Pengendalian kualit as secara stat ist ik dengan menggunakan SPC
(St at ist ical Processing Cont rol) mempunyai 7 (tujuh) alat st at ist ik utama yang
dapat digunakan sebagai alat bant u unt uk mengendalikan kualit as sebagaimana
disebut kan juga oleh Heizer dan Render dalam bukunya M anajemen Operasi
(2006; 263-268), ant ara lain yait u; check Sheet, hist ogram, cont rol chart, diagram
Gambar 2.1
Alat Bantu Pengendalian Kualitas
Sum ber : Jay Heizer and Barry Render, 2006
1. Lembar Pemeriksaan (Check Sheet)
Check Sheet at au lembar pemeriksaan merupakan alat pengumpul dan
penganalisis dat a yang disajikan dalam bent uk t abel yang berisi dat a jumlah
barang yang diproduksi dan jenis ket idaksesuaian besert a dengan jum lah yang
Tujuan digunakannya check sheet ini adalah unt uk mempermudah proses
pengumpulan dat a dan analisis, sert a unt uk m enget ahui area permasalahan
berdasarkan frekuensi dari jenis at au penyebab dan mengambil keput usan unt uk
melakukan perbaikan at au t idak. Pelaksanaannya dilakukan dengan cara
mencat at frekuensi munculnya karakt erist ik suat u produk yang berkenaan
dengan kualit asnya. Dat a t ersebut digunakan sebagai dasar unt uk mengadakan
analisis masalah kualit as.
Adapun manfaat dipergunakannya check sheet yait u sebagai alat unt uk :
a. M empermudah pengumpulan dat a t erut am a unt uk menget ahui
bagaimana suat u masalah t erjadi.
b. M engumpulkan dat a t ent ang jenis masalah yang sedang t erjadi.
c. M enyusun dat a secara ot omat is sehingga lebih mudah unt uk
dikumpulkan.
d. M emisahkan ant ara opini dan fakt a.
2. Diagram Sebar (Scat t er Diagram)
Scat ter Diagram at au disebut juga dengan peta korelasi adalah grafik
yang menampilkan hubungan ant ara dua variabel apakah hubungan ant ara dua
variabel t ersebut kuat at au t idak, yait u ant ara fakt or proses yang mempengaruhi
proses dengan kualit as produk. Pada dasarnya diagram sebar (scat t er diagram)
merupakan suat u alat int erpret asi dat a yang digunakan unt uk menguji
hubungan dari dua variabel t ersebut , apakah posit if, negat if, at au t ida ada
hubungan. Dua variabel yang dit unjukkan dalam diagram sebar dapat berupa
karakt erist ik kuat dan fakt or yang mempengaruhinya.
3. Diagram Sebab-akibat (Cause and Effect Diagram)
Diagram ini disebut juga diagram t ulang ikan (fishbone chart) dan
berguna unt uk memperlihat kan fakt or-fakt or ut ama yang berpengaruh pada
kualit as dan mempunyai akibat pada masalah yang kit a pelajari. Selain it u, kit a
juga dapat melihat fakt or-fakt or yang lebih t erperinci yang berpengaruh dan
mempunyai akibat pada fakt or ut ama t ersebut yang dapat kit a lihat pada
pnah-panah yang berbent uk t ulang ikan.
Diagram sebab-akibat ini pert ama kali dikembangkan pada t ahun 1950
oleh seorang pakar kualit as dari Jepang yait u Dr. Kaoru Ishikaw a yang
menggunakan uraian grafis dari unsur-unsur proses unt uk menganalisa
sumber-sumber pot ensial dari penyimpangan proses.
Fakt or-fakt or penyebab ut ama ini dapat dikelompokkan dalam :
1. M at erial (bahan baku).
2. M achine (mesin).
3. M an (t enaga kerja).
4. M et hod (met ode).
Adapun kegunaan dari diagram sebab-akibat adalah :
1. M embant u mengident ifikasi akar penyebab masalah.
2. menganalisa kondisi yang sebenarnya yang bert ujuan unt uk memperbaiki
peningkat an kualit as.
