• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aksesibilitas dan Jalur Sirkulasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2 Aspek Fisik-Biofisik

4.2.1 Aksesibilitas dan Jalur Sirkulasi

Aksesibilitas menuju kawasan ini dapat ditempuh melalui jalur Barat dari dan Timur. Jalur Barat merupakan jalur dari arah Jakarta/Jawa Barat sedangkan jalur Timur merupakan jalur dari arah Brebes/Jawa Tengah dan Jawa Timur. Dapat dilihat Gambar 23 Aksesibilitas menuju kawasan ini.

Gambar 23 Aksesibilitas menuju kawasan

Jalur sirkulasi menuju kawasan Batik Trusmi dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan berukuran kecil hingga sedang, karena jalan menuju kawasan ini hanya cukup untuk 2 mobil berukuran sedang. Untuk bus mini tidak bisa masuk ke dalam kawasan ini. Kondisi jalan menuju kawasan ini sangat padat dikarenakan adanya Pasar Pasalaran sebelum memasuki kawasan ini. Terlebih lagi kondisi jalan yang berlubang sehingga menambah ketidaknyamanan pengunjung. Namun, kondisi jalan seperti ini hanya ditemui saat akan memasuki kawasan ini. Setelah berada di kawasan ini kondisi jalan sudah beraspal dan tidak berlubang.

Bagi pengunjung dari luar daerah Cirebon yang tidak menggunakan kendaraan pribadi dapat menggunakan transportasi darat berupa bus (terminal) atau kereta api (stasiun). Kemudian dilanjutkan dengan angkutan umum menuju

kawasan. Untuk pengunjung yang menggunakan transportasi bus (terminal) dari arah Timur (Jawa Tengah dan Jawa Timur) maka dapat dilanjutkan dengan menggunakan angkutan umum berupa mobil mini bus (ELF) yang menuju arah Rajagaluh/Majalengka/Kadipaten. Sedangkan untuk arah dari Barat ditawarkan 3 alternatif untuk menuju kawasan ini. Alternatif pertama adalah jika bus tersebut masuk ke dalam Terminal Harjamukti, yaitu terminal Cirebon. Maka dapat dilanjutkan dengan dengan menggunakan angkutan umum berupa mobil mini bus (ELF) yang menuju arah Rajagaluh/Majalengka/Kadipaten. Alternatif kedua adalah jika bus masuk terminal dan tidak ingin memutar maka dapat meminta bus tersebut untuk turun di daerah Tegal Karang kemudian dilanjutkan dengan angkutan umum AP (Arjawinangun – Plered) berwarna kuning karena jalur ini lebih mempersingkat waktu. Alternatif ketiga adalah jika bus tersebut tidak melalui Terminal Harjamukti melainkan melalui Palimanan. Bus akan berhenti tepat di depan jalan masuk kawasan Batik Trusmi dan dilanjutkan kembali dengan menggunakan dokar (delman) atau becak. Namun, jarang dinemui bus yang melalui Palimanan. Alternatif ketiga adalah alternatif yang paling efisien dibandingkan dengan kedua alternatif yang lain dengan petimbangan biaya yang cukup murah (Tabel 6). Dapat dilihat pada Gambar 24 Alternatif angkutan umum menuju kawasan untuk transportasi bus.

Tabel 6 Jenis angkutan umum dan biaya menuju kawasan Batik Trusmi

No Jenis Angkutan Umum Jalur Biaya (Rp)

1 Mini bus (Elf) Cirebon - Rajagaluh 2000

Cirebon - Majalengka 2000

Cirebon - Kadipaten 2000

2 AP Arjawinangun - Plered 4000

3 D6 Perum - Karanggetas 2000

4 GP Gunung Sari - Plered 3000

5 Dokar (Delman) Sepanjang jalan kawasan dekat 1000

jauh 5000 - 10000

6 Becak Sepanjang jalan kawasan dekat 2000 - 3000

jauh 5000 - 10000

7 Becak Keluar dari stasiun 5000 - 10000

Bagi pengunjung yang menggunakan transportasi kereta api terdapat 3 alternatif menuju kawasan ini. Alternatif pertama adalah dengan dilanjutkan menggunakan angkutan umum D6 (Perum – Karanggetas) berwarna biru, turun di

depan SMAN 2 Cirebon dan dilanjutkan dengan menggunakan GP (Gunung Sari – Plered) berwarna biru. Angkutan umum ini akan berhenti tepat di depan jalan masuk kawasan Batik Trusmi dan dilanjutkan kembali dengan menggunakan dokar (delman) atau becak. Alternatif kedua adalah dilanjutkan berjalan kaki ke arah masjid At-Taqwa kemudian naik angkutan umum GP (Gunung Sari –Plered) dan sedikit memutar.

