• Tidak ada hasil yang ditemukan

B. Perjanjian Kinerja

III. AKUNTABILITAS KINERJA

E. Sistematika

Sistematika penyajian LAKIP Badan Litbang Kehutanan tahun 2013 mengacu pada format yang sudah diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), sebagai berikut:

BAB I – Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas latar belakang, maksud dan tujuan penyusunan dan penyampaian LAKIP, serta gambaran umum organisasi Badan Litbang Kehutanan.

BAB II – Perencanaan dan Perjanjian Kinerja, menjelaskan beberapa hal penting dalam perencanaan dan perjanjian kerja (dokumen penetapan kinerja). BAB III – Akuntabilitas Kinerja, menjelaskan pencapaian sasaran-sasaran

organisasi, analisis pencapaian kinerja Badan Litbang Kehutanan dikaitkan dengan pertanggungjawaban publik terhadap pencapaian sasaran strategis untuk tahun 2013.

BAB IV – Penutup, menjelaskan kesimpulan menyeluruh dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan Litbang kehutanan tahun 2013 dan menguraikan rekomendasi yang diperlukan bagi perbaikan kinerja di masa datang.

12

A. Rencana Strategis

Perencanaan Strategis disusun sebagai pedoman pelaksanaan tugas dan fungsi dalam kurun waktu tertentu secara sistematis, terarah dan terpadu. Perencanaan ini memperhitungkan analisis situasi baik faktor internal maupun faktor eksternal serta isu-isu strategis lainnya. Dalam rencana strategis disusun visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, program dan strategi pencapaiannya yang disesuaikan dengan tupoksi serta kemampuan seluruh unit kerja lingkup Badan Litbang Kehutanan. Rencana Strategis Badan Litbang Kehutanan 2010-2014 merupakan penjabaran dari Renstra Kementerian Kehutanan 2010-2014.

1. Visi dan Misi

Visi Badan Litbang Kehutanan mencerminkan posisi dan fungsi Badan Litbang Kehutanan dalam konteks visi Kementerian Kehutanan yaitu “Terwujudnya kelestarian hutan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat”. Berdasarkan Rencana Strategis Badan Litbang Kehutanan Tahun 2010-2014 telah ditetapkan visi Badan Litbang Kehutanan, yaitu:

Adapun makna yang terkandung di dalam visi tersebut adalah:

• Lembaga penyedia IP TEK Kehutanan yang terkemuka merupakan prestasi yang ingin dicapai Badan Litbang Kehutanan yaitu mendapatkan kepercayaan publik sebagai lembaga penghasil Iptek Kehutanan yang kredibel dan mampu menjawab kebutuhan pengguna dan tantangan pembangunan sektor kehutanan. • P engelolaan hutan lestari adalah tujuan utama sektor kehutanan untuk

mewujudkan kegiatan pengelolaan hutan yang di dalamnya mencakup kelestarian ekonomi, kelestarian sosial, dan kelestarian ekologi (lingkungan) secara seimbang dan harmonis. Iptek yang dihasilkan Badan Litbang Kehutanan

“Menjadi lembaga penyedia IPTEK Kehutanan yang terkemuka dalam mendukung terwujudnya pengelolaan hutan lestari untuk kesejahteraan

13 harus mampu mendukung praktik-praktik kehutanan yang sesuai dengan prinsip-prinsip pengelolaan hutan lestari.

• Kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan adalah muara dari pengelolaan hutan lestari yaitu terwujudnya kesejahteraan bagi masyarakat pada umumnya maupun masyarakat yang berada di dalam dan di sekitar hutan. Manfaat dari kegiatan pengelolaan hutan harus dirasakan secara adil tidak hanya oleh usaha besar tapi juga oleh masyarakat yang kehidupan dan penghidupannya terkait dengan hutan.

Untuk mengaktualisasikan peran IPTEK Kehutanan dalam pembangunan Kehutanan yang berkelanjutan yang mendukung peningkatkan kesejahteraan masyarakat, maka ditetapkan misi Badan Litbang Kehutanan, sebagai berikut:

Makna yang terkandung di dalam misi tersebut adalah:

• Penguasaan dan kemanfaatan Iptek harus menjadi satu kesatuan karena pada dasarnya temuan Iptek harus dapat dimanfaatkan lebih lanjut untuk mendukung perbaikan dalam berbagai aspek kehidupan.

