BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.4 Langkah-Langkah Penyelenggaraan PROLANIS
2.4.2 Aktifitas PROLANIS
1. Konsultasi Medis Peserta Prolanis
Definisi : jadwal konsultasi disepakati bersama antara peserta dengan Faskes Pengelola
2. Edukasi Kelompok Peserta Prolanis
Definisi : Edukasi Klub Risti (Klub Prolanis) adalah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan dalam upaya memulihkan penyakit dan mencegah
timbulnya kembali penyakit serta meningkatkan status kesehatan bagi peserta PROLANIS
Sasaran : Terbentuknya kelompok peserta (Klub) PROLANIS minimal 1 Faskes Pengelola 1 Klub. Pengelompokan diutamakan berdasarkan kondisi kesehatan Peserta dan kebutuhan edukasi.
Langkah - langkah:
a. Mendorong Faskes Pengelola melakukan identifikasi peserta terdaftar sesuai tingkat severitas penyakit DM Tipe 2 dan Hipertensi yang disandang
b. Memfasilitasi koordinasi antara Faskes Pengelola dengan Organisasi Profesi/Dokter Spesialis diwilayahnya
c. Memfasilitasi penyusunan kepengurusan dalam Klub
d. Memfasilitasi penyusunan kriteria Duta PROLANIS yang berasal dari peserta. Duta PROLANIS bertindak sebagai motivator dalam kelompok Prolanis (membantu Faskes Pengelola melakukan proses edukasi bagi anggota Klub)
e. Memfasilitasi penyusunan jadwal dan rencana aktifitas Klub minimal 3 bulan pertama
f. Melakukan Monitoring aktifitas edukasi pada masing-masing Faskes Pengelola:
1) Menerima laporan aktifitas edukasi dari Faskes Pengelola 2) Menganalisis data
g. Menyusun umpan balik kinerja Faskes PROLANIS
h. Membuat laporan kepada Kantor Divisi Regional/Kantor Pusat dengan tembusan kepada Organisasi Profesi terkait diwilayahnya
3. Reminder melalui SMS Gateway
Definisi : Reminder adalah kegiatan untuk memotivasi peserta untuk melakukan kunjungan rutin kepada Faskes Pengelola melalui pengingatan jadwal konsultasi ke Faskes Pengelola tersebut
Sasaran : Tersampaikannya reminder jadwal konsultasi peserta ke masing-masing Faskes Pengelola
Langkah – langkah:
a. Melakukan rekapitulasi nomor Handphone peserta PROLANIS/Keluarga peserta per masing-masing Faskes Pengelola
b. Entri data nomor handphone kedalam aplikasi SMS Gateway
c. Melakukan rekapitulasi data kunjungan per peserta per Faskes Pengelola d. Entri data jadwal kunjungan per peserta per Faskes Pengelola
e. Melakukan monitoring aktifitas reminder (melakukan rekapitulasi jumlah peserta yang telah mendapat reminder)
f. Melakukan analisa data berdasarkan jumlah peserta yang mendapat reminder dengan jumlah kunjungan
g. Membuat laporan kepada Kantor Divisi Regional/Kantor Pusat 4. Home Visit
Definisi : Home Visit adalah kegiatan pelayanan kunjungan ke rumah Peserta PROLANIS untuk pemberian informasi/edukasi kesehatan diri dan lingkungan bagi peserta PROLANIS dan keluarga
Sasaran:
Peserta PROLANIS dengan kriteria : a. Peserta baru terdaftar
b. Peserta tidak hadir terapi di Dokter Praktek Perorangan/Klinik/Puskesmas 3 bulan berturut-turut
c. Peserta dengan GDP/GDPP di bawah standar 3 bulan berturut-turut (PPDM)
d. Peserta dengan Tekanan Darah tidak terkontrol 3 bulan berturut-turut (PPHT)
e. Peserta pasca opname Langkah – langkah:
a. Melakukan identifikasi sasaran peserta yang perlu dilakukan Home Visit b. Memfasilitasi Faskes Pengelola untuk menetapkan waktu kunjungan c. Bila diperlukan, dilakukan pendampingan pelaksanaan Home Visit
d. Melakukan administrasi Home Visit kepada Faskes Pengelola dengan berkas sebagai berikut:
1) Formulir Home Visit yang mendapat tanda tangan Peserta/Keluarga peserta yang dikunjungi
2) Lembar tindak lanjut dari Home Visit/lembar anjuran Faskes Pengelola e. Melakukan monitoring aktifitas Home Visit (melakukan rekapitulasi jumlah
peserta yang telah mendapat Home Visit)
f. Melakukan analisa data berdasarkan jumlah peserta yang mendapat Home Visit dengan jumlah peningkatan angka kunjungan dan status kesehatan peserta
g. Membuat laporan kepada Kantor Divisi Regional/Kantor Pusat 2.4.3Waktu Penyelenggaraan
PROLANIS dapat diselenggarkan dalam sebulan dua kali, bila diperlukan dapat lebih dari 2 kali dalam sebulan untuk mendorong peserta penyandang penyakit kronis mencapai kualitas hidup optimal.
