• Tidak ada hasil yang ditemukan

Alat Bantu Dalam Pengendalian Kualitas

Dalam dokumen SIX SIGMA PADA BLA BLA BLA (Halaman 29-39)

Pengendalian kualit as secara stat ist ik dengan menggunakan SPC

(St at ist ical Processing Cont rol) mempunyai 7 (tujuh) alat st at ist ik utama yang

dapat digunakan sebagai alat bant u unt uk mengendalikan kualit as sebagaimana

disebut kan juga oleh Heizer dan Render dalam bukunya M anajemen Operasi

(2006; 263-268), ant ara lain yait u; check Sheet, hist ogram, cont rol chart, diagram

Gambar 2.1

Alat Bantu Pengendalian Kualitas

Sum ber : Jay Heizer and Barry Render, 2006

1. Lembar Pemeriksaan (Check Sheet)

Check Sheet at au lembar pemeriksaan merupakan alat pengumpul dan

penganalisis dat a yang disajikan dalam bent uk t abel yang berisi dat a jumlah

barang yang diproduksi dan jenis ket idaksesuaian besert a dengan jum lah yang

Tujuan digunakannya check sheet ini adalah unt uk mempermudah proses

pengumpulan dat a dan analisis, sert a unt uk m enget ahui area permasalahan

berdasarkan frekuensi dari jenis at au penyebab dan mengambil keput usan unt uk

melakukan perbaikan at au t idak. Pelaksanaannya dilakukan dengan cara

mencat at frekuensi munculnya karakt erist ik suat u produk yang berkenaan

dengan kualit asnya. Dat a t ersebut digunakan sebagai dasar unt uk mengadakan

analisis masalah kualit as.

Adapun manfaat dipergunakannya check sheet yait u sebagai alat unt uk :

a. M empermudah pengumpulan dat a t erut am a unt uk menget ahui

bagaimana suat u masalah t erjadi.

b. M engumpulkan dat a t ent ang jenis masalah yang sedang t erjadi.

c. M enyusun dat a secara ot omat is sehingga lebih mudah unt uk

dikumpulkan.

d. M emisahkan ant ara opini dan fakt a.

2. Diagram Sebar (Scat t er Diagram)

Scat ter Diagram at au disebut juga dengan peta korelasi adalah grafik

yang menampilkan hubungan ant ara dua variabel apakah hubungan ant ara dua

variabel t ersebut kuat at au t idak, yait u ant ara fakt or proses yang mempengaruhi

proses dengan kualit as produk. Pada dasarnya diagram sebar (scat t er diagram)

merupakan suat u alat int erpret asi dat a yang digunakan unt uk menguji

hubungan dari dua variabel t ersebut , apakah posit if, negat if, at au t ida ada

hubungan. Dua variabel yang dit unjukkan dalam diagram sebar dapat berupa

karakt erist ik kuat dan fakt or yang mempengaruhinya.

3. Diagram Sebab-akibat (Cause and Effect Diagram)

Diagram ini disebut juga diagram t ulang ikan (fishbone chart) dan

berguna unt uk memperlihat kan fakt or-fakt or ut ama yang berpengaruh pada

kualit as dan mempunyai akibat pada masalah yang kit a pelajari. Selain it u, kit a

juga dapat melihat fakt or-fakt or yang lebih t erperinci yang berpengaruh dan

mempunyai akibat pada fakt or ut ama t ersebut yang dapat kit a lihat pada

pnah-panah yang berbent uk t ulang ikan.

Diagram sebab-akibat ini pert ama kali dikembangkan pada t ahun 1950

oleh seorang pakar kualit as dari Jepang yait u Dr. Kaoru Ishikaw a yang

menggunakan uraian grafis dari unsur-unsur proses unt uk menganalisa

sumber-sumber pot ensial dari penyimpangan proses.

Fakt or-fakt or penyebab ut ama ini dapat dikelompokkan dalam :

1. M at erial (bahan baku).

2. M achine (mesin).

3. M an (t enaga kerja).

4. M et hod (met ode).

Adapun kegunaan dari diagram sebab-akibat adalah :

1. M embant u mengident ifikasi akar penyebab masalah.

2. menganalisa kondisi yang sebenarnya yang bert ujuan unt uk memperbaiki

peningkat an kualit as.