• Unsur pendukung kelitbangan mempunyai peran penting untuk menjamin keberlangsungan kegiatan litbang serta menjaga dan meningkatkan kualitas hasilnya.

2. Tujuan dan Sasaran

Sejalan dengan visi dan misi yang telah ditetapkan pada Renstra 2010-2014, tujuan dan sasaran yang akan dicapai oleh Badan Litbang Kehutanan pada akhir periode (tahun 2014) ialah:

(4) Menyelenggarakan kegiatan penelitian dan pengembangan yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan pengguna serta mampu menjawab tantangan dan akar permasalahan sektor kehutanan dengan sasaran strategis tercapainya 100% luaran paket IPTEK Kehutanan, yaitu : setiap kegiatan litbang harus

a. Meningkatkan penguasaan dan kemanfaatan IPTEK Kehutanan. b. Memantapkan unsur pendukung kelitbangan.

14

mampu menghasilkan atau berkontribusi dalam menghasilkan IPTEK dasar atau terapan.

(5) Meningkatkan kemanfaatan dan penerapan hasil litbang dengan sasaran strategis tercapainya 60% paket IPTEK Kehutanan diadopsi atau dimanfaatkan pengguna, yaitu : minimal 60% dari IPTEK dasar dan terapan yang dihasilkan dapat dimanfaatkan atau diadopsi oleh pengguna baik pembuat kebijakan di lingkup Kementerian Kehutanan (opsi kebijakan), dunia usaha/industri dan masyarakat (paket teknologi dan produk), komunitas ilmiah (publikasi dalam jurnal ilmiah) serta pihak lain yang memanfaatkan hasil litbang.

(6) Memantapkan unsur pendukung kelitbangan dengan sasaran strategis terfasilitasinya perencanaan, evaluasi, pelaporan, komunikasi hasil litbang, serta optimalnya dukungan kelembagaan, pendanaan, SDM dan sarana prasarana litbang, pengelolaan KHDTK dan sumber benih.

3. Strategi P encapaian Tujuan dan Sasaran

Untuk mencapai tujuan dan sasaran di atas, Badan Litbang Kehutanan menempuh arah kebijakan dan strategi sebagai berikut :

1. Arah Kebijakan

Selaras dengan arah kebijakan dan 18 sasaran strategis Kementerian Kehutanan, khususnya dalam peningkatan peran IPTEK dalam mendukung pembangunan Kehutanan, serta mengakomodasi perkembangan lingkungan strategis terkait sektor kehutanan, maka kebijakan Badan Litbang Kehutanan 2010-2014 diarahkan pada tiga hal utama, yaitu :

1) Peningkatan kemampuan penguasaan IPTEK Kehutanan; 2) Peningkatan kemanfaatan dan penerapan IPTEK Kehutanan;

3) Pemantapan dukungan kelitbangan, meliputi perencanaan, evaluasi dan pelaporan, kerjasama, komunikasi hasil litbang, pengelolaan keuangan, SDM. serta sarana prasarana, pengelolaan KHDTK dan sumber benih.

2. Untuk mengefektifkan pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran Badan Litbang Kehutanan sesuai dengan arah kebijakan yang diterapkan, dilakukan beberapa langkah strategis, yaitu :

15 1) Konsistensi terhadap Roadmap Litbang Kehutanan 2010-2025

Roadmap ditetapkan dengan keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK. 163/MENHUT-II/2009 tanggal 3 April 2009, merupakan pedoman/acuan kegiatan litbang dan indikatif outputnya untuk periode 15 tahun ke depan. Arah kegiatan litbang diakomodasikan dalam 9 program litbang yaitu :

(1) Lansekap Hutan (2) Hutan Alam (3) Hutan Tanaman (4) Biodiversitas

(5) Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) (6) Daerah Aliran Sungai (DAS) (7) Perubahan Iklim

(8) Pengolahan Hasil Hutan (9) Kebijakan Kehutanan

Disamping 9 program litbang di atas, Badan Litbang Kehutanan menetapkan 3 program pendukung/komplemen yaitu :

(1) Penguatan Institusi dan Peningkatan Kualitas SDM

(2) Pemantapan Pelaksanaan Penelitian dan Komunikasi Hasil Litbang (3) Peningkatan Sarana dan Prasarana Litbang

2) Penyusunan Rencana Penelitian Integratif (RPI)

Berdasarkan 9 program litbang tersebut diatas, selanjutnya dijabarkan ke dalam 25 Rencana Penelitian Integratif (RPI) agar penelitian lebih terfokus, efisien dan efektif serta berorientasi pada hasil litbang. Komponen kegiatan penelitian dan luaran RPI menjadi acuan unit kerja lingkup Badan Litbang dalam melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan tahun 2010-2014.