Transportasi bus

Dari Arah Timur Dari Arah Barat

(Jawa Tengah dan Jawa Timur) (Pantura)

Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3

Terminal Harjamukti Turun Tegal Karang Melalui

Palimanan

Elf AP

(Cirebon-Rajagaluh) (Arjawinangun – Plered)

(Cirebon-Majalengka) (Cirebon-Kadipaten)

Turun Tepat Depan Jalan Masuk Kawasan Batik Trusmi

Gambar 24 Alternatif angkutan umum menuju kawasan untuk transportasi bus

Alternatif ini hanya menggunakan satu kali angkutan umum saja kemudian angkutan umum ini akan berhenti tepat di depan jalan masuk kawasan Batik Trusmi dan dilanjutkan kembali dengan menggunakan dokar (delman) atau becak. Alternatif yang ketiga adalah naik becak hingga Grage Mall, salah satu mall terbesar di Cirebon. Kemudian dilanjutkan dengan naik angkutan umum GP

(Gunung Sari – Plered) berwarna biru. Angkutan umum ini akan berhenti tepat di depan jalan masuk kawasan Batik Trusmi dan dilanjutkan kembali dengan menggunakan dokar (delman) atau becak. Dapat dilihat pada Gambar 25 Alternatif angkutan umum menuju kawasan untuk transportasi Kereta Api (stasiun).

Transportasi Kereta Api

Stasiun Kejaksan Cirebon

Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3

D6 Jalan menuju Becak

(Perum – Karanggetas) Masjid At-Taqwa

Turun di Depan Turun di Depan

SMAN 2 Cirebon Grage Mall

GP

(Gunung Sari – Plered)

Turun Tepat Depan Jalan Masuk Kawasan Batik Trusmi

Gambar 25 Alternatif angkutan umum menuju kawasan untuk transportasi Kereta Api (stasiun)

Untuk pengunjung yang menggunakan kendaraan pribadi dari arah Jakarta, akses yang digunakan tidak masuk tol Cirebon melainkan melalui jalan daerah yaitu daerah Palimanan-Klangenan-Jamblang-Plumbon-Plered. Jalan masuk kawasan Batik Trusmi langsung ditemukan di sebelah kiri jalan. Adapun dari arah Timur (Jawa Tengah dan Jawa Timur) masuk Kabupaten Cirebon melalui akses jalur Pantai Utara (Pantura) tanpa melalui tol Cirebon. Jalan masuk kawasan Batik Trusmi berada di sebelah kanan jalan.

Jalan yang sempit dengan berbagai macam jenis kendaraan (Gambar 26) di dalamnya (mobil, motor, sepeda, dokar /delman, becak) dan pejalan kaki

menyebabkan jalur sirkulasi menuju kawasan Batik Trusmi mengalami kemacetan. Titik kritis macet yang terjadi diantaranya di saat memasuki kawasan dari arah Barat karena terdapat pasar (Pasar Pasalaran) yang selalu padat di pagi hari (Gambar 27). Pasar ini berada tepat di samping jalan masuk kawasan Batik Trusmi. Titik kritis macet selanjutnya adalah saat memasuki kawasan Batik Trusmi. Titik kritis macet dapat dilihat pada Gambar 28.

Dengan meningkatkan penggunaan kendaraan tradisional seperti dokar (delman) untuk memasuki kawasan ini akan berpengaruh terhadap tambahan pemasukan dan tenaga kerja bagi penduduk sekitar. Hal ini juga berpengaruh terhadap pergerakan pengunjung dan tidak menimbulkan kemacetan di beberapa titik.

Gambar 26 Suasana Jalan Trusmi

             

Dokumen terkait