2.4.4 Tempat
Tempat pelaksanaan sebaiknya berada pada lokasi yang mudah dijangkau dan nyaman bagi peserta. PROLANIS dapat dilaksanakan pada salah satu rumah warga, balai desa/ kelurahan, salah satu kios di pasar, salah satu ruang perkantoran/klinik perusahaan, ruangan khusus di sekolah, salah satu ruangan di dalam lingkungan tempat ibadah, atau tempat tertentu yang disediakan oleh masyarakat secara swadaya.
2.4.5Pelaksanaan Kegiatan
Sebelum melaksanakan PROLANIS, ada beberapa langkah yang harus dilakukan sebelum aktivitas PROLANIS itu sendiri:
1. Melakukan identifikasi data peserta sasaran berdasarkan:
a. Hasil Skrining Riwayat Kesehatan dan atau
b. Hasil Diagnosa DM dan HT (pada Faskes Tingkat Pertama maupun RS) 2. Menentukan target sasaran
3. Melakukan pemetaan Faskes Dokter Keluarga/ Puskesmas berdasarkan distribusi target sasaran peserta
4. Menyelenggarakan sosialisasi Prolanis kepada Faskes Pengelola
5. Melakukan pemetaan jejaring Faskes Pengelola (Apotek, Laboratorium)
6. Permintaan pernyataan kesediaan jejaring Faskes untuk melayani peserta PROLANIS
7. Melakukan sosialisasi PROLANIS kepada peserta (instansi, pertemuan kelompok pasien kronis di RS, dan lain-lain)
8. Penawaran kesediaan terhadap peserta penyandang Diabetes Melitus Tipe 2 dan Hipertensi untuk bergabung dalam PROLANIS
9. Melakukan verifikasi terhadap kesesuaian data diagnosa dengan form kesediaan yang diberikan oleh calon peserta Prolanis
10. Mendistribusikan buku pemantauan status kesehatan kepada peserta terdaftar 11. Melakukan rekapitulasi data peserta terdaftar
12. Melakukan entri data peserta dan pemberian flag peserta PROLANIS 13. Melakukan distribusi data peserta Prolanis sesuai Faskes Pengelola
14. Bersama dengan Faskes melakukan rekapitulasi data pemeriksaan status kesehatan peserta, meliputi pemeriksaan GDP, GDPP, Tekanan Darah, IMT, HbA1C. Bagi peserta yang belum pernah dilakukan pemeriksaan, harus segera dilakukan pemeriksaan
15. Melakukan rekapitulasi data hasil pencatatan status kesehatan awal peserta per Faskes Pengelola (data merupakan luaran Aplikasi P-Care)
16. Melakukan Monitoring aktifitas PROLANIS pada masing-masing Faskes Pengelola:
a. Menerima laporan aktifitas PROLANIS dari Faskes Pengelola b. Menganalisa data
17. Menyusun umpan balik kinerja Faskes PROLANIS
18. Membuat laporan kepada Kantor Divisi Regional/ Kantor Pusat
Setelah semua persiapan pelaksanaan PROLANIS sudah dipenuhi, Aktivitas PROLANIS dapat dilakukan. Adapun aktivitas PROLANIS dijalankan sebagai berikut :
1. Konsultasi Medis Peserta Prolanis : jadwal konsultasi disepakati bersama antara peserta dengan Faskes Pengelola
2. Edukasi Kelompok Peserta Prolanis
Gambar 2.1 Skema Pengelolaan Penyakit Kronis Bagi Peserta BPJS Kesehatan
Definisi : Edukasi Klub Risti (Klub Prolanis) adalah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan dalam upaya memulihkan penyakit dan mencegah timbulnya kembali penyakit serta meningkatkan status kesehatan bagi peserta PROLANIS
Sasaran : Terbentuknya kelompok peserta (Klub) PROLANIS minimal 1 Faskes Pengelola 1 Klub. Pengelompokan diutamakan berdasarkan kondisi kesehatan Peserta dan kebutuhan edukasi.