Penelitian integratif bersifat lintas unit kerja dan melibatkan berbagai disiplin ilmu terkait untuk menjawab kompleksitas tantangan dan permasalahan sektor kehutanan secara lebih komprehensif dari sisi hulu sampai hilir.

RPI juga diarahkan untuk mendukung pencapaian 18 Sasaran Strategis Kementerian Kehutanan dengan keterkaitan yang tidak terpisahkan antara

16

aspek sosial ekonomi, sosial budaya dan ekologi dalam mendukung terwujudnya pengelolaan hutan secara berkelanjutan.

3) Penyusunan Penelitian Integratif Unggulan (PIU)

Penelitian Integratif Unggulan (PIU) adalah bagian dari satu atau lebih RPI yang dirancang untuk menghasilkan IPTEK yang menjadi unggulan masing-masing unit kerja teknis di lingkup Badan Litbang Kehutanan, untuk itu PIU harus sesuai dengan “core research “ masing-masing unit kerja pelaksana serta diupayakan dapat mencerminkan kekhasan tantangan kehutanan.

4) Restrukturisasi Program dan Kegiatan

Sesuai dengan reformulasi program dan kegiatan nasional, setiap unit eselon IIA (Puslitbang) hanya melaksanakan satu kegiatan yang mendukung Program Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kehutanan. Kegiatan untuk masing-masing Puslitbang di lingkup Badan Litbang Kehutanan adalah sebagai berikut:

(1) Kegiatan Litbang Konservasi dan Rehabilitasi (2) Kegiatan Litbang Peningkatan Produktivitas Hutan

(3) Kegiatan Litbang Keteknikan dan Pengolahan Hasil Hutan (4) Kegiatan Litbang Perubahan Iklim dan Kebijakan Kehutanan

(5) Sebagai unsur pendukung, Sekretariat Badan Litbang Kehutanan melaksanakan kegiatan generik unit kerja pendukung, yaitu Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya.

4. Kegiatan Badan Litbang Kehutanan

Dalam rangka implementasi Program Penelitian dan Pengembangan Kehutanan telah ditetapkan 5 (lima) kegiatan dengan Eselon II A sebagai penanggung jawab masing-masing kegiatan. Kegiatan-kegiatan tersebut adalah: 1. Penelitian dan Pengembangan Konservasi dan Rehabilitasi

RPI yang mendukung pencapaian IKK dan merupakan komponen kegiatan yaitu:

1) Pengelolaan Hutan Lahan Kering

17 3) Pengelolaan Hutan Rawa Gambut

4) Konservasi Flora, Fauna dan Mikroorganisme

5) Pengelolaan Kawasan Konservasi Berbasis Ekosistem 6) Pengelolaan DAS Hulu, Lintas Kabupaten, Lintas Propinsi

7) Pengelolaan Sumberdaya Lahan dan Air Pendukung Pengelolaan DAS 2. Penelitian dan Pengembangan Peningkatan Produktivitas Hutan

RPI yang mendukung pencapaian IKK dan merupakan komponen kegiatan yaitu:

1) Pengelolaan Hutan Alam Produksi

2) Pengelolaan Hutan Tanaman Penghasil Kayu 3) Agroforestry

4) Pengelolaan Dipterokarpa

5) Bioteknologi Hutan dan Pemuliaan Tanaman Hutan 6) Pengelolaan HHBK - FEMO

3. Penelitian dan Pengembangan Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan

RPI yang mendukung pencapaian IKK dan merupakan komponen kegiatan yaitu:

1) Sifat Dasar Kayu dan Bukan Kayu

2) Keteknikan dan Pemanenan Hasil Hutan 3) Pengolahan Hasil Hutan Kayu dan Bambu 4) Pengolahan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) 5) Perekayasaan Alat dan Substitusi Bahan Pembantu

4. Penelitian dan Pengembangan Perubahan Iklim dan Kebijakan Kehutanan RPI yang mendukung pencapaian IKK dan merupakan komponen kegiatan yaitu:

