1. Bayu Prest ioant o, Sugiono dan Susilo Tot o R. (2003)
M enelit i t ent ang “Analisis Pengendalian Kualit as Pada PT. Semarang
M akmur Semarang” . Variabel penelit ian ini adalah penyimpangan dan kerusakan
pada produk yang diproduksi oleh perusahaan yait u BjLS jenis P20Hx914x1829
digunakan yait u menggunakan Analisis Varians (Anova) dan SPC Variabel dan
At t ribut sert a analisis kualit at if dengan cause and effect diagram. Kesimpulan
dari penelit ian dari hasil analisis Anova diperoleh informasi mengenai fakt
or-fakt or yang mempengaruhi penyimpangan t ersebut . Analisis data dengan SPC
Variabel dan At t ribut menghasilkan informasi mengenai kemampuan proses
produksi perusahaan. Selanjut nya dengan menggunakan cause and effect
diagram penyimpangan yang t erjadi kemudia dit elurusi penyebab dan
alt ernat ive solusinya unt uk dijadikan pert im bangan bagi manajemen dalam
rangka pengambilan keput usan pengendalian kualit as produksi.
2. Faiz Al Fakri (2010)
M elakukan penelit ian t ent ang “Analisis Pengendalian Kualit as Produksi di
PT. M asscom Graphy Dalam Upaya M engendalikan Tingkat Kerusakan Produk
M enggunakan Alat Bant u St at ist ik” . Variabel Penelit ian adalah adanya
penyimpangan st andar mut u yang dihasilkan perusahaan karena t erjadi
ket idaksesuaian dengan spesifikasi yang diharapkan perusahaan. M et ode yang
digunakan adalah pet a kendali p (p-chart) dengan diagram sebab-akibat
(fishbone diagram) sebagai bagian dari penggunaan alat st at ist ik unt uk
mengendalikan kualit as. Hasil penelit ian m enujukkan bahw a t erjadinya
penyimpangan mut u disebabkan oleh kesalahan-kesalahan pada proses
pembuat annya, yait u mat erial, t eknik pembuat an, dan fakt or pekerja.. Dengan
yang dilakukan oleh perusahaan dapat menurunkan persent ase t erjadinya
kesalahan dalam proses produksi perusahaan.
3. La Hat ani (2008)
M enelit i t ent ang “M anajemen Pengendalian M utu Produksi Rot i M elalui
Pendekat an St at ist ical Qualit y Cont rol (SQC)” , studi kasus pada perusahaan rot i
Rizki Kendari. Variabel penelit iannya adalah t erjadinya penyimpangan st andar
mut u produk yang t elah dit et apkan oleh perusahaan. Padahal perusahaan t elah
melakukan pengaw asan kualit as t erhadap produk secara int ensif dengan
menet apkan bat as t oleransi kerusakan produk. M et ode analisis menggunakan
St at ist ical Qualit y Cont rol (SQC) dengan met ode diagram kendali P (P-chart).
Hasil analisis memberit ahukan bahw a t ingkat pencapaian st andar yang
diharapkan oleh perusahaan belum t ercapai. Hal t ersebut dibukt ikan oleh
proporsi rat a-rat a produk yang rusak/ cacat unt uk produk yang t elah dijadikan
sampel perhari masih berada diluar bat as t oleransi kerusakan produk. Sehingga
pengaw asan kualit as produksi rot i secara St at ist ical Qualit y Cont rol (SQC) belum
sesuai dengan st andar yang dit et apkan.
4. Sri Hermaw at i dan Sunart o (2007)
M enelit i t ent ang “Analisis Pengendalian M utu Produk PT. M eiw a
Indonesia Plant II Depok” . Variabel penelit ian yait u t erjadinya penolakan
unt uk memonit or proses produksi dan uji Z unt uk menguji hipot esis. Unt uk
menget ahui apakah kualit as produk Seat R4 masih ada bat as st andar A (st andar
yang dit et apkan oleh pemesan), dengan asumsi perlakuan produk selama
pengiriman sudah t epat . Penelit ian ini menggunakan dat a sekunder berupa
jumlah klaim bulanan selama 3 t ahun. Dengan menggunakan mean-chart
diket ahui bahw a produk perusahaan masih berada pada bat as pengendalian
mut u dan masih dibaw ah bat as t oleransi yang dit et apkan, t erlepas dari selalu
t erjadinya klaim dari pelanggan. Hasil dari uji Z menunjukkan dit erimanya H0
yang berart i t idak ada perbedaan ant ara persent ase klaim yang dist andarkan
oleh perusahaan, sehingga dapat disimpulkan bahw a kualit as produk masih ada
dalam bat as st andar yang dit et apkan.