3. M embant u membangkit kan ide-ide unt uk solusi suat u masalah.
4. M embant u dalam pencarian fakt a lebih lanjut .
5. M engurangi kondisi-kondisi yang menyebabkan ket idaksesuaian produk
dengan keluhan konsumen.
6. M enent ukan st andarisasi dari operasi yang sedang berjalan at au yang
akan dilaksanakan.
7. M erencanakan t indakan perbaikan.
Adapun langkah-langkah dalam membuat diagram sebab akibat adalah sebagai
berikut :
1. M engident ifikasi masalah ut ama.
2. M enempat kan masalah ut ama t ersebut disebelah kanan diagram.
3. M engident ifikasi penyebab minor dan melet akkannya pada diagram
ut ama.
4. M engident ifikasi penyebab minor dan melet akkannya pada penyebab
mayor.
5. Diagram t elah selesai, kemudian dilakukan evaluasi unt uk menent ukan
4. Diagram Paret o (Paret o Analysis)
Diagram paret o pert ama kali diperkenalkan oleh Alfredo Paret o dan
digunakan pert ama kali oleh Joseph Juran. Diagram paret o adalah grafik balok
dan grafik baris yang menggambarkan perbandingan masing-masing jenis dat a
t erhadap keseluruhan. Dengan memakai diagram paret o, dapat t erlihat masalah
mana yang dominan sehingga dapat menget ahui priorit as penyelesaian masalah.
Fungsi Diagram paret o adalah unt uk mengident ifikasi at au menyeleksi masalah
ut ama unt uk peningkat an kualit as dari yang paling besar ke yang paling kecil.
5. Diagram Alir/ Diagram Proses (Process Flow Chart)
Diagram alir secara grafis menunjukkan sebuah proses at au sist em
dengan menggunakan kot ak dan garis yang saling berhubungan. Diagram ini
cukup sederhana, t et api merupakan alat yang sangat baik unt uk mencoba
memahami sebuah proses at au menjelaskan langkah-langkah sebuah proses.
6. Hist ogram
Hist ogram adalah suat alat yang membant u unt uk menent ukan variasi
dalam proses. Berbent uk diagram bat ang yang menunjukkan t abulasi dari dat a
yang diat ur berdasarkan ukurannya. Tabulasi dat a ini umum nya dikenal dengan
dist ribusi frekuensi. Hist ogram menunjukkan karakterist ik-karakt erist ik dari dat a
yang dibagi-bagi menjadi kelas-kelas. Hist ogram dapat berbent uk “ normal” at au
pada nilai rat a-rat anya. Bent uk hist ogram yang miring at au t idak simet ris
menunjukkan bahw a banyak dat a yang t idak berada pada nilai rat a-rat anya
t et api kebanyakan dat a nya berada pada bat as at as at au baw ah.
7. Pet a Kendali (Cont rol Chart)
Pet a kendali adalah suat u alat yang secara grafis digunakan unt uk
memonit or dan mengevaluasi apakah suat u akt ivit as/ proses berada dalam
pengendalian kualit as secara st at ist ika at au t idak sehingga dapat memecahkan
masalah dan menghasilkan perbaikan kualit as. Peta kendali menunjukkan adanya
perubahan dat a dari w akt u ke w akt u, t et api t idak menunjukkan penyebab
penyimpangan meskipun penyimpanan it u akan t erlihat pada pet a kendali.
M anfaat dari pet a kendali adalah unt uk :
1. M emberikan informasi apakah suat u proses produksi masih berada di
dalam bat as-bat as kendali kualit as at au t idak t erkendali.
2. M emant au proses produksi secara t erus menerus agar t et ap st abil.
3. M enent ukan kemampuan proses (capabilit y process).
4. M engevaluasi performance pelaksanaan dan kebijaksanaan pelaksanaan
proses produksi.
