, 1984/1985

(10)

pada akhimya menjadikan dia Yahudi, Nasrani, atau Majuzi". (HR. muslimy1

Menurut hadis tersebut peran orang tua terhadap pembentukan

kepribadian anak adalah dominan. Bila anak kurang mendapatkan perhatian

langsung dengan contoh-contoh ataupun nasihat dari orang tuanya, maka anak

akan mencari figur atau contoh dari luar keluarga. Sebagai implikasi bahwa

pada masa kanak-kanak pertumbuhan anak diadopsi dari proses peniruan atau

imitasi. Dalam kontek penanaman moral spiritual anak dimulai dari rumah.

Keberhasilan anak bermula dari perhatian yang besar dan penuh simpati

terhadap anak sebagaimana disabdakan oleh Nabi SAW.

ojLa-f- ^ j l JjJl j l

>-(4^rU o\j j ) pj>>\ \ y ^ - \j ^ ^ j \ \ y

Artinya:

"Abas bin Walid memberitahukan kepada kita kemudian Ali bin Abas

kemudian said bin Umaroh telah memberitahukan kepadaku Kharis bin

Nugman saya mendengar Anas bin Malik berkata dari Rasulullah SAW beliau 4

(11)

bersabda : Hargailah anak-anakmu dan baguskanlah adab sopan santun

mereka". (HR Majah)5

Hadis Nabi diatas mengisyaratkan bahwa kita ingin memperbaiki akhlak

dan prilaku anak, maka hams dimulai menghargai mereka sebaik-baiknya.

Terwujudnya manusia yang bertaqwa, cerdas, terampil, berbudi pekerti luhur,

dan kepribadian Muslim.

Desa Tanggulrejo penduduknya mayoritas buruh pabrik dan petani.

Seringkali tanggung jawab terhadap moral dan akhlak anak kandung

diperhatikan. Faktor ekonomi yang seringkali melatarbelakangi terhadap

kurangnya perhatian orang tua terhadap pendidikan akhlak anak. Kesibukan

mencari nafkah yang begitu menyita waktu merupakan salah satu faktor

penyebabnya.

Dalam penelitian ini penulis mencoba untuk mencari penyebabnya. Dan

membuktikan lebih jauh korelasi antara tingkat kehidupan orang tua terhadap

pendidikan anaknya, khususnya dalam penanaman akhlak atau moral.

Untuk itu penulis mengambil judul "Korelasi Antara Kepedulian Orang

Tua dalam Pendidikan Agama Islam Terhadap Akhlakul Karimah Anak"

(Studi Kasus pada Masyarakat Desa Tanggulrejo Kecamatan Tempuran

Kabupaten Magelang tahun 2006)

(12)

B. Penegasan Istilah

Untuk menghindari adanya salah pengertian terhadap judul ini, maka

penulis akan menjelaskan pengertian yang terkandung dalam beberapa istilah

pokok yang terdapat dalam judul skripsi ini.

1. Korelasi

Korelasi adalah hubungan antara dua variable atau lebih.6 Adapun

yang dimaksud dalam skripsi ini adalah hubungan antara dua variable

kepedulian orang tua dalam pendidikan agama Islam dengan akhlakul

karimah anak.

2. Kepedulian

Kepedulian berasal dari kata peduli yang berarti tindakan

memperhatikan, memperdulikan, menaruh perhatian.7

Adapun objek penelitian ini adalah perhatian orang tua dalam

4. Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam adalah sistem yang dapat memberikan

kemampuan seseorang untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan eita-

cita Islam karena nilai-nilai Islam telah menjiwai dan mewarnai corak

kepribadian.9

6Drs. Anas Sudiyono, Pengantar Statistik Pendidikan, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1999. him. 167.

7W.J.S Purwodarminto, Kamus Besar Bah as a Indonesia, Departemeif Pendidikan dan kebudayaan, Balai Pustaka, Jakarta, 1989, him. 723

'‘ibid, him. 688

(13)

5. Akhlakul Karimah

Kata Akhlak berasal dari Bahasa Arab, yaitu khuluk jamaknya

Akhlak yang artinya tingkah laku, perangai, tabiat, watak, moral, atau budi

pekerti.10 Dalam Bahasa Inggris akhlak adalah character, moral.11

Sedangkan karimah berasal dari bentuk fi'il karima, yakramu, karoman

(kehormatan) yang artinya mulia, murah liati, dermawan.12 Scdang nicnurut

kamus Bahasa Indonesia, karimah berarti baik, terpuji.13

Indikator pengaruh kepedulian orang tua dalam Pendidikan Agama

Islam anak terhadap akhlakul karimah anak sebagai berikut:

1. Kepedulian orang tua dalam Pendidikan Agama Islam

a. Orang tua mengajari dalam ibadah

b. Orang tua memberi contoh dalam penyelesaian ibadah

c. Orang tua mengawasi anak dalam ibadah

d. Orang tua membiasakan anak dalam ibadah

e. Memahami suatu pelajaran Pendidikan Agama Islam

f. Orang tua menyediakan alat-alat belajar

g. Orang tua membimbing dalam belajar

h. Memberi perintah atau mengingatkan untuk berbuat sopan santun

i. Memberi nasihat untuk selalu berbuat baik

l0Masan Alfat, dkk, Aqidah Akhlak, PT. Karya Toha Putra, Semarang, 1994, him. 60 "John M. Echol dan Hasan Sadhili, Kanins Indonesia-Inggris, PT. Gramedia, Jakarta, 1998, him. 9

12 Mahmud Yunus, Kantus Arab-indonesia, Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Penafsiran Al-qur'an, Jakarta, him. 73

(14)

2. Akhlakul Karimah Anak

Untuk mengetahui akhlakul karimah anak ditentukan indikator

sebagai berikut:

a. Memiliki sifat jujur

b. Menghargai dan menghormati orang lain

c. Berbakti kepada orang tua

d. Suka menolong sesama

e. Memiliki sifat sabar

f. Memiliki sifat pemaaf

g. Mempunyai sifat rendah hati

h. Rajin mengerjakan shalat

i. Rajin mengerjakan puasa

j. Mempunyai rasa malu, yaitu perasaan yang menimbulkan enggan

untuk melakukan sesuatu yang rendah atau yang tidak sopan

C. Rumusan Masalah

Setelah mengetahui latar belakang masalah yang telah dikemukakan di

atas, maka penulis akan merumuskan permasalahan guna memudahkan dalam

penelitian. Adapun rumusan tersebut adalah sebagi berikut:

1. Bagaimana kepedulian orang tua dalam Pendidikan Agama Islam di Desa

Tanggulrejo Kecamatan Tempuran Kabupaten Magelang ?

2. Bagaimana akhlakul karimah anak di Desa Tanggulrejo Kecamatan

(15)

3. Adakah korelasi antara kepedulian orang tua dalam Pendidikan Agama

Islam terhadap akhlakul karimah anak di Desa Tangulrejo Kecamatan

Tempuran Kabupaten Magelang Tahun 2006 ?

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui kepedulian orang tua dalam Pendidikan Agama Islam

di Desa Tanggulrejo Kecamatan Tempuran Kabupaten Megelang.

2. Untuk mengetahui akhlakul karimah anak di Desa Tanggulrejo Kecamatan

Tempuran Kabupaten Magelang

3. Untuk mengetahui ada korelasi antara kepedulian orang tua dalam

Pendidikan Agama Islam terhadap akhlakul karimah anak di Desa

Tanggulrejo Kecamatan Tempuran Kabupaten Magelang Tahun 2006.

