• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aktifitas di Waktu Senggang

Dalam dokumen 4. ANALISIS. 38 Universitas Kristen Petra (Halaman 46-53)

4.3 Analisa Data

4.3.4 Aktifitas di Waktu Senggang

Gambar 4.51 Angel melakukan Olahraga Yoga Episode 8 “Kondangan Rempong” Segment

Melalui kode aksi dalam potongan adegan ini, Angel sedang melakukan gerakan yoga yang Angel dalam potongan adengan ini terlihat melakukan sebuah gerakan dari olahraga Yoga yang bernama Kondinya. Gerakan Yoga yang dilakukan Angel adalah gerakan yang menunjukan bahwa Angel adalah seorang yang menekuni olahraga yoga di tingkat yang tinggi, untuk mencapai level gerakan ini, dibutuhkan sebuah ketekunan dalam melakukan olahraga Yoga. Olahraga yoga sendiri adalah jenis olahraga yang berasal dari india, tidak ada penanggalan pasti pada tahun berapa Yoga pertama kali diciptakan, namun Yoga sangat identik dengan agama perkembangan dari agama Hindu dan Budha yang berasal dari India. Dalam bahasa sansekerta pada kitab weda arti harfiah dari kata Sanskerta yoga yang "menambahkan", "untuk bergabung", "menyatukan", atau "untuk melampirkan" pengertian ini diangkat dari akar kata yog (Monier Williams P.804). Asal-usul Yoga diperkirakan telah ada tradisi India pra-Weda, tetapi kemungkinan besar berkembang sekitar abad keenam dan kelima SM, di kalangan India asketis, yang juga hubungkan dengan pergerakan Sramana (akar dari agama budha) (Samuel, 2008. P.8). Yoga pada merupakan olahraga yang menggabungkan antara kebugaran tubuh, pikiran dan Jiwa.

Trend Yoga di Indonesia bersamaan dengan trend yoga di dunia, di banyak negara saat ini telah terjadi globalisasi olahraga yoga sebagai salah satu olahraga yang sedang populer. Di Indonesia, Salah satu faktor yang mempengaruhi menyebarnya olahraga Yoga di indonesia adalah pengguna social media yang turut mempromosikan olahraga Yoga secara tidak langsung melalui social media post mereka. Terutama bagi para artis dan selebritis Indonesia, yang melakukan postingan aktifitas olahraga Yoga yang mereka lakukan (Prathivi, 2015).

Beberapa teks media menampilkan Yoga sebagai bagian dari olahraga tempat orang-orang yang hidup di perkotaan melarikan diri dari kesibukan perkotaan.

Gambar 4.52 Meditasi Yoga Sumber : Film “Thousand Word”

Gambar ini merupakan potingan adegan dari film “Thousand Word” dimana teks media adegan sekumpulan orang melakukan meditasi yoga, mereka datang dari berbagai tempat di Amerika untuk mendapatkan ketenangan melalui ilmu meditasi Yoga. Dalam kehidupan modern saat ini, Yoga dipandang sebagai solusi terhadap wacana hidup modern dimana di dalam kehidupan harus terdapat keseimbangan antara materi dan sipiritualitas. Yoga tidak lagi dipandang sebagai bentuk praktek terhadap agama tertentu, namun menjadi upaya untuk memenuhi kebutuhan spiritual. (Diken dan Lausten, 2008. P.20).

Gambar 4.53 Yoga untuk mengatur emosi Episode 33 “Anger Management” Segment 3

Pada potongan adegan yang ditunjukan gambar, peneliti meneliti menggunakan kode Aksi, dimana Angel sedang mengajak Adi untuk melakukan yoga. Dengan menunjukan gerakan meditasi yoga. Angel sebagai perempuan perkotaan yang bekerja, dan juga menjadi sumber pendapatan untuk menghidupi keluarganya menggunakan yoga untuk memenuhi kebutuhan spiritualnya untuk menciptakan keseimbangan terhadap kehidupannya yang berpusat pada materi

dimana keseharian Angel dihabiskan untuk bekerja mencari uang untuk keluarganya. Dalam potongan adegan di episode 33 Angel bahkan mengajarkan suaminya untuk melakukan yoga sebagai salah satu cara untuk mengendalikan emosi. Melalui tokoh Angel, perempuan digambari mengikuti trend dalam olahraga, namun olahraga tidak hanya dibatasi sebagai sebuah kegiatan saja, namun juga untuk membawa manfaat.

