• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA 7.1 Keselamatan & Kesehatan Kerja (K3) Secara

7.1.3 Alat-alat Pelindung Diri

BAB VII Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Departemen Teknik Kimia Industri

Fakultas Vokasi ITS Pabrik Smelter Grade Alumina (SGA) dari Bauksit Menggunakan Proses Bayer dengan Lime-Sintering Hal ini sesuai dengan undang-undang No. I tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja. Pemberian APD pada karyawan harus diikuti dengan prosedur dasarnya dan diinformasikan akan bahaya yang diakibatkan serta dilatih bagaimana cara memakai serta merawat yang benar.

7.1.3 Alat-alat Pelindung Diri

Alat pelindung diri (APD) merupakan peralatan pengaman pekerja yang harus dipakai saat bekerja (Ariwinanti, 2014).

Adapun jenis-jenis APD menurut bagian tubuh yang dilindungi :

a. Kepala: topi, helm, penutup rambut

b. Mata: kacamata dari berbagai jenis kaca, googles c. Muka: topeng (mask) las

d. Telinga: sumbat telinga, tutup telinga e. Alat pernafasan: masker khusus, respirator f. Tangan dan jari: sarung tangan

g. Kaki: sepatu, boat h. Tubuh: apron, overall

Berikut ini merupakan gambar penggunaan APD menurut keperluannya :

VII-6

BAB VII Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Departemen Teknik Kimia Industri

Fakultas Vokasi ITS Pabrik Smelter Grade Alumina (SGA) dari Bauksit Menggunakan Proses Bayer dengan Lime-Sintering Gambar 7.1 Jenis Alat Pelindung Diri MenurutKebutuhan

Gambar 7.2 Ancaman Bahaya Untuk Mata dan Muka

VII-7

BAB VII Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Departemen Teknik Kimia Industri

Fakultas Vokasi ITS Pabrik Smelter Grade Alumina (SGA) dari Bauksit Menggunakan Proses Bayer dengan Lime-Sintering 7.2 Keselamatan & Kesehatan Kerja (K3) di Pabrik

Smelter Grade Alumina

Tabel 7.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Pabrik Smelter Grade Alumina

No Daerah Bahaya Alat Pelindung

Diri cukup berbahaya

• Safety helmet

• Welding glass

• Air respirator

• Sepatu

• Pakaian pelindung (cattle pack) 2. Reaktor • Bertemperatur

tinggi

• Berisi zat cukup berbahaya

• Terjadi kebocoran

• Safety helmet

• Welding glass

• Air respirator

• Sepatu

• Sarung tangan

• Pakaian pelindung (cattle pack) 3. Precipitator

dan Clarifier

• Terjadi Kebocoran

• Safety helmet

• Sepatu

• Pakaian pelindung (cattle pack) 4. Rotary

Vacuum Filter

• Terjadi cipratan • Safety helmet

• Sepatu

VII-8

BAB VII Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Departemen Teknik Kimia Industri

Fakultas Vokasi ITS Pabrik Smelter Grade Alumina (SGA) dari Bauksit Menggunakan Proses Bayer dengan Lime-Sintering

• Pakaian pelindung (cattle pack) 5. Rotary Kiln • Bertemperatur

tinggi

• Terjadi kebocoran

• Berdebu

• Safety helmet

• Welding glass

• Air respirator

• Sepatu

• Sarung tangan

• Pakaian pelindung (cattle pack) 6. Boiler • Bertemperatur

tinggi

• Terjadi kebocoran

• Safety helmet

• Welding glass

• Sepatu

• Sarung tangan

• Pakaian pelindung (cattle pack) 7. Conveyor,

Bucket elevator, Ball

mill, &

screen

• Berdebu

• Bising

• Safety helmet

• Welding glass

• Air respirator

• Sepatu

• Sarung tangan

• Pakaian pelindung (cattle pack)

VIII-1

BAB VIII INSTRUMENTASI

8.1 Instrumentasi secara Umum

Instrumentasi merupakan sistem dan susunan yang dipakai di dalam suatu proses kontrol untuk mengatur jalannya proses agar diperoleh hasil sesuai dengan yang diharapkan. Di dalam suatu pabrik kimia, pemakaian instrumen merupakan suatu hal yang penting karena dengan adanya rangkaian instrument tersebut maka operasi semua peralatan yang ada di dalam pabrik dapat dimonitor dan dikontrol dengan cermat, mudah dan efisien. Dengan demikian, kondisi operasi selalu berada dalam kondisi yang diharapkan (Ulrich, 1984).

Operasi pada industri kimia sangat bergantung pada pengukuran dan pengendalian besaran proses. Beberapa besaran proses yang harus diukur dan dikendalikan pada suatu proses industri, misalnya aliran (flow), tekanan (pressure), suhu (temperature), tinggi permukaan (level), dan konsentrasi.

