• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aktivitas Makan dan Minum

Dalam dokumen AKTIVITAS HARIAN DAN INTERAKSI SOSIAL SU (Halaman 31-35)

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.4 Aktivitas Harian

5.4.1 Aktivitas Makan dan Minum

10 15 20 25 30 35 40 45 RETIH JULEHA ASMARA jenis aktivitas p e rs e n ( % )

Gambar 5.5 Persentase aktivitas harian.

5.4.1 Aktivitas Makan dan Minum

Aktivitas makan mencakup dimulai dari mencari makan. Mencari makan dilakukan dengan melihat-lihat lingkungan sekitar, dan terkadang mengorek-ngorek tanah, kemudian biasanya mencoba-coba memakan makanan yang baru atau belum pernah dimakan. Aktivitas makan ini juga mencakup memilih makanan, memasukkan makanan, mengunyah, dan menelan serta minum.

Satu frekuensi makan dihitung hingga seluruh aktivitas tersebut di atas dilakukan dalam waktu yang diapit oleh aktivitas lainnya.

Pemberian pakan rutin dilakukan pada sekitar pukul 08.00, 11.00, dan 15.00 oleh keeper. Pakan yang diberikan pun bervariasi pada setiap waktu, menu pakan pagi hari biasanya hampir sama dengan sore hari, biasanya terdiri dari ubi, jagung, alpukat, bengkoang, kacang panjang, selada, kacang, sirsak, mentimun, sosin, beberapa jenis dedaunan dengan kombinasi yang berbeda-beda, sedangkan dan pada siang hari biasanya diberi pakan dedaunan saja, biasanya daun kaliandra.

07.00 -07.3 0 08.00 -08.3 0 09.00 -09.3 0 10.00 -10.3 0 11.00 -11.30 12.00 -12.3 0 13.00 -13.3 0 14.00 -14.3 0 15.00 -15.3 0 0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 3.50 4.00 4.50 5.00 RETIH JULEHA ASMARA waktu fr e k u e n s i (k a li )

Gambar 5.6Frekuensi aktivitas makan dan minum per 30 menit.

Aktivitas makan akan meningkat ketika keeper memberi pakan rutin pada jam yang telah ditentukan. Perilaku makan ini mempunyai tiga titik puncak yang dirata-ratakan yaitu pada pukul 07.00-08.00. 10.00-12.00 dan 15.00-16.00. Ketiga waktu ini merupakan waktu pemberian pakan, oleh karena ini di ketiga waktu tersebut aktivitas makan sangat tinggi. Aktivitas makan terlihat bahkan sebelum keeper memberi pakan, mereka mencar-cari

makanan yang ada di dalam kandang kemudian memakannya. Oleh karena itu, sebelum waktu pemberian pakan, aktivitas makan sudah terlihat tinggi.

Persen aktivitas makan pada Retih seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 5.6 sebesar 14,53%, merupakan aktivitas tertinggi ketiga setelah lokomosi dan istirahat. Pada Juleha yang ditunjukkan grafik 3 memiliki persen aktivitas makan sebesar 23,03%, merupakan aktivitas tertinggi kedua setelah istirahat. Asmara mempunyai persen aktivitas makan sebesar 18,33%. Retih dan Asmara memang lebih aktif dibandingkan dengan Juleha, oleh karena itu persen aktivitas lokomosi mereka lebih tinggi dibandingkan dengan persen aktivitas makan.

Dalam hal pilihan pakan, Retih, Juleha dan Asmara selalu memilih ubi untuk dimakan terlebih dahulu, kemudian jagung, kacang, mentimun, dan jenis pakan lainnya. Alpukat serta jenis dedaunan selalu menjadi pilihan terakhir. Ketiga surili ini benar-benar pemilih dalam hal makanan, karena tidak begitu menyukai pakan dedaunan, mereka tidak akan memakannya sebelum jenis pakan lainnya habis dimakan.