Langkah - langkah:
a. Mendorong Faskes Pengelola melakukan identifikasi peserta terdaftar sesuai tingkat severitas penyakit DM Tipe 2 dan Hipertensi yang disandang
b. Memfasilitasi koordinasi antara Faskes Pengelola dengan Organisasi Profesi/Dokter Spesialis diwilayahnya
c. Memfasilitasi penyusunan kepengurusan dalam Klub
d. Memfasilitasi penyusunan kriteria Duta PROLANIS yang berasal dari peserta.
e. Duta PROLANIS bertindak sebagai motivator dalam kelompok Prolanis (membantu Faskes Pengelola melakukan proses edukasi bagi anggota Klub)
f. Memfasilitasi penyusunan jadwal dan rencana aktifitas Klub minimal 3 bulan pertama
g. Melakukan Monitoring aktifitas edukasi pada masing-masing Faskes Pengelola:
i. Menerima laporan aktifitas edukasi dari Faskes Pengelola ii. Menganalisis data
h. Menyusun umpan balik kinerja Faskes PROLANIS
i. Membuat laporan kepada Kantor Divisi Regional/Kantor Pusat dengan tembusan kepada Organisasi Profesi terkait diwilayahnya
3. Reminder melalui SMS Gateway
Definisi : Reminder adalah kegiatan untuk memotivasi peserta untuk melakukan kunjungan rutin kepada Faskes Pengelola melalui pengingatan jadwal konsultasi ke Faskes Pengelola tersebut
Sasaran : Tersampaikannya reminder jadwal konsultasi peserta ke masing-masing Faskes Pengelola
Langkah – langkah:
a. Melakukan rekapitulasi nomor Handphone peserta PROLANIS/Keluarga peserta per masing-masing Faskes Pengelola
b. Entri data nomor handphone kedalam aplikasi SMS Gateway
c. Melakukan rekapitulasi data kunjungan per peserta per Faskes Pengelola d. Entri data jadwal kunjungan per peserta per Faskes Pengelola
e. Melakukan monitoring aktifitas reminder (melakukan rekapitulasi jumlah peserta yang telah mendapat reminder)
f. Melakukan analisa data berdasarkan jumlah peserta yang mendapat reminder dengan jumlah kunjungan
g. Membuat laporan kepada Kantor Divisi Regional/Kantor Pusat
4. Home Visit
Definisi : Home Visit adalah kegiatan pelayanan kunjungan ke rumah Peserta PROLANIS untuk pemberian informasi/edukasi kesehatan diri dan lingkungan bagi peserta PROLANIS dan keluarga
Sasaran:
Peserta PROLANIS dengan kriteria : a. Peserta baru terdaftar
b. Peserta tidak hadir terapi di Dokter Praktek Perorangan/Klinik/Puskesmas 3 bulan berturut-turut
c. Peserta dengan GDP/GDPP di bawah standar 3 bulan berturut-turut (PPDM)
d. Peserta dengan Tekanan Darah tidak terkontrol 3 bulan berturut-turut (PPHT)
e. Peserta pasca opname
Langkah – langkah:
a. Melakukan identifikasi sasaran peserta yang perlu dilakukan Home Visit b. Memfasilitasi Faskes Pengelola untuk menetapkan waktu kunjungan c. Bila diperlukan, dilakukan pendampingan pelaksanaan Home
d. Melakukan administrasi Home Visit kepada Faskes Pengelola dengan berkas sebagai berikut:
1. Formulir Home Visit yang mendapat tanda tangan Peserta/Keluarga peserta yang dikunjungi
2. Lembar tindak lanjut dari Home Visit/lembar anjuran Faskes Pengelola
e. Melakukan monitoring aktifitas Home Visit (melakukan rekapitulasi jumlah peserta yang telah mendapat Home Visit)
f. Melakukan analisa data berdasarkan jumlah peserta yang mendapat Home Visit dengan jumlah peningkatan angka kunjungan dan status kesehatan peserta
g. Membuat laporan kepada Kantor Divisi Regional/Kantor Pusat 2.4.6 Pembiayaan
2.4.7 Hal-Hal Yang Perlu Mendapat Perhatian
1. Pengisian formulir kesediaan bergabung dalam PROLANIS oleh calon peserta PROLANIS. Peserta PROLANIS harus sudah mendapat penjelasan tentang program dan telah menyatakan kesediaannya untuk bergabung.