Gambar 4.54 Bintang Melakukan Olehraga Zumba Episode 8 “Kondangan Rempong” Segment 1

Olahraga yang dilakukan Bintang bernama olahraga Zumba. Zumba berasal dari bahasa Kolumbia, zum-zum, yang artinya “gerak cepat”. Zumba, rangkaian gerak dansa yang menyihir banyak orang untuk ikut bergoyang ini merupakan perpaduan tradisi Afrika dan Latin, mulai dari musik, aerobik, sampai gerakan tariannya, seperti salsa, merengue, mambo, cha-cha, cumbia, flamenco, tango, hip hop, rumba, calypso, dan bachata. Zumba pertama kali dikenalkan oleh Alberto "Beto" Perez di tahun 1990an.

Zumba sering diidentikan dengan menggunakan gerakan-gerakan yang lebih dinamis seperti gerakan aerobic, namun dipadukan dengan dance seperti yang dilakukan Bintang, dimana gerakan olahraga Zumba yang dilakukan pada potongan adegan ini diadaptasi dari gerakan Shimmy dance. Gerakan ini biasanya didapati di pesta dansa dan club. Karena gerakannya yang sering mengadaptasi gerakan dansa, olahraga ini dikatakan sebagai pesta tanpa rokok dan alcohol seperti pesta-pesta yang sering menjadi gaya hidup di kota-kota besar. (Zumba brings the dance party into the health club, USA Today, 10 October 2011)

Gambar 4.55 Olahraga Zumba Sumber : Serial “Chicago Fire Episode 7”

Dalam teks media olahraga Zumba diidentikan dengan olahraga yan memang diminati perempuan, pada salah satu potongan adegan drama serial Amerika berjudul Chicago Fire episode 7 di season ketiga, digambarkan sebuah kelas Zumba seluruh pesertanya adalah perempuan. Bahkan dalam scene ini sang instruktur senam yang adalah seorang pria merasa malu ketika diketahui oleh seorang temannya bahwa selain bekerja sebagai pemadam kebakaran, ia juga adalah seorang instruktur Zumba. Di Indonesia sendiri Zumba memang lebih banyak digemari oleh perempuan, dikarenakan gerakan Zumba yang sederhana, menonjolkan tarian latin dan paduan tarian lainnya, juga tergolong latihan ringan dan tidak berisiko (Wawa, 7 Juli 2012). Selain sebagai olahraga yang dapat menyehatkan, Zumba juga dianggap sebagai olahraga yang cocok untuk kehidupan kota besar untuk menghilangkan stress dengan menggerakan tubuh mengikuti irama lagu yang ceria dan bersemangat.

Komedi situasi “Tetangga Masa Gitu?” menggambarkan perempuan perkotaan dalam berolahraga dengan dua kontras berbeda, perempuan perkotaan digambarkan menyukai olahraga sebagai bentuk relaksasi, dan memaknai sebagai penghilang stress dan bagian dari trend yang sedang berkembang di daerah perkotaan, dalam hal ini kota Jakarta.

Aktifitas di waktu senggang selanjutnya yang ditemukan peneliti adalah pada potongan adegan berikut,

Gambar 4.56 Angel pergi ke perpustakaan Episode 7 “Cemburu” Segment 1

Angel pergi ke perpustakaan pada saat liburan akhir minggu untuk menyelesaikan pekerjaannya dari kantor. Pada potongan adegan ini dengan menggunakan kode Setting, maka dapat terlihat bahwa Angel yang sedang membutuhkan bahan bacaan untuk pekerjaannya memutuskan untuk pergi ke perpustakaan di akhir minggu.

Dalam media Indonesia, adegan yang menggambil tempat di sebuah perpustakaan identik dengan nuansa lingkungan pendidikan sebagai latar dari cerita. Seperti contoh pada adegan sinetron “Ganteng-Ganteng Serigala” terdapat adegan Galang dan Thea sedang ada di perpustakaan

Gambar 4.57 Adegan Perpustakaan di media Indonesia “Ganteng-Ganteng Serigala” Sumber : malesbanget.com

Atau pada adegan di film “Ada Apa dengan Cinta?” tempat Cinta menemui Rangga untuk meminta diwawancara.