E. Manfaaat Penelitian

1. Memberikan sumbangan atau masukan kepada aorang tua terutama dalam

hal kepedulian pada pendidikan Agama Islam anak

2. Memberikan sebuah masukan yang bertujuan untuk meningkatkan

kepedulian orang tua dalam Pendidikan Agama Islam terhadap akhlakul

(16)

Berdasarkan pokok permasalahan di atas, penulis menyampaikan

hipotesis yang akan diuji kebenarannya melalui data yang diperoleh. Adapun

hipotesis yang penulis ajukan dalam penelitian ini adalah sebagia berikut:

"Ada korelasi positif antara kepedulian orang tua dalam Pendidikan

Agama Islam terhadap akhlakul karimah anak. Dengan kata lain semakin

tinggi kepedulian orang tua dalam pendidikan Agama Islam, maka semakin

tinggi pula akhlakul karimah anak".

G. Metode penelitian

Agar dalam pengadaan penelitian penulis mendapat hasil yang sesuai

dengan tujuan yang diharapkan, maka sangat diperlukan metode yang cocok

dan jelas, sebagai berikut:

1. Populasai dan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek yang akan diteliti atau dengan

kata lain populasi adalah semua individu untuk siapa kenyataan-

kenyataan yang diperoleh dari sampel untuk digeneralisasikan.b

Adapun populasi yang penulis gunakan ialah masyarakat di Desa

Tanggulrejo dan lebih khususnya Dusun Jrenggen II. Karena di desa

14 Suharsimi Arikunto, Prsedur Penelitian; suatu Pendekatan Prtaktis, Bina Aksara, Jakarta, 1991, him. 62

(17)

tersebut penduduknya mayoritas buruh pabrik dan petani yang

waktunya tersita untuk mencari nafkah. Hal itu menjadi latar bclakang

kurangnya kepedulian orang tua dalani Pendidikan Agama Islam

khususnya dalam penanaman akhlakul karimah anak.

b. Sampel

Sampel adalah sebagian individu yang karakteristiknya hendak

diteliti. Untuk mengambil sampel Suharsimi Arikunto memberikan

patokan jika subjeknya kurang dari 100 orang lebili baik diambil

semua sehingga penelitiannya merupakan penelitain populasi,

selanjutnya jika subjeknya besar malca dapat diambil 10-15 % atau

lebih.

Adapun jumlah penduduk d-: Desa Tanggulrejo jumlahnya sangat

besar yang terdiri dari 10 dusun, yaitu sekitar 4.275 jiwa. Maka per.ulis

ambil populasi 1 dusun 30 orang yaitu 25 %nya dari 150 jiwa dan

penduduk Dusun Jranggeng II itu.

2. Metode Pengumpulan Data

Tekhnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah:

a. Angket

Angket mendapatkan data yang dibutuhkan tertulis yang

1 digunakan untuk memperoleh informasi responden tentang pribadi

(18)

Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang

kepedulian orang tua dalam pendidikan Agama Islam dan akhlakul

karimah anak di Desa Tanggulrejo Kecamatan Tempuran Kabupaten

Magelang.

b. Interview

Interview adalah alat pcngumpul data informasi dengan cara

mengajukan pertanyaali secara lisan untuk dijawab lisan pula.16

Metode ini digunakan untuk memperoleh data yang bersumber dari

orang tua mengenai kepedulian orang tua dalam Pendidikan Agama

Islam dan akhlakul karimah.

c. Dokumentasi

M etode. dokumentasi adalah mencari data berupa dokumentasi

catatan dan arsip. Tekhnik ini penulis gunakan untuk mencari data

tentang gambaran umum objek penelitian yaitu arsip, surat-surat,

catatan-catatan yang berkaitan dengan penelitian dan diperlukan oleh

penulis. I 3. Tekhnik Analisis Data

|

Untuk menganalisis data yang terkumpul dalam penelitian ini,

penulis mengolah dan menganalisis secara deskriptif dengan tekhnik

presentase pengaruh kepedulian orang tua dalam pendidikan Agama Islam

(19)

terhadap akhlakul karimah anak. Dengan menggunakan tekhnik statistik

Product M oment dengan rumus sebgai berikut:n

N

Keterangan:

r : Koefisien antara variable x dan variable y

xy : Perlakuan antara x dan y

x : Variabel pertama, yaitu kepedulian orang tua dalam Pendidikan

Agama Islam

y : Variabel kedua, yaitu akhlakul karimah anak

N : Jumlah sampel

S : Sigma

H. Sistematika Penulisau Skripsi

Skripsi ini disusun dalam lima bab, yang secara sistematis dapat

dijalankan sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab pendahuluan ini berisi Latar Belakang Masalah,

Penegasan Istilah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat 17

(20)

Penelitian, Hipotesis, Metode Penelitian, serta Sistematika

Penulisan Skripsi.

BAB II : LANDASAN TEORI

Pada bab landasan teori ini, diuraikan berbagai pembahasan teori

yang mcnjadi landasan teoritik penelitian khususnya yang

berkaitan dengan variabel penelitian, yaitu:

A. Kepedulian orang tua meliputi pengertian kepedulian orang

tua, cirri-ciri kepedulian orang tua dalam pendidikan agama

anak, peranan orang tua dalam pendidikan Agama Islam.

B. Akhlakul Karimah, yang memuat tentang; pengertian

akhlakul karimah, dasar akhlakul karimah, manfaat akhlakul

karimah/akhlak yang mulia, pengertian dan tanggung jawab

orang tua terhadap akhlak.

BAB III : HASIL PENELITIAN

Dalam bab ini akan dilaporkan hasil pengumpulan data yang

berkaitan dengan variabel penelitian, yaitu keadaan daerah

penelitian, sarana dan prasarana serta laporan penelitian.

BAB IV : ANALISA DATA

Pada bab analisis data akan dilakukan analisis data yang

terkumpul dengan pentahapan, klasifikasi data, tabulasi data,

perhitungan frekuensi dan prosentase untuk menjawab pokok

masalah pertama dan kedua, sementara untuk menjawab masalah

(21)

tua dalam pendidikan agama Islam terhadap akhlakuk karimah,

digunakan analisis statistik dengan menggunakan Product

Moment.

BAB V : PENUTUP

Mengakhiri penulisan skripsi pada bab kelima ini akan diuraikan

mengenai kesimpulan akhir dari hasil penelitian, saran-saran

(22)

A. Kepedulian Orang Tua

1. Pengertian Kepedulian Orang Tua

Orang tua adalah pendidik yang pertama dan utama. Degan demikian

orang tua bisa juga disebut sebagi guru (pendidik). Sama dengan teori

barat, pendidik (guru) dalam Islam ialah siapa saja yang bertangung jawab

terhadap perkembangan anak didik.1

Menurut Restiyah dalam bukunya Syalrudin Nurdin menyatakan

bahwa: "Teacher is a person who causes to know or be able to do

something or give a person knowledge o f skill".2

Menurut departemen pendidikan dan kebudayaan, guru adalah

seseorang yang mempunyai gagasan yang harus diwujudkan untuk

kepentingan anak didik, sehingga menjunjung tinggi, mengembangkan dan

menerapkan keutamaan yang menyangkut agama, kebudayaan, dan

keilmuan.3

Dari uraian diatas berarti secara naluriah, manusia memiliki rasa

tanggung jawab utnuk meneruskan dan memelihara serta menyelamatkan

keturunannya, agar dapat hidup secara manusiawi.4

'Ahmar Tafsir, llmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, Remaja Rosdakarya, Bandung. 1991, him. 74

"Syafrudin Nurdin, Basyirudin Usman, Guru Profesional, Implementasi Kurkulum,C\puiM Press, Jakarta, Selatan, 2002, him 7

3Ibid, him. 8

41 ladari Nawawi, Pendidikan dalam Islam, Ai-lkhlas, Surabaya, 1993, him. 181

(23)

Usaha tersebut dapat dilakukan dengan cara memperhatikan dan

memperdulikan perkembangan anak dalam menghadapi berbagai

kebutuhan hidupnya. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa

kepedulian orang tua adalah perhatian dan kasih sayang orang tua yang

diberikan kepada anak-anak mereka sebagai motivasi kepada anak secara

positif yang mencakup faktor kognitif, affektif, dan psikomotorik.

