• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Integrasi Sporadik 1. Tujuan

4. Prosedur Kerja

a. Buka aplikasi Autocad 2009 pada desktop.

b. Muncul window “Login”, masukkan nama pemakai dan password kemudian Login.

d. Selanjutnya buka file bidang yang akan diintegrasi dengan cara klik menu file pilih open.

e. Akan muncul tampilan select file kemudian pilih folder penyimpanan file, pilih file kemudian klik open.

f. Muncul tampilan peta bidang tanah yang akan diintegrasi.

g. Cari peta bidang dengan cara ketik “FT” pada command kemudian ketik nomor peta bidang yang dicari maka akan muncul peta bidang tersebut. h. Selanjutnya copy bidang ke new sheet .

i. Pilih pada sheet baru

kemudian ketik Z “zoom” enter E “extent” pada command untuk memunculkan gambar yang telah di copy-paste.

j. Selanjutnya lakukan standarisasi bidang dengan cara klik icon

jadikan batas bidang kemudian klik icon reclean bidang terakhir klik

icon topologi bidang.

k. Setelah proses standarisasi bidang selesai, pada menu bar klik pemetaan kemudian pilih Tampilkan BPN pane.

l. Muncul tampilan “Panel Kerja Kabupaten Pekalongan”.

m. Selanjutnya pilih Tab pelayanan massal untuk melakukan integrasi prona.

Gambar 2. Window Panel Kerja Kabupten Pekalongan

n. Setelah itu pada panel kerja klik icon buat peta bidang maka akan muncul pilihan, pilih sertipikat tanah kategori V (PRONA) 2015 untuk keperluan prona. Dan pilih pilihan yg lain berdasarkan kebutuhan. o. Apabila telah diproses maka akan muncul tampilan yang menunjukkan

peta bidang telah dibuat.

p. Selanjutnya klik icon simpan maka akan muncul tampilan desain peta bidang, masukkan kecamatan dan desa yang sesuai. Pada isian validasi jumlah bidang masukkan sesuai jumlah bidang yang akan diintegrasi kemudian klik validasi-proses.

q. Langkah berikutnya klik icon masukkan bidang ke berkas kemudian linkkan bidang dengan berkas yang sesuai dengan bidang tersebut dengan cara klik icon .

r. Selanjutnya pilih tab persil edit, pada isian nama jalan masukkan nama jalan yang sesuai pada bidang Kemudian klik persil edit.

s. Pada tab edit gambar ukur masukkan nomor dan tahun berkas kemudian pilih petugas ukur, tanggal mulai dan akhir pengukuran serta arah dan tetangga bidang.

t. Setelah itu klik icon plotting peta pendaftaran. Pada tab pemetaan

atur zona TM3 menjadi TM-3 49.1 kemudian klik icon .

u. Pada tab percetakan atur skala berdasarkan luas bidang, atur layout berdasarkan jenis kertas dan tebal garis diatur menjadi 0.0 kemudian cetak.

v. Pada tampilan kerja klik tab model untuk mengatur layout bidang, copy-paste tetangga bidang kemudian atur layout sesuai standar BPN.

w. Setelah semua pengaturan layout selesai maka klik icon tutup untuk menyelesaikan proses spasial.

x. Setelah semua pekerjaan pada autocad selesai maka dilanjutkan pada aplikasi Geo KKP.

y. Langkah awal login Geo KKP menggunakan NIP login petugas ukur. z. Pada beranda pilih kegiatan berdasarkan APBD/APBN kemudian pilih

berkas ABPD/APBN rupiah murni. Maka akan muncul tampilan buat berkas baru. Pada kotak isian nomor dan tahun berkas masukkan no berkas dan tahunnya kemudian klik cari. Setelah muncul tampilan berkasnya maka klik lalu kirim. Apabila berhasil dikirim maka akan muncul pesan “BERKAS SUDAH TERKIRIM”. Setelah semua proses integrasi selesai, cetak berkas kemudian save.

6. Pembahasan

Penyertipikatan tanah secara masal melalui PRONA merupakan salah satu kegiatan pembangunan bidang pertanahan yang mendapat tanggapan positif dari masyarakat. Selama ini pelaksanaan kegiatan pendaftaran tanah dalam 5 dekade, yang dimulai pada tahun 1961 baru mampu melaksanakan pendaftaran tanah sebanyak ± 34 juta bidang dari ± 85 juta bidang (Anonim, 2014). Pasal 19 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria (UUPA) menetapkan bahwa untuk menjamin kepastian hukum oleh Pemerintah diadakan pendaftaran tanah di seluruh wilayah Republik Indonesia. Sehubungan dengan hal tersebut Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia (BPN-RI) yang berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2006 tentang Badan Pertanahan Nasional, ditugaskan untuk melaksanakan urusan pemerintahan di bidang pertanahan, antara lain melanjutkan penyelenggaraan percepatan pendaftaran tanah sesuai dengan amanat Pasal 19 tersebut, terutama bagi masyarakat golongan ekonomi lemah sampai menengah melalui kegiatan PRONA yang sudah dilaksanakan sejak tahun 1981.

Percepatan pendaftaran tanah diselenggarakan hendaknya memperhatikan prinsip bahwa tanah secara nyata dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, berperan secara jelas untuk terciptanya tatanan kehidupan bersama yang lebih berkeadilan, menjamin keberlanjutan kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara untuk meminimalkan perkara, masalah, sengketa dan konflik pertanahan. Selain dari pada itu percepatan pendaftaran tanah juga merupakan pelaksanaan dari 11 Agenda

BPN-RI, khususnya untuk meningkatkan pelayanan pelaksanaan pendaftaran tanah secara menyeluruh, dan penguatan hak-hak rakyat atas tanah.

Pada proses integrasi prona kendala yang sering terjadi kurang lebih sama dengan proses integrasi sporadik, dimana setiap bidang memiliki NIB (Nomor Identifikasi Bidang) dan nomor berkas yang berbeda-beda, sehingga pada proses pengerjaannya pun harus dilakukan dengan teliti agar NIB tidak tertukar pada saat proses link.

C. Cek Plot 1. Tujuan

Cek plot merupakan kegiatan pengecekan ulang bidang tanah yang sebelumnya telah memiliki sertipikat dengan cara melakukan survei ke lapangan dan mengambil koordinat bidang. Pada umumnya dilakukan terhadap sertipikat lama yang akan dibalik nama, dipecah, perubahan status dari hak guna bangunan manjadi hak milik.

2. Dasar Teori

Dalam bahasa inggris sertipikat hak atas tanah biasa disebut tittle dead, sedangkan penguasaan hak atas tanah biasa disebut land tenure, pemilik atas tanah biasa disebut land ownership, dan bidang tanah sering disebut dengan parcel atau Plot. Cek Plot merupakan Proses pengecekan sertipikat apakah sesuai dengan buku tanah dan posisi bidang tanah yang bersangkutan apakah telah sesuai dengan kenampakan Citra. Cek Plot dilakukan hanya untuk bidang yang sebelumnya telah memiliki sertipikat, biasanya dibuat untuk kepentingan pembuatan sertipikat Pemecahan Bidang

Tanah, Penggantian Hak Milik Sertipikat, ataupun untuk Sertipikat Hak Guna Bangunan.

3. Alat dan Bahan

Dokumen terkait