Pengukuran dan pengendalian terhadap besaran proses pada suatu operasi industri kimia memiliki beberapa tujuan, diantaranya :

1. Menjaga keselamatan dan keamanan kerja

Keselamatan dan keamanan dalam pengoperasian suatu pabrik kimia merupakan kebutuhan primer bagi karyawan dan kelangsungan perusahaan. Keadaan aman ini dapat dicapai dengan cara menjaga kondisi operasi pada batas aman yang diizinkan.

2. Memenuhi spesifikasi produk yang diinginkan

Kualitas produk sangat penting untuk dijaga agar dapat memenuhi standar dan kebutuhan pasar

VIII-2

Departemen Teknik Kimia Industri

Fakultas Vokasi ITS Pabrik Smelter Grade Alumina (SGA) dari Bauksit Menggunakan Proses Bayer dengan Lime-Sintering BAB VIII Instrumentasi sehingga produk yang dihasilkan memiliki daya saing yang tinggi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai hal ini adalah dengan melakukan pengendalian terhadap kondisi operasi proses produksi sehingga produk yang dihasilkan dapat memenuhi spesifikasi yang diinginkan.

3. Menjaga operasi peralatan proses agar dapat berfungsi sesuai dengan yang diinginkan dalam desain.

Kondisi operasi peralatan yang digunakan dalam proses produksi perlu dijaga sesuai dengan kondisi desain agar tujuan desain dapat tercapai.

Sebagai contoh, temperatur dan tekanan pada reactor harus dijaga agar beroperasi aman dan konversi optimal.

4. Menjaga agar operasi pabrik tetap ekonomis.

Jika pabrik dapat beroperasi secara aman, kualitas produk dapat dicapai secara kontinyu, kondisi optimum konversi dapat dicapai, maka penggunaan bahan baku dan biaya operasi yang efisien dapat memberi pengaruh pada peningkatan nilai ekonominya.

5. Memenuhi persyaratan lingkungan.

Selain kualitas dan kuantitas produk tercapai, operasi pabrik perlu dijaga untuk menjaga kualitas buangan pabrik kimia (limbah padat, cair dan gas) agar dapat memenuhi standar kualitas lingkungan yang ditetapkan (nilai ambang batas).

Dalam pengendalian proses, terdapat dua macam variabel pengendalian proses.

1. Variabel input

VIII-3

Departemen Teknik Kimia Industri

Fakultas Vokasi ITS Pabrik Smelter Grade Alumina (SGA) dari Bauksit Menggunakan Proses Bayer dengan Lime-Sintering BAB VIII Instrumentasi a. Variabel manipulasi

Jika nilai variabel dapat diatur dengan bebas oleh operator atau mekanisme pengendalian

b. Variabel gangguan

Jika nilai variabel tidak dapat diatur oleh operator atau sistem pengendalian tetapi merupakan gangguan

2. Variabel output

a) Variabel yang dapat diukur

Jika variabel dapat diketahui dengan pengukuran langsung

b) Variabel yang tidak dapat diukur

Jika variabel tidak dapat diketahui dengan pengukuran langsung

Suatu sistem pengendalian proses terdiri atas beebrapa unit komponen, antara lain :

a.

Sensor/ transducer, berfungsi menghasilkan informasi tentang besaran yang diukur.

b.

Transmitter, berfungsi mengubah sinyal yang berasal dari alat ukur menjadi bentuk sinyal yang dapat diterima oleh indikator, recorder, dan kontroler.

c.

Indicator, berfungsi memberikan indikasi secara terus menerus variabel proses yang diukur.

d.

Recorder, berfungsi menerima sinyal dari transmitter dan merekam secara terus menerus satu atau lebih dari variabel proses.

e.

Controller, berfungsi memperoleh input informasi dari alat ukur , membandingkan dengan set point, menghitung banyaknya koreksi yang diperlukan sesuai dengan

VIII-4

Departemen Teknik Kimia Industri

Fakultas Vokasi ITS Pabrik Smelter Grade Alumina (SGA) dari Bauksit Menggunakan Proses Bayer dengan Lime-Sintering BAB VIII Instrumentasi algoritmanya dan memutuskan untuk mengeluarkan sinyal koreksi untuk ditransmisikan ke control valve.

f.

Converter, berfungsi mengubah besar sinyal tertentu menjadi besaran sinyal lain.

g.

Actuator, merupakan bagian dari control valve yang menjadi penggerak untuk mengatur pergerakan batang katup valve yang dihubungkan dengan plug untuk mengatur aliran melalui control valve tersebut.

h.

Control valve merupakan elemen pengendali akhir yang melaksanakan tindakan yang diperintahkan controller.

Tabel 8.1 Identifikasi Instrumen Parameter yang

diukur

Tipe indikator atau controller

Tipe

komponen Tipe sinyal F = flow R = recorder T = transmitter I = current T = temperature I = indicator E = element P = pneumatic P = pressure C = controller A = alarm

L = level

8.2 Instrumentasi pada Pabrik Smelter Grade

Dokumen terkait