2. Sifat atau Bentuk Kepedulian Orang Tua dalam Pendidikan Agama Anak

t

Perhatian dan kepedulian orang tua dalam pendidikan anak sangatlah

penting. Setiap orang tua muslim mengamban tanggung jawab agamawi

untuk merawat anak, mengasuh dan mendidiknya agar benar-benar menjadi

Insan Kamil yang berkepribadian muslim sehingga dapat memikul

martabatnya. Diantara sifat atau bentuk kepedualian orang tua dalam

pendidikan agama anak adalah sebagai berikut.

a. Kepedulain orang tua terhadap pendidikan agama anak melalui

nasehat.

Dalam menumbuhkan kebiasaan berakhlak baik kepada anak

dapat dilakukan dengan cara pemberian nasehat, yakni memberikan

pelajaran kepada anaknya sehingga anak menjadi terbiasa melakukan

ajaran agama Islam itu dengan kesadaran dirinya. Tidak malah orang

tua mengabaikannya. Dalam pesan Luqman As, seorang Ayah dan

Nabi yang mulia memberikan pelajaran kepada anaknya. Pertama-tama

(24)

para ayah bahwa pondasi pendidikan dan pengajaran

tauhid.,sebagaimana yang telah difirmankan Allah SWT:

1 1^>1 01 aJJUj i i j - i J )l

o r : ^ ) . p f a p

"Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya sewaktu ia

memberikan pelajaran kepadanya. Hai anakku janganlah kamu

menyekutukan (Allah), sesungguhnya menyekutukan Allah benar-

benar kedzaliman yang besar." (QS. Luqman: 13)5

Lp ( j a 1 »j J ^ l p Ua j AlLs*- A j j J l 0 L - J ^ 1 L j v S j j

( 1 ) J ( J 01

Artinya:

"Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua

orang bapak dan ibunya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan

lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun.

Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada orang ibu-bapakmu. Hanya

kepada-Kulah kembali mu".6

I----4 (_5^p ^ l j ‘-O jyO .lb y >\ j

( W : ^ ) . j y n i

(25)

Arttinya:

"Hai anakku dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan

yang baik dan cegahlah (merej<;a) dari perbuatan yang munkar dan

bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu, sesungguhnya yang

demikan itu termasuk hal-hal yang diwajibkan oleh Allah". (QS. Al-

Luqman: 17)7

Dalam ayat tersebut diatas menerangkan bahwa kewajiban

orang tua didalam mendidik anaknya untuk bertaqwa yaitu

menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya serta

kewajiban untuk berlatih sabar demi tegaknya agama yang baik agar

menjadi anak yang shaleh dan shalehah yang berguna bagi masyarakat,

( nusa, dan bangsa.

b. Kepedulian Orang Tua terhadap Pendidikan Agama Anak Melalui

Keteladanan

Dalam menumbuhkan kebiasaan berakhlak yang baik, anak

hendaknya diberi contoh akhlak yang luhur dari orang tua. "Orang tua

hendaknya memiliki akhlak luhur yang diserapnya dari Al-Qur'an dan

jejak langkah Rasulullah SAW, serta orang tua hendaknya ia bersikap

sabar dalam menerapkan dan mengamalkannya."8

"Dimaksud keteladanan adalah perbuatan, sikap, atau perbuatan

baik yang dapat dicontoh orang lain, sebab masyarakat awam lebih

mudah diberi contoh dari pada pelajaran: kehidupan dan pribadi Nabi

'’ibid, him. 655

(26)

Muhammad SAW. Hal ini sesuai dengan sunatullah (hukum-hukum

yang sudah ditentukan oleh Allah SW T).11

Agar orang tua dapat memberikan pendidikan yang baik kcpada

1 anak-anaknya, baik mental maupun fisiknya, hendaknya ia menjadi

teladan yang dinamis disegala aspek kehidupan rumah tangganya,

dimana nilai-nilai moral, kebaikan, kebersihan, kesehatan, dan

keilmuan ditcrapkan secara kongkril dalam kehidupan sehari-hari dan

dengan demikian anak akan mencontoh langsung apa yang dilakukan

kedua orang tuannya itu.

c. Kepedulian Orang Tua terhadap Pendidikan Agama Anak Melalui

Pengawasan

Dalam hal mengawasi dan membimbing anak, sangat perlu

mendapat perhatian yang serius dari orang tua. Sebab tidak jarang

ditemukan anak-anak dirumah dididik dengan kejujuran, berbicara

dengan sopan, hormat pada kedua orang tua, tetapi setelah bergaul

dengan teman-temannya temyata mereka pulang dengan membawa

kata-kata kotor dan berbau porno. Sehingga orang tua sering terkejut

mendengar kata-kata yang diucapkan anak dari luar itu.

Dalam memilih teman, hendaknya orang tua memilihkannya

berdasarkan taqwa dan Iman. Anak hendaknya dibekali wawasan agar

tidak bergaul dengan teman yang jahat. Firman Allah:

(27)

4 Oj 2bj j OjAxJlL) 4j j Oj £"*Aj ^ JJl jyv?J

(j __ * £___iaJ tL jjJl o 5 j j j O j*b_/ i *^j

L J ^ j y •' 01__6j ______ & £- j l j 1---- 5 U iL L ^ l

' Artinya:

"Dan sabarlah kamu bersama sama dengan orang-orang yang menyeru

Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengaharap keridhaan-Nya,

dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena)

mengaharapkan perhatian kehidupan ini, dan janganlah kamu

mengikuti orang yang hatinya telah kami lalaikan dari mengingkari

Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu

melewati batas."(QS. Al-Kahfi:28)

Dari ayat diatas itu mengingatkan beberapa prinsip dalam

berteman yakni:

a. Carilah teman yang sholeh, agar dapat menjadi orang yang sholeh.

b. Jauhilah teman yang durhaka kepada Allah, karena mendekati

mereka dapat membuat diri kita lengah (hanyut) dalam

|

kedurhakaan.

>

(28)

Oleh karena itu orang lua wajib menaruh perhatian dengan siupa

anak bergaul. Karena teman bergaul dapat memberikan pcngaruh

kepada kepribadian anak-anak13

Orang tua tidak hanya membekali dengan ilmu pengetahuan

agama secara teoritis, tetapi juga diwajibkan mengawasi dan

membimbing anak dalam bcrteman dan bermasyarakat. Sebab itu

jangan diremehkan hal mengawasi dan membimbing anak dalam

berteman

d. Kepedulian Orang Tua dalam Pemenuhan Kebutuhan.

Dalam pelaksanaan dan pengembangan pendidikan diperlukan I

adanya sararta yang memadai. Diantaranya pemenuhan kebutuhan

dalam hal ibadah maupun belajar. Hal ini dapat dilakukan dengan cara

penyediaan alat-alat ibadah maupun belajar, sehingga anak tidak

terlambat dalam pengembangan potensi yang ada dalam diri anak

didik.

3. Peranan Orang tua Dalam Pendikan Agama Islam.

Peranan orang tua dalam pendidikan sangatlah penting, karena

orang tua merupakan pendidik yang pertama dan utama. Pada awalnya

anak didik (manusia) dilahirkan dalam keadaan lemah, fisik maupun

psikologis. Walupun dalam keadaan yang demikian ia telah memiliki

kemampuan bawaan yang bersifat lateen ( bakat alam).