2. Validasi kesesuaian diagnosa medis calon peserta. Peserta PROLANIS adalah peserta BPJS yang dinyatakan telah terdiagnosa DM Tipe 2 dan atau Hipertensi oleh Dokter Spesialis di Faskes Tingkat Lanjutan.
3. Peserta yang telah terdaftar dalam PROLANIS harus dilakukan proses entri data dan pemberian flag peserta didalam aplikasi Kepesertaan.
Demikian pula dengan Peserta yang keluar dari program.
4. Pencatatan dan pelaporan menggunakan aplikasi Pelayanan Primer (P-Care).
Berdasarkan gambar di atas, dapat dirumuskan definisi sebagai berikut:
1. Masukan (input) adalah segala sesuatu yang dibutuhkan dalam penatalaksanaan DM dengan posbindu agar dapat berjalan dengan baik, meliputi : Tenaga Kesehatan; Pendanaan; Sarana, Prasarana dan Peralatan.
a. Tenaga adalah tenaga kesehatan yang telah mendapatkan pelatihan pelaksanaan PROLANIS dalam penatalaksanaan DM.
b. Pendanaan adalah adanya materi dalam bentuk uang yang digunakan untuk pelaksanaan PROLANIS.
c. Sarana, prasarana dan peralatan termasuk di dalamnya yaitu: obat, peralatan pemeriksaan, KMS FR-PTM, dan perlengkapan pemeriksaan yang mendukung.
2. Proses (Process) adalah langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan sesuai dengan panduan PROLANIS dari Kemenkes RI, monitoring dan evaluasi program, serta tantangan dan strategi yang dilakukan oleh Puskesmas Padang Bulan dalam melaksanakan PROLANIS di Puskesmas Padang Bulan.
3.Keluaran(output) adalah hasil dari suatu penatalaksanaan DM dengan PROLANIS, diharapkan penderita DM mengikuti klub PROLANIS.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif untuk mengetahui tentang pelaksanaan program Prolanis pada pasien penderita DM di Puskesmas Padang Bulan tahun 2016 secara jelas dan lebih mendalam.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Padang Bulan Kota Medan. Adapun alasan pemilihan lokasi ini adalah :
1. Puskesmas Padang Bulan adalah salah satu dari dua puskesmas yang ditunjuk oleh Dinas Kesehatan Kota Medan sebagai puskesmas percontohan untuk penilaian akreditasi, dengan adanya penilaian akreditasi maka akan berpengaruh dengan kinerja tenaga kesehatan dalam pencapaian pelaksanaan program yang dilaksanakan di Puskesmas Padang Bulan.
2. Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas Padang Bulan jumlah kasus penderita diabetes mellitus (DM) pada tahun 2014 sebanyak 1100 kasus dan terjadi peningkatan ditahun 2015 sebanyak 1453 kasus. Penulis melihat adanya penigkatan kasus, seolah-olah program yang dilaksanakan kurang berhasil, padahal menurut pihak puskesmas, mereka telah
menjalankan program PROLANIS dengan baik. Sehingga penulis ingin meneliti dimana letak permasalahannya. Apakah masalahnya dikarenakan kurangnya pelaksanaan program ? kurangnya biaya ? atau kurangnya keterlibatan masyarakat / pasien ? atau ada hal-hal lain.
3.2.2 Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2016 - Selesai.
3.3 Informan Penelitian
Pemilihan informan berdasarkan asas kesesuaian dan asas kecukupan.Pemilihan informan berdasarkan asas kesesuaian adalah informan yang memiliki pengetahuan yang berkaitan dengan topik penelitian.Pemilihan informan berdasarkan asas kecukupan adalah informan yang dapat menggambarkan seluruh fenomena yang terkait dengan topik penelitian. Para informan penelitian ini adalah :Kepala Puskesmas, Petugas Puskesmas PROLANIS, Dokter Puskesmas, Masyarakat (penderita diabetes melitus).