Perilaku makan sebelum mengambil makanan, mereka selalu memilih dan mendahulukan makanan yang mereka sukai, biasanya ubi dan jagung. Surili tidak membaui makanan mereka sebelum dimakan. Makanan diambil dengan menggunakan tangan, baik tangan kiri maupun tangan kanan dengan posisi duduk di tempat pakan. Jika makanan yang diambil mempunyai kulit seperti kacang, maka mereka akan mengupasnya terlebih dahulu, jika makanan tersebut berupa ubi mereka tidak akan memakan bagian kulitnya kemudian membuangnya, dan bagian-bagian lain dari makanan yang sulit dan tidak enak dimakan biasanya mereka akan memisahkannya lalu kemudian membuangnya.

Retih, Juleha dan Asmara menggunakan gigi depan untuk memotong makanan, jika kesulitan menggunakan gigi depan biasanya mereka akan menggunakan gigi taring ataupun gigi gerham atau gigi belakang untuk memotong. Seperti pada mengupas biji buah sirsak, biji tersebut dimasukkan ke dalam mulut kemudian di gigit menggunakan gigi gerham, mengeluarkannya kembali dan mengambil bagian dalam biji, bagian luar biji yang keras kemudian dibuang. Cara mengunyah juga cenderung cepat, dalam satu detik mereka bisa mengunyah 3 sampai 5 kali kunyahan. Retih, Juleha dan Asmara dapat mengenali makanan dengan cara visualisasi, hal ini terlihat pada saat memilih makanan yang ada dengan cara dilihat. Sama halnya ketika mendapatkan makanan yang baru bagi mereka seperti dedaunan liar yang ada di dalam kandang ataupun dedaunan dari pengayaan (enrichment) kandang, mereka mengetahui makanan tersebut enak atau tidak dengan cara dicicipi. Tidak ada perilaku membaui sebelum makan, sehingga perlu kajian lebih dalam mengenai penginderaan pada surili.

Pakan yang diberikan sebisa mungkin disesuaikan dengan pakan alami mereka. Namun, sebagian besar dari mereka lebih menyukai pakan hasil perkebunan dibandingkan dengan pakan alami. Pemberian pakan alami ini sangat penting sebagai pengenalan kepada habitatnya dan pembelajaran bagi mereka nanti ketika sudah dilepasliarkan. Maka dari itu, satwa yang tidak mau memakan pakan alami dianggap belum layak untuk dilepasliarkan.

Retih, Juleha dan Asmara sangat jarang melakukan aktivitas minum, dilihat dari frekuensi aktivitas minum yang paling sedikit di antara aktivitas lainnya. Bahkan selama waktu pengamatan Retih tidak minum, aktivitas minum Juleha teramati sebanyak dua kali, sedangkan Asmara sebanyak empat kali.

Surili melakukan aktivitas minum tidak berdampingan dengan makan. Aktivitas minum ini tidak terkait dengan waktu dan teramati tidak pada saat setelah atau sebelum makan. Seperti Asmara yang minum ketika melihat Juleha minum dan

setelah melakukan aktivitas istirahat, bahkan Asmara minum pada saat Retih dan Juleha saling berkejaran.

Meskipun sangat jarang melakukan aktivitas minum, surili tetap terhidrasi dengan baik dari sumber makanan. Pakan mentah mengandung lebih banyak air dibandingkan dengan makanan yang biasa dikonsumsi manusia yang telah dimasak terlebih dahulu, karena proses pemanasan dalam pemasakan dapat menghilangkan banyak air.

Air minum di dalam kandang tersedia di dalam mangkuk yang diletakkan disamping tempat pakan. Biasanya dalam beberapa hari air akan diganti dengan yang bersih. Hal ini memperlihatkan bahwa saking jarangnya minum, bahkan selama beberapa hari air yang ada dalam satu mangkuk kecil tidak habis diminum.

Dalam dokumen AKTIVITAS HARIAN DAN INTERAKSI SOSIAL SU (Halaman 31-35)

Dokumen terkait