13M. Thalib, Tanggung Jawab Orang Tua Terhadap Anak, Jakarta, 1993, him. 179

(29)

Potensi bawaan ini memerlukan pengembangan melalui bimbingan

dan pemeliharaan yang mantap. Lebih-lebih hal ini ditanamkan sejak dini.

Hal ini sesuai dengan prinsip pertumbuhan anak menjadi dewasa

memerlukan bimbingan sesuai dengan prinsip yang dimiliki, yaitu :

a. Pinsip Biologis

Secara fisik anak dilahirkan dalam keadaan lemah dan

membutuhkan orang lain.

b. Prinsip tanpa daya

Sejarah dengan belutn sempumanya pertumbuhan bahan fisik dan

psikis, maka sejak lahir sampai mefiginjak dewasa ia membutuhkan orang

lain terutama orang tua.

c. Prinsip Eksplorasi

Kemantapan dan kesempurnaan yang dibawa sejak lahir baik

jasmani maupun rohani memerlukan pengembangan melalui pemeliharaan

dan latihan, sehingga dapat diarahkan kepada pengeksplorasian

perkembanganya.14

Kesadaran keluarga akan memberikan pengaruh terhadap

pertumbhuhan dan perkembangan pribadi anak, maka seluruh anggota

keluarga tarutama orang tua mengatur prilaku anak dengan hal-hal baik atau

sekurang-kurangnya orang tua mampu melaksanakan fungsi-fungsi didikan

anak, yaitu :

1. Kualifikasi, pembentukan sikap dan perilaku dasar.

(30)

2. Selektif, orang tua dituntut menyaring sikap dan perilaku yang tidak

mungkin dilakukan oleh anak.

3. Paedagogis Integratif, orang tua lebih benyak ditentukan bagaimana peran

orang tua dalam mengintegrasi pergaulan keluarga dengan upaya

pendidikan di seklolah dimana situasi keluarga harus mendukung yang

dilakukan anak. *

4. Memberikan pengalaman pertama pada dan itu sangat berpengaruh sckali,

oleh karena itu orang tua harus bersikap dan bertingkah laku yang baik.15

Kaitanya dengan hal ini menunjukkan bahwa orang tua tardekat dengan

anak adalah orang tua, dimana orang tua mempunyai waktu lebih banyak

bersama anak, sehingga dapat memahami dan memperhatikan perkembangan

anak, baik dalam hal perkembangan jasmani maupun rohani anak. jadi

sangatlah jelas bahwa peran orang tua sangatlah berarti dalam pendidikan

anak, bahkan oamg tua juga mempengaruhi keberhasilan anak dalam

pendidikan.

(31)

B. Akhlakul Kariinah

Adapun pengertian secara istilah (terminology), banyak ahli

mengemukakan tentang pengertian akhlak antara lain :

a. Rachmat Djatmiko, nukilan dari buku " Tahdzibul Akhlak Wathat Hirul

a'raq " karya Ibnu Markasih:

h

j j i j

y

U»Uil J,i U t^upb (j-obU JU - j l i - l

"Perangai itu ialah keadaan gerak jiwa yang kerah mendorong kearah

melakukan perbuatan dengan tidak menghajatkan pikiran-pikiran".18

a. Sedangkan menurut Al-Ghazali yaitu akhlak berasal dari kata

Al-Khuluk (jamaknya adalah al-akhlak) ialah tabiat (sifat atau keadaan)

dari perilaku yang konstan (tetap) dan meresap dalam jiwa. Dari

- i

padanya tumbuh perbuatan-perbuatan dengan wajar dan mudah tanpa

memerlukan pikiran dan pertimbangan.19

15Mason Al-Fat, Aqidah Akhlak, PT. Karya Toha Putra, Semarang, 1994, him. 60

l7John M. Echol dan Hasan Shadily, Kamus Indonesia-Inggris, PT. Gramedia, Jakarta, 1998, h im .9

l8Rahmat Djatnika, Sistem Etika Islam (akhlak mulia), Pustaka Panjimas, Jakarta, 1996, him. 26-27

(32)

Menurut pengertian diatas jelaslah bahwa hakikat akhlak menurut

Al-Ghazali harus mencakup dua syarat:

a. Perbuatan itu harus konstan, yaitu dilakukan berulang kali, kontinyu

dalam bentuk yang sama, sehingga dapat menjadi kebiasaan. Misalnya

orang yang memberikan sumbangan harta hanya sekali-kali, karena

dorongan keinginan sekonyong-konyong^saja, maka orang tua tidak

dapat dikatakan sebagai pemurah selama sifat demikian itu belum telap

dan meresap dalam jiwa.

b. Perbuatan yang konstan itu harus tumbuh dengan mudah sebagai

wujud refleksi dari jiwanya tanpa pertimbangan pemikiran, yakni

bukan adanya tekanan-tekanan paksaan dari orang lain atau pengaruh-

pengaruh dan bujukan, bujukan yang indah dan yang sebagainya.

Misalnya' orang yang memberi harta benda karena tekanan moral dan

pertimbangan, maka belum juga termasuk keompok orang yang

bersifat pemurah. Pemurah sebagai sifat dan sikap yang melekat dalam

pribadi yang didapat karena didikan atau memang dari naluri.

c. Menurut Ibrahim Anis, nukilan dari buku "Kuliah A khlak' karya

Yunahar Ilyas:

a ^1 jc f- Li p

(33)

"Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa, yang dengannya

lahirlah macam-macam perbuatan, tanpa membutuhkan pemikiran dan

pertimbangan".20

Sedangkan karimah berasal dari bentuk fi'il karuma - yakrom u -

karoman yang artinya mulia, murah hati, dan dermawan.21 Menurut kamus

besar Bahasa Indonesia karimah berarti baik dan terpuji.22

Jadi yang dimaksud dengan akhlakul yaitu suatu sikap moral atau

budi pekerti yang mulia, baik, dan terpuji. Akhlak dalam kehidupamanusia

menempati tempat yang penting sekali. Oleh karena itu akhlak juga

merupakan motor penggerak yang mendorong kearah kemajuan yang

positif, baik secara individu maupun sebagai anggota masyarakat dan

bangsa sebab bangun dan runtuhnya suatu bangsa tergantung pada akhlak

yang dimiliki oleh bangsa itu.

.1 O -J O y P L» kci

"Kekalnya suatu bangsa ialah selama akhlaknya kekal, jika akhlaknya

sudah lenyap, musnah pada bangsa itu".23

Dalam hal ini hendaknya orang tua bertanggung jawab terhadap

akhlak anaknya, dengan jalan memberi pengawasan dan suri tauladan dari

ajaran nilai-nilai agama secara langsung. Para orang tuapun harus

menyadari bahwa eksistensi dirinya ditengah keluarga sebagai sentral figur

20Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlak, Pustaka Offset, Yogyakarta, 2001, him. 2

21 Muhammad yunus, Kamus Arab-Indonesia, Yayasan Penyelenggara, Penterjemah Penafsiran Al-Qur'an, Jakarta, 1973, him. 73

22Departemen Agama Republik Indonesia, Op.CiU, him. 447

(34)

bagi anak setiap hari. Bimbingan, kasih sayang, perlindungan, pengaruh,

perhatian, dan keteladanannya kepada anak-anaknya merupakan kebutuhan

fitrah.

