• Tidak ada hasil yang ditemukan

Alasan yang Membuat Tes TOEFL Dianggap Sulit

Dalam dokumen TOEFL Umum Fix (Halaman 45-49)

Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa tes TOEFL memang selalu dikatakan sebagai sebuah tes yang sangat sulit. Banyak juga yang mengatakan bahwa skor tinggi di TOEFL itu mustahil dilakukan. Sebenarnya, apa saja sih yang membuat banyak orang berpikir dan menganggap bahwa TOEFL itu sebuah ujian yang sulit?

1. Bahasa Inggris Bukan Bahasa Sehari-Hari.

Tes TOEFL adalah tes untuk mengetahui mampuan bahasa Inggris. Sederhananya ke-napa tes TOEFL begitu terasa sulit adalah karena bahasa Inggris bukanlah bahasa yang digunakan sehari-hari. berbeda ketika bahasa Inggris sudah menjadi kebiasaan yang setiap hari digunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain, pasti tes TOEFL tidak akan sesulit yang dibayangkan. Kebiasaan berkomunikasi dengan bahasa Inggris sangat berpengaruh karena ketika kita berkomunikasi dengan Bahasa Inggris, secara tidak sadar kita telah

menghafalkan vocabulary yang tidak sedikit. Semakin banyak vocabulary yang dikuasai se-makin banyak bekal untuk melancarkan Anda dalam menghadapi tes TOEFL.

2. Sudah Lupa dengan Pelajaran bahasa Inggris di Sekolah.

Biasanya yang mengikuti tes TOEFL pasti pun-ya maksud dan tujuan tertentu. Seperti misal-nya sebagai syarat kelulusan kuliah, sebagai syarat mengikuti kuliah diluar negeri, sebagai syarat mendaftar pekerjaan, dan lain se-bagainya. Sementara disisi lain mereka yang mengikuti tes TOEFL tersebut biasanya sudah lupa dengan materi pelajaran bahasa Inggris ketika di sekolah. Mereka cenderung belajar menghadapi tes TOEFL dengan SKS (Sistem Kebut Semalam) alias belajar mempelajari materi bahasa Inggris dalam semalaman. Well, ini jelas mustahil untuk dilakukan jika ingin mendapat skor sesuai yang diharapkan. Lupa dengan semua materi pelajaran bahasa Inggris memang membuat tes TOEFL terasa

lebih sulit.

3. Tidak Belajar Sebelumnya.

Yang menggunakan sistem kebut semalam (SKS), mungkin akan sedikit lebih ingat dari mereka yang mengkuti tes TOEFL tanpa per-siapan belajar sama sekali. Kalaupun hasilnya bagus pasti itu karena sebuah keberuntungan semata atau tidak murni dari hasil jerih payahn-ya sendiri alias nyontek. Nah, tidak berusaha belajar untuk mengikuti tes TOEFL inilah yang membuatnya terasa sulit. Padahal jika Anda mempersiapkan semuanya jauh-jauh hari un-tuk tes TOEFL pasti saat hari H Anda akan jauh lebih tenang dan hasil yang akan diperoleh-pun akan lebih maksimal. Yang bisa pintar tanpa belajar hanyalah orang-orang yang be-runtung. Dan keberuntungan tidak lekat den-gan semua orang, apalagi datang setiap hari, ingatlah itu.

4. Tidak Pernah Mengikuti Pelatihan.

Ketika Anda hendak melakukan tes TOEFL, pastikan Anda mengetahui dan memahami apa, bagaimana, siapa yang melakukan, ka-pan, dan dimana harus melakukan tes TOEFL itu sendiri. Jika Anda belum memahami itu semua maka dijamin tes TOEFL akan terasa lebih sulit. Anda bisa mengetahui itu semua jika Anda mengikuti pelatihan tes TOEFL se-belumnya. Karena pelatihan tes TOEFL bi-asanya bukan hanya mengerjakan soal lalu dapat skor. Tapi Anda juga akan mendapatkan penjelasan mengenai prosedur dan seluk be-luk tentang tes TOEFL itu sendiri.