3.4 Metode Pengumpulan Data 3.4.1 Data Primer
Data primer diperoleh melalui:
1. Wawancara mendalam (in-depth interview) kepada informan dengan berpedoman pada panduan wawancara yang telah dipersiapkan.
2. Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi tidak berstruktur yaitu observasi yang dilakukan tanpa menggunakan pedoman
observasi. Pada pengamatan ini peneliti hanya mengembangkan suatu pengamatannya terhadap suatu objek yang berkaitan dengan fokus penelitian (Noor, 2013).
3.4.2 Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari Profil Puskesmas Puskesmas Padang Bulan 2015, serta catatan laporan puskesmas mengenai program PROLANIS di Puskesmas Padang Bulan Kecamatan Medan Baru.
3.5 Triangulasi
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik pemeriksaan keabsahan data triangulasi dengan sumber data. Triangulasi dengan sumber data “berarti menggali kebenaran informasi tertentu melalui berbagai metode dan sumber perolehan data.
Misalnya, selain melalui wawancara dan observasi, peneliti bisa menggunakan observasi, dokumen tertulis,dan gambar atau foto. Tentu masing-masing cara itu akan menghasilkan bukti atau data yang berbeda, yang selanjutnya akan memberikan pandangan (insights) yang berbeda pula mengenai fenomena yang diteliti. Berbagai pandangan itu akan melahirkan keluasan pengetahuan untuk memperoleh kebenaran handal. Hasil dari perbandingan yang diharapkan adalah berupa kesamaan atau alasan-alasan terjadinya perbedaan (Lexy J. Moleong, 2012).
3.6 Teknik Analisis Data
Untuk menganalisis pelaksanaan PROLANIS di Puskesmas Padang Bulan, dilakukan analisis secara kualitatif berdasarkan keterangan serta alasan yang dinyatakan oleh informan dengan menggunakan teknik analisis domain (domain
analysis), yaitu menjelaskan secara utuh tentang objek penelitian berdasarkan
jawaban dan keterangan yang diperoleh dari informan (Bungin, 2010), selanjutnya disajikan dan dibahas berdasarkan teori yang terkait dan dilakukan pengambilan kesimpulan.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
4.1.1 Letak Geografis Puskesmas Padang Bulan Kota Medan
Puskesmas Padang Bulan terletak di Jalan Jamin Ginting, Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Medan Baru. Batas wilayahnya yaitu :
1. Sebelah Utara : Kecamatan Medan Petisah
2. Sebelah Selatan : Kecamatan Medan Johor dan Kecamatan Medan Selayang 3. Sebelah Timur : Kecamatan Medan Sunggal dan Medan Selayang
4. Sebelah Barat : Kecamatan Medan Polonia dan Medan Johor
Puskesmas Padang Bulan mencakup enam kelurahan, yaitu : Titi Rantai, Padang Bulan, Merdeka, Babura, Petisah Hulu, dan Darat dengan jumlah penduduk yang dicakup oleh Puskesmas Padang Bulan sebanyak 43.118 jiwa yang terdiri dari 63 lingkungan dan 11.349 kepala keluarga.
Tabel 4.1 Jumlah Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Tahun 2016
Sumber : Kecamatan Medan Baru, 2016
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa distribusi penduduk di wilayah kerja Puskesmas Padang Bulan paling banyak di Kelurahan Titi Rantai dan distribusi penduduk paling sedikit yaitu di Kelurahan Darat.
Tabel 4.2 Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Tahun 2016
No Kelurahan Laki-laki Perempuan Jumlah 1. Titi Rantai 4.365 4.433 8.798
2. Padang Bulan 4.204 4.279 8.483 3. Merdeka 4.052 4.197 8.249 4. Babura 4.077 4.276 8.353 5. Petisah Hulu 3.325 3.588 6.913 6. Darat 1.129 2.322 2.322 Jumlah 21.152 21.966 43.118
Sumber : Kecamatan Medan Baru, 2016
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk perempuan lebih banyak dari penduduk laki-laki yaitu 21.966 jiwa dari total jumlah penduduk.