2. Dasar Akhlakul Karimah

Dasar atau sumber pokok yang mendasari akhlak Islam adalah

Al-

Quran dan al hadis yang merupakan sumber utama Islam itu sendiri. Dalam

sebuah hadis Nabi yang diriwayatkan oleh Hakim dari IbnuAbbas,

disebutkan:

a

;__ 1*4

01

L* 1 jJLdaJ

1

^) ,

j

i

j

( j j r ^ O *' u * ®'j j )

"Aku tingalkan ditengah-tengah kamu dua sumber hukum, yang apabila

kamu berpegang teguh pada keduanya, maka kamu tidak akan tersesat,

yaitu kitab Allah (Al-Quran) dan As-Sunah".24

d. Al-Qur'an

Didalam Al-Qur'an Surat Al-Qolam ayat 4 Allah SWT berfirman:

(1 Ip-liJl)

Olilj

" Sesungguhnya engkau mempunyai budi pekerti yang tinggi".

Ayat diatas menjelaskan tentang akhlak nabi yang paling mulia dan

yang tertinggi yang diberikan kepadanya. * 23

24Affan Madjre, SerialKhulbah Jum'at, Ikatan Masjid Indonesia, Jakarta, SKJ 157 Juli, 1994, him. 45

(35)

e. Al-Hadis

Rasulullah SAW tiada diutus Allah melainkan untuk membina dan

1 menyempurnakan akhlaq manusia. Seperti dalam sabdanya:

Artinnya:

*

"Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlaq yang

mulia".26

Selain Al-Qur'an sumbcr yang mcndasari akhlak dalam islam

adalah Al-Hadits. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad ,

Nabi Muhammad SAW bersabda:

d l j j ) .Lai?1- ULcJ

"Orang mukinin yang paling sempuma imannya ialah orang yang paling

baik akhlaknya".27 (HR. Ahmad)

Dari hadis tersebut dapat penulis simpulkan bahwa untuk dapat

mempunyai iman yang sempuma, maka harus terlebih dahulu kita

menyempurnakan akhlaknya.

3. Manfaat Akhlakul Karimah

Didalam Al-Qur'an dan Al-hadis banyak sekali memberi informasi

tentang manfaat akhlak yang mulia.

26 Imam Malik bin Anas, Al-Muwatho': Riwayat Yahya bin Katsir, Darul Fikri, Andalus, him. 605

(36)

jl

J

-Lglt* ^|l

(Jj£

*>^i

*Z~J>

{j*

"Barang siapa mengerjakan pekerjaan jahat, jnaka dia tidak akan dibalas

melainkan sebanding dengan kejahatan itu. Dan barang siapa mengerjakan

amal shaleh baik laki-laki maupun perempuan sedang ia dalam keadaan

beriman, maka ia akan masuk surga, mereka diberi rizki di dalamnya lanpa

hisab". (QS. Al-Mu'minun: 40)28

Ayat-ayat diatas dengan jelas menggambarkan keuntungan/manfaat

dari akhlak yang mulia, yang beriman, dan yang saleh., Mereka itu akan

memperoleh kehidupan yang baik rizki yang melimpah ruah,mendapatkan

pahala yang berlipdt ganda di akhirat dengan masuk ke dalam surga. Hal ini

menggambarkan bahwa manfaat dari akhlak mulia ini adalah

keberuntungan hidup di dunia dan akhirat.Firman Allah SWT:

.

J— ***1!

* 1

ij

c-Lxxi

C

j

*

J

Lpt-lv? (_)^^

Cy*

Artinya:

"Barang siapa yarig mengerjakan amal yang shalih maka (pahalanya) untuk

dirinya sendiri dan barang siapa yang berbuat jahat maka (do sanya) atas

2*Ibid, him 170

(37)

dirinya sendirinya, dan sekali-kali tidaklah Tuhanmu menganiaya hamba-

hamba-Nya. (QS. Al-Fushilat: 46)29

Barang siapa mengerjakan amal yang shalih yaitu menjalankan

perintah dan menjauhi larangan, maka dia telah mengusahakan kebajikan

untuk dirinya. Barang siapa mengerjakan kejahatan, maka hasil dari

perbuatan kejahatan itu juga kembali pada * dirinya. Allah memberikan

pembalasan kepada orang yang berbuat kebajikan dan orang yang berbuat

kejahatan dengan tidak menambah atau menguranginya.

4. Pengertian dan Tanggung Jawab Orang Tua Terhadap Anak

i Setiap orang ingin memberikan pelajaran dan pendidikan menu rut

moral yang dianutnya, supaya keturunannya memperoleh kehidupan yang

lebih baik, karena dengan moral itulah yang akan membentuk kepada

akhlak (tingkah laku) dalam kehidupanya.

Orang Islam ingin memberikan pelajaran dan pendidikan pada anak-

anaknya sesuai dengan moral Islam. Dengan iujuan untuk mendapatkan

kebahagian dalam kehidupan baik di dunia maupun akhirat.

Selain itu, orang tua juga berkewajiban memberikan pendidikan

akhlak yang akan mengatur dan membimbing pelaksanaan serta pencapaian

kecerdasan dan ketrampilannya. Kecerdasaanya, kepandaian dan

ketrampilannya tanpa akhlak dapat merusak, baik pada dirinya sendiri

maupun kepada orang lain dan lingkungan disekitamya,

(38)

Orang yang pertama dan utama yang bertanggung jawab tentang

akhlak dan moral Islam ini terhadap anak-anaknya adalah orang tua.

Sebagaimana telah dijelaskan oleh Nabi Muhammad SAW:

"Tiap orang dilahirkan membawa fitrah; ayah dan ibunyalah yang

Hal inipun diakui oleh setiap dunia pendidikan di dunia ini. Kedua

orang tualah yang meletakkan dasar-dasar moral (akhlak) pada si bayi yang

belum mempunyai serta belum mengetahui tentag moral ini.

Setiap orang tua ingin membina anaknya agar menjadi orang yang

baik, mempunyai kepribadian yang kuat dan sikap mental yang sehat dan

akhlak yang terpuji. Semuanya itu dapat diusahakan melalui pendidikan,

baik yang formal (di sekolah) maupun informal (di rumah oleh orang tua).

Setiap pengalaman yang dilalui anak, baik melalui penglihatan,

pendengaran maupun perlakuan yang diterimanya akan ikut menentukan

pembinaan pribadinya.

Orang tua adalah pembina pribadi yang pertama dalam hidup anak.

Kepribadian orang tua, sikap dan cara hidup mereka merupakan

unsur-30Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 1992, him 34-35

(39)

unsur pendidikan yang tidak langsung yang dengan sendirinya akan masuk

kedalam pribadi anak yang sedang tumbuh itu.31

Hal ini tampak jelas bahwa orang- tua mempunyai peranan yang

sangat penting dan menentukan terhadap pembinaan moral anak-anaknya.

Orang tua diwajibkan oleh Nabi Muhammad SAW untuk mengajarkan dan

mendidik anaknya mendirikan shalat mulai umur 7 tahun sampai umur 10

tahun. Dengan mengerjakan shalat ini, berarti orang tua telah mengajak jt

mereka berhubungan dengan Allah SWT, dan bergaul dengan sesama

manusia untuk pergi ke masjid.

Shalat adalah cara yang terbaik untuk mendidik akhlak Islam, baik

secara kognitif, afektif, dan psikomotorik. Shalat dapat menumbuhkan

kesadaran tentang am ar (perintah) dan nahi (larangan). Moral Islam

menjelaskan bahwa amal shaleh diberi imbalan yang tinggi (syurga) dan

amalan yang jahat diberi imbalan yang tinggi pula (neraka). Hanya dengan

akhlakul karimah yang berdasar Al-Qur'an dan sunah Nabi SAW, manusia

dapat menjadi muslim yang sejati dan mendapatkan kebahagiaan dunia dan I

akhirat.

