JUDGEMENTS Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai
5. AKUISISI ACQUISITION
a. PT Bumi Sawindo Permai (“BSP”) a. PT Bumi Sawindo Permai (“BSP”)
Pada tanggal 17 Oktober 2014, Perusahaan mengakuisisi secara tidak langsung 99,9% kepemilikan saham BSP dengan harga Rp861 miliar (nilai penuh) melalui BMI, entitas anak
yang dimiliki oleh Perusahaan dengan
kepemilikan 99,99%.
On 17 October 2014, the Company acquired an indirect interest in 99.9% of the shares of BSP for Rp861 billion (full amount) through BMI, a 99.9% owned subsidiary of the Company.
BSP merupakan perusahaan dengan kegiatan
usaha perkebunan kelapa sawit dan
pengolahan hasil turunan kelapa sawit yang berdomisili di Tanjung Enim, Sumatera Selatan.
BSP‟s activities include operating palm oil plantations and palm processing located in Tanjung Enim, South Sumatra.
Tabel berikut merangkum harga perolehan akuisisi BSP dan jumlah aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih pada tanggal akuisisi.
The following table summarises the consideration paid for acquisition of BSP and the amounts of the assets acquired and liabilities assumed recognised at the acquisition date.
17 Oktober/October 2014
Harga perolehan Consideration
- Kas yang dibayar 861,288 Cash paid
-Jumlah yang diakui atas aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih:
Recognised amount of identifiable assets acquired and liabilities assumed:
Kas dan setara kas 16,693 Cash and cash equivalents
Piutang usaha dan lain-lain 42,602 Trade and other receivables
Persediaan 4,611 Inventories
Beban dibayar di muka 2,620 Prepayments
Pajak dibayar di muka 383 Prepaid taxes
Aset tetap 506,353 Fixed assets
Tanaman perkebunan 307,581 Plantations
Beban pengembangan tangguhan 590,897 Deferred development expenditure
Pinjaman bank (354,224) Bank borrowings
Utang usaha (7,753) Trade payables
Beban akrual (14,813) Accrued expenses
Utang pajak (4,596) Tax payables
Hutang sewa (94) Lease payable
Provisi imbalan pascakerja (4,665) Provision for post-employment benefits
Liabilitas pajak tangguhan (219,215) Deferred tax liabilities
Liabilitas perpajakan kontijensi (5,000) Contingent tax liabilities
Nilai wajar aset neto teridentifkasi Fair value of identifiable
yang diperoleh 861,380 net assets acquired
Kepentingan non-pengendali (92) Non-controlling interest
a. PT Bumi Sawindo Permai (“BSP”) (lanjutan) a. PT Bumi Sawindo Permai (“BSP”) (continued) Tabel berikut ini merupakan rekonsiliasi arus
kas yang dibayarkan dan diperoleh atas akuisisi BSP.
The following table is the reconciliation of cash paid and acquired from the acquisition of BSP.
17 Oktober/October 2014
Imbalan kas yang dibayar 861,288 Cash consideration
Dikurangi saldo kas yang diperoleh: Less balance of cash received
- Kas dan setara kas (16,693) Cash and cash equivalents
-Arus kas keluar aktivitas investasi 844,595 Cash outflow investing activities
Pada perjanjian jual beli saham bersyarat, BMI dan pemegang saham BSP sebelumnya, PT
Mahkota Andalan Sawit (“MAS”) dan Mily
menyepakati untuk menahan imbalan yang dialihkan atas akuisisi BSP senilai Rp5 miliar sebagai jaminan atas kewajiban perpajakan yang timbul pada periode keuangan sebelum akuisisi. Kewajiban perpajakan tersebut sepenuhnya ditanggung oleh MAS. Atas kesepakatan ini, BMI mengakui liabilitas perpajakan kontijensi senilai Rp5 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2014, BMI berkeyakinan bahwa nilai nominal liabilitas perpajakan kontijensi telah merefleksikan nilai wajarnya.
In the conditional share sale and purchase agreement, BMI and BSP‟s previous shareholders, PT Mahkota Andalan Sawit (“MAS”) and Mily, agreed that BMI would retain consideration amounting to Rp5 billion as a guarantee for taxation liabilities incurred from the financial period prior to the acquisition. The taxation liabilities should be borne by MAS. Related to this clause, BMI recognised contingent tax liabilities amounting to Rp5 billion. As of 31 December 2014, BMI believes that the nominal value of contingent tax liabilities reflects its fair value.
Biaya terkait akuisisi telah dibebankan pada beban administrasi dan umum pada laporan laba rugi untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014.
Acquisition related costs have been charged to general and administrative expenses in the profit or loss for the year ended 31 December 2014.
Dari seluruh nilai piutang senilai Rp42,6 miliar, piutang senilai Rp41,5 miliar merupakan piutang dari MAS, pemegang saham BSP sebelumnya. MAS telah membayar seluruh piutang tersebut setelah tanggal akuisisi. Manajemen berpendapat bahwa seluruh nilai piutang merupakan piutang tertagih.
From the trade and other receivables balance amounting to Rp42.6 billion, receivables amounting to Rp41.5 billion represent receivable from MAS, BSP‟s previous shareholder. MAS has fully paid the receivables subsequent to the acquisition date. Management is of the opinion that all receivable balances are collectible.