5. Pesimis Dengan Hasil.

Pesimis adalah sugesti buruk yang akan menyebabkan kemungkinan buruk berpotensi terjadi menimpa anda. Nah, saat mengerjakan tes TOEFL atau saat menunggu skor tes TOE-FL keluar usahakan Anda tetap optimis akan memperoleh hasil yang memuaskan. Langkah untuk mendapatkan sugesti yang baik adalah

dengan mempersiapkan tes TOEFL sedini dan sematang mungkin. Dengan bekal yang cukup tentu Anda tidak akan merasa kesulitan den-gan tes TOEFL dan tidak akan merasa pesimis dengan apa yang akan Anda hasilkan, karena usaha nya sudah sangat maksimal. Pesimis ha-nyalah milik orang-orang yang kurang atau ti-dak melakukan persiapan sebelum mengikuti tes TOEFL.

6. Tidak Percaya Diri.

Percayalah dengan kemampuan diri sendiri, karena ketika Anda percaya dengan jawaban orang lain, jawabannya juga belum tentu be-nar dimana yang mengerjakan juga belum tentu yakin dengan jawabannya senidiri. Tidak percaya diri akan membuat Anda merasa kes-ulitan dalam mengerjakan tes TOEFL, itu kare-na tidak percaya diri akan menguras tekare-naga dan pikiran untuk lekas menyelesaikan tes TOEFL dengan cara apapun tanpa berpikir sendiri. Nyontek itu butuh tenaga dan kreatifit-as yang jauh lebih melelahkan dibanding saat

Anda berusaha dan percaya dengan kemam-puan diri sendiri saat mengerjakan tes TOEFL. Intinya tidak percaya diri akan merusak kon-sentrasi dan mengaburkan hal yang sebenarn-ya adalah benar sebenarn-yang juga akan memicu Anda melakukan hal-hal yang membuang tenaga seperti menyontek. Hasilnya Anda akan lekas lelah dan memunculkan asumsi bahwa tes TOEFL itu sulit.

7. Belum Pernah Ikut Sebelumnya.

Nah, yang belum pernah ikut tes TOEFL sebel-umnya pasti akan merasa kesulitan. Dalam menjalani tes TOEFL prinsipnya adalah tak ke-nal maka tak bisa. Keke-nalannya secara seder-hana dan langsung mendalam adalah dengan cara mengikuti pelatihan tes TOEFL. Biasanya lembaga yang mengadakannya sebagai per-siapan menuju tes TOEFL yang sebenarnya.

8. Tertekan Dengan Waktu.

Orang yang tertekan dengan waktu yang tel-ah disediakan dalam mengerjakan tes TOEFL biasanya akan merasakan tes TOEFL itu su-lit. Nah, disini Anda harus punya manajemen waktu yang baik. Anda perlu tahu setiap sesi berapa waktu yang disediakan, kemudian be-rapa nomor yang harus Anda kerjakan, ting-gal dibagi, dan Anda harus disiplin dengan mengerjakan setiap nomor sesuai dengan ha-sil pembagian waktunya masing-masing. Misal satu sesi 60 menit, dan disitu ada 20 soal. Pas-tikan Anda mengerjakan satu soal tidak lebih dari 3 menit. Itu akan membuat Anda merasa lebih ringan dan tidak kesulitan dalam meng-hadapi sesi selanjutnya.

9. Fasilitas Yang Tidak Memadai.

Pasti sudah diketahui oleh para peserta tes TOEFL jika memang tes TOEFL itu membutuh-kan speaker yang bagus dengan suara yang jelas, kaset tidak macet, dan listrik tidak mati. Kalau ada salah satu dari tiga hal tersebut

terjadi, pasti bakal merusak konsentrasi teru-tama saat listening. Kalau fasilitas yang dise-diakan tidak memadai, misalnya volumenya tidak bisa dikeraskan, hal itu akan semakin memperjelas bahwa tes TOEFL itu sulit. Pada-hal kalau suara lebih jelas, tentu pemahaman soal akan menjadi lebih mudah.

10. Gugup.

Selain tidak percaya diri, dan tidak menyiapkan diri, hal yang paling membuat tes TOEFL tera-sa sulit adalah gugup. Gugup juga dapat mer-usak konsentrasi bagi orang-orang yang se-benarnya sudah mempersiapkan diri dengan baik. Oleh sebab itu, Anda perlu menenangkan diri sebelumnya. Usahakan jangan datang ter-lambat, membawa barang penunjang sendiri seperti pensil, penghapus, penggaris, alas, dan pena. Lalu yang terpenting adalah berdoa se-belum tes TOEFL dimulai. Hal tersebut akan membuat Anda jauh lebih tenang.

Jenis-Jenis Tes TOEFL Yang Bisa

Dalam dokumen TOEFL Umum Fix (Halaman 45-49)

Dokumen terkait