Tabel 4.3 Sarana Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan Kecamatan Medan Baru adalah Prakter Dokter Spesialis Swasta, yaitu ada sebanyak 63 tempat.
Tabel 4.4 Data Tenaga Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Tahun 2016
Tenaga Kesehatan Jumlah
Dokter Spesialis 1
Dokter Umum 7
Dokter Gigi 5
Apoteker 1
Asisten Apoteker (D3) 1
Asisten Apoteker (SMK) 1
Sarjana Non Medis 4
DIV Kebidanan 1
DIII Kebidanan 7
Bidan 4
Keperawatan (Ners) 1
Sarjana Keperawatan 2
D3 Keperawatan 5
Perawat 2
Petugas Sanitasi Kesling 1
DIV Fisioterapi 2
DIII Analis 1
Analis 1
Nutrisionis 2
4.1.2 Karakteristik Puskesmas Padang Bulan Kota Medan
Visi Puskesmas Padang Bulan Kota Medan yaitu “Mewujudkan Masyarakat Kecamatan Medan Baru yang Sehat Mandiri dan Berkeadilan”. Adapun misi untuk mewujudkan visi dari Puskesmas Padang Bulan Kota Medan tersebut ialah :
1) Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kecamatan Medan Baru
2) Meningkatkan kualitas SDM kesehatan yang profesional dan berkomitmen tinggi
3) Meningkatkan tata kelola Puskesmas yang baik melalui perbaikan sistem informasi dan manajemen Puskesmas yang profesional, akuntabel, efektif dan efisien
4) Mewujudkan pembangunan kesehatan yang berintegrasi lintas program dan lintas sektoral
5) Meningkatkan peran serta masyarakat demi tercapainya kemandirian masyarakat dalam hidup sehat
4.2 Karakteristik Informan
Pemilihan informan berdasarkan asas kesesuaian dan asas kecukupan.
Pemilihan informan berdasarkan asas kesesuaian adalah informan yang memiliki pengetahuan yang berkaitan dengan topik penelitian. Pemilihan informan berdasarkan asas kecukupan adalah informan yang dapat menggambarkan seluruh fenomena yang terkait dengan topik penelitian. Para informan penelitian ini adalah : Kepala Puskesmas, Petugas Puskesmas PROLANIS, Dokter Puskesmas, Masyarakat (penderita diabetes melitus). Adapun karateristik informan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Informan terdiri dari petugas PROLANIS 2. Informan terdiri dari perempuan dan laki-laki
3. Peserta yang rutin hadir pada pelaksanaan PROLANIS 4. Peserta yang jarang hadir pada pelaksanaan PROLANIS
5. Peserta yang tempat tinggal jauh yang rutin hadir pada pelaksanaan PROLANIS.
6. Peserta yang tempat tinggal jauh yang jarang hadir pada pelaksanan PROLANIS
Matriks 4.5 Identitas Informan Penelitian
No Informan Jenis Umur Pendidikan Jabatan Kelamin Terakhir
1. Informan 1 Perempuan 52 S2 Kepala Puskesmas 2. Informan 2 Perempuan 34 S1 Dokter
3. Informan 3 Perempuan 34 DIII Petugas Prolanis 4. Informan 4 Perempuan 63 SMA Penderita DM
5. Informan 5 Laki-laki 65 S1 Penderita DM 6. Informan 6 Perempuan 58 S1 Penderita DM 7. Informan 7 Laki-laki 61 SMA Penderita DM
Dari matriks di atas dapat dilihat bahwa informan dalam penelitian ini terdiri dari tujuh informan, yaitu terdiri dari satu Kepala Puskesmas Padang Bulan yang berusia 52 tahun dengan pendidikan S2, satu Dokter Puskesmas Padang Bulan yang berusia 32 tahun dengan pendidikan S1, satu informan petugas PROLANIS Puskesmas Padang Bulan yang berusia 34 tahun dengan pendidikan D3 kebidanan, dua informan perempuan penderita diabetes melitus yang berusia 63 tahun pendidikan SMA dan 58 tahun pendidikan S1, dan dua informan laki-laki penderita diabetes mellitus yang berusia 65 tahun pendidikan S1 dan 61 tahun pendidikan SMA.