Nilai wajar dari kepentingan non-pengendali pada BSP, diestimasikan dengan menggunakan
harga pembelian yang dibayar untuk
mengakuisisi 99,99% kepentingan di BSP.
The fair value of the non-controlling interest in BSP, was estimated by using the purchase price paid for acquisition of the 99.99% interest in BSP.
Manajemen berpendapat bahwa transaksi kombinasi bisnis yang dilakukan oleh Grup telah sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan.
Management believes that the business combination transaction entered into by the Group was in compliance with the relevant Financial Services Authority regulations.
5. AKUISISI (lanjutan) 5. ACQUISITION (continued)
b. PT Satria Bahana Sarana (“SBS”) b. PT Satria Bahana Sarana (“SBS”)
Pada tanggal 28 Januari 2015, Perusahaan melalui BMI, entitas anak Perusahaan, mengakuisisi kepemilikan saham atas PT
Satria Bahana Sarana (“SBS”).
On 28 January 2015, the Company, through BMI, a subsidiary, acquired ownership of PT Satria Bahana Sarana (“SBS”) shares.
BMI melakukan pembayaran setoran modal sebesar Rp48 miliar untuk memperoleh kepemilikan 95% atas saham SBS.
BMI made a capital contribution amounting to Rp48 billion to acquire 95% ownership of SBS‟ shares.
SBS merupakan perusahaan dengan kegiatan usaha dalam bidang pengangkutan darat, pembangunan, perdagangan, pertambangan, perbengkelan, dan jasa. Kantor pusat SBS berlokasi di Jakarta.
SBS‟s activities include transportation, construction, trading, mining, workshop, and services. SBS' home office is located at Jakarta.
Tabel berikut merangkum harga perolehan akuisisi SBS dan jumlah aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih pada tanggal akuisisi.
The following table summarises the consideration paid for acquisition of SBS and the amounts of the assets acquired and liabilities assumed recognised at the acquisition date.
28 Januari/January 2015
Harga perolehan Consideration
- Kas yang dibayar 48,000 Cash paid -
Jumlah yang diakui atas aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih:
Recognised amount of identifiable assets acquired and liabilities assumed:
Kas dan setara kas 53,332 Cash and cash equivalents
Piutang usaha dan lain-lain 35,646 Trade and other receivables
Beban dibayar di muka 2,775 Prepayments
Pajak dibayar di muka 8,384 Prepaid taxes
Persediaan 4,617 Inventories
Aset tetap 160,253 Fixed assets
Aset tidak berwujud 130,264 Intagible assets
Godwill 12,886 Goodwill
Utang usaha (58,009) Trade payables
Utang lain-lain (40,191) Other payables
Pinjaman dari pemegang saham (9,417) Loan from shareholder
Beban akrual (616) Accrued expenses
Utang pajak (6,009) Tax payables
Utang pembiayaan list (56,829) Lease payable
Pinjaman bank (186,560) Bank borrowings
Nilai wajar aset neto teridentifkasi Fair value of identifiable
yang diperoleh 50,526 net assets acquired
Kepentingan non-pengendali (2,526) Non-controlling interest
b. PT Satria Bahana Sarana (“SBS”) (lanjutan) b. PT Satria Bahana Sarana (“SBS”) (continued)
Tabel berikut ini merupakan rekonsiliasi arus kas yang dibayarkan dan diperoleh atas akuisisi SBS.
The following table is the reconciliation of cash paid and acquired from the acquisition of SBS.
28 Januari/January 2015
Imbalan kas yang dibayar 48,000 Cash consideration
Dikurangi saldo kas yang diperoleh: Less balance of cash received
- Kas dan setara kas (53,332) Cash and cash equivalents -
Arus kas masuk dari aktivitas investasi (5,332) Cash inflow from investing activities
Biaya terkait akuisisi telah dibebankan pada beban administrasi dan umum pada laporan laba rugi untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014.
Acquisition related costs have been charged to general and administrative expenses in the profit or loss for the year ended 31 December 2014.
Dari seluruh nilai piutang kotor senilai Rp47,3
miliar, manajemen berpendapat bahwa
Rp35,5miliar dari total keseluruhan piutang merupakan piutang tertagih.
From the gross trade receivable balance amounting to Rp47.3 billion, management is of the opinion that Rp35.5 billion of total receivable balances are collectible.
Nilai wajar dari kepentingan non-pengendali
pada SBS, diestimasikan dengan
menggunakan harga pembelian yang dibayar untuk mengakuisisi 95% kepentingan di SBS.
The fair value of the non-controlling interest in SBS, was estimated by using the purchase price paid for acquisition of the 95% interest in SBS.
Jika SBS dikonsolidasi sejak 1 Januari 2015, tidak ada perbedaan material yang terjadi pada laporan laba rugi proforma SBS.
Had SBS been consolidated form 1 January 2015, there are no material differences in SBS' statements of proforma profit or loss.
Manajemen berpendapat bahwa transaksi kombinasi bisnis yang dilakukan oleh Grup telah sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan.
Management believes that the business combination transaction entered into by the Group was in compliance with the relevant Financial Services Authority regulations.