3. M embant u membangkit kan ide-ide unt uk solusi suat u masalah.

4. M embant u dalam pencarian fakt a lebih lanjut .

5. M engurangi kondisi-kondisi yang menyebabkan ket idaksesuaian produk

dengan keluhan konsumen.

6. M enent ukan st andarisasi dari operasi yang sedang berjalan at au yang

akan dilaksanakan.

7. M erencanakan t indakan perbaikan.

Adapun langkah-langkah dalam membuat diagram sebab akibat adalah sebagai

berikut :

1. M engident ifikasi masalah ut ama.

2. M enempat kan masalah ut ama t ersebut disebelah kanan diagram.

3. M engident ifikasi penyebab minor dan melet akkannya pada diagram

ut ama.

4. M engident ifikasi penyebab minor dan melet akkannya pada penyebab

mayor.

5. Diagram t elah selesai, kemudian dilakukan evaluasi unt uk menent ukan

4. Diagram Paret o (Paret o Analysis)

Diagram paret o pert ama kali diperkenalkan oleh Alfredo Paret o dan

digunakan pert ama kali oleh Joseph Juran. Diagram paret o adalah grafik balok

dan grafik baris yang menggambarkan perbandingan masing-masing jenis dat a

t erhadap keseluruhan. Dengan memakai diagram paret o, dapat t erlihat masalah

mana yang dominan sehingga dapat menget ahui priorit as penyelesaian masalah.

Fungsi Diagram paret o adalah unt uk mengident ifikasi at au menyeleksi masalah

ut ama unt uk peningkat an kualit as dari yang paling besar ke yang paling kecil.

5. Diagram Alir/ Diagram Proses (Process Flow Chart)

Diagram alir secara grafis menunjukkan sebuah proses at au sist em

dengan menggunakan kot ak dan garis yang saling berhubungan. Diagram ini

cukup sederhana, t et api merupakan alat yang sangat baik unt uk mencoba

memahami sebuah proses at au menjelaskan langkah-langkah sebuah proses.

6. Hist ogram

Hist ogram adalah suat alat yang membant u unt uk menent ukan variasi

dalam proses. Berbent uk diagram bat ang yang menunjukkan t abulasi dari dat a

yang diat ur berdasarkan ukurannya. Tabulasi dat a ini umum nya dikenal dengan

dist ribusi frekuensi. Hist ogram menunjukkan karakterist ik-karakt erist ik dari dat a

yang dibagi-bagi menjadi kelas-kelas. Hist ogram dapat berbent uk “ normal” at au

pada nilai rat a-rat anya. Bent uk hist ogram yang miring at au t idak simet ris

menunjukkan bahw a banyak dat a yang t idak berada pada nilai rat a-rat anya

t et api kebanyakan dat a nya berada pada bat as at as at au baw ah.

7. Pet a Kendali (Cont rol Chart)

Pet a kendali adalah suat u alat yang secara grafis digunakan unt uk

memonit or dan mengevaluasi apakah suat u akt ivit as/ proses berada dalam

pengendalian kualit as secara st at ist ika at au t idak sehingga dapat memecahkan

masalah dan menghasilkan perbaikan kualit as. Peta kendali menunjukkan adanya

perubahan dat a dari w akt u ke w akt u, t et api t idak menunjukkan penyebab

penyimpangan meskipun penyimpanan it u akan t erlihat pada pet a kendali.

M anfaat dari pet a kendali adalah unt uk :

1. M emberikan informasi apakah suat u proses produksi masih berada di

dalam bat as-bat as kendali kualit as at au t idak t erkendali.

2. M emant au proses produksi secara t erus menerus agar t et ap st abil.

3. M enent ukan kemampuan proses (capabilit y process).

4. M engevaluasi performance pelaksanaan dan kebijaksanaan pelaksanaan

proses produksi.