(40)

A. Dcskripsi Objek Penelitian 1. Letak Geografis

Desa Tanggulrejo secara administratif letaknya diwilayah

Kecamatan Tempuran Kabupaten Magelang Propinsi Jawa Tengali.

Adapun batas desa Tanggulrejo yang berada di Kecamatan Tempuran

adalah sebagai berikut:

a. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Girirejo dan Sidoagung.

b. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa sidomulyo dan Kebonrejo

Kecamatan Salaman.

c. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Kalisari

d. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Sidoagung.

Mengenai arbitasi atau jarak dari pusat pemerintahan adalah

sebagai berikut:

a. Jarak dari pusat pemerintahan kecamatan 1 KM

b. Jarak dari pemerintahan kabupaten 15 KM

c. Jarak dari pemerintahan propinsi 85 KM — ^ V

Mengenai pertahanan di Desa Tanggulrejo adalah sebagai berikut:

a . 1 Persawahan

b. Perumahan

c. Lain-lain (sungai, perkebunan, dan hutan)

(41)

2. Keadaan Penduduk

Dilihat dari segi jumlahnya wilayah Desa Tanggulrejo

memiliki/mempunyai jumlah penduduk besar yaitu 4275 jiwa. Untuk lebih

jelas dan lebih rinci dapat di klasifikasikan jumlah penduduk berdasarkan

jenis kelamin dengan table sebagai berikut.

TA B ELI *

JUMLAH PENDUDUK MENU RUT JENIS KELAMIN TAIIUN 2b06

No Jenis Kelamin Jumlah

1 Laki-laki 2 082 Jiwa

2 Perempuan 2 193 Jiwa

i

Jumlah 4 275 Jiwa

TABEL II

KOMPOSISI PENDUDUK MENURUT AGAMA TAHUN 2006

No Agama Johilah

1 Islam -> 4261 Jiwa

2 Kristen Katholik —

3 Kristen Prostestan 14 Jiwa

4 Budha —

5 Hindu —

6 Konghucu —

(42)

3. Keadaan Pendidikan

Data statistic kependudukan Desa Tanggulrejo adalah sebagai

berikut:

2 Tamat Akademi 57 Orang

3 SLTA 160 Orang

4 SLTP 346 Orang

5 Tamat SD 2125 Orang

6 Tidak Tamat SD 120 Orang

7 Belum Tamat SD 824 Orang

8 Buta Aksara dan Huruf 17 Orang

9 Tidak Sekolah 596 Orang

Jumlah 4 275 Orang

Adapun sarana dan fasilitas pendidikan Desa Tanggulrejo dapat

(43)

2 Tempat Ibadah

a. Masjid 9

b. Mushola 15

c. Gereja —

4. Keadaan Sosial Budaya

Manusia pada dasamya hidup dan berkembang karma adanya *

komunikasi dan interaksi antara sesame dan didukung keberadaan ala

sekitamya. Secara pribadi manusia tidak mampu memenuhi kebutuhannya

sendiri sehingga manusia memerlukan asosiasi dengan orang lain. Dalam

aspek sosial budaya dapat dilihat dari segi keagamaan dan adapt istiadat.

Untuk mengetahui sejauh mana sosial budaya Desa Tanggulrejo dapat

dilihat dari berbagai segi, yaitu:

a. Keagamaan

Berkaitan dengan sosial budaya Desa Tangulrejo tidak kalali

dengan daerah lain, hal ini dapat dilihat dari peran masyarakat dalam

Masyarakat Desa Tanggulrejo masih berpegang teguh pada

prinsip keagamaan, kegotong royongan, musyawarah keramah

(44)

tersebut tampak dalam acara kelahiran kematian, kerja bakti dan

sebagaimana

5. Keadaan Sosial Ekonomi

Berikut ini akan disampaikan keadaan penduduk berdasarkan mata

pencaharian.

TABEL V %

KOMPOSISI PENDUDUK MENURUT MATA PENCAG ARIAN TAHUN 2006

Dalam melihat jenis mata pencaharian penduduk seperti yang

tercantum dalam table V diatas, maka ditegaskan bahwa di Desa

Tanggulrejo sebagaian besar penduduknya bertani dan buruh

(45)

berkaitan dengan kemasyarakaatan masih berhotaong royong dealani

kehidupan ini masih sangat erat. Sebab agak jauh dari iklim kehidupan

1 perkotaan.

b. Ekonomi

Ekonomi masyarakat Desa Tanggulrejo adalah termasuk cukup.

Disamping masih menggantungkan kondisi alam (hasil alam), juga

sebagian pemudanya berdagang dan buruh industri. Sehingga nantinya

Desa Tanggulrejo lambat laun akan menjadi maju.

6. Sarana Komunikasi dan Kesehatan

a. Komunikasi

Sarana komunikasi di Desa Tanggulrejo sudah maju. Telpon

kabel sudah masuk desa dan sudah banyak yang menggunakannya

begitu juga dengan telepon genggam (HP). Hampir semua orang

mempunyainya. Televise dan radio juga menjadi sarana komunikasi di

Desa Tanggulrejo

b. Kesehatan

Sarana kesehatan yang ada di Desa Tanggulrejo yaitu

POSYANDU (Pos Pelayanan Terpadu). Tiap dusun mempuntai 1

(46)

7. Keadaan Pemerintah Desa

! I

Desa Petung dalam usaha merealisasikan Program Pembanungan

yang telah ditetapkan dipimpin oleh seorang Kepala Desa dan beberapa

staf pembantu. Berikut ini akan penulis laporkan nama dan jabatannya:

a. Kepala Desa : H. Sutopo

b. Sekretaris Desa : Marsidi, S.Ag i

c. Kaur Pemerintahan : Ismail

d. Kaur Pembangunan : Abdul Haris

e. Kaur Umum : Supriyono

f. Kaur Kesra : Amin

(47)

STRUKTUR PEMERINTAHAN

(48)

B. Penyajian Data

Data yang diperoleh dala penelitian ini adalah data tentang kepedulian

orang tua dalam Pendidikan Agama Islam dan data tentang Akhlakuk karimah

anak Desa Tangulrejo Kecamatan Tempuran Kabupaten Magelang.

TABEL VI

DAFTAR NAMA RESPONDEN

No Nama Responden No Nama Responden

1 Siti Munawaroh 16 Roliyatun

2 Sri Sulistiyati 17 Robaniyah

3 Suardiyah 18 Aswati

4 Suyati 19 Khofsatun

5 Nguspuriyah 20 Hariyati

6 Antiyah 21 Muntamah

7 Siti Khadijah 22 Sulastri

8 Sholekhah 23 Siti Aminah

9 Sa'diyah 24 Waliyem

10 Marfuah 25 Absatun

11 Siti Nihayah 26 Ekowati

12 Dasmi 27 Siti Aminah

13 Susi hartati 28 Laksonowati

14 Suyamah 29 Hanik Handayani

(49)

TABEL VII

REKAPITULASI HASIL ANGKET KEPEDULIAN ORANG TUA

* DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

(50)

No NoResep Item Jawaban

(51)

No NoResep

Item Jawaban

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

17 17 A A C B B B B A B B

18 18 A A A A B B A A A B

19 19 A A A A A A B A A A

20 20 A A B A A B A A B A

21 21 A A B B B B A A B B

22 22 A A A A

>

B A A A B B

23 23 A A B B A A A B A A

24 24 A A B B A A A A B B

25 25 A A B B A B A A B A

26 26 A A A A A B A A A A

27 ' 27 A A A B A B A A A A

28 28 A A A B A B A A B A

29 29 A A B A B A A A A B

(52)

Pada bab ini penulis bermaksud menganalisa data yang telah terkumpul

melalui angket yang merupakan hasil dari penelitian. Data tersebut akan bermakna

dalam menjawab pokok permasalahan dan tujuan penelitian yang telah

dirumuskan dalam bab pendahuluan yaitu :

1. Untuk mengetahui kepedulian orang tua dalam pendidikan agama Islam di

Desa Tanggulrejo Kecamatan Tempuran Kabupaten Magelang.

