• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Integrasi Sporadik 1. Tujuan

3. Alat dan Bahan a. Alat

1) Komputer 2) Mouse 3) Printer b. Bahan 1) Berkas pendukung 2) Kertas GU (Gambar Ukur) 4. Prosedur Kerja

a. Integrasi Sporadik Menggunakan Software KKP dan Autocad Map 2009: 1) Membuka program KKP mnggunakan Mozilla Firefox dari start

menu All programMozilla Firefox, sehingga di layar akan muncul.

2) Kemudian login menggunakan ID petugas ukur, akan muncul tulisan selamat pagi  pilih petugas ukur  klik pencarian masukkan nomor berkas dan tahun berkas klik cari.

3) Setelah berkas ditemukan  klik 2x muncul window konfirmasi, klik ya  pada tab bidang pengukuran, centang 302  isi tanggal mulai dan tanggal selesai pengukuran  pilih petugas ukur  lalu klik simpan.

4) Akan muncul window kkp web, menandakan gambar ukur sudah disimpan  klik ok.

5) Maka akan muncul window informasi menandakan berkas telah terkirim ke petugas pemetaan  klik ok.

6) Pada tab data bidang tanah  isi batas-batas bidang tanah , UTSB  lalu simpan.

7) Masuk ke autocad map 2009 untuk integrasi login menggunakan id petugas ukur yang sama dengan langkah awal.

8) Pada tab pemetaan klik BPN Pane  akan muncul window panel kerja kabupaten pekalongan  pilih pelayanan sporadik  masukkan nomor berkas dan tahun berkas  lalu klik cari.

9) Setelah berkas ditemukan  open bidang yang akan diitegrasi pada tab file  open server d$  peta desa new  pilih kecamatan dan desa sesuai dengan posisi bidang yang akan di integrasi  open.

10) Cari bidang menggunakan find text atau menggunakan koordinat yang sudah ada.

11) Copy bidang yang akan di integrasi klik icon untuk memulai  paste to original koordinat  z enter  e enter klik icon jadikan batas bidang reclean batas bidang dengan klik icon  dan topologi bidang dengan klik icon .

12) Klik icon simpan  sesuaikan kecamatan dan desa  klik validasi  proses  muncul window perhatian untuk melanjutkan integrasi klik ok  muncul window GeoKKP Web menandakan data telah disimpan ke dalam database.

13) Klik ok untuk melanjutkan ke pencetakan dan plotting peta.

14) Akan muncul nomor induk bidang pada setiap bidang yang diitegrasi.

15) Berikutnya klik icon informasi untuk mengisi penggunaan umum dan penggunaan khusus  klik update  klik tutup.

16) Klik icon untuk daftar isian muncul window desain DI302  linkkan semua nomor bidang bidang dengan klik link.

17) Proses selanjutnya plotting peta di pemetaan dengan klik icon  muncul window pemetaan dan pencetakan  pada tab pemetaan klik icon copy  muncul tulisan sukses.

18) Pada tab pencetakan atur skala  pilih peta bidang A4  dan ketebalan garis lalu klik cetak, otomatis gambar akan muncul pada window peta bidang A4.

19) Isi semua keterangan yang ada, sesuaikan dengan yang ada pada berkas bidang.

20) Untuk pengaturan ketebalan garis bidang, font, dan penambahan batas-batas bidang lakukan pada tab model.

21) Proses terakhir yaitu pencetakan peta bidang  lalu klik icon

selesai  otomatis berkas terkirim ke kasubsi. b. Pencetakan SU (Surat Ukur) dan GU (Gambar Ukur).

1) Dalam proses pencetakan SU dan GU langkah pertama yaitu buka peta desa pada d$  Data  Peta Desa New 1  cari bidang yang akan di edit pada lembar SU dan GU.

2) Copy bidang tanah pada acad baru  untuk memperjelas keterangan masukan nama-nama tetangga UTSB, blok bidangnya kemudian ubah layer menjadi By Layer  White  By Layer 0.00.

3) Jika skala yang digunakan 1 : 500 maka ukuran teks adalah 1.2, apabila skala yang digunakan adalah skala 1:1000 maka ukuran teks yang digunakan 2.0.

4) Setelah selesai di edit, copy bidang ke Format New Surat Ukur dan Gambar Ukur.

5) Masih pada lembar SU ( Surat Ukur ) pada bagian depan formatnya sebelum di cetak sesuaikan desa, kelurahan, NIB, D1302, luas bidang, penggunaan bidang, dan penunjuk batas disesuaikan dengan sertipikat.

6) Setelah proses cetak SU selesai, selanjutnya adalah cetak berita acara plotting, dengan cara kembali ke peta desa terlebih dahulu, klik icon untuk membuat grid.

7) Setelah itu klik pada daerah sekitar bidangnya, klik kanan maka akan muncul pilihan skala grid yang akan digunakan.

8) Setelah selesai blok semua bidang yang ada didalam grid  klik kanan  copy.

9) Paste bidang yang sudah di blok di Format New yang berisi untuk format SU dan GU untuk proses pencetakan bidang.

10) Agar terlihat lebih rapi maka garis-garis yang berada diluar grid dihapus dengan cara pilih trim pada menu  klik garis grid dan garis yang diluarnya kemudian klak, maka garis akan terhapus. 11) Setelah semua di potong, langkah selanjutnya ganti By Layer 

White  By Layer  0.00 agar semua warna menjadi warna hitam dan rapi.