5. M embant u menent ukan krit eria bat as penerimaan kualit as produk
Pet a kendali digunakan unt uk membant u mendet eksi adanya
penyimpangan dengan cara menet apkan bat as-bat as kendali :
1. Upper Cont rol Limit / bat as kendali at as (UCL), merupakan garis bat as at as
unt uk suat u penyimpangan yang masih diijinkan.
2. Cent ral Line / garis pusat at au t engah (CL), merupakan garis yang
melambangkan t idak adanya penyimpangan dari karakt erist ik sampel.
3. Low er Cont rol Limit / bat as kendali baw ah (LCL), merupakan garis bat as
baw ah unt uk suat u penyimpangan dari karakt erist ik sampel.
Out of Cont rol adalah suat u kondisi dimana karakt erist ik produk t idak
sesuai dengan spesifikasi perusahaan at aupun keinginan pelanggan dan posisinya
pada pet a kont rol berada di luar kendali. Tipe-t ipe out of cont rol meliput i :
1. At uran sat u t it ik
Terdapat sat u t it ik dat a yang berada di luar bat as kendali, baik yang
berada diluar UCL maupun LCL, maka dat a t ersebut out of cont rol.
2. At uran t iga t it ik
Terdapat t iga t it ik dat a yang berurut an dan dua diant aranya berada
didaerah A, baik yang berada di daerah UCL maupun LCL, maka sat u
dari dat a t ersebut out of cont rol, yakni dat a yang berada paling jauh
3. At uran lima t it ik
Terdapat lima t it ik dat a yang berurut an dan empat diant aranya
berada di daerah B, baik yang berada di daerah UCL maupun LCL,
maka sat u dari dat a t ersebut out of cont rol, yakni dat a yang berada
paling jauh dari cent ral cont rol limit s.
4. At uran delapan Tit ik
Terdapat delapan t it ik dat a yang berurut an dan berada berurut an di
daerah C dan di daerah UCL maka sat u dat a t ersebut out of cont rol,
yakni dat a yang berada paling jauh dari cent ral cont rol limit s.
Gambar 2.2
Tipe-tipe Out of Control dalam Peta Kendali
Sum ber: Referensi dari Int ernet
UCL CCL LCL A B C A B C
Pet a kont rol berdasarkan jenis dat a yang digunakan dapat dibedakan
menjadi dua, yakni :
1. Pet a kont rol Variabel
a. Pet a unt uk rat a-rat a (x-bar chart)
b. Pet a unt uk rent ang ( R chart)
c. Pet a unt uk st andar deviasi (S chart)
2. Pet a kont rol At ribut , t erdiri dari :
a. Pet a p, yait u pet a kont rol unt uk mengamat i proporsi at au perbandingan
ant ara produk yang cacat dengan t ot al produksi, cont ohnya : go-no go ,
baik-buruk, bagus-jelek.
b. Pet a c, yait u pet a kont rol unt uk mengamat i jum lah kecacat an per t ot al
produksi.
c. Pet a u, yait u pet a kont rol unt uk mengamat i jumlah kecacat an per unit
produksi.
Berikut ini hubungan ant ara 8 (delapan) langkah pengendalian mut u
Tabel 2.1
Hubungan 8 Langkah Pengendalian Kualitas dengan 7 Alat Pengendalian Kualitas dan Siklus PDCA
Delapan Langkah Pengendalian M utu
Tujuh alat pengendali kualitas PDCA
1. M emahami kebut uhan peningkat an kualit as
Check sheet , paret o diagram, hist ogram, cause effect diagram,
scat t er diagram
PLAN
2. M enyat akan masalah kualit as
yang ada
3. mengevaluasi penyebab ut ama.
4. merencanakan solusi at as
masalah
5. melaksanakan perbaikan DO
6. M enelit i hasil perbaikan Check sheet , paret o diagram, hist ogram, cause effect diagram,
scat t er diagram.
CHECK
7. M enst andarisasikan solusi
t erhadap masalah
8. M emecahkan masalah
selanjut nya
ACTION
Sum ber : Referensi dari Int ernet