5. Fajar Sidik N. dan Hot niar Siringoringo (2008)
Penelit ian t ent ang “Analisis Cacat Produk Bot ol M ilkuat 100 ml” . Variabel
penelit iannya yait u penyebab cacat produk. M et ode analisis dilakukan dengan
menggunakan diagram t ulang ikan an uji korelasi. Dari analisis t ersebut dapat
diket ahui jenis cacat yang t erjadi pada produk dan penyebabnya. Uji korelasi
digunakan unt uk menguji hipet oses mengenai ada at au t idaknya hubungan
ant ara penggunaan mat erial bekas dengan jumlah cacat yang t erjadi. Dari hasil
pengujian menunjukkan t erjadinya penolakan t erhadap hipot esis, yang berat e
bahw a ada hubungan yang sangat signifikan ant ara penggunaan mat erial bekas
Tabel 2.2
Ringkasan Penelitian Terdahulu
Peneliti Judul Variabel Alat Analisis Kesimpulan
Bayu Prest iant o, Sugiono dan Susilo Tot o R. (2003) Analisis Pengendalian Kualit as Pada PT. Sem arang M akm ur
Penyim pangan dan kerusakan pada produk yang diproduksi oleh perusahaan Analisis Varians (Anova), SPC variabel dan at t ribute sert a cause and effect diagram
Hasil penelitian Anova diperoleh inform asi m engenai faktor-fakt or yang m em pengaruhi penyim pangan. Hasil analisis SPC m enghasilkan
inform asi m engenai kem am puan proses produksi perusahaan. Hasil analisis cause and effect diagram dapat diket ahui sebab t erjadinya
penyim pangan dan alt ernative solusi unt uk penyelesaian m asalah. Faiz Al Fakri (2010) Analisis Pengendalian Kualit as Produksi di PT. M asscom Graphy Dalam Upaya M engendalikan Tingkat Kerusakan Produk M enggunakan Alat Bant u St atist ik Terjadinya penyim pangan penerapan kualit as produk dari st andar yang di t et apkan oleh perusahaan Check Sheet , pet a kendali p, diagram paret o, diagram sebab-akibat.
Hasil penelit ian m enujukkan bahw a t erjadinya penyim pangan m ut u disebabkan oleh kesalahan-kesalahan pada proses
pem buat annya, yait u m at erial, teknik pem buat an, dan fakt or pekerja. La Hat ani (2008) M anajem en Pengendalian M ut u Produksi Rot i M elalui Terjadinya penyim pangan st andar m ut u produk yang t elah dit et apkan
St at istical Quality Cont rol
(SQC) dengan m et ode
Hasil analisis m enujukkan bahw a t ingkat st andar yang diharapkan oleh
Pendekat an
St at istical Qualit y Cont rol (SQC)
oleh perusahaan diagram kendali P
(P-chart)
perusahaan belum t ercapai karena proporsi rat a-rat a
produk yang
rusak/ cacat yang dijadikan sam pel m asih diluar bat as t oleransi kerusakan produk Herm aw at i dan Sunart o (2007) Analisis Pengendalian M ut u produk PT. M eiw a Indonesia Plant II Depok Terjadinya penolakan bebebapa produk oleh konsum en M ean-chart dan uji-Z
Hasil analisis diketahui bahw a produk perusahaan m asih bera
pada bat as
pengendaluan m ut u dan m asih dibaw ah bat as t oleransi yang dit et apkan. Hasil uji Z m enunjukkan t idak ada perbedaan ant ara persent ase klaim yang dist andarkan oleh perusahaan.
Fajar Sidik N. dan Hot niar Siringoringo Analisis Cacat Produk Bot ol M ilkuat 100 ml Penyebab cacat produk Diagram t ulang ikan dan uji korelasi
Hasil penelit ian dapat diket ahui jenis cacat dan penyebanya. Dari uji korelasi m enunjukkan ada hubungan yang sangat signifikan ant ara penggunaan m at erial bekas dengan jum lah cacat yang t erjadi.