12) Setelah itu move ke dalam format Berita Acara Plotting dengan cara blok semua klik kanan move.

13) Setelah di move untuk kecamatan dan desa disesuaikan.

14) Agar bidang mudah ditemukanmaka bidang yang diintegrasi di arsir dengan cara h  enter  pada solid  ANSI13  Add : Pick point  ok.

15) Setelah proses pada SU proses terkhir yaitu cetak GU.

16) Sama dengan SU hanya saja kalau GU gambar terletak disebelah kanan, dan disertakan dengan nama pemohon, NIB, luas bidang. 6. Pembahasan

Gambar 1 merupakan salah satu contoh hasil praktik yang dilaksanakan di Kantor Pertanahan Kabupaten Pekalongan. Integrasi merupakan langkah untuk menghubungkan data bidang tanah hasil ukur

yang ada dilapangan dihubungkan dengan database yang ada pada Kantor Pertanahan. Sehingga data bidang tanah tersebut bisa diakses dari manapun. Di dalam integrasi dimasukkan data-data yang ditemui di lapangan, seperti Lokasi bidang tanah, Kondisi bidang tanah yang ada di lapangan, apakah berupa Persawahan, Perkebunan, Pertanian lahan kering, Tambak, Pekarangan, Perkampungan, Perkotaan, baik berupa Permukiman biasa maupun sebuah Perumahan. Selanjutnya di dalam Integrasi dihubungkan pula data pendaftaran bidang dengan bidang tanah.

Dalam proses pengerjaan integrasi sporadik pada berkas pemecahan bidang tanah harus dilakukan secara teliti khususnya pada proses melinkkan nomor identifikasi bidang (NIB), karena setiap bidang tanah yang di integrasi memiliki luas dan NIB yang berbeda. Selanjutnya dalam proses cetak surat ukur (SU) pun harus dilakukan secara teliti agar tidak terjadi kesalahan, karena setiap lembar SU memiliki nomor seri yang berbeda, sehingga apabila terjadi kesalahan harus membuat surat pernyataan bahwa SU rusak dan dikirim ke tata usaha (TU) untuk dilaporkan ke kantor wilayah (Kanwil).

Di dalam proses integrasi yang dihasilkan adalah Peta bidang tanah, yang mana peta bidang tanah tersebut bukan merupakan tanda bukti hak kepemilikan tanah, namun hanya sebagai tanda bahwa bidang tanah tersebut telah dipetakan di kantor Pertanahan seperti dapat dilihat pada Gambar 3.1. Pada integrasi sporadik pemohon dibebani biaya yang nominalnya relatif lebih tinggi dibanding integrasi massal. Pada umumnya integrasi sporadik diajukan oleh masyarakat yang mampu secara ekonomi.

B. Integrasi Massal Prona (Proyek Operasi Nasional Agraria) 1. Tujuan

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menghubungkan bidang tanah yang telah diukur kedalam data base BPN (Badan Pertanahan Nasional). Sebagai langkah awal untuk pembuatan sertipikat tanah.

2. Dasar Teori

PRONA (Proyek Operasi Nasional Agraria) merupakan salah satu program strategis BPN selaku instansi pemerintah yang diberikan kewenangan untuk menangani masalah pertanahan. PRONA merupakan salah satu legalisasi asset yang menjadi bahan pantauan BPN Pusat oleh karena itu proses integrasinya pun berbeda dengan yang sporadik. Seperti yang tercantum dalam PP 24 tahun 1997 pasal 8 bahwasanya integrasi massal PRONA dimaksudkan supaya masyarakat diringankan dalam segi biaya dan administrasi.

Tahap Pelaksanaan Kegiatan PRONA

a. Usulan lokasi desa yang disesuaikan dengan kriteria. b. Penetapan lokasi desa sebagai lokasi PRONA. c. Penyuluhan oleh Tim Penyuluh Kantor Pertanahan. d. Pembentukan Satuan Tugas Pengumpul Data Yuridis.

e. Pendataan oleh Satgas Pengumpul Data Yuridis untuk kelengkapan berkas permohonan dan penyerahan Surat Tanda Terima Dokumen (STTD).

f. Pemasangan Titik Dasar Teknis orde IV dan pengukuran kerangka dasar teknis.

g. Penetapan batas bidang tanah oleh pemilik tanah dengan persetujuan tetangga yang berbatasan di setiap sudut bidang tanah dan dilaksanakan pemasangan tanda batasnya.

h. Pengukuran bidang - bidang tanah berdasarkan tanda batas yang telah ditetapkan dan terpasang.

i. Sidang Panitia untuk meneliti subyek dan obyek tanah yang dimohon dengan memperhatikan persyaratan yang dilampirkan.

j. Pembuktian hak melalui PENGUMUMAN yang diumumkan selama 2 (dua) bulan, guna memberikan kesempatan para pihak untuk mengajukan sanggahan / keberatan (Untuk Tanah Milik Adat).

k. Pengesahan atas pengumuman (Untuk Tanah Milik Adat). l. Pembukuan hak dan proses penerbitan sertipikat hak atas tanah. m. Penyerahan sertipikat hak atas tanah di setiap Desa,

n. Peserta membawa KTP asli atau surat kuasa bila dikuasakan. 3. Alat dan Bahan

a. Komputer PC/Laptop b. GU (Gambar Ukur) c. Alat Tulis

d. Aplikasi KKP (Komputerisasi Kegiatan Pertanahan) e. Aplikasi Autocad 2009

Dokumen terkait