5. M embant u menent ukan krit eria bat as penerimaan kualit as produk

Pet a kendali digunakan unt uk membant u mendet eksi adanya

penyimpangan dengan cara menet apkan bat as-bat as kendali :

1. Upper Cont rol Limit / bat as kendali at as (UCL), merupakan garis bat as at as

unt uk suat u penyimpangan yang masih diijinkan.

2. Cent ral Line / garis pusat at au t engah (CL), merupakan garis yang

melambangkan t idak adanya penyimpangan dari karakt erist ik sampel.

3. Low er Cont rol Limit / bat as kendali baw ah (LCL), merupakan garis bat as

baw ah unt uk suat u penyimpangan dari karakt erist ik sampel.

Out of Cont rol adalah suat u kondisi dimana karakt erist ik produk t idak

sesuai dengan spesifikasi perusahaan at aupun keinginan pelanggan dan posisinya

pada pet a kont rol berada di luar kendali. Tipe-t ipe out of cont rol meliput i :

1. At uran sat u t it ik

Terdapat sat u t it ik dat a yang berada di luar bat as kendali, baik yang

berada diluar UCL maupun LCL, maka dat a t ersebut out of cont rol.

2. At uran t iga t it ik

Terdapat t iga t it ik dat a yang berurut an dan dua diant aranya berada

didaerah A, baik yang berada di daerah UCL maupun LCL, maka sat u

dari dat a t ersebut out of cont rol, yakni dat a yang berada paling jauh

3. At uran lima t it ik

Terdapat lima t it ik dat a yang berurut an dan empat diant aranya

berada di daerah B, baik yang berada di daerah UCL maupun LCL,

maka sat u dari dat a t ersebut out of cont rol, yakni dat a yang berada

paling jauh dari cent ral cont rol limit s.

4. At uran delapan Tit ik

Terdapat delapan t it ik dat a yang berurut an dan berada berurut an di

daerah C dan di daerah UCL maka sat u dat a t ersebut out of cont rol,

yakni dat a yang berada paling jauh dari cent ral cont rol limit s.

Gambar 2.2

Tipe-tipe Out of Control dalam Peta Kendali

Sum ber: Referensi dari Int ernet

UCL CCL LCL A B C A B C

Pet a kont rol berdasarkan jenis dat a yang digunakan dapat dibedakan

menjadi dua, yakni :

1. Pet a kont rol Variabel

a. Pet a unt uk rat a-rat a (x-bar chart)

b. Pet a unt uk rent ang ( R chart)

c. Pet a unt uk st andar deviasi (S chart)

2. Pet a kont rol At ribut , t erdiri dari :

a. Pet a p, yait u pet a kont rol unt uk mengamat i proporsi at au perbandingan

ant ara produk yang cacat dengan t ot al produksi, cont ohnya : go-no go ,

baik-buruk, bagus-jelek.

b. Pet a c, yait u pet a kont rol unt uk mengamat i jum lah kecacat an per t ot al

produksi.

c. Pet a u, yait u pet a kont rol unt uk mengamat i jumlah kecacat an per unit

produksi.

Berikut ini hubungan ant ara 8 (delapan) langkah pengendalian mut u

Tabel 2.1

Hubungan 8 Langkah Pengendalian Kualitas dengan 7 Alat Pengendalian Kualitas dan Siklus PDCA

Delapan Langkah Pengendalian M utu

Tujuh alat pengendali kualitas PDCA

1. M emahami kebut uhan peningkat an kualit as

Check sheet , paret o diagram, hist ogram, cause effect diagram,

scat t er diagram

PLAN

2. M enyat akan masalah kualit as

yang ada

3. mengevaluasi penyebab ut ama.

4. merencanakan solusi at as

masalah

5. melaksanakan perbaikan DO

6. M enelit i hasil perbaikan Check sheet , paret o diagram, hist ogram, cause effect diagram,

scat t er diagram.

CHECK

7. M enst andarisasikan solusi

t erhadap masalah

8. M emecahkan masalah

selanjut nya

ACTION

Sum ber : Referensi dari Int ernet

Dalam dokumen SIX SIGMA PADA BLA BLA BLA (Halaman 29-39)

Dokumen terkait