1) Manajemen Lanskap Berbasis Daerah Aliran Sungai (DAS) 2) Pengembangan Hutan Kota/Lanskap Perkotaan

18

4) Pengembangan Perhitungan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) Kehutanan (Inventory)

5) Penelitian Adaptasi Bioekologi dan Sosial Ekonomi Budaya Masyarakat Terhadap Perubahan Iklim

6) Penguatan Tata Kelola Kehutanan

7) Penguatan Tata Kelola Industri dan Perdagangan Hasil Hutan

5. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Badan Litbang Kehutanan

Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) pencapaian output adalah:

1) Tata kelola pemerintahan yang baik di lingkungan Badan Litbang Kehutanan sesuai kerangka reformasi birokrasi untuk menjamin kinerja yang optimal di 20 satker.

2) Tertib administrasi pengelolaan keuangan dan BMN di lingkungan Badan Litbang Kehutanan dalam rangka mewujudkan opini keuangan Kemenhut “wajar tanpa pengecualian” mulai laporan keuangan tahun 2011 sebanyak 20 satker.

3) Pengelolaan Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK).

Untuk mencapai IKK, maka dilakukan kegiatan-kegiatan pencapaian output kegiatan yaitu:

1) Rencana program dan anggaran sebanyak 20 satker per-tahun 2) Evaluasi dan pelaporan sebanyak 20 satker per-tahun

3) Sarana dan prasarana pada 20 unit kerja per-tahun

4) Peningkatan kualitas dan pembinaan SDM sebanyak 1.624 orang per-tahun

5) Pengelolaan KHDTK sebanyak 30 unit (di 34 lokasi)

6) Tatalaksana keuangan dan BMN, kerjasama, data dan informasi pada 20 satker.

19 B. Perjanjian Kinerja

Perjanjian Kinerja disusun berdasarkan Rencana Kinerja Badan Litbang Kehutanan dan merupakan bagian dari rencana tahunan. Rencana Kinerja merupakan penjabaran dari Rencana Strategis Badan Litbang Kehutanan serta Rencana Kerja Kementerian/Lembaga, Kemenhut. Disamping itu, Rencana Kinerja juga merupakan penyambung antara Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja-KL) Kementerian Kehutanan dan dokumen Kegiatan Penelitian Integratif (RPI) dengan Rencana Kerja Anggaran Badan Litbang Kehutanan (RKA-KL) Badan Litbang kehutanan setiap tahunnya.

Perancangan kegiatan secara integratif dilakukan mengingat kompleksitas permasalahan dan tantangan sektor kehutanan yang tidak memungkinkan dijawab melalui penelitian yang bersifat parsial. Penelitian integratif dilakukan dengan melibatkan berbagai disiplin ilmu, untuk menjawab persoalan secara lebih komprehensif dari hulu sampai hilir dengan keterkaitan antara aspek ekonomi, sosial budaya dan ekologi (lingkungan).

Untuk tahun 2013, Rencana Kinerja Tahunan (Form RKT) selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1. Sedangkan gambaran umum Rencana Kinerja Badan Litbang Kehutanan Tahun 2013 dapat dilihat pada matrik sebagaimana Tabel 5 berikut.

Tabel 5. Rekapitulasi Rencana Kinerja Badan Litbang Kehutanan Tahun 2013

SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET

Minimal 60% hasil penelitian dan pengembangan kehutanan dapat dimanfaatkan dalam pengambilan kebijakan, pengelolaan teknis kehutanan dan pengayaan ilmu pengetahuan, termasuk pengembangan kebijakan dan teknis yang berkaitan dengan isu-isu perubahan iklim

IPTEK dasar dan terapan yang dimanfaatkan oleh pengguna di bidang konservasi dan rehabilitasi sebanyak 7 judul

60

143 % Hasil litbang

1. Pengelolaan Hutan Lahan Kering (RPI 3) 15 Hasil litbang 2. Pengelolaan Hutan Mangrove dan Ekosistem

Pantai (RPI 4) 14 Hasil litbang 3. Pengelolaan Hutan Rawa Gambut (RPI 5) 8 Hasil litbang 4. Konservasi Flora, Fauna dan Mikroorganisme

(RPI 12) 50 Hasil litbang 5. Pengelolaan Kawasan Konservasi Berbasis

Ekosistem (RPI 13) 17 Hasil litbang 6. Sistem Pengelolaan DAS dalam Kabupaten

(Hulu) Lintas Kabupaten dan Lintas Propinsi (RPI 14)