2. Untuk mengetahui akhlakul karimah anak di Desa Tanggulrejo Kecamatan

Tempuran Kabupaten Magelang.

3. Untuk mengetahui korelasi antara kepedulian orang tua dalam pendidikan

agama Islam terhadap akhlakul karimah anak di Desa Tanggulrejo Kecamatan

Tempuran Kabupaten Magelang.

Untuk mengetahui tujuan tersebut, maka setelah penulis mengumpulkan

data yang dibutuhkan dan mengklasifikasikannya, maka penulis melakukan

analisis. Dalam hal ini penulis menggunakan prosentase. Adapun rumus

prosentase adalah sebagai b erik u t:

P = — x 100%

N

Keterangan :

P : Prosentase

F : Frekuensi

N : Jumlah Data

(53)

menggunakan rumus korelasi product moment, dengan rumus sebagai b erik u t:

I x y - (Ix)(Sy) N

M

N

Keterangan :

rxy : Koefisien antara variabel x dan variabel y

xy : Perkalian antara x dan y -•

x : Variabel pertama, yaitu kepedulian orang tua dalam pendidikan agama.

y : Variabel Kedua, yaitu akhlakul karimah anak.

N : Jumlah sampel

Z : Sigma

Langkah selanjutnya adalah menyediakan tabel kepedulian orang tua

dalam pendidikan agama Islam, akhlakul karimah anak dan tabel kerja untuk

mencari koefisien korelasi antara variabel tentang kepedulian orang tua dalam

pendidikan agama Islam dan variabel tentang akhlakul karimah anak. 1

A. Analisis Pertama

Analisis ini berisi data mengenai kepedulian orang tua terhadap

pendidikan agama Islam diperoleh dari penyebaran angket yang terdiri dari 10

pertanyaan, tiap pertanyaan disediakan 3 alternatif jawaban dengan bobot

(54)

2. Alternatif jawaban B memiliki nilai 2.

3. Alternatif jawaban C memiliki nilai 1.

Selanjutnya untuk mericari nominasi didasarkan pada jumlah nilai,

kemudian diklasifikasikan sekaligus dikriteriakan pada kepedulian orang tua

dalam pendidikan agama Islam di Desa Tanggulrejo Kecamatan Tempuran

Kabupaten Magelang tahun 2006.

TA BELIX

DATA FREKUENSI JAWABAN KEPEDULIAN ORANG TUA

DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI DESA TANGGULREJO

KECAMATAN TEMPURAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2006

(55)

R esp. A B C A B C

11 8 2 0 24 4 0 28 B

12 7 2 1 21 4 1 26 B

13 7 2 1 21 4 1 26 B

14 8 2 0 24 4 0 28 B

15 6 3 1 18 6 1 25 C

16 7 3 0 21 6 0 27 B

17 4 5 1 12 10 1 23 C

18 6 4 0 18 8 0 26 B

19 9 1 0 27 2 0 29 A

20 8 2 0 24 4 0 28 B

21 8 2 0 24 4 0 28 B

22 8 2 0 24 4 0 28 B

23 7 3 0 21 6 0 27 B

24 7 3 0 21 6 0 27 B

25 8 2 0 24 4 0 28 B

26 7 3 0 21 6 0 27 B

27 6 3 1 18 6 1 25 C

28 8 2 0 24 4 0 28 B

29 7 2 1 21 4 1 26 B

30 9 1 0 27 2 0 29 A

(56)

Islam di atas, diperoleh nilai tertinggi 30 dan terendah 23. Kemudian

ditentukan interval sebagai b e rik u t:

j _ ( T - R )4-1 3

_ (30 -2 3 ) +1

3

_

8

+

1

3

= 3

Setelah diketahui lebar interval 3, maka ditetapkan klasifikasi dalam

kategori sebagai b erik u t:

1. Nomonasi A, adalah nilai 2 9 - 3 1 intensitas tinggi.

2. Nominasi B, adalah nilai 26 - 28 intensitas sedang.

3. Nominasi C, adalah nilai 23 - 25 intensitas rendah.

Kemudian dicari prosentase frekuensi kepedulian orang tua dalam

pendidikan agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai b e rik u t:

P = — x \ 0 0 % N

1. Untuk kategori tinggi tentang kepedulian orang tua dalam pendidikan

agama Islam Desa Tanggulrejo Kecamatan Tempuran Kabupaten

Magelang antara skor 2 9 - 3 1 ada 3 responden.

P = — x 100% 30

(57)

agama Islam Desa Tanggulrejo Kecamatan Tempuran Kabupaten

Magelang antara skor 26 - 28 ada 22 responden.

P = — x \ 0 0 % 30

= 73 %

3. Untuk kategori rendah tentang kepedulian orang tua dalam pendidikan

agama Islam Desa Tanggulrejo Kecamatan Tempuran Kabupaten I

Magelang antara skor 23 - 25 ada 5 responden.

P = — *100% 30

= 17%

Untuk lebih jelasnya penulis sampaikan dalam label b e rik u t:

TA B ELX

FREKUENSI KEPEDULIAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN

AGAMA ISLAM DESA TANGGULREJO KECAMATAN TEMPURAN

KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2006

No Kategori Interval Frekuensi Prosentase

1 Tinggi (A) 2 9 - 3 1 3 10%

2 Sedang (B) 2 6 - 2 8 22 7 3 %

3 Rendah (C) 2 3 - 2 5 5 17%

(58)

tua dalam pendidikan agama Islam Desa Tanggulrejo Kecamatan Tempuran

Kabupaten Magelang tahun 2006 adalah 10 % kepedulian orang tua tinggi, 73

% untuk kepedulian orang tua sedang, dan 17 % untuk kepedulian orang tua

rendah.

Untuk melihat lebih jauh jawaban responden dalam kaitannya dengan

kepedulian orang tua dalam pendidikan agama Islam, maka disajikan data

sebagai berikut:

TABEL XI

DATA PROSENTASE JAWABAN ANGKET PER ITEM PADA

VARIABEL KEPEDULIAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN

AGAMA ISLAM

b. Kadang mengajarkan

(59)

A B C A B C

memberi contoh kegiatan

(60)

No Ttem Soal

A B C A B C

5 Bagaimana bapak / ibu

membiasakan anak dalam

ibadah?

a. Memberi contoh dan

selalu mengajak anak

untuk beribadah

b. Memberi contoh

tetapi tidak mengajak

anak untuk beribadah

ibu mengikuti kegiatan

(61)

A B c A - B C

c. Buku-buku pelajaran

dan alat-alat tulis saja

8 Bagaimana sikap bapak /

ibu dalam membimbing

anak saat belajar?

ibu mengingatkan anak

(62)

No Item Soal

selalu memberi nasehat

kepada anak untuk

berbuat baik?

a. Ya, karena itu

kewajiban orang tua

b. Memberi nasehat

apabila anak berbuat

salah

c. Tidak pernah

memberi nasehat

19 11 63% 37%

Adapun analisa perhitungan prosentase per item kepedulian orang tua

dalam pendidikan agama Islam di atas adalah sebagai berikut :

1. Pada item pertanyaan apakah bapak / ibu mengajarkan anak tentang ibadah

sholat? Yang menjawab saya selalu mengajarkan anak ibadah sholat

sebanyak 30 orang atau dengan prosentase 100 %, yang menjawab kadang

mengajarkan kadang tidak dan tidak pemah mengajarkan tidak ada.