4.3 Pelaksanaan PROLANIS dalam Program Penanggulangan Diabetes Melitus (DM) di Puskesmas Padang Bulan
4.3.1 Pernyataan Informan tentang pelaksanaan PROLANIS di Puskesmas Padang Bulan
Matriks 4.6 Matriks pernyataan informan tentang pelaksanaan PROLANIS di Puskesmas Padang Bulan
Informan Pernyataan
1 Pelaksanaan PROLANIS di Puskesmas Padang Bulan ini sudah cukup baik, seperti yang sudah ibu katakan masyarakatnya tidak antusias, jadi bagaimana mau sukses programnya kalau pesertanya tidak ada yang perduli tidak mau mandiri, kan jadi susah kalau seperti itu.
2 Dalam melaksanakan PROLANIS kita satu tim pasti melakukan yang terbaik, setiap kontrol atau mengambil obat pasti selalu diingatkan untuk senam dan edukasi, tapi ketika kegiatan ehh yang datang sedikit sekali, yah mau gimana.. tapi kalau untuk kontrol dan mengambil obat selalu datang.
3 Wahh, kalau pelaksanaan senam sama edukasi kita siapkan semaksimal mungkin, tapi itu tadi saat kakak sudah mempersiapkan semua ehhh pesertanya yang sedikit… yahhh mau gimana lagi… ya kalau sudah jamnya kita mulai ajalah dengan jumlah peserta yang ada.
4 Kalau senamnya mantap, kalau ibu gak ada kerjaan pasti ibu datang orang enak lucu-lucu orang ini ketawa ajalah kami disini semua, cuma ya harus pagi datangnya itu yang buat susah karena kerjaan dirumah banyak jadi susah buat datang senam, selesai senam baru edukasi, seru kali lah semuanya ibu rasa.
5 Waduh.. tidak pernah saya ikut senam sama edukasi itu, hanya kontrol sama ngambil obat saja saya. Karena harus pagi itu kan agak susah mengatur waktunya, jadi senam dirumah sajalah.
6 Senamnya sih bagus dek, Cuma saya saja yang malas gerak. Dirumah saja udah capek banyak yang mau dikerjakan malas senam lagi.
7 Senamnya saya suka, karna saya suka makanya saya rajin datang.
Apalagi kalau instrukturnya cantik, ohh semakin semangat saya senamnya.
Dari matriks di atas dapat kita lihat, tiga informan menyatakan pelaksanaan prolanis sudah baik tapi masyarakat kurang antusias. Dua informan menyatakan bahwa pelaksanaan senam dan edukasi mantap cuma susah karena jadwalnya pagi, dan satu informan lagi menyatakan tidak pernah ikut senam dan edukasi karena jadwalnya pagi.
4.3.2 Pernyataan Informan tentang ketersediaan tenaga pelaksana PROLANIS
Matriks 4.7 Matriks pernyataan informan tentang ketersediaan tenaga pelaksana PROLANIS
Informan Pernyataan
1 Tenaga pelaksana PROLANIS di puskesmas ini sudah sangat bagus ya, tapi ibu lihat welcome dari masyarakat tidak antusias, artinya tidak ada yang proaktif, yang proaktif hanya kita aja.
2 Saya sebagai dokter yang ditugaskan untuk PROLANIS pasti akan memberikan pelayanan terbaik, apalagi yang saya hadapi hamper rata-rata orang tua, jadi harus sabar dan selalu saya ingatkan juga untuk pantangan-pantangan makanan ataupun minuman yang harus dikurangi bahkan yang dihindari, selalu saya ingatkan dan saya ajak terus agar terus rutin ikut klub program PROLANIS, yang pasti dalam melaksanakan tugas saya akan melakukan yang terbaik demi kebaikan bersama.
3 Kalau tenaga pelaksana PROLANIS biasanya kakak selalu mengajak orang promkes, lansia, sama posbindu untuk pelaksanaan senam, istilahnya gantian, sekali-kali kakak juga bantuin mereka jadi semangat kan kalau rame, dan pelaksanaan pun jadi maksimal dan peserta pun merasa terperhatikan
4 Dokternya ramah, ada kalau mau ibu apaa… apaa… apalah… selalu diperiksa gitu, apa ya ohh tensi, gulanya juga, kalau senamnya enak
4 Dokternya ramah, ada kalau mau ibu apaa… apaa… apalah… selalu diperiksa gitu, apa ya ohh tensi, gulanya juga, kalau senamnya enak