15 Hasil litbang 7. Pengelolaan Sumber Daya Lahan dan Air

20

SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET

IPTEK dasar dan terapan yang dimanfaatkan oleh pengguna di bidang produktivitas hutan sebanyak 6 judul

60

176 % Hasil litbang

1. Pengelolaan Hutan Alam Produksi Lestari

(RPI 6) 15 Hasil litbang 2. Pengelolaan Hutan Tanaman Penghasil Kayu

(RPI 7) 43 Hasil litbang 3. Pengelolaan Hutan Penghasil HHBK-FEMO

(RPI 11) 40 Hasil litbang 4. Bioteknologi Hutan dan Pemuliaan Tanaman

Hutan (RPI 10) 39 Hasil litbang 5. Agroforestry (RPI 8) 22 Hasil litbang 6. Pengelolaan Dipterokarpa (RPI 9) 17 Hasil litbang

IPTEK dasar dan terapan yang dimanfaatkan oleh pengguna di bidang keteknikan

kehutanan dan pengolahan hasil hutan sebanyak 5 judul

60

51 % Hasil litbang

1. Sifat Dasar Kayu dan Bukan Kayu (RPI 19) 12 Hasil litbang 2. Keteknikan dan Pemanenan Hasil Hutan

(RPI 20) 6 Hasil litbang 3. Pengolahan Hasil Hutan Kayu dan Bambu

(RPI 21) 15 Hasil litbang 4. Pengolahan Hasil Hutan Bukan Kayu (RPI 22) 14 Hasil litbang 5. Perekayasaan Alat dan Substitusi Bahan

Pembantu (RPI 23) 4 Hasil litbang

IPTEK dasar dan terapan yang dimanfaatkan oleh pengguna di bidang perubahan iklim dan kebijakan kehutanan sebanyak 7 judul

60

35 % Hasil litbang

1. Manajemen Lanskap Hutan Berbasis DAS

(RPI 1) 3 Hasil litbang 2. Pengembangan Hutan Kota/Lanskap Perkotaan

(RPI 2) 5 Hasil litbang 3. Ekonomi dan Kebijakan Pengurangan Emisi dari

Deforestasi dan Degradasi (RPI 16) 3 Hasil litbang 4. Pengembangan Perhitungan Emisi Gas Rumah

Kaca (GRK) Kehutanan (Inventory) (RPI 17) 11 Hasil litbang 5. Adaptasi Bioekologi dan Sosial Ekonomi Budaya

Masyarakat terhadap Perubahan Iklim (RPI 18) 8 Hasil litbang 6. Penguatan Tata Kelola Kehutanan (RPI 24) 3 Hasil litbang 7. Pengelolaan Tata Kelola Industri dan

Perdagangan Hasil Hutan (RPI 25) 2 Hasil litbang

Terselenggaranya tugas dan fungsi Badan Litbang Kehutanan secara efektif dan efisien baik pada unit kerja di pusat maupun di daerah, dan menjadi bagian pendukung perwujudan reformasi birokrasi dan tata kelola di lingkup Kementerian Kehutanan

Tata kelola pemerintahan yang baik di lingkungan Badan Litbang Kehutanan sesuai kerangka reformasi birokrasi untuk menjamin kinerja yang optimal di 20 satker

1. Penguatan Institusi dan Peningkatan SDM 20 Satker

Diklat SDM Litbang 239 Orang

Peraturan lingkup Badan Litbang Kehutanan 1 Peraturan

Administrasi kepegawaian 32 Laporan Administrasi jabatan fungsional 6 Laporan Layanan perkantoran 12 Bulan layanan

21

SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET

2. Perencanaan, pengelolaan anggaran dan

kerjasama 20 Satker

Pengembangan hasil penelitian 15 Laporan Pengelolaan Kawasan Hutan dengan Tujuan

Khusus (KHDTK) 48 Laporan Perencanaan dan pengelolaan anggaran 80 Dokumen Hasil kerjasama teknis 27 Laporan Kajian issue actual 13 Laporan