Gambar 4.58 Adegan Perpustakaan di media Indonesia “Ada apa dengan cinta?” Sumber : Dokumentasi Peneliti

Perpustakaan tidak digunakan sebagai bagian dari gaya hidup namun karena terikat pada status sebagai pelajar yang berada di dalam lingkungan pendidikan. Sedangkan pada komedi situasi “Tetangga Masa Gitu?” perempuan perkotaan digambarkan menghabiskan waktu luangnya di perpustakaan.

Pada kode kostum peneliti menemukan penggambaran pengunjung perpustakaan digambarkan memakai baju formal. Pria Menggunakan kemeja dan jas, perempuan menggunakan baju semi formal, bahkan tokoh Angel datang dengan menggunakan blouse dan celana Jeans. Hal ini menandakan bahwa perpustakaan bagi para pria adalah sebuah tempat yang formal untuk dikunjungi di daerah perkotaan, namun tidak sama dengan perempuan yang cenderung memakai pakaian lebih informal saat berada di perpustakaan.

Gambar 4.59 Perempuan Di Perpustakaan Pada Media Barat “How I Met Your Mother”

Sumber : Komedi Situasi “How I Met Your Mother”

Pada adegan yang ditunjukan oleh komedi situasi amerika “How I Met Your Mother” season 1 episode 22, ditemukan kesamaan penggambaran dimana perempuan menghabiskan waktu luangnya di perpustakaan, dan kembali ada

penggambaran mengenai perempuan yang tidak menganggap perpustakaan sebagai tempat untuk berpakaian formal dibandingkan dengan pria.

Hal ini menunjukan bahwa dalam komedi situasi “Tetangga Masa Gitu?” mengambil rujukan perpustakaan sebagai tempat perempuan menghabiskan waktu luangnya seperti media barat dalam menggambarkan waktu luang yang digunakan oleh perempuan. Komedi situasi “Tetangga Masa Gitu?” melalui tokoh Angel memberikan penggambaran berbeda mengenai perempuan, dimana perempuan juga memiliki waktu luang untuk meningkatkan kemampuan intelegensinya melalui membaca. Penggambaran perpustakaan sebagai tempat formal yang ditunjukan pada adegan tersebut juga mengikuti penggambaran yang dilakukan media barat.

Dalam adegan lainnya, terlihat bagaimana komedi situasi “Tetangga Masa Gitu?” memberikan penggambaran mengenai aktifitas waktu luang yang dilakukan perempuan perkotaan melalui episode 22 “Me Time” segment 3. Dengan menggunakan kode Setting pada gambar memberi gambaran latar di perpustakaan umum, yang dijadikan tempat mereka untuk bertemu sebelum pergi bersama ke salon dan mall.

Timecode : 04:08-04:12

Angel : Kita mau nyalon dulu apa makan dulu? Levi : Nyalon aja deh, takut keburu rame.

Dari dialog ini digambarkan perempuan perkotaan memiliki gaya hidup untuk mempercantik diri di hari libur, sebegai sebuah kegiatan untuk mengisi waktu luang. Tokoh Angel yang merupakan seorang perempuan yang bekerja. Pekerjaan yang dilakukannya menyita waktu bekerja dari senin sampai dengan jumat, oleh sebab itu waktu luang di akhir minggu digunakan untuk melakukan hal-hal yang tidak sempat dilakukan selama waktu bekerja. Salon kecantikan bagi para pekerja perempuan dilihat sebagai bentuk manajemen diri, untuk menunjang performa pekerjaan melalui perawatan yang dilakukan di salon kecantikan, karena penampilan menurut mereka (perempuan yang bekerja) adalah salah satu indikator untuk memperlihatkan kemampuan diri dalam bekerja, selain itu juga sebagai bentuk rekreasi setelah bekerja (Black 2002 P.11). Perempuan perkotaan melalui tokoh Angel, digambarkan

meluangkan waktu untuk merawat diri sebagai bentuk rekreasi, maupun juga untuk menunjang penampilannya.

Dalam dokumen 4. ANALISIS. 38 Universitas Kristen Petra (Halaman 46-53)