2. Pada item pertanyaan Apa saja yang bapak / ibu berikan pada anak

mengenai palajaran ibadah di rumah? Yang menjawab shalat, mengaji dan

puasa sebanyak 29 orang atau dengan prosentase 97 %, yang menjawab

sholat dan puasa sebanyak 1 orang atau dengan prosentase 3 %, dan yang

(63)

kepada anak setelah shalat? Yang menjawab setiap selesai shalat dzikir

dan membaca Al-Qur'an sebanyak 18 orang atau dengan prosentase 60 %,

yang menjawab dzkir saja sebanyak \ 2 orang atau dengan prosentase 40

%, dan yang menjawab tidak pernah dzikir dan membaca Al-Qur'an tidak

ada.

4. Pada item pertanyaan Apakah bapak / ibu mengawasi anak-anak dalam

melaksanakan ibadah? Yang menjawab saya selalu mengawasi karena itu

wajib sebanyak 19 orang atau dengan prosentase 63 %, yang menjawab

kadang mengawasi kadang tidak sebanyak 11 orang atau dengan

prosentase 37 %, dan yang menjawab tidak punya waktu untuk mengawasi

anak dalam melaksanakan ibadah tidak ada.

5. Pada item pertanyaan Bagaimana bapak / ibu membiasakan anak dalam

ibadah? Yang menjawab memberi contoh dan selalu mengajak anak untuk

beribadah ada 19 orang atau dengan prosentase 63 %, yang menjawab

memberi contoh tetapi tidak mengajak anak untuk beribadah ada 11 orang

atau dengan prosentase 37 %, dan yang menjawab tidak memberi contoh

dan tidak mengajak anak untuk beribadah tidak ada.

6. Pada item pertanyaan Bagaimana sikap bapak / ibu mengikuti kegiatan

rutin keagamaan? Yang menjawab saya memahami dan berusaha untuk

bertanya ada 17 orang atau dengan prosentase 57 %, yang menjawab saya

kurang memahami tetapi tidak ingin bertanya ada 13 orang atau dengan

(64)

belajar anak? Yang menjawab kamar belajar, meja belajar, buku-buku

pelajaran, alat-alat tulis lengkap ada 16 orang atau dengan prosentase

53 %, yang menjawab meja belajar, alat-alat tulis lengkap dan buku-buku

a

pelajaran ada 5 orang atau dengan prosentase 17 %, dan yang menjawab

buku-buku pelajaran dan alat-alat tulis saja ada 9 orang atau dengan

prosentase 30 %.

8. Pada item pertanyaan Bagaimana sikap bapak / ibu dalam membimbing

anak saat belajar? Yang menjawab membimbing dan selalu mendampingi

anak dalam belajar ada 20 orang atau dengan prosentase 67 %, yang

menjawab membimbing dan mendampingi kalau ada kesulitan ada 10

orang atau dengan prosentase 33 %, dan yang menjawab tidak pemah

membimbing dan mendampingi tidak ada. I

9. Pada item pertanyaan Bagaimana cara bapak / ibu mengingatkan anak

untuk berbuat sopan santun kepada orang tua? Yang menjawab dengan

mengingatkan dan memberi contoh secara langsung ada 29 orang atau

dengan prosentase 97 %, yang menjawab mengingatkan saja ada 1 orang

atau dengan prosentase 3 %, dan yang menjawab tidak peduli tidak ada.

10. Pada item pertanyaan Apakah bapak / ibu selalu memberi nasehat kepada

anak untuk berbuat baik? Yang menjawab ya, karena itu kewajiban orang

tua ada 19 orang atau dengan prosentase 63 %, yang menjawab memberi

nasehat apabila anak berbuat salah ada 11 orang atau dengan prosentase

(65)

Analisis ini berisi data mengenai akhlakul karimah anak diperoleh dari

penyebaran angket terdiri dari 10 pertanyaan dan tiap-tiap pertanyaan

disediakan 3 altem atif jawaban dengan bobot sebagai b e rik u t:

1. Alternatif jawaban A memiliki nilai 3.

2. Alternatif jawaban B memiliki nilai 2.

3. Alternatif jawaban C memiliki nilai A

Selanjutnya untuk mengetahui nominasi berdasarkan pada jumlah nilai

yang diperoleh kemudian diklasifikasikan sekaligus dikriteriakan pada

akhlakul karimah anak Desa Tanggulrejo Kecamatan Tempuran Kabupaten

Magelang tahun 2006.

TABEL XII

DATA FREKUENSI JAWABAN AKHLAKUL KARIMAH ANAK DI

DESA TANGGULREJO KECAMATAN TEMPURAN

(66)

Resp. A B C A B C

* i 4 6 0 12 12 0 24 C

6 S 7 3 0 21 6 0 27 B

7 ? 7 3 0 21 6 0 27 B

8(o 7 3 0 21 6 0 27 B

9 11 10 0 0 30 0 0 30 A

10 ^ 8 2 0 24 4 0 28 A

11 h 6 3 1 18 6 1 25 B

12 f() 6 4 0 18 8 0 26 B

13 3 7 3 0 21 6 0 27 B

14 VL 8 2 0 24 4 0 28 A

15 9 1 0 27 2 0 29 A

16 7 3 0 21 6 0 27 B

17 3 6 1 9 12 1 22 C

18 f 7 3 0 21 6 0 27 B

19 I 9 1 1 27 2 1 29 A

20 2 7 3 0 21 6 0 27 B

21 3 4 6 0 12 12 0 24 C

22 * 7 3 0 21 6 0 27 B

23 7 3 0 21 6 0 27 B

24 6 4 0 18 8 0 26 B

25 6 4 0 18 8 0

_

Gambar

TABELI *
k oTABEL III Mp o s i s i  p e n d u d u k  m e n u r u t  t i n g k a t  p e n d i d i k a n
TABEL V %
DAFTATABEL VIR NAMA RESPONDEN
+5

Referensi

Dokumen terkait

KONDISI UMUM PERALATAN DAN MESIN YANG TIDAK MENGALAMI KONTAK LANGSUNG DENGAN BAHAN

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan tukar menukar kawasan hutan yang dikelola oleh Perum Perhutani dengan tanah negara bebas (GG) Pemerintah Kabupaten Pekalongan

A. Menjadi Ketua Umum Pimpinan Organisasi Penyelenggara Pertinas Bakti Husada V 2016 adalah Kwartir Nasional Gerakan Pramuka c.q. Pimpinan Saka Bakti Husada Tingkat Nasional

Dari hasil penelitian dapat dilihat masing-masing nilai IP dari setiap makanan ikan senangin di perairan Dumai (Tabel.2). Berdasarkan perhitungan nilai IP, didapatkan

Langkah-langkah pembelajarannya yaitu : siswa diberi sedikit pemaparan materi, setelah itu siswa memprediksi suatu permasalahan yang diberikan oleh guru, kemudian melakukan

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah - Nya, sehingga penulisan skripsi dengan judul “ Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS)

Pola Asuh Orang Tua Single Parent Dalam Pembentukan Akhlak Anak (Studi Kasus di Desa Karang Luhur RW 03 Kalianget Wonosobo).Skripsi. Yogyakarta: jurusan Pendidikan

Oleh karena itu, kualitas protein pakan tidak dapat hanya dilihat dari tinggi rendahnya kandungan protein kasarnya (Prawirokusumo, 1993). Ketersediaan dan kelengkapan asam amino