3. Evaluasi, diseminasi dan perpustakaan 20 Satker

Hasil kegiatan dan evaluasi kinerja instansi 73 Laporan Sistem Pengawasan Internal Pemerintah (SPIP) 10 Laporan Informasi hasil penelitian/layanan data dan

informasi 52 Informasi Website instansi 14 Domain Jaringan LAN/internet 26 Titik jaringan Penyelenggaraan pertemuan ilmiah/seminar

hasil penelitian 16 Seminar Terbitan publikasi hasil penelitian/buku iptek 34 Terbitan Buku statistik instansi 154 Buku Buku perpustakaan 328 Buku Penyelenggaraan pameran/gelar teknologi hasil

penelitian 24 Pameran Pengelolaan perpustakaan 16 Laporan

4. Pengelolaan keuangan dan umum 20 Satker

Sistem Akuntansi Instansi 49 Laporan

Pengelolaan laboratorium penelitian 17 Laporan Pengelolaan herbarium 2 Laporan Pengelolaan kebun benih tanaman kehutanan/

persemaian permanen 13 Laporan

Pengelolaan

Sertifikat ISO 6 Sertifikat Pengelolaan kearsipan dan tata persuratan 15 Laporan

Jembatan 36 m2

Jaringan air 80 Meter Peralatan multimedia 22 Unit Peralatan laboratorium 230 Unit Kendaraan bermotor 22 Unit Perangkat pengolah data dan komunikasi 285 Unit Peralatan dan fasilitas perkantoran 941 Unit Gedung/bangunan 19.337 m2

Berdasarkan Rencana Kinerja tersebut, disusun Dokumen Penetapan Kinerja setelah pagu anggaran ditetapkan. Dalam dokumen tersebut, Kinerja Badan Litbang Kehutanan mencakup:

6. Ketersediaan dan kemanfaatan IPTEK dasar dan terapan di bidang konservasi dan rehabilitasi sebanyak 7 judul.

22

7. Ketersediaan dan kemanfaatan IPTEK dasar dan terapan di bidang produktivitas hutan sebanyak 6 judul.

8. Ketersediaan dan kemanfaatan IPTEK dasar dan terapan di bidang keteknikan kehutanan dan pengolahan hasil hutan sebanyak 5 judul.

9. Ketersediaan dan kemanfaatan IPTEK dasar dan terapan di bidang perubahan iklim dan kebijakan kehutanan sebanyak 7 judul.

10. Fasilitasi, koordinasi dan pelayanan dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya sebanyak 20 satker.

Dokumen Penetapan Kinerja Badan Litbang Kehutanan yang ditandatangani oleh Kepala Badan Litbang Kehutanan dan Menteri Kehutanan dapat dilihat pada Lampiran 2.

Untuk melaksanakan seluruh kegiatan tersebut, Badan Litbang Kehutanan pada tahun 2013 memperoleh dukungan dana yang bersumber dari Rupiah Murni (RM) dan Penerimaan Non Pajak (PNP) dengan total anggaran sebesar Rp. 274.414.473.000,- .

23 Secara umum Badan Litbang Kehutanan telah melaksanakan tugas pokok dan fungsinya yang diwujudkan dalam pencapaian sasaran yang telah ditetapkan untuk tahun 2013. Keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat dilihat dari pemenuhan beberapa indikator kinerja yang ditetapkan untuk masing-masing sasaran tersebut. A. Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja merupakan proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi, misi dan strateji instansi pemerintah. Proses ini dimaksudkan untuk menilai pencapaian setiap indikator kinerja guna memberikan gambaran tentang keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran. Selanjutnya dilakukan pula analisis akuntabilitas kinerja yang menggambarkan keterkaitan pencapaian kinerja kegiatan dengan program dan kebijakan dalam rangka mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi sebagaimana ditetapkan dalam rencana strategis.

Pengukuran kinerja ini dilakukan dengan menggunakan alat bantu berupa formulir Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK). Indikator kinerja yang digunakan meliputi Input, Output dan Outcome dan tiap-tiap indikator kinerja ditetapkan satuannya. Sedangkan hasil pengukuran kinerja yang berisi indikator kinerja yang dipakai rencana dan realisasi masing-masing kegiatan secara rinci dapat dilihat pada Lampiran 3.

Langkah selanjutnya setelah dilakukan pengukuran kinerja kegiatan pada masing-masing indikator kinerja adalah pengukuran pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra Badan Litbang Kehutanan Tahun 2010-2014.

Untuk membuat kesimpulan hasil pengukuran, digunakan skala pengukuran